Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH GELOMBANG

MODUL 1

GELOMBANG BERDIRI TRANSVERSAL


PADA TALI

OLEH :
Elsy Nurfaiz Wachidah 10511700000023

DEPARTEMEN TEKNIK INSTRUMENTASI


FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018
LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH GELOMBANG

MODUL 1

GELOMBANG BERDIRI TRANSVERSAL


PADA TALI

OLEH :
Elsy Nurfaiz Wachidah 10511700000023

DEPARTEMEN TEKNIK INSTRUMENTASI


FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

i
Abstrak
Gelombang adalah suatu getaran yang menjalar melalui
suatu medium maupun tanpa medium. Dalam
klasifikasinya gelombang terbagi menjadi 2 yaitu
gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik.
Salah satu yang tergolong pada gelombang mekanik yaitu
gelombang transversal. Contoh dari gelombang
transversal ini yaitu gelombang pada tali. Dalam
praktikum ini digunakan beberapa variable massa katrol
yang digantungkan pada tali untuk mengetahui pengaruh
dari tegangan tali terhadap Panjang gelombang yang
dihasilkan serta pengaruh rapat massa dari media
perambatan gelombang terhadap Panjang gelombang
yang ditimbulkan.
Kata kunci : gelombang transversal, tegangan tali,
Panjang gelombang

ii
Abstract
A wave is a vibration that travels through a medium or
without a medium. In the classification the waves are
divided into 2, namely mechanical waves and
electromagnetic waves. One that is classified as a
mechanical wave is the transverse wave. An example of
this transverse wave is a wave on a rope. In this
practicum, several variable pulley masses are hung on
the rope to determine the effect of rope tension on the
resulting wavelength and the effect of mass density of the
wave propagation media on the wavelength caused.

Keywords: transverse waves, rope tension, wavelength

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan ke hadirat


Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan
rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga laporan ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga saya sampaikan terima kasih kepada


dosen pengajar mata kuliah gelombang ibu Sevi
Novendra Patrialova, S.Si, MT yang telah memberikan
ilmu yang sangat bermanfaat serta teman-teman
kelompok A1 yang telah bekerja sama dalam melakukan
praktikum sehingga laporan ini bisa disusun dengan baik
dan rapi.

Saya berharap semoga laporan ini bisa menambah


pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, saya
memahami bahwa laporan ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga saya sangat mengharapkan kritik
serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya
laporan selanjutnya yang lebih baik lagi.

Surabaya, Desember 2018

Penyusun

iv
DAFTAR ISI

Halaman judul………………………………………..….i
Abstrak ............................................................................ ii
Abstract .......................................................................... iii
KATA PENGANTAR.................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ..................................................... vi
DAFTAR TABEL ......................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ................................................1
1.1 Latar Belakang ...................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................2
1.3 Tujuan ................................................................2
BAB II DASAR TEORI ...................................................3
2.1 Pengertian Gelombang ......................................3
2.2 Gelombang Stasioner .........................................4
2.3 Hukum Melde ....................................................6
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN ........................9
3.1 Alat dan Bahan ..................................................9
3.2 Prosedur Percobaan ...........................................9
BAB IV DATA & PEMBAHASAN ..............................11
4.1 Tabel Data, Perhitungan, Grafik ......................11
4.2 Pembahasan .....................................................14
BAB V KESIMPULAN .................................................15
5.1 Kesimpulan ......................................................15
5.2 Saran ................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ....................................................17

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Gelombang Stasioner........................................... 4

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1 Data Hasil Praktikum ............................................11

vii
(Halaman ini sengaja dikosongkan)

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gelombang adalah suatu getaran yang menjalar
melalui suatu medium maupun tanpa medium. Dalam
klasifikasinya gelombang terbagi menjadi 2 yaitu
gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik.
Jenis-jenis gelombang mekanik dapat dibagi menjadi 2
yaitu gelombang transversal, misalnya gelombang tali
dan gelombang longitudinal, misalnya gelombang
pada pegas. Gelombang memiliki besaran-besaran fisis
yaitu periode gelombang (T) merupakan waktu yang
diperlukan gelombang untuk menempuh satu panjang
gelombang penuh. Panjang gelombang (λ) merupakan
jarak yang ditempuh dalam waktu satu periode.
Frekuensi gelombang merupakan banyaknya
gelombang yang terjadi tiap satuan waktu dan cepat
rambat gelombang (v) yang merupakan jarak yang
ditempuh gelombang tiap satuan waktu. Untuk
mengetahui bagaimana pengaruh tegangan tali
terhadap Panjang gelombang dan bagaimana pengaruh
rapat massa dari media perambatan gelombang
terhadap panjang gelombang yang ditimbulkan, maka
percobaan ini sangat penting untuk dilakukan agar
dapat dipahami dan dapat diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.

