Anda di halaman 1dari 5

Notulensi Seminar Nasional Smart Training FoSEIL

“Membentuk Mahasiswa Kreatif dan Inspiratif Dengan Melalui Pendidikan dan Karya Tulis
Ilmiah Untuk Mewujudkan Generasi Emas Indonesia”

Pelaksanaan : Jum’at, 17 Juli 2020 / 19.45 WIB


Tempat : Grup WA (via online)
Pemateri : Arif Darmawan, S.E., M.A

Materi

Berbicara mengenai menjadi insan unggul melalui pendidikan dan karya ilmiah akan
berkaitan dengan sebuah diagram Maslow tentang kebutuhan manusia dalam bentuk piramid.
Diagram paling atas menunjukkan aktualisasi diri sebagai kebutuhan puncak dan paling tinggi
bagi manusia dibandingkan dengan fisiologis dan sosial.

Aktualisasi diri saat ini sering dimaknai negatif sebagai ekspresi diri yang berlebihan di
sosial media. Padahal, sebagai mahasiswa, seharusnya dituntut sebagai “agent of change” alias
agen perubahan untuk selalu berkontribusi secara positif kepada lingkungan sekitar. Aktualisasi
diri salah satunya bisa diwujudkan dengan mengikuti karya ilmiah yang sangat berguna di masa
depan kelak.

Karena dengan karya ilmiah, kita akan punya “rekam jejak” untuk bisa ditunjukkan kepada
orang lain (sebagai bukti asli portfolio kalian) di dunia kerja. Hal ini menjadi sesuatu yang
“khas” dan poin plus bagi pelamar kerja dan juga calon atasan kalian.

Berikut ini adalah tips dalam menggapai sukses sebagai mahasiswa yang berprestasi dan
kontributif.

1) Menetapkan tujuan kedepan;


2) Konsentrasi saat belajar di kelas;
3) Menerapkan sistem memahami dalam belajar;
4) Cari banyak teman;
5) Cari mentor terbaik;
6) Mencoba berbagai hal positif;
7) Memulai bisnis dari sekarang;
8) Jangan mau menjadi lulusan biasa saja;
9) Asah skill yang dimiliki;
10) Jangan pernah meremehkan akademik

Lalu, bagaimana dengan menulis karya ilmiah?

Proses dan detail mengenai hal ini akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Menulis, dalam pengertian yang sesungguhnya (ilmiah) adalah pekerjaan yang sering
disebut gampang-gampang susah, artinya gampang dilakukan jika ada hasrat dan
kemauan, dan susah jika tidak ada kemauan. Biasanya sulit untuk memulai tetapi mudah
jika sudah terbiasa. Bahkan kalau orang sudah terbiasa menulis, terasa resah kalau ia
tidak menulis. Sebagaimana pekerjaan profesional lainnya, maka menulis perlu latihan
dan keberanian untuk salah dan gagal (trial and error).
2. Tanpa kemauan dan berani untuk gagal (sementara), maka jangan harap untuk berhasil.
Tentu di samping modal kemauan, perlu juga modal lain, yaitu membaca, membaca
literatur. Ini tidak boleh tidak, sebab semakin kita banyak membaca, semakin kaya ide.
Dan menulis memerlukan ide dan kreativitas.
3. Karya tulis biasanya dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:
a. Karya tulis ilmiah populer, adalah karya tulis yang dipersiapkan untuk publikasi
dalam suatu penerbitan di surat kabar atau majalah populer. Biasanya karya tulis yang
demikian mengambil tema-tema aktual, yang sedang hangat diisukan (isu-isu
kontemporer), bukan isu yang sudah kadaluarsa. Oleh karena itu teknik penulisan dan
bahasa yang digunakan bersifat populer, renyah dan enak dibaca, dan lebih sederhana
sifatnya. Misalnya dalam surat kabar tidak digunakan teknik catatan kaki dan daftar
pustaka, demikian pula dalam majalah-majalah populer pada umumnya.
b. Karya tulis ilmiah formal, adalah karya tulis yang dipersiapkan untuk kepentingan-
kepentingan formal, misalnya untuk usulan penelitian (proposal) seminar,
munaqasyah, jurnal dan seterusnya. Pada umumnya karya tulis yang demikian terikat
oleh kaidah-kaidah atau metode penulisan dan bahasa yang ketat, dan harus
mencantumkan sumber penulisan (catatan kaki dan daftar pustaka). Tema-tema yang
diangkat lebih bersifat khusus dan mendalam. Termasuk karya tulis semacam ini
adalah disertasi (untuk S3), tesis (untuk S2), skripsi (untuk S1) dan paper atau
makalah untuk kepentingan formal.
4. Dalam karya tulis ilmiah setidaknya ada dua jenis penulisan, yaitu:
a. Deskriptif-informatif, artinya tulisan tersebut hanya menggambarkan dan
menuturkan informasi kepada orang lain
b. Analitis kritis, artinya tulisan tersebut di samping menuturkan informasi, juga
memberikan analisis secara kritis dan mendalam. Oleh sebab itu jenis tulisan ini juga
bisa disebut deskriptif-analitis-kritis. Tulisan yang baik tentu yang memiliki sifat
seperti ini. Sebagaimana ciri berpikir keilmuan atau berpikir ilmiah ditandai oleh
beberapa hal, yaitu: rasional-logis, objektif, universal, sistematis-koheren
(metodologis), atau bercirikan logico hipotetico-verifikatif.

Bagaimana memulai menulis?

Sebelum memulai menulis setidaknya ada dua langkah yang mesti diperhatikan: pertama,
mencari tema dan topik; kedua, merumuskan masalah; ketiga, memecahkan masalah.

Kadang-kadang kalau dipikir, penulis itu pekerjaannya “mencari masalah”. Mencari-cari


masalah untuk dipecahkan sendiri jalan keluarnya. Inilah sikap kreatif seorang penulis.
Mencari masalah itu berbagai macam cara dan perolehannya. Masalah bisa ditemukan lewat
perenungan, pengamatan, diskusi, membaca, ngobrol dengan teman, dan seterusnya.
Masalah-masalah yang sifatnya masih umum, maka kita perlu memperkecil ruang
lingkupnya dan kita rumuskan sedemikain rupa, jelas dan mengarah. Sehingga perumusan
masalah itu akan mudah dipecahkan. Perumusan masalah itu dibuat dalam bentuk
pertanyaan-pertanyaan yang spesifik.

Tujuan utama pembuatan setiap karya tulis, termasuk karya ilmiah, adalah
mengkomunikasikan informasi, ide, atau konsep kepada pembaca agar dapat dipahami,
dimanfaatkan, dan dikembangkan.

Cara membuat artikel ilmiah yang paling utama adalah menentukan tema. Tema
merupakan pembahasan utama dari artikel ilmiah yang kalian tulis. Tema juga akan
membantu kita untuk menentukan judul artikel ilmiah/karya populer. Karena sifat dari artikel
ilmiah lebih universal, pastikan kalian memillih tema yang mudah untuk dipahami
masyarakat umum. Untuk menentukan tema kalian dapat melakukan observasi atau
penelitian terlebih dahulu. Lakukan perencanaan yang matang sebelum menulis artikel
ilmiah.

Cara membuat artikel ilmiah/karya tulis populer selanjutnya adalah merancang kerangka
tulisan. Agar tulisan tersusun secara sistematis, sebelum menulis pastikan untuk membuat
kerangka tulisan. Kerangka tulisan berisi apa saja yang akan kalian tulis secara urut pada
sebuah artikel ilmiah.

Kerangka tulisan dibuat sebagai perencanaan garis besar poin-poin apa yang akan kalian
informasikan. Buatlah setidaknya tulisan ‘kasar’ atau 'draft awal' sebelum menulis artikel
ilmiah lebih detail lagi. Kumpulkan analisis masalah, teori, fakta, dan hasil penelitian lalu
susun semuanya secara sistematis. Kalian dapat menempatkan isi dari artikel ilmiah ke
beberapa bentuk sub judul.
Cara membuat artikel ilmiah yang perlu kalian perhatikan adalah bahasa penulisan. Dari
segi bahasa, penulisan artikel ilmiah sedikit berbeda dari penulisan karya ilmiah. Artikel
ilmiah ditulis dengan bahasa yang lebih sederhana karena sasaran pembacanya lebih
universal. Berbeda dengan karya ilmiah yang menggunakan bahasa sangat formal dan
cenderung kaku.

