Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SEMINAR

“PENGERTIAN SEMINAR PROPOSAL”

Dosen Pengampuh :

Nur Asbirayani Limatahu, S.Pd., M.Si

Oleh :

Angela Fransischa Pasimanyeku

03291911070

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KHAIRUN

TERNATE

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seminar pada umumnya merupakan sebuah bentuk pengajaran


akademis, baik di se universitas maupun diberikan oleh suatu organisasi
komersial atau profesional. Sebuah sem biasanya memiliki fokus pada suatu
topik yang khusus, di mana mereka yang hadir d berpartisipasi secara aktif.
Seminar seringkali dilaksanakan melalui sebuah dialog de seorang
moderator seminar, atau melalui sebuah presentasi hasil penelitian dalam
bentuk lebih formal. Biasanya, para peserta bukanlah seorang pemula dalam
topik yang didiskusika universitas, kelas-kelas seminar biasanya disediakan
untuk mahasiswa yang telah menc tingkatan atas).
Sistem seminar memiliki gagasan untuk lebih mendekatkan
mahasiswa ke topik yang dibicarakan. Di beberapa seminar dilakukan juga
pertanyaan dan debat. Sem memiliki sifat lebih informal dibandingkan
sistem kuliah di kelas dalam sebuah pengaj akademis. Perlu dicatat bahwa
di beberapa universitas Eropa sebuah seminar dapat berarti kelas kuliah
besar, khususnya ketika dibawakan oleh ahli yang termasyhur (tanpa
memperhatikan jum hadirin atau jangkauan mahasiswa yang berpartisipasi
dalam diskusi). Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam makalah ini
akan menguraikan ha yang berkaitan dengan seminar sebagai salah satu
mata kuliah “seminar bahasa Indonesia”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut.
1) Apakah pengertian dari seminar?
2) Bagaimanakah Kiat Mencari Inspirasi Dan Topik ?
3) Apa sajakah ruang lingkup seminar?
4) Bagaimanakah Kiat Mengelola Waktu Untuk Menulis Karya Ilmiah ?
5) Apa sajakah Bentuk – bentuk penulis karya ilmiah ?
6) Bagaimanakah Sekretariat seminar?
7) Bagaimanakah susunan acara dan keprotokolah seminar

C. Tujuan

Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan dalam penelitian ini


adalah sebagai berikut.
1) Memahami pengertian dari seminar.
2) Memahami Kiat Mencari Inspirasi Dan Topik.
3) Memahami ruang lingkup seminar.
4) Memahami Kiat Mengelola Waktu Untuk Menulis Karya Ilmiah.
5) Memahami Bentuk – bentuk penulis karya ilmiah.
6) Memahami Sekretariat seminar.
7) Memahami susunan acara dan keprotokolah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Seminar
Seminar berasal dari bahasa Latin seminarium yang berarti tempat
menanam benih. Menurut Yuza (2013:7), seminar merupakan suatu pertemuan
ilmiah yang membahas suatu masalah yang diikuti banyak pesert mereka yang
ahli di bidangnya yang pada akhirnya akan diperoleh suatu rumusan yang
disepakati bersama. Kem Kamdhi (2003:47) mengemukakan bahwa,”seminar
adalah suatu bentuk komunikasi verbal yang bersifat i untuk membahas suatu
masalah yang menyangkut kepentingan bersama dan mendesak dengan
berpijak pada pra (uraian singkat mengenai suatu masalah) dari sudut pandang
tertentu serta tanggapan-tanggapan dan diskusi seh terumuskan suatu
pemecahan yang akurat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2012:776),
seminar a pertemuan untuk menyelidiki dan membahas sesuatu masalah di
bawah pimpinan mahaguru atau orang ahli. Dari beberapa pendapat di atas,
dapat disimpulkan bahwa seminar adalah suatu pertemuan ilmiah menyelidiki
dan membahas suatu masalah yang menyangkut kepentingan bersama dan
mendesak dengan be pada prasaran dari sudut pandang tertentu di bawah
pimpinan mahaguru atau orang ahli sehingga terum pemecahan yang akurat.
B. Kiat Mencari Inspirasi Dan Topik
Topik adalah ruang lingkup masalah yang akan ditulis dalam seminar. Jika
ruang lingkup masalah itu luas, penulis hendaknya membatasi diri dengan
memilih sebuah aspek tertentu saja. Topik pun dipilih dengan pertimbangan
kemampuan dan minat penulis.
Sebelum seminar diselenggarakan, perlu perlu ditentukan lebih dulu topik
atau masalah yang akan dibicarakan. Dalam menentukan topik atau tema perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
o Topik hendaknya menarik perhatian peserta (masyarakat)
o Topik dapat merangsang masyarakat untuk ingin mengetahui sesuatu
Informasi yang penting dan relevan dengan topik yang akan dibahas dapat juga
di peroleh dari bacaan (buku). Informasi penting yang dibutuhkan, misalnya data
dan teori-tteeori yang dapat menjelaskan tesis atau pernyataan yang disampaikan
untuk membahas masalah.