1
2

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari laporan praktikum mata
kuliah gelombang ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana konsep terjadinya gelombang berdiri?
2. Bagaimana pengaruh tegangan tali terhadap
Panjang gelombang yang ditimbulkan?
3. Bagaimana pengaruh rapat massa dari media
perambatan gelombang terhadap panjang
gelombang yang ditimbulkan?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari laporan praktikum mata kuliah
gelombang ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui konsep terjadinya gelombang
berdiri.
2. Untuk mengetahui pengaruh tegangan tali terhadap
Panjang gelombang yang ditimbulkan.
3. Untuk mengetahui pengaruh rapat massa dari
media perambatan gelombang terhadap Panjang
gelombang yang ditimbulkan.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengertian Gelombang


Pengertian Gelombang adalah getaran yang
merambat dari gerak gelombang yang dapat dipandang
sebagai suatu perpindahan momentum dari suatu titik
di dalam ruang ke titik yang lainnya tanpa perpindahan
atau pengertian Gelombang secara sederhana adalah
getaran yang merambat melalui suatu medium.
Disadari atau tidak, setiap makhluk hidup yang
terdapat di bumi ini juga hidup dalam lautan
gelombang.
Misalnya, sinar matahari, sinar komis yang setiap saat
menghantam bumi, suara bising yang terdapat di jalan,
gelombang radio, dan berbagai suara dan apa yang kita
lihat dan tidak kita dengar atau lihat.
Sayangnya hanya sedikit gelombang yang dapat
terlihat oleh mata manusia secara langsung, misalnya
hanya gelombang laut dan gelombang diam senar
gitar.
Gelombang memiliki besaran seperti :
• Frekuensi (F), dengan menggunakan satuan Hz
• Cepat rambat (v), dengan satuan m/s
• Amplitudo (A), dengan menggunakan satuan m
• Simpangan (y), dengan menggunakan satuan m
• Panjang gelombang (I), dengan menggunakan satuan
m
• Periode (T), dengan menggunakan satuan sekon
• Jarak tempuh gelombang (X), dengan menggunakan
satuan m
3
4

• Jenis-jenis gelombang
• Waktu tempuh gelombang (t), dengan menggunakan
satuan sekon

2.2 Gelombang Stasioner


Gelombang stasioner disebut juga gelombang berdiri
atau gelombang tegak, merupakan jenis gelombang
yang bentuk gelombangnya tidak bergerak melalui
medium, namun tetap diam. Gelombang stasioner ini
berlawanan dengan gelombang berjalan atau
gelombang merambat, yang bentuk gelombangnya
bergerak melalui medium dengan kelajuan gelombang.
Gelombang diam dihasilkan bila suatu gelombang
berjalan dipantulkan kembali sepanjang lintasannya
sendiri. prinsip gelombang stasioner berkaitan dengan
konsep lain yang telah dijelaskan, yaitu konsep tentang
superposisi dan interferensi gelombang, pemantulan
gelombang, fase gelombang, dan lain-lain.Pada dua
deret gelombang dengan frekuensi sama, memiliki
kelajuan dan amplitudo yang sama, berjalan di dalam
arah-arah yang berlawanan sepanjang sebuah tali.

Gambar 2. 1 Gelombang Stasioner

Pada ilustrasi grafis gelombang stasioner diatas,


partikel-partikel yang dilalui gelombang bergetar naik
turun dengan amplitudo berbeda, bergantung pada
posisinya.Gelombang stasioner memiliki ciri-ciri,yaitu
terdiri atas simpul(S) dan perut(P).
Dari gambar di atas kita dapat memperoleh penjelasan
sebagai berikut.
a.Pada gelombang stasioner, ada titik-titik ketika
kedua gelombang sefase yang menghasilkan titik perut
dengan amplitudo 2A (A = amplitudo gelombang
datang).
b. Pada gelombang stasioner, ada titik-titik ketika
kedua gelombang berlawanan fase yang menghasilkan
titik simpul dengan amplitudo nol.
Jika dibuatkan bentuk persamaan matematisnya akan
diperoleh tempat terbentuknya simpul dan perut
yangdiukur dari ujung pemantulannya sebagai berikut.
1. Tempat simpul (S) dari ujung pemantulan
S = 0, 1/2λ, λ, 3/2λ, 2λ, dan seterusnya.
S = n(1/2)λ, dengan n = 0, 1, 2, 3, …
2. Tempat perut (P) dari ujung pemantulan.
P = 0, 1/4λ, 1/2λ, 3/4λ, λ, dan seterusnya.
P = n(1/4)λ, dengan n = 0, 1, 2, 3, …
Persamaan umum gelombang Stasioner :
Karena gelombang stasioner terdiri lebih dari satu
gelombang baik yang dapat maupun terpantul maka
persamaannya mengalami berbagai perubahan .
Gelombang datang
y1 = A sin 2n/T (t – (l – x)/v)…………………(1)

5
6

Gelombang pantul
y2 = A sin 2n/T (t – (l + x)/v + 180˚)………….(2)
Gelombang stasioner dengan ujung terikat :
y = 2 A sin kx cos ωt…………………………..(3)

Keterangan :
Y = persamaan gelombang dating (m)
A = amplitudo (m)
ω = 2n.f , (rad/s), f = frekuensi (Hz)
l = Panjang tali (m)
x = jarak titik P dari ujung pemantul (m)

2.3 Hukum Melde


Hukum melde adalah hukum yang mempelajari
tentang besaran besaran yang mempengaruhi cepat
rambat gelombang transversal pada tali. Pada
percobaan yang telahdilakukan, melde menemukan bahwa
cepat rambat gelombang pada tali sebanding dengan
akar gaya tegangan tali dan berbanding terbalik
dengan akar massa persatuan panjang tali. Hukum
melde dirumuskan sebagai berikut :
𝐹 𝐹𝑙
V = √𝜇 = √𝑚 ……………………………………(4)
Keterangan :
V = cepat rambat gelombang
µ = rapat massa tali
F = gaya tegang tali
L = Panjang tali
M = massa tali
Orang yang pertama kali melakukan percobaan
mengukur cepat rambat gelombang adalah Melde.
Sehingga hokum yang mempelajari tentang cepat
rambat gelombang disebut dengan hukum melde.Jika
pada seutas tali yang memiliki massa persatuan
panjang dan kemudian diberi tegangan dan salah satu
ujungnya digerakkan dan ujung yang satunya
diikatkan pada benda yang tetap. Ujung tali yang
digerakkan ke atas ke bawah dengan kecepatan
konstan. Maka pada setiap bagian tali akan terlihat
bergerak dan gelombang terus merambat sepanjang
tali dengan kecepatan konstan.

7
8

(Halaman ini sengaja dikosongkan)


BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum
mata kuliah gelombang ini adalah sebagai berikut :
1. Tali nilon kecil
2. Tali nilon besar
3. Klem G, Statif
4. Beban
5. Penggaris
6. Timbangan digital

3.2 Prosedur Percobaan


Adapun prosedur percobaan pada praktikum mata
kuliah gelombang ini adalah sebagai berikut :
1. Katrol diletakkan dipinggir meja.
2. Ujung benang diikatkan ke batang (statif)
3. Benang direntangkan ke ujung meja, dilewatkan
melalui alur katrol meja.
4. Letak batang statif diatur sedemikian agar
Panjang benang di atas meja memiliki Panjang
tertentu.
5. Besar tegangan pada tali dihitung dengan
persamaan F = mb . g
6. Panjang benang dari batang hingga katrol diukur
dan dicatat hasilnya pada tabel.
7. Tali digetarkan agar menimbulkan gelombang.
8. Terbentuk atau tidak terbentuknya gelombang
berdiri pada tali diamati.

9
10

9. Dilakukan pengamatan gelombang menggunakan


kertas milimiter block sebagai media pengukur
Panjang gelombang yang timbul.
10. Langkah di atas diulangi dengan Panjang tali
yang berbeda.
BAB IV
DATA & PEMBAHASAN

4.1 Tabel Data, Perhitungan, Grafik


Tabel 4. 1 Data Hasil Praktikum

Perhitungan
Gaya tegang tali
Tali nilon kecil (ukuran 1 meter)
- F = m.g = 149x10^-3x9,8 = 1,4602 N
- F = m.g = 368x10^-3x9,8 = 3,6064 N
- F = m.g = 588x10^-3x9,8 = 5,7624 N
Tali nilon kecil (ukuran 1,5 meter)
- F = m.g = 220x10^-3x9,8 = 2,156 N
- F = m.g = 448x10^-3x9,8 = 4,3904 N
- F = m.g = 667x10^-3x9,8 = 6,5366 N
Tali nilon besar (ukuran 1 meter)
- F = m.g = 149x10^-3x9,8 = 1,4602 N
- F = m.g = 368x10^-3x9,8 = 3,6064 N
- F = m.g = 588x10^-3x9,8 = 5,7624 N
Tali nilon besar (ukuran 1,5 meter)
- F = m.g = 220x10^-3x9,8 = 2,156 N

11
12

- F = m.g = 448x10^-3x9,8 = 4,3904 N


- F = m.g = 667x10^-3x9,8 = 6,5366 N
Cepat rambat tali
Tali nilon kecil (1 meter)

𝐹.𝑙 1,4602𝑥1
V = √𝑚 = √ = 2,68 m/s
0,45

𝐹.𝑙 3,60642𝑥1
V = √𝑚 = √ = 4,22 m/s
0,45

𝐹.𝑙 5,7624𝑥1
V = √𝑚 = √ = 5,33 m/s
0,45

Tali nilon kecil (1,5 meter)

