Anda di halaman 1dari 5

OSILASI TERPAKSA

A. Teori
Osilasi terjadi bila sebuah sistem diganggu dari posisi kesetimbangannya.
Karakteristik gerak osilasi yang paling dikenal adalah gerak tersebut bersifat periodik,
yaitu berulang-ulang.
Getaran dapat diklasifikasikan menjadi 2 berdasarkan ada tidaknya eksitasi
(penyebab timbulnya getaran) yang bekerja secara kontinyu, menurut derajat
kebebasannya atau sistem massanya, yaitu getaran bebas dan getaran paksa (forced
vibration). Pada getaran bebas bahwa getaran terjadi karena adanya eksitasi sesaat
seperti gaya impulsif atau adanya simpangan awal. Sementara getaran paksa terjadi
jika terdapat gaya eksitasi periodik yang bekerja kontinyu sebagai fungsi waktu. Bila
suatu sistem pegas diberi gaya, maka respon yang terjadi bergantung pada gaya luar
yang diberikan pada sistem dan redaman yang dialami sistem tersebut.
Gerak gelombang berhubungan erat dengan gerak osilasi. Contoh: gelombang
bunyi dihasilkan oleh getaran (seperti senar gitar), getaran selaput gendang, dll.
Pada kasus sistem yang berosilasi sederhana akan berosilasi selamanya.
Tetapi pada setiap sistem mempunyai redaman sehingga sistem akan berhenti
berosilasi. Untuk mempertahankan suatu sistem osilator, maka energi dari sumber
luar harus diberikan pada sistem yang besarnya sama dengan energi yang ditimbulkan
oleh medium peredamnya, osilasi yang demikian disebut osilasi terpaksa.
Osilasi terpaksa adalah osilasi yang dipaksakan terjadi pada suatu sistem
karena adanya gaya luar yang menyebabkannya.
B. Persamaan

Persamaan Osilasi Terpaksa :

d2 x dx 2
2
+ γ + ω0 x ≠ 0
dt dt

Tinjau benda yang tergantung pada pegas, namun benda digerakkan dengan gaya
eksternal F yang bervariasi (berosilasi).

Gaya eksternal yang bekerja yaitu :

F=F 0 e iωt

atau,

F=F cos ωt

F=F sin ωt

Persamaan gerak osilasi menjadi :

d2 x iωt
m 2 +kx =F 0 e
dt

d2 x k F 0 iωt
+ x= e
dt 2 m m

F 0 iωt
ẍ +ω 02 x= e
m

Solusi : X =Ae i(ωt +α )

Ẋ ¿ iωAe i(ωt +α )

Ẍ ¿−ω2 Ae i(ωt +α )
F 0 iωt
−ω 2 Aei (ωt +α ) +ω 02 Ae(iωt+ α ) ¿ e
m

F 0 iωt
(−ω ¿¿ 2+ω02 ) Aei (ωt+α ) ¿ ¿ e
m

F0
(−ω 2+ ω02 ) Aeiα ¿
m

F 0 −iα
(−ω ¿¿ 2+ω02 ) A ¿ ¿ e
m

F0 F0
i 0+(−ω¿¿ 2+ω 02) A ¿ ¿ cos α −i sin α
m m

 Bagian Imajiner :
F0
−i sin α =0
m
sin α =0
α =0 , π ,2 π , …
α =nπ , n=0,1,2 , …

 Bagian Riil :
F0
(−ω2 +ω 02) A=¿ m
cos α

Karena 𝛼 = 0,π,2π,… maka cos 𝛼 = ±1


2 F0
(ω ¿ ¿ 0 ¿ ¿ 2−ω ) A= cos α ¿¿
m
2 F0
(ω ¿ ¿ 0 ¿ ¿ 2−ω ) A=± ¿¿
m
F0
±
m
A= 2
(ω ¿ ¿ 0 ¿ ¿ 2−ω )¿ ¿
Jadi solusinya menjadi :

F0
±
m
X= i(ωt+ α )
¿
(ω ¿ ¿ 0 ¿ ¿ 2−ω 2)e ¿

C. Jenis Osilasi Terpaksa


1. Osilasi terpaksa dengan redaman
Jika ada redaman, maka c > 0.
Sehingga:

d2 x dx 2
2
+ γ + ω0 x ≠ 0
dt dt

Persamaan gerak osilasi:

d2 x F 0 iωt
m 2
+kx = e
dt m

2. Osilasi terpaksa tanpa redaman


Jika tidak ada redaman, maka c = 0.
Sehingga:
d2 x dx 2
2
+ γ + ω0 x=0
dt dt
Persamaan gerak osilasi:
d2 x dx
m 2 +kx +b =0
dt dt

D. Contoh Soal
Tunjukkan bahwa persamaan berikut untuk perpindahan atom adalah solusi dari
persamaan diferensial
x0
xH= cosωt
mH
−x 0
xF= cosωt
mF
dan karenanya mendapatkan persamaan untuk frekuensi sudut ω.
Penyelesaian:
x x0 x 0
¨ + k ( x H −x F )=0=¿−ω2 0 cosωt + k
xH
mH mH
+(
mH mH mF )
cosωt=0

k 2 x0 k x0 x0
xF−
¨
mF
( x H −x F ) =0=¿−ω
mF
cosωt − ( +
m F mH mF)cosωt=0

1 1
¿> ω2=k ( +
mH mF )

Anda mungkin juga menyukai