C. Bentuk-Bentuk Karya Ilmiah


Karya tulis dapat diambil dari jenis-jenis karya tulis, yang pertama untuk
karya tulis ilmiah contohnya seperti :

1) Skripsi
Skripsi adalah karya ilmiah untuk memenuhi persyaratan mengakhiri studi
S-1 dan mencapai gelar sarjana.
2) Tesis
Tesis adalah tulisan ilmiah yang disusun untuk memenuhi persyaratan
menempuh ujian S-2 dan mencapai gelar magister.
3) Disertasi
Disertasi adalah tulisan ilmiah yang disusun untuk mencapai derajat
akademis doktor (S-3).
4) Makalah
Makalah adalah karya ilmiah yang pembahasanya berdasarka data di
lapangan yang bersifat empiris-objektif.biasanya disusun guna memenuhi
tugas-tugas mata kuliah.
5) Proposal penelitian
Proposal penelitain merupakan karya ilmiah yang dibuat sebelum
menyusun skripsi, tesis, atau disertasi.
Contoh karya tulis ilmiah populer, contohnya seperti :
1) Artikel
Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu
yang dibuat untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dsb)
dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan,
mendidik, dan menghibur.
2) Resensi
Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya,
baik itu buku, novel, majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun
DVD.
3) Resume atau ringkasan
4) Sinopsis
Sinopsis adalah ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama
dengan karangan asli yang menjadi dasar sinopsis itu; ringkasan; abstraksi.
D. Kiat Mengelola Waktu Untuk Menulis Karya Ilmiah
Waktu untuk penulisan karya ilmiah berikut ini akan dibagi menjadi
beberapa bagian, sebagai berikut:
• Tahap Persiapan
Pilih topik/masalah. Bisa dikatakan ini adalah langkah paling krusial dari
seluruh prosesnya nanti. Jika topik/masalahnya dirumuskan dengan tidak
tepat maka kemungkinan nanti kita harus mengulang seluruh proses dari
awal bisa terjadi.
Rumuskan tujuan. Dengan tujuan yang jelas, kita akan lebih mudah
fokus padainti dari penulisan karya ilmiah tersebut tanpa harus terseret-
seret pada ide yang terlalu melebar, yang ujung-ujungnya malah memaksa
kita membuat definisi masalah baru yang akan menjadi bahan hantaman
penguji. Caranya begini:

1) Usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana


2) Ajukan pertanyaan dengan menggunakan salah satu kata tanya terhadap
rumusan yang kita buat
3) Jika kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita
ajukan, berarti rumusan tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan
tepat.
Telusuri Topik.
Terkadang setelah kita berhasil menemukan topik atau masalah,
pada waktu pengembangannya kita menemukan bahwa orang lain sudah
melakukan penelitian tersebut. Apakah harus berhenti? Tidak, atau belum,
hehehe…. Amati dulu, apakah kesemuanya sama dengan penelitian yang
sedianya akan kita lakukan? Dengan subjek penelitian yang berbeda, hasil
bisa berbeda. Masalahnya juga bisa berbeda. Ingat, tidak harus bahwa
hipotesis sama plek dengan hasil.
Identifikasi pembaca.
Mau nulis sesuatu yang tidak usah dibaca? Hehe…, ini kebutuhan
loh, bagi setiap penulis untuk memahami seperti apa pembaca karyanya.
Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan
membaca tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita
menulis karya tulis ilmiah agar tulisan kita tepat sasaran.
Tentukan cakupan atau ruang lingkup karya ilmiahmu.
Terlalu sempit terlihat kita kurang referensi, terlalu luas bunuh diri.
Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di
dalam tulisan. Tipsnya adalah ‘tidak ada yang terlalu sederhana bagi orang
yang banyak tahu.’
• Tahap Pengumpulan Informasi
Bahan Studi Pustaka

