Anda di halaman 1dari 58

MENULIS

KARYA ILMIAH
Power Point ini sebagai penjelas tentang
pembuatan Karya Ilmiah. Ini dibuat oleh
Prof. Dr. Sayama Malabar, M. Pd. Salah
satu guru besar UNG dan dosen tetap di
Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
I. Hakikat dan Tujuan Menulis
Karya Ilmiah
A. Hakikat Karya Ilmiah
• Karya ilmiah diartikan sebagai suatu karya
tulis yang berisi masalah pemikiran
konseptual, hasil pengamatan, dan hasil
penelitian yang disusun secara sistematis,
menggunakan bahasa Indonesia yang
benar, lugas, efektif, dan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya
secara objektif.
• Dari konsep tersebut dapat dijelaskan bahwa suatu
karya ilmiah merupakan hasil pemikiran,
pengamatan, dan penelitian, sehingga karya ilmiah
bukanlah suatu karya yang berisi hasil imajinasi dan
rekaan penulisnya, hasil renungan sesaat, dan
terkesan mengada-ada.
• Karya ilmiah disusun berdasarkan sistematika
tertentu yang sudah lazim dipakai yang biasanya
berpedoman pada sistematika penulisan karya
ilmiah yang berlaku pada suatu lembaga tertentu.
• Karya ilmiah harus menggunakan bahasa
Indonesia yang benar sesuai dengan kaidah-kaidah
yang baku, lugas, dan efektif.
• Tujuannya adalah agar suatu karya ilmiah
mudah dipahami oleh orang lain tanpa
menimbulkan makna ganda.
• Kebenaran suatu karya ilmiah juga harus
dapat dipertanggungjawabkan secara
objektif.
• Artinya, kebenaran suatu karya ilmiah harus
dapat diuji kebenarannya oleh siapapun.
B. Tujuan Penulisan Karya Ilmiah
• Karya ilmiah disusun untuk mencapai beberapa tujuan
berikut.
a. Karya ilmiah disusun untuk menginformasikan ide,
gagasan, pandangan, wawasan, hasil pengamatan,
hasil penelitian kepada pihak lain.
b. Hal-hal tersebut tidak akan ada manfaatnya bagi
orang lain, apabila tidak disusun secara sistematis
dan dipublikasikan.
c. Karya ilmiah yang disusun juga diharapkan dapat
memberikan kontribusi pada bidang keilmuan yang
relevan agar lebih berkembang dan bermanfaat bagi
kehidupan manusia.
II. Proses Kegiatan Ilmiah
• Terdapat tujuh proses kegiatan ilmiah yang
harus dilalui oleh sesorang dalam menyusun
sebuah karya ilmiah.
a. Melakukan identifikasi masalah. Artinya,
seluruh yang telah ditemukan selanjutnya
dilakukan suatu identifikasi berdasarkan
suatu klasifikasi tertentu.
b. Membatasi masalah. Artinya, masalah yang
telah berhasil diidentifikasi selanjutnya
dilakukan pembatasan untuk menentukan
prioritas pemecahannya.
c. Merumuskan masalah. Artinya, masalah
yang sudah dibatasi tersebut selanjutnya
dirumuskan dengan suatu formulasi tertentu.
Perumusan masalah dapat diformulasikan
dalam bentuk kalimat tanya maupun kalimat
pernyataan.
d. Merumuskan hipotesis. Artinya, setelah
permasalahannya berhasil dirumuskan,
langkah selanjutnya adalah menyusun
hipotesis.
e. Menguji hipotesis. Hipotesis yang telah
dirumuskan selanjutnya dilakukan pengujian.
Pengujian hipotesis diawali dari proses
pengumpulan data dari lapangan yang selanjutnya
dilakukan analisis dengan teknik tertentu, teknik
statistik atau nonstatistik.
f. Membuat simpulan. Setelah proses pengujian
hipotesis langkah selanjutnya adalah pembuatan
simpulan dan pemberian rekomendasi.
g. Mempublikasikan. Proses terakhir dari rangkaian
kegiatan ilmiah adalah mempublikasikan hasilnya
untuk diketahui oleh masyarakat ilmiah di tempat
lain.
