Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

PERCOBAAN MELDE DAN SONOMETER


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Fisika Dasar II
Yang Dibimbing Oleh Bapak Dr. Nasikhudin, S.Pd, M.Sc

Oleh:
Kelompok 1
Luk luk iljannah (210321606863)
Melly yuni Anjani (210321606862)
Nadila zukhrufa (210321606844)
Saeful umam (210321606840)
Sidia Mentari (210321606841)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FEBRUARI 2022
LAPORAN PRAKTIKUM
PERCOBAAN MELDE DAN SONOETER
A. TUJUAN
1. Percobaan Melde
Tujuan pelaksanaan Praktikum Melde adalah:

a. Mahasiswa dapat belajar secara nyata untuk mengetahui dan menentukan yang
mana rapat massa tali dan besaran apa yang mewakili gaya tali.
b. Mahasiswa dapat mengetahui secara persis yang disebut satu gelombang pada
gejala gelombang tegak.
c. Mahasiswa mampu menerapkan metode grafik yang menyatakan hubungan antara
gaya tegang tali dengan kuadrat Panjang gelombangnya.
d. Mahasiswa dapat menurunkan persamaan matematis atau rumus empirik yang
sesuai dengan grafik yang dibuat.
e. Mahasiswa dapat menentukan frekuensi sumber getar berdasarkan grafik.

2. Percobaan Praktikum Sonometer


Tujuan pelaksanaan Praktikum Sonometer adalah:
a. Mahasiswa dapat belajar secara nyata untuk mengetahui dan menentukan yang
mana rapat massa kawat dan besaran apa yang mewakili gaya tegang kawat.
b. Mahasiswa dapat menentukan frekuensi gelombang transversal pada kawat.
c. Mahasiswa dapat menerapkan metode grafik yang menyatakan hubungan antara
gaya tegang kawat dengan Panjang kawat yang bergetar (4L).
d. Mahasiswa dapat menentukan frekuensi sumber getar berdasarkan grafik.
e. Mahasiswa dapat mengetahui secara nyata bahwa untuk membuat setengah
gelombang diperlukan arus bolak-balik dan magnet U sebagai pembentuk medan
magnet homogen.

B. DASAR TEORI

Gelombang didefinisikan sebagai energi getaran yang merambat. Namun


sebenarnya yang merambat adalah energi dari getaran tersebut. Pada gelombang
mekanik, dimungkinkan terjadi perpindahan partikel medium saat energi getaran
merambat. Gelombang dapat dikelompokkan berdasarkan sifat-sifat fisis nya, yaitu:

1. Berdasarkan zat perantara atau medium rambatnya, gelombang dibedakan menjadi


dua, yakni gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik.

a. Gelombang mekanik, yaitu gelombang yang dalam perambatannya memerlukan


medium, misalnya gelombang air, gelombang pada tali, dan gelombang
bunyi.Gelombang mekanik adalah sebuah gelombang yang dalam
perambatannya memerlukan medium, yang menyalurkan energi untuk keperluan
proses penjalaran sebuah gelombang. Suara merupakan salah satu contoh
gelombang mekanik yang merambat melalui perubahan tekanan udara dalam
ruang (rapat renggangnya molekul-molekul udara). Tanpa udara, suara tidak
bisa dirambatkan. Di Pantai dapat dilihat ombak, yang merupakan gelombang
mekanik yang memerlukan air sebagai mediumnya.
b. Gelombang elektromagnetik yaitu gelombang yang dalam perambatannya tanpa
memerlukan medium, misalnya gelombang cahaya.Orang yang pertama kali
menguji hipotesis Maxwell mengenai gelombang elektromagnetik adalah
Heinrich Hertz, pada tahun 1887 (Foster, 2004). Percobaan-percobaan yang
dilakukan oleh Hertz memberikan definisi gelombang elektromagnetik.
Supriyono (2006) menyatakan bahwa “gelombang elektromagnetik terdiri atas
medan magnet dan medan listrik yang berubah secara periodik dan serempak
dengan arah getar tegak lurus satu sama lain dan masing-masing medan tegak
lurus arah rambat gelombang”.Dari beberapa percobaan yang telah dilakukan,
Hertz berhasil mengukur bahwa radiasi gelombang elektromagnetik frekuensi
radio (100MHz) yang dibangkitkan memiliki kecepatan rambat sesuai dengan
nilai yang diramalkan oleh Maxwell. Disamping itu, eksperimen Hertz ini juga
menunjukkan sifat-sifat gelombang dari cahaya, yaitu pemantulan, pembiasan,
interferensi, difraksi, dan polarisasi. Dengan demikian, hipotesis Maxwell
mengenai gelombang elektromagnetik telah terbukti kebenarannya melalui
eksperimen Hertz.

2. Berdasarkan arah getarannya, gelombang dapat dibedakan menjadi dua, yakni


gelombang longitudinal dan gelombang transversal.

a. Gelombang longitudinal, yaitu gelombang longitudinal adalah gelombang


yang arah rambatannya sejajar dengan arah getarnya (arah usikannya), misalnya
gelombang bunyi.Contoh gelombang longitudinal:Gelombang pada slinki yang
diikatkan kedua ujungnya pada statif kemudian diberikan usikan pada salah satu
ujungnya.

b. Gelombang transversal, yaitu gelombang yang arah getarannya tegak lurus


dengan arah rambatannya, misalnya gelombang pada tali dan gelombang
cahaya).Contoh gelombang transversal:Getaran senar gitar yang dipetik dan
Getaran tali yang digoyang-goyangkan pada salah satu ujungnya.

3. Berdasarkan amplitudonya, gelombang dapat dibedakan menjadi dua, yakni


gelombang berjalan dan gelombang diam/berdiri.

a. Gelombang berjalan, yaitu gelombang yang amplitudonya tetap pada setiap


titik yang dilalui gelombang, misalnya gelombang pada tali.

b. Gelombang diam/berdiri, yaitu gelombang yang amplitudonya berubah,


misalnya gelombang pada senar gitar yang dipetik. Delombang diam disebut juga
dengan gelomabng stasioner. Gelombang stasioner adalah jenis gelombang yang
mempunyai amplitudo tidak tetap atau berubah-ubah. Gelombang stasioner
adalah hasil perpaduan dua buah gelombang yang amplitudonya selalu berubah.
Artinya, tidak semua titik yang dilalui gelombang ini memiliki amplitudonya
sama. Saat membahas gelombang stasioner, Anda akan bertemu dengan istilah
perut dan simpul. Perut adalah titik amplitudo maksimum, sedangkan simpul
adalah titik amplitudo minimum. Gelombang stasioner ini dikenal juga dengan
nama gelombang berdiri atau gelombang tegak. Gelombang stasioner ini dapat
dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu:
i. Gelombang stationer yang diakibatkan oleh pemantulan di ujung
terikat.Gelombang stasioner ujung bebas tidak mengalami pembalikan fase.
Artinya, fase gelombang datang dan pantulanya sama. Dengan demikian,
beda fasenya sama dengan nol.
ii. Gelombang stasioner dengan ujung bebas.Berbeda dengan gelombang
stasioner ujung bebas, pada ujung tetap terjadi pembalikan fase sebesar 𝜑 =
½ 𝜋 sehingga beda fasenya menjadi ∆𝜑 = ½ 𝜋

Pemantulan Gelombang

Jika gelombang melalui suatu rintangan atau hambatan, misalnya benda padat,
maka gelombang tersebut akan dipantulkan. Pemantulan ini merupakan salah satu
sifat dari gelombang.Pemantulan gelombang pada ujung tetap akan mengalami
perubahan bentuk atau fase. Akan tetapi pemantulan gelombang pada ujung bebas
tidak mengubah bentuk atau fasenya.

Pembiasan Gelombang

Untuk mempelajari pembiasan gelombang dapat dilakukan dengan


menempatkan balok kaca/logam pada tangki riak yang seluruhnya berada di dalam air,
sehingga akan membedakan kedalaman permukaan air dalam tangki riak. Hal ini
untuk menggambarkan adanya dua medium perambatan gelombang, permukaan
dalam menggambarkan medium yang rapat dan permukaan air yang dangkal
menggambarkan medium yang kurang rapat. Sinar gelombang yang melewati bidang
batas antara kedalaman air terlihat dibelokkan/dibiaskan dimana front gelombangnya
menjadi lebih rapat. Hal ini menunjukkan adanya perubahan panjang gelombang,
akan tetapifrekuensinya tetap, yaitu sama dengan frekuensi sumber getarnya. Dalam
pembiasan gelombang berlaku hukum pembiasan yang menyatakan “ Perbandingan
sinus sudut datang dengan sinus sudut bias merupakan bilangan tetap. “

Interferensi Gelombang

Untuk menunjukkan gejala interferensi gelombang dapat dipergunakan dua


sumber getar berbentuk bola atau sumber getar berupa keping/plat yang diberi dua
lubang/celah dimana celah tersebut dapat dianggap sebagai sumber getaran
(gelombang). Untuk mengamati gejala interferensi gelombang agar teramati dengan
jelas, maka kedua gelombang yang berinterferensi tersebut harus merupakan dua
gelombang yang koheren. Dua gelombang disebut koheren apabila kedua gelombang
tersebut memiliki frekuensi dan amplitudo yang sama serta memiliki selisih fase yang
tetap/konstan. Ada dua sifat hasil interferensi gelombang, yaitu interferensi bersifat
konstruktif dan destruktif. Interferensi bersifat konstruktif artinya saling memperkuat,
yaitu saat kedua gelombang bertemu (berinterferensi) memiliki fase yang sama.
Sedang interferensi bersifat destruktif atau saling melemahkan jika kedua gelombang
bertemu dalam fase yang berlawanan.
Difraksi Gelombang

Untuk menunjukkan adanya difraksi gelombang dapat dilakukan dengan meletakkan


penghalang pada tangki riak dengan penghalang yang mempunyai celah, yang lebar
celahnya dapat diatur. Difraksi gelombang adalah peristiwapembelokkan/penyebaran
(lenturan) gelombang jika gelombang tersebut melalui celah. Gejala difraksi akan
semakin tampak jelas apabila lebar celah semakin sempit. Dengan sifat inilah ruangan
dalam rumah kita menjadi terang pada siang hari dikarenakan ada lubang kecil pada
genting. Serta suara alunan musik dari tape recorder dapat sampai ke ruangan lain,
meskipun kamar tempat tape tersebut pintunya tertutup rapat.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Percobaan Melde

a. Set percobaan Melde


b. Beban
c. Talia atau benang
d. Sumber tegangan
e. Neraca teknis

2. Percobaan Sonometer
a. Set Sonometer
b. Neraca pegas
c. Power Supply
d. Magnet U
e. Hambatan geser
f. Kabel penghubung

D. SKEMA PERCOBAAN
1. Percobaan Melde

a. Susunlah peralatan yang ada sesuai dengan bagandi bawah ini :

V PS

AC

b. Aturlah arus listrik power supply yang digunakan, sehingga penunjuk


amperemeter sebesar 0,5 A.
2. Percobaan Sonometer

a. Susunlah peralatan yang ada sesuai dengan bagan di bawah ini.


Neraca
Pegas
Magnet
U

V PS
AC

b. Aturlah posisi power supply pada listrik AC. Aturlah arus listrik yang dialirkan
pada kawat email sekitar 0,5 A.
c. Letakan magnet U pada posisi tengah-tengah kawat.

E.LANGKAH PERCOBAAN
1. Percobaan Melde
a. Hidupkan sumber tegangan listrik (power Supply), maka nampak bahwa
sumber getar bergetar.
b. Aturlah beban sehingga terbentuk gelombang diam pada tali.
c. Ukurlah panjang tali yang terisi oleh n x ½ gelombang. Catat pula banyaknya
n tersebut.
d. Ulangi kegiatan di atas untuk beban-beban lain yang berbeda massanya.
e. Ukurlah panjang tali yang digunakan dan timbanglah massanya.
f. Ulangi kegiatan di atas untuk jenis tali yang berbeda.
2. Percobaan Sonometer
a. Periksa kembali rangkaian yang anda susun, jika sudah sesuai dengan bagan,
periksakan pada pembimbing.
b. Nyalakan power supply agar kawat email mendapat aliran listrik.
c. Aturlah tarikan neraca pegas pada nilai tertentu dan aturlah letak penumpu
sampai terjadi gelombang diam pada kawat. Amati sampai terjadi setengah
gelombang saja.
d. Ukurlah panjang kawat yang bergetar tersebut.
e. Catatlah angka yang ditunjukkan oleh neraca pegas. Angka ini menunjukkan
besarnya gaya tegang kawat. Tabelkan semua data yang diperoleh.
F. DATA PENGAMATAN
1. Percobaan Melde

A. Tali I
Panjang tali = 1,32 m. Massa tali = 0,00064kg
No Beban Jumlah 1/2 gelombang Panjang tali untuk n x 1/2
yang terjadi gelombang

(kg) (n) (meter)

1. 0,04603 4 1,18

2. 0,05263 3 1,035

3. 0,0569 3 1,05

4. 0,05478 3 1,005

5. 0,05158 3 1,02

B. Tali II
Panjang tali = 1,32 m. Massa tali = 0,00009 kg
No Beban Jumlah 1/2 gelombang Panjang tali untuk n x 1/2
yang terjadi gelombang

(kg) (n) (meter)

1. 0,03668 1 0,76

2. 0,03882 1 0,81

3. 0,03027 1 0,71

4. 0,04303 1 0,95

5. 0,04090 1 0,865
2. Percobaan Sonometer

No. Gaya tegang kawat (F) Panjang kawat yang bergetar (l)

(newton) (meter)

1. 3,92266 0,0075

2. 5,88399 0,0077

3. 7,84532 0,00855

4. 9,80665 0,0092

5. 1,96133 0,0062

G. ANALISIS DATA
1. Percobaan Melde
A. Tali I
1. Metode Ralat Grafik
Untuk𝐹 menggunakan 𝑔 = 10 𝑚/𝑠 2

𝑁𝑜 𝑥=𝐹 𝑦 = 2 𝑥2 𝑦2 𝑥∙𝑦
1. 0,4603 0,3481 0,211876 0,121174 0,16023

2. 0,5263 0,4761 0,276992 0,226671 0,250571

3. 0,569 0,49 0,323761 0,2401 0,27881

4. 0,5478 0,4489 0,300085 0,201511 0,245907

5. 0,5158 0,4624 0,26605 0,213814 0,238506

Σ 2,6192 2,2255 1,378764 1,00327 1,174025

Σ2 6,860209 4,95285 1,90099 1,00655 1,378335


(∑ 𝑦) (∑ 𝑥 2 ) − (∑ 𝑥) (∑ 𝑥𝑦)
𝑎= 2
𝑛 (∑ 𝑥 2 ) − (∑ 𝑥)

(2,2255)(1,378764) − (2,6192)(1,174025)
=
5(1,378764) − (6,860209)

3,068439 − 3,075006
=
6,89382 − 6,860209

−0,006567
=
0,033611

= −0,195382

𝑛 (∑ 𝑥𝑦) − (∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
𝑏= 2
𝑛 (∑ 𝑥 2 ) − (∑ 𝑥)

5(1,174025) − (2,6192)(2,2255)
=
5(1,378764) − (6,860209)

