Makna Geometri Turunan Parsial Dan Diferensial Total

Materi Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kalkulus Peubah Banyak

Dosen Pengampu : Ibu Selvi Loviana, M.Pd

Disusun Oleh:
KELOMPOK 2
1. Dimas Nugroho (2001061007)
2. Eliana Pratiwi (2001061008)
3. Sofia (2001061019)

KELAS A

TADRIS MATEMATIKA (TMTK)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

T.A. 2022/2023
 TURUNAN FUNGSI PEUBAH BANYAK

D. Makna Geometri Turunan Parsial

Persamaan z=f ( x , y ) menunjukan luasan di R3. Sedangkan y= y 0 menyatakan
bidang datar sejajar dengan x z sehingga perpotongan dengan z=f (x , y ) membentuk
garis lengkung atau kurva (missal: C 1). Demikian pula perpotongan antara z=f (x , y )
dengan bidang x=x 0 akan membentuk garis lengkung yang lain (missal C 2).
Perhatikan gambar berikut ini:

∂f
P ( x 0 , y 0 , z0 ) adalah sebuah titik pada luasan z=f (x , y ). Turunan parsial di titik
∂x
( x 0 , y 0 , z 0 ) menunjukkan ukuran kemiringan garis singgung kurva C 1 di titik tersebut.
Perhatikan gambar berikut ini:

1) Gradien Garis Singgung

a) Untuk α sudut antara garis singgung g1 di dengan sumbu x , yaitu:

tan α= ( ∂∂ fx )
( x0 , y 0 , z0)

Terletak pada bidang y= y 0

b) Untuk β sudut antara garis singgung g2 dengan sumbu y , yaitu:

tan β= ( ∂∂ fy ) ( x 0 , y 0 , z0 )

Terletak pada bidang x=x 0

2) Persamaan Bidang Singgung
Untuk z=f (x , y ) di titik P ( x 0 , y 0 , z0 ) yaitu:

(∂f )
( x−x 0 ) = ∂ y
( x 0 , y 0 , z0 )
( ∂∂ fy )
+ ( y− y 0 ) =
( x 0 , y 0 , z0 )
−( z−z 0 ) =0

Atau disingkat sebagai berikut:

( x−x 0 ) f x + ( y− y 0 ) f y + ( z−z 0 ) =0
Dimana f x dan f y merupakan turunan parsial ( x 0 , y 0 , z 0 )
3) Persamaan Garis Normal
Garis normal merupakan garis yang tegak lurus dengan bidang singgung di
titik dinggung. Persamaan garis normal di titik P ( x 0 , y 0 , z0 ) , yaitu:
x−x 0 y− y 0 z−z 0
= =
fx fy −1
Dimana f x dan f y merupakan turunan parsial ( x 0 , y 0 , z 0 ).

Contoh:
Tentukan persamaan bidang singgung dan garis normal di titik P(1 , 2,−2)
pada z=x 2 +2 xy −3 y 2+5
Jawab:
f ( x , y )=¿ x 2+ 2 xy −3 y2 +5
∂f
f x= =2 x +2 y
∂x
( f x )( 1,2)=6
∂f
f x= =2 x −6 y
∂y
( f y )(1,2 )=−10
Persamaan bidang singgung di titik P(1,2 ,−2) adalah
f x ( x−x 0 ) +f y ( y − y 0 ) + ( z−z 0 ) =0
6 ( x−1 )−10 ( y −2 )−( z +2 )=0
6 x−6−10 y +20−z −2=0
6 x−10 y−z +12=0
Persamaan garis normal:
x−x 0 y− y 0 z−z 0
= =
fx fy −1
 x−1 y −2 z +2
= =
6 −10 −1
Akan menghasilkan dua kemungkinan, yaitu:
x−1 y −2
=
6 −10
−10 ( x−1 )=6 ( y−2)
−10 x+ 10=6 x−12
−10 x−6 y +22=0
z +2
−10 x−6 y +22=
−1
−1 (−10 x −6 y +22 )=z +2
10 x+ 6 y+ 22=z +2
5 x+ 3 y −11=z
Atau
y−2 z+2
=
−10 −1
− y +2=−10 z −20
− y +10 z+ 2+ 20=0
− y +10 z+ 22=0(−1)
y−10 z−22=0

Latihan Soal
Tentukan persamaan bidang singgung dan persamaan garis normal luasan
z=2 x +2 xy + y +1 dititik ( 1 ,−2,3 )
2 2

E. Diferensial Total
Definisi:
Diferensial total suatu fungsi dapat berarti gradien dari fungsi tersebut yang
merupakan jumlah dari semua diferensial parsial terhadap semua variabel independen.
Untuk fungsi-fungsi lebih dari satu variabel independen y=f ( x 1 , x 2 , … , x n )
∂y ∂y ∂y
dy = + +…+
∂ x 1 ∂ x2 ∂ xn

Teorema:
Bila z=f ( x , y ) kontinu dan dapat diturunkan di sekitar titik ( x , y ) serta f x dan f y
kontinu pada titik tersebut, maka :
∆ z=f x ( x , y ) ∆ x +f y ( x , y ) ∆ y + ε 1 ∆ x + ε 2 ∆ y
dengan mana ε 1 → 0dan ε 2 → 0 bila masing-masing ∆ x →0 dan ∆ y → 0
Maka dari teorema diatas dapat disimpulkan:
z=f ( x , y ), diferensial totalnya:
∂z ∂z
dz= dx + dy
∂x ∂y
Bentuk pengembangan menjadi:
Dari z=f ( x , y ) ,
∂z ∂z
dz= dx + dy , maka
∂x ∂y
dz ∂ z ∂ z dy dz ∂ z ∂ z dx
= + , dan = +
dx ∂ x ∂ y dx dy ∂ y ∂ x dy

Contoh 1:
Misalkan z=f ( x , y )=x 2+ 3 xy − y 2
Tentukan funsi dz
∂z ∂z
dz= dx + dy
∂x ∂y
∂z
=2 x+ 3 y (hasil turunan parsial terhadap x)
∂x
∂z
=3 x−2 y (hasil turunan parsial terhadap y)
∂y
dz= ( 2 x +3 y ) dx+ ( 3 x−2 y ) dy

Contoh 2:
Diketahui z=x 2 +2 xy −3 y 2
∂z ∂z dz dz
Tentukan , , dz , dan
∂x ∂ y dx dy
Jawab:
z=x 2 +2 xy −3 y 2 maka
∂z
=2 x+ 2 y (hasil turunan parsial terhadap x)
∂x
∂z
=2 x−6 y (hasil turunan pasial terhadap y)
∂y
∂z ∂z
dz= dx + dy=( 2 x+ 2 y ) dx + ( 2 x −6 y ) dy
∂x ∂y
dz ∂ z ∂ z dy
= + (kedua ruas dibagi dengan dx)
dx ∂ x ∂ y dx
dy
¿ ( 2 x+2 y ) + ( 2 x −6 y )
dx
dz ∂ z ∂ z dx
= + (kedua ruas dibagi dengan dy)
dy ∂ y ∂ x dy
dx
¿ ( 2 x−6 y ) + ( 2 x +2 y )
dy

Contoh 3:
Hitunglah diferensial total z ( x , y ) xy 2−sin ( xy )
Jawab:
∂z ∂z
dz= dx + dy
∂x ∂y
∂z 2
= y − y cos ( xy )
∂x
∂z
=2 xy−x cos ( xy )
∂y
∂z ∂z
dy=( y − y cos ( xy ) ) dx+ ( 2 xy −x cos ( xy ) ) dy
2
dz= dx +
∂x ∂y

Perluasan:
w=f ( x , y , z ), diferensial totalnya:
∂w ∂w ∂w
dw= dx+ dy + dz
∂x ∂y ∂z
Bentuk pengembangan menjadi:
Dari w=f ( x , y )
∂w ∂w ∂w
dw= dx+ dy + dz , maka
∂x ∂y ∂z
dw ∂ w ∂ w dy ∂ w dz
= + +
dx ∂ x ∂ y dx ∂ z dx
dw ∂ w ∂ w dx ∂ w dz
= + +
dy ∂ y ∂ x dy ∂ z dy
 dw ∂ w ∂ w dx ∂ w dy
= + +
dz ∂ z ∂ z dz ∂ z dz

Contoh 4:
Tentukan diferensial total dari w=x 2 + y 2+ z2
Jawab:
∂w
dx=2 x dx
∂x
∂w
dy=2 y dy
∂y
∂w
dz=2 z dz
∂z
∂w ∂w ∂w
dw= dx+ dy + dz=2 x dx +2 y dy+2 z dz
∂x ∂y ∂z

F. DIFERENSIAL FUNGSI KOMPOSISI (BENTUK PARAMETRIK)

Anggaplah fungsi-fungsi berikut ini terdefinisi dalam domain tertentu dan mempunyai
turunan parsial pertama yang kontinu sehingga diferensialnya ada.
Teorema
1. Bila dari fungsi z=f ( x , y ) , x=g ( t ) dan y =h(t) maka
dz ∂ z dx ∂ z dy
= . + .
dt ∂ x dt ∂ y dt
2. Bila dari fungsi z=f ( x , y ) , x=g ( u , v ) dan y=h (u , v) maka
∂ z ∂ z ∂x ∂z ∂ y
= . + .
∂u ∂ x ∂ u ∂ y ∂ u
∂ z ∂ z ∂ x ∂z ∂ y
= . + .
∂v ∂x ∂v ∂ y ∂v
3. Bila dari fungsi
z=f ( x , y ,t , … ) , x=g ( u , v , w , … ) , y=h ( u , v , w , … ) , t=p (u , v , w , …) maka
dz ∂ z dx ∂ z dy ∂ z dt
= . + . + . +…
du ∂ x du ∂ y du ∂ t du
dz ∂ z dx ∂ z dy ∂ z dt
= . + . + . +…
dv ∂ x dv ∂ y dv ∂ t dv
dz ∂ z dx ∂ z dy ∂ z dt
= . + . + . +…
dw ∂ x dw ∂ y dw ∂ t dw

Catatan:
 1. Persamaan z=f ( x , y ) , x=g ( t ) , y=h(t) dapat ditulis z=f ( g ( t ) , h ( t ) ) , yaitu
dz dx dy
suatu fungsi dalam t dengan turunan ; sedangkan dan masing-
dt dt dt
masing adalah g1 ( t ) dan h1 ( t ) .
∂z ∂z ∂z ∂z
2. Turunan parsial: dan sering ditulis dengan dan yang tidak lain
∂x ∂y ∂x ∂y
adalah f x ( x , y ) dan f y (x , y ).

Bukti Teorema
Dari persamaan: z=f ( x , y ) , x=g ( t ) dan y =h(t) maka:
∆ x=g ( t +∆ t )−g ( t )
∆ y =h ( t+ ∆ t ) −h ( t ) , sedangkan
∆ z=f ( x+ ∆ x , y +∆ y ) −f (x , y) berdasar teorema terdahulu maka
∂z ∂z
∆ z=f x ( x , y ) ∆ x +f y ( x , y ) ∆ y + ε 1 ∆ x + ε 2 ∆ y atau ∆ z= ∆ x+ ∆ y +ε 1 ∆ x +ε 2 ∆ y
x ∂y
∆z ∂z ∆x ∂z ∆y ∆x ∆y ∆x ∆y
Maka: = . + . +ε . +ε . Bila ∆ t →0 maka dan
∆t ∂x ∆t ∂ y ∆t 1 ∆t 2 ∆t ∆t ∆t
dx
mendekati turunan
dt
dy
dan ,sedang ε 1 dan ε 2 mendekati nol untuk ∆ x →0 dan ∆ y → 0 ,dengan demikian
dt
dz ∂ z dx ∂ z dy
maka dalam keadaan limit diperoleh: = . + . (sesuai yang harus
dt ∂ x dt ∂ y dt
dibuktikan)

Contoh Soal 1
∂z ∂z
Tentukan dan bila z=x 2 + xy + y 2, x=2 r + s, x=r −2 s
∂r ∂s
Jawab:
dz ∂ z ∂ x ∂ z ∂ y
= . + . = ( 2 x+ y ) ( 2 ) + ( x+ 2 y ) ( 1 )=5 x+ 4
dr ∂ x ∂r ∂ y ∂r
dz ∂ z ∂ x ∂ z ∂ y
= . + . = ( 2 x+ y ) ( 1 ) + ( x+ 2 y ) (−2 )=−3 y
d s ∂ x ∂s ∂ y ∂s

Contoh Soal 2
 ∂z
Tentukan bila z=x 2 +3 xy− y 2 bila x=s+t , y =s−t
∂t
Jawab:
∂z ∂z ∂ x ∂ z ∂ y
= . + . =( 2 x+ 3 y )( 1 ) + ( 3 x−2 y )(−1 )=−x+5 y =x−5 y
∂ t ∂ x ∂ t ∂ y ∂t

Latihan Soal
∂u ∂u
Hitunglah dan fungsi u=x2 +2 xy− y 2, x=2 s +t , y=s−3 t
∂s ∂t
DAFTAR PUSTAKA

Slamet, Hw. 2020. Kalkulus Peubah Banyak. Jawa Tengah: Muhammadiyah

University Press.

Rendi’s Classroom. 2021. Turunan Parsial dan Turunan Total – Kalkulus.

https://youtube/PiiCUi4bedw Diakses pada tanggal 28 September 2022.

Ashwat. 2016. Diferensial Total MK. Kalkulus Lanjut.

https://Ashwat.files.wordpress.com/2016/09/bahan4_kaljut.pdf Diakses pada tanggal 28
September 2022.