PENDAHULUAN
Apakah yang dimaksud dengan sastra? Pertanyaan ini sulit untuk dijawab. Banyak
jawaban telah disuguhkan, namun belum muncul kepuasan dalam diri sang
penanya. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang menyukai karya sastra tetapi
mereka tidak paham betul apa itu sastra.
Dan apakah perbedaan antara sastra dan studi sastra? Masih banyak orang yang
menganggap sama sastra dan studi sastra. Padahal sastra dan studi sastra adalah
dua hal yang berbeda.
Teori sastra juga merupakan salah satu pelajaran yang dipelajari dalam studi
bahasa dan sastra Indonesia. Dan pelajaran ini termasuk materi yang sangat
penting untuk dipelajari.
Maka dari itu kami mencoba mengulas mengenai hakikat, ciri, fungsi, dan nilai
sastra untuk membantu memahami sastra dari hal yang paling dasar.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pada hakikatnya sastra adalah representasi dari ide-ide atau ekspresi seseorang
maupun suatu kelompok masyarakat.
Dalam hal ini, upaya untuk mendefinisikan sastra dengan batasan yang tidak
terlalu luas ataupun sempit telah banyak dilakukan orang, tetapi tetap tidak
kunjung memberikan kepuasan.
Seperti Taum mendefinisikan sastra sebagai karya cipta atau fiksi yang bersifat
imajinatif atau sastra adalah penggunaan bahasa yang indah dan berguna yang
menandakan hal-hal lain.
Dapat dikatakan juga bahwa sastra adalah hasil cipta manusia dengan
menggunakan media bahasa tertulis, bersifat imajinatif ( bersifat khayal ) ,
disampaikan secara khas, dan mengandung pesan yang bersifat relatif (bergantung
pada sudut pandang orang yang melihat atau membaca).
2
Sedang Rene Wellek dan Austin Warren dalam bukunya mengatakan bahwa
sastra adalah segala sesuatu yang tertulis atau tercetak yang dibatasi hanya pada
mahakarya yaitu buku-buku yang dianggap memiliki perbedaan mencolok karena
bentuk dan ekspresi sastranya.
Menurut penyair besar romawi yang bernama Horatius, sastra yang diciptakan
harus memiliki tujuan ( mengapa karya sastra tersebut diciptakan ), dapat
dinikmati, dan bermanfaat ( ada ibrah yang dapat dipetik setelah seseorang
menikmati karya sastra tersebut).
3
2.2 Ciri-Ciri Sastra
4. Teks tertulis juga sangat mungkin makin lepas dari kerangka referensi aslinya.
Penulis mengarang tulisannya berdasarkan situasi tertentu, situasi pribadi, situasi
sosial, berdasarkan situasi dia sendiri sebagai pembaca.
6. Sastra melampaui batas bangsa dan zaman. Nilai-nilai kebenaran, ide, atau
gagasan dalam karya sastra yang baik bersifat universal, sehingga dapat dinikmati
oleh bangsa manapun.
4
2.3 Nilai-Nilai Sastra
Nilai yang terkadung pada karya sastra adalah nilai yang dapat dijadikan sebagai
pedoman berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Nilai sastra terdiri atas nilai
hedonik, nilai artistik, nilai kultural, nilai etis, moral, agama, dan nilai praktis.
Nilai yang dapat mewujudkan suatu pernyataan perasaan atau pendapat tentang
seni atau keterampilan saat melakukan pekerjaan
Nilai yang dapat mengandung hubungan yang mendalam dalam suatu masyarakat,
peradaban, atau kebudayaan.
4. Nilai etis, moral, dan agama (ethical, moral, and religious value)
Nilai yang dapat memberikan suatu pengajaran tentang etika, moral, dan
keagamaan di tengah masyarakat yang beragam.
Nilai yang mengandung hal-hal praktis yang artinya dapat mengubah kata benda
atau kata ganti, biasanya dengan menjelaskannya atau mengubahnya menjadi
lebih spesifik dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya
sepraktis-praktisnya yag berarti semudah-mudahnya.
5
2.4 Fungsi Sastra
Jadi, pertanyaan mengenai apa fungsi sastra ini belum sepenuhnya dapat
dijelaskan dengan tepat karena yang bisa merasakan fungsi sastra adalah si
pembaca itu sendiri. Apakah ia mendapatkan pengetahuan, hiburan, nilai
kebenaran, nilai psikologis, dan lain sebagainya. Berkaitan dengan kehidupan
sosial kemasyarakatan, sastra memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut.
3. Fungsi estetis, yaitu sastra mampu memberikan keindahan bagi penikmat atau
pembacanya karena karena sifat keindahannya.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa sastra adalah karya cipta
dengan penggunaan bahasa yang mengandung nilai estetika, dapat dinikimati
orang banyak, dan memiliki manfaat atau ibrah yang dapat dipetik. pembelajaran
sastra sangatlah penting, karena di dalam pembelajaran sastra tersebut dapat
beberapa aspek kemanusiaan yang dapat mengasah kepekan sosial dan ketajaman
watak. Serta dengan mempelajari sastra, seeorang dapat belajar bagaimana
caranya menghargai karya-karya orang lain, karena pada dasarnya sastra dapat
membantu seseorang lebih memahami kehidupan dan menghargai nilai-nilai
kemanusiaan. Tak hanya itu, sastra juga sangat berpengaruh besar besar terhadap
kehidupan masyarakat. Makna sastra itu sendiri adalah lukisan yang mengandung
nilai kebaikan, maka hal ini berarti sastra dapat membawa kita ke dalam kebaikan.
3.2 Saran
7
Daftar Pustaka
http://simpulanilmu.blogspot.com/2016/07/pengertian-teori-sastra-dan-
fungsi.html?m=1 [Diakses ada 1 September 2019]
Teeuw,A.1988. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta Pusat:PT Dunia Pustaka Jaya