PROPOSAL
Oleh :
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................
1.2 Fokus Penelitian.................................................................................
1.3 Rumusan Masalah..............................................................................
1.4 Tujuan Penelitian................................................................................
1.5 Manfaat Penelitian..............................................................................
1.6 Definisi Operasional...........................................................................
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.........................................................................................
5.2 Saran...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sumber daya manusia yang
berkualitas akan menjadi tumpuan utama agar suatu bangsa dapat berkompetisi.
berkualitas, mampu bersaing, memiliki budi pekerti yang luhur dan bermoral yang
potensi peserta didik agar peserta didik mampu menguasai materi sesuai dengan
dan peserta didik. Guru merupakan elemen penting dalam proses pembelajaran,
dimana guru adalah seorang pengajar yang dapat mengajarkan suatu ilmu. Peran
guru sangatlah penting untuk mendukung dan membantu peserta didik dalam
merupakan proses komunikasi dua arah antara guru sebagai fasilitator dan peserta
didik sebagai pembelajar dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada
yang turut bertanggung jawab terhadap keberhasilan peserta didik. Namun dalam
kenyataannya, guru sering lupa menyadari bahwa setiap peserta didik memiliki
yang berbeda-beda ini, menghasilkan tiga kelompok peserta didik yaitu kelompok
peserta didik yang sangat berhasil memahami meteri yang disampaikan, kelompok
peserta didik yang cukup dan kelompok peserta didik dengan variasi kesulitan
fenomenal dalam dunia pendidikan. Banyak orang yang ingin sukses dan berhasil
dalam pendidikannya, namun tidak sedikit orang yang mengalami kendala yang
berarti. Sudrajat dalam Kartika (20) mengatakan bahwa “Kesulitan belajar peserta
didik ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil
belajar dan dapat bersifat psikologis, sosiologis maupun fisiologis sehingga pada
semestinya.”
Faktor kesulitan belajar peserta didik ada dua macam yaitu faktor dari
dalam (internal) dan faktor dari luar (eksternal). Dari segi internal salah satunya
yaitu guru, orang tua dan sekolah. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan
adanya suatu pengetahuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi
yang menuntut penghafalan banyak rumus dan sangat sulit untuk memahami
semakin menghambat peserta didik dalam belajar fisika, karena fisika bukan
dasar untuk menunjang pada konsep lanjutan yang lebih rumit dan menuntut
sebagai kesalah pahaman yang mungkin terjadi selama atau sebagai hasil dari
didik itu sendiri. Setiap manusia memiliki pemikirannya sendiri dan terkadang
menyimpulkan sebuah kejadian secara harfiah saja tanpa ada telaah lebih lanjut
menemukan korelasi antara konsep yang satu dengan yang lainnya sehingga
membuat mereka menjadi bingung dan sebuah kesalah pahaman dapat terjadi.
Oleh karena peserta didik juga memiliki pemikirannya sendiri dan apabila
pemikirannya itu adalah sebuah kebenaran untuk dirinya maka tidak ada yang bisa
dan menyadari bahwa yang dipikirkan adalah salah maka miskonsepsi dapat
teratasi.
tercapai dengan baik dan memperoleh hasil belajar yang maksimal. Namun
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan ibu Yuspita Sari selaku guru Fisika
di kelas X, SMA Negeri 1 Konawe Selatan, pada tanggal 17 April 2020 diketahui
adanya kesulitan belajar peserta didik pada materi usaha dan energi. Guru
menganggap bahwa materi tersebut sulit dipahami oleh peserta didik karena
beberapa hal yaitu peserta didik menganggap rumus materi tersebut sangat banyak
dan berbelit-belit, peserta didik kurang termotivasi pada materi yang disampaikan,
peserta didik kurang berusaha untuk memahami materi tersebut dan peserta didik
seluruh bahan yang harus dipelajarinya. Penyebab lain yang dapat menjadi
kesulitan belajar peserta didik adalah konsep dasar yang belum dikuasai peserta
didik, pengalaman peserta didik yang berhubungan dengan materi serta peserta
didik mendapatkan konsep dari sumber belajar yang lain sehingga dianggap
Apabila kesulitan belajar tidak diperhatikan oleh guru, maka berakibat semakin
bertambahnya materi yang tidak mampu dipahami secara tuntas. Hal ini, dapat
diberikan dan akhirnya berdampak pada rendahnya hasil belajar peserta didik.
Oleh karena itu, dibutuhkan berbagai usaha untuk mengatasi masalah tersebut.
