Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN BACAAN

TOPIK, TEMA, DAN KERANGKA KARANGAN

DOSEN PENGAMPU:
MUHAMMAD ALFIKRI, M. Hum

DISUSUN OLEH:
DZAKY AULIA AKBAR (2310912040)
KEVIN FADJRIAN PUTRA (2310911007)
MUHAMMAD HAEKAL (2310913011)
RAHMAT RENDY WINATA (2310911031)
WIRAGIL TRIARGA (2310913039)

FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK MESIN
2023
A. Topik Karangan
1. Pengertian Topik Karangan
Secara etimologis, kata "topik" berasal dari kata bahasa Yunani, topoi yang berarti "tempat".
Ini berarti topik merupakan sesuatu yang sudah ditentukan dan dibatasi. Sedangkan secara
terminologi topik berarti pokok pembicaraan. pokok permasalahan atau masalah yang sedang
dibicarakan. Topik karangan adalah suatu hal yang digarap menjadi karangan. Topik
merupakan jawaban atas pertanyaan Masalah apa yang akan ditulis? atau Hendak menulis
tentang apa?". Topik karangan adalah pokok pikiran atau isu utama yang menjadi fokus
tulisan. Ini mencakup ide, konsep, atau tema yang akan dijelaskan, dijelaskan, atau
didiskusikan dalam suatu tulisan. Dalam konteks penulisan, pemilihan topik karangan sangat
penting karena topik tersebut akan menjadi dasar untuk mengembangkan isi tulisan. Topik
berasal dari bahasa (Yunani )Topoi* yang berarti tempat dalam tulis menulis berarti pokok
pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan suatu artikel. Topik juga bisa
diartikan sebagai pokok pembicaraan atau pokok permasalahan. Topik karangan adalah suatu
hal yang akan digarap menjadi karangan. Topik karangan merupakan jawaban atas
pernyataan masalah apa yang akan ditulis atau hendak menulis tentang apa. Topik tidak sama
seperti judul. Jadi, kita menempatkan pokok persoalan atau pembahasan. Ciri topik pertama-
tama harus menarik perhatian penulis sendiri. Topik yang menarik perhatian penulis, akan
memungkinkan pengarang berusaha secara terus menerus mencari data-data untuk
mengucapkan masalah-masalah yang dihadapinya. Penulis akan didorong terus menerus a gar
dapat menyelesaikan tulisan itu sebaik-baiknya. Sebaliknya suatu topik yang sama sekali
tidak disenangi akan menimbulkan kesalahan bila terdapat hambatan-hambatan. Penulis tidak
akan berusaha sekuat tenaga dalam menemukan data dan fakta untuk memecahkan persoalan-
persoalan yang dihadapi.
2. Ciri-ciri Topik:
1. Topik harus menarik perhatian si pembaca, sehingga mampu menimbulkan rasa
keingintahuan si pembaca
2. Mencakup keseluruhan isi cerita/tidak boleh menyimpang
3. Harus sesuatu yang nyata/tidak boleh abstrak
4. Topik tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang,
Tetapi berbentuk kata yang singkat.
3. Topik yang Baik
Ada beberapa kriteria pemilihan topik yang baik :
1. Topik harus bersifat problematik
2. Topik harus ada manfaatnya dan layak dibahas
3. Topik dapat dikenal dengan baik
4. Bahan yang diperlukan dapat diperoleh dan cukup memadai
5. Topik itu tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit
6. Topik itu cukup menarik terutama bagi penulis
7. Membuktikan hipotesis
8. Membuat suatu rancangan
-Menarik untuk Ditulis dan Dibaca
Selain bermanfaat, topