Anda di halaman 1dari 13

BAB 1

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama
anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau
perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah
dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan
itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya
secara baik disebut dengan kalimat efektif.
Topik adalah pokok pembicaraan, pokok bahasan, atau masalah yang akan dibahas.
Sebagai pokok atau pangkal bahasan, topik harus di identifikasi terlebih dahulu sebelum
kegiatan menulis dilakukan. Topik bisa juga disebut pokok bahasan yang dapat mengantarkan
seorang penulis untuk menghasilkan sebuah tema dari penelitian yang dilakukan. Topik dapat
terdiri dari satu kata saja. Topik ini dapat dikembangkan menjadi sebuah tulisan yang harus
di identifikasi agar terkuak apa maksud dibalik topik yang dipilih. Jadi kita harus memilih
salah satu agar kita bisa membatasi topik tersebut (spesifikasi).
Tesis dalam penulisan karangan ilmiah merupakan langkah awal penulisan. Tesis
dibentuk berdasarkan topik dan tujuan. Perlu diketahui dulu topik dan tujuan barulah
dirumuskan tesis karangan. Topik adalah pokokmasalah yang akan dibahas dalam karangan
ilmiah. Tanpa mengetahui pokok masalah yang akan dibicarakan penulis tidak dapat
menetukan permasalah serta sasaran apa yang akan dicapai dalam penulisan. Supaya topik itu
dapat ditetapkan dengan jelas dan menarik, penulis menentukan topik berdasarkan
penguasaan permasalahan. Setelah topik ditetapkan, penulis menentukan tujuan dari topik
yang telah ditetapkan. Tujuan dari topik itu adalah sasaran yang akan dicapai penulis
berdasarkan topiknya.
Tujuan semacam pembatasan topik agar tidak menyimpang dari permasalahan.
Pada dasarnya tujuan mempersempit permasalahan yang akan dibicarakan dalam
karangan. Oleh karena itu, tujuan harus lebih terbatas atau lebih sempit dari topiknya. Setelah
topik dan tujuan ditetapkan dengan jelas, penulis merumuskan topic dan tujuan itu ke dalam
tesis.
Dengan demikian, Tesis adalah perumusan topik dan tujuan dalam bentuk kalimat
dengan menonjolkan topiknya sebagai pokok bahasan. Tesis lebih menonjolkan topik
daripada tujuan dengan maksud penulis karangan ilmiah melakukan analisis, intrpretasi, dan
TOPIK, TUJUAN, TESIS, KERANGKA KARANGAN DAN| SINTESIS
1
sintesis. Dalam proses penulilasan karangan ilmiah, tesis merupakan “payung” bagi tahapan
penulisan ilmiah. Misalnya, dalam menyusun kerangka karangan penulis berpedoman pada
tesis. Jadi, tesis semacam rambu-rambu pedoman dalam penulisan. Namun, penentuan sebuah
tesis juga dapat dilakukan berdasarkan karangan yang sudah jadi (publikasi ilmiah).
Dengan demikian, tesis mampu meramalkan, mengendalikan, dan mengarahkan
penulis pada proses lanjut penulisan, yaitu penyusunan kerangka karangan (outline). Dalam
penulisan karangan ilmih, penulis tidak langsung menulis setelah mengetahui tesis
karangannya, tetapi harus menata pokok-pokok 46 bahasan itu ke dalam kerangka karangan.

Pada umumnya kerangka karangan merupakan rencana garis besar karangan


berdasarkan tingkat kepentingannya (teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan),
serta pedoman bagi pembaca untuk mengetahui isi suatu karangan. Kerangka karangan yang
belum final disebut outline sementara, sedangkan kerangka karangan yang sudah tersusun
rapi dan lengkap disebut outline final. Didalam Bahasa Indonesia penulisan kerangka
karangan membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas pandang, sehingga
dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal-balik antara gagasan-gagasan itu
sudah tepat, apakah gagasan-gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonis dalam
perimbangannya.
Kerangka karangan merupakan miniatur atau prototipe dari sebuah karangan. Dalam
bentuk miniatur ini karangan tersebut dapat diteliti, dianalisis, dan dipertimbangkan secara
menyeluruh, bukan secara terlepas-lepas.
Pada dasarnya sintesis adalah merangkum intisari bacaan yang berasal dari beberapa
sumber. Kegiatan ini harus memperhatikan data publikasi atas sumber-sumber yang
digunakan.
Sintesis diartikan sebagai komposisi atau kombinasi bagian-bagian atau elemen-
elemen yang membentuk satu kesatuan. Selain itu, sintesis juga diartikan sebagai kombinasi
konsep yang berlainan menjadi satu secara koheren, dan penalaran induktif atau kombinasi
dialektika dari tesis dan antitesis untuk memperoleh kebenaran yang lebih tinggi.

TOPIK, TUJUAN, TESIS, KERANGKA KARANGAN DAN| SINTESIS


2
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud dengan topik ?
2. Apa fungsi topik ?
3. Bagaimana cara menentukan topik ?
4. Apa yang di maksud dengan tujuan ?
5. Bagaimana cara merancang tujuan ?
6. Bagaimana cara menguji tujuan ?
7. Apa yang dimaksud dengan tesis ?
8. Apa fungsi sintesis ?
9. Bagaimana cara merancang tesis ?
10. Bagaimana cara menyusun kerangka karangan?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian topik, fungsi topik, dan cara menentukan topik.
2. Untuk mengetahui pengertan tujuan, cara merancang tujuan, cara menguji tujuan
3. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan tesis, cara merancang tesis
4. Untuk mengetahui cara menyusun kerangka karangan
5. Untuk mengetahui pengertian sintesis

TOPIK, TUJUAN, TESIS, KERANGKA KARANGAN DAN| SINTESIS


3
BAB II
PEMBAHASAN

A. TOPIK
a) Pengertian Topik

Topik merupakan suatu pokok dari sebuah pembicaraan atau sesuatu yang akan
menjadi landasan dalam penulisan sebuah artikel.

Syarat utama sebuah topik :

1 Topik yang dipilih harus menarik perhatian,

2. Dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca,

3. Topik yang dipilih harus mempunyai sumber acuan yang jelas atau real, dll

Topik adalah pokok pembicaraan, pokok bahasan, atau masalah yang akan dibahas.
Sebagai pokok atau pangkal bahasan, topik harus di identifikasi terlebih dahulu
sebelum kegiatan menulis dilakukan. Topik bisa juga disebut pokok bahasan yang
dapat mengantarkan seorang penulis untuk menghasilkan sebuah tema dari penelitian
yang dilakukan. Topik dapat terdiri dari satu kata saja. Topik ini dapat dikembangkan
menjadi sebuah tulisan yang harus di identifikasi agar terkuak apa maksud dibalik
topik yang dipilih. Jadi kita harus memilih salah satu agar kita bisa membatasi topik
tersebut (spesifikasi).

 Unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam memilih Topik :


1. Pelaku topic
2. Dasar-dasar topic
3. Objek topic
4. Tujuan topic
5. Manfaat topic

TOPIK, TUJUAN, TESIS, KERANGKA KARANGAN DAN| SINTESIS


4
b) Syarat-syarat topik :

1. Menarik perhatian, yaitu yang mampu menimbulkan rasa ingin tahu dari pembaca.
2. Tidak terlalu luas, yaitu topik yang disajikan tidak boleh terlalu luas karena
nantinya akan menimbulkan karangan yang tidak pada intinya atau terlalupanjang.
3. Tidak terlalu sempit, topik yang dibuat tidak boleh yang tidak dapat berkembang
atau terlalu sempit untuk dapat dikembangkan menjadi sebuah karangan atau
karya tulis.
4. Bahan-bahannya mudah diperoleh.
5. Topik tersebut mencakup keseluruhan isi tulisan, yaitu mampu menjawab
pertanyaan aPkan masalah apa yang sedang hendak ditulis.
6. Topik (bahasa Yunani:topoi) adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang
hendak disampaikan atau lebih dikenal dengan dengan topik pembicaraan.Topik
adalah hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat
tulisan.Topik yang masih awal tersebut, selanjutnya dikembangkan dengan
membuat cakupan yang lebih sempit atau lebih luas.Terdapat beberapa kriteria
untuk sebuah topik yang dikatakan baik, diantaranya adalah topik tersebut harus
mencakup keseluruhan isi tulisan, yakni mampu menjawab pertanyaan akan
masalah apa yang hendak ditulis. Ciri utama dari topik adalah cakupannya atas
suatu permasalahan masih bersifat umum dan belum diuraikan secara lebih
mendetail.

c) Beberapa Fungsi Dari Topik, Antara Lain:


1. Menjiwai seluruh pembahasan : pendahuluan keseluruhan isi ( latar belakang
masalah, tujuan, ruang lingkup), bahasan utama (uraian, oilustrasi, deskripsi,
pembuktian, narasi, penjelasan); dan simpulan.
2. Mengendalikan variable: topik yang terdiri dari dua variabel, Memudahkan
pembahasannya juga terkait dengan hubungan tersebut. pengembangan ide bagi
penulis, bagi pembaca memudahkan pemahaman. Memberikan daya tarik bagi
pembaca.

TOPIK, TUJUAN, TESIS, KERANGKA KARANGAN DAN| SINTESIS


5
d) Menentukan topik
1. pilihah topik yang menyangkut masalah yang tengah dihadapi masyarakat luas.
Misalnya, ketika masyarakat saat ini sedang kesulitan mendapatkan bahan bakar
murah maka dengan membuat buku tentang ”bahan bakar alte, alternatif murah
untuk rumah tangga” akan menarik banyakpembaca.
2. pilihlah topik yang bersifat how to?. Ketika Anda memilih menulis tentang bahan
bakar alternatif, maka isinya sebagainya tidak hanya tentang apa itu bahan bakar
murah, namun juga bagaimana membuatnya untuk skala rumah tangga. Karena
ketika diberbicara panjang lebar tentang bahan bakar alternatif tapi nyatanya sulit
untuk diterapkan maka buku Anda bakal kehilangan daya tariknya.
3. kalaupun tidak bersifat praktis, pilihlah topik yang terkait orang-orang ternama
atau peristiwa yang jadi sedang menjadi perbincangan. Usahakan apa yang Anda
ulas adalah sesuatu yang spektakuler yang belum pernah diulas sebelumnya.
Seperti menjelang pelantikan Barack Obama, di Indonesia terjadi demam Obama.
Apalagi ia sempat tinggal di Jakarta. Maka buku yang berjudul “ Masa Kecil
Obama di Menteng” , bakal menarik banyak orang untuk membaca. Apalagi jika
yang diangkat adalah hal yang bertolak belakang dengan persepsi masyarakat
kebanyakan. Misalnya “Obama: si Bodoh yang menjadi Presiden”. Tentu topik ini
menarik karena dalam pandangan kebanyakan orang yang menjadi presiden
Amerika Serikat adalah orang pintar.

e) Syarat – syarat menentukan Topik :

Dalam pembuatan topik maka terdapat beberapa persyaratan,yaitu:

1. Topik hendaknya menarik untuk dibahas.

Topik yang menarik bukan bagi penulisnya saja tetapi diperkirakan juga
menarik untuk pembaca.Topik yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan
penulis berusaha untuk secara serius mencari data yang penting dan relevan dengan
masalah yang sedang dikarang,serta akan menimbulkan kegairahan dalam
mengembangkannya dan akan mengundang minat pembaca.

TOPIK, TUJUAN, TESIS, KERANGKA KARANGAN DAN| SINTESIS


6
2. Dikuasai penulis.

Penulis hendak memiliki pengetahuan mengenai pokok-pokok


permasalahan.Topik merupakan sesuatu yang lebih diketahui penulis daripada
pembacanya.

3. Menarik dan aktual.

Minat pembaca merupakan hal penting yang harus diperhatikan penulis


walaupun yang menarik minat itu amat tergantung pada situasi dan latar belakang
pembaca itu sendiri,namun hal-hal berikut merupakan sesuatu yang diminati
masyarakat secara umum:yang aktual, penting, penuh konflik,rahasia,humor,atau hal-
hal lain yang bermanfaat bagi pembaca.

4. Topik tidak terlalu luas atau membatasi

Apabila topik itu terlalu luas, pembahasannya akan dangkal,sebaliknya topik


yang terlalu sempit dalam sebuah karangan ilmiah, pembahasannya terlalu khusus
tidak banyak berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan.Pembatasan ruang
lingkup memungkin penulis untuk mengarang dengan penuh keyakinan dan penuh
percaya diri. Pembatasan topik dapat memberikan kesempatan bagi penulis untuk
meneliti dan menelaah masalah yang akan ditulisnya secara intensif.

5. Topik yang dipilih sebaiknya:


a. Tidak terlalu baru

Topik yang terlalu baru memang menarik untuk ditulis, akan tetapi seringkali
penulis mengalami hambatan dalam memperoleh data kepustakaan yang akan
dipakai sebagai landasan atau penunjang. Data kepustakaan yang diperoleh
mungkin terbatas pada berita dalam surat kabar atau majalah populer.

b. Tidak terlalu teknis

Karangan yang terlalu teknis kurang dapat menonjolkan segi ilmiah. Tulisan
semacam ini biasanya bersifat sebagai petunjuk tentang bagaimana tata cara
melakukan sesuatu, tanpa mengupas teori-teori yang ada.

c. Tidak terlalu kontroversial

Suatu tulisan yang mempunyai topik krontroversial menguraikan hal-hal di


luar hal yang menjadi pendapat umum. Tulisan semacam ini sering menimbulkan
permasalahan bagi penulisnya.
TOPIK, TUJUAN, TESIS, KERANGKA KARANGAN DAN| SINTESIS
7
f) Menguji topik
Cara termudah yang lazim dipakai oleh kalangan akademik untuk menguji
otentisitas suatu topik adalah dengan sedapat mungkin selalu mengikuti
perkembangan disiplin ilmu yang digeluti. Dengan membaca jurnal, buku dan
publikasi penelitian sejarah lainnya, maka permasalahan-permasalahan yang dikaji
oleh para sejarawan akan terekam dalam memori.

B. TUJUAN
Langkah selanjutnya adalah menentukan tujuan.
a) Pengertian tujuan
Tujuan adalah sasaran yang hendak dicapai penulis berdasarkan topik
sehingga tujuan itu mempersempit atau membatasi topik. Tujuan dari topik itu
adalah sasaran yang akan dicapai penulis berdasarkan topiknya. Jadi tujuan adalah
suatu yang akan dicapai dalam suatu proses penulisan.
b) Cara merancang tujuan
1. Tujuan yang baik harus selaras dengan topik.
2. Tujuan harus dapat membatasi topik agar tidak berlarut-larut atau melebar.
3. Tujuan laiknya bisa menjadi rambu bagi topik agar tidak menyimpang dari
pembahasan atau permasalahan.
c) Menguji tujuan
Cara menguji tujuan dengan menggunakan empat pertanyaan berikut:
1. Apakah tujuan realistis?
Tujuan yang disampaikan hendaknya realistic, dapat dilakukan secara wajar.
2. Apakah waktunya tepat?
Penyampaian pesan harus mempertimbangkan masalah waktu.
3. Apakah orang yang mengirimkan pesan sudah tepat?
Dalam organisasi, siapa yang paling tepat dalam mengirimkan pesan ini ada
hubungannya dengan tanggung jawab dan wewenang.
4. Apakah tujuannya dapat di terima perusahaan?
Tujuan yang disampaikan hendaknya dapat diterima oleh perusahaan, yang
disampaikan tidak bertentangan dengan kebijakan umum perusahaan.

TOPIK, TUJUAN, TESIS, KERANGKA KARANGAN DAN| SINTESIS


8
C. TESIS
1) Pengertian tesis
Tesis adalah perumusan topik dan tujuan dalam bentuk kalimat dengan
menonjolkan topiknya sebagai pokok bahasan. Tesis lebih menonjolkan topik
daripada tujuan dengan maksud penulis karangan ilmiah melakukan analisis,
intrpretasi, dan sintesis. Dalam proses penulilasan karangan ilmiah, tesis merupakan
“payung” bagi tahapan penulisan ilmiah. Misalnya, dalam menyusun kerangka
karangan penulis berpedoman pada tesis. Jadi, tesis semacam rambu-rambu pedoman
dalam penulisan. Namun, penentuan sebuah tesis juga dapat dilakukan berdasarkan
karangan yang sudah jadi (publikasi ilmiah).
Dengan demikian, tesis mampu meramalkan, mengendalikan, dan
mengarahkan penulis pada proses lanjut penulisan, yaitu penyusunan kerangka
karangan (outline). Dalam penulisan karangan ilmiah, penulis tidak langsung menulis
setelah mengetahui tesis karangannya, tetapi harus menata pokok-pokok 46 bahasan
itu ke dalam kerangka karangan.

2) Cara merancang tesis


1. Menemukan masalah
2. Mengemukakan fakta adanya masalah
3. Mengembangkan hipotesis atau menentukan focus
4. Mengumpulkan data
5. Melakukan analisis dan menafsirkan data
6. Menarik kesimpulan
7. Melakukan generalisasi bila diperlukan

D. KERANGKA KARANGAN
1. Menyusun Kerangka Karangan
Karangan dapat di bagi menjadi 2 macam karangan, yaitu :
a) Karangan Fiksi
Karangan fiksi lebih mengarah dan mengacu pada khayalan. Karangan fiksi
memiliki mcontoh realnya yaitu adalah penulisan cerita yang pendek yang
terkadang berupa cerita yang tak mungkin terjadi.

TOPIK, TUJUAN, TESIS, KERANGKA KARANGAN DAN| SINTESIS


9
b) Karangan Non Fiksi
Karangan non fiksi lebih mengarah dan mengacu pada hal yang benar
terjadi atau kejadian nyata. Penulisan karya tulis merupakan salah satu
contohnya karena kejadiannya benar-benar dialami atau dikerjakan.
Menyusun karangan bukan berarti sekedar menyusun dengan bebas
adakalanya kita perlu langkah-langkah yang berurutan agar terbiasa sehingga
mudah dalam mengembangkan tulisan.
Langkah-langkah dalam menyusun karangan tersebut adalah :
1) Menentukan tema dan Judul
Tema adalah pokok persoalan, permasalahan atau pokok
pembicaraan yang mendasari suatu karangan. Tema memilki cakupan
lebih besar dan menyangkut pada persoalan yang diangkat. Sedangkan
yang dimaksud dengan judul adalah kepala karangan. Judul lebih
mengacu pada penjelasan awal (petunjuk singkat) isi karangan yang akan
ditulis.
Semakin banyak penulis membiasakan membaca buku maka semakin
banyak aktifitas penulis akan memperlancar memperoleh tema. Beberapa
hal penting agar tema yang diangkat mudah dikembangkan diantaranya :
a. Jangan mengampil tema yang bahasannya terlalu tua
b. Pilih tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan.
c. Pilih tema yang bahan-bahannya dapat dengan mudah kita peroleh.
2) Mengumpulkan Bahan
Bagaimana ide dan inovasi dapat diperhatikan kalu tidak ada hal
yang menjadi bahan ide tersebut menjadi muncul. Untuk membiasakan,
kumpulkan kliping-kliping masalah tertentu (biasanya yang menarik
perhatian penulis).
3) Menyeleksi Bahan
Perlu memilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan.
Polanya melalui klarifikasi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti
dan sistematis. Berikut merupakan petunjuk-petunjuknya :
a. Catat hal penting semampunya
b. Jadikan membaca sebagai kebutuhan
c. Banyak diskusi dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah

TOPIK, TUJUAN, TESIS, KERANGKA KARANGAN DAN| SINTESIS


10
4) Membuat Karangan
Perlu kita susun selangkah demi selangkah agar tujuan awal kita
dalam menulis tidak hilang atau melebar ditengah jalan. Kerangka
karangan mengurai tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan
yang lebih fokus dan terukur. Kerangka karangan belum tentu sama
dengan daftar isi atau uraian per-bab. Kerangka ini merupakan catatan
kecil sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap
yang sempurna. Berikut ini adalah fungsi dari kerangka karangan :
a. Memudahkan mengelola susunan karangan agar teratur dan
sistematis
b. Memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan
c. Membantu menyeleksi materi yang penting maupun tidak penting
Tahapan dalam menyusun kerangka karangan adalah :
a. Mencatat gagasan
b. Mengatur urutan gagasan
c. Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dari subab
d. Membuat kerangka terperinci dan lengkap
Kerangka karangan yang baik adalah kerangka karangan yang urut
dan logis. Soalnya jika terdapat ide yang bersilangan akan mempersulit
proses pengembangan karangan.
5) Mengembangkan Kerangka Karangan
Proses pengembangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan
kita terhadap materi yang hendak kita tulis. Jika benar memahami maka
akan mudah untuk mengangkat permasalahan dengan kreatif, mengalir
dan nyata. Pengembangan karangan juga jangan sampai menumpuk
dengan pokok permasalahan yang lain, untuk itu pengembangan harus
sistematis dan terarah.
2. Fungsi Kerangka Karangan
1. kerangka karangan mempunyai beberapa fungsi penting dalam proses
penulisan, di antaranya;
2. Tidak mengolah ide sampai dua kali sehingga penulisan tidak keluar dari
pokok masalahnya.
3. Menciptakan klimaks yang berbeda setiap bab sehingga ada variasi alam
penyajian materi karangan,
TOPIK, TUJUAN, TESIS, KERANGKA KARANGAN DAN| SINTESIS
11
4. Mengingatkan penulis pada bahan/materi sebagai sumber rujukan dan bahan.
5. Membaca ulang karangan yang sudah selesai dapat menciptakan kembali
reproduksi yang sama dari pembaca.
6. Dapat dilihat dengan jelas wujud, ide, nilai umum, dan spesifikasi karangan.

E. SINTETIS
1) Pengertian sintetis
Sintesis diartikan sebagai komposisi atau kombinasi bagian-bagian atau
elemen-elemen yang membentuk satu kesatuan. Selain itu, sintesis juga diartikan
sebagai kombinasi konsep yang berlainan menjadi satu secara koheren, dan
penalaran induktif atau kombinasi dialektika dari tesis dan antitesis untuk
memperoleh kebenaran yang lebih tinggi.

2) Fungsi sintetis
Sintesis berfungsi untuk menggabungkan atau mengkompromikan dari
pernyataan satu kepada pernyataan lain untuk memperoleh kesimpulan yang
komprehensif. Sedangkan sintesis dalam penulisan karya ilmiah pada dasarnya
adalah merangkum intisari bacaan yang berasal dari beberapa sumber. Kegiatan
ini harus memperhatikan data publikasi atas sumber-sumber yang digunakan.
Dalam tulisan laras ilmiah, data publikasi atas sumber-sumber tadi kemudian
dimasukan dalam daftar pustaka.
Contoh : 1. Ilmu adalah aktifitas
2. Ilmu adalah metode
3. Ilmu adalah produk

3) Cara membuat sintetis


Sejumlah syarat yang harus diperhatikan oleh penulis dalam membuat sintesis, di
antaranya :
1. penulis harus bersikap objektif dan kritis atas teks yang digunakannya,
2. Bersikap kritis atas sumber yang dibacanya,
3. sudut pandang penulis harus tajam,
4. penulis harus dapat mencari kaitan antara satu sumber dengan sumber
lainnya, dan;
5. penulis harus menekankan pada bagian sumber yang diperlukannya.
TOPIK, TUJUAN, TESIS, KERANGKA KARANGAN DAN| SINTESIS
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Begitu pentingnya pengetahuan tentang cara menentukan topik, tujuan, tesis,
kerangka karangan dan sintetis dalam membuat karya tulis beserta kaidah bahasa Indonesia
yang benar, harus sungguh-sungguh diperhatikan guna untuk menguatkan pengetahuan kita
akan bahasa persatuan dan sebagai penjaga ke-akurasian dalam komunikasi, serta dalam
penyusunan karya tulis agar lebih mudah. Dalam penyusunan karya tulis ilmiah juga
mengharuskan kita memahami tata cara penyusunan itu sendiri yang meliputi teknik
penelitian, pengumpulan data, hingga penentuan tema, topik, dan seterusnya
Dan akhirnya kami menyadari akan kekurangan bahan dari materi ini oleh karenanya,
kami akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan dan melengkapi kekurangan dalam
penyusunan tugas makalah kami. Dan untuk perbaikan pada tugas-tugas selanjutnya.

B. SARAN
Dalam penulisan biasanya terlebih dahulu menentukan topik, topik haruslah menarik
untuk di bahas . Bagi seorang penulis karya ilmiah hendaknya dapat memahami apa itu topik,
tujuan, tesis, kerangka karangan dan sintesis agar mendukung dalam pembuatan karya
ilmiahnya.

C. DAFTAR PUSTAKA
 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan kebudayaan
Republik Indonesia, Materi Kuliah : mata kuliah Bahasa Indonesia, (Jakarta:
kemendikbud RI 2013 )
 http://miftahfaridfakhruddin.blogspot.co.id/2014/01/bab-i-pembahasan-2.html.
 http://syafrinach.blogspot.co.id/2016/05/pengertian-cara-membuat-dan-contoh.htm. l

TOPIK, TUJUAN, TESIS, KERANGKA KARANGAN DAN| SINTESIS


13

Anda mungkin juga menyukai