Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

PRAKTIKUM MATA PELAJARAN FISIKA


EKSPERIMEN MELDE - HUBUNGAN CEPAT
RAMBAT DAN TEGANGAN TALI PADA DAWAI
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Hukum Melde mempelajari tentang besaran-besaran yang mempengaruhi
cepat rambat gelombang transversal pada tali. Melalui percobaannya, Melde
menemukan bahwa cepat rambat gelombang pada dawai sebanding dengan
akar gaya tegangan tali dan berbanding terbalik dengan akar massa persatuan
panjang dawai.
Apabila vibrator dihidupkan maka tali akan bergetar sehingga pada tali akan
merambat gelombang transversal. Kemudian vibrator digeser menjauhi atau
mendekati katrol secara perlahan-lahan sehingga pada tali timbul gelombang
stasioner.
Setelah terbentuk gelombang stasioner, kita dapat mengukur panjang
gelombang yang terjadi (Orang yang pertama kali melakukan percobaan
mengukur cepat rambat gelombang adalah Melde, sehingga percobaan seperti
di atas dikenal dengan sebutan Percobaan Melde).
Kegiatan praktikum ini mengharapkan peserta mampu menjelaskan dan
memahami apa yang dimaksud dengan gelombang stasioner serta mampu
mengukur panjang gelombang dan menentukan cepat rambat gelombang pada
tali.
Disamping itu, sehubungan telah dilaksanakannya kegiatan praktikum
mengenai Eksperimen Melde sebagai kegiatan pembelajaran Mata Pelajaran
Fisika Kelas XI Tahun Pelajaran 2015-2016 yang bertempat di Kampus SMA
Negeri 1 Margahayu, maka dirasa penting untuk melaporkan hasil kegiatan
praktikum tersebut sebagai bahan kajian dan bahan pembelajaran.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana proses kerja eksperimen melde?
2. Bagaimana hubungan antara cepat rambat gelombang transversal dengan
tegangan tali pada dawai?
3. Bagaimana hubungan antara cepat rambat gelombang stasioner dengan
nilai massa dawai per satuan panjang?
C. TUJUAN
Tujuan dari diadakannya kegiatan praktikum titrasi asam basa adalah :
1. Peserta dapat memahami konsep kerja eksperimen Melde.
2. Peserta dapat mempelajari dan menerapkan eksperimen melde untuk
mengetahui hubungan antara cepat rambat gelombang transversal dengan
tegangan tali pada dawai.
3. Peserta dapat mempelajari dan menerapkan eksperimen melde untuk
mengetahui hubungan antara cepat rambat gelombang stasioner dengan
nilai massa dawai per satuan panjang.
Tujuan dari dibuatnya laporan hasil praktikum titrasi asam basa ini adalah :
1. Melaporkan hasil praktikum eksperimen melde.
2. Sebagai bahan kajian pembelajaran mengenai eksperimen melde di lain
waktu.
3. Sebagai media pembelajaran mengenai eksperimen melde.

BAB II
PEMBAHASAN

A. TINJAUAN PUSTAKA
Gelombang adalah getaran yang merambat. Di dalam perambatannya tidak
diikuti oleh berpindahnya partikel-partikel perantaranya. Pada hakekatnya,
gelombang merupakan rambatan energi(energi getaran).Gelombang dibedakan
menjadi dua jenis menurut mediumnya.Yaitu gelombang elektromagnetik
yang merambat tanpa melalui mediumatau perantara. Contoh gelombang
elektromagnetik adalah gelombang cahaya dan gelombang bunyi. Sedangkan
gelombang yang merambat melalui suatu medium atau perantara yaitu
gelombang mekanik. Terdapat dua jenis gelombang mekanik, berdasarkan
arah gerakan partikel terhadap arah perambatan gelombang, yaitu :
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah perambatannya
searah dengan arah getaran partikelnya. Contoh gelombang longitudinal
adalah gelombang pada pegas.
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah perambatannya tegak
lurus dengan arah getaran partikelnya.Contoh gelombang transversal
adalah gelombang pada tali.
Gelombang stasioner biasa juga disebut gelombang tegak,gelombang
berdiri atau gelombang diam, karena terbentuk dari perpaduan atau
interferensi dua buah gelombang yang mempunyai amplitudo dan
frekuensi yang sama, tapi arah rambatnya berlawanan. Amplitudo pada
gelombang stasioner tidak konstan, besarnya amplitudo pada setiap titik
sepanjang gelombang tidak sama. Pada simpul amplitudo nol, dan pada
perut gelombang amplitudo maksimum.
Periode gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan oleh gelombang untuk
menempuh satu panjang gelombang penuh. Panjang gelombang () adalah
jarak yang ditempuh dalam waktu satu periode.
Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiap satuan
waktu. Cepat rambat gelombang (v) adalah jarak yang ditempuh gelombang
tiap satuan waktu. Secara umum, cepat rambat gelombang dapat dirumuskan
sebagai berikut :
v = f