1. Manfaatkan perpustakaan. Selain gratis, perpustakaan sekolah,


kampus, atau perpustakaan daerah menyimpan buku-buku yang kalau
kita memaksa beli akan menguras seluruh tabungan. Jadi
manfaatkanlah. Pada umumnya tersedia koleksi berupa buku,
majalah, maupun video.
2. Manfaatkan internet. Seperti yang anda lakukan sekarang. Cari
informasi tentang topik anda di internet. Terserah mau pakai Google,
Yahoo, atau Bing. Yang penting semuanya harus tercatat.
3. Kelola dan pilah bahan-bahan pustaka. Mengapa? Karena keasyikan
mengumpulkan informasi bisa membuat kita terlena dan asyik dengan
hal-hal yang menjauh dari topik tulisan ilmiah kita. Istilahnya tersesat.
Dengan teratur mengelolanya, kamu bisa dengan cepat membuang
bahan yang tidak relevan dan menghemat banyak waktu dengan
mengatur waktu membaca. Jangan lupa ‘catatlah.’ Manfaatkan kartu
indeks.
4. Membuat Ringkasan dan ‘Paraphrasing’. Disamping membuat
catatan, kita pun dapat membuat ringkasan atau paraphrasing dari
sumber bacaan yang kita dapatkan di dalam menunjang keberhasilan
proyek tulisan kita.
5. Membuat Kutipan. Kita harus mengutip dengan persis dan apa adanya
pernyataan dari sumber bacaan yang kita gunakan jika pernyataan
tersebut merupakan pandangan mendasar dari penulis dan jika kita
ubah ke dalam bahasa kita sendiri akan mengaburkan arti
sesungguhnya.
Wawancara
Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan
wawancara untuk keperluan proyek penulisan karya ilmiah, yaitu;
a. Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai
b. Mempersiapkan pedoman wawancara
c. Melaksanakan wawancara
d. Mengolah hasil wawancara
• Tahap Penulisan Karya Ilmiah
Penulisan ini adalah proses penjabaran ide yang sudah kita susun
dari persiapan tadi, ditambah dengan pembahasan selama dan setelah
proses penulisan. Jangan takut ketika anda mengalami kebuntuan. Berikut
ini yang sebaiknya dipertimbangkan:

1. Mempertimbangkan bentuk karangan


2. Merumuskan judul
3. Merumuskan tesis
4. Meyusun ide dalam bentuk karangan atau outline
a. Tahap Penulisan Draf
o Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.
o Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
o Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan,
bukan pada aspek-aspek mekanik.
b. Tahap Revisi
o Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan,
pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan
pembaca.
o Baca ulang seluruh draf
o sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan
dengan
o merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.
c. Tahap Penyuntingan
o Perbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan (huruf
kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format
karangan.)
o Perbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik
yang lain.
d. Tahap Publikasi
o Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
o Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.
e. Tahap Evaluasi
Setelah tulisan kita anggap jadi dan selesai, melalui beberapa kali
konsultasi dengan guru atau dosen pembimbing, bahkan setelah selesai
di uji, kita masih harus melakukan revisi terakhir. Pada tahap inilah kita
akan mengevaluasi secara keseluruhan tulisan ilmiah kita tadi.
Pada tahap ini kita akan memeriksa fokus, kejelasan ide, bagian yang
terlewat sehingga perlu ditambahkan, penepatan kalimat atau diksi
supaya lebih sesuai dengan konteks, dan lain-lain.
Ketika melakukan evaluasi ini, ada beberapa kriteria untuk
memudahkan pemeriksaan, seperti ini:
o Fokus.
o Pembangunan.
o Organisasi
o Gaya
o Konvensi

