Anda di halaman 1dari 18

TUGAS FISIKA DASAR TEKNIK I

GELOMBANG MEKANIK

Dosen Pengampu:

MOH. MUHYIDIN AGUS WIBOWO, S.T, M.T.

Disusun Oleh :

Ali Ma’sum, 1411230013


Ahmad Jaelani Abdullah, 1411230008
Ahmad Shafik Hidayat, 1411230011
Miftakhul Huda, 1411230041

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN
2023
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS FISIKA DASAR TEKNIK I

Oleh :

Ali Ma’sum, 1411230013


Ahmad Jaelani Abdullah, 1411230008
Ahmad Shafik Hidayat, 1411230011
Miftakhul Huda, 1411230041

Tuban, <<3/Desember/2023>>
Mengetahui,
Dosen Pengampu

Moh. Muhyidin Agus Wibowo, S.T, M.T.


NIDN. 0730088705

1
Kata Pengantar

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami daoat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Fisika Dasar Teknik 1,
dengan judul:”Gelombang Mekanik”.

Tidak lupa pula dukungan baik secara materil dan nonmaterial yang diberikan
kepada kami dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, izinkan kami
mengucapkan terima kasih kepada: Bapak Moh. Muhyidin Agus Wibowo, S.T, M.T.,
Selaku dosen pengampu di mata kuliah Fisika Dasar Teknik 1 ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih ini masih jauh dari
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..………………………………………….………………………..I
LEMBAR PENGESAHAN…………………......……………………………………...II
KATA PENGANTAR………………………………………………..……………….III
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...........IV

BAB I PENDAHULUAN………………………...……………………………………..4
1.1. Latar Belakang ……………………………………………………………...4
1.2. Perumusan Masalah………………………………………………………….5
1.3. Tujuan Penulisan…………………………………………………………….5

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………..6
2.1. Apa yang dimaksud gelombang mekanik ?....................................................6
2.2. Jenis-jenis gelombang mekanik…………………..…………………………6
2.3. Besaran-besaran pada gelombang mekanik………………………………...8
2.4. Sifat-sifat gelombang……………………………………………………….9
2.5. Penerapan gelombang mekanik dalam kehidupan sehari-hari……………14

BAB III KESIMPULAN………………………………………………………………16


3.1. Kesimpulan…………………………………………………………………16
3.2. Saran………………………………………………………………………..16

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………17

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Gelombang adalah getaran yang merambat, baik melalui medium ataupun tidak
melalui medium. Perambatan gelombang ada yang memerlukan medium, seperti
gelombang tali melalui tali dan ada pula yang tidak memerlukan medium yang berarti
bahwa gelombang tersebut dapat merambat melalui vakum ( hampa udara ) , seperti
gelombang listrik magnet dapat merambat dalam vakum. Perambatan gelombang dalam
medium tidak diikuti oleh perambatan media, tapi partikel-partikel mediumnya akan
bergetar.
Perumusan matematika suatu gelombang dapat diturunkan dengan peninjauan
penjalaran suatu pulsa. Dilihat dari ketentuan pengulangan bentuk, gelombang dibagi
atas gelombang periodik dan gelombang non periodik. Berdasarkan sumber getarnya,
tanpa disertai dengan medium perantaranya, gelombang dapat diklasifikasikan dalam
dua kategori, yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik.
Gelombang mekanik adalah sesuatu yang dapat dibentuk dan dirambatkan dalam zat
perantara bahan elastis. Sebagai contoh khusus diantaranya adalah gelombang bunyi
dalam gas, dalam zat cair dan dalam zat padat. Gelombang Elektromagnetik perambatan
secara transversal antara medan listrik dan medan magnet ke segala arah.
Gelombang didefinisikan sebagai energi getaran yang merambat. Dalam kehidupan
sehari-hari banyak orang berfikir bahwa yang merambat dalam gelombang adalah
getarannya atau partikelnya, hal ini sedikit tidak benar karena yang merambat dalam
gelombang adalah energi yang dipunyai getaran tersebut. Dari sini timbul benarkan
medium yang digunakan gelombang tidak ikut merambat? Padahal pada kenyataannya
terjadi aliran air di laut yang luas. Menurut aliran air dilaut itu tidak disebabkab oleh
gelombang tetapi lebih disebabkan oleh perbedaan suhu pada air laut.
Tapi mungkin juga akan terjadi perpindahan partikel medium, ketika gelombang
melalui medium zat gas yang ikatan antar partikelnya sangat lemah maka sangat
dimungkinkan partikel udara tersebut berpindah posisi karena terkena energi gelombang.
Walau perpindahan partikelnya tidak akan bisa jauh tetapi sudah bisa dikatakan bahwa
partikel medium ikut berpindah.

