Anda di halaman 1dari 29

PRAKTIKUM

GELOMBANG BERDIRI TRANSVERSAL PADA TALI

Disusun:
Ulfa Dwi Ariyanti
10 51 16 000 00 009

Dosen:
Sefi Novendra Patrialova, S.Si, M.T
NIP 1991201712053

DEPARTEMEN TEKNIK INSTRUMENTASI


Fakultas Vokasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2018
ABSTRAK

Laporan praktikum ini berisi tentang gelombang


berdiri transversal pada tali. Gelombang berdiri tranversal ini
akan terjadi apabila amplitudo yang digetarkan menghasilkan
amplitude yang tetap setiap saat. Berdasarkan hasil data yang
diperoleh Massa beban (mb) mempengaruhi cepat rambat
gelombang serta panjang gelombang yang dihasilkan. massa
beban (mb) ditambah, maka cepat rambat gelombangnya (v)
pun bertambah. Hal ini membuktikan bahwa semakin berat
beban (mb) yang dipakai, maka semakin panjang pula
gelombang yang terbentuk. Bila cepat rambat gelombang (v)
semakin besar, maka akan menyebabkan panjang
gelombangnya (λ) bertambah. Berdasarkan data yang
dihasilkan dari percobaan praktikum kali ini adalah panjang
tali yang digunakan akan mempengaruhi panjang gelombang
yang di hasilkan. semakin panjang tali yang digunakan, maka
panjang gelombang (λ) yang akan terbentuk akan semakin
kecil. Selain itu akan Berdasarkan data yang diperoleh
panjang 1m diperoleh panjang gelombang sebesar 143,17
sedangkan menggunakan tali wol dengan panjang 1,5 m
diperoleh panjang gelombang 114,79m . Hal tersebut juga
terjadi pada tali nilon.

ii
ABSTRACT

iii
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya layak untuk Allah atas segala berkat,
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya,
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan Praktikum Gelombang
Berdiri Transversal ini.
Saya mengucapkan terimakasih kepada dosen, kelompok
saya serta pihak yang telah memberikan dukungan, kasih, dan
kepercayaan yang begitu besar. Dan pihak pihak yang membantu
saya dalam proses pengerjaan laporan kali ini.
Meskipun saya berharap isi dari laporan praktikum saya ini
bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun tetap selalu ada
kekurangan dalam laporan ini. Oleh karena itu, saya mengharapkan
kritik dan saran yang membangun agar tugas makalah praktikum
teknik otomasi ini dapat lebih baik lagi
Akhir kata saya mengucapkan terimakasih, semoga hasil
laporan praktikum saya ini bermanfaat.

Surabaya , 6 Desember 2018

Penyusun

iv
Daftar isi

HALAMAN JUDUL .................................................................. i


ABSTRAK .................................................................................. ii
ABSTRACT .............................................................................. iii
KATA PENGANTAR .............................................................. iv
DAFTAR ISI .............................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................ vii
DAFTAR TABEL.................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................2
1.3 Tujuan .........................................................................2
BAB II Dasar Teori .....................................................................3
2.1 Pengertian Gelombang ................................................3
2.2 Gelombang Mekanik ................................................. 3
2.3 Parameter Gelombang .................................................3
2.4 Gelombang Stasioner ..................................................4
2.5 Hukum Melde .............................................................5
2.6 Gelombang Berdiri ..................................................... 6
Bab III Metodologi Percobaan ……………………………..........9
3.1 Alat Dan Bahan..........................................................9
3.2 Prosedur Percobaan ..................................................9
Bab IV Analisa Data Dan Pembahasan .................................... 11
4.1analisa Data ................ .................................................11
4.2 Pembahasan ...............................................................15
BAB V PENUTUP ....................................................................20
5.1 Kesimpulan .................................................................20
5.2 Saran ...........................................................................20
DAFTAR PUSTAKA

v
Daftar Gambar
Gambar 2.1 Gelombang Stasioner ............................................ .4
Gambar 2.2 Simulasi Hukum Melde ....................................... .5
Gambar 2.3 Gelombang Merambat Pada Tali .......................... .6
Gambar 2.4 Rambat Gelombang Stasioner .............................. .6
Gambar 4.1 Grafik hubungan antara cepat rambat dan masa
beban dengan menggunakan tali nilon hitam(1 m) ..... 16
Gambar 4.2 Grafik hubungan antara cepat rambat dan masa
beban dengan menggunakan tali nilon hitam(1,5m) ... 17
Gambar 4.3 Grafik hubungan antara cepat rambat dan masa
beban dengan menggunakan tali Wol putih(1m) ........ 17
Gambar 4.3 Grafik hubungan antara cepat rambat dan masa
beban dengan menggunakan tali Wol putih(1,5m) ..... 17

vi
Daftar Tabel
Tabel 3.1 Pengamatan Gelombang Pada Tali……...............……10
Tabel 4.1 Hasil Data Pengamatan Pada Benang Nilon .………...11
Tabel 4.1 Hasil Data Pengamatan Pada Benang Wol. .………...11

vii
viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gelombang adalah getaran yang merambat.Di dalam
perambatannya tidak diikuti oleh berpindahnya partikel-partikel
perantaranya.Suatu gelombang dapat dilihat panjangnya, bukan
zat medium perantaranya.Suatu gelombang dapat dilihat
panjangnya dengan menghitung jarak antara lembah dan bukit
(gelombang tranversal) atau menghitung jarak antara satu rapatan
dengan satu renggangan (gelombang logitudinal).
Berkaitan dengan gerak gelombang, besaran frekuensi (f)
menunjukkan seberapa sering suatu partikel medium bergetar
ketika gelombang melewati medium tersebut.Frekuensi
menunjukkan jumlah siklus getaran penuh yang dilakukan oleh
partikel medium dalam satu satuan waktu. Sementara itu, periode
gelombang (T) menunjukkan waktu yang dibutuhkan oleh suatu
partikel medium untuk melakukan satu siklus getaran
penuh.Panjang gelombang (λ) adalah jarak yang ditempuh dalam
waktu satu periode.
Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh
gelombang dalam satu detik.Bila seutas tali dengan tegangan
tertentu digetarkan secara terus menerus maka akan terlihat suatu
bentuk gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah
rambat gelombang, gelombang ini dinamakan gelombang
transversal. Jika kedua ujungnya terikat, gelombang pada tali itu
akan terpantul-pantul dan dapat menghasilkan gelombang
stasioner yang tampak berupa simpul dan perut.
Prinsip gelombang tegak / stasioner tersebut dapat
dimanfaatkan untuk menentukan cepat rambat gelombang pada
tali.Dalam percobaan ini kami akan membandingkan hasil
perhitungan untuk mengetahui cepat rambat gelombang
berdasarkan prinsip gelombang tegak dan persamaan cepat rambat
gelombang. Percobaan ini akan dilakukan pada tali senar dengan
panjang dan massa tali sama serta alat medel untuk mengetahui
jumlah gelombang yang terjadi pada tali.

1
1.2 Rumusan Masalah
Dalam melaksanaan praktikum kali ini terdapat beberapa
rumusan masalah diantaranya:
1. Bagaimana konsep terjadinya gelombang berdiri?
2. Apa saja pengaruh tegangan tali terhadap panjang
gelombang yang ditimbulkan?
3. Bagaimana pengaruh rapat massa dari media perambatan
gelombang terhadap panjang gelombang yang
ditimbulkan?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dengan dilakukannya kerja praktek ini adalah
sebagai berikut :
1. Mengetahui konsep terjadinya gelombang berdiri.
2. Mengetahui pengaruh tegangan tali terhadap panjang
gelombang yang ditimbulkan.
3. Mengetahui pengaruh rapat massa dari media perambatan
gelombang terhadap panjang gelombang yang
ditimbulkan.

2
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pengertian Gelombang
Gelombang adalah getaran yang merambat. Di dalam
perambatannya tidak diikuti oleh berpindahnya partikel-partikel
perantaranya. Pada hakikatnya, gelombang merupakan rambatan
energi (energi getaran). Gelombang dibedakan menjadi dua jenis
menurut mediumnya. Yaitu gelombang elektromagnetik dan
gelombang mekanik.
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang
merambat tanpa melalui medium atau perantara contohnya adalah
gelombang cahaya. Sedangkan gelombang mekanik adalah
gelombang yang merambat melalui suatu medium atau perantara.

2.2 Gelombang Mekanik


Terdapat dua jenis gelombang mekanik, berdasarkan arah
gerakan partikel terhadap arah perambatan gelombang, yaitu:
1. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah
perambatannya searah dengan arah getaran partikelnya.
Contoh gelombang longitudinal adalah gelombang pada
pegas.
2. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah
perambatannya tegak lurus dengan arah getaran
partikelnya. Contoh gelombang transversal adalah
gelombang pada tali.