III. Ciri-ciri Karya Ilmiah
• Menyajikan fakta secara objektif dan sistematis, bukan
atas dasar persepsi pribadi;
• Penulisannya dilakukan secara cermat, tepat, dan
bertanggung jawab;
• Penulis hanya bertujuan menginformasikan tentang hasil-
hasil temuannya dan tidak ada unsur tendensius;
• Disusun secara sistematis dan prosedural;
• Karya ilmiah tidak bersifat emotif dan tidak menonjolkan
perasaan pribadi;
• Tidak bersifat argumentatif dan persuasif yang dapat
mempengaruhi pikiran orang lain;
• Karya ilmiah hanya bersifat deskriptif yang hanya
memaparkan data fakta secara empiris dan objektif.
IV. Tahap-Tahap Penulisan Karya Ilmiah/Penelitian
• Secara garis besar tahap-tahap penulisan karya
ilmiah dapat dipilah menjadi tiga, yakni tahap
prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap revisi.
A. Tahap Prapenulisan
(1) Pemilihan topik
- Pertanyaan awal yang dihadapi oleh penulis
adalah ”Apa yang akan Anda tulis?”
- Pertanyaan itu sesungguhnya mengantarkan
Anda pada proses pemihan topik.
- Sebenarnya topik dapat diperoleh dari tiga
tempat, yakni lapangan, laboratorium, dan
perpustakaan. Ketiganya merupakan tempat
yang sangat subur untuk memperoleh topik.
• Namun hal yang perlu diingat adalah topik
yang dipilih harus memenuhi kriteria
keterkuasaan, kemenarikan, ketersediaan
bahan-bahan, dan kemanfaatan
a.Topik karya ilmiah harus benar-benar
dikuasai oleh penulis.
b.Topik yang dipilih juga harus memenuhi sifat
menarik bagi Anda.
c.Topik yang dibahas tersebut memiliki
manfaat/kontribusi terhadap ilmu dan profesi
Anda.
• Selaku penulis yang akan membahas topik
tersebut, Anda dipersyaratkan memiliki ketertarikan
pada topik itu.
• Jika Anda berminat pada bidang kebahasaan,
maka pilihlah topik pada bidang kebahasaan.
• Jika Anda lebih berminat pada bidang
kesusastraan, maka pilihlah topik pada bidang
kesusastraan tersebut, demikian seterusnya.
d. Persyaratan lain yang harus dipenuhi adalah
ketersediaan bahan-bahan yang diperlukan.
• Hal itu berarti Anda memiliki cukup bahan untuk
menggarap topik tersebut.
(2) Pembatasan topik
• Biasanya topik yang Anda pilih masih terlalu
luas, oleh karena itu, Anda harus
membatasinya.
• Pembatasn topik dapat dilakukan dengan
diagram pohon, diagram lingkar, dan
diagram piramida terbalik
(i) Diagram pohon
• Diagram ini berbentuk seperti pohon yang
bercabang dan beranting dalam posisi
terbalik. Setiap cabang dan ranting berisi
topik atau sub topik.
• Contoh: Bahasa

• Jenis --------Variasi------fungsi----Penggunaan
• tulisan---isyarat-------------------Lisan
• Gorontalo----Mongondow---Kendari
• pria---wanita
(ii) Diagram lingkaran
• Diagram ini disebut diagram lingkaran karena
cara kerja pembatasan topik dalam model ini
dikondisikan dalam bentuk melingkar.
• Contoh:
• Jenis
perkembangan fungsi
Bahasa
• variasi penggunaan
• pembelajaran
• (iii) Diagram piramida terbalik
• Contoh:

bahasa
variasi bahasa
variasi bahasa daerah
variasi bahasa daerah Gorontalo
variasi bahasa daerah Gorontalo kaum pria

• Semua diagram tersebut hanyalah visualisasi untuk


memudahkan membatasi topik.
• Setiap orang dapat merumuskan sendiri cara
membatasi topik.
(3) Perumusan judul
• Dari hasil pembatasan topic barulah Anda
merumuskan judul suatu karya ilmiah.
• Syarat perumusan judul karya ilmiah adalah
sesuai dengan topik, singkat, dan lugas.
• Judul yang dirumuskan tidak boleh
menyimpang dari topik yang dipilih.
• Rumusan judul karya ilmiah harus
diupayakan sesingkat-singkatnya, jangan
menggunakan kata-kata yang bermakna
ganda, konotatif, tetapi gunakanlah kata-
kata yang bermakna denotatif.
• Judul harus mencerminkan isi karya ilmiah
atau mencerminkan topik yang diangkat
dalam karya ilmiah ;
• Judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk
frasa atau klausa, bukan dalam bentuk
kalimat. Itulah sebabnya dalam menuliskan
karya ilmiah tidak diakhiri dengan tanda titik.
• Judul karya ilmiah hendaknya singkat dan
jelas.
• Sebaiknya, judul karya ilmiah berkisar
antara 5-15 kata.
• Judul hendaknya menarik perhatian
pembaca untuk mengetahui isinya.
(4) Penyusunan Kerangka
• Langkah berikutnya setelah perumusan judul
adalah penyusunan kerangka atau outline
• Kerangka karya tulis disusun untuk tujuan
mengevaluasi kerincian dan keteraturan gagasan-
gagasan yang akan dikembangkan.
• Melalui kerangka karangan itu, kita dapat melihat
apakah judul/topik sudah dirinci secara maksimal.
• Kerangka karya tulis juga bermanfaat untuk
menghindari penggarapan suatu gagasan secara
berulang.
• Lewat kerangka dapat dievaluasi ada tidaknya
sebuah gagasan yang berulang ataupun
bertumpang tindih.
B. Tahap Penulisan
(1) Pengembangan gagasan dalam paragraf
• Jika kebetulan kerangka karangan yang
disiapkan termasuk kerangka formal, maka
setiap nomor rincian dalam kerangka itu
adalah satu gagasan pokok.
• Mulailah menulis dari gagasan pokok
pertama sesuai urutan dalam kerangka
karangan.
• Nyatakanlah gagasan pokok itu dalam
kalimat utama.
• Dukunglah kalimat utama itu dengan kalimat-
kalimat penjelas
• Anda akan berpindah ke gagasan berikutnya
hingga seluruh gagasan dalam kerangka itu
selesai dikembangkan dalam paragraf.
• Dengan demikian, Anda telah
menyelesaikan buram karya tulis Anda.
(2) Pengutipan
• Dalam penulisan sebuah karya tulis yang
berintikan pengembangan gagasan dalam
paragraf-paragraf tidak jarang digunakan
pendapat, gagasan, data yang telah dikemukakan
orang lain, baik dalam buku maupun dalam
penerbitan lain (majalah, jurna, koran, dll).
• Penggunaan kutipan itu dimaksudkan sebagai
penegasan, pembuktian, atau pembandingan
pendapat.
• Secara jujur penulis harus
mempertanggungjawabkan kutipan itu.
• Pengutipan dapat dilakukan secara langsung atau
pun tidak langsung.
• Kutipan langsung berarti peminjaman pendapat,
gagasan, data secara lengkap dan utuh seperti
sumber aslinya.
• Akan tetapi jika peminjaman pendapat, gagasan, dan
data itu diintisarikan dan dirumuskan berbeda
dengan sumber aslinya disebut kutipan tidak
langsung
• kutipan tersebut tidak sekedar dikutip tetapi harus
diinterpretasikan, direlevansikan.
• Kutipan harus diinterpretasikan dengan cara
menunjukkan pemahaman Anda atas isi kutipan
tersebut.
• Selanjutnya perlu direlevansikan dengan gagasan
yang sedang dikembangkan, sehingga kutipan dalam
kesatuannya dengan karya tulis akan jelas fungsinya
sebagai penegas, penjelas, pembanding, pemerluas,
dan pendukung bukti.
C. Tahap Revisi atau Perbaikan
• Biasanya hasil pengembangan gagasan pada
tahap penulisan belum sempurna.
• Kekurangan dan ketidaksempurnaan, baik
pada pengembangan isi, penggunaan bahasa,
sistematika, maupun pengorganisasian
gagasan pasti ada.
• Apa yang perlu diperbaiki atau disunting?
• Pertama, perbaikan itu terarah pada isi.
Apakah isi tulisan tersebut sudah sesuai
dengan judul/topik?
• Kedua, perbaikan diarahkan pada sistematika atau
urutan. Manakah di antara gagasan itu yang perlu
digeser penempatannya untuk memperoleh
efektivitas?
• Ketiga, perbaikan mengarah pada aspek bahasa.
• Adakah kesalahan atau kekhilafan dalam
penggunaan tanda baca?
• Adakah ketidaktepatan pemilihan kata dan
pembentukan kata?
• Adakah kalimat yang tidak efektif?
• Apakah kalima-kalimat penjelas benar-benar
mendukung gagasan pokok paragraf tersebut?
• Jika ada, perbaikilah dulu sebelum orang lain
membacanya.
V. JENIS-JENIS KARYA ILMIAH
• jenis-jenis karya ilmiah yang mencakup skripsi,
artikel ilmiah, makalah, dan laporan penelitian.
(1) Skripsi
• Skripsi merupakan karya ilmiah dalam suatu
bidang studi yang ditulis oleh mahasiswa
program sarjana (S1) pada akhir studinya.
• Karya ilmiah ini merupakan salah satu
persyaratan untuk menyelesaikan program studi
mereka yang ditulis berdasarkan hasil penelitian
lapangan, hasil kajian pustaka, dan hasil kerja
pengembangan (proyek).
(2) Artikel
• Artikel ilmiah adalah suatu tulisan yang dibuat oleh
mahasiswa pada akhir program studinya yang
didasarkan pada skripsi yang telah ditulisnya.
• Oleh karena skripsi yang ditulis oleh mahasiswa
dapat berupa hasil kegiatan penelitian lapangan
(kuantitatif atau kualitatif), kajian pustaka, atau
pengembangan proyek, artikel ilmiah yang disusun
oleh mahasiswa juga merupakan tulisan yang
diangkat dari hasil penelitian lapangan, kajian
pustaka, atau pengembangan proyek
• Setiap mahasiswa penulis skripsi perlu menulis
kembali karyanya dalam bentuk artikel.
• Artikel yang ditulis oleh mahasiswa penulis skripsi
diserahkan ke jurusan yang selanjutnya akan
diterbitkan dalam Kumpulan Artikel Hasil Penelitian
Mahasiswa.
• Selain itu, mahasiswa juga dianjurkan menulis
artikel untuk diterbitkan dalam jurnal, baik sebagai
karya sendiri maupun sebagai karya kelompok.
• Format artikel untuk jurnal pada dasarnya sama
dengan format artikel untuk Kumpulan Artikel Hasil
Penelitian Mahasiswa, hanya saja format halaman
pertama agak berbeda.
(3) Makalah
• Makalah adalah karya ilmiah yang merupakan
hasil pelaksanaan tugas terstruktur yang
diberikan oleh dosen.
• Sebagai karya ilmiah, secara umum makalah
juga memiliki ciri-ciri yang sama dengan jenis
karya ilmiah yang lain, yaitu antara lain
bersifat objektif, tidak memihak, berdasarkan
fakta (bukan emosi atau perasaan),
sistematis, dan logis.
(4) Laporan Penelitian
• Laporan penelitian adalah karya ilmiah
yang berisi paparan tentang proses dan
hasil yang diperoleh dari suatu kegiatan
penelitian.
VI. Makalah
(1) Ciri Pokok Makalah
• Salah satu tujuan pokok penulisan makalah adalah untuk
meyakinkan pembaca bahwa topik yang ditulis dengan
dilengkapi penalaran logis dan pengorganisasian yang
sistematis memang perlu untuk diketahui dan diperhatikan.
• Makalah yang merupakan salah satu jenis karangan ilmiah
memiliki ciri atau karakter sebagai berikut.
• Secara umum, ciri-ciri makalah terletak pada sifat
keilmiahannya.
• Artinya, sebagai karangan ilmiah, makalah memiliki sifat
objektif, tidak memihak, berdasarkan fakta, sistematis, dan
logis.
• Berdasarkan kriteria itu, baik tidaknya suatu makalah dapat
diamati dari segi: signifikansi masalah atau topik yang
dibahas, kejelasan tujuan pembahasan, kelogisan
pembahasan, dan kejelasan pengorganisasian
pembahasannya.
(2) Ciri-Ciri Makalah
• Berdasarkan sifat dan jenis penalaran yang digunakan,
makalah dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni
makalah deduktif, makalah induktif, dan makalah campuran.
• Makalah deduktif merupakan makalah yang penulisannya
didasarka pada kajian teoretis (pustaka) yang relevan
dengan masalah yang dibahas.
• Makalah induktif merupakan makalah yang disusun
berdasarkan data empiris yang diperoleh dari lapangan yang
relevan dengan masalah yang dibahas.
• Makalah campuran merupakan makalah yang penulisannya
didasarkan pada kajian teoretis yang digabungkan dengan
data empiris yang relevan dengan maslah yang dibahas.
• Dalam pelaksanaannya, jenis makalah pertama (makalah
deduktif) merupakan jenis makalah yang paling banyak
digunakan
(3) Isi dan Sistematika
• Secara garis besar sistematika penulisan makalah terdiri atas tiga
bagian, yakni bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.
• Isi ketiga bagian tersebut dipaparkan sebagai berikut.
Bagian Awal
• Halaman Sampul
• Daftar isi
• Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)
Bagian Inti
• Pendahuluan
• Latar Belakang Penulisan Makalah
• Masalah atau Topik Bahasan
• Tujuan Penulisan Makalah
• Teks Utama
• Penutup
Bagian Akhir
• Daftar rujukan
• Lampiran (jika ada)
Isi Bagian Awal
• Halaman Sampul
• Hal-hal yang harus ada pada bagian sampul
adalah: judul makalah, keperluan atau maksud
ditulisnya makalah, nama penulis makalah, dan
tempat serta waktu penulisan makalah.
• Keperluan atau maksud penulisan makalah dapat
berupa, misalnya untuk memenuhi tugas suatu
matakuliah yang dibina oleh dosen X.
• Tempat dan waktu yang dimaksud dapat berisi
nama lembaga (sekolah tinggi, jurusan, program
studi), nama kota, serta bulan dan tahun.
Daftar Isi
• Daftar isi berfungsi untuk memberikan panduan dan
gambaran tentang garis besar isi makalah.
• Melalui daftar isi, pembaca akan dapat dengan mudah
menemukan bagian-bagian yang membangun makalah.
• Selain itu, melalui daftar isi akan dapat diketahui sistematika
penulisan makalah yang digunakan.
• Penulisan daftar isi dipandang perlu dilakukan jika panjang
makalah lebih dari 15 halaman.
• Penulisan daftar isi dilakukan dengan ketentuan: bagian
makalah yang merupakan subjudul ditulis dengan
menggunakan huruf kecil (kecuali awal kata, selain kata
tugas ditulis dengan huruf besar), penulisan subjudul dan
sub-sub judul yang dilengkapi dengan nomor halaman
tempat pemuatannya dalam makalah.
• Penulisan daftar isi dilakukan dengan menggunakan spasi
tunggal dengan jarak antarbab 2 spasi.
Daftar Tabel dan Gambar
• Penulisan daftar tabel dan gambar juga
dimaksudkan untuk memudahkan pembaca
menemukan tabel atau gambar yang terdapat dalam
makalah.
• Penulisan daftar tabel dan gambar dilakukan
dengan cara sebagai berikut.
• Identitas tabel dan gambar (yang berupa nomor dan
nama) dituliskan secara lengkap.
• Jika tabel dan gambar lebih dari satu buah,
sebaiknya penulisan daftar tabel dan gambar
dilakukan secara terpisah;
• Tetapi jika dalam makalah hanya terdapat sebuah
tabel atau gambar, sebaiknya penulisan daftar tabel
atau gambar disatukan dengan daftar isi makalah.
Isi Bagian Inti

• Bagian inti terdiri atas tiga bagian pokok,


yaitu: pendahuluan, teks utama (pembahasan
topik-topik), dan penutup.
• Cara penulisan yang dapat digunakan dalam
menulis makalah adalah dengan
menggunakan angka Arab.
Pendahuluan

• Bagian pendahuluan berisi penjelasan tentang


latar belakang penulisan makalah, masalah
atau topik bahasan beserta batasannya, dan
tujuan penulisan makalah.
• Contoh:
• 1. Pendahuluan
• 1.1 Latar Belakang
• 1.2 Masalah atau Topik Bahasan
• 1.3 Tujuan
Latar Belakang
• Butir-butir yang seharusnya ada dalam latar
belakang penulisan makalah adalah hal-hal
yang melandasi perlunya ditulis makalah.
• Hal-hal yang dimaksud dapat berupa paparan
teoritis maupun paparan yang bersifat praktis,
tetapi bukan alasan yang bersifat pribadi.
• Yang pokok, bagian ini harus dapat
mengantarkan pembaca pada masalah atau
topik yang dibahas dalam makalah dan
menunjukkan bahwa masalah atau topik
tersebut memang perlu dibahas.
• Penulisan bagian latar belakang dapat dilakukan
dengan berbagai cara, diantaranya:
a. dimulai dengan sesuatu yang diketahui bersama
(pengetahuan umum) atau teori yang relevan
denagan masalah atau topik yang akan ditulis,
selanjutnya diikuti dengan pa-paran yang
menunjukkan bahwa tidak selamanya hal tersebut
dapat terjadi;
b. dimulai dengan satu pertanyaan retoris yang
diperkirakan dapat mengantarkan pembaca pada
masalah atau topik yang akan dibahas dalam
makalah;
c. dimulai dengan sebuah kutipan dari orang terkenal,
ungkapan, atau slogan selanjutnya dihubungkan
atau ditunjukkan relevansinya dengan masalah
atau topik yang akan dibahas dalam makalah.
Masalah atau Topik Pembahasan
• Setelah bagian latar belakang dipaparkan,
selanjutnya diutarakan masalah atau topik bahasan
beserta batasannya.
• Masalah atau topik bahasan adalah apa yang akan
dibahas dalam makalah.
• Masalah atau topik bahasan tidak hanya terbatas
pada persoalan yang memerlukan pemecahan,
tetapi juga mencakup persoalan yang memerlukan
penjelasan lebih lanjut, persoalan yang memerlukan
pendeskripsian lebih lanjut, dan persoalan yang
memerlukan penegasan lebih lanjut.
• Masalah dalam penulisan makalah seringkali
disinonimkan dengan topik (meskipun kedua istilah
itu tidak selalu memiliki pengertian yang sama).
Teks Utama/Pembahasan

• Bagian teks utama makalah berisi pembahasan topik-


topik makalah.
• Isi bagian teks utama sangat bervariasi, tergantung topik
yang dibahas dalam makalah.
• Jika dalam makalah dibahas tiga topik, misalnya, maka
ada tiga pembahasan dalam bagian teks utama.
• Penulisan bagian teks utama dapat dikatakan sebagai
inti kegiatan penulisan makalah.
• Kemampuan seseorang dalam menulis bagian teks
utama makalah merupakan cerminan tinggi-rendahnya
kualitas makalah yang disusun.
• Penulisan bagian teks utama yang baik adalah yang
dapat membahas topik secara mendalam dan
tuntas, dengan menggunakan gaya penulisan yang
ringkas, lancar, dan langsung pada persoalan; serta
dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
• Pengertian mendalam dan tuntas ini tidak selalu
berarti panjang dan bertele-tele.
• Dalam penulisan teks utama, hindarilah
penggunaan kata-kata tanpa makna dan cara
penyampaian yang melingkar-lingkar.
• Hindarilah penggunaan kata-kata seperti: dan
sebagainya, dan lain-lain (yang lain itu apa), yang
sebesar-besarnya (seberapa besar).
• Kegiatan penulisan bagian teks utama
makalah dapat dilakukan setelah bahan
penulisan makalah berhasil dikumpulkan.
• Bahan penulisan dapat berupa bahan yang
bersifat teoretis (yang diperoleh dari buku
teks, laporan penelitian, jurnal, majalah, dan
barang cetak lainnya) atau dapat juga
dipadukan dengan bahan yang bersifat
faktual-empiris (yang terdapat dalam
kehidupan nyata).
Penutup
• Bagian penutup berisi simpulan atau rangkuman
pembahasan dan saran-saran (jika memang
dipandang perlu).
• Bagian penutup menandakan berakhirnya penulisan
makalah. Penulisan bagian penutup makalah dapat
dilakukan dengan menggunakan teknik berikut:
a. Penegasan kembali atau ringkasan dari
pembahasan yang telah dilakukan, tanpa diikuti
dengan simpulan.Hal ini dilakukan, karena masih
belum cukup bahan untuk memberikan simpulan
terhadap masalah yang dibahas, atau dimaksudkan
agar pembaca menarik simpulan sendiri.
b. Menarik simpulan dari apa yang telah
dibahas pada teks utama makalah.
c. Selain itu, pada bagian penutup juga
dapat disertakan saran atau
rekomendasi sehubungan dengan
masalah yang telah dibahas. Saran
harus relevan dengan apa yang telah
dibahas. Selain itu, saran yang dibuat
harus eksplisit, kepada siapa saran itu
dituju-kan, dan tindakan atau hal apa
yang disarankan.
Isi Bagian Akhir
• Bagian akhir makalah berisi daftar rujukan dan lampiran-
lampiran (jika ada).

Lampiran
• Bagian lampiran berisi hal-hal yang bersifat pelengkap yang
dimanfaatkan dalam proses penulisan makalah.
• Hal-hal yang dimaksud dapat berupa data (baik yang berupa
angka-angka maupun yang berupa deskripsi verbal) dan
yang dipandang sangat penting tetapi tidak dimasukkan
dalam batang tubuh makalah.
• Bagian lampiran hendaknya juga diberi nomor halaman.
DAFTAR PUSTAKA
• Banyak model atau tata cara penulisan daftar pustaka.
• komponen yang harus ditulis dalam daftar pustaka ialah
nama penulis (nama keluarga diletakkan di depan dan
tanpa gelar), tahun penerbitan, judul sumber pustaka
(digaris bawahi atau tulis miring), kota tempat penerbit
dan nama penerbit.
• Baris pertama tiap pustaka ditulis pada margin kiri dan
baris berikutnya ditulis menjorok ke dalam enam ketukan
dari margin kiri.
• Jarak baris daftar pustaka adalah satu spasi sedangkan
jarak sumber pustaka dengan sumber pustaka lainnya
dua spasi.
• Cara penulisan daftar pustaka dapat dibedakan
menurut sumber yang digunakan.
a.  Jurnal, Majalah
• Jika jurnal sebagai sumber pustakanya maka harus
ditulis nama penulis, tahun penerbitan, judul artikel
(ditulis di antara dua tanda petik), nama jurnal (digaris
bawahi atau tulis miring), volume, nomor dan tempat
penerbit.
• Contoh:
• Malabar, Sayama, 2012. “Skap Bahasa
Transmigran Jawa di Kabupaten
Gorontalo”, Humaniora, Vol. 24, No. 2,
UGM Jogyakarta.
b.     Surat Kabar
•Urutan penulisannya ialah nama penulis, tahun penerbitan,
judul artikel (ditulis di antara dua tanda petik), nama surat
kabar (digaris bawahi atau tulis miring), waktu penerbitan dan
kota tempat penerbit.
•Contoh:
•Malabar, Sayama, 2013. “Skap Bahasa Transmigran Jawa di
Kabupaten Gorontalo”, Harian Gorontalo, 27 Mei 2013,
Gorontalo.
• c.     Buku
• Penulisan daftar pustaka jika sumbernya berbentuk buku
adalah nama penulis, tahun penerbitan, judul buku (digaris
bawahi atau tulis miring), penerbit, dan kota tempat penerbit.
• Antara komponen dipisahkan dengan tanda titik kecuali
nama kota dan penerbit yang dipisahkan dengan titik dua.
• Contoh:
• Malabar, Sayama, 2012. “Teori Puisi”. Pustaka Jaya:
Bandung.
• Jika penulisnya terdiri dari dua orang maka
keduanya harus dituliskan yang didahului
dengan nama keluarga, tetapi jika penulisnya
lebih dari dua orang maka hanya nama
keluarga dari penulis pertama yang ditulis
dan diikuti dengan et al.
• Contoh:
• Malabar, Sayama dan Ntelu, Asna, 2012.
“Teori Puisi”. Pustaka Jaya: Bandung.
• Malabar, Sayama dkk, 2012. “Teori Puisi”.
Pustaka Jaya: Bandung.
• Jika seorang penulis memiliki lebih dari satu pustaka yang
dikutip, penulisan nama hanya pada pustaka pertama
sedangkan berikutnya cukup dengan menarik garis
sepanjang nama tersebut.
• Untuk tahun penerbitan yang sama harus dibedakan
dengan menambah a, b dan seterusnya setelah tahun
penerbitan.
• Malabar, Sayama 2012a. “Teori Puisi”. Pustaka Jaya:
• Bandung.
• ------------------------- 2012b. .................................
d.  Pustaka yang Tidak Dipublikasikan
•Pustaka yang tidak dipublikasikan seperti
skripsi, tesis ataupun disertai jika dijadikan
sumber pustaka maka penulisannya adalah
nama penulis, tahun penerbitan, judul pustaka
(digarisbawahi atau tulis miring), jenis pustaka
dan lembaga, serta keterangan tidak
dipublikasikan.
•Malabar, Sayama, 2012. “Karakter Tokoh
dalam Novel Harimau Karya Mukhtar Lubis”.
Skripsi, FSB UNG Gorontalo (tidak
dipublikasikan).
• Jika sumber pustaka berupa makalah,
penulisannya adalah nama penulis, tahun
penerbitan, nama kegiatan dimana
makalah diperuntukkan, kota tempat
kegiatan.
• Malabar, Sayama, 2012. Makalah
Pemertahanan Bahasa Gorontalo yang
Disajikan pada Kegiatan Bulan Bahasa.
Gorontalo.
• Jika sumber pustaka berupa print out
internet, penulisannya adalah nama
penulis, tahun penerbitan, judul makalah,
jenis pustaka.
SELAMAT MENCOBA
SEMOGA
BERHASIL DAN SUKSES

Anda mungkin juga menyukai