4
1.2. Perumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud gelombang mekanik ?
2. Jenis-jenis gelombang mekanik
3. Besaran-besaran pada gelombang mekanik
4. Sifat-sifat gelombang mekanik
5. gelombang mekanik
1.3. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian gelombang mekanik.
2. Mengetahui apa saja macam macam gelombang.
3. Mengetahui karakteristik gelombang.
4. Memahami bagaimana penerapan gelombang mekanik.
5. Dapat menganalisa kecepatan gelombang mekanik.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Apa yang Dimaksud Gelombang Mekanik


Gelombang mekanik adalah sebuah gelombang yang dalam perambatannya
memerlukan medium. Contoh gelombang mekanik ialah gelombang bunyi yang
merupakan gelombang longitudinal. Kecepatan rambat gelombang mekanik pada suatu
medium padat ditentukan oleh frekuensi sumber, karakterisasi bahan, dan keadaan
lingkungan. Setiap benda tegar selalu memiliki frekuensi diri beserta harmoniknya yang
disebabkan oleh karakterisasi suatu bahan seperti kerapatan molekul, porositas dan lain
sebagainya. Suatu batuan memiliki dua komponen, yaitu komponen padatan dan
komponen rongga (pori). Poripori merupakan ciri batuan sedimen klastik, yang semakin
membulat poripori batuan maka cepat rambat gelombang semakin besar. Kecepatan
rambat gelombang merupakan parameter yang sering diukur baik secara insitu maupun
secara laboratorium. Di antara sifat yang sering diukur adalah kecepatan gelombang
mekanik kompresi P (vp). Gelombang P (pressure) adalah gelombang longitudinal, yaitu
gerak partikel yang mengalami gangguan, searah dengan arah perambatannya. Bila suatu
lapisan batuan dikenakan gangguan dari luar, maka pada batuan tersebut akan terjadi
beberapa tipe gelombang yang merambat ke segala arah dengan kecepatan yang
berbeda–beda.

2.2. Jenis-jenis Gelombang


Berdasarkam medium untuk merambatnya gelobang dibedakan menjadi dua
yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Gelombang yang
memerlukan medium untuk merambat disebut gelombang mekanik. Contoh : gelombang
bunyi, gelombang air. Gelombang yang tidak memerlukan medium untuk merambat
disebut gelombang elektromagnetik. Contoh : gelombang cahaya, sinar X, gelombang
radio.
Berdasarkan arah getarannya, gelombang dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. gelombang transversal
2. gelombang longitudinal.
Berdasarkan Amplitudonya, gelombang terbagi menjadi :
1. gelombang berjalan
2. gelombang stasioner (gelombang berdiri)

6
Berdasarkan medium perambatannya, gelombang terbagi menjadi :
1. gelombang mekanis
2. gelombang elektromagnetis

Gelombang Transversal
Yaitu gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan arah perambatannya.
Contoh : gelombang tali yang diusik.

Pada gelombang transversal mempunyai bagian dan besaran berikut :


 puncak gelombang, yaitu titik tertinggi pada gelombang
 dasar gelombang, yaitu titik terendah pada gelombang
 bukit gelombang
 lembah gelombang
 amplitudo gelombang, yaitu simpangan terbesar gelombang/tinggi puncak
gelombang.
 panjang gelombang, yaitu jarak antara dua puncak gelombang yang berturutan
atau jarak antara dua dasar gelombang yang berurutan. Jadi sebuah gelombang
terdiri dari sebuah bukit dan sebuah lembang gelombang.
 periode gelombang, yaitu waktu untuk menempuh 1 buah panjang gelombang.
 Frekuensi gelombang, yaitu banyaknya gelombang yang terjadi tiap detik.

Gelombang Longitudinal
Yaitu gelombang yang arah getarannya searah dengan arah rambatnya. Contoh :
gelombang pegas atau slinki

7
Pada gelombang longitudinal, terdiri dari rapat dan renggangan. Satu panjang
gelombang () adalah jarak antara rapatan dengan rapatan yang berurutan, atau jarak
antara renggangan dengan renggangan yang berurutan.