2.3 Parameter Gelombang


Parameter-parameter pada gelombang diantaranya :
1. Periode gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan oleh
gelombang untuk menempuh satu panjang gelombang
penuh.
2. Panjang gelombang (𝜆) adalah jarah yang ditempuh dalam
waktu satu periode..
3. Frekuensi (f )adalah banyaknya gelombang yang terjadi
setiap satuan waktu.
Hubungan antara periode dan frekuensi adalah

3
1
𝑇=
𝑓

4. Cepat rambat gelombang (v) adalah jarak yang ditempuh


gelombang tiap satuan waktu. Secara umum, cepat rambat
gelombang stasioner dapat dicari dengan persamaan
𝑣 =𝜆∙𝑓
atau
𝜆
𝑣=
𝑇
Keterangan :
𝑣 : cepat rambat gelombang (ms-1);
𝜆 : panjang gelombang (m);
𝑓 : frekuensi gelombang;
𝑇 : periode gelombang.

2.4 Gelombang Stasioner


Gelombang stasioner biasa juga disebut gelombang tegak,
gelombang berdiri atau gelombang diam, adalah gelombang yang
terbentuk dari perpaduan atau interferensi dua buah gelombang
yang mempunyai amplitudo dan frekuensi yang sama tapi arah
rambatnya berlawanan. Amplitudo pada gelombang stasioner tidak
konstan, besarnya amplitudo pada setiap titik sepanjang
gelombang tidak sama. Pada simpul amplitudo sama dengan nol,
dan pada perut gelombang amplitudo maksimum. Berikut ini
merupakan gambaran dari gelombang stasioner dengan ujung
tetap.

Gambar 2.1 Gelombang Stasioner


Dari gambar di atas didapat bahwa panjang gelombang adalah

4
𝑙
𝜆=
𝑛
Keterangan :
𝜆 : panjang gelombang (m);
𝑙 : panjang tali (m);
𝑛 : jumlah gelombang yang terbentuk.

2.5 Hukum Melde


Jika seutas tali dengan tegangan tertentu digetarkan secara
terus menerus, maka akan terlihat suatu bentuk gelombang yang
arah getarannya tegak lurus dengan arah rambat gelombang.
Gelombang ini dinamakan gelombang transversal. Jika kedua
ujungnya ditutup, maka gelombang pada tali itu akan terpantul-
pantul dan dapat menghasilkan gelombang stasioner yang tampak
berupa simpul dan perut gelombang. Desain percobaan melde
adalah seperti berikut

Gambar 2.2 Simulasi Hukum Melde


Jika sebuah gelombang merambat pada tali seperti pada gambar
berikut

5
Gambar 2.3. Gelombang Merambat Pada Tali
Dan rambatan pulsa gelombang stasioner dengan
kecepatan v dapat dianalisis dengan mengamati jarah tempuh
segmen tali (∆𝑠) yang dapat dinyatakan oleh gambar berikut

Gambar 2.4.Rambatan Gelombang Stasioner

maka

Keterangan :
𝑣 : cepat rambat gelombang pada dawai (ms-1);
𝜇 : massa persatuan panjang tali (Kg/m).
F : gaya tegang tali yang setara dengan gaya berat beban
l : panjang tali
m : massa tali

2.6 Gelombang Berjalan


Gelombang yang amplitudonya berubah ubah. Jika salah satu
ujung seutas tali terikat dan pada ujung yang terlepas disentakan
naik turun, pada tali tersebut terlihat sebuah gelombang berjalan

6
yang menuju ujung terikat. Amplitudo pada tali yang digetrkan
terus menerus akan selalu tetap, oleh karenanya gelombang yang
memiliki amplitude yang tetap setiap saat disebut gelombang
berjalan.
Berdasarkan uraian diatas maka akan didapatkan persamaan
simpangan gelobang sebagai berikut :

y=A sin⁡ 2π/T t

Persamaan simpangan di titik P dapat diperoleh dengan


mengganti nilai t dengan tp sehingga kita dapatkan hubungan
berikut :

yp = A sin⁡ 2π/T (t- x/v)

A = amplitudo gelombang (m)


T = periode gelombang (s)
t = lamanya titik 0 (sumber getar) bergetar (s)
x = jarak titik P dari sumber getar (m)
v = cepat rambat gelombang (m/s)
yp= simpangan di titik P (m)

7
(Halaman Sengaja Dikosongkan)

8
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan :
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini
adalah :
1. Tali nilon
2. Katrol meja
3. Klem G, Statif
4. Penggaris
5. Timbangan digital
6. Beban 123,2gr , 170 gr, 220 gr.

3.2 Prosedur Percobaan


Adapun prosedur percobaan yang pada praktikum kali ini adalah
sebagai berikut :
1. Katrol diletakkan pinggir meja
2. Ujung benang diikatkan ke batang (statif)
3. Benang direntangkan ke ujung meja, dilewatkan melalui alur
katrol meja, dan digantungi dengan beban.
4. Letak batang statif diatur sedemikian agar panjang benang
di atas meja memilik panjang tertentu. Besar tegangan pada
tali dihitung dengan persamaan 𝐹 = 𝑚𝑏 . 𝑔
5. Panjang benang diukur dari batang hingga katrol dan
hasilnya dicatat pada tabel.
6. Tali digetarkan agar menimbulkan gelombang.
7. Gelombang diamati menggunakan kertas millimeter block
sebagai media pengukur panjang gelombang yang timbul.
8. Beban diubah dengan 3 variasi yang berbeda, (misalnya 100
gr, 200 gr 400 gr).
9. Langkah diatas diulangi dengan panjang tali yang berbeda.

9
Tabel 3.1 Pengamatan Gelombang Berdiri pada Tali
No Panjang Beban Gaya A 𝝀 f v Pers
(m) Tegang gelombang
Tali
1 1,0 m

2 1,5 m

10
BAB IV
ANALISA DATA dan PEMBAHASAN

4.1 Analisa Data


Adapun data-data yang diperoleh pada percobaan praktikum
kali ini adalah :

Tabel 4.1 Hasil Data Pengamatan Pada Tali Nilon


No Panjan Beban Beban Gaya A 𝜆 f v Pers gelombang
g (m) (Mb) Tali(kg) (N)

1 1,0 m 0,123 0,00001 0,0001 0,06 350,7 1 350,7 Y=y = 0,06 sin
(6,28t - 0,017x)

0,170 0,00001 0,001 0,04 412,3 1 412,3 y = 0,04 sin


(6,28t - 0,015x)

220 0,00001 0,001 0,02 469,04 1 469,04 y = 0,02 sin


(6,28t - 0,013x)

2 1,5 m 1,23 0,000015 0,00015 0,04 340,6 1 340,6 y = 0,04 sin


(6,28t - 0,018x)
0,170 0,000015 0,00015 0,03 400,5 1 400,5 y = 0,03 sin
(6,28t-0,0156x)
0,220 0,000015 0,00015 0,02 469,0 1 469,0 y = 0,02 sin
(6,28t-0,0137x)

Tabel 4.2 Hasil Data Pengamatan Pada Tali Wol


No Panjang Beban Beban Gaya A 𝜆 f v Pers
(m) (Mb) Tali (N) gelombang
1 1,0 m 1,23 0,00006 0,0006 0,04 143,17 1 143,17 y = 0,04 sin
(6,28t -
0,5082x)
0,17 0,00006 0,0006 0,03 168,32 1 168,32 y = 0,03 sin
(6,28t - 0,043x)
0,22 0,00006 0,0006 0,02 191,48 1 191,48 y = 0,02 sin
(6,28t - 0,032x)
2 1,5 m 0,123 0,00014 0,0014 0,03 114,79 1 114,79 y = 0,03 sin
(6,28t - 0,050x)
170 0,00014 0,0014 0,02 134,96 1` 134,96 y = 0,02 sin
(6,28t - 0,046x)
220 0,00014 0,0014 0,01 153,52 1 153,52 y = 0,01 sin
(6,28t - 0,040x)
11
Perhitungan
Adapun perhitungan dari panjang gelombang, cepatrambat
gelombang dengan menggunakan media tali yang berbeda (wol
dan nilon ) adalah sebagai berikut :
1. Menghitung cepat rambat gelombang (v) pada tali nilon
a. Panjang tali = 1m
Massa tali = 0,00001kg
Tegang tali = Mb x g
= 0,00001kg x 10 = 0,0001N

