Anda di halaman 1dari 3

Berikut ini karakteristik karya sastra di tiap-tiap angkatan karya sastra.

1. Angkatan Sastra Indonesia Lama (Sebelum Tahun 1920)

Angkatan sastra ini lahir sekitar tahun 1500 setelah agama Islam masuk ke Indonesia. Salah satu
pujangga yang terkenal ialah Hamzah Fansuri dan Raja Ali Haji yang terkenal dengan
“Gurindam Dua Belas”. Ada pun ciri-ciri karya sastra Indonesia lama ini ialah:

 bahasa baku yang kaku;


 bercerita tentang dewa-dewa/raksasa
 cerita tentang kerajaan; dan
 mengandung unsur keagamaan yang kuat.

2. Angkatan Balai Pustaka

Angkatan Balai Pustaka berdiri tahun 1917 dengan ditandai berdirinya Balai Pustaka. Para
penulis/pengarang dan para ahli bahasa Melayu, didaulat menjadi redaktur dari Balai Pustaka.
Novel “Siti Nurbaya” karya Marah Roesli, novel “Azab dan Sengsara” karya Merari Siregar, dan
novel Salah Asuhan karya Abdul Muis merupakan salah satu contoh karya sastra Angkatan Balai
Pustaka.

Balai Pustaka didirikan tahun 1917. (sumber: korpri.online)

Ada pun ciri karya sastra pada angkatan ini antara lain:

 tidak mengandung unsur menentang pemerintah


 tidak menyinggung golongan tertentu dalam masyarakat; dan
 tidak memihak salah satu agama yang ada.

3. Angkatan Pujangga Baru

Angkatan ini ditandai dengan terbentuknya Majalah Poejangga Baroe. Karya sastra yang ada di
angkatan ini antara lain, “Rindu Dendam” karya J.E. Tatengkeng dan “Nyanyi Sunyi”karya Amir
Hamzah. Nah, kalau angkatan Pujangga Baru ini memiliki karakteristik umum seperti:

 bercorak politik
 nasionalis
 bertema pendidikan

4. Angkatan 1945

Angkatan 1945 terbentuk pada masa kemerdekaan Indonesia. Salah satu sastrawan yang terkenal
ialah Chairil Anwar. Ada beberapa karya dari Chairil Anwar yang sampai saat ini masih sering
kita dengar seperti puisi “Aku” dan “Krawang-Bekasi”.

Karakteristik karya sastra dalam angkatan ini ialah:

 bentuknya bebas
 isinya merupakan realita; dan
 cerita tentang merebut kemerdekaan.

5. Angkatan 1950

Angkatan 1950 merupakan angkatan lanjutan dari angkatan 1945. Ada pengembangan
karakteristik dari angkatan 1950 seperti:

 pusat kegiatan sastra sudah meluas ke seluruh pelosok Indonesia;


 nilai keindahan terbentuk atas peleburan antara ilmu dan pengetahuan asing berdasarkan
ukuran nasional; dan
 kebudayaan daerah lebih banyak dimunculkan untuk mewujudkan sastra nasional
Indonesia.

Karya sastra yang ada di angkatan ini antara lain “Balada Orang-orang Tercinta” karya WS.
Rendra, “Dua Dunia” karya Nh. Dini, dan “Gadis Pantai” karya Pramoedya Ananta Toer.

6. Angkatan 1966

Angkatan ini muncul saat peralihan dari rezim Orde Lama ke Orde Baru. Beberapa sastrawan
yang masuk ke dalam angkatan 1966 antara lain Taufik Ismail dengan karya “Tirani dan
Benteng”, Sutardji Calzoum Bachri dengan karya “Amuk”, dan Sapardi Djoko Damono dengan
karya “Dukamu Abadi”.
Salah satu sastrawan angkatan 1966, Taufik Ismail. (sumber: kapanlagi.com)

Berhubung angkatan ini muncul di saat peralihan rezim, jadi karakteristik yang dimiliki angkatan
ini ialah:

 bercorak politis;
 beraliran surealistik; dan
 banyak menyuarakan kritik sosial.

7. Angkatan 2000

Angkatan ini ditandai dengan perubahan millenium. Kalian pasti tahu dong novel “Laskar
Pelangi” karya Andrea Hirata? Nah, itu termasuk angkatan 2000 Squad. Selain itu, novel “Ayat-
ayat Cinta” karya Habibburahman El-Shirazy dan “Negeri 5 Menara” karya Anwar Fuadi, juga
termasuk karya sastra angkatan 2000.

Ciri-ciri karya satra pada angkatan ini ialah:

 bebas memainkan kata-kata dan makna


 mengangkat tema-tema dewasa; dan
 bersifat kontemporer.

Anda mungkin juga menyukai