E. Ruang Lingkup Seminar


Dari ruang lingkup seminar dapat dibedakan atas tiga tingkatan, yaitu:

1. Seminar Lokal
Pengertian seminar lokal dikemukakan oleh Yuzal, dkk (2013:34)
berikut ini. Seminar lokal merupakan seminar yang dilaksanakan oleh
suatu lembaga atau departemen yang pesertanya berasal dan dalam
lingkungan lembaga atau departemen itu sendiri atau juga dapat
mengikutsertakan peserta dari daerah yang masih berada di bawah
lembaga atau departemen yang bersangkutan. Seminar ini mempunyai
cakupan yang kecil, baik jumlah peserta maupun materi yang
diseminarkan biasanya dilaksanakan di kampus-kampus perguruan tinggi,
dengan pemakalah atau penceramah lokal serta p yang hanya terdiri dari
para mahasiswa dari perguruan itu sendiri.
2. Seminar Nasional
Pengertian seminar nasional dikemukakan oleh Yuzal, dkk
(2013:34) berikut ini. Seminar nasional cakupannya lebih luas
dibandingkan dengan seminar lokal, pesertanya berasal dari berbagai
tempat atau daerah, pembicaranya juga dari kalangan tertentu yang berskala
nasional dengan materi yang tentunya lebih berbobot dan tempat
penyelenggaraannya biasanya dilakukan di hotel-hotel besar atau di balai
sidang.
3. Seminar Internasional
Seminar ini dihadiri oleh peserta yang berasal dari daam maupun
luar negeri, membahas isu-isu yang t dengan masalah-masalah global,
dengan pembicara tokoh-tokoh penting dari alam negeri maupun manca n
(Yuzal, dkk, 2013:34). Seminar bertaraf internasional yang pesertanya
berasal dari negara-negara di kawasan tertentu saja d seminar regional.
Penyelenggaraan seminar Internasional agak sedikit merepotkan
dibandingkan dengan se nasional, karena harus menyediakan fasilitas-
fasilitas seminar yang tidak diperlukan dalam semminar nasional, s
penerjemah dan petugas-petugas yang bisa berbahasa asing. Masih dalam
ruang lingkup seminar dikenal adanya seminar terbatas yaitu seminar yang
terbatas wakt terbatas pesertanya atau terbatas tema atau topik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seminar adalah suatu pertemuan ilmiah untuk menyelidiki dan membahas
suatu masalah yang menya kepentingan bersama dan mendesak dengan
berpijak pada prasaran dari sudut pandang tertentu di bawah pim mahaguru
atau orang ahli sehingga terumuskan pemecahan yang akurat. Ruang lingkup
seminar ada tiga seminar lokal, seminar nasional dan seminar internasional.
Waktu untuk penulisan karya ilmiah berikut ini akan dibagi menjadi
beberapa bagian, sebagai berikut:

o Tahap Persiapan
o Tahap Pengumpulan Informasi
o Tahap Penulisan Karya Ilmiah Itu Sendiri
o Tahap Evaluasi
Sedangkan kesekretarian Seminar bertugas membantu ketua panitia
terkait kegiatan kesekretariatan seperti: pembuatan surat undangan,
pengarsipan dokumen seminar, penyediaan format-format untuk
kepentingan seminar, pengadaan makalah dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

Feazworld. Seminar. Jakarta : Erlangga. 2015.


Satyaning, dharma. Mekanisme Kegiatan Praseminar, Jakarta: Visimedia. 2015.
Tim Pustaka Phoenix. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia(Edisi Baru). Jakarta: PT
Media Pustaka Phoenik.
Trianto Agus. 2007. Pasti Bisa Pembahasan Tuntas Kompetensi Bahasa Indonesia untuk
SMP dan Mts kela Standar Isi 2006. Jakarta: Erlangga.
Yuzal, Indra dkk. 2013. Panduan Praktis Seminar. Jakarta: Rajawali Pers.
http://kduage.blogspot.co.id/p/seminar.html
http://fauzi2000.blogspot.co.id/2008/12/panduan-menulis-karya-tulis-ilmiah.html
https://dee-belajar.blogspot.co.id/2013/05/cara-menulis-karya-ilmiah.htm

Anda mungkin juga menyukai