√0,123kg∗10∗1m
v mb1= = 350,7135583m/s
0,00001
√0,170kg∗10∗1m
v mb2= 0,00001
= 412,3105626 m/s
√0,22kg∗10∗1m
v mb3= 0,00001
= 469,041576 m/s

b. Panjang tali = 1,5 m


Massa tali = 0,000015kg
Tegang tali = Mb x g
= 0,000015kg x 10 = 0,00015N

m
v mb1 = √0,123kg∗10∗1,5
0,000015kg
= 340,6431209 m/s

12
√0,170kg∗10∗1,5 m
v mb2 =
0,000015kg
= 400,4714203 m/s
√0,220kg∗10∗1,5 m
v mb3 = 0,000015kg
= 469,041576m/s
2. Menghitung cepat rambat gelombang (v) pada tali wol
a. Panjang tali = 1m
Masa tali = 0.00006 kg
Tegang tali = Mb x g
= 0,00006kg x 10 = 0,0006N

v mb1 = √0,123kg∗10∗1m
0.00006kg
= 143,1782106 m/s

v mb2 = √0,170kg∗10∗1m
0.00006kg
= 168,3250823 m/s

v mb3 = √0,220kg∗10∗1m
0.00006kg
= 191,4854216 m/s

b. Panjang tali = 1,5 m


Masa tali = 0,00014 kg
Tegang tali = Mb x g
= 0,00014kg x 10 = 0,0014N

√0,123kg∗10∗1,5 m
v mb1 = = 114,7979592 m/s
0,00014kg

13
√0,170kg∗10∗1,5 m
v mb2 =
0,00014kg
= 134,9603116 m/s
√0,220kg∗10∗1,5 m
v mb3 = 0,00014 kg
= 153,5298947 m/s
3. Perhitungan panjang gelombang (λ)pada tali nilon
𝑣
λ=
𝑓
keterangan :
λ = panjang gelombang
v = cepat rambat (m/s)
f = frekuensi (Hz)

a. nilon 1m
𝑣
λ =
𝑓
=350,7135583 / 1 Hz = 350,7135583 m

𝑣
λ=
𝑓
= 412,3105626/ 1 Hz = 412,3105626 m
𝑣
λ=
𝑓
= 469,041576/ 1 Hz = 469,041576m

b. nilon 1,5 m
𝑣
λ=
𝑓
= 340,6/ 1 Hz = 340,6 m
𝑣
λ=
𝑓
= 400,5/ 1 Hz = 400,5 m

14
𝑣
λ=
𝑓
= 469,0/ 1 Hz = 469,0 m
4. Menghitung panjang gelombang pada tali wol putih
a. Tali wol putih 1 m
𝑣
λ=
𝑓
= 143,1782106/ 1 Hz = 8 143,1782106 m
𝑣
λ=
𝑓
= 168,3250823/ 1 Hz = 168,3250823 m
𝑣
λ=
𝑓
= 191,4854216/ 1 Hz = 191,4854216m

b. Tali wol putih 1,5 m


𝑣
λ=
𝑓
= 114,7979592/ 1 Hz = 114,7979592 m
𝑣
λ=
𝑓
= 134,9603116 / 1 Hz = 134,9603116 m
𝑣
λ=
𝑓
= 153,5298947 / 1 Hz = 153,5298947 m

4.2 Pembahasan
Adapun pembahan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut
, Pada praktikum gelombang berdiri transversal diperoleh grafik
seperti berikut :

15
BENANG NILON 1m
nilon hitam
500
469.041576
400 412.3105626
350.7135583
300

200

100

0
0.123 0.17 0.22

Gambar 4.4 Grafik hubungan antara cepat rambat dan massa


beban dengan menggunakan tali nilon hitam(1 m)

BENANG NILON HITAM 1,5M


500
469.04
450
400 400.4
350 340.6
300
250
200
150
100
50
0 0.123 0.17 0.22

Gambar 4.2 Grafik hubungan antara cepat rambat dan massa


beban dengan menggunakan tali nilon hitam(1,5 m)

16
BENANG WOL 1m
250

200
191.48
168.32
150 143.17

100

50

0 0.123 0.17 0.22

Gambar 4.3 Grafik hubungan antara cepat rambat dan


massa beban dengan menggunakan tali wol putih(1 m)

