Oleh:
Ilham Bagus Prasetya
NIM.2017390100447
PAI 6C
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................I
DAFTAR ISI.............................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................2
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................2
D. Manfaat Penelitian...................................................................................2
E. Kajian Teori.............................................................................................3
1. Pengertian Metode Pembelajaran Timeline........................................3
2. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Timeline.............................4
3. Kelebihan Metode Pembelajaran Timeline........................................5
4. Kelemahan Metode Pembelajaran Timeline.......................................5
F. Pengertian Motivasi Belajar.....................................................................5
G. Materi PAI Sejarah Kebudayaan Islam....................................................6
1. Khulafaur Rasyidin............................................................................6
2. Proses Pengangkatan Khulafaurrasyidin..................................13
BAB II METODOLOGI PENELITIAN.........................................................17
A. Jenis Penelitian.........................................................................................17
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian...................................................................17
C. Subjek Penelitian......................................................................................17
D. Jenis Tindakan..........................................................................................17
E. Teknik Pengumpulan Data.......................................................................19
F. Analisis Data............................................................................................20
BAB III HASIL PENELITIAN...............................................................................21
2. Hasil Penelitian..................................................................................23
a. Pra Siklus.....................................................................................23
b. Siklus I.........................................................................................23
1) Tahap Perencanaan.................................................................23
2) Tahap Pelaksanaan.................................................................24
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
3) Tahap Refleksi.......................................................................27
B. Pembahasan..............................................................................................27
BAB III PENUTUP............................................................................................29
A. Kesimpulan..............................................................................................29
B. Saran ........................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................31
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan
Nasional pasal 1 ayat 20, Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pada
hakikatnya, pembelajaran adalah proses interaksi antara pendidik dan peserta
didik dan lingkungan yang ada disekitarnya, guna meningkatkan kualitas diri
peserta didik menjadi lebih baik dari sebelumnya. Pembelajaran merupakan
perpaduan antara mengajar dalam konteks pendidik dan belajar dalam konteks
peserta didik (Priansa, 2017: 88).
Pendidik hendaknya memahami kebutuhan peserta didik dalam setiap
proses pembelajaran dan mampu memotivasi dan menciptakan antusiasme
peserta didik untuk mengikuti seluruh proses pembelajaran dari awal hingga
akhir pembelajaran (Priansa, 2017: 187). Adanya semangat ataupun motivasi
belajar dari peserta didik merupakan salah satu indikator kualitas
pembelajaran. Motivasi bagi perilaku belajar peserta didik adalah motivasi
mendorong meningkatnya semangat dan ketekunan dalam belajar. Motivasi
belajar berperan penting dalam memberikan gairah, semangat, dan rasa senang
dalam belajar sehingga peserta didik mempunyai motivasi tinggi untuk
melaksanakan kegiatan belajar, sehingga peserta didik mempunyai preestasi
yang lebih baik (Priansa, 2017: 109).
Dalam dunia pendidikan, pendidik harus memiliki keterampilan
pembelajaran, yaitu salah satunya berkaitan dengan Metode Pembelajaran.
Metode Pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi perancang kurikulum
ataupun pendidik dalam merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran di kelas. Metode pembelajaran dapat membangkitkan semangat
peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Metode pembelajaran
yang efektif serta menyenangkan dapat menjadi motivasi untuk peserta didik.
Untuk mengembangkan metode pembelajaran yang efektif, Pendidik harus
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan Metode Timeline pada materi Khulafaaur Rosyidin
Siswa Kelas XI SMA Ibrahimy?
2. Bagaimanakah peningkatan motivasi belajar Siswa Kelas XI SMA
Ibrahimy?
C. Tujuan penelitian
1. Untuk memberikan gambaran tentang penerapan Metode Timeline pada
materi Khulafaaur Rosyidin Siswa Kelas XI SMA Ibrahimy.
2. Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar Siswa Kelas XI SMA
Ibrahimy.
D. Manfaat penelitian
1. Untuk Peneliti
Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengalaman peneliti
dalam Penerapan Metode Pembelajaran Timeline pada kegiatan
pembelajaran dikelas pada materi Khulafaaur Rosyidin Siswa Kelas XI
SMA Ibrahimy.
2. Untuk Peserta Didik
Diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas
XI SMA Ibrahimy sehingga menjadi semangat dan tekun dalam belajar
dalam rangka menuju prestasi belajar yang baik.
3. Untuk Pendidik
Diharapkan mampu memberikan solusi alternatif bagi pendidik
materi Pendidikan Agama Islam kelas XI SMA Ibrahimy tentang metode
pembelajaran sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar peserta didik
kelas XI SMA Ibrahimy.
4. Untuk sekolah
3
3
4
4
5
5
6
Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan, daya
penggerak, atau kekuatan yang menyebabkan suatu tindakan atau perbuatan.
Kata movere dalam bahasa Inggris sering disepadankan dengan motivation
yang berarti pemberian motif, penimbulan motif, atau hal yang menimbulkan
dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan. Secara harfiah, motivasi
berarti pemberian motiv.
Guay (2010) dalam Priansa (2017: 110) menyatakan, “Motivation refers
to the reasons underlying behavior”. Motivasi mengacu pada alasan yang
mendasari perilaku. Hal tersebut sesusai dengan pendapat Gredler, Broussard,
dan Garrison (2004) yang menyatakan bahwa motivasi merupakan atribut
yang menggerakkan seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu. (broadly define motivation as the attribute that moves us to do or not
to do something).
Kimble dalam Hergenhahn dan Matthew (2009: 2) seperti yang dikutip
Priansa (2017: 54) mengemukakan belajar sebagai perubahan yang relative
permanen dalam behavioral potentiality (potensi behavioral) yang terjadi
sebagai akibat dari reinforced practice (praktik yang diperkuat). Belajar adalah
usaha untuk menyesuaikan diri terhadap berbagai kondisi atau situasi di
sekitar kita. Pandangan ini dikemukakan oleh para pengikut Behaviorisme.
Peneliti menyimpulkan pengertian motivasi belajar adalah suatu
dorongan yang menyebabkan suatu tindakan untuk menyesuaikan diri
terhadap berbagai kondisi atau situasi di sekitar kita. Dalam penelitian ini,
situasi yang dimaksud adalah situasi pembelajaran.
G. Materi PAI Sejarah Kebudayaan Islam
1. Khulafaaur Rasyidin
Khulafaurrasyidin merupakan gabungan dari dua kata yaitu Khulafa
dan Ra- syidin. Menurut bahasa Khulafa adalah jamak dari kata Khalifah
artinya peng- ganti. Sedangkan Ar-Rasyidin adalah jamak dari Ar Rasyid
yang artinya orang yang mendapat petunjuk. Maka Khulafaurrasyidin,
berarti para pengganti yang mendapat petunjuk.
6
7
7
8
8
9
9
10
utama Nabi Muhammad Saw. dan umat Islam dari gangguan kafir
Quraisy. Hal ini menjadikan umat Islam semakin kuat dan disegani.
Umar bin Khattab meninggal setelah dibunuh oleh Abu Lu’luah
pada hari Rabu, 4 Dzul Hijjah 23 H. Beliau ditusuk dengan sebilah
pisau ketika beliau sedang melaksanakan shalat. Beliau wafat pada hari
Rabu, 25 Dzulhijjah 23 H/644 M. Setelah wafat, jabatan Khalifah
dipegang oleh Utsman bin Affan.
c. Profil Usman Bin Affan
Usman bin Affan memiliki nama lengkap Utsman bin Abdi
Syams bin Abdi Manaf bin Quraisy al-Quraisy, Al-Umawiy. Nama ibu
beliau adalah Arwa binti Kuriz bin Rabiah. Dilahirkan pada tahun 573
M, tahun kelima setelah kelahiran Nabi Muhammad Saw. Dia berasal
dari keluarga kaya raya. Sebelum masuk Islam dia dipanggil Abu Amr.
Beliau memiliki sifat jujur dan rendah hati di kalangan umat Islam.
Bahkan sebelum masuk Islam, beliau terkenal dengan kejujuran dan
kerendahan hati.
Beliau masuk Islam atas ajakan Abu Bakar, yaitu sesudah
Islamnya Ali bin Abi Thalib dan Zaid bin Haristah. Beliau adalah
salah satu sahabat besar dan utama Nabi Muhammad Saw, serta
termasuk pula golongan as-Sabiqun al-Awwalun, yaitu orang-orang
yang terdahulu Islam dan beriman.
Usman bin Affan memiliki kedudukan khusus di mata Nabi
Muhammad Saw. Dalam salah satu riwayat ketika Aisyah bertanva
tentang sikap Nabi Muhammad Saw. kepada ketiga Sahabatnya.
Dimana Nabi Saw bersikap biasa kepada Abu Bakar dan Umar. Tapi
ketika Utsman bin Affan datang dan masuk ke rumah, Nabi Saw.
bersikap baik.
Dia terkenal seorang kaya raya yang dermawan. Melalui
kekayaannya dia dermakan untuk mengembangkan Islam. Sikap
dermawan terbuktikan waktu di Madinah. Dia mendermakan 20.000
dirham untuk menggali mata air demi kepentingan umat Islam. Dalam
10
11
11
12
12
13
Muhammad sudah dikepung oleh algojo kafir Quraisy. Setelah itu, dia
mendapat siksaan dari Kafir Quraisy.
Selain itu, Ali bin Abi Thalib mendapat tugas untuk
menyelesaikan urusan- urusan yang terkait dengan amanat Nabi
Muhammad Saw. Sehingga beliau sem- pat beberapa hari tinggal dulu
di Mekkah. Setelah urusan selesai, beliau menyusul Nabi Muhammad
Saw. ke Madinah. Beliau berjalan kaki menuju Madinah. Kemudia
beliau ketemu dengan Nabi Saw. di Quba.
Sikap pemberani dan petarung sejati dibuktikan di beberapa
peperangan yang diikutinya. Pada perang Badar beliau melakukan duel
satu lawan satu dengan kafir Quraisy. Beliau berhasil membunuh
musuhnya kafir Quraisy. Begitu juga ketika perang Uhud, beliau
merupakan salah satu petarung yang berhadapan dengan perwakilan
kafir Quraisy.
Perang saudara pertama dalam Islam, Perang Siffin pecah diikuti
dengan merebaknya fitnah seputar kematian Usman bin Affan
membuat posisi Ali sebagai Khalifah menjadi sulit. Beliau meninggal
di usia 63 tahun karena pembunuhan oleh Abdrrahman bin Muljam,
seseorang yang berasal dari golongan Khawarij (pembangkang) saat
mengimami shalat subuh di masjid Kuffah, pada tanggal 19
Ramadhan, dan Ali menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal
21 Ramadhan tahun 40 Hijriyah. Ketika berusia 64 tahun. Ali
dikuburkan secara rahasia di Najaf, bahkan ada beberapa riwayat yang
menyatakan bahwa ia dikubur di tempat lain.
2. Proses Pengangkatan Khulafaurrasyidin
Nabi Muhammad Saw. tidak mengajarkan langsung bagaiman
memilih pemimpin setelah beliau meninggal. Secara tidak langsung,
Islam memberikan kebebasan untuk membuat model pemilihan
pemimpin. Sejarah pengangkatan Khulafaurrasyidin memberikan
pelajaran berharga bagaimana cara memilih pe- mimpin umat.
a.)Khalifah Abu Bakar Shidiq (11-13 H/632-634 M)
13
14
14
15
15
16
16
17
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas.
Penelitian PTK ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Karena dilihat dari data-
data yang dikumpulkan dan yang diperlukan lebih bersifat kuantitatif atau
angka nilai. Selain argumen penulis diatas ini juga didukung dari referensi
buku yang menyatakan bahwa, berdasarkan sifatnya data dibedakan menjadi
dua. Yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang
berbentuk bilangan. Ini digunakan dalam penelitian yang memerlukan data
yang pasti/bersifat bilangan (Mahmud, 2011:147).
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian PTK ini bertempat di SMA IBRAHIMY. Waktu penelitian
yakni pada tanggal 27 Maret sampai dengan 06 April 2020.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan ini adalah peserta didik kelas XI SMA
IBRAHIMY dengan jumlah 30 peserta didik terdiri dari 18 pi dan 12 pa.
D. Jenis Tindakan
Menurut Kurt Lewin dalam Kunandar (2010 : 56) Penelitian Tindakan
adalah suatu rangkaian langkah yang terdiri atas empat tahap, yakni
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sedangkan menurut Kemmis
dan Mc. Taggart, Penelitian Tindakan adalah suatu bentuk self-inquiry
kolektif yang dilakukan oleh para partisipan di dalam situasi sosial untuk
meningkatkanrasionalitas dan keadilan dari praktik sosial atau pendidikan
yang mereka lakukan, serta mempertinggi pemahaman mereka terhadap
praktik dan situasi di mana praktik itu dilaksanakan.
17
18
R
T
LC
F
E
GA
P
IN
V
S
B
O
1. Tahap-Tahap Penelitian
Menurut Sukardi, metode penelitian tindakan kelas (Classroom
Action Research) terdiri dari empat komponen yaitu pengembangan plan
(perencanaan), act (tindakan), observe (pengamatan), dan reflect
(perenungan). 4 Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu penelitian
tindakan (Action Research) yang dilakukan oleh pendidik yang sekaligus
sebagai peneliti di kelasnya atau bersamasama dengan orang lain
(kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan
tindakan secara kolaborasi dan partisipatif yang bertujuan untuk
memperbaiki dan meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran di
kelasnya melalui suatu tindakan (Treatment) tertentu dalam suatu siklus.
(Nisa, 2017: 16)
Adapun langkah-langkah atau persiapan yang harus dilakukan dan
juga merupakan komponen pokok dalam melakukan penelitian tindakan
kelas (PTK) adalah:
a. Perencanaan
Perencanaan yaitu identifikasi masalah dan penetepan alternatif
pemacahan masalah. Adapun perencanaan tersebut sebagai berikut:
1) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam PBM.
18
19
19
20
2. Angket
Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang
lain dengan tujuan agar orang lain mau memberikan respons sesuai dengan
pengguna. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan angket tertutup
dimana responden tinggal memberikan tanda centang (x) pada kolom yang
sesuai (Jakni, 2016 : 96).
F. Analisis Data
Analisis data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian tindakan ini
adalah analisis deskriptif (uji statistic deskriptif) dan uji chi kuadrat sampel
tunggal. Analisis deskriptif adalah bentuk analisis data dalam statistic untuk
menguji generalisasi hasil penelitian berdasarkan satu sampel. Analisis ini
dapat menggunakan satu variable atau lebih namun bersifat mandiri dan bukan
untuk perbandingan. Tujuan uji statistic deskriptif ini adalah untuk menguji
hipotesis dari sebuah penelitianyang bersifat deskriptif (Machali, 2016:255).
Sedangkan uji chi kuadrat digunakan untuk menguji sesuatu apakah ada
perbedaan anatara frekuensi hasil observasi (disimbolkan fo) dengan frekuensi
yang diharapkan oleh peneliti (disimbolkan fe) dari sampel yang terbatas
merupakan perbedaan yang signifikan atau tidak (Machali, 2016: 266).
Berikut rumus Uji Chi Kuadrat :
x2 = ∑ ─(𝑓𝑜−𝑓𝑒)2 𝑓𝑒
Di mana:
Fo = frekuensi observasi
Fe = frekuensi yang diharapkan (teoritis)
x2 = chi kuadrat
20
21
catatan: bila frekuensi harapan (fe) tidak diketahui maka dapat dicari dengan
rumus:
fe = ∑𝑓𝑜 𝑛
di mana n = jumlah sampel
BAB III
HASIL PENELITIAN
21
22
TABEL 3.1
DAFTAR NAMA DAN SKOR ANGKET SISWA KELAS XI SMA
IBRAHIMY TAHUN AJAR 2020/2021
No Nama L/P Skor
1. A P 50
2. B P 60
3. C L 56
4. D L 58
5. E P 57
6. F L 60
7. G P 54
8. H L 59
9. I P 60
10. J P 55
11. K P 49
12. L P 45
13. M L 58
14. N P 57
15. O P 55
16. P L 55
17. Q L 59
18. R P 60
19. S P 51
20. T P 57
21. U L 54
22. V P 58
23. W P 57
24. X L 52
25. Y P 56
26. Z P 57
27. Aa P 60
28. Ab L 60
29. Ac L 57
30. Ad L 58
Total Skor 1684
Rata-rata Skor 56.13333
22
23
2. Hasil Penelitian
a. Pra Siklus
Pra siklus dilakukan oleh peneliti pada Rabu, 27 Maret 2020,
pukul 08:00 WIB, proses pembelajaran didominasi oleh peneliti yang
bertindak sebagai pendidik. Peserta didik terlihat kurang aktif pada
saat proses pembelajaran berlangsung, yang mana ketika peneliti
sedang menjelaskan materi, beberapa peserta didik bermain dan
bercanda dengan temannya. Pendidik pada umumnya banyak
menggunakan metode ceramah dalam materi pembelajaran sehingga
peserta didik tidak tertarik untuk memperhatikan materi yang
dijelaskan oleh pendidik. Hal tersebut terlihat rendahnya motivasi
belajar peserta didik berdasarkan pengamatan peneliti. Kemudian
peneliti membagikan lembara angket untuk membuktikan kebenaran
hasil pengamatan peneliti tersebut. Dan diperoleh skor angket yang
digambarkan dalam tabel 3.1 sebagai berikut.
Sesuai dengan tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata skor
adalah 56.13333. Hal ini terlihat kurangnya motivasi peserta didik
pada materi Pendidikan Agama Islam di SMA IBRAHIMY. Kemudian
peneliti mengimplementasikan hal yang sama, yakni dengan menyebar
lembar angket kembali pada siklus I.
b. Siklus I
1) Tahap Perencanaan
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap perencanaan
antara lain:
a) Pendidik dan peneliti mengadakan pertemuan membahas
tentang perbaikan yang akan dilakukan untuk memperbaiki
kekurangankekurangan.
b) Peneliti menyusun perangkat pembelajaran, seperti Silabus,
RPP, Bahan Ajar (Materi Pembelajaran), dan
Media/alat/Sumber belajar.
23
24
24
25
Table 3.2
DAFTAR NAMA DAN SKOR ANGKET SISWA KELAS XI SMA
IBRAHIMY TAHUN AJAR 2020/2021
No Nama Skor
1. A 80
25
26
2. B 78
3. C 67
4. D 80
5. E 77
6. F 69
7. G 78
8. H 76
9. I 78
10. J 72
11. K 74
12. L 76
13. M 74
14. N 69
15. O 74
16. P 80
17. Q 80
18. R 80
19. S 80
20. T 78
21. U 73
22. V 72
23. W 76
24. X 78
25. Y 69
26. Z 70
27. Aa 70
28. Ab 76
29. Ac 79
30. Ad 78
Total Skor 2261
Rata-rata Skor 75.36667
26
27
27
28
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Kurt Lewin dalam Kunandar (2010 : 56) Penelitian Tindakan
adalah suatu rangkaian langkah yang terdiri atas empat tahap, yakni
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sedangkan menurut Kemmis
dan Mc. Taggart, Penelitian Tindakan adalah suatu bentuk self-inquiry
kolektif yang dilakukan oleh para partisipan di dalam situasi sosial untuk
meningkatkanrasionalitas dan keadilan dari praktik sosial atau pendidikan
yang mereka lakukan, serta mempertinggi pemahaman mereka terhadap
praktik dan situasi di mana praktik itu dilaksanakan.
Dari hasil pengamatan pada pra siklus diketahui berapa banyak peserta
didik yang mencapai peningkatan motivasi belajar pada materi Sejarah
Kebudayan Islam dan berapa banyak yang tidak mencapai peningkatan.
28
29
B. Saran
1. Diharapkan bagi pendidik mata pelajaran PAI untuk menerapkan metode
pembelajaran Timeline dalam proses kegiatan pembelajaran, karena
dengan menerapkan metode pembelajaran Timeline dalam kegiatan
pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar belajar peserta didik,
membuat peserta didik lebih semangat dan aktif dalam belajar dan mudah
memahami contoh dari materi yang sedang diajarkan, kemudian
diharapkan bagi pendidik mata pelajaran PAI kreatif dan inovatif agar
peserta didik tidak mudah bosan.
2. Pendidik dapat menerapkan metode pembelajaran Timeline pada materi
lainnya. Dan dalam menerapkan metode pembelajaran Timeline
diharapkan kepada pendidik untuk lebih terampil sehingga peserta didik
dapat lebih aktif dalam belajar khususnya pada mata pelajaran PAI.
29
30
DAFTAR PUSTAKA
30
31
31