Anda di halaman 1dari 28

BAHASA INDONESIA

MENGANALISIS KEBAHASAAN ARTIKEL DAN


ATAU BUKU ILMIAH

Kelompok :1
Kelas : XII MIA 9
Nama Anggota:
1. Nyoman Cindy Pradnyawati (10)
2. Ni Nyoman Nyna Karmawan (21)
3. I Made Pasek Windu Merta (22)
4. I Nyoman Gede Pringga Hartadi (23)
5. Ni Putu Trisna Suandari (32)

Tahun Pelajaran
2018-2019
3.11 Menganalisis Kebahasaan Artikel dan/atau Buku
Ilmiah
Artikel
A. Pengertian Artikel

Artikel adalah karya tulis lengkap, misalnya laporan berita, surat kabar, dan
sebagainya (KBBI 2002: 66), atau bisa juga sebuah karangan/prosa yang di muat
dalam media massa, yang membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus yang
berkembang dalam masyarakat secara lugas. Dalam arti lain, Artikel juga merupakan
karya tulis atau karangan, karangan non fiksi, karangan tak tentu panjangnya,
karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur, sarana
penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan lainnya. wujud karangan berupa
berita atau “kharkas”.

Ada banyak jenis dari artikel itu sendiri, misalnya artikel redaksi, yang berarti
yang digarap oleh redaksi dibawah tema tertentu yang menjadi isi penerbit. Ada pula
artikel umum yang merupakan tulisan yang ditulis oleh umum. Sedangkan dari
fungsinya dan kepentingannya pun berbeda pula. Ada juga artikel khusus dan artikel
sponsor. Artikel khusus adalah nama lain dari artikel redaksi. Sedangkan artikel
sponsor ialah artikel yang membahas atau memperkenalkan sesuatu

Istilah Artikel Ilmiah memiliki 4 Dimensi, yaitu:

 Dimensi hasil pemikiran atas suatu obyek kajian yang dapat berupa temuan
penelitian atau gagasan analitis kritis.
 Dimensi bahsa tulis sebagai alat mempresentasikan hasil pemikiran penulis
dalam bentuk satuan-satuan makna dan penanda hubungan satuan-satuan
makna secara eksplisit.
 Dimensi sistematika yang dijadikan unsur pembeda antara bentuk karya tulis
artikel dengan bentuk karya tulis lain.
 Dimensi kaidah penulisan yang hars ditaati, baik yang bersifat universal
(umum).

Adapun pendapat para ahli tentang pengertian artikel, berikut ini:

• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Artikel adalah karya tulis lengkap dalam majalah, surat kabar, dan sebagainya.

• Menurut The America Heritage Desk Dictionary


Artikel adalah bagian tulisan non fiksi yang berbentuk bebas bagian dari penerbitan seperti
laporan esai.

• Menurut Rillan E. Wolseley

Artikel adalah karangan tertulis yang panjangnya tak tentu. Bertujuan menyampaikan
gagasan dan fakta dengan maksud meyakinkan, mendidik dan menghibur.

• Menurut Webster's Collegiate Thesaurus

Artikel adalah karangan, catatan, kritik, manifes, reportase, putusan, pelajaran, survey.

• Menurut Ensiklopedia Pers Indonesia

Artikel adalah karangan prosa dalam media massa yang membahas pokok masalah secara
lugas.

• Menurut Wikipedia

Artikel adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku.
Kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi
ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan. Artikel ilmiah dapat diangkat dari hasil
penelitian lapangan, hasil pemikiran dan kajian pustaka, maupun hasil pengembangan projek.

• Menurut Al - 'Aqli

Artikel merupakan sebuah tulisan yang ditulis oleh masing-masing disiplin ilmu.
Setiap pembahasan dikaji dan diselesaikan dengan cara tuntas, lugas dan jelas sehingga
pembaca dapat mengambil intisari dari sebuah karangan yang ditulis penulis.

• Menurut Sumandiria

Artikel merupakan tulisan lepas yang berisikan opini atau pendapat seseorang yang
mengupas tuntas tentang sebuah masalah yang sifatnya aktual dan biasanya kontroversial
dengan tujuan untuk mempengaruhi, memberitahu, meyakinkan dan menghibur para
pembaca

B. Ciri-Ciri Artikel

 Isi tulisan didasari oleh fakta bukan sekedar mitos yang belum terjamin
kebenaranya
 Bersifat faktual dan informative, mengungkapkan informasi yang berdasarkan
hasil – hasil penelitian yang telah dilakukan, dan dapat di pertanggung
jawabkan kebenaranya.
 Artikel ilmiah juga memiliki opini atau analisa pemikiran – pemikiran penulis.
Akan tetapi, pemikiran itu dikuatkan / didasari oleh data valid berupa hasil
penelitian sebelumnya, teori, maupun fakta yang ditulis ke dalam artikel.
 Menggunakan metode penulisan yang sistematis. Dengan tujuan agar semua
informasi dalam arikel dapat di terima oleh masyarakat luas.
 Menggunakan ragam bahasa yang resmi dan baku. Hal ini dikarenakan dengan
menggunakan bahasa resmi yang bercirikan lugas, logis, denotatif, dan efektif,
akan membuat bahasa artikel ilmiah terasa padat, dan berisi.

C. Jenis-Jenis Artikel

• Narasi

Secara sederhana narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau
kejadian dalam satu urutan waktu. Didalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi
suatu konflik. Narasi dapat berisi fakta atau fiksi.

• Deskripsi

Karangan ini berisi gambaran suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat,
mendengar atau merasakan hal tersebut.

• Argumentasi

Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat, kesimpulan dengan


fakta ataupun data sebagai alasan serta bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan
pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan
sebagai penyokong opini tersebut.

• Persuasi

Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam


persuasi, pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa perbuatan yang dilakukan
oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangan.

D. Tujuan Artikel

Tujuan penulisan artikel ilmiah lebih kepada mencapai suatu hal yang dituliskan dalam isi
tersebut.

• Mendeskripsikan cara menguraikan atau membahas pokok masalah yang telah ditentukan
dan diteliti.
• Mendeskripsikan pembatasan ruang lingkup artikel ilmiah tersebut.

E. Manfaat Artikel

Selain untuk media menjelaskan suatu perihal, artikel juga memiliki beberapa manfaat seperti
berikut:

• Sarana untuk menyampaikan ide penulis dalam mengembangkan daya imajinasi serta
kreatif.

• Berpikir sistematis serta berbahasa secara tertib dan teratur.

• Memahami tujuan menulis yang nantinya akan mampu menguasai kompetensi menulis yang
harus dicapai.

• Sebagai sarana publikasi hasil pemikiran secara ilmiah melalui jurnal ilmiah.

• Memberi dampak akademis bagi pembaca.

F. Cara Membuat Artikel

Selain dari beberapa penjelasan seperti diatas, yang lebih utama sekarang adalah cara
membuat artikel. Karena ada karakteristik tertentu yang harus diperhatikan, berikut.

1. Menguji Gagasan

Sebelum menulis sebuah artikel, hal pertama yang harus dipersiapkan adalah topik yang akan
dibahas serta menguji beberapa gagasan. Pastikan seberapa jauh nantinya anda bisa mengulas
atau menjabarkan keterkaitan topik pada artikel yang akan dibuat. Berikut 5 pola yang harus
anda gunakan, menurut Slamet Soesono.

• Pola Penggarapan Artikel

Ketika hendak menulis artikel kita tidak hanya dihadapkan pada satu kemungkinan.

• Pola Pemecahan Topik

Untuk memecahkan topik yang masih berada dalam lingkup pembicaraan yang masih
menjadi subtopic atau masih samar kejelasannya, sehingga butuh di analisa lebih lanjut. Pola
ini lebih dahulu mengemukakan masalah yang masih berada dalam lingkup pokok
pembahasan, kemudian menganalisa pemecahan masalah yang dikemukakan.

• Pola Kronologi

Pola ini menggambarkan topik yang menurut urutan suatu peristiwa yang terjadi. Nantinya
akan membuat situasi apa yang akan dibahas menjadi sedikit lebih jelas.
• Pola Pendapat

Pola ini bisa dipakai jika penulis yang bersangkutan hendak mengemukakan pendapat pribadi
tentang topik yang sedang diulasnya.

• Pola Perbandingan

Pola ini mengandung dua aspek atau bisa lebih dalam suatu topik, serta menunjukan
persamaan dan perbedaan yang dapat menjadi referensi karya ilmiah yang akan ditulis. Pola
perbandingan sering digunakan dalam menyusun tulisan untuk mempermudah hasil akhir dari
pembahasan sebuah artikel yang berkualitas.

2. Menulis Pendahuluan

Langkah kedua yang harus dilakukan adalah membuat bagian pendahuluan dari sebuh sebuah
artikel, karena akan menjadi sangat penting untuk menarik minat pembaca. Berikut cara
alternatif dalam mengawali penulisan.

• Ringkasan

Mengemukakan pendahuluan berbentuk ringkasan dari isi secara garis besar.

• Pertanyaan yang Menonjol

Membuat pertanyaan yang berisi ketertarikan atau polemik agar pembaca merasa tertarik
untuk membaca.

• Pelukisan

Seolah menggambarkan fakta dan kejadian, sehingga membuat para pembaca merasa
penasaran dan ingin lebih jauh mengetahui isi dari artikel tersebut.

• Anekdot

Pembukaan jenis ini menjadi daya tarik tersendiri karena dapat membuat selingan tulisan
nonfiksi seolah menjadi fiksi.

• Pertanyaan

Pendahuluan jenis ini menjadi awalan yang dianggap bagus karena membuat keingintahuan
pembaca menjadi lebih besar.

• Kutipan Orang Lain

Kutipan dari seseorang biasanya akan membuat pembaca menjadi terkesan, sekaligus secara
garis besar akan memahami apa yang akan disampaikan dalam artikel.
• Amanat Langsung

Pendahuluan seperti ini akan menjadi peranan yang bagus disampaikan penulis sehingga
dapat membuat pembaca menjadi merasa akrab seolah itu ditujukan untuk perorangan yang
mungkin juga mengalami hal serupa.

3. Menulis Bagian Pembahasan Topik

Dalam menulis tentang pembahasan topik yang akan diulas, usahakan untuk membuat
subjudul agar para pembaca tidak cepat merasa bosan. Dengan kehadiran subjudul akan
menjadi penyegar dalam sebuah tulisan

4. Penutupan Artikel

Bagian terpenting dari sebuah artikel adalah penutupan. Dimana di dalamnya memuat
kesimpulan isi artikel secara keseluruhan yang menjurus pada amanat, ajakan maupun saran.

5. Periksa Isi Artikel

Langkah terakhir yang tidak kalah penting adalah pemeriksaan terhadap artikel yang telah
dibuat. Apakah sudah memenuhi standar yang baik dalam kepenulisan, maupun apa yang
ingin kita sampaikan terlihat dengan jelas atau tidak.
Karya Ilmiah(Buku Ilmiah)
A. Pengertian Karya Ilmiah

“Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan
sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang
tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun
bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko
Susilo, M. 1995:11

Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :

 Memberi penjelasan
 Memberi komentar atau penilaian
 Memberi saran
 Menyampaikan sanggahan
 Membuktikan hipotesa

Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan teknologi
yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya
lewat metode ilmiah. Jonnes (1960) memberikan ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat
fakta yang disajikan dan metode penulisannya.

Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar
tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah, maka karya
tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah, sedangkan bilamana fakta yang disajikan
berupa dakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat dibuktikan benar tidaknya serta tidak
ditulis secara ilmiah, karya tulis tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.

B. Bentuk Karya Ilmiah

Dalam karya ilmiah dikenal antara lain berbentuk makalah, report atau laporan ilmiah yang
dibukukan, dan buku ilmiah.

1. Karya Ilmiah Berbentuk Makalah

Makalah pada umumnya disusun untuk penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya
jurnal ilmu pengetahuan, proceeding untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu pengetahuan
dan sebagainya. Maka ciri pokok makalah adalah singkat, hanya pokok-pokok saja dan tanpa
daftar isi.

2. Karya Ilmiah Berbentuk Report/ Laporan Ilmiah Yang Dibukukan

Karya ilmiah jenis ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian,
observasi, atau survey yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah
yang menjadi persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya disebut Skripsi, yang
biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk jenjang S2, dan
Disertasi

untuk jenjang S3.

3. Buku Ilmiah

Buku ilmiah adalah karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh
sebuah penerbit buku umum untuk dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah dapat
berisi pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.
Menemukan Unsur Kebahasaan Artikel Opini Dan Buku Ilmiah

Unsur kebahasaan yang terdapat dalam artikel dan buku ilmiah memiliki persamaan
karena penyajian isinya berdasarkan fakta yang didukung melalui opini, buku imajinasi.
Berikut adalah unsur kebahasaan yang harus dicermati :

1. Adverbia
Adverbia adalah bahasa yang dapat mengekspresikan sikap eksposisi. Agar dapat
meyakinkan pembaca, diperlukan ekpresi kepastian yang bisa dipertegas dengan kata
keterangan atau adverbia frekuentatif, seperti selalu, biasanya, sebagian besar,
sering, kadang-kadang, dan jarang.
Cara penggolongan kata keterangan keterangan bermacam-macam tergantung dari
sumber rujukan yang digunakan. Berikut salah satu cara pembagian kata keterangan.

a. Kata keterangan alat. Misalnya: dengan.


b. Kata keterangan kesertaan. Misalnya: bersama.
c. Kata keterangan perlawanan. Misalnya: meskipun.
d. Kata keterangan tujuan. Misalnya: untuk.
e. Kata keterangan sebab. Misalnya: karena.
f. Kata keterangan akibat. Misalnya: maka.
g. Kata keterangan waktu. Misalnya: kemarin, besok.
h. Kata keterangan tempat. Misalnya: sana, sini.
i. Kata keterangan syarat. Misalnya: jika.
j. Kata keterangan derajat. Misalnya: sedikit, banyak.
k. Kata keterangan keadaan. Misalnya: sungguh-sungguh.
l. Kata keterangan kepastian. Misalnya: mungkin.

2. Konjungsi
Konjungsi adalah kata atau ungkapan yang menghubungkan dua satuan bahasa
yang sederajat, yaitu kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, serta
kalimat dengan kalimat. Konjungsi yang banyak dijumpai pada artikel adalah
konjungsi yang digunakan untuk menata argumentasi, seperti pertama, kedua,
berikutnya atau konjungsi yang digunakan untuk memperkuat argumentasi, seperti
selain itu, sebagai contoh, misalnya, padahal, justru; konjungsi yang menyatakan
sebab akibat, seperti sejak, sebelumnya, dan sebagainya; konjungsi yang menyatakan
harapan, seperti supaya dan sebagainya.
3. Kosakata
Kosakata adalah perbendaharaan kata-kata. Supaya teks tersebut mampu
meyakinkan pembaca, diperlukan kosakata yang luas dan menarik. Biasanya konten
teks yang menarik tersebut mencakup hal-hal berikut:
a. Aktual, sedang menjadi pembicaraan orang banyak atau baru saja terjadi.
b. Fenomenal, yakni luar biasa, hebat, dan dapat dirasakan panca indra.
c. Editorial, artikel dalam surat kabar yang mengungkapkan pendirian editor atau
pemimpin surat kabar.
d. Imajinasi, daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan).
e. Modalitas, cara pembicara menyatakan sikap terhadap suatu imajinasi dalam
komunikasi antar pribadi (barangkali, harus, dan sebagainya).
f. Nukilan, kutipan atau tulisan yang dicantumkan pada suatu benda.
g. Tajuk Rencana, karangan pokok dalam surat kabar.
h. Teks Opini, teks yang merupakan wadah untuk mengungkapkan pendapat atau
pikiran.
i. Keterangan Aposisi, keterangan yang memberi penjelasan kata benda. Jika ditulis,
keterangan ini diapit tanda koma atau tanda pisah atau tanda kurung.
3.11.1 Menemukan Unsur Kebahasaan Artikel Opini dan Buku
Ilmiah

Artikel 1
FENOMENA MULTIMEDIA
Bahasa dan multimedia sangat berpengaruh dalam pembelajaran ilmiah, dan
perkembangan bahasa dan multimedia pun cukup maju dengan didukung teknologi yang
semakin hari semakin canggih dalam menghasilkan sesuatu yang baru di bidang
pembelajaran ilmiah. Sampai saat ini pun bahasa dan multimedia terus di kembangkan agar
terciptanya pembelajaran yang lebih efisien dan efektif ,contoh multimedia antara lain :
gambar, video, animasi, suara, komputer dan multimedia lain nya yang mendukung
pembelajaran ilmiah

Menurut Wahyu Wijayadi dalam sebuah makalah sebuah seminar yang


diselenggarakan Indosat yang berjudul Pengembangan Teknologi Multimedia dan
Implementasinya, multimedia terdiri atas (1) unsur suara, (2) unsur gambar atau video, (3)
unsur teks/data, (4) terpadu dalam satu media penyampaian, (5) Interaktif/bukan informasi
satu arah. Jenis jasa multimedia terdiri dari dua, yaitu berdiri sendiri (stand alone/off line),
dan terhubung dengan jaringan telekomunikasi (network-online)

Tujuan pengembangan multimedia yaitu untuk memudahkan komunikasi antara


sumber informasi dan penerima informasi. Perkembangan multimedia tidak selalu membawa
dampak positif tetapi terkadang membawa dampak negatif pada kehidupan sehari-hari,
contohnya komunikasi melalui internet yang biasa kita sebut”chatting” seperti di Yahoo
Messenger, Facebook,Twitter,dll terlihat bahwa penulisan bahasa menjadi berbeda,hampir
setiap kata di singkat dan tidak memperhatikan ejaan yang benar(EYD). Karena itu
dibutuhkan kebiasaan dalam pengejaan di setiap pembelajaran.

Kebanyakan dari kita menggunakan bahasa Indonesia yang telah terkena pengaruh-
pengaruh dari berbagai bahasa (baik bahasa daerah maupun bahasa asing) pada kehidupan
sehari-hari. Tidak dapat dipungkiri bahasa seperti itulah yang lebih menjamur di kalangan
masyarakat luas mengingat singkat dan mudah diucapkan namun memiliki arti atau makna
yang sama dengan bahasa Indonesia yang baku dan sesuai EYD (Ejaan Yang
Disempurnakan). Sebagian besar masyarakat sudah menganggap bahasa tersebut sebagai
bahasa Indonesia dan sudah melekat dalam dirinya sehingga untuk mengimplementasikan
bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD sangat sulit. Karena masalah-masalah seperti itu
maka bahasa Indonesia diajarkan lagi dalam proses edukasi baik untuk tingkat bawah,
menengah maupun atas.

Perkembangan multimedia sangat pesat, teutama dalam jaringan komunikasi dan


pengetahuan. Oleh karena itu, sebagai pengguna (user) kita harus bisa memilah-milah
informasi yang kita dapat. Selain itu, kita juga harus dapat mengikuti perkembangan
multimedia, agar tidak ketinggalan seiring dengan berkembangan multimedia tersebu
Buku Ilmiah 1.
Mengenal Allah: Alam, Sains, dan Teknologi
Judul Buku : Mengenal Allah: Alam, Sains, dan Teknologi
Penulis : Tauhid Nur Azhar
Penerbit : Tinta Medina, (Tiga Serangkai, Solo)
Tahun : I, 2012.
Tebal : 280 halaman.
ISBN : 978-602-9211-58-0

Menguak Tabir Kekuasaan Sang Pencipta

Cover buku “Mengenal Allah: Alam, Sains, dan Teknologi”.

Dari ayat di atas secara eksplisit dapat kita pahami bahwa Allah Swt. menciptakan
alam semesta beserta isinya dan juga manusia sebenarnya untuk menunjukkan keagungan dan
kebesaran-Nya. Allah ingin manusia mengenalnya. Akan tetapi, banyak manusia yang masih
ingkar dan tak pernah tunduk akan kekuasaan-Nya itu. Ini semua dikarenakan karena mereka
belum mengenal Allah Swt dengan iman, hati dan pikiran.

Ada dua jalan utama yang dapat kita tempuh untuk mengenal Allah Swt. Pertama,
dengan memperhatikan ayat-ayat Qauliyyah yang termaktub dalam kitab suci Al-Qur’an.
Kedua, dengan memperhatikan ayat-ayat Kauniyyah yang terbentang luas di alam semesta
ini, bahkan dalam diri kita sendiri.

Buku Mengenal Allah: Alam, Sains, dan Teknologi karya Tauhid Nur Azhar ini bisa
menjadi referensi bacaan yang bagus untuk kita dalam memahami dan mengurai tanda-tanda
kebesaran Allah Swt. Dalam segenap ciptaan-Nya.

Dalam Al-Qur’an, kita mendapati banyak sekali ayat yang membicarakan tentang keesaan
Allah Swt. Keagungan-Nya, kehebatan-Nya dalam penciptaan dan kelembutan-Nya. Semua
itu menunjukkan bahwa Dia itu ada dan wajib diimani keberadaan-Nya. Hal ini jelas, nyata,
dan terpampang di hadapan kita. Namun, ketika kita berbicara tentang ayat-ayat Kauniyyah
maka sebagian besar dari kita lalai memikirkannya. Alam yang terbentang luas, lautan dan
samudra yang luas, binatang-binatang yang tak terhitung jumlahnya, bahkan perangkat-
perangkat yang ada dalam tubuh kita sendiri, seperti darah, DNA, dan otak merupakan bukti
kemahabesaran-Nya. (hal. viii).

Ibnu Arabi mengungkapkan bahwa penciptaan alam semesta ini melalui tajalli
(penampakan diri) Tuhan pada alam empiris yang serba ganda. Penampakkan diri Tuhan
mengambil dua bentuk, yaitu: pertama, tajalli dzati yang terjadi secara intrinsik pada esensi
Tuhan itu sendiri dalam bentuk penciptaan potensi, kedua, tajalli syuhudi, yaitu
penampakkan diri secara nyata yang mengambil bentuk penampakkan diri dalam alam
semesta. (hal. 3).

Dari dua esensi penampakkan Tuhan ini, manusia tidak akan mampu mengindra
penampakkan tajalli dzati dengan mata lahiriah. Allah ‘Azza wa Jalla terlalu sempurna untuk
itu. Mata lahiriah terlalu lemah untuk memandang Dzat Allah Swt. Kita dapat mengenal
Allah Swt. Melalui tajalli syuhudi yang terwujud dalam citra alam semesta. Kehadiran Allah
dapat kita lihat dalam segenap ciptaan-Nya, termasuk dalam diri kita sendiri, sebagaimana
kita mengenal seorang seniman dari karya seninya.

Ada satu modal dasar terpenting yang dikaruniakan Tuhan kepada manusia, yaitu
DNA (Deoxyribonukleid Acid) atau untaian asam nukleat yang membuktikan betapa besar
kekuasaan Allah Swt hingga sanggup membuat DNA yang begitu kecil dan canggih dalam
tubuh manusia. Sepanjang penelitian para ilmuwan, DNA memiliki kemampuan menyandi
sekitar 30.000 sifat. Tidak hanya sifat fisik, tetapi juga sifat psikologis atau perilaku.

Penyandian yang bersifat psikologis dilakukan secara tidak langsung, yaitu melalui
sintesa atau pembentukan protein menjadi hormon, kemudian hormon itulah yang sedikit
banyak mempengaruhi perilaku manusia. Kitapun mengenal ada hormon-hormon ketakutan,
kecemasan, agresif, dan ada pula hormon-hormon yang melahirkan rasa cinta dan kasih
sayang, kebahagiaan, ketenangan, kegembiraan, dan kesedihan. Produksi hormon-hormon ini
sangat dipengaruhi dan diefektori oleh kerja DNA. (hal. 109-110).

Di dalam buku ini, kita akan mendapatkan berbagai hal yang sebelumnya mungkin
tidak pernah terlintas dalam pikiran kita. Misalnya, masalah tikus tanah (hal. 202). Mungkin
banyak di antara kita yang bertanya-tanya mengapa Allah Swt. menciptakan tikus tanah
dalam keadaan buta dan mengapa wajahnya sangat menyeramkan? Apa manfaatnya bagi
manusia?
No Unsur Kebahasaan Artikel Buku Ilmiah
 Tidak ada adverbia
 Tidak ada adverbia frekuentatif
frekuentatif
 Contoh adverbia
 Contoh adverbia lain: lain:
 Untuk  Untuk
Contoh kalimat : Contoh kalimat :
Tujuan pengembangan Ada dua jalan
multimedia yaitu untuk utama yang dapat
memudahkan kita tempuh untuk
komunikasi antara mengenal Allah
sumber informasi dan Swt.
penerima informasi.
 Karena
 Karena Contoh kalimat : Ini
Contoh kalimat : semua terjadi
Karena itu dibutuhkan karena mereka
kebiasaan dalam belum mengenal
pengejaan di setiap Allah Swt dengan
pembelajaran. iman, hati dan
 Dengan pikiran.
Contoh kalimat :  Banyak
Bahasa dan multimedia Contoh kalimat :
sangat berpengaruh Dalam Al-Qur’an,
1 Adverbia dalam pembelajaran kita mendapati
ilmiah, dan perkembang banyak sekali ayat
an bahasa dan yang membicarakan
multimedia pun cukup tentang keesaan
maju dengan didukung Allah Swt.
teknologi yang semakin
 Sedikit
hari semakin canggih
Contoh kalimat :
dalam menghasilkan
Pada buku ini,
sesuatu yang baru di
terdapat sedikit
bidang pembelajaran
kelemahan, yaitu
ilmiah.
dari bahasa yang
digunakan masih
terdapat istilah-
istilah yang sulit
dipahami oleh
masyarakat awam.

 Dan  Dan
Contoh kalimat Contoh kalimat :
2 Konjungsi
:Sebagian besar Akan tetapi, banyak
masyarakat sudah manusia yang
menganggap bahasa masih ingkar dan
tersebut sebagai bahasa tak perah tunduk
Indonesia dan sudah akan kekuasaan-
melekat dalam dirinya Nya.
sehingga untuk  Pertama
mengimplementasikan Contoh kalimat :
bahasa Indonesia yang Pertama, tajalli
sesuai dengan EYD dzati yang terjadi
sangat sulit. secara intrinsik
 Contohnya pada esensi Tuhan
Contoh kalimat : itu sendiri dalam
Perkembangan bentuk penciptaan
multimedia tidak selalu potensi.
membawa dampak  Kedua
positif tetapi terkadang Contoh kalimat :
membawa dampak Tajalli syuhudi,
negatif pada kehidupan yaitu penampakan
sehari-hari, contohnya diri secara nyata
komunikasi melalui yang mengambil
internet yang biasa kita bentuk penampakan
sebut”chatting” seperti di diri dalam alam
Yahoo Messenger, semesta.
Facebook,Twitter,dll  Tetapi juga
terlihat bahwa penulisan Contoh kalimat :
bahasa menjadi Tidak hanya fisik,
berbeda,hampir setiap tetapi juga sifat
kata di singkat dan tidak psikologis atau
memperhatikan ejaan prilaku.
yang benar(EYD).  Atau
 Selain itu Contoh kalimat :
Contoh kalimat : Penyandian yang
Selain itu, kita juga bersifat psikologis
harus dapat mengikuti dilakukan secara
perkembangan tidak langsung,
multimedia, agar tidak yaitu melalui
ketinggalan seiring sintesis atau
dengan berkembangan pembentukan
multimedia tersebut. protein menjadi
hormon.
 Ada pula
Contoh kalimat :
Kita pun mengenal
ada hormon-
hormon ketakutan,
kecemasan, agresif,
dan ada pula
hormon-hormon
yang melahirkan
rasa cinta dan kasih
sayang,
kebahagiaan,
ketenangan,
kegembiraan, dan
kesedihan.
 Sebelumnya
Contoh kalimat :
Namun, kehadiran
buku ini memiliki
sejumlah manfaat,
diantaranya kita
akan mendapatkan
berbagai hal yang
sebelumnya
mungkin tidak
pernah terlintas
dalam pikiran kita.
 Multimedia
 Empiris
 Interakif
3 Kosakata  Eksplisit
 Telekomunikasi
 Dna
3.11.2 Membandingkan Kebahasaan dalam Artikel Opini dan Buku Ilmiah

Artikel 2

Mengenal Lebih Jauh Tentang Hati dan Perannya

Hati atau liver adalah organ padat terbesar dan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia.
Hati terletak tepat di bawah diafragma di sisi kanan-atas tubuh dan mempunyai sejumlah
peran penting. Digolongkan sebagai bagian dari sistem pencernaan, peran hati meliputi
detoksifikasi, sintesis protein, dan produksi bahan kimia yang diperlukan untuk pencernaan.
Artikel ini akan menjelaskan beberapa poin penting mengenai hati termasuk peran utamanya,
bagaimana hati meregenerasi, apa yang terjadi ketika hati tidak berfungsi dengan baik, dan
bagaimana untuk menjaganya tetap sehat.

Beberapa fakta menarik tentang hati


 Hati digolongkan sebagai kelenjar.
 Hati melakukan lebih dari 500 peran dalam tubuh manusia.
 Satu-satunya organ yang dapat beregenerasi.
 Merupakan organ padat terbesar dalam tubuh.
 Karbohidrat dipecah dan disimpan sebagai glikogen dalam hati.
 Salah satu tugas pentingnya adalah menghilangkan racun dari tubuh.
 Alkohol adalah salah satu penyebab utama terganggunya fungsi hati.
 Demam kuning dan malaria mempengaruhi hati.
 Albumin diproduksi di hati dan membantu mencegah pembuluh darah dari terjadinya
‘kebocoran’.

Struktur Hati

Hati mempunyai warna coklat-kemerahan dengan tekstur kenyal, terletak di atas dan
di sebelah kiri perut dan di bawah paru-paru. Beratnya antara 1,44 hingga 1,66 kg. Hanya
kulit satu-satunya organ yang lebih berat dan lebih besar. Hati kurang lebih berbentuk
segitiga dan terdiri dari dua lobus, lobus kanan lebih besar dan lobus kiri lebih kecil.

Pembuluh Darah
Tidak seperti kebanyakan organ, hati memiliki dua sumber utama darah. Pertama
adalah vena portal yang membawa darah kaya nutrisi dari usus dan limpa menuju hati.
Kedua, arteri hepatik yang membawa darah beroksigen dari jantung.

Fungsi hati
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bahwa hati memiliki peran penting bagi tubuh,
diantaranya adalah :

Produksi empedu
Empedu membantu usus kecil untuk memecah dan menyerap lemak, kolesterol, dan beberapa
vitamin. Empedu terdiri dari garam empedu, kolesterol, bilirubin, elektrolit, dan air.

Menyerap dan memetabolisme bilirubin


Bilirubin dibentuk oleh pemecahan hemoglobin. Besi yang dilepaskan dari hemoglobin akan
disimpan dalam hati atau sumsung tulang, dan digunakan untuk membuat generasi sel darah
berikutnya.

Membantu menciptakan faktor pembekuan darah (antikoagulan)


Vitamin K dibutuhkan untuk membuat koagulan tertentu, dan untuk menyerap vitamin K,
empedu sangatlah penting. Empedu dibuat di dala m hati. Jika hati tidak cukup memproduksi
empedu, maka faktor pembekuan tidak dapat diproduksi.

Metabolisasi lemak
Empedu memecah lemak untuk membuatnya lebih mudah dicerna.

Memetabolisme karbohidrat
Karbohidrat disimpan dalam hati di mana karbohidrat dipecah menjadi glukosa dan tersedot
ke dalam aliran darah untuk mempertahankan kadar glukosa yang normal. Karbohidrat
disimpan sebagai glikogen dan dilepaskan saat setiap kali ledakan cepat energi dibutuhkan.

Menyimpan vitamin dan mineral


Hati menyimpan vitamin A, D, E, K, dan B12. Hati menjaga sejumlah vitamin-vitamin
tersebut tetap tersimpan. Zat besi dari hemoglobin dalam bentuk feritin disimpan dalam hati,
siap untuk membuat sel-sel darah merah baru. Hati juga menyimpan tembaga dan
melepaskannya saat dibutuhkan.

Membantu metabolisme protein


Empedu membantu memecah protein untuk membuatnya mudah dicerna.

Menyaring darah
Hati menyaring dan menghilangkan senyawa-senyawa dari dalam tubuh, termasuk hormon
seperti estrogen dan aldosteron, dan senyawa dari luar tubuh seperti alkohol maupun obat-
obatan lainnya.

Fungsi Imunologi
Hati adalah bagian dari sistem fagosit mononuklear yang berisi sejumlah besar sel-sel aktif
imunologis bernama sel kupffer; sel-sel ini menghancurkan patogen yang bisa masuk ke hati
melalui usus.
Produksi Albumin
Albumin adalah protein yang paling umum dalam serum darah. Albumin mengangkut asam
lemak dan hormon steroid untuk membantu menjaga tekanan osmotik yang benar dan
mencegah ‘kebocoran’ dari pembuluh darah.

Sintesis Angiotensinogen
Hormon ini meningkatkan tekanan darah melalui vasokonstriksi ketika ‘diperingatkan’
melalui produksi renin (enzim yang diproduksi ginjal, membantu mengontrol tekanan darah).

Regenerasi Hati

Karena pentingnya hati dan fungsinya, evolusi telah memastikan bahwa jika diberi
kesempatan berjuang, hati dapat tumbuh kembali dengan sangat cepat. Kemampuan ini
terlihat pada semua vertebrata, dari ikan hingga manusia. Hati merupakan satu-satunya organ
visceral dengan kemampuan untuk meregenerasi.

Hati dapat meregenerasi sepenuhnya selama minimal 25% dari jaringan tetap. Salah satu
aspek yang paling mengesankan dari kemampuan ini adalah bahwa pertumbuhan kembali
(regrow) ke ukuran dan kemampuan sebelumnya bisa dicapai tanpa harus kehilangan
fungsinya.

Pada tikus, jika dua-pertiga dari hati dikeluarkan, dalam 5-7 hari jaringan hati yang tersisa
dapat tumbuh kembali ke ukuran aslinya. Pada manusia, proses ini membutuhkan waktu
sedikit lebih lama, namun biasanya bisa terjadi dalam 8-15 hari. Selama beberapa minggu
berikutnya, jaringan hati yang baru akan disusun kembali menjadi tidak dapat dibedakan dari
jaringan aslinya.

Regenerasi ini dibantu oleh sejumlah senyawa termasuk faktor-faktor pertumbuhan dan juga
sitokin. Beberapa senyawa penting dalam proses ini muncul menjadi faktor pertumbuhan
hepatosit, insulin, mengubah pertumbuhan factor-alpha, faktor pertumbuhan epidermal,
interleukin-6, dan norepinefrin.

Penyakit Hati

Dengan organ serumit hati, ada banyak masalah yang mungkin terjadi. Sama seperti organ-
organ tubuh lainnya, hati bekerja secara ajaib. Dan jika tidak berfungsi lagi dengan baik,
maka konsekuensinya bisa menjadi permasalahan yang besar. Beberapa contoh penyakit dari
hati :

1. Fascioliasis
Disebabkan oleh invasi parasit dari cacing hati dari genus Fasciola. Fascioliasis
adalah penyakit daerah tropis; cacing dapat tertidur dalam hati selama berbulan-bulan
atau bertahun-tahun.
2. Sirosis
Jaringan fibrosa menggantikan sel-sel hati (fibrosis). Kondisi ini dapat disebabkan
oleh sejumlah faktor, termasuk racun, alkohol dan hepatitis. Fibrosis dapat
menyebabkan gagal hati sebagaimana fungsi dari sel-sel hati telah hancur.
3. Hepatitis
Disebabkan oleh virus, racun, atau respon autoimun. Hepatitis ditandain dengan
peradangan hati. Dalam banyak kasus, hati bisa sembuh sendiri, namun skenario
terburuknya adalah gagal hati.
4. Penyakit hati alkoholik
Konsumsi alkohol berlebihan selama jangka waktu yang lama dapat menyebabkan
kerusakan hati – jaringan parut dan sirosis. Ini adalah penyebab paling umum dari
penyakit hati khususnya di negara-negara barat.
5. Primary sclerosing cholangitis (PSC)
PSC merupakan penyakit inflamasi serius dari saluran empedu. Penyebabnya sampai
saat ini belum diketahui, namun diduga akibat dari respon autoimun. Selain itu, belum
ada terapi medis sejauh ini yang terbukti mengatasi penyakit ini.
6. Penyakit hati berlemak (fatty liver disease)
Biasanya bersamaan dengan obesitas atau penyalahgunaan alkohol, vakuola lemak
trigliserida terakumulasi dalam sel-sel hati. Kondisi ini bersifat reversibel dan
tampaknya tidak menyebabkan terlalu banyak efek sakit.
7. Gilbert’s syndrome
Kelainan genetik yang mempengaruhi 3-12% dari populasi. Bilirubin tidak dapat
dipecah dengan cukup baik. Penyakit kuning ringan dapat terjadi, namun gangguan
ini tidak berbahaya.
8. Kanker hati
Bentuk yang paling umum adalah karsinoma hepatoseluler dan cholangiocarcinoma.
Penyebab utama kanker hati adalah alkohol dan hepatitis. Salah satu bentuk yang
paling umum dari kanker, dan penyebab utama kedua kematian akibat kanker.

Menjaga kesehatan hati

Berikut adalah beberapa rekomendasi untuk membantu menjaga kesehatan hati agar bekerja
sebagaimana mestinya:

Menjaga asupan makanan dengan baik

Karena hati bertanggung jawab untuk mencerna lemak, kelebihan lipid dapat
membuatnya bekerja terlalu keras dan mengganggunya untuk melakukan tugas-tugas lain.
Selain itu, obesitas juga dapat menyebabkan penyakit hati berlemak. Oleh sebab itu, jaga pola
asupan makanan dengan baik.

Menghindari alkohol

Hindari alkohol sebisa mungkin. Mengonsumsi alkohol apalagi dalam jumlah besar
dapat menyebabkan sirosis hati. Pemecahan alkohol dapat menghasilkan bahan kimia
beracun untuk hati, seperti asetaldehida dan radikal bebas.

Waspada terhadap bahan kimia

Jika anda sering berurusan dengan bahan-bahan kimia yang ada pada produk-produk
pembersih, pertukangan, dan lain sebagainya, sebaiknya anda menggunakan masker, sarung
tangan, lengan panjang, dan topi. Apabila bekerja di dalam ruangan, pastikan ruangan
memiliki ventilasi yang baik. Hal ini karena hati berpotensi berhadapan dengan racun yang
masuk ke dalam tubuh terkait bahan kimia di sekitar anda.
Vaksinasi

Jika anda pada kondisi berisiko tertular hepatitis atau anda sudah terinfeksi dengan
segala bentuk virus hepatitis, berkonsultasilah pada dokter, bila perlu tanyakan apakah anda
harus mendapatkan vaksin hepatitis A dan hepatitis B.

Gunakan obat secara bijak

Konsumsi obat hanya bila diperlukan saja, sesuai dengan dosis yang dianjurkan ataupun
saran dokter. Jangan sembarang mencampurkan obat-obatan, termasuk pencampuran antara
suplemen herbal, obat resep, atau obat bebas.
Unsur Kebahasaan Artikel 1 Artikel 2
Adverbia  Jika  Tidak ada adverbia
Contoh Kalimat: Jika anda frekuentatif
pada kondisi berisiko  Adverbia lain:
tertular hepatitis atau  Untuk
anda sudah terinfeksi Contoh kalimat :
dengan segala bentuk Tujuan pengembangan
virus hepatitis, multimedia yaitu untuk
berkonsultasilah pada memudahkan komunikasi
dokter antara sumber informasi
 Biasanya(adverbia dan penerima informasi.
frekuentatif)  Karena
Contoh kalimat: Biasanya Contoh kalimat :
bersamaan dengan Karena itu dibutuhkan
obesitas atau kebiasaan dalam pengejaan
penyalahgunaan alkohol, di setiap pembelajaran.
vakuola lemak trigliserida  Dengan
terakumulasi dalam sel- Contoh kalimat :
sel hati Bahasa dan multimedia
 Sejumlah( adverbia sangat berpengaruh dalam
frekuentatif pembelajaran
Contoh kalimat:Hati ilmiah, dan perkembangan
menjaga sejumlah bahasa dan multimedia pun
vitamin-vitamin tersebut cukup maju dengan
tetap tersimpan didukung teknologi yang
semakin hari semakin
canggih dalam
menghasilkan sesuatu yang
baru di bidang
pembelajaran ilmiah.

Konjungsi  Sebelumnya  Dan


Contoh kalimat: Salah satu Contoh kalimat :Sebagian
aspek yang paling besar masyarakat sudah
mengesankan dari menganggap bahasa
kemampuan ini adalah bahwa tersebut sebagai bahasa
pertumbuhan kembali Indonesia dan sudah
(regrow) ke ukuran dan melekat dalam dirinya
kemampuan sebelumnya bisa sehingga untuk
dicapai tanpa harus mengimplementasikan
kehilangan fungsinya. bahasa Indonesia yang
 Berikutnya sesuai dengan EYD sangat
sulit.
Contoh kalimat: Besi yang  Contohnya
dilepaskan dari hemoglobin Contoh kalimat :
akan disimpan dalam hati Perkembangan multimedia
atau sumsung tulang, dan tidak selalu membawa
digunakan untuk membuat dampak positif tetapi
generasi sel darah berikutnya. terkadang membawa
dampak negatif pada
 Karena kehidupan sehari-hari,
contohnya komunikasi
Contoh kalimat : Hal ini melalui internet yang biasa
karena hati berpotensi kita sebut”chatting” seperti
berhadapan dengan racun di Yahoo Messenger,
yang masuk ke dalam tubuh Facebook,Twitter,dll
terkait bahan kimia di sekitar terlihat bahwa penulisan
anda bahasa menjadi
berbeda,hampir setiap
kata di singkat dan tidak
memperhatikan ejaan yang
benar(EYD).
 Selain itu
Contoh kalimat :
Selain itu, kita juga harus
dapat mengikuti
perkembangan multimedia,
agar tidak ketinggalan
seiring dengan
berkembangan multimedia
tersebut.
Kosa kata  Vaksinasi  Multimedia
 Lobus  Interakif
 Sintesis  Telekomunikasi
 Regenerasi
Buku Ilmiah 2
Membangun Literasi Sains Peserta Didik
Banyak pengamat pendidikan yang memberi penilaian bahwa memasuki abad ke-21, dunia
pendidikan Indonesia masih mengalami tiga masalah besar terutama berkaitan dengan rendahnya
kualitas pendidikan. Jika masalah besar ini dibiarkan, bukan tidak mungkin bangsa Indonesia akan
mengalami kegagalan total, dan menjadi bangsa yang bangkrut pada tahun 2020. Ada beberapa
indikasi yang menunjukkan kekhawatiran ini. Misalnya: studi PISA 2003 menyebutkan bahwa
peringkat Indonesia berada pada urutan ke-38 dari 41 negara yang diteliti terkait dengan tingkat
melek literasi sains. Riset TIMSS juga menyebutkan bahwa Indonesia berada pada peringkat 34 dari
45 negara yang diteliti. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negeri ini, langkah strategis yang
harus segera dilakukan adalah membangun literasi sains.

Buku Membangun Literasi Sains Peserta Didik ini hadir untuk memberi solusi dalam rangka
meningkatkan kualitas dan kuantitas peserta didik Indonesia yang melek sains. Menurut De Boer
(1991), istilah Literasi sains (science literacy) pertama kali dikemukakan oleh Paul de Hart Hurt, salah
seorang ahli pendidikan sains yang terkenal pada tahun 1958. Hurt menggunakan istilan science
literacy untuk menjelaskan pemahaman tentang sains dan penerapannya dalam pengalaman sosial.

Buku ini hadir untuk meningkatkan pemahaman guru dan peserta didik tentang
pengetahuan ilmiah, hakekat sains, peranan sains, penghargaan terhadap peranan sains, serta
kemampuan menggunakan metode dan keterampilan ilmiah dalam kehidupan sehari-hari.
Kemampuan itu meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Ada empat hal yang terpenting dari buku ini yang ingin disampaikan oleh penulis kepada
pembaca. Pertama, semangat membangun budaya literasi terhadap sains dan teknologi di kalangan
praktisi pendidikan sebagai langkah strategis peningkatan kualitas peserta didik. Kedua, membangun
wawasan tentang pentingnya peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam meningkatkan
kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat. Ketiga, memicu akselerasi peningkatan kualitas
sumber daya manusia profesional berbasis sains dan teknologi. Keempat, menyelamatkan generasi
dari buta literasi sains dan teknologi.

Studi tentang literasi sains di dunia semakin lama semakin berkembang. Hal ini dapat
terbukti dari semakin luasnya para peminat untuk mempelajari bidang tersebut. Namun
pemahaman terhadap konsep literasi sains di Indonesia masih dirasakan sangat kurang, baik dari sisi
konsep maupun dari sisi aplikasi konsep dalam penyelenggaraan pendidikan sains.

Buku ini pada dasarnya disusun dan dikembangkan berdasarkan hasil kajian dan penelitian
secara empirik di lapangan maupun secara akademik melalui kajian literatur dari berbagai sumber
mengenai konsep dan aplikasi literasi sains. Tujuan penulisan buku ini adalah agar hasil kajian
tersebut dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan pendidikan sains di Indonesia khususnya
berkenaan tentang literasi sains.
Pemahaman terhadap konsep literasi sains mutlak diperlukan oleh penyelenggara dan
praktisi pendidikan sains dalam rangka meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran sains.
Pendidikan sains di Indonesia hingga saat ini diasumsikan masih memiliki banyak kelemahan, baik
dari segi kurikulum, sumber daya manusia yang mendukungnya, proses pembelajaran, evaluasi hasil
pembelajaran serta sarana dan prasarana pembelajaran.

Kemajuan jaman yang semakin pesat yang ditandai dengan semakin berkembangnya sains,
teknologi, informasi dan komunikasi menuntut terjadinya perubahan mendasar dalam pembelajaran
sains. Sains bukanlah semata-mata menjadi materi pelajaran yang wajib diikuti dan dikuasai oleh
peserta didik di bangku persekolahan, melainkan lebih dari itu. Sains adalah bagian dari kehidupan
peserta didik, diharapkan pertimbangan-pertimbangan dan pengetahuan sains menjadi rujukan bagi
peserta didik dalam mengambil keputusan dan menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi
dalam kehidupan nyata. Dengan demikian pemahaman guru yang utuh mengenai sains, proses
pembelajaran sains, penilaian hasil pembelajaran sains, serta sumber dan sarana prasarana
pembelajaran sains menjadi amatlah penting.

Unsur Buku Ilmiah 1 Buku Ilmiah 2


Kebahasan
Adverbia  Beberapa(adverbia frekuentatif)  Tidak ada adverbia
Contoh kalimat: . Ada beberapa indikasi frekuentatif
yang menunjukkan kekhawatiran ini.  Adverbia lain:
 Banyak  Untuk
Contoh kalimat: Banyak pengamat Contoh kalimat : Ada
pendidikan yang memberi penilaian bahwa dua jalan utama yang
memasuki abad ke-21, dunia pendidikan dapat kita tempuh
Indonesia masih mengalami tiga masalah untuk mengenal Allah
besar terutama berkaitan dengan Swt.
rendahnya kualitas pendidikan.
 Karena
 Jika
Contoh kalimat : Ini
Contoh kalimat:
semua terjadi karena
Jika masalah besar ini dibiarkan, bukan
mereka belum
tidak mungkin bangsa Indonesia akan
mengenal Allah Swt
mengalami kegagalan total, dan menjadi
dengan iman, hati dan
bangsa yang bangkrut pata tahun 2020.
pikiran.
 Banyak
Contoh kalimat :
Dalam Al-Qur’an,
kita mendapati
banyak sekali ayat
yang membicarakan
tentang keesaan Allah
Swt.
 Sedikit
Contoh kalimat : Pada
buku ini, terdapat
sedikit kelemahan,
yaitu dari bahasa yang
digunakan masih
terdapat istilah-istilah
yang sulit dipahami
oleh masyarakat
awam.

Konjungsi  Pertama  Dan


Contoh kalimat: Pertama, semangat Contoh kalimat :
membangun budaya literasi terhadap sains Akan tetapi, banyak
dan teknologi di kalangan praktisi manusia yang masih
pendidikan sebagai langkah strategis ingkar dan tak perah
peningkatan kualitas peserta didik tunduk akan
 Kedua kekuasaan-Nya.
Contoh kalimat: Kedua, membangun  Pertama
wawasan tentang pentingnya peran ilmu Contoh kalimat :
pengetahuan dan teknologi dalam Pertama, tajalli dzati
meningkatkan kesejahteraan sosial dan yang terjadi secara
ekonomi masyarakat. intrinsik pada esensi
 Ketiga Tuhan itu sendiri
Contoh kalimat: Ketiga, memicu akselerasi dalam bentuk
peningkatan kualitas sumber daya manusia
penciptaan potensi.
profesional berbasis sains dan teknologi
 Kedua
 Keempat
Contoh kalimat :
Contoh kalimat: Ketiga, memicu akselerasi
Tajalli syuhudi, yaitu
peningkatan kualitas sumber daya manusia
penampakan diri
profesional berbasis sains dan teknologi
secara nyata yang
 Misalnya
Contoh kalimat: Misalnya: studi PISA 2003
mengambil bentuk
menyebutkan bahwa peringkat Indonesia penampakan diri
berada pada urutan ke-38 dari 41 negara dalam alam semesta.
yang diteliti terkait dengan tingkat melek  Tetapi juga
literasi sains. Contoh kalimat :
Tidak hanya fisik,
tetapi juga sifat
psikologis atau
prilaku.
 Atau
Contoh kalimat :
Penyandian yang
bersifat psikologis
dilakukan secara tidak
langsung, yaitu
melalui sintesis atau
pembentukan protein
menjadi hormon.
 Ada pula
Contoh kalimat : Kita
pun mengenal ada
hormon-hormon
ketakutan,
kecemasan, agresif,
dan ada pula hormon-
hormon yang
melahirkan rasa cinta
dan kasih sayang,
kebahagiaan,
ketenangan,
kegembiraan, dan
kesedihan.
 Sebelumnya
Contoh kalimat :
Namun, kehadiran
buku ini memiliki
sejumlah manfaat,
diantaranya kita akan
mendapatkan
berbagai hal yang
sebelumnya mungkin
tidak pernah terlintas
dalam pikiran kita.
Kosa Kata  Akselerasi
 Empiris
 Afektif
 Eksplisit
 Riset
 Dna

Anda mungkin juga menyukai