• Identifikasi masalah adalah salah satu proses penelitan yang boleh dikatakan paling penting
diantara proses lain.
----- . Masalah penelitian secara umum bisa kita temukan lewat studi literatur atau lewat
pengamatan lapangan (observasi, survey, dsb).
-----
Masalah penelitian bisa didefinisikan sebagai pernyataan yang mempermasalahkan suatu
variabel atau hubungan antara variabel pada suatu fenomena.
-----Sedangkan variabel itu sendiri dapat didefinisikan sebagai pembeda antara sesuatu dengan
yang lain.
------Ketika kita mengambil topik penelitian untuk membedakan raut muka mahasiswa yang
lagi bokek dan mahasiswa yang lagi banyak uang, kita punya variabel “raut muka” dan
variabel “keadaan keuangan”. Nah kita ingin tahu hubungan dua variabel ini, maka jadilah itu
sebuah masalah penelitian .
Sumber Masalah
• 1. Masalah Yang Ada di Manusianya
Sendiri (People and Problem)
• 2. Masalah di Cara, Teknik dan Struktur
Kerja (Program)
• 3. Fenomena yang Terjadi (Phenomenon)
Kriteria Masalah
• Menarik
• Bermanfaat
• Hal Yang baru
• Dapat diuji (diukur) secara empiris
• Dapat dilaksanakan
• Merupakan masalah yang penting
• Tidak Melanggar Etika. Yang terakhir adalah masalah etika. Penelitian harus
dilakukan dengan kejujuran metodologi, prosedur harus dijelaskan kepada obyek penelitian, tidak
melanggar privacy, publikasi harus dengan persetujuan obyek penelitian, tidak boleh melakukan
penipuan dalam pengambilan data maupun pengolahan data.
• Nikmati permasalahan yang muncul,
tekuni solusi dan eksperimen yang kita
rencanakan, dan jreng jreng jreng ….
Insya Allah tugas akhir kita akan selesai
sesuai dengan waktu yang ditetapkan,
tanpa nyontek, tanpa membeli dari penjual
skripsi dan tanpa kutukan dosa dari Alloh
swt. Amin.
PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA
DALAM KARYA ILMIAH
R. PANCA PERTIWI HIDAYATI
CIRI RAGAM BAHASA ILMIAH
• 1.Cendikia
Di dalam bahasa cendekia mampu membentuk
pernyataan yang tepat dan seksama sehingga gagasan
yang disampaikan penulis dapat diterima oleh
pembaca secara tepat. Kalimat-kalimat yang
digunakan mencerminkan ketelitian yang objektif
sehingga suku-suku kalimatnya mirip dengan
proposisi logika.
Kecendikiaan juga berhubungan dengan kecermataan
memilih kata seperti : tidak mubazir, tidak rancu, dan
tidak bersifat idiomatis
• 2. Lugas
– Dengan paparan yang lugas, kesalahpahaman dan kesalahan menafsirkan isi
kalimat akan terhindarkan. Penulisan yang bernada sastra cenderung tidak
mengungkapkan sesuatu secara langsung (lugas).
• 3. Jelas
– Ketidakjelasan pada umumya akan muncul pada kalimat yang sangat panjang.
Dalam kalimat panjang, hubungan antar gagasan menjadi tidak jelas. Oleh
sebab itu, dalam artikel ilmiah disarankan tidak digunakan kalimat yang terlalu
panjang. Kalimat panjang boleh digunakan asalkan penulis cermat dalam
menyusun kalimat sehingga hubungan antar gagasan dapat diikuti secara jelas.
• 4. Bertolak dari gagasan
– Penonjolan diarahkan pada gagasan atau hal-hal yang diungkapkan, tidak pada
penulis / pelaku
• 5. Formal
– Tingkat keformalan bahasa dalam artikel ilmiah dapat dilihat pada lapis kosakata, bentukan kata,
dan kalimat. Kosakata yang digunakan cenderung menggarah pada kosakata ilmiah teknis, yang
jarang dipahami oleh masyarakat umum. Perlu kecermataan dalam memilih kosakata untuk
artikel ilmiah.
– Keformalan kalimat dalam artikel ilmiah ditandai oleh :
– <1> Kelengkapan unsur wajib(subjek dan Predikat)
– <2> Kebenaran isi
– <3> Tampilan esai formal
• 6. Obyektif
– Hindari kata-kata yang menunjukan sifat subjektif, seperti :
– Dari paparan tersebut kiranya dapat disimpulkan.
• 7. Ringkas dan padat
– Contoh :
– Nilai etis sebagaimana tersebut pada paparan di atas menjadi pedoman dan dasar pegangan hidup
dan kehidupan bagi setiap warga Negara Indonesia.
• 8. Konsisten
– Contoh :
– Untuk mengatasi penumpang yang melimpah menjelang dan usai lebaran, pengusaha angkutan
dihimbau mengoprasikan semua telah disiapkan kendaraan ekstra.
• B. Menggunakan paragraf yang benar
– Banyak ilmuan Indonesia tidak dapat menggunakan
paragraf secara efektif, karena tidak dipahaminya
fungsi paragraf sebagai pemersatu kalimat yang
berhubungan secara sebab-akibat menjelaskan suatu
kesatuan gagasan atau tema.
Kesalahan umum pemakaian Bahasa Indonesia dalam artikel
ilmiah
• 1. Kesalahan penalaran
– contoh :
– Dengan penalaran ini dapat meningkatkan kreativitas mahasiswa.
• 2. Kerancuan
– contoh :
– Memperlebarkan <> Memperlebar.
– Dan lain sebagainya <> dan lain-lain / dan sebagainya
• 3. Pemborosan
– Contoh :
– Data yang digunakan untuk menjawab semua permasalahan yang ada dalam penelitian ini dapat dipilah menjadi dua
yaitu data utama dan data penunjang.
• 4. Ketidaklengkapan kalimat
– Sebuah kalimat dikatakan lengkap bila setidaknya memiliki pokok dan penjelas atau subjek dan predikat.
• 5. Kesalahan kalimat pasif
•
Kesalahan Kalimat Pasif: Kesalahan pembentukan kalimat pasif yang sering
dilakukanoleh penulis karya tulis ilmiah adalah kesalahan pembentukan kalimat pasif
yang berasal dari kalimat aktif intransitif.
• Contoh- 1:
– Berbagai kesalahan departemen teknis dalam kuartal pertama tahun 2001 berhasil
diungkap melalui pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan
Pembangunan.
Pertanyaan yang dapat diajukan adalah siapa yang berhasil ?; Benarkah yang berhasil adalah
berbagai kesalahan departemen teknis ?
Perbaikan :