5,870125 − 5,82903
=
6,89382 − 6,860209

0,041095
=
0,033611

= 1,222677

2
1 (∑ 𝑥 2 )(∑ 𝑦)2 − 2 (∑ 𝑥)(∑ 𝑥𝑦)(∑ 𝑦) + 𝑛(∑ 𝑥𝑦)
𝑆𝑦 = √ |∑ 𝑦 2 − 2 |
𝑛−2 𝑛 (∑ 𝑥 2 ) − (∑ 𝑥)

1 (1,378764)(4,95285) − 2 (2,6192)(1,174025)(2,2255) + 5( 1,378335)


𝑆𝑦 = √ |1,00327 − |
5−2 5 (1,378764) − (6,860209)

1 6,828791 − 13,68691 + 6,8917


𝑆𝑦 = √ |1,00327 − |
3 (6,89382) − (6,860209)

1 0,033581
𝑆𝑦 = √ |1,00327 − |
3 0,033611
1
𝑆𝑦 = √ (1,00327 − 0,999107)
3

1
𝑆𝑦 = √ (0,004163)
3

𝑆𝑦 = √0,0013876 = 0,03725

∑ 𝑥2
𝑆𝑎 = 𝑆𝑦√ 2
𝑛 (∑ 𝑥 2 ) − (∑ 𝑥)

1,378764
𝑆𝑎 = 0,03725√
5(1,378764) − 6,860209

1,378764
𝑆𝑎 = 0,03725 √
6,89382 − 6,860209

𝑆𝑎 = 0,03725 √41,021213

𝑆𝑎 = 0,238578

𝑛
𝑆𝑏 = 𝑆𝑦√ 2
𝑛 (∑ 𝑥 2 ) − (∑ 𝑥)

5
𝑆𝑏 = 0,03725√
5 (1,378764) − 6,860209

5
𝑆𝑏 = 0,03725√
6,89382 − 6,860209

𝑆𝑏 = 0,03725√148,76082

𝑆𝑏 = 0,454329

𝑅𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑅𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑎

𝑆𝑎 0,238578
𝑅𝑎 = | 𝑎 | 𝑥100 % = |−0,195382| 𝑥100%= 122% ( 3 AP)
𝑅𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑅𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑏

𝑆𝑏 0,454329
𝑅𝑏 = | 𝑏 | 𝑥100% = |1,222677| 𝑥100%= 37,16% ( 4 AP)

Sehingga didapatkan nilai 𝑎 = (−0,195382 ± 0,238578) dengan ralat sebesar 122% dan
nilai 𝑏 = (1,222677 ± 0,454329) dengan ralat sebesar 37,16%. Grafik hubungan antara
gaya dan kuadrat panjang gelombang𝑦 = 𝑏𝑥 + 𝑎

𝑦 = 1,222677𝑥 − 0,195382

Grafik Hubungan Gaya dan Kuadrat Panjang


Gelombang
0.6
Kuadrat Panjang Geombang

0.5 y = 1.2228x - 0.1955


0.4

0.3

0.2

0.1

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
Gaya

2. Menghitung Kerapatan Massa Tali

lt = 1,32m
mt = 0,6410−3kg
𝑚 0,6410−3 kg
𝜇= = = 4,84 × 10−4 = 0,000484 kg/m
𝑙 1,32

ralat rapat massa tali

𝜕𝜇 2 𝜕𝜇 2
𝑆𝜇 =√|𝜕𝑚 3 ∆𝑚| ² + |𝜕𝑚 3 ∆𝑙| ²

𝑚 𝑚
𝜕( ) 2 𝜕( ) 2
𝑙 𝑙
𝑆𝜇 =√| ∆𝑚| ² + | ∆𝑙| ²
𝜕𝑚 3 𝜕𝑚 3

12 −𝑚 2
𝑆𝜇 =√| 𝑙 3 ∆𝑚| ² + | ∆𝑙| ²
𝑙² 3

1 2 −0,6410−3 2
𝑆𝜇 =√|1,32 3 0.000005| ² + | 0.0005| ²
1,32² 3
𝑆𝜇 = 0,00164
𝑆𝜇 0,00164
𝑟𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = 100% = = 3,39 % (3AP)
𝜇 0,000484

Jadi, nilai rapat massa tali 1 adalah (0,000484 ± 0,00164) kg/m dengan ralat relatif sebesar
3,39% (3AP)
3. Menghitung panjang gelombang, cepat rambat gelombang, dan frekuensi gelombang
tiap beban

Beban 1
Mb = 0,04303 kg
1
l ( panjang tali untuk n 2 gelombang ) 1,18m

panjang gelombang
2𝑙 21,18
λ= = = 0,59m
𝑛 4

gaya tegang tali

F = mg = 0,04303  10 =0,4303 N
Cepat rambat gelombang

𝐹 0,4303
v = √𝜇 = √4,84×10−4 = 29.816 𝑚/𝑠

𝑣 29.816
frekuensi = 𝜆 = = 50,53 𝐻𝑧
0,59

Beban 2
mb = 0,05263 kg
1
l ( panjang tali untuk n 2 gelombang )= 1,035 m

panjang gelombang
2𝑙 2 1,035
λ= = = 0,69 m
𝑛 3

gaya tegang tali

F = mg = 0,05263 10 =0,5263 N
Cepat rambat gelombang

𝐹 0,5263
v = √𝜇 = √4,84×10−4 = 32.975𝑚/𝑠

𝑣 32.97
frekuensi = 𝜆 = = 47,79 𝐻𝑧
0,69
beban 3
mb = 0,0569 kg
1
l ( panjang tali untuk n 2 gelombang ) = 1,05 m

panjang gelombang
2𝑙 2 1,05
λ= = = 0,7 m
𝑛 3

gaya tegang tali

F = mg = 0,0569 10 =0,569 N
Cepat rambat gelombang

𝐹 0,569
v = √𝜇 = √4,84×10−4 = 34,287 𝑚/𝑠

𝑣 34,287
frekuensi = 𝜆 = = 48,98 𝐻𝑧
0,7

beban 4
mb = 0,05478 kg
1
l( panjang tali untuk n 2 gelombang ) = 1,005 m

panjang gelombang
2𝑙 2 1,005
λ= = = 0,67
𝑛 3

gaya tegang tali

F = mg = 0,05478  10 =0,5478 N
Cepat rambat gelombang

𝐹 0,5478
v = √𝜇 = √4,84×10−4 = 33,642 𝑚/𝑠

𝑣 33,642
frekuensi = 𝜆 = = 50,21 𝐻𝑧
0,67

beban 5
mb = 0,05158 kg
1
l ( panjang tali untuk n 2 gelombang ) = 1,02 m

panjang gelombang
2𝑙 2 1,02
λ= 𝑛
= 3
== 0,68

gaya tegang tali


F = mg = 0,05158  10 = 0,5158 N
Cepat rambat gelombang

𝐹 0,5158
v = √𝜇 = √4,84×10−4 = 32,645 𝑚/𝑠

𝑣 32,645
frekuensi = 𝜆 = = 48 𝐻𝑧
0,68

4.Menghitung Frekuensi Sumber Getar, Jika Koefisien Arah Grafik Itu Adalah
𝟏
𝝁𝒇²

𝐹
v = √𝜇

𝐹
𝝀𝒇 = √
𝜇

𝐹
𝝀²𝒇² =
𝜇
𝐹
𝝀² =
𝜇𝑓²
𝐹
Maka, y = 𝝀² dan 𝑏𝑥 = 𝜇𝑓²

1
𝑏=
𝜇𝑓²
1
𝑓² =
𝜇𝑏

1
𝑓= √
𝜇𝑏

Frekuensi sumber getar

1 1
𝑓 = √𝜇𝑏 = √0,000484  1,222677 = 41,107 Hz

A. Tali II
1. Metode Ralat Grafik
Untuk 𝐹 menggunakan 𝑔 = 10 𝑚/𝑠 2

𝑁𝑜 𝑥=𝐹 𝑦 = 2 𝑥2 𝑦2 𝑥∙𝑦
1. 0,3668 2,3104 0,134542 5,33794816 0,84745472

2. 0,3882 2,6244 0,150699 6,88747536 1,01879208

3. 0,3027 2,0164 0,091627 4,06586896 0,61036428

4. 0,4303 3,61 0,185158 13,0321 1,553383

5. 0,4090 2,9929 0,167281 8,95745041 1,2240961

Σ 1,897 13,5541 0,729308 38,2808429 5,25409018

Σ2 3,598609 183,713627 0,53189 1465,42293 27,6054636

(∑ 𝑦) (∑ 𝑥 2 ) − (∑ 𝑥) (∑ 𝑥𝑦)
𝑎= 2
𝑛 (∑ 𝑥 2 ) − (∑ 𝑥)

(13,5541)(0,729308) − (1,897)(5,25409018)
=
5(0,729308) − (3,598609)

9,885141 − 9,96700907 −0,0818684


= = = −1,70808263
3,64654 − 3,598609 0,047931

𝑛 (∑ 𝑥𝑦) − (∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
𝑏= 2
𝑛 (∑ 𝑥 2 ) − (∑ 𝑥)

5(5,25409018) − (1,897)(13,5541) 26,2704509 − 25,71213


= =
5(0,729308) − (3,598609) 3,64654 − 3,598609

0,558323
= = 11,64872
0,047931

2
1 (∑ 𝑥 2 )(∑ 𝑦)2 − 2 (∑ 𝑥)(∑ 𝑥𝑦)(∑ 𝑦) + 𝑛(∑ 𝑥𝑦)
𝑆𝑦 = √ |∑ 𝑦 2 − 2 |
𝑛−2 𝑛 (∑ 𝑥 2 ) − (∑ 𝑥)

𝑆𝑦

1 (0,729308)(183,713627) − 2 (1,897)(5,25409018)(13,5541) + 5( 27,6054636)


= √ |38,2808429 − |
5−2 5 (0,729308) − (3,598609)
1 133,9838177 − 270,1877 + 138,027318
𝑆𝑦 = √ |38,2808429 − |
3 3,64654 − 3,598609

1 1,82346
𝑆𝑦 = √ |38,2808429 − |
3 0,047931

1
𝑆𝑦 = √ (38,2808429 − 38,04424)
3

1
𝑆𝑦 = √ (0,236602736) = √0,078867579 = 0,28083372127
3

∑ 𝑥2
𝑆𝑎 = 𝑆𝑦√ 2
𝑛 (∑ 𝑥 2 ) − (∑ 𝑥)

0,729308
𝑆𝑎 = 0,28083372127 √
5(0,729308) − 3,598609

0,729308
𝑆𝑎 = 0,28083372127√
3,64654 − 3,598609

𝑆𝑎 = 0,28083372127√15,21579

𝑆𝑎 = 1,09545995815

𝑛
𝑆𝑏 = 𝑆𝑦√ 2
𝑛 (∑ 𝑥 2 ) − (∑ 𝑥)

5
𝑆𝑏 = 0,28083372127√
5 (0,729308) − 3,598609

5
𝑆𝑏 = 0,28083372127√
3,64654 − 3,598609
𝑆𝑏 = 0,28083372127√105,5053

𝑆𝑏 = 2,88460527333

𝑅𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑅𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑎

𝑆𝑎
𝑅𝑎 = | | 𝑥100%
𝑎

1,09545995815
= | | 𝑥100%
−1,70808263

= 64,13% ( 4 AP)

𝑅𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑅𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑏

𝑆𝑏
𝑅𝑎 = | | 𝑥100%
𝑏

2,88460527333
= | | 𝑥100%
11,64872

= 24,76% ( 4AP)

Sehingga didapatkan nilai 𝑎 = (−1,70808263 ± 1,09545995815) dengan ralat sebesar


64,13% dan nilai 𝑏 = (11,64872 ± 2,88460527333) dengan ralat sebesar 24,76%.

Grafik hubungan antara gaya dan kuadrat panjang gelombang

𝑦 = 𝑏𝑥 + 𝑎 = 11,649𝑥 − 0,17087

Grafik Hubungan Gaya dan Kuadrat panjang


gelombang
4
Kuadrat Panjang Gelombang

3.5
y = 11.649x - 1.7087
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
Gaya
2. Kerapatan massa tali

ltali = 1,32m
mt = 0,0910−3kg
𝑚 0,0910−3 kg
𝜇= = = 6,81 × 10−5 = 0,0000681 kg/m
𝑙 1,32

ralat rapat massa tali

𝜕𝜇 2 𝜕𝜇 2
𝑆𝜇 =√|𝜕𝑚 3 ∆𝑚| ² + |𝜕𝑚 3 ∆𝑙| ²

𝑚 𝑚
𝜕( ) 2 𝜕( ) 2
𝑙 𝑙
𝑆𝜇 =√| ∆𝑚| ² + | ∆𝑙| ²
𝜕𝑚 3 𝜕𝑚 3

12 −𝑚 2
𝑆𝜇 =√| 𝑙 3 ∆𝑚| ² + | ∆𝑙| ²
𝑙² 3

1 2 6,81×10−5 2
𝑆𝜇 =√|1,32 3 0.000005| ² + | 0.0005| ²
1,32² 3

𝑆𝜇 = 0,000114
𝑆𝜇 0,00114
𝑟𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = 100% = = 1,674 % ( 3AP)
𝜇 0,0000681

Jadi, nilai rapat massa tali 2 adalah (0,0000681 ± 0,000114)kg/m dengan ralat relatif sebesar
1,674%(3 AP)
3. Menghitung panjang gelombang, cepat rambat gelombang, dan frekuensi gelombang
tiap beban

Beban 1

mb = 0,03668 kg
1
l ( panjang tali untuk n  gelombang )= 0,76 m
2

panjang gelombang
2𝑙 2 0,76
λ= = = 1,52 m
𝑛 1

gaya tegang tali

F = mg = 0,03668  10 =0,3668 N
Cepat rambat gelombang
𝐹 0,3668
v = √𝜇 = √6,81×10−5 = 73,39 𝑚/𝑠

𝑣 73,39
frekuensi = 𝜆 = = 48,28 Hz
1,52

beban 2

mb = 0,03882kg
1
l( panjang tali untuk n 2 gelombang ) = 0,81m

panjang gelombang
2𝑙 2 0,81
λ= = = 1,62 m
𝑛 1

gaya tegang tali

F = mg = 0,03882  10 =0,3882 N
Cepat rambat gelombang

𝐹 0,3882
v = √𝜇 = √6,81×10−5 = 75,50 𝑚/𝑠

𝑣 75,50
frekuensi = 𝜆 = = 46,60 Hz
1,62

beban 3

mb = 0,03027kg
1
l ( panjang tali untuk n 2 gelombang ) = 0,71m

panjang gelombang
2𝑙 2 0,71
λ= = = 1,42 m
𝑛 1

gaya tegang tali

F = mg = 0,03027  10 =0,3027 N
Cepat rambat gelombang

𝐹 0,3027
v = √𝜇 = √6,81×10−5 = 66.67 𝑚/𝑠

𝑣 66,67
frekuensi = 𝜆 = = 46,95 Hz
1,42

beban 4

mb = 0,04303 kg
1
l( panjang tali untuk n 2 gelombang ) = 0,93 m
panjang gelombang
2𝑙 2 0,93
λ= = = 1,86 m
𝑛 1

