Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Apakah yang dimaksud dengan sastra? Pertanyaan ini sulit untuk dijawab. Banyak
jawaban telah disuguhkan, namun belum muncul kepuasan dalam diri sang
penanya. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang menyukai karya sastra tetapi
mereka tidak paham betul apa itu sastra.

Dan apakah perbedaan antara sastra dan studi sastra? Masih banyak orang yang
menganggap sama sastra dan studi sastra. Padahal sastra dan studi sastra adalah
dua hal yang berbeda.

Teori sastra juga merupakan salah satu pelajaran yang dipelajari dalam studi
bahasa dan sastra Indonesia. Dan pelajaran ini termasuk materi yang sangat
penting untuk dipelajari.

Maka dari itu kami mencoba mengulas mengenai hakikat, ciri, fungsi, dan nilai
sastra untuk membantu memahami sastra dari hal yang paling dasar.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana hakikat sastra?


2. Apa sajakah ciri-ciri sastra?
3. Apa sajakah nilai-nilai sastra?
4. Apa sajakah fungsi sastra?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk memahami hakikat dan ruang lingkup sastra


2. Untuk menjelaskan ciri-ciri, nilai-nilai dan fungsi sastra.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Sastra

Pada hakikatnya sastra adalah representasi dari ide-ide atau ekspresi seseorang
maupun suatu kelompok masyarakat.

Dan ruang lingkup sastra (literature) adalah kreativitas penciptaan. Umumnya


sastra ditulis dalam bentuk teks. Maka dari itu, ada teks karya sastra, teks kritik
sastra, dan teks teori sastra. Namun, tidak sedikit juga sastra yang dituangkan
dalam bentuk oral. Ruang lingkup sastra (literature) berbeda dengan studi sastra.
Studi sastra berfokus pada ilmu. Pertanggungjawaban sastra ialah estetika
sedangkan pertanggungjawaban studi sastra berupa logika ilmiah.

Dalam hal ini, upaya untuk mendefinisikan sastra dengan batasan yang tidak
terlalu luas ataupun sempit telah banyak dilakukan orang, tetapi tetap tidak
kunjung memberikan kepuasan.

Luxemburg, et al (1986) mengatakan, memberi definisi sastra secara universal


bukanlah hal yang mudah. Sastra bukanlah benda yang biasa kita jumpai. Namun,
sastra adalah sebuah nama yang dengan alasan tertentu diberikan kepada sejumlah
hasil tertentu dalam suatu lingkungan kultural. Sehingga banyak perbedaan yang
muncul dalam mendefinisikan sastra.

Seperti Taum mendefinisikan sastra sebagai karya cipta atau fiksi yang bersifat
imajinatif atau sastra adalah penggunaan bahasa yang indah dan berguna yang
menandakan hal-hal lain.

Dapat dikatakan juga bahwa sastra adalah hasil cipta manusia dengan
menggunakan media bahasa tertulis, bersifat imajinatif ( bersifat khayal ) ,
disampaikan secara khas, dan mengandung pesan yang bersifat relatif (bergantung
pada sudut pandang orang yang melihat atau membaca).

2
Sedang Rene Wellek dan Austin Warren dalam bukunya mengatakan bahwa
sastra adalah segala sesuatu yang tertulis atau tercetak yang dibatasi hanya pada
mahakarya yaitu buku-buku yang dianggap memiliki perbedaan mencolok karena
bentuk dan ekspresi sastranya.

Menurut penyair besar romawi yang bernama Horatius, sastra yang diciptakan
harus memiliki tujuan ( mengapa karya sastra tersebut diciptakan ), dapat
dinikmati, dan bermanfaat ( ada ibrah yang dapat dipetik setelah seseorang
menikmati karya sastra tersebut).

3
2.2 Ciri-Ciri Sastra

Ciri-ciri sastra yaitu:

1. Tatanan bahasanya indah

2. Isinya dapat menggambarkan kehidupan manusia dengan berbagai bentuk


permasalahannya.

3. Cara penyajiannya terkesan menarik

4. Teks tertulis juga sangat mungkin makin lepas dari kerangka referensi aslinya.
Penulis mengarang tulisannya berdasarkan situasi tertentu, situasi pribadi, situasi
sosial, berdasarkan situasi dia sendiri sebagai pembaca.

5. Sastra memberikan hiburan. dalam hati manusia terpahat kecintaan dan


keindahan. Manusia adalah makhluk yang menyukai keindahan. Karya sastra
adalah apresiasi keindahan itu. Oleh karena itu, karya sastra yang baik selalu
menyenangkan pembaca.

6. Sastra melampaui batas bangsa dan zaman. Nilai-nilai kebenaran, ide, atau
gagasan dalam karya sastra yang baik bersifat universal, sehingga dapat dinikmati
oleh bangsa manapun.

4
2.3 Nilai-Nilai Sastra

Nilai yang terkadung pada karya sastra adalah nilai yang dapat dijadikan sebagai
pedoman berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Nilai sastra terdiri atas nilai
hedonik, nilai artistik, nilai kultural, nilai etis, moral, agama, dan nilai praktis.

1. Nilai hedonik (hedonic value)

Nilai yang memberikan kesenangan langsung kapada pembaca atau penikmat


sastra.

2. Nilai artistik (artistic value)

Nilai yang dapat mewujudkan suatu pernyataan perasaan atau pendapat tentang
seni atau keterampilan saat melakukan pekerjaan

3. Nilai kultural (cultural value)

Nilai yang dapat mengandung hubungan yang mendalam dalam suatu masyarakat,
peradaban, atau kebudayaan.

4. Nilai etis, moral, dan agama (ethical, moral, and religious value)

Nilai yang dapat memberikan suatu pengajaran tentang etika, moral, dan
keagamaan di tengah masyarakat yang beragam.

5. Nilai praktis (practical value)

Nilai yang mengandung hal-hal praktis yang artinya dapat mengubah kata benda
atau kata ganti, biasanya dengan menjelaskannya atau mengubahnya menjadi
lebih spesifik dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya
sepraktis-praktisnya yag berarti semudah-mudahnya.

5
2.4 Fungsi Sastra

Fungsi sastra, menurut sejumlah teoritikus, adalah untuk membebaskan pembaca


dan penulisnya dari tekanan emosi. Mengekspresikan emosi berarti melepaskan
diri dari emosi itu. Contohnya adalah ketika penonton drama dan pembaca novel
yang bisa mengalami perasaan lega dalam artian bisa melepaskan emosinya.
Namun hal ini masih dipertanyakan karena banyak novel yang ditulis atau drama
yang dipentaskan diciptkan atas dasar curahan emosi penulisnya sehingga
pembaca pun bisa merasakan emosi yang menekan penulisnya.

Jadi, pertanyaan mengenai apa fungsi sastra ini belum sepenuhnya dapat
dijelaskan dengan tepat karena yang bisa merasakan fungsi sastra adalah si
pembaca itu sendiri. Apakah ia mendapatkan pengetahuan, hiburan, nilai
kebenaran, nilai psikologis, dan lain sebagainya. Berkaitan dengan kehidupan
sosial kemasyarakatan, sastra memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut.

1. Fungsi rekreatif, yaitu sastra dapat memberikan hiburan yang menyenangkan


bagi pnikmat atau pembacanya.

2. Fungsi didaktif, yaitu sstra mampu mengarahkan atau mendidik pembacanya


karena nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang terkandung di dalamnya.

3. Fungsi estetis, yaitu sastra mampu memberikan keindahan bagi penikmat atau
pembacanya karena karena sifat keindahannya.

4. Fungsi etiket, yaitu sastra mampu memberikan pelajaran kepada penikmatnya


sehingga mereka sastra dapat membedakan hal yang baik dan buruk. karena sastra
yang berkualitas baik adalah yang mengandung moral tinggi.

5. Fungsi religius, yaitu sastra pun menghasilkan karya-karya yang mengandung


ajaran agama yang dapat diteladani para penikmat atau pembaca sastra.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa sastra adalah karya cipta
dengan penggunaan bahasa yang mengandung nilai estetika, dapat dinikimati
orang banyak, dan memiliki manfaat atau ibrah yang dapat dipetik. pembelajaran
sastra sangatlah penting, karena di dalam pembelajaran sastra tersebut dapat
beberapa aspek kemanusiaan yang dapat mengasah kepekan sosial dan ketajaman
watak. Serta dengan mempelajari sastra, seeorang dapat belajar bagaimana
caranya menghargai karya-karya orang lain, karena pada dasarnya sastra dapat
membantu seseorang lebih memahami kehidupan dan menghargai nilai-nilai
kemanusiaan. Tak hanya itu, sastra juga sangat berpengaruh besar besar terhadap
kehidupan masyarakat. Makna sastra itu sendiri adalah lukisan yang mengandung
nilai kebaikan, maka hal ini berarti sastra dapat membawa kita ke dalam kebaikan.

3.2 Saran

Pembelajaran sastra dianggap tidaklah penting, karena pada jenjang pendidikan


umumnya lebih mengedepankan serta mementingkan pembelajaran yang ilmiah
dan bertekhnologi. Padahal dengan adanya pembelajaran sastra dapat turut
berperan dalam pembentukan kepribadian, watak, dan sikap yang tentunya akan
lebih baik jika diterapkan sejak dini di sekolah-sekolah. Ada baiknya pula jika kita
terus menikmati sembari mempelajari sastra untuk terus mengasah ketajaman
watak yang dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.

7
Daftar Pustaka

Unknown.2012.Perkembangan Karya Seni Dunia

https://perkembangankaryasenidunia.blogspot.com [Diakses pada 31 Agustus


2019]

Pendidikan,D.2014. Pengertian Sastra Menurut 15 Para Ahli Dan KBBI

https://www.dosenpendidikan.co.id [Diakses pada 31 Agustus 2019]

Wellek, Rene dan Austin Warren. (1993). Teori Kesusastraan. Jakarta:Gramedia

Darma,Budi. (2019). Pengantar Teori Sastra. Bogor:Buku Kompas

Serenade, A. 2011. Unsur-unsur dan Nilai-nilai Sastra.

http://aristhaserenade.blogspot.com/p/unsur-dan-nilai-sastra.html [Diakses pada


31 Agustus 2019]

Ihsan,Spd.2016. Pengertian Teori Sastra dan Fungsi Sastra, Secara konseptual,


dan Menurut Beberapa Ahli

http://simpulanilmu.blogspot.com/2016/07/pengertian-teori-sastra-dan-
fungsi.html?m=1 [Diakses ada 1 September 2019]

Teeuw,A.1988. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta Pusat:PT Dunia Pustaka Jaya

Anda mungkin juga menyukai