Anda di halaman 1dari 26

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIKIH

SISWA MELALUI.PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA


PEMBELAJARAN DARING

(Penelitian Tindakan pada Kelas VIII B di MTs Kifayatul Achyar Kota


Bandung)

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Ujian Akhir Semester
pada Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Oleh:
Zahra Yasmin Nabila
NIM. 1192020259

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2022

i
DAFTAR ISI

Daftar Isi .................................................................................................................. i


Daftar Tabel ............................................................................................................ ii
Daftar Gambar........................................................................................................ iii
A. Latar Belakang Penelitian...............................................................................1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................5
D. Manfaat Hasil Penelitian ................................................................................6
E. Kerangka Berpikir ..........................................................................................7
F. Hipotesis Tindakan .........................................................................................8
G. Kajian Penelitian Terdahulu ...........................................................................9
H. Metodologi Penelitian .................................................................................. 10
I. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 16
J. Teknik Analisis Data .................................................................................... 18
K. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 20
L. Daftar Pustaka............................................................................................... 21

i
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ........................................................ 16


Tabel 1.2 Lembar Penilaian Hasil Belajar Kolektif ............................................... 17
Tabel 1.3 Lembar Penilaian Hasil Belajar Dalam Bentuk Persentase ................... 17
Tabel 1.4 Lembar Observasi Aktivitas Guru ........................................................ 17
Tabel 1.5 Waktu Penelitian .................................................................................... 20

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Skema Kerangka Berpikir ..................................................................8


Gambar 1. 2 Siklus Penelitian Tindakan .............................................................. 12

iii
UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH SISWA MELALUI
PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL

(Penelitian Tindakan pada Kelas VIIIA di MTs Kifayatul Achyar Kota


Bandung)

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN


Belajar merupakan sebuah kegiatan dan proses yang kompleks terjadi pada
diri setiap manusia sepanjang hidupnya. Proses belajar terjadi karena adanya
interaksi antara seorang dengan lingkungannya. Adapun jika disekolah tentunya
harus terjadi interaksi yang baik antara guru dan siswa agar pembelajaran dapat
berjalan efektif, guru sebagai pemegang kendali pengelolaan pembelajaran dikelas,
tentu harus mampu membuat desain pembelajaran yang menarik dan membuat
pembelajaran menjadi efektif sehingga siswa dapat memahami materi yang
disampaikan dan pada akhirnya terjadi perubahan yang signifikan dalam diri siswa
baik secara kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketika ilmu pengetahuan dan
teknologi berkembang sangat pesat, proses pembelajaranpun berkembang sesuai
dengan perkembangan zaman tersebut, dan tidak hanya guru di dalam kelas yang
memberikan informasi atau ilmu pengetahuan, namun siswa dapat belajar dimana
dan kapan saja sesuai dengan minat, gaya belajar, dan menggunakan media belajar
yang telah ada. Sesorang desainer pembelajaran, yaitu guru dituntut untuk dapat
merangcang pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai jenis media dan sumber
belajar yang sesuai agar proses pembelajaran berlangsung secara efektif dan
efisien.1 Jadi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong
upaya-upaya pembaharuan dan kemajuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi
dalam proses belajar dan mengajar.2
Dalam hal ini guru memegang peranan sangat penting, dan sebagai
pengendali pembelajaran yang mempunyai pengaruh terhadap kesuksesan
pembelajaran siswa-siswa nya. Apa yang digunakan guru dalam proses

1 Wina Sanjaya, Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenadamedia
Group, 2008.
2 Azhar.

1
2

pembelajaran seperti metode, model, dan media pembelajaran akan berpengaruh


terhadap hasil belajar siswa. Untuk itu para guru dituntut agar mampu
menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup
kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan zaman, terlebih
sekarang pendidikan dialihkan yang awalnya berbasis tatap muka secara langsung,
namun dengan adanya wabah Covid 19 memberikan dampak yang besar terhadap
semua sektor, termasuk juga sektor pendidikan, yang mana pendidikan ini
dialihkan semuanya berbasis online, dimana pembelajaran berbasis daring ini
menuntut guru untuk mempunyai kemampuan dalam menggunakan, dan
memanfaatkan media untuk menunjang pembelajaran daring ini. Alat-alat atau
media ini dalam metodologi pengajaran disebut alat peraga, alat pengajaran audio
visual. dalam teknologi pendidikan alat-alat itu disebut hardware dan software.
Tentunya kelengkapan fasilitas belajar, termasuk media pembelajaran didalamnya
akan memberikan pengaruh yang berarti terhadap prestasi belajar siswa. Fasilitas
belajar yang lebih lengkap, tentu akan mendukung prestasi belajar siswa menjadi
lebih baik. Penemuan ini mendukung beberapa pendapat yang mengatakan bahwa
sarana dan fasilitas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses dan
hasil belajar.3
Menurut UUD Sistem Pendidikan Nasional pasal 45 ayat 1 menjelaskan
tentang sarana dan prasarana pendidkan yaitu: ”Setiap satuan pendidikan formal
dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan
pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik,
kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik”.4 Dalam hal
ini guru harus memandang media pendidikan sebagai alat bantu utama untuk
menunjang keberhasilan mengajar dan memperkembangkan metode-metode yang
dipakainya dengan memanfaatkan media pendidikan. Ditangan gurulah alat-alat itu
bermakna bagi pertumbuhan pengetahuan, keterampilan dan pembentukan sikap
maupun keagamaan siswa. Di samping itu guru mempunyai peran sebagai pengajar,

3
Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan: Pelayanan Profesional Pembelajaran Dan
Mutu Hasil Belajar (Proses Belajar Mengajar Di Perguruan Tinggi) (Bumi Aksara, 1995).
4 PRESIDEN REPUBLIK Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Departemen Pendidikan Nasional, 2003).


3

mendidik, melatih dan mengevaluasi. 5 Dalam pembelajaran, siswa menggunakan


asas pendidikan dan teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan
pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar
dilakukan oleh pihak guru atau pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta
didik atau siswa.6
Begitu juga dengan adanya pendidikan agama Islam, yang merupakan
upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal,
memahami, menghayati, mengimani,ajaran yang dianutnya dan saling
menghormati yang merupakan sikap yang harus diamalkan dalam kehidupan
sehari-harinya .7 Serta usaha untuk membina, membimbing, dan mengasuh peserta
didik agar senantiasa memahami ajaran Islam secara menyeluruh, yang pada
akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pegangan dan
pedoman hidupnya. Adapun pendidikan agama Islam dalam penyusunan proposal
ini adalah tentang fikih, yaitu bidang studi yang memberikan pendidikan untuk
mengamalkan dan memahami fikih. Hasil belajar selalu dinyatakan dalam bentuk
perubahan tingkah laku. Bagaimana bentuk tingkah laku yang diharapkan berubah
itu dinyatakan dalam perumusan tujuan pembelajaran. Hasil belajar meliputi tiga
aspek yaitu, aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. 8 Semua hasil belajar pada
dasarnya harus dapat dievaluasi atau dinilai. Penilaian hasil belajar peserta didik
yang dilakukan oleh guru selain untuk memantau proses, kemajuan dan
perkembangan hasil nilai peserta didik sesuai dengan potensi yang dimiliki, juga
sekaligus sebagai umpan balik kepada guru agar dapat menyempurnakan
perencanaan dan membuat proses program pembelajaran yang lebih baik.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di MTs Kifayatul Achyar,
selama ini masih minim sekali dalam penggunaan dan pemanfaatan media
pembelajaran yang menunjang proses belajar mengajar, ditambah di era ini
pembelajaran berlangsung secara daring, guru lebih sering menggunakan media

5 Team Didaktik Metodik Kurikulum IKIP Surabaya, Metodik Kurikulum Proses Belajar Mengajar
(Jakarta: Grafindo Persada, 1995).
6 Syaiful Sagala, Konsep Dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2010.
7 Dian Andayani and Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2004.


8 Team Didaktik Metodik Kurikulum, Op Cit h. 153.
4

untuk pembelajaran menggunakan media aplikasi WhatsApp, dan tentunya


penggunaan secara terus menerus menggunakan media tersebut akan membuat sisw
jenuh, bosan, dan merasa tidak semangat untuk mengikuti pembelajaran, karena
guru hanya sekedar menjelaskan materi dengan materi yang diketik dalam aplikasi
WhatsApp tersebut, atau juga hanya sekedar audio suara penjelasan guru saja, pada
intinya tidak terjadi interaksi yang efektif, atau bahkan hanya memberikan tugas
saja, tanpa mengetahui apakah siswanya memahami materi yang disampaikan atau
tidak, tentunya ini semua akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran Fikih, siswa merasakan kejenuhan ketika belajar karena ia merasa
tidak nyaman dalam proses belajar, sehingga kehilangan motivasi, bahkan ada yang
bolos tidak mengikuti pembelajaran, dan tidak mengerjakan tugas yang diberikan
guru, hal itu semua terjadi karena kejumudan penggunaan media pembelajaran yang
monoton, bayangkan saja jika setiap pertemuan menggunakan media yang sama
secara terus menerus, tanpa ada inovasi , maka tidak heran siswa merasa jenuh,
bosan hingga kehilangan motivasi untuk belajar.
Maka dari itu penggunaan media salah satunya media audio visual dalam
proses pembelajaran sangat penting untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa
dalam belajar yang akan berpengaruh pada prestasi dan hasil belajar siswa itu
sendiri , misalnya pengunaan media YouTube pada proses pembelajaran, guru
membuat materi yang di upload di YouTube lalu siswa merangkumnya, dan hasil
rangkuman yang ia catat dipersentasikan lewat video juga yang di upload di
YouTube atau langsung dikirim keguru yang bersangkutan tersebut untuk dinilai
atau menggunakan aplikasi lainnya yang lebih interaktif, yang mana akan
menunjang pembelajaran menjadi lebih efektif. Namun pada kenyataannya seperti
yang telah dipaparkan diatas, bahwa pembelajaran Fikih di MTs Kifayatul Achyar
ini masih belum maksimal dalam menggunakan, dan meemanfaatan media
pembelajaran saat ini, sehingga pembelajaran Fikih masih kurang mampu diserap
oleh siswa secara maksimal, terlihat dari masih banyak siswa yang telat
mengumpulkan tugas, bahkan ada yang sampai tidak mengerjakan tugas yang
diberikan guru, dan yang lebih parah tidak hadir mengikuti pembelajaran
walaupun pembelajaran dilakukan secara daring ini, dan siswa kurang dan
5

kehilangan rmotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas secara daring


ini. Sehingga mengakibatkan prestasi dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran
Fikih ini masih rendah dan kurang memuaskan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik dan akan
melakukan penelitian dengan judul UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR
FIQIH SISWA MELALUI PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA
PEMBELAJARAN DARING (Penelitian Tindakan pada Kelas VIII B di MTs
Kifayatul Achyar Kota Bandung).

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka pertanyaan-pertanyaan
penelitian, sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan media audio visual pada mata pelajaran Fikih di kelas VII
B MTs Kifayatul Achyar?;
2. Bagaimana hasil belajar siswa setelah diterapkan media audio visual pada mata
pelajaran Fikih di kelas VII B MTs Kifayatul Achyar ?;
3. Bagaimana pengaruh penerapan media audio visual terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran Fikih di kelas VII B MTs Kifayatul Achyar? .

C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan penelitian di atas, maka tujuan
penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan media audio visual pada mata
pelajaran Fikih di kelas VII B MTs Kifayatul Achyar?;
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan media audio visual pada
mata pelajaran Fikih di kelas VII B MTs Kifayatul Achyar;
3. Untuk mengetahui pengaruh penerapan media audio visual terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Fikih di kelas VII B MTs Kifayatul Achyar?.
6

D. MANFAAT HASIL PENELITIAN


1. Manfaat secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan sumbangan pada
dunia pendidikan, dan dapat memperkaya serta menambah khazanah keilmuan
khususnya tentang upaya meningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan media
audio visual pada mata pelajaran Fikih.9
2. Manfaat secara Praktis
Secara praktis, dengan menggunakan media pembelajaran, guru diharapkan
mampu memanfaatkan media audio visual secara maksimal agar siswa lebih mudah
dalam mempelajari materi Fikih terutama pada pembelajaran daring yang saat ini
dilakukan, serta dengan menggunakan media audio visual maka siswa lebih mudah
memahami materi yang disampaikan oleh guru, sehinga siswa dapat
mengimplementasikan dan menerapkan apa yang ia pelajari tentang Fikih ini dalam
kehidupan sehari – hari dengan tepat, dan konsisten 10. Penulis berharap dari hasil
penelitian ini, bermanfaat bagi :
a. Peserta didik
1) Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi yang dipelajari
dalam fikih;
2) Dengan penerapan metode ini diharapkan mampu membuat siswa lebih aktif
dalam proses pembelajaran Fikih;
3) Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dari yang sebelumnya.

b. Guru
1) Dapat memacu para guru untuk senantiasa meningkatkan kualitas pengelolaan
kelas dalam proses pembelajaran, terutama pada pembelajaran daring seperti
saat ini;

9 Humaidi Mufa, Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Melalui Media Audio Visual Dikelas VII A MTs
Qotrun Nada Depok, 2014.
10 Khusnul Afifah, Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual Dan Motivasi

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Di MTs Assalafi Kenteng, Kec.Susukan,
Kab. Semarang Tahun Ajaran 2014/2015, 2015 (2015), 1–239.
7

2) Memacu dan membuat para guru untuk senantiasa mencipatakan suasana


belajar yang aktif, kreatif, dan menyenangkan;
3) Dapat menjadi referensi sekaligus solusi bagi para guru yang sedang
mengalami permasalahan dalam proses pembelajaran.
c. Madrasah
Dapat memajukan dan meningkatkan prestasi dan mutu Madrasah. Serta
dapat menjadi bahan informasi dan sumbangan pemikiran yang dapat dijadikan
bahan perbandingan atau acuan bagi sekolah atau lembaga-lembaga lain dalam
mengembangkan segala hal yang berkaitan dengan pendidikan khususnya dalam
pengajaran dan keguruan.

E. KERANGKA BERPIKIR
Poses belajar mengajar merupakan proses yang dilakukan oleh peserta didik
atau siswa dalam rangka mencapai perubahan pada dirinya, tentu perubahan
tersebut adalah perubahan kearah yang lebih baik, dari yang awalnya tidak tau
menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa, sehingga terbentuk pribadi yang dapat
bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan sekitarnya. Proses belajar tersebut
tentunya dipengaruhi banyak faktor, diantaranya meliputi mata pelajaran, guru,
media, penyampaian materi, sarana penunjang, serta lingkungan sekitarnya. Guru
sebagai pemegang peranan utama dalam pembelajaran diharapkan dapat memilih
baik metode maupun media pembelajaran yang tepat sehingga pembelajaran dapat
berjalan dengan optimal. Selain guru sebagai sumber belajar, media pembelajaran
memberikan sumbangan yang efektif, dan signifikan terhadap keberhasilan
pembelajaran.
Antara guru dengan media sama-sama menunjang pembelajaran secara
efektif dan efisien. Media sebagai alat bantu mengajar, berkembang sedemikian
pesatnya sesuai dengan kemajuan teknologi ragam dan jenis media pun cukup
banyak sehingga dapat dimanfaatkan sesuai dengan kondisi, waktu, keuangan,
maupun materi yang akan disampaikan. Apalagi dalam kondisi pembelajaran saat
ini banyak media seperti YouTube, Edmodo, Google Classroom, dan lainnya yang
dapat digunakan oleh guru yang mana guru disini harus pandai menggunaakan
8

media pembelajaran dalam hal ini media audio visual , agar pembelajaran daring
dapat berjalan sukses, dan tidak membosankan. Maka dari itu seorang guru dituntut
untuk mampu memilih dan terampil mengunakan media pembelajaran. Namun
dalam kenyataannya pemanfaatan media pembelajaran disekolah-sekolah/
madrasah-madrasah masih dirasakan kurang . Khususnya juga penggunaan media
pada mata pelajaran Fikih di Mts Kifayatul Achyar ini. Hal ini disebabkan salah
satunya karena kurang kreatifnya guru dalam pengunaan media pembelajaran pada
saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Adapun bagan alur kerangka berpikir
pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Media
Identifikasi Masalah

Prestasi Belajar Rendah


Proses
Penyampaian

Pengunaan Media Pemecahan Masalah


Audio Visual

Prestasi Belajar Harapan


Meningkat

Gambar 1. 1
Skema Kerangka Berpikir

F. HIPOTESIS TINDAKAN
Hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini, bahwa penerapan media
audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Fikih.
9

G. KAJIAN PENELITIAN TERDAHULU


Humaidi Mufa “Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Melalui Media Audio
Visual Dikelas VII A Mts Qotrun Nada Depok”. Meski judul tersebut hampir sama
dengan apa yang penulis jadikan judul, akan tetapi terdapat beberapa perbedaan
yang agak mencolok yakni diantaraanya, jika penulis meneliti pada upaya
meningkatan hasil belajar Fikih siswa melalui penerapan media audio visual pada
pembelajaran daring, sedangkan Humaidi Mufa hanya meneliti peningkatan hasil
belajat Fikih melalui audio visual saja, tanpa ada kaitannya dengan pembelajaran
daring seperti yang terjadi saat ini.

Rahmat Effendi “Penggunaan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan


Hasil Belajar Peserta Didik Mata Pelajaran Fiqih Di MTSN 1 Nagan Raya” .
Persamaannya dengan penulis yaitu sama-sama meneliti penggunaan media audio
visual untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran fiqih di MTs.
Sedangkan perbedaannya yaitu penulis meneliti upaya meningkatan hasil belajar
fiqih siswa melalui penerapan media audio visual pada pembelajaran daring,
sedangkan Rahmat Effendi meneliti penggunaan media audio visual untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik mata pelajaran fiqih di MTSN 1 Nagan
Raya, tanpa mengaitkan dengan pembelajaran daring yang saat ini dilakukan.

Khusnul Afifah “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual


Dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Di Mts
Assalafi Kenteng, Kec.Susukan, Kab. Semarang”. Persamaannya dengan penulis
yaitu sama-sama meneliti pengunaan media pembelajaran audio visual terhadap
hasil belajar pembelajaran Fikih di MTs. Adapun perbedaanya jika penulis meneliti
upaya meningkatan hasil belajar Fikih siswa melalui penerapan media audio visual
saja pada pembelajaran daring tanpa media motivasi , sedangkan Khusnul Afifah
meneliti tentang pengaruh penggunaan media visual dan motivasi terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Fikih, dan jika penulis mengaitkan penelitian ini
dengan pembelajaran daring, sedangkan Khusnul Afifah tidak.
10

H. METODOLOGI PENELITIAN
1. Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan dalam penelitian PTK adalah kuantitatif-kualitatif (combined


quantitative-qalitative research) atau mixed method . “Mixed method research ia a
research design with philosophical assumptions as well as methods of inquiry. As
a methodology, it involves philosophical assumptionsthat guide the direction of the
collection and analysis of data and the mixture of qualitative and quantitative
approaching in many phases in the research process. As a method, it focuses on
collecting, analyzing, and mixing both quantitative and qualitative data in a single
study or series of studies. Its central premise is that the use of quantitative and
qualitative approaches incombination provides a better understanding of research
problems that either approach alone”. 11 (Penelitian metode campuran adalah desain
penelitian dengan asumsi-asumsi filosofis dan metode penyelidikan. Sebagai
metodologi, mixed method melibatkan asumsi-asumsi filosofis dan analisis data
dan serta mencampur atau menggabungkan antara pendekatan kualitatif dan
kuantitatif pada setiap tahapan dalam proses penelitian.

Sebagai sebuah metode, mixed method berfokus pada pengumpulan,


analisis, dan pencampuran data baik kuantitatif dan kualitatif dalam studi tunggal
atau dalam serangkaian penelitian. Premis utamanya adalah bahwa penggunaan
kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif memberikan pemahaman
yang lebih baik terhadap permasalahan penelitian dibanding dengan pendekatan
secara masing-masing (kuantitatif saja atau kualitatif saja). 12 Dari kutipan di atas
dapat disimpulkan bahwa penelitian metode campuran (mixed method) adalah
metode penelitian yang digunakan dalam serangkaian penelitian dimana
pengumpulan dan analisis data merupakan pencampuran dari data kuantitatif dan
kualitatatif. Metode campuran memberikan pemahaman permasalahan yang lebih
baik dibandingkan hanya memakai satu pendekatan saja (kuantitatif/kualitatif).

11 John W Creswell, Designing And Conducting Mixed Methods Research (United State of America,
2007), 5
12 Halala Fatihah Bahri , Peningkatan Prestasi Belajar Siswa dengan Strategi Discovery, skripsi

sarjana UIN Sunan Ampel, (Surabaya: UIN Sunan Ampel, 2012), 26.
11

Dengan menggunakan pendekatan ini akan membantu memberikan pemahaman


yang baik (dari pada menggunakan satu pendekatan ) terhadap permaslahan yang
diteliti, dan membantu pelaksanaan penelitian ini menjadi lebih efektif, dan efesien.

Metode penelitian yang digunakan dalam peneiltian ini adalah classroom


action research (penelitian tindakan kelas). Penelitian tindakan kelas (PTK)
merupakan salah satu upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas
peran, dan tanggung jawab guru khususnya dalam pengelolahan pembelajaran.
Penelitian Tindakan kelas (PTK) merupakan kegiatan ilmiah yakni proses berfikir
yang sistematis dan empiris dalam upaya memecahkan masalah yaitu masalah
dalam proses pembelajaran yang dihadapi oleh guru itu sendiri dalam
melaksanakan tugas utamanya yaitu mengajar. 13 Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
merupakan suatu bentuk penelitian yang melekat pada guru, yaitu mengangkat
masalah-masalah aktual yang dialami oleh guru di lapangan.14 Dengan
menggunakan metode Peneltian Tindakan Kelas (PTK) ini guru dapat memperbaiki
dan meningkatkan kualitas pembelajaran dikelas, serta meningkatkan kualitas peran
dan tanggung jawabnya dalam mengelola kegiatan pembelajaran dikelas, dan juga
untuk mengevaluasi, dan mereview kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan,
yang mana dalam prosesnya akan ditemukan solusi untuk memecahkan
permasalahan-permasalahan yang sering ditemukan dan terjadi selama proses
pembelajaran berlangsung, sehingga dengan hal tersebut pembelajaran dapat
dilaksanakan secara efektif, dan memberikan efek perubahan bagi siswa baik dari
segi kognitif, afektif, maupun psikomotoriknya..

13 Wina Sanjaya, (2013), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana Predana Media Group, hal.
13-14.
14 Salim, dkk, (2015), Penelitian Tindakan Kelas (teori dan aplikasi bagi mahasiswa, guru mata

pelajaran umum dan pendidikan agama islam di sekolah), Medan: Perdana Publishing, hal. 23.
12

2. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan melalui tiga siklus berulang dan setiap siklus terdiri dari
empat langkah yaitu perencaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi tindakan.
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar 1.2 di bawah ini :

Gambar 1. 2 Siklus Penelitian Tindakan

a. Siklus I

a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti merencanakan tindakan yang akan dilakukan sebagai
upaya untuk meningkatkan hasil belajar Fikih siswa melalui penggunaan
media audio visual pada pembelajaran daring dikelas VII B MTs Kifayatul
Achyar Kota Bandung , untuk itu peneliti melakukan beberapa hal yaitu :
a. Berkoordinasi terlebih dahulu dengan guru mata pelajaran Fikih MTs
Kifayatul Achyar , mengenai bagaimana aktivitas dan hasil belajar pada
mata pelajaran Fiqih siswa pada masa pembelajaran daring ;
b. Menentukan solusi yang tepat dari permasalahan permasalahan
pembelajaran selama daring;
13

c. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang bahasan


materi yang sesuai dengan penerapan media audio visual;
d. Menyusun lembar kerja siswa (LKS) tentang materi yang sesuai dengan
penerapan media audio visual;
e. Membuat media pembelajaran berupa video dan slide power point;
f. Membuat instrumen yang akan digunakan dalam siklus PTK;
g. Membuat pedoman observasi untuk siswa dan guru.

b. Pelaksanaan
a. Melaksanakan pembelajaran menggunakan media audio visual;
b. Melaksanakan test evaluasi.

c. Observasi
a. Pada saat pembelajaran berlangsung dilakukan observasi terhadap
aktivitas siswa, dan guru oleh observer dengan format observasi yang telah
dibuat;
b. Mencatat hambatan-hambatan yang muncul saat proses pembelajaran agar
diperoleh data yang akurat untuk pelaksanaan siklus berikutnya.

d. Refleksi
a. Mengidentifikasi kembali aktivitas yang telah dilakukan selama proses
pembelajaran berlangsung;
b. Menganalisa data hasil observasi mengenai pembelajaran yang telah
dilaksanakan;
c. Melakukan refleksi untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari apa
yang telah dilakukan selama proses pembelajaran;
d. Melakukan tindakan korektif pada setiap pembelajaran apabila siswa tidak
memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditentukan.
14

b. Siklus II
1) Perencanaan
a. Menyusun rencana tindakan pembelajaran yang akan dilakukan
berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama;
b. Membuat RPP dengan bahasan materi yang sesuai dengan media audio
visual;
c. Menyiapkan media audio visual untuk pembelajaran;
d. Membuat pedoman observasi untuk siswa dan guru;
e. Membuat silabus pembelajaran yang mengacu kepada tindakan yang
diterapkan dalam PTK;
f. Membuat lembar kerja siswa;
g. Menetapkan indikator ketercapaian dan menyusun instrumen
pengumpulan data.

2) Pelaksanaan
a. Melaksanakan pembelajaran menggunakan media audio visual;
b. Melaksanakan test evaluasi.

3) Observasi
a. Pada saat pembelajaran berlangsung dilakukan observasi terhadap aktivitas
siswa, dan guru oleh observer dengan format observasi yang telah dibuat;
b. Mencatat hambatan-hambatan yang muncul saat proses pembelajaran agar
diperoleh data yang akurat untuk pelaksanaan siklus berikutnya.

4) Refleksi
a. Mengidentfikasi kembali aktivitas yang telah dilakukan selama proses
pembelajaran yang berlangsung pada siklus ke dua;
b. Menganalisa data hasil observasi, tes dan merinci tindakan pembelajaran
yang telah dilaksananakan pada siklus ke dua;
c. Melaksanakan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua.
15

c. Siklus III
1) Perencanaan
a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan materi
penerapan media audio visual ;
b. Menyiapkan media audio visual untuk kegiatan pembelajaran;
c. Membuat silabus pembelajaran yang mengacu kepada tindakan yang
diterapkan dalam PTK;
d. Membuat pedoman observasi untuk siswa dan guru;
e. Membuat lembar kerja siswa;

2) Pelaksanaan
a. Melaksanakan pembelajaran menggunakan media audio visual;
b. Pembelajaran diakhiri dengan evaluasi.

3) Observasi
a. Pada saat pembelajaran berlangsung dilakukan observasi terhadap aktivitas
siswa, dan guru oleh observer dengan format observasi yang telah dibuat;
b. Mengamati dan mencatat peserta didik yang aktif saat pembelajaran
berlangsung;
c. Mencatat hambatan-hambatan yang terjadi saat pembelajaran berlangsung.

4) Refleksi
a. Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat simpulan sementara
terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus III.
b. Mendiskusikan hasil analisis dan evaluasi siklus III. Diharapkan setelah
siklus ini, penerapan media audio visual pada peserta didik kelas VII B di
MTs Kifayatul Achyat Kota bandung menjadi lebih efektif, sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Fikih ini.
16

I. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Dalam pengumpulan data yang berhubungan dengan penelitian ini, penulis
menggunakan beberapa teknik untuk mengumpulkan data penelitian tindakan kelas.
1. Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang
diteliti , mengenai bagaimana aktivitas dalam proses penerapan media audio
visual pada mata pelajaran Fikih di Kelas VII B MTs Kifayatul Achyar
Observasi dilakukan dengan menggunaan observasi aktivitas guru dan siswa
pada saat proses mengajar berlangsung. Instrumen yang digunakan dalam
observasi penelitian ini terdiri dari hal-hal sebagai berikut:

a. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Lembar observasi ini digunakan untuk melihat dan memantau setiap


perkembangan aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Tabel 1.1 Lembar Observasi Aktivitas Siswa

No Nama Siswa Aspek yang dinilai Jumlah Nilai


A B C D E Skor

Rata-Rata

Keterangan aspek yang dinilai :

A : Keterampilan menyimpulkan materi dari video yang ditampilkan;

B : Aktif bertanya;

C : Keterampilan menyampaikan pendapat/menjawab pertanyaan;

D : Senang berdiskusi dengan teman lainnya;

E : Keseriusan dalam mengerjakan tugas individu.

Data hasil observasi penilaian dihitung dengab menggunakan rumus


sebagai berikut :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 100 %
20
17

Tabel 1.2 Lembar Penilaian Hasil Belajar Kolektif

No Nama Peserta Didik KKM Nilai


1
2
3
4
5
Nilai terendah
Nilai tertinggi
Nilai rata-rata
Jumlah

Tabel 1.3 Lembar Penilaian Hasil Belajar Dalam Bentuk Persentase

No Nilai Banyak peserta didik Persentase


1 100 … …
2 90 … …
3 80 … …
4 70 … …
5 60 … …
6 50 … …
7 40 … …
8 30 … …
9 20 … …
10 10 … …

b. Lembar Observasi Aktivitas Guru

Tabel 1.4 Lembar Observasi Aktivitas Guru

No Aspek yang Keterlaksanaan Komentar


diamati
1 a. Baik
b. Cukup
c. Kurang
d. Tidak terlaksana
2 a. Baik
b. Cukup
c. Kurang
d. Tidak terlaksana
3 a. Baik
b. Cukup
18

c. Kurang
d. Tidak
terlaksana

Keterangan :

Skor a =4

Skor b =3

Skor c =2

Skor d =1

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan sebuah catatan peristiwa yang sudah berlalu atau


terjadi dimasa lalu. Dokumen ini dapat berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya
monumental dari seseorang (Sugiyono, 2009: 329). Dokumentasi yang dimaksud
dalam penelitian ini dilakukan untuk melihat dokumen yang ada berupa nomor
peserta didik, nomor induk peserta didik, dan hasil belajar yang terdiri atas nilai
mata pelajaran Fikih itu sendiri.

3. Tes

Teknik ini digunakan untuk mengukur sejauh mana kemajuan belajar peserta
didik dalam bentuk nilai hasil belajar. Butir soal tes digunakan sebagai alat
pengumpulan data dalam mengukur hasil belajar pada mata pelajaran Fikih setelah
dilakukan tindakan. Sedang bentuk tes atau evaluasi yang dilakukan untuk
mengetahui hasil belajar peserta didik adalah soal pilihan ganda sebanyak 10 soal
dimana setiap item yang benar skor 1 dan salah skor 0.

J. TEKNIK ANALISIS DATA


Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana, yaitu sebagai
berikut :
a. Penilaian rata-rata
Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh peserta didik kemudian dibagi
dengan jumlah peserta didik kelas tersebut sehingga diperoleh nilai rata-rata. Nilai
rata-rata ini didapat dengan menggunakan rumus: Jumlah nilai-nilai dibagi dengan
jumlah individu akan diperoleh rata-rata nilai. (Adi Suryanto, 2008:47).
19

∑𝑓𝑥
𝑋̅
𝑁
Keterangan :

𝑋̅ = Nilai rata-rata
∑𝑓𝑥 = Jumlah nilai seluruh peserta didik
𝑁 = Jumlah peserta didik

b. Penilaian untuk peningkatan hasil belajar


Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan cara membandingkan
hasil belajar siswa sebelum tindakan dengan hasil belajar siswa setelah tindakan
pada siklus I dan siklus II. Dalam menganalisis data digunakan beberapa rumus
sebagai berikut:
1. Analisis data kuantitatif
Analisis data kuantitatif terdiri atas proses analisis untuk mengetahui tes
hasil belajar peserta didik. Seseorang dikatakan tuntas belajar secara individu jika
telah mencapai nilai 65. Rumus yang digunakan untuk mengetahui nilai ketuntasan
belajar secara individual adalah sebagai berikut: (Adi Suryanto, 2008:47).

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎


𝐾𝑒𝑡𝑒𝑟𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝐼𝑛𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑢 = × 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙

Ketuntasan belajar secara klasikal tercapai jika 70% dari seluruh peserta
didik dalam kelas tersebut telah mencapai nilai 65. Untuk menghitung kriteria
ketuntasan belajar secara klasikal digunakan rumus: (Adi Suryanto, 2008:47).

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠


𝐾𝑒𝑡𝑒𝑟𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝐾𝑙𝑎𝑠𝑖𝑘𝑎𝑙 = × 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

Analisis ini dilakukan pada saat tahapan refleksi. Hasil analisis ini
digunakan sebagai bahan refleksi untuk melakukan perencanaan lebih lanjut dalam
siklus selanjutnya. Hasil analisis juga dijadikan sebagai bahan refleksi dalam
memperbaiki rancangan pembelajaran, bahkan dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam penentuan media pembelajaran yang tepat.
20

K. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN


Penelitian ini bertempat di MTs Kifayatul Achyar Kota Bandung yang
berlokasi di Jl. A.H. Nasution No.495, Cipadung, Kec. Cibiru, Kota Bandung, Jawa
Barat 40614. Tempat tersebut dipilih karena MTs Kifayatul Achyar tersebut
melaksanakan pembelajaran daring, dan setelah melakukan observasi dan
wawancara dengan guru Fikih sekolah tersebut ada beberapa masalah pembelajaran
yang menarik untuk diteliti yang berkaitan masih minimnya penggunaan media
audio visual pada pembelajaran daring mata pelajaran Fikih ini , dan tentunya
tempat tersebut memenuhi semua aspek pendukung agar penelitian dapat berjalan
dengan baik. Adapun waktu penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil
antara bulan Juni 2022 sampai Juli 2022, dengan alokasi waktu :
Tabel 1.5 Waktu Penelitian

Waktu
No. Kegiatan Ket.
Pelaksanaan
Meninjau secara langsung lokasi
Observasi 12 Juni 2022 penelitian yang akan dijadikan objek
1.
penelitian yaitu MTs Kifayatul Achyar
Kota Bandung.
Menyusun dan mempersiapkan
Persiapan 14 Juni 2022 perencanaan yang berhubungan
2.
Penelitian dengan penelitian yang akan
dilakukan.
Pelaksanaan 16 Juni 2022 Pelaksanaan siklus I, dari mulai
3. Siklus I perencanaan, pelaksanaan, observasi,
dan refleksi.
Pelaksanaan 22 Juni 2022 Pelaksanaan siklus II, dari mulai
4. Siklus II perencanaan, pelaksanaan, observasi,
dan refleksi.
Pelaksanaan 28 Juni 2022 Pelaksanaan siklus III, dari mulai
5. Siklus III perencanaan, pelaksanaan, observasi,
dan refleksi.
Pengolahan 30 Juni 2022 Mengolah data yang telah dihasilkan
6. Data selama penelitian berlangsung.
Penyusunan Penyusunan laporan setelah melalui
7. Laporan 2 Juli 2022 tahap pengolahan data, agar tersusun
secara sistematis.
21

L. DAFTAR PUSTAKA
Adi Suryanto. Evaluasi pembelajaran di SD. Universitas terbuka.2009.

Afifah, Khusnul. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual Dan


Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Di MTs
Assalafi Kenteng, Kec.Susukan, Kab. Semarang. Skripsi Sarjana IAN
Salataiga. Salatiga : 2015.

Andayani, Dian, and Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.

Azhar, Arsyad, ‘Media Pembelajaran, Jakarta: PT’, Raja Grafindo Persada, 2007.

Bahri , Halala Fatiha. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa dengan Strategi


Discovery. Skripsi Sarjana UIN Sunan Ampel, Surabaya: UIN Sunan
Ampel, 2012.

Creswell, John W. Designing And Conducting Mixed Methods Research . United


State of America, 2007.

Danim, Sudarwan, Media Komunikasi Pendidikan: Pelayanan Profesional


Pembelajaran Dan Mutu Hasil Belajar (Proses Belajar Mengajar Di
Perguruan Tinggi). Bumi Aksara : 1995.

Effendi, Rahmat. Penggunaan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil


Belajar Peserta Didik Mata Pelajaran Fiqih Di MTSN 1 Nagan Raya. Skripsi
Sarjana UIN Ar-Raniry. Banda Aceh : UIN Ar-Arniry :2019.

Indonesia, PRESIDEN REPUBLIK, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor


20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Departemen Pendidikan
Nasional : 2003.

Mufa, Humaidi, Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Melalui Media Audio Visual
Dikelas VII A MTs Qotrun Nada Depok. 2014.

Sagala, Syaiful, Konsep Dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2010

Sanjaya, Wina, Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencanana


Prenadamedia Group, 2008.

Sanjaya, Wina . Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Predana Media


Group. 2013.

Salim, dkk. Penelitian Tindakan Kelas (teori dan aplikasi bagi mahasiswa, guru
mata pelajaran umum dan pendidikan agama islam di sekolah). Medan:
Perdana Publishing,. 2015.
22

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif


dan R&D. Bandung: Alfabeta, Cetakan ke-7.

Surabaya, Team Didaktik Metodik Kurikulum IKIP. Metodik Kurikulum Proses


Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo Persada, 1995.

Anda mungkin juga menyukai