gaya tegang tali

F = mg = 0,04303  10 =0,4303 N
Cepat rambat gelombang

𝐹 0,4303
v = √𝜇 = √6,81×10−5 = 79.48 𝑚/𝑠

𝑣 79.48
frekuensi = 𝜆 = = 42.73 Hz
1,86

beban 5

mb = 0,04090 kg
1
l( panjang tali untuk n 2 gelombang ) = 0,865 m

panjang gelombang
2𝑙 2 0,865
λ= = = 1,73 m
𝑛 1

gaya tegang tali

F = mg = 0,04090  10 =0,4090 N
Cepat rambat gelombang

𝐹 0,4090
v = √𝜇 = √6,81×10−5 = 77.49 𝑚/𝑠

𝑣 77.49
frekuensi = 𝜆 = = 44.79 Hz
1,73

4. Menghitung Frekuensi Sumber Getar, Jika Koefisien Arah Grafik Itu Adalah
𝟏
𝝁𝒇²

𝐹
v = √𝜇

𝐹
𝝀𝒇 = √
𝜇

𝐹
𝝀²𝒇² =
𝜇
𝐹
𝝀² =
𝜇𝑓²
𝐹
Maka, y = 𝝀² dan 𝑏𝑥 = 𝜇𝑓²

1
𝑏=
𝜇𝑓²
1
𝑓² =
𝜇𝑏

1
𝑓= √
𝜇𝑏

Frekuensi sumber getar

1 1
𝑓 = √𝜇𝑏 = √0,0000681 = 35.50 Hz
 11,64872

2. Percobaan Sonometer

No. Gaya tegang kawat (F) Panjang kawat yang bergetar (l)

(newton) (meter)

1. 3,92266 0,0075

2. 5,88399 0,0077

3. 7,84532 0,00855

4. 9,80665 0,0092

5. 1,96133 0,0062
1. Metode Ralat Grafik
Untuk𝐹 menggunakan 𝑔 = 9,80665 𝑚/𝑠 2

𝑁𝑜 𝑥=𝐹 𝑦 = 4𝐿2 𝑥2 𝑦2 𝑥∙𝑦


1. 3,92266 0,000225 15,38726 5,0625E-08 0,000882599

2. 5,88399 0,000237 34,62134 5,6169E-08 0,001394506

3. 7,84532 0,000292 61,54905 8,5264E-08 0,002290833

4. 9,80665 0,000339 96,17038 1,14921E-07 0,003324454

5. 1,96133 0,000154 3,846815 2,3716E-08 0,000302045

Σ 29,41995 0,001247 211,5748 3,30695E-07 0,008194437

Σ2 865,5335 1,55501E-06 44763,92 1,09359E-13 6,71488E-05

(∑ 𝑦) (∑ 𝑥 2 ) − (∑ 𝑥) (∑ 𝑥𝑦)
𝑎= 2
𝑛 (∑ 𝑥 2 ) − (∑ 𝑥)

(0,001247)(211,5748) − (29,41995 )(0,008194437)


=
5(211,5748) − (865,5335)

0,263834 − 0,24108 0,022754


= = = 0,000118
1057,874226 − 865,5335 192,3407264

𝑛 (∑ 𝑥𝑦) − (∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
𝑏= 2
𝑛 (∑ 𝑥 2 ) − (∑ 𝑥)

5(0,008194437) − (29,41995)(0,001247)
=
5(211,5748) − (865,5335)

0,040972−0,036687 0,004286
= 1057,874226− 865,5335 = 192,3407264 =0,00002228337

2
1 (∑ 𝑥 2 )(∑ 𝑦)2 − 2 (∑ 𝑥)(∑ 𝑥𝑦)(∑ 𝑦) + 𝑛(∑ 𝑥𝑦)
𝑆𝑦 = √ |∑ 𝑦 2 − 2 |
𝑛−2 𝑛 (∑ 𝑥 2 ) − (∑ 𝑥)
𝑆𝑦

1 (211,5748)(1,55501E − 06) − 2 (29,41995)(0,008194437)(0,001247) + 5( 6,71488E − 05)


= √ |3,30695E − 07 − |
5−2 5 (211,5748) − (865,5335)

1 0,000329001 − 0,000601253 + 0,000336


𝑆𝑦 = √ |3,30695E − 07 − |
3 1057,874226 − 865,5335

1 6,34914𝐸 − 05
𝑆𝑦 = √ |3,30695E − 07 − |
3 192,3407264

1
𝑆𝑦 = √ (3,30695E − 07 − 3,3009𝐸 − 07)
3

1
𝑆𝑦 = √ (5,96228𝐸 − 10)
3

𝑆𝑦 = √1,98743𝐸 − 10 = 0,00001409762

∑ 𝑥2
𝑆𝑎 = 𝑆𝑦√ 2
𝑛 (∑ 𝑥 2 ) − (∑ 𝑥)

211,5748453
𝑆𝑎 = 0,00001409762√
5(211,5748453) − 865,5335

211,5748453
𝑆𝑎 = 0,00001409762√
1057,874226 − 865,5335

𝑆𝑎 = 0,00001409762√1,1

𝑆𝑎 =0,00001478571

𝑛
𝑆𝑏 = 𝑆𝑦√ 2
𝑛 (∑ 𝑥 2 ) − (∑ 𝑥)

5
𝑆𝑏 = 0,00001409762√
5 (211,5748453) − 865,5335
5
𝑆𝑏 = 0,00001409762√
1057,874226 − 865,5335

𝑆𝑏 = 0,00001409762√0,25995535

𝑆𝑏 =0,00000718779

𝑅𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑅𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑎

𝑆𝑎
𝑅𝑎 = | | 𝑥100%
𝑎

0,00001478571
= | | 𝑥100%=12,53% ( 4 AP)
0,000118

𝑅𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑅𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑏

𝑆𝑏
𝑅𝑎 = | | 𝑥100%
𝑏

0,00000718779
= | 0,00002228337 | 𝑥100%=32,26% ( 4AP)

Sehingga didapatkan nilai 𝑎 = (0,000118 ± 0,00001478571) dengan ralat sebesar 12,53 %


dan nilai 𝑏 = (0,00002228337 ± 0,00000718779) dengan ralat sebesar 32,26% ( 4 AP).

Grafik hubungan antara gaya dan kuadrat panjang gelombang

𝑦 = 𝑏𝑥 + 𝑎 = 0,00002228337𝑥 − 0,000118

Grafik Hubungan Gaya dan 4 kali Kuadrat Panjang


Kawat
0.0004
0.00035
y = 2E-05x + 0.0001
0.0003
0.00025
0.0002
0.00015
0.0001
0.00005
0
0 2 4 6 8 10 12
2. Hitung massa persatuan panjang kawat (rapat massa kawat)

𝑚 0,020853 kg
𝜇= = = 0,021 kg/m
𝑙 0,993 𝑚

ralat rapat massa kawat

𝜕𝜇 2 𝜕𝜇 2
𝑆𝜇 =√|𝜕𝑚 3 ∆𝑚| ² + |𝜕𝑚 3 ∆𝑙| ²

𝑚 𝑚
𝜕( ) 2 𝜕( ) 2
𝑙 𝑙
𝑆𝜇 =√| ∆𝑚| ² + | ∆𝑙| ²
𝜕𝑚 3 𝜕𝑚 3

12 −𝑚 2
𝑆𝜇 =√| 𝑙 3 ∆𝑚| ² + | ∆𝑙| ²
𝑙² 3

1 2 −0,020853 2
𝑆𝜇 =√|0,993 3 0.000005| ² + | 0.0005| ²
0,993² 3

𝑆𝜇 = 1,1094 × 10−5
𝑆𝜇 1,1094 ×10−5
𝑟𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = 100% = = 0,0520 % (4AP)
𝜇 0,021

Jadi, nilai rapat massa kawat adalah (0,021 ± 1,1094 × 10−5 )kg/m dengan ralat relatif sebesar
0,0520 % (4 AP)
3. Hitung Frekuensi listrik AC
Untuk menghitung frekuensi, kita dapat menggunakan rumus berikut