𝐹.𝑙 2,156𝑥1,5
V=√ =√ = 3,73 m/s
𝑚 0,59

𝐹.𝑙 4,3904𝑥1,5
V = √𝑚 = √ = 5,32 m/s
0,59

𝐹.𝑙 6,5366𝑥1,5
V = √𝑚 = √ = 6,49 m/s
0,59

Tali nilon besar (1 meter)

𝐹.𝑙 1,4602𝑥1
V = √𝑚 = √ = 0,5 m/s
2,4

𝐹.𝑙 3,60642𝑥1
V = √𝑚 = √ 2,4
= 0,79 m/s
𝐹.𝑙 5,7624𝑥1
V = √𝑚 = √ = 1 m/s
2,4

Tali nilon besar (1,5 meter)

𝐹.𝑙 2,156𝑥1,5
V = √𝑚 = √ = 0,64 m/s
3,40

𝐹.𝑙 4,3904𝑥1,5
V = √𝑚 = √ = 0,92 m/s
3,40

𝐹.𝑙 6,5366𝑥1,5
V = √𝑚 = √ = 1,12 m/s
3,40

Percepatan sudut
Tali nilon kecil (1 meter)
ω = 2πf = 2x3,14x2 = 12,56 rad/s
ω = 2πf = 2x3,14x3 = 18,84 rad/s
ω = 2πf = 2x3,14x2 = 12,56 rad/s
tali nilon kecil (1,5 meter)
ω = 2πf = 2x3,14x3 = 18,84 rad/s
ω = 2πf = 2x3,14x2 = 12,56 rad/s
ω = 2πf = 2x3,14x2 = 12,56 rad/s
Tali nilon besar (1 meter)
ω = 2πf = 2x3,14x3 = 18,84 rad/s
ω = 2πf = 2x3,14x2 = 12,56 rad/s

13
14

ω = 2πf = 2x3,14x1 = 6,28 rad/s


Tali nilon besar (1,5 meter)
ω = 2πf = 2x3,14x4 = 25,12 rad/s
ω = 2πf = 2x3,14x4 = 25,12 rad/s
ω = 2πf = 2x3,14x4 = 25,12 rad/s

4.2 Pembahasan
Berdasarkan data yang diperoleh dari praktikum yang
teah dilakukan dapat diketahui besaran dari gelombang
yaitu amplitudo, waktu, periode, massa beban, dan
massa tali. Praktikum ini dilakukan menggunakan dua
jenis tali nilon yaitu nilon yang berukuran besar dan
kecil dengan Panjang tali sebesar 1 meter dan 1,5
meter dari masing-masing tali. Berdasarkan hasil
perhitungan gaya tegang tali semakin berat katrol
semakin besar gaya tegang tali yang dihasilkan. Cepat
rambat tali nilon dengan ukuran 1 meter memiliki
perbedaan hasil cepat rambat tali yang berbeda antara
jenis nilon yang besar dan jenis nilon yang kecil.
BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari laporan praktikum mata
kuliah gelombang ini adalah sebagai berikut :
1. Gelombang stasioner disebut juga gelombang berdiri
atau gelombang tegak, merupakan jenis gelombang
yang bentuk gelombangnya tidak bergerak melalui
medium, namun tetap diam. Gelombang stasioner ini
berlawanan dengan gelombang berjalan atau
gelombang merambat, yang bentuk gelombangnya
bergerak melalui medium dengan kelajuan gelombang.
Gelombang diam dihasilkan bila suatu gelombang
berjalan dipantulkan kembali sepanjang lintasannya
sendiri.
2. Semakin besar gaya tegang tali maka Panjang
gelombang yang dihasilkan semakin besar.
3. Semakin besar rapat massa pada tali maka Panjang
gelombang yang ditimbulkan semakin kecil.

5.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum mata kuliah gelombang
ini adalah sebagai berikut :
1. Merekam proses terjadinya gelombang dirasa
kurang efektif sehingga dalam menganalisis
besaran gelombang merasa kesulitan. Diharapkan
untuk praktikum selanjutnya dipilih media yang

15
16

lebih efektif agar dalam pengambilan data lebih


mudah.
2. Untuk praktikum selanjutnya alangkah lebih baik
apabila dilakukan tidak dekat dengan waktu UAS.
DAFTAR PUSTAKA

Mutia, I. F. (2016, Desember 8). Rumah Belajar. Retrieved


from Sumber Belajar:
https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumbe
rbelajar/tampil/Gelombang-Stasioner-2016-
/menu3.html
Pertiwi, P. K. (2015, Agustus 1). Academia. Retrieved from
Academia.edu:
https://www.academia.edu/16757625/MELDE

17

Anda mungkin juga menyukai