Kesulitan belajar yang terjadi pada peserta didik harus dianalisis agar tujuan dari
Usaha dan energi serta miskonsepsi dalam materi tersebut pada peserta didik kelas
penelitian dengan judul “Analisis Kesulitan Belajar Peserta Didik pada Materi
Konawe Selatan”.
1.2Fokus Penelitian
1.2.2 Analisis kesulitan belejar peserta didik pada miskonsepsi materi usaha
Konawe Selatan.
1.3Rumusan Masalah
Selatan?
Konawe Selatan?
1.4Tujuan Penelitian
1.4.1 Untuk mengetahui kesulitan belajar yang dialami peserta didik dalam
Konawe Selatan.
Adapaun manfaat dari penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu manfaat
didik pada materi usaha dan energi dalam pembelajaran Fisika, serta
topik lain.
1.6Definisi Operasional
keadaan dimana peserta didik tidak dapat belajar sebagaimana mestinya yang
sehingga peserta didik tidak dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan.
Jadi, Analisis yang dimaksud dalam proposal ini adalah suatu penyelidikan
yang dilakukan untuk mengetahui kesulitan belajar yang dialami oleh peserta
merubah pola pikir peserta didik. Fisika merupakan cabang ilmu pengetahuan
alam yang mengkaji atau mempelajari fenomena atau gejala-gejala alam serta
adalah usaha atau proses yang dilakukan seseorang untuk dapat memperoleh
atau dari sebuah obyek tersebut. Lebih spesifik lagi, usaha yang
dilakukan pada sebuah benda oleh gaya yang konstan dalam hal besar
kinetik.
Keterangan :
luar dan gaya dalam tak konservatif), maka energi mekanik sistem
pada posisi apa saja selalu tetap (kekal). Artinya energi mekanik
sistem pada posisi akhir sama dengan energi mekanik sistem pada
KAJIAN TEORI
2.1Kesulitan Belajar
.
Disamping itu, penyebab jelaknya nilai yang diperoleh
peserta didik.
dan lain-lain.
dalam dunia
sekolah.
dimana saja dan kapan saja, dan setiap individu dari peserta
keadaan jasmani,
keadaan psikologis, dan kelelahan. Sedangkan faktor
yakni faktor yang terdapat dalam diri peserta didik itu sendiri
2.1.3.1.1 Kesehatan
akan terganggu.
2.1.3.1.2 Kesiapan
c. Pengalaman-pengalaman mempunyai
pembelajaran.
2.1.3.1.3 Intelegensi
efektif,mengetahui/menggunakan konsep-
lain.
2.1.3.1.6 Motivasi
tertentu.
ditetapkan”.
didik
pembelajaran”.
2005).
2.3Miskonsepsi
2015, h. 9-10).
tujuan untuk:
suatu masalah.
jawabannya
beraneka ragam.
2.3.2.3. Mengembangkan daya analisis partisipan
berbagai segi.
2017, h. 7-8).
h. 8-12).
2.3.3.1Peserta didik
2.3.3.2. Guru
secara keliru.
miskonsepsi yang
miskonsepsi
tersebut.
untuk mengatasi
didik, tetapi tidak setiap cara itu sesuai bagi peserta didik
yang mengalami miskonsepsi, karena adanya kesalahan
peserta didik.
produk saja, tetapi juga harus belajar aspek proses, sikap, dan
benda yang ada dipermukaan bumi, didalam perut bumi dan luar
Oleh karena itu hasil belajar tidak hanya terbatas pada ranah
2.5.1 Usaha
W =F . ∆ x …1
dengan:
benda apabila gaya yang bekerja pada benda itu tidak searah
sebagai berikut:
W =Fcos α . ∆ x …2
dengan:
adalah matahari.
panas.
kecepatannya.
persamaan:
v❑2t =v 20 +2 as …3
v t2−v o2
a= …4
2s
usaha :
v t2−v o2
W =F . s=( ma ) ( s )=m s …5
2s
v t 2−v o2 1 2 2
W =m = m ( vt −v 0 ) …6
2 2
1
W = m v 2t , v 0 =0 …7
2
1
W =EK= m v 2 …8
2
pegas.
Bneda
h = h2 - h1 …10
EP = mgh …11
W =mg(h2−h1) …12
W =−∆ E P …14
Persamaan ini menyatakan bahwa usaha
percepatan.
F T =kx …15
FP = -kx …16
1 1
F́= [ 0+kx ] = kx …17
2 2
adalah :
1 1
W = F́r x= F́= ( kx ) ( x )= k x 2 …18
2 2
1
E Pelastis = k x 2 …19
2
Secara sistematis:
awal.