2.3. Besaran-besaran Pada Gelombang


1. Amplitudo (A)
Amplitudo adalah simpangan maksimum gelombang yang memiliki satuan meter (m).

2. Panjang gelombang (λ)


Jika ditinjau dari gelombang transversal, panjang gelombang adalah jarak antara dua
puncak yang berdekatan atau jarak antara dua lembah yang berdekatan. Pada gelombang
longitudinal, panjang gelombang adalah jarak antara pusat rapatan ke rapatan berikutya
atau pusat regangan ke pusat regangan berikutnya.

3. Frekuensi gelombang (f)


Frekuensi adalah banyaknya gelombang yang bisa terbentuk setiap detik. Secara
matematis, frekuensi dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
f = frekuensi gelombang (Hz);
n = jumlah gelombang yang terbentuk; dan
t = waktu tempuh gelombang (s).

4. Periode gelombang (T)


Periode adalah waktu yang dibutuhkan gelombang untuk menempuh satu panjang
gelombangnya. Periode juga bisa didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan
gelombang untuk melakukan satu kali putaran. Secara matematis, periode dirumuskan
sebagai berikut.

8
Keterangan:
f = frekuensi gelombang (Hz);
T = periode (s);
n = jumlah gelombang yang terbentuk; dan
t = waktu tempuh gelombang (s).

5. Kecepatan Rambat Gelombang


Kecepatan rambat gelombang pada suatu medium dihitung dengan :

v = kecepatan rambat gelombang (m/s)


 = panjang gelombang (m)
f = frekuensi gelombang (Hz)
T = periode gelombang (s)

6. Fase dan beda fase Gelombang


Fase gelombang adalah keadaan gelombang yang berkaitan dengan simpangan dan arah
rambatnya. Secara matematis fase gelombang dinyatakan sebagai berikut :

Dimana  = fase gelombang (tampa satuan) ;  = sudut fase (rad)


Dua titik dikatakan sefase jika kedua titik memiliki jarak 1, 2, 3 ….,n. Jadi kedua
titik akan memiliki amplitudo dan arah gerak yang sama. Dua titik dikatakan berlawanan

fase jika kedua titik berjarak


Kedua titik akan memiliki arah simpangan yang berlawanan, walaupun sama besar.
Sedangkan beda fase adalah apabila pada tali terdapat dua buah titik, maka beda fasenya
adalah jarak antara dua titik tersebut. Persamaan beda fase gelombang adalah sebagai
berikut.:
∆𝜑 = 𝜑2 − 𝜑1

9
sehingga beda sudut fase dinyatakan :
∆𝜃 = 2𝜋. ∆𝜑

7. Energi dan Intensitas Gelombang


Gelombang memindahkan energi dari satu tempat ke tempat lain. Gelombang
merupakan getaran yang merambat dalam suatu medium. Energi getaran merambat dari
satu partikel ke partikel lain sepanjang medium, walaupun partikelnya sendiri tidak
berpindah. Besarnya energi gelombang adalah :

EK = energi kinetik (J)


EP = energi potensial (J)
E = energi mekanik / energi total (Joule)
 = sudut fase gelombang
k = m.2 = konstanta (N/m)
m = massa (kg)
 = 2..f = frekuensi sudut = kecepatan sudut (rad/s)
f = 1 T = frekuensi gelombang (Hz)
T = periode gelombang (s)
A = amplitudo gelombang (m)
Besarnya energi gelombang yang dipindahkan per satuan luas per satuan waktu disebut
intensitas gelombang. Besarnya intensitas gelombang bunyi adalah :

I = intensitas bunyi (J/m2.s = Watt/m2)


t = waktu (s)
P = daya bunyi (watt)
A = 4..r2 = luas penampang medium (m2)

10
r = jarak (m)

2.4. Sifat-sifat Gelombang


Ada beberapa sifat gelombang yang berlaku umum, baik gelombang mekanik maupun
gelombang elektromagnetik. Sifat gelombang tersebut adalah :
a. Pemantulan (refleksi)
b. Pembiasan (refraksi)
c. Pelenturan (difraksi)
d. Perpaduan (interferensi)
e. Dispersi
f. Polarisasi
Setiap gelombang merambat dengan arah tertentu. Arah merambat suatu
gelombang disebut sinar gelombang. Sinar gelombang selalu tegak lurus pada muka
gelombang. Muka gelombang (front gelombang) adalah kedudukan titik yang memiliki
fase yang sama pada gelombang. Jarak antara dua muka gelombang yang berdekatan
sama dengan satu panjang gelombang ().

Pemantulan Gelombang
Gelombang yang datang dan mengenai suatu penghalang akan dipantulkan. Gelombang
lurus yang datang pada permukaan bidang datar, akan berlaku hukum pemantulan
gelombang, yang berbunyi :
a. Gelombang datang, gelombang pantul dan garis normal (N) terletak pada satu bidang
datar.
b. Sudut gelombang dating (i) sama dengan sudut gelombang pantul (r.)

Pembiasan Gelombang

11
Pembiasan adalah peristiwa pembelokan gelombang. Seperti pada peristiwa pemantulan,
gelombang yang datang menuju medium yang berbeda akan dibiaskan, dan berlaku
hukum pembiasan gelombang, yang berbunyi :
1. Gelombang datang, gelombang bias dan garis normal (N) terletak pada satu bidang
datar.
2. Gelombang datang dari tempat yang dalam (medium renggang) ke tempat yang
dangkal (medium rapat), maka gelombang akan dibiaskan mendekati garis normal
(sudut bias r < sudut datang i)
3. Gelombang datang dari tempat yang dangkal (medium rapat) ke tempat yang dalam
(medium renggang), maka gelombang akan dibiaskan menjauhi garis normal (sudut bias
r > sudut datang i).

Persamaan umum yang berlaku untuk pembiasan gelombang adalah persamaan Snellius,
yaitu :

n = indeks bias relatif medium 2 terhadap medium 1


n2 = indeks bias medium 2
n1 = indeks bias medium 1
i = sudut gelombang datang
r = sudut gelombang bias
v1 = cepat rambat gelombang pada medium 1
v2 = cepat rambat gelombang pada medium 2
1 = panjang gelombang pada medium 1
2 = panjang gelombang pada medium 2

Difraksi Gelombang
Difraksi gelombang adalah pembelokan gelombang yang disebabkan oleh adanya
penghalang berupa celah sempit. Celah bertindak sebagai sumber sumber gelombang
berupa titik dan gelombang yang melalui celah dipancarkan berbentuk lingkaran dengan

12
celah tersebut sebagai pusatnya

Interferensi Gelombang
Interferensi adalah peristiwa perpaduan dua atau lebih gelombang disuatu titik pada
medium. Interferensi dapat terjadi jika dua buah gelombang yang berinterferensi adalah
koheren, artinya memiliki frekuensi dan beda fase yang sama. Dengan menggunakan
prinsip superposisi gelombang, maka interferensi dapat dijelaskan.
1. Interferensi konstruktif, yaitu interferensi yang saling menguatkan, terjadi jika
gelombang yang berinterferensi memiliki fase yang sama

2. Interferensi destruktif, yaitu interferensi yang saling meniadakan, terjadi jika


gelombang yang berinterferensi memiliki fase yang berlawanan.

Interferensi yang terjadi terus menerus antara gelombang datang dan gelombang pantul
menghasilkan gelombang berdiri (gelombang stasioner).

Polaisasi Gelombang

13
Polarisasi gelombang adalah penyerapan sebagian arah getar gelombang karena melalui
sebuah celah. Polarisasi gelombang hanya terjadi pada gelombang tranversal saja. Itu
artinya polarisasi tidak dapat terjadi pada gelombang longitudinal, misalnya pada
gelombang bunyi. Polarisasi dapat terjadi karena pemantulan, pembiasan, bias
kembar,absorpsi selektif, dan peristiwa bidang getar. Peristiwa polarisasi dapat
divisualisasikan dengan membayangkan gelombang travensal pada seutas tali.

Seutas tali digetarkan dengan melewati sebuah celah sempit vertikal. Tali terlihat
menyimpang seperti spiral. Setelah gelombang tali melewati celah, hanya arah getar
vertikal saja yang masih tersisa, sedangkan arah getar herizotal diredam atau diserap
oleh celah sempit tersebut. Gelombang yang keluar dari tali disebut gelombang linear.

Dispersi Gelombang
Dispersi gelombang adalah perubahan bentuk gelombang ketika gelombang merambat
pada suatu medium. medium nyata yang gelombangnya merambat dapat disebut sebagai
medium non dispersi. dalam medium non dispersi, gelombang mempertahankan
bentuknya. contoh medium non disperse adalah udara sebagai medium perambatan dari
gelombang bunyi.