1 𝐹
𝑓= √
2𝑙 𝜇

Beban 1

1 𝐹 1 3,92266
𝑓= √𝜇 = 2×0,0075 𝑚 √ = 911,14 Hz
2𝑙 0,021

Beban 2

1 𝐹 1 5,88399
𝑓= √ = √ = 1086.94𝐻𝑧
2𝑙 𝜇 2 × 0,0077 0,021

Beban 3

1 𝐹 1 7,84532
𝑓= √ = √ = 1130,31 𝐻𝑧
2𝑙 𝜇 2 × 0,00855 0,021
Beban 4

1 𝐹 1 9,80665
𝑓= √ = √ = 1174.44 𝐻𝑧
2𝑙 𝜇 2 × 0,0092 0,021

Beban 5

1 𝐹 1 1,96133
𝑓= √ = √ = 779.37 𝐻𝑧
2𝑙 𝜇 2 × 0,0062 0,021

4. Mengapa jika magnet U tersebut tidak dipasang pada kawat, kawat tersebut tidak terjadi
gelombang ? Jawab : Magnet U ialah magnet yang menimbulkan medan magnet homogen,
sedangkan kawat ialah logam yang dapat ditarik kuat oleh magnet. Apabila magnet u
dipasang maka akan timbul gaya tarik menarik dengan kawat. Karena, salah satu faktor yang
mempengaruhi gelombang adalah gaya, sehingga apabila magnet U tidak dipasang maka
tidaka ada gelombang yang terjadi.

5. Mengapa kita harus menggunakan magnet U untuk dapat mengamati terjadinya


gelombang? Jawab : Karena magnet U memiliki medan megnat, selain itu disekitar
penghantar berarus listrik terdapat medan magnet. Apabila kedua medan magnet tersebut
didekatkan, akan timbul gaya magnetik dengan arah ( vektor) yang tegak lurus dengan arah
(vektor) medan magnet dan arah arus berlistrik. Jika arah arus bolak-balik, maka gaya
magnetik akan bolak-bolik pula.

6. Mengapa jika kita meletakkan dua magnet U yang sama kekuatannya secara simetris
sepanjang kawat yang bergetar, kawat tersebut tidak lagi bergetar? Jawab : Hal ini
disebabkan oleh sifat meniadakan antar magnet, apabila kedua magnet yang sama
kekuatannya dan diletakkan secara simetris, medan magnet ditimbulkan oleh adanya
perpindahan muatan listrik, sehingga kedudukan magnet mempengaruhi adanaya medan
magnet di sekitar kawat berarus listrik, ketidak beradaan medan magnet pada magnet U
karena adanya magnet U yang lain yang menyebabkan tidak terjadinya gelombang.

7. Bagaimana jika kawat yang kita gunakan diganti dengan kawat yang lain dan luas
penampangnya berbeda? Jawab : Benda yang bergetar berfungsi sebagai sumber gelombang,
getaran yang merambat keluar dari sumbernya ini disebut juga dengan gelombang. Sehingga
dalam gelombang dikenal cepat getar dan cepat rambat. Kecepatan rambat suatu gelombang
dipengaruhi oleh sifat medium yang dilewatinya, misalnya elastisistas dan kerapatannya,
dalam kerapatan gelombang dipengaruhi oleh massa kawat dan luas penampangnya. Jika
gelombang rambat dari medium satu ke medium yang lain, maka cepat rambatnya pasti akan
berubah, tetapi nilai frekuensinya tidak berubah kecuali dipengaruhi oleh sumber getarnnya.
Semakin besar massa jenis dan luas penampangnya suatu kawat, maka semakin kecil cepat
rambat gelombang yang melaluinya. Demikian juga sebaliknya, apabila massa jenis dan luas
penampang kawat semakin kecil maka cepat rambat gelombang itu akan semakin besar.

H. PEMBAHASAN
1. Percobaan Melde
Pada praktikum percobaan Melde ini, jenis gelombang yang dihasilkan ialah
gelombang transversal, karena arah rambatnya tegak lurus terhadap arah getarnya. Percobaan
Melde yang kita lakukan ini bertujuan untuk menentukan rapat massa tali dan besaran apa
saja yang mewakili gaya tegang tali, menentukan hubungan antara gaya tegang tali dengan
kuadrat panjang gelombangnya, serta dapat menurunkan persamaan matematis dan
menentukan frekuensi berdasarkan grafik. Pada praktikum ini kita melakukan percobaan
dengan salah satu ujung tali dikaitkan dengan sumber penggetar, sedangkan ujung tali
satunya diletakkan pada sebuah katrol lalu diberi sebuah beban yang bermassa. Praktikum
percobaan Melde yang kita lakukan menggunakan 2 jenis tali dengan panjang tali yang sama
dan memvariasi beban sebanyak 5 kali. Setelah melakukan percobaan hasil yang kita dapat
sebagai berikut.
Tali I

Massa tali = 0,6410−3 kg; panjang tali = 1,32 m


Dengan nilai rapat massa tali sebesar (0,000484 ± 0,00164) kg/m dan nilai ralat relatif
sebesar 3,39%
1
l = panjang tali untuk n 2gelombang

𝑣 = cepat rambat gelombang


λ = lamda ( panjang gelombang )

𝑓 = frekuensi

Massa (kg) n l (m) F (N) λ (m) 𝑣 (m/s) 𝑓 (Hz)


Beban 1 0,04303 4 1,18 0,4303 0,59 29,816 50,53
Beban 2 0,05263 3 1,035 0,5263 0,69 32,975 47,79
Beban 3 0,0569 3 1,05 0,569 0,7 34,287 48,98
Beban 4 0,05478 3 1,005 0,5478 0,67 33,642 50,21
Beban 5 0,05158 3 1,02 0,5158 0,68 32,645 48
Tali II

Massa tali = 0,0910−3 kg; panjang tali = 1,32 m


Dengan nilai rapat massa tali sebesar (0,0000681 ± 0,000114)kg/m dan nilai ralat relatifnya
sebesar 1,674%
Massa (kg) n l (m) F (N) λ (m) 𝑣 (m/s) 𝑓 (Hz)
Beban 1 0,03668 1 0,76 0,3668 1,52 73,39 48,28
Beban 2 0,03882 1 0,81 0,3882 1,62 66,79 46,60
Beban 3 0,03027 1 0,71 0,3027 1,42 66,67 46,95
Beban 4 0,04303 1 0,93 0,4303 1,86 79,48 42,73
Beban 5 0,04090 1 0,865 0,4090 1,73 77,49 44,79
Dari hasil yang didapatkan, setiap tali memiliki massa jenis yang berbeda-beda.
Sehingga didapatkan jumlah gelombang dan kecepatan gelombang yang berbeda juga.
Dilihat dari data yang didapat pada tali I yakni semakin banyak jumlah gelombang yang
berada pada tali, maka semakin kecil cepat rambat gelombangnya. Dilihat dari data yang
didapat pada tali I dan II, semakin besar beban yang digunakan maka semakin cepat pula
cepat rambat rambat gelombangnya. Nilai μ pada tali I dan tali II berbeda dikarenakan jenis
tali yang digunakan berbeda. Perbedaan nilai dari massa jenis tali (μ) ini dapat berakibat
pada kecepatan rambat suatu gelombang (𝑣). Cepat rambat gelombang akan berbanding
terbalik dengan massa jenis (μ) dari tali. Semakin besar massa jenis (μ) tali, makan akan
semakin kecil nilai cepat rambat gelombang (𝑣) pada tali tersebut. Gaya tegang tali pada
percobaan ini berubah-ubah karena bergantung pada massa beban yang digunakan, dimana
semakin besar massa bebannya semakin besar pula gaya tegang talinya. Karena beban
semakin besar, maka jumlah perut atau gelombang yang dihasilkan juga semakin sedikit.
Dengan begitu, nilai panjang gelombang (λ) juga berpengaruh. Hal ini disebabkan karena
panjang tali yang digunakan hampir sama, sehingga jika dibagikan dengan jumlah perut atau
gelombang yang semakin kecil, maka panjang gelombang (λ) yang dihasilkan juga semakin
besar. Jika nilai λ semakin besar maka cepat rambat gelombangnya pun semakin besar.
Selain itu, pada percobaan pada tali I dan tali II ini didapatkan grafik hubungan antara gaya
tegangan tali dengan kuadrat panjang gelombang dan dapat disimpulkan bahwa gaya tegang
tali dengan kuadrat panjang berbanding lurus.
2. Percobaan Sonometer
Pada Praktikum Sonometer ini kita akan menilai frekuensi getaran senar atau kawat.
Praktikum sonometer ini menggunakan neraca pegas untuk memvariasi gaya tegang kawat
dan kita variasi sebanyak lima kali, dan diperoleh data sebagai berikut.
Panjang kawat = 0,993 m ; massa kawat = 0,020853

Dengan rapat massa kawat sebesar (0,021 ± 1,1094 × 10−5)kg/m dengan ralat relatif sebesar
0,0520 % (4 AP)

Gaya tegang Kawat (F) newton Panjang kawat yang Frekuensi (Hz)
bergetar (l) meter
0,4 kg 9,80665 = 3,92266 N 0,0075 m 911,14 Hz
0,6 kg 9,80665 = 5,88399 N 0,0077 m 1086,94 Hz
0,8 kg 9,80665 = 7,84532 N 0,00855 m 1130,31 Hz
1 kg 9,80665 = 9,80665 N 0,0092 m 1174.44Hz
0,2 kg 9,80665 =1,96133 N 0,0062 m 779,37 Hz
Sonometer ialah alat untuk menunjukkan hubungan antara frekuensi yang dihasilkan
oleh dawai, dan tegangan, panjang dan massa persatuan panjang dari dawai. Hubungan ini
biasanya disebut hukum Mersenne ( Marin Mersenne, 1588-1648). Frekuensi getaran kawat
bergantung pada beberapa faktor yakni frekuensi sebanding dengan akar gaya tegangan
kawat, berbanding terbalik dengan panjang kawat yang bergetar, berbanding terbalik dengan
akar massa jenis dan luas penampang. Pada percobaan kita hasil analisis yang didapat sesuai
dengan pernyataan sebelumnya atau sesuai dengan hukum Mersenne bahwa semakin besar
tegangan yang diberikan pada kawat, maka frekuensi kawat akan semakin besar. Dengan
demikian, frekuensi berbanding lurus dengan akar gaya tegang kawat.

I. KESIMPULAN
1. Percobaan Melde
Kesimpulan yang dapat kita ketahui setelah melakukan percobaan dan sesuai dengan tujuan
Praktikum Melde, yakni :
1. Kami sebagai mahasiswa dapat mengetahui dan menentukan nilai rapat massa tali dengan
𝑚
menggunakan persamaan 𝜇 = 𝑙 dan besaran yang mewakili gaya tegang tali yaitu gaya (F).
Berdasarkan hasil analisis data yang kita dapatkan, nilai rapat massa tali I dan tali II berbeda,
karena jenis tali yang digunakan juga berbeda. Nilai rapat massa tali I sebesar (0,000484 ±
0,00164) kg/m dan nilai ralat relatif sebesar 3,39% ( 3AP). Sedangkan, nilai rapat massa tali
II sebesar (0,0000681 ± 0,000114)kg/m dan nilai ralat relatifnya sebesar 1,674%(3AP).
2. Kami sebagai mahasiswa dapat mengetahui gelombang transversal merupakan gelombang
yang arah rambatannya tegak lurus terhadap arah getarannya. Dapat mengetahui bahwa
semakin panjang tali yang digunakan maka semakin kecil frekuensi yang dihasilkan karena
saat panjang tali ditambah, panjang gelombang pada tali juga bertambah yang mengakibatkan
frekuensi yang dihasilkan berkurang karena frekuensi berbanding terbalik dengan
panjanggelombang. Serta dapat menentukan satu gelombang pada gejala tegak lurus daris
simpul pertama sampai simpul ketiga dan dari perut pertama sampai perutketiga.
3. Kami sebagai mahasiswa dapat menerapkan metode grafik yang menyatakan hubungan
antara gaya tegang tali dengan kuadrat panjang gelombang dimana λ2~ F maka semakin besar
gaya yang ditimbulkan semakin besar pula panjang yang dihasilkan, karena F sebanding
denganλ

𝐹
v = √𝜇

𝐹
𝜆𝑓 = √
𝜇

𝐹
𝜆²𝑓² =
𝜇
𝐹
𝜆𝟐 =
𝜇𝑓 2
Didapat grafik hubungan antara gaya dan kuadrat panjang gelombang pada Tali I dengan
nilai 𝑎 = (−0,195382 ± 0,238578) dengan ralat sebesar 122% dan nilai 𝑏 = (1,222677 ±
0,454329) dengan ralat sebesar 37,16%. Sehingga, diperoleh persamaan

𝑦 = 𝑏𝑥 + 𝑎 = 1,222677𝑥 − 0,195382
Dan pada tali II dengan nilai 𝑎 = (−1,70808263 ± 1,09545995815) dengan ralat sebesar
64,13% dan nilai 𝑏 = (11,64872 ± 2,88460527333) dengan ralat sebesar 24,76%.
Sehingga, diperoleh persamaan 𝑦 = 𝑏𝑥 + 𝑎 = 11,649𝑥 − 0,170874. Dapat menurunkan
persamaan sistematis / rumus empiris yang sesuai grafik yaitu gaya tegang tali dengan
kuadrat panjang gelombangyaitu

𝐹
v = √𝜇

𝐹
𝜆𝑓 = √
𝜇

𝐹
𝜆²𝑓² =
𝜇
𝐹
𝜆2 =
𝜇𝑓 2

1 𝐹
𝑓= √
𝜆 𝜇

5. Kami sebagai mahasiswa dapat menentukan frekuensi sumber getar yang dimana
frekuensi ialah banyaknya getran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik. Rumus
frekuensi adalah jumlah getran dibagi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan getaran
Frekuensi memiliki satuan Hertz (Hz), sedangkan untuk menghitung sumber getarnya dapat
menggunakan rumus sebagai berikut

𝐹
v = √𝜇

𝐹
𝜆𝑓 = √
𝜇

𝐹
𝜆²𝑓² =
𝜇
𝐹
𝜆² =
𝜇𝑓²
𝐹
Maka, y = 𝝀² dan 𝑏𝑥 = 𝜇𝑓²

1
𝑏=
𝜇𝑓²
1
𝑓² =
𝜇𝑏

1
𝑓= √
𝜇𝑏

Frekuensi sumber getar pada Tali I


1 1
𝑓 = √𝜇𝑏 = √0,000484  1,222677 = 41,107 Hz

Frekuensi sumber getar pada Tali II

1 1
𝑓 = √𝜇𝑏 = √0,0000681 = 35.50 Hz
 11,64872

2. Percobaan Sonometer
Kesimpulan yang dapat kita ketahui setelah melakukan percobaan dan sesuai dengan tujuan
Praktikum Sonometer, yakni :

1. Kami sebagai mahasiswa dapat mengetahui dan menentukan nilai rapat massa kawat
𝑚
dengan menggunakan persamaan 𝜇 = 𝑙 dan besaran yang mewakili gaya tegang kawat
yaitu gaya (F). Berdasarkan hasil analisis data yang kita dapatkan nilai rapat massa kawat
sebesar (0,021 ± 1,1094 × 10−5)kg/m dengan ralat relatif sebesar 0,0520 % (4 AP).
2. Kami sebagai mahasiswa dapat mengetahui gelombang transversal merupakan gelombang
yang arah rambatannya tegak lurus terhadap arah getarannya. Dapat mengetahui bahwa
semakin panjang tali yang digunakan maka semakin kecil frekuensi yang dihasilkan karena
saat panjang tali ditambah, panjang gelombang pada tali juga bertambah yang mengakibatkan
frekuensi yang dihasilkan berkurang karena frekuensi berbanding terbalik dengan
panjanggelombang. Serta dapat menentukan satu gelombang pada gejala tegak lurus daris
simpul pertama sampai simpul ketiga dan dari perut pertama sampai perutketiga.
3. Mahasiswa dapat menerapkan metode grafik untuk menghitung hubungan antara gaya
tegang kawat dan 4 kali kuadrat panjang kawat yang bergetar. Didapat dari analisis data
grafik hubungan antara gaya tegang kawat dan 4 kali kuadrat panjang kawat yang bergetar
dengan nilai 𝑎 = (0,000118 ± 0,00001478571) dengan ralat sebesar12,53 % dan nilai𝑏 =
(0,00002228337 ± 0,00000718779) dengan ralat sebesar 32,26%. Persamaan grafik
hubungan antara gaya tegang kawat dan 4 kali kuadrat panjang kawat yang bergetar sebagai
berikut

𝑦 = 𝑏𝑥 + 𝑎 = 0,00002228337𝑥 − 0,000118

4. Mahasiswa dapat menghitung frekuensi sumber getarnya dengan menggunakan rumus


sebagai berikut

𝐹
v = √𝜇

𝐹
𝜆𝑓 = √
𝜇
𝐹
𝜆²𝑓² =
𝜇
𝐹
𝜆² =
𝜇𝑓²
𝐹
Maka, y = 𝝀² dan 𝑏𝑥 = 𝜇𝑓²

1
𝑏=
𝜇𝑓²
1
𝑓² =
𝜇𝑏

1
𝑓= √
𝜇𝑏

1 1
𝑓 = √𝜇𝑏 = √0,021 0,00002228337 = 1461,840 Hz

5. Mahasiswa mengetahui bahwa Magnet U berperan sebagai pembentuk medan magnet


homogen. Magnet U ialah magnet yang menimbulkan medan magnet homogen, sedangkan
kawat ialah logam yang dapat ditarik kuat oleh magnet. Apabila magnet u dipasang maka
akan timbul gaya tarik menarik dengan kawat. Karena, salah satu faktor yang mempengaruhi
gelombang adalah gaya, sehingga apabila magnet U dipasang dan terdapat arus bolak-balik
maka akan ada gelombang yang terjadi. Adanya arus bolak- balik diperlukan untuk membuat
setengah gelombang.

J. TUGAS
1. Tugas Percobaan Melde
1. Percobaan Melde
P-01: Jika pada seutas tali yang panjangnya L, massanya M, diberi tegangan sebesar
T, kemudian digetarkan membentuk gelombang. Tentukan cepat rambat
gelombangnya, nyatakan dalam L, M dan T.
Jawaban: 𝑙=𝐿 𝐹=𝑇
𝑚
𝑚=𝑀 = 𝑙
𝐹 𝑇 𝑇𝑙
𝑣 = √ 𝑣 = √𝑚 𝑣 = √𝑚
𝑙

P-02: Jelaskan mengapa gelombang pantulan tersebut mempunyai frekuensi dan


panjang gelombang yang tetap sama
Jawaban:
• Karena amplitudo yang digunakan oleh ujung tetap,tidak mengalami perubahan
(karena pada ujung tetap ini dapat dikatakan tidak terjadi penyerapan energi).
• Karena cepat rambat sama yang menyebabkan frekuensi dan panjang
gelombangnya sama. Hal ini dikarenakan v berbanding lurus dengan frekuensi
dan panjang gelombang.
• Karena salah satu ujungnya terikat dan tidak ada gaya lain yang bekerja pada
gelombang.

P-03: Adakah perbedaan antara gelombang yang dipantulkan dengan gelombang
datang. Jelaskan.
Jawaban: Ada. Yaitu mengenai fase dan arah rambatnya. Gelombang pantul
mempunyai fase yang berlawanan dengan gelombang datang.

P-04: Jelaskan pengertian simpul dan perut


Jawaban: Simpul merupakan titik amplitudo minimum,sedangkan perut merupakan
titik amplitudo maksimum

P-05: Bagaimana keadaan gelombang yang terjadi jika ujung tali tidak terikat.
Jelaskan.
Jawaban:Gelombang yang terbentuk adalah gelombang transversal yang memiliki
bagian-bagian diantaranya perut dan simpul gelombang.

P-06: Jelaskan terjadinya gelombang berdiri/stasioner pada tali.


Jawaban: Gelombang stasioner terjadi karena adanya perpaduan dua gelombang yang
mempunyai amplitudo dan frekuensi yang sama tetapi arahnya berlawanan.

2. Percobaan Sonometer
P-01: Jika pada seutas kawat yang panjangnya L, massanya M, diberi tegangan
sebesar T, kemudian digetarkan membentuk gelombang. Tentukan cepat rambat
gelombangnya, nyatakan dalam L, M dan T.
Jawaban: 𝑙 = 𝐿 𝐹=𝑇
𝑚
𝑚=𝑀 = 𝑙
𝐹 𝑇 𝑇𝑙
𝑣 = √ 𝑣 = √𝑚 𝑣 = √𝑚
𝑙

P-02: Jelaskan mengapa gelombang pantulan tersebut mempunyai frekuensi dan


panjang gelombang yang tetap sama.
Jawaban:
• Karena amplitudo yang digunakan oleh ujung tetap,tidak mengalami perubahan
(karena pada ujung tetap ini dapat dikatakan tidak terjadi penyerapan energi).
• Karena cepat rambat sama yang menyebabkan frekuensi dan panjang
gelombangnya sama. Hal ini dikarenakan v berbanding lurus dengan frekuensi dan
panjang gelombang.
• Karena salah satu ujungnya terikat dan tidak ada gaya lain yang bekerja pada
gelombang.
P-03: Adakah perbedaan antara gelombang yang dipantulkan dengan gelombang
datang. Jelaskan.
Jawaban: Ada. Yaitu mengenai fase dan arah rambatnya. Gelombang pantul
mempunyai fase yang berlawanan dengan gelombang datang.

P-04: Jelaskan pengertian simpul dan perut.


Jawaban: Simpul merupakan titik amplitudo minimum,sedangkan perut merupakan
titik amplitudo maksimum
P-05: Jelaskan terjadinya gelombang berdiri/stasioner pada kawat.
Jawaban:
Gelombang stasioner terjadi karena adanya perpaduan dua gelombang yang
mempunyai amplitudo dan frekuensi yang sama tetapi arahnya berlawanan.

K. DAFTAR PUSTAKA

SUJOKO, M. Pd. "GELOMBANG BERJALAN & GELOMBANG STASIONER FISIKA


KELAS XI."
ekapswtest.blogspot.com. 30 April 2012. Laporan percobaan melde dan sonometer. website,
http://ekapswtest.blogspot.com/2012/04/melde-dan-sonometer.html, diakses
pada 18 februari 2022.
Kamajaya, Linggih, S., 1985. Penuntun Pelajaran Fisika Semester 3 dan 4, Bandung:
Ganeqa Exact.
Alonso, M., and Finn, E.J., 1992. Dasar-Dasar Fisika Universitas, Jilid 2, Jakarta: Erlangga.
Sulistiyawati Dewi K., Khoirotun Nadiyyah., Dian Rosyida, M. Zainuri .Melde,Surabaya:
Jurnal Sains dan Seni ITS
L. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai