DAFTAR ISI...................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................21
i
BAB I PENDAHULUAN
bakat, minat, dan potensi peserta didik agar berkarakter, kompeten dan literat.
Mencapai hasil tersebut maka diperlukan pengalaman belajar yang bervariasi mulai
dari yang sederhana sampai pengalaman belajar yang bersifat kompleks. Kurikulum
guna mencapai tujuan pembelajaran. Perubahan kurikulum yang selama ini dilakukn
interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Menurut Danial dan Sepe dalam Sugiyarti dkk (2018: 440) Seorang Guru
dalam mencapai kondisi belajar yang ideal, kualitas pengajaran selalu terkait dengan
penggunaan model pembelajaran secara optimal, ini berarti bahwa untuk mencapai
kualitas pengajaran yang tinggi setiap mata pelajaran harus diorganisasikan dengan
1
model pengorganisasian yang tepat dan selanjutnya disampaikan kepada siswa
dilakukan guru agar siswanya lebih aktif dan berpikir kritis adalah model
Dicovery learning merupakan salah satu model yang berpusat pada peserta
menuntut keterlibatan peserta didik melalui penemuan. Hal ini didukung oleh Hosnan
maka hasil yang diperoleh akan tahan lama dalam ingatan dan peserta didik juga
dapat belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkan sendiri masalah yang
dihadapi.
yang sering digunakan oleh guru di sekolah. Secara teori model Discovery Learning
ini lebih banyak digunakan karena menuntun peserta didik agar dapat
2
itu hanya model pembelajaran langsung yaitu hanya menyampaikan materi dan
mengerjakan tugas yang ada pada buku siswa sehingga hal ini tidak sesuai dengan
menerapkan model pembelajaran yang sesuai maka berdampak pada lulusan anak
agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif dan peserta didik mampu aktif
dalam setiap pembelajaran di kelas, tidak hanya berpatokan pada buku siswa itu
sendiri tetapi juga peserta didik dapat menyampaikan gagasannya dalam kelas.
Berdasarkan uraian yang di atas, maka dipandang perlu untuk mengkaji lebih
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti
3
1.4 Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan guru fisika
Fisika.
berikut:
1. Bagi guru
2. Bagi peneliti
juga sebagai rujukan untuk peneliti saat menjadi pendidik disebuah sekolah
4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Kemampuan guru merupakan salah satu hal yang harus dimiliki dalam jenjang
pendidikan apapun karena kemampuan itu memiliki kepentingan tersendiri dan bukan
tidak mungkin bahwa kemampuan guru sangatlah penting untuk dimiliki sebab
kemampuan guru merupakan alat seleksi dalam penerimaan calon guru, kemampuan
guru penting dalam pembinaan dan pengembangan guru karena telah ditentukan dasar
ukuran mana yang telah memiliki kemampuan penuh dan mana yang kurang,
tidaknya pendidikan guru terletak pada komponen dalam proses pendidikan guru
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kemampuan berasal dari kata mampu
yang berarti kuasa, bisa, sanggup melaksanakan sesuatu. Kata mampu tersebut
Kata kemampuan berasal dari bahasa inggris yaitu “competence” yang berarti
Jadi kemampuan identik dengan kompetensi, maka dalam hal ini penulis akan
cepat maka guru dituntut dapat beradaptasi secara menyeluruh baik terhadap
5
samping faktor kepribadian yang semakin mantap dan meyakinkan, maka perlu
adanya kompetensi.
keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru atau
adalah kemampuan dasar atau kecakapan yang harus dimiliki oleh seorang guru yang
berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab sebagai pendidik, untuk menentukan
suatu hal. Kompetensi guru merupakan kewenangan guru untuk melakukan tugasnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta
memiliki kemampuan dasar atau kompetensi keguruan yang dimilikinya. karena hal
Kemampuan guru penting dalam hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar dan
hasil belajar siswa karena semuannya tidak hanya ditentukan oleh sekolah, pola dan
6
struktur serta isi kurikulumnya, tetapi juga ditentukan oleh kemampuan guru yang
pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional. Pada pasal 8 tentang kompetensi dijelaskan pada pasal 10
ayat 1 yang berbunyi kompetensi guru sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 8
tempat yang paling penting dalam perencanaan pembelajaran serta dalam pelaksanaan
dimilikinya.
7
2.1.2 Kemampuan Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran
pembelajaran.
belajar mengajar ada dua belas indikator. 1) mampu membuka pelajaran, 2) mampu
mampu memberikan umpan balik, 11) mampu memberikan penilaian, 12) mampu
menggunakan waktu.
8
kegiatan penutup. dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas guru wajib untuk
dan kegaiatan penutup. Hal ini dilakukan agar proses pembelajaran berjalan baik dan
Kemampuan guru yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu kemampuan dalam
hal ini rencana pembelajaran yaitu dalam menerapkan model Discovery Learning.
mendorong siswa untuk sampai pada suatu kesimpulan berdasarkan kegiatan dan
permasalahan/hipotesis
yang biasa digunakan guru dalam pendekatan ini antara lain metode diskusi dan
9
sekelompok kecil siswa antara empat sampai Lima orang dengan arahan dan
bimbingan guru.
proses pembelajaran yang terjadi bila materi pembelajaran tidak disajikan dalam
serangkaian data atau informasi yang diperoleh melalui pengamatan atau percobaan.
Menurut Hosnan (2014: 282) Discovery Learning adalah suatu model untuk
maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan melalui belajar
penemuan, peserta didik juga bisa belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkan
sendiri konsep dalam pengalaman langsung dan pemahaman struktur atau ide-ide
penting suatu disiplin ilmu melalui keterlibatan peserta didik secara aktif dalam
pembelajaran. Bahan ajar yang disajikan berupa pertanyaan atau permasalahan yang
informasi yang belum diketahuinya melalui penemuan yang didapatnya sendiri. Hal
ini didukung oleh Bruner (dalam Kemendikbud, 2013: 4) yang menyatakan bahwa
proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika pendidik memberikan
kesempatan pada peserta didik untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau
10
discovery learning, merubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif dan
didik dalam memperoleh informasi yang belum diketahuinya sehingga dapat berikir
kritis dan memecahkan masalah yang terkait dengan informasi pelajaran tersebut.
2) Pengetahuan yang diperoleh melalui model ini sangat pribadi dan ampuh
11
8) Peserta didik aktif dalam kegiatan belajar mengajar, karena ia berpikir dan
kemampuan berpikir rasional peserta didik ada yang masih terbatas, dan (3)
tidak semua peserta didik dapat mengikuti pelajaran dengan cara ini. Setiap
itu, peserta didik juga dapat diberikan kegiatan berupa jelajah pustaka
pemecahan masalah.
12
Langkah selanjutnya adalah memberikan kesempatan kepada peserta
membuktikan hipotesis.
kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para peserta
13
dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan
tertentu
5. Verification (Pembuktian)
belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika pendidik memberikan
kehidupannya.
sebuah simpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk
verifikasi.
Perkembangan teknologi saat ini tidak terlepas dari adanya peranan fisika.
Saaat ini telah banyak teknologi-teknologi yang menggunakan konsep fisika. Khoiri
14
penting untuk diajarkan sebagai mata pelajaran tersendiri. Mata pelajaran fisika
memberikan bekal ilmu kepada peserta didik, mata pelajaran fisika dimaksudkan
fisika sering mengaitkan antara materi dengan fenomena-fenomena yang ada di alam.
antara beberapa usaha yang dapat dilakukan oleh guru untuk membantu peserta didik
penggunaan model dan metode yang sesuai, materi yang disampaikan oleh guru dapat
keterampilan proses, serta meningkatkan kreativitas dan sikap iliah. Setiawan dkk
pembelajaran yang tepat dalam mengajarkan fisika di sekolah agar siswa dapat
15
memahami konsep fisika secara mendasar sehingga tujuan pmbelajaran fisika
tercapai.
Berikut ini penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan
oleh peneliti.
1 dan 2 dapat dilihat dari meningkatnya nilai pemahaman yang diperoleh dari
Discovery Learning.
2. Rizky Febriyani Putri dan J. Jumadi pada tahun 2007 dengan judul penelitian
16
Mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi guru Fisika dalam
kendala yang dihadapi guru yaitu pada perubahan format RPP, alokasi waktu
17
BAB III METODE PENELITIAN
mata pelajaran Fisika sebagai proses penelitian yang menghasilkan data deskriptif
Subjek dalam penelitian ini adalah guru Fisika SMA di Kabupaten Gorontalo,
yaitu SMA Negeri 1 Telaga, SMA Negeri 1 Tilango dan SMA Negeri 1 Telaga Biru.
Sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber data
primer. Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya
yaitu melalui observasi dan wawancara terhadap guru Fisika SMA di Kabupaten
18
Gorontalo, yaitu SMA Negeri 1 Telaga, SMA Negeri 1 Tilango dan SMA Negeri 1
Telaga Biru.
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. (Sugiyono,
2017: 224). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
3.6.1 Observasi
pengamatan.
3.6.2 Wawancara
19
pedoman wawancara yang tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis
kualitatif, mengikuti konsep yang diberikan Miles dan Huberman dan Spradley yaitu
dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif berlangsung secara terus-
menerus sampai tuntas dalam menganalisis data ktifitas yang dilakukan. Aktivitas
dalam dalam analisis data yaitu data reduction, data display, dan data conclusion
penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan catatan
tertulis di lapangan.
Data awal yang diperoleh akan diindentifikasi dalam indikator yang memuat
akan dilakukan dengan berpedoman pada apa yang menjadi fokus masalah dalam
penelitian.
20
3.7.2 Penyajian Data
Peneliti menyajikan data dalam bentuk deskriptif yang diuraikan pada tiap
pembelajaran.
penyajian data. Data-data yang diperoleh pada saat peneliti mengumpulkan data
21
3.8 Pengujian Keabsahan Data
triangulasi metode. Maleong (2007: 331-332) dalam metode penelitian kualitatif, cara
terbaik untuk menguji keabsahan data suatu penelitian yaitu dengan jalan
22
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia
23
Moleong, L.J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 SD. Jurnal Basicedu Vol 2 (2)
24