2.5. Penerapan Gelombang Mekanik dalam Kehidupan Sehari-hari


1. Radio
Radio energi adalah bentuk level energi elektromagnetik terendah, dengan
kisaran panjanggelombang dari ribuan kilometer sampai kurang dari satu meter.
Penggunaan paling banyak adalahkomunikasi, untuk meneliti luar angkasa dan sistem
radar. Radar berguna untuk mempelajari pola cuaca, badai, membuat peta 3D
permukaan bumi, mengukur curah hujan, pergerakan es di daerah kutub danmemonitor
lingkungan. Panjang gelombang radar berkisar antara 0.8 – 100 cm.

14
2. Microwave
Panjang gelombang radiasi microwave berkisar antara 0.3– 300 cm.
Penggunaannya terutamadalam bidang komunikasi dan pengiriman informasi melalui
ruang terbuka, memasak, dan sistem PJ aktif.Pada sistem PJ aktif, pulsa microwave
ditembakkan kepada sebuah target dan refleksinya diukur untukmempelajari karakteri
stik target. Sebagai contoh aplikasi adalah Tropical Rainfall Measuring Mission’s
(TRMM) Microwave Imager (TMI), yang mengukur radiasi microwave yang
dipancarkan dari Spektrumelektromagnetik Energi elektromagnetik atmosfer bumi untuk
mengukur penguapan, kandungan air di awandan intensitas hujan.
3. Infrared
Kondisi-kondisi kesehatan dapat didiagnosis dengan menyelidiki pancaran
inframerah dari tubuh.Foto inframerah khusus disebut termogram digunakan untuk
mendeteksi masalah sirkulasi darah, radang sendidan kanker. Radiasi inframerah dapat
juga digunakan dalam alarm pencuri. Seorang pencuri tanpasepengetahuannya akan
menghalangi sinar dan menyembunyikan alarm. Remote control berkomunikasidengan
TV melalui radiasi sinar inframerah yang dihasilkan oleh LED ( Light Emiting Diode )
yang terdapatdalam unit, sehingga kita dapat menyalakan TV dari jarak jauh dengan
menggunakan remote control.
4. Ultraviolet
Sinar UV diperlukan dalam asimilasi tumbuhan dan dapat membunuh kuman-
kuman penyakitkulit.
5. SinarX
Sinar X ini biasa digunakan dalam bidang kedokteran untuk memotret
kedudukan tulang dalam badan terutama untuk menentukan tulang yang patah. Akan
tetapi penggunaan sinar X harus hati-hati sebab jaringan sel-sel manusia dapat rusak
akibat penggunaan sinar X yang terlalu lama.
6. Alat musik
Pada alat musik seperti gitar sumber bunyinya dihasilkan oleh benda yang
bergetar, yaitu senar.Jika senar dipetik dengan amplitodu (simpangan) yang besar maka
bunyi yang ditimbulkan akan lebih keras.Dan jika ketegangan senar di diregangkan
maka suara lengkingannya akan semakin tinggi. Begitu pula padakendang dan alat
musik yang lain. Suara timbul karena sumber suara digetarkan.

15
BAB III KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan

3.2. Saran

16
Daftar Pustaka

Linda Puspitasari, Khumaedi, & Supriyadi. 2012. Analisis Kecepatan Gelombang


Mekanik Kompressi P (VP) Pada Batuan Sedimen Dengan Memanfaatkan Science
Workshop 750 Interface.
Nordling C. dan Osterman J. 1987. Conceptual Physics, edisi 7. Harper Collins College
Publisher.
Halliday. D, Resnick.R, Walker. J, 1997. Fundamental of Physics Extended, Edisi 5,
John Willet and Sons, Inc. Hewit.G.P, 1993.
Frederick J. Bueche, Ph.D.1999. Physics Handbook, Student Edition, Hartwell Bratt
Ltd.,
Lud: Sweden. Tipler.P, Fisika untuk Sains dan Teknik, Edisi ketiga. Jakarta : Erlangga.
Muis Abdul . 2006. Perang Siasat Fisika Praktis, Jakarta : Kreasi Wacana.
Sudiro, S. (2020). Modul pembelajaran fisika SMA Kelas XI: Karakteristik gelombang
mekanik

17

Anda mungkin juga menyukai