Dalam memulai artikel ilmiah, perlu memberi paragraf pembuka untuk memulai tulisan.
Pilihan kalimat pada paragraf pembuka memiliki peran paling penting untuk keseluruhan
artikel ilmiah. Dengan paragraf pembuka yang menarik, para pembaca dan audiens akan
tertarik membaca artikel ilmiah sampai akhir.

Meski ditulis semenarik mungkin, patut untuk diingat bahwa sifat dari artikel ilmiah
adalah sistematis. Tulis paragraf pembuka dengan bahasa yang mudah dimengerti dan
dipahami oleh seluruh pembaca/audiens.

Setelah menuliskan paragraf pembukaan yang menarik, cara membuat artikel ilmiah
selanjutnya adalah menulis isi dari artikel ilmiah itu sendiri. Tulislah isi artikel ilmiah
menggunakan bahasa yang tepat dan mudah dipahami. Jangan pernah gunakan kata-kata
yang bersifat ambigu pada artikel ilmiah.

Pada bagian isi, tulislah analisis masalah, teori, fakta, dan hasil penelitian yang telah
diakukan. Artikel ilmiah harus didasari dengan pemikiran ilmiah. Artinya kalian harus
menuliskannya secara logis dan empiris. Artikel ilmiah juga bersifat objektif. Artinya
informasi atau tema yang dibahas sesuai dengan karakteristik objek yang ada. Tulis karya
ilmiah secara sistematis seperti memberi penomoran atau sub bab yang ada. Isi dari artikel
ilmiah harus disertai dengan referensi yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.

Setelah memaparkan pokok-pokok bahasan pada bagian isi, kalian perlu menutup artikel
ilmiah dengan paragraf yang kuat dan meyakinkan. Kalian bisa menuliskan rangkuman
singkat dari keseluruhan isi artikel serta meminta saran pada pembaca/audiens jika
menemukan kekurangan pada artikel ilmiah yang sudah ditulis. Tulis penutup artikel secara
lugas dan tegas disertai bahasa yang mudah dipahami.

Sekian materi pada Seminar Nasional Smart Training FoSEIL


Pertanyaan dan Jawaban

1. Nama : Dwiana Paramita


Jurusan : PGSD UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Pertanyaan : Bagaimana cara menata kalimat pada tulisan dengan baik agar enak
dibaca? Karna jujur saja saya ingin menulis, namun masih agak kesulitan
dalam merangkai kata-kata
Jawaban : Cara dalam menata kalimat adalah rajin berlatih. Langkah awal, tulislah
dan tuangkanlah gagasan atau ide sebanyak-banyaknya dalam bentuk
tulisan. Jangan khawatir dan menimbang mana yang menarik atau tidak.
Teruslah menulis hingga selesai. Selepas selesai, coba baca ulang kembali
lalu mulailah melakukan revisi dan editing atas tulisan awal yang dibuat.
Nanti akan ketemu celah kekurangan dan koreksi yang dapat dilakukan.
Intinya, teruslah menulis supaya semakin terasah dalam merangkai kata-
kata. Lalu, jangan lupa untuk banyak membaca supaya pemikiran dapat
terbuka luas. Terimakasih
2. Nama : Siti Ainur Rohmah
Jurusan : Tadris Biologi
Pertanyaan : Bagaiman tips untuk mempermudah dalam menyusun kata agar menjadi
kalimat yang mudah dipahami atau dimengerti oleh pembaca, karena saya
pribadi sangat merasa kesulitan kak. Terimakasih
Jawaban : Intinya sama seperti yang sudah saya tulis kepada Dwiana. Practice
makes perfect. Seringlah berlatih dan melihat berbagai contoh dari artikel
populer seperti majalah, surat kabar atau sumber bacaan lainnya.
Penyusunan kata sangat ditentukan oleh keragaman bahasa yang kita
punya. Keragaman ini didapat dari makin seringnya kita membaca agar
kosakata dan perbendaharaan kata semakin kaya. Mulailah dari sekarang,
saat ini juga agar tidak menyesal di kemudian hari. Selamat mencoba!

“There is no elevator to success. You have take the stairs”

Believe in process!

Selalu percaya bahwa hasil tidak akan mengkhianati usaha

Anda mungkin juga menyukai