Dimana :
v = cepat rambat gelombang (m/s)
= panjang gelombang (m)
f = frekuensi (Hz)
HUKUM MELDE
Bila seutas tali dengan tegangan tertentu digetarkan secara terus menerus
maka akan terlihat suatu bentuk gelombang yang arah getarnya tegak lurus
dengan arah rambat gelombang. Gelombang ini dinamakan gelombang
transversal. Jika kedua ujungnya tertutup, gelombang pada tali itu akan
terpantul-pantul dan dapat menghasilkan gelombang stasioner yang tampak
berupa simpul dan perut gelombang.Dari gambar di atas diketahui bahwa
amplitudo adalah jarak antara perut gelombang dengan arah cepat rambatnya.
Sedangkan panjang gelombang adalah jarak satu perut dan satu lembah yang
terdiri dari tiga simpul.Melde merumuskan bahwa :

Dimana :
v = cepat rambat gelombang (m/s)
F = gaya ketegangan tali (N)
= rapat massa linier tali (massa tali/panjang tali) (kg/m)
B. KEGIATAN PRAKTIKUM
Kegiatan praktikum titrasi asam basa ini telah dilakukan pada :
Hari, tanggal

: - (Semester Genap)

Waktu

: Jam Mata Pelajaran Fisika

Tempat

: Kampus SMA Negeri 1 Margahayu.

Dengan peserta pelaku praktikum merupakan anggota Kelompok Belajar VIII


yaitu :
1) Ahmad Fauzan

2) Annisa Nurazelina
3) Aria Wardana
4) Muhammad Fadillah Arsa
5) Nada Azhar
C. METODOLOGI
1. Alat dan Bahan
1) Vibrator
2) Sumber Tegangan
3) Katrol
4) Papan/Meja
5) Tali
6) Beban
7) Timbangan/Neraca
8) Mistar
2. Cara Kerja

a) Percobaan Variasi Massa Beban


1) Mengukur panjang dan massa tali serta menimbang massa beban
yang dipakai.

2) Merangkai alat seperti pada gambar.


3) Mencatat frekuensi yang dipakai dan menghidupkan vibrator
dengan sumber tegangan.
4) Mengukur panjang gelombang yang terjadi dengan mistar dan
mencatat data yang diperoleh.
5) Mengulangi langkah 2 s.d. 4 dengan memvariasikan beban.
b) Percobaan Variasi Jenis Tali
1) Mengukur panjang dan massa tali serta menimbang massa beban
yang dipakai.
2) Merangkai alat seperti pada gambar.
3) Mencatat frekuensi yang dipakai dan menghidupkan vibrator
dengan sumber tegangan.
4) Mengukur panjang gelombang yang terjadi dengan mistar dan
mencatat data yang diperoleh.
5) Mengulangi langkah 2 s.d. 4 dengan memvariasikan jenis tali.
D. HASIL PENGAMATAN
Tabel Percobaan Variasi Massa Beban
No.

M (kg)

(m)

1.
2.
3.

0.025
0.05
0.1

0.41
0.6
0.8

(Hz) l (m)
50

m (kg)
20.5
30
40

0.85

17.41
24.63
34.8

Tabel Percobaan Variasi Jenis Tali


No.

M (kg)

(m)

1.
2.
3.

0.025

0.41
0.27
0.22

(Hz) l (m)

50

m (kg)
20.5
13.5
11

0.85

Keterangan :

17.41
11.9
9.6

M = Massa Beban
m = Massa Tali
E. PEMBAHASAN
1. Bagaimana hubungan antara besaran gaya tegangan dawai dengan besaran
cepat rambat gelombang transversal?
Cepat rambat gelombang dalam tali, kawat, dawai berbanding senilai
dengan akar gaya tegangan kawat, tali dawai tersebut.
2. Bagaimana hubungan antara cepat rambat gelombang stasioner dengan
nilai massa dawai per satuan panjang?
Cepat rambat gelombang berbanding balik nilai akar kuadrat massa
kawat, asalkan panjangnya tetap.

Dapat disimpulkan bahwa cepat rambat gelombang sebanding dengan gaya


tegangan dawai dan berbanding terbalik dengan massa per satuan panjang
dawai. Jadi jika dawai semakin tegang maka gelombang semakin cepat, dan
jika massa dawai semakin besar maka gelombang semakin pelan.

3.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Cepat rambat gelombang pada dawai sebanding dengan akar gaya tegangan
tali dan berbanding terbalik dengan akar massa persatuan panjang dawai.
Apabila vibrator dihidupkan maka tali akan bergetar sehingga pada tali akan
merambat gelombang transversal. Kemudian vibrator digeser menjauhi atau
mendekati katrol secara perlahan-lahan sehingga pada tali timbul gelombang
stasioner. Setelah terbentuk gelombang stasioner, kita dapat mengukur panjang
gelombang yang terjadi.
Dan dengan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa cepat
rambat gelombang sebanding dengan gaya tegangan dawai dan berbanding
terbalik dengan massa per satuan panjang dawai. Jadi jika dawai semakin
tegang maka gelombang semakin cepat, dan jika massa dawai semakin besar
maka gelombang semakin pelan.
B. SARAN
Dalam melakukan praktikum, sebaiknya peserta menggunakan peralatan yang
telah sesuai dengan standar, serta dalam kondisi baik. Hal ini diperuntukan
agar hasil eksperimen melde yang peserta lakukan akan sesuai dengan hasil
eksperimen melde yang melde lakukan. Selain itu, diperlukan pula ketelitian
yang tinggi agar hasil yang diperoleh dapat maksimal.

Anda mungkin juga menyukai