BENANG WOL 1,5 m


180
160
153.52
140 134.96
120 114.79
100
80
60
40
20
0 0.123 0.17 0.22

Gambar 4.4 Grafik hubungan antara cepat rambat dan


massa beban dengan menggunakan tali wol putih(1,5 m)

Dari grafik diatas di peroleh dengan massa beban


yang berbeda-beda dan frekuensi sebesar 1 Hz seta amplitudo
yang berbeda-beda.
17
Berdasarkan teori persamaan di dapatkan bahwa
Cepat rambat gelombang (v) berbanding lurus dengan
tegangan tali (F) dimana ketika cepat rambat gelombang
bertambah, maka gaya tegangan talinya (F) akan bertambah,
begitu pula sebaliknya, apabila gaya tegangan talinya (F)
berkurang atau diperkecil maka cepat rambat gelombang (v)
akan kecil.
Dari grafik data di atas, pada percobaan praktikum
gelombang berdiri di peroleh data ketika menggunakan tali
wol putih dengan lebar 1,5 m diperoleh cepat rambat sebesar
114,79 ketika masa beban sebesar 0,123, cepat rambat 134,96
ketika massa beban sebesar 0,17 dan cepat rambat 153,52
ketika massa beban sebesar 0,22. Dapat disimpulkan bahwa
bahwa setiap kali massa beban (mb) ditambah, maka cepat
rambat gelombangnya (v) pun bertambah. Hal ini
membuktikan bahwa semakin berat beban (mb) yang dipakai,
maka semakin panjang pula gelombang yang terbentuk. Bila
cepat rambat gelombang (v) semakin besar, maka akan
menyebabkan panjang gelombangnya (λ) bertambah.
Sedangkan pada percobaan selanjutnya, diperoleh
data dengan membandingkan panjang tali yang digunakan
akan mempengaruhi panjang gelombang yang di hasilkan.
Berdasarkan grafik diatas diperoleh data ketika
menggunakan tali wol putih dengan panjang 1m ddiperoleh
panjang gelombang sebesar 143,17 dengan massa 0,123
sedangkan menggunakan tali wol dengan panjang 1,5 m
diperoleh panjang gelombang 114,79m dan dengan massa
yang sama yaitu 0,123. Hal tersebut juga terjadi pada tali
nilon. Pada tali nilon yang panjangnya 1m diperoleh panjang
gelombang sebesar 350m sedangkan pada tali nilon yang
18
panjangnya 1,5m diperoleh panjang gelombang sebesar
346m dan dengan massa yang sama. Hal ini membuktikan
bahwa semakin panjang tali yang digunakan, maka panjang
gelombang (λ) yang akan terbentuk akan semakin kecil.
Semakin kecil panjang gelombang (λ) yang terbentuk akan
menyebabkan cepat rambat gelombangnya semakin lambat,
hal ini tidak dipengaruhi oleh massa.

19
BAB V
PENUTUP
5.1 kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum kali ini adsalah :
1. Gelombang berjalan dapat terjadi ketika amplitude yang
dihasilkan selalu tetap. Jika salah satu ujung seutas tali
terikat dan pada ujung yang terlepas disentakan naik turun,
pada tali tersebut terlihat sebuah gelombang berjalan yang
menuju ujung terikat. Amplitudo pada tali yang digetrkan
terus menerus akan selalu tetap, oleh karenanya
gelombang yang memiliki amplitude yang tetap setiap
saat.
2. Gaya tegang tali berbanding lurus dengan cepat rambatnya
gelombang, sehingga semakin besar gaya tegang tali yang
dihasilkan maka semakin besar pula cepat rambat
gelombang. Pada praktikum kali ini diperoleh bebrapa data
yang menunjukkan semakin besar panjang gelombang
yang di hasilkan maka cepat rambat gelombang semakin
besar pula. Hal ini membuktikan bahwa semakin besar
gaya tegang tai yang di peroleh maka semakin besar pula
panjang gelombang yang di hasilkan
3. Berdasarkan persamaan / rumus diperoleh bahwa rapat
massa berbanding terbalik dengan panjang tali yang di
gunakan. Sehingga semakin panjang tali yang digunakan
maka semakin kecil rapat massa yang di hasilkan.
5.2 saran
Adapun saran yang dapat digunakan pada praktikum kali ini
adalah :
1. Praktikan sebaiknya memahami modul yang telah di
berikan terlebih dahulu sebelum melakukan percobaan
praktikum .

20
.

21

Anda mungkin juga menyukai