GMm
konstan Fkons=mg , gaya gravitasi Newton, F= dan gaya
r2
pegas Fp=kx. Ketiga gaya ini hanya merupakan fungsi posisi,
2.6Kajian Relevan
antara lain:
digunakan.
matematis.
diagnostik.
BAB III
METODOLOGI
3.1Jenis Penelitian
(Ghony, 2012).
yang lewat.
terhadap responden.
seperti:
3.4.1.Wawancara
Wawancara merupakan percakapan antara dua orang
3.4.2.Tes
sebagai berikut:
3.4.2.1Uji validitas
n ∑ XY −( ∑ X ) ( ∑ Y )
r xy=
√[ n ∑ X 2−( ∑ X )2 ][n ∑ Y 2−( ∑ Y )2 ]
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara variabel x dan y
N = Banyaknya peserta
∑ X = Jumlah skor item
3.4.2.2Uji Reliabilitas
Reliabilitas pada hakikatnya menguji kesamaan
sebagai berikut:
∑ Si
2
r 1 1= (n
n−1 ) ( 1−
S
2
t
)
Keterangan:
r11 = Koefisien reliabilitas tes
N = Banyak butir soal
1 = Bilangan konstanta
∑S2 = Jumlah varian skor dari tiap-tiap butir soal
i
∑ St = Varian total
menggunakan rumus:
B
P=
JS
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya teste yang dapat dijawab dengan benar
terhadap butir item yang bersangkutan.
JS = Jumlah teste yang mengikuti tes hasil belajar.
3.4.2.4Daya Pembeda
BA BB
D= − =P A−P B
JA JB
Keterangan:
D = Angka item diskriminasi item.
BA = Banyaknya teste kelompok atas yang dapat
menjawab dengan benar butir item yang
bersangkutan.
JA = Jumlah teste yang termasuk dalam kelompok atas.
BB = Banyaknya teste kelompok bawah yang dapat
menjawab dengan benar butir item yang
bersangkutan.
JB = Jumlah teste yang termasuk dalam kelompok bawah.
PA = Proporsi teste kelompok atas yang dapat menjawab
dengan benar butir item yang bersangkutan.
PB = Proporsi teste kelompok bawah yang dapat
menjawab dengan benar butir item yang
bersangkutan.
3.4.3 Observasi
objek penelitian.
3.4.4 Dokumentasi
lain berupa analisis RPP dan silabus serta foto dan video,
mewujudkan bukan dalam bentuk angka melainkan dalam bentuk lapangan dan
uraian deskriptif. Ada tiga langkah untuk menganalisa data dalam penelitian ini,
yaitu:
data yang diperoleh menjadi satu bentuk tulisan (script) yang akan dianalisis.
Tahap-tahap reduksi data yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi:
miskonsepsi.
berikut:
0 Jawaban Salah
NA =
∑ skor jawab+ ∑ skor alasan x 100
∑ skor maksimal
c. Menginterpretasikan jawaban-jawaban peserta didik dalam
dan Jawaban 1
Salah
alasan Benar
Tidak Paham Misunder Jawaban Salah 0
f
P= x 100%
N
Keterangan:
𝑃 = persentase peserta didik tiap kategori
penelitian
Presentase Kategori
0% ≤ N < 30% Rendah
30% ≤ N < 60% Sedang
60% ≤ N ≤ 100% Tinggi
3.5.1.2 Wawancara
terjadinya miskonsepsi.
tersusun pada bentuk yang terpola pada penyajian data. Dengan cara
membandingkan hasil wawancara dan hasil tes maka peneliti dapat melihat
objek penelitian dalam hal ini peneliti dapat mengetahui kesulitan belajar
peserta didik pada tingkat pemahaman dan miskonsepsi materi usaha dan
perlu ditetapkan pengujian keabsahan data untuk menghindari data bias atau
tidak valid. Triangulasi dalam pengujian keabsahan data ini diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai
Reni Eka Safitri, dkk. 2018. Pengembangan Tes Diagnostik Untuk Miskonsepsi
Pada Materi Usaha Dan Energi Berbasis Adobe Flash Kelas XI Di Ma
Nw Samawa Sumbawa Besar Tahun Ajaran 2017/2018. Jurnal
Kependidikan, 2(2), 27-28.
Sari, Yuspita. Wawancara dengan salah satu guru fisika di SMA Negeri 1 Konawe
Selatan pada Tanggal 17 April 2020.
Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2007. Penelitian dan Penilaian Pendidikan Cet. IV.
Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sudjana, Nana. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar dan Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya..
No Pertanyaan Jawaban
.
