PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama
anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau
perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah
dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan
itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya
secara baik disebut dengan kalimat efektif.
Topik adalah pokok pembicaraan, pokok bahasan, atau masalah yang akan dibahas.
Sebagai pokok atau pangkal bahasan, topik harus di identifikasi terlebih dahulu sebelum
kegiatan menulis dilakukan. Topik bisa juga disebut pokok bahasan yang dapat mengantarkan
seorang penulis untuk menghasilkan sebuah tema dari penelitian yang dilakukan. Topik dapat
terdiri dari satu kata saja. Topik ini dapat dikembangkan menjadi sebuah tulisan yang harus
di identifikasi agar terkuak apa maksud dibalik topik yang dipilih. Jadi kita harus memilih
salah satu agar kita bisa membatasi topik tersebut (spesifikasi).
Tesis dalam penulisan karangan ilmiah merupakan langkah awal penulisan. Tesis
dibentuk berdasarkan topik dan tujuan. Perlu diketahui dulu topik dan tujuan barulah
dirumuskan tesis karangan. Topik adalah pokokmasalah yang akan dibahas dalam karangan
ilmiah. Tanpa mengetahui pokok masalah yang akan dibicarakan penulis tidak dapat
menetukan permasalah serta sasaran apa yang akan dicapai dalam penulisan. Supaya topik itu
dapat ditetapkan dengan jelas dan menarik, penulis menentukan topik berdasarkan
penguasaan permasalahan. Setelah topik ditetapkan, penulis menentukan tujuan dari topik
yang telah ditetapkan. Tujuan dari topik itu adalah sasaran yang akan dicapai penulis
berdasarkan topiknya.
Tujuan semacam pembatasan topik agar tidak menyimpang dari permasalahan.
Pada dasarnya tujuan mempersempit permasalahan yang akan dibicarakan dalam
karangan. Oleh karena itu, tujuan harus lebih terbatas atau lebih sempit dari topiknya. Setelah
topik dan tujuan ditetapkan dengan jelas, penulis merumuskan topic dan tujuan itu ke dalam
tesis.
Dengan demikian, Tesis adalah perumusan topik dan tujuan dalam bentuk kalimat
dengan menonjolkan topiknya sebagai pokok bahasan. Tesis lebih menonjolkan topik
daripada tujuan dengan maksud penulis karangan ilmiah melakukan analisis, intrpretasi, dan
TOPIK, TUJUAN, TESIS, KERANGKA KARANGAN DAN| SINTESIS
1
sintesis. Dalam proses penulilasan karangan ilmiah, tesis merupakan “payung” bagi tahapan
penulisan ilmiah. Misalnya, dalam menyusun kerangka karangan penulis berpedoman pada
tesis. Jadi, tesis semacam rambu-rambu pedoman dalam penulisan. Namun, penentuan sebuah
tesis juga dapat dilakukan berdasarkan karangan yang sudah jadi (publikasi ilmiah).
Dengan demikian, tesis mampu meramalkan, mengendalikan, dan mengarahkan
penulis pada proses lanjut penulisan, yaitu penyusunan kerangka karangan (outline). Dalam
penulisan karangan ilmih, penulis tidak langsung menulis setelah mengetahui tesis
karangannya, tetapi harus menata pokok-pokok 46 bahasan itu ke dalam kerangka karangan.
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian topik, fungsi topik, dan cara menentukan topik.
2. Untuk mengetahui pengertan tujuan, cara merancang tujuan, cara menguji tujuan
3. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan tesis, cara merancang tesis
4. Untuk mengetahui cara menyusun kerangka karangan
5. Untuk mengetahui pengertian sintesis
A. TOPIK
a) Pengertian Topik
Topik merupakan suatu pokok dari sebuah pembicaraan atau sesuatu yang akan
menjadi landasan dalam penulisan sebuah artikel.
3. Topik yang dipilih harus mempunyai sumber acuan yang jelas atau real, dll
Topik adalah pokok pembicaraan, pokok bahasan, atau masalah yang akan dibahas.
Sebagai pokok atau pangkal bahasan, topik harus di identifikasi terlebih dahulu
sebelum kegiatan menulis dilakukan. Topik bisa juga disebut pokok bahasan yang
dapat mengantarkan seorang penulis untuk menghasilkan sebuah tema dari penelitian
yang dilakukan. Topik dapat terdiri dari satu kata saja. Topik ini dapat dikembangkan
menjadi sebuah tulisan yang harus di identifikasi agar terkuak apa maksud dibalik
topik yang dipilih. Jadi kita harus memilih salah satu agar kita bisa membatasi topik
tersebut (spesifikasi).
1. Menarik perhatian, yaitu yang mampu menimbulkan rasa ingin tahu dari pembaca.
2. Tidak terlalu luas, yaitu topik yang disajikan tidak boleh terlalu luas karena
nantinya akan menimbulkan karangan yang tidak pada intinya atau terlalupanjang.
3. Tidak terlalu sempit, topik yang dibuat tidak boleh yang tidak dapat berkembang
atau terlalu sempit untuk dapat dikembangkan menjadi sebuah karangan atau
karya tulis.
4. Bahan-bahannya mudah diperoleh.
5. Topik tersebut mencakup keseluruhan isi tulisan, yaitu mampu menjawab
pertanyaan aPkan masalah apa yang sedang hendak ditulis.
6. Topik (bahasa Yunani:topoi) adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang
hendak disampaikan atau lebih dikenal dengan dengan topik pembicaraan.Topik
adalah hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat
tulisan.Topik yang masih awal tersebut, selanjutnya dikembangkan dengan
membuat cakupan yang lebih sempit atau lebih luas.Terdapat beberapa kriteria
untuk sebuah topik yang dikatakan baik, diantaranya adalah topik tersebut harus
mencakup keseluruhan isi tulisan, yakni mampu menjawab pertanyaan akan
masalah apa yang hendak ditulis. Ciri utama dari topik adalah cakupannya atas
suatu permasalahan masih bersifat umum dan belum diuraikan secara lebih
mendetail.
Topik yang menarik bukan bagi penulisnya saja tetapi diperkirakan juga
menarik untuk pembaca.Topik yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan
penulis berusaha untuk secara serius mencari data yang penting dan relevan dengan
masalah yang sedang dikarang,serta akan menimbulkan kegairahan dalam
mengembangkannya dan akan mengundang minat pembaca.
Topik yang terlalu baru memang menarik untuk ditulis, akan tetapi seringkali
penulis mengalami hambatan dalam memperoleh data kepustakaan yang akan
dipakai sebagai landasan atau penunjang. Data kepustakaan yang diperoleh
mungkin terbatas pada berita dalam surat kabar atau majalah populer.
Karangan yang terlalu teknis kurang dapat menonjolkan segi ilmiah. Tulisan
semacam ini biasanya bersifat sebagai petunjuk tentang bagaimana tata cara
melakukan sesuatu, tanpa mengupas teori-teori yang ada.
B. TUJUAN
Langkah selanjutnya adalah menentukan tujuan.
a) Pengertian tujuan
Tujuan adalah sasaran yang hendak dicapai penulis berdasarkan topik
sehingga tujuan itu mempersempit atau membatasi topik. Tujuan dari topik itu
adalah sasaran yang akan dicapai penulis berdasarkan topiknya. Jadi tujuan adalah
suatu yang akan dicapai dalam suatu proses penulisan.
b) Cara merancang tujuan
1. Tujuan yang baik harus selaras dengan topik.
2. Tujuan harus dapat membatasi topik agar tidak berlarut-larut atau melebar.
3. Tujuan laiknya bisa menjadi rambu bagi topik agar tidak menyimpang dari
pembahasan atau permasalahan.
c) Menguji tujuan
Cara menguji tujuan dengan menggunakan empat pertanyaan berikut:
1. Apakah tujuan realistis?
Tujuan yang disampaikan hendaknya realistic, dapat dilakukan secara wajar.
2. Apakah waktunya tepat?
Penyampaian pesan harus mempertimbangkan masalah waktu.
3. Apakah orang yang mengirimkan pesan sudah tepat?
Dalam organisasi, siapa yang paling tepat dalam mengirimkan pesan ini ada
hubungannya dengan tanggung jawab dan wewenang.
4. Apakah tujuannya dapat di terima perusahaan?
Tujuan yang disampaikan hendaknya dapat diterima oleh perusahaan, yang
disampaikan tidak bertentangan dengan kebijakan umum perusahaan.
D. KERANGKA KARANGAN
1. Menyusun Kerangka Karangan
Karangan dapat di bagi menjadi 2 macam karangan, yaitu :
a) Karangan Fiksi
Karangan fiksi lebih mengarah dan mengacu pada khayalan. Karangan fiksi
memiliki mcontoh realnya yaitu adalah penulisan cerita yang pendek yang
terkadang berupa cerita yang tak mungkin terjadi.
E. SINTETIS
1) Pengertian sintetis
Sintesis diartikan sebagai komposisi atau kombinasi bagian-bagian atau
elemen-elemen yang membentuk satu kesatuan. Selain itu, sintesis juga diartikan
sebagai kombinasi konsep yang berlainan menjadi satu secara koheren, dan
penalaran induktif atau kombinasi dialektika dari tesis dan antitesis untuk
memperoleh kebenaran yang lebih tinggi.
2) Fungsi sintetis
Sintesis berfungsi untuk menggabungkan atau mengkompromikan dari
pernyataan satu kepada pernyataan lain untuk memperoleh kesimpulan yang
komprehensif. Sedangkan sintesis dalam penulisan karya ilmiah pada dasarnya
adalah merangkum intisari bacaan yang berasal dari beberapa sumber. Kegiatan
ini harus memperhatikan data publikasi atas sumber-sumber yang digunakan.
Dalam tulisan laras ilmiah, data publikasi atas sumber-sumber tadi kemudian
dimasukan dalam daftar pustaka.
Contoh : 1. Ilmu adalah aktifitas
2. Ilmu adalah metode
3. Ilmu adalah produk
B. SARAN
Dalam penulisan biasanya terlebih dahulu menentukan topik, topik haruslah menarik
untuk di bahas . Bagi seorang penulis karya ilmiah hendaknya dapat memahami apa itu topik,
tujuan, tesis, kerangka karangan dan sintesis agar mendukung dalam pembuatan karya
ilmiahnya.
C. DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan kebudayaan
Republik Indonesia, Materi Kuliah : mata kuliah Bahasa Indonesia, (Jakarta:
kemendikbud RI 2013 )
http://miftahfaridfakhruddin.blogspot.co.id/2014/01/bab-i-pembahasan-2.html.
http://syafrinach.blogspot.co.id/2016/05/pengertian-cara-membuat-dan-contoh.htm. l