1 Apa kurikulum yang Kurikulum 2013
diterapkan di SMA Negeri 1
Konawe Selatan ?
2 Menurut Ibu guru, materi apa Materi gerak parabola, karena
yang dirasa sulit untuk peserta didik kurang paham konsep
disampaikan? Atau sulit untuk trigonometri yang dijelaskan di
dipahami oleh peserta didik? matematika minat.
3 Apa saja kesulitan atau Kendalanya karena peserta didk
kendala Ibu dalam memang belum paham konsep dasar
mengajarkan materi tersebut? sehingga banyak yang tidak paham.
4 Apakah Ibu sudah membuat Kalau untuk trik khusus tidak ada.
trik untuk memudahkan Tetapi ibu selalu mengajarkan
penyampaian dan pemahaman materi-materi fisika menggunakan
peserta didik? power point dengan gambar-gambar
fisika yang bergerak semacam
animasi untuk dapat menarik
perhatian peseta didik.
5 Berapa KKM untuk mata Mengikuti KKM sekolah yaitu 75
pelajaran Fisika?
6 Pada materi apa peserta didik Materi gerak parabola. Alsannya
yang kebanyakan tidak lulus? sama dengan nomor 3.
7 Apakah Ibu guru mencari Biasanya mereka belajarnya sistem
penyebab peserta didik tidak kebut semalam. Jika tidak ada tugas,
mencapai KKM? Jika iya, apa ya mereka tidak belajar. Sehingga
penyebabnya? ketika ujian mereka kalang kabut
semalaman untuk belajar.
8 Menurut Ibu materi apa yang Dinamika partiket pada Hukum
lebih banyak menimbulkan Newton karena konsepnya banyak
atau memunculkan banyak ditemukan atau dilakukan dalam
konsep pada diri peserta kehidupan sehari-hari.
didik?
9 Menurut Ibu apa penyebab Karena biasanya dari pengalaman
peserta didik sering peserta didik yang berhubungan
mengalami perubahan konsep langsung dengan materi tersebut.
pada metri tersebut? Selain itu, persta didik mendapatkan
konsep dari sumber belajar yang lain
dan rasa keingintahuan peserta didik
yang ingin mendapatkan kebenaran
atau membenarkan.
10 Bagaimana kemampuan Lebih kematematisnya karena
peserta didik pada materi disertai contoh soal. Kalau sampai
tersebut? lebih paham secara soal yang hot (susah) konsep peserta
matematis atau paham didik agak susah untuk
konsep? mengembangkan atau
mengomunikasikan materinya.
11 Bagaimana model, metode, Kalau untuk model saya sering
dan strategi dalam gunakan model PDB dan DL
mengajarkan materi tersebut? metodenya diskusi. Selain itu juga
menggunakan media yang ada
dengan menyampaikan materi
menggunakan power point animasi
bergerak menggantikan praktek
secara langsung.
12 Apakah ada kegiatan Pada semester ini tidak ada
praktikum fisika? Jika ada, praktikum fisika dikarenakan lab
apakah dilaksanakan pada jam sedang direhab.
efektif atau diluar jam efektif?
13 Menurut Ibu seberapa Pada materi huku newton, sangat
pentingkah pemahaman penting pemahaman konsep bagi
konsep bagi peserta didik? peserta didik. Karena materi ini
termasuk materi yang komplek, yang
didalamnya terdapat banyak konsep
yang telah dipelajari sebelumnya.
14 Apakah yang ibu ketahui Miskonsepsi itu konsep yang bisa
tentang miskonsepsi? dikatakan tidak sama dengan konsep
ilmiah para ahli.
15 Materi apakah yang sering Pada materi gerak. Bukan hanya
mengalami miskonsepsi pada kelas X, dulu juga sempat mengajar
pelajaran fisika? di kelas XI dan kasusnya juga pada
materi ini.
16 Mengapa peserta didik bisa Mereka mendapat konsep dari
mengalami miskonsepsi? sumber lain sehingga itu yang
menurutnya benar.
17 Bisakah diberikan contoh Contohnya pada saat hukum newton,
miskonsepsi yang terjadi pada contoh mendorong tembok, bisa
peserta didik? mengalami miskonsepsi kalau tidak
dengan dipraktikkan langsung
peserta didiknya disuruh mendorong
tembok, seperti itu lebih mudah
memahami konsep.
B. INSTRUMEN OBSEVASI
1. Pedoman observasi guru Fisika
Nama Guru :
Hari/Tanggal :
Topik Bahasan :
Kelas :
Jam/Ruang :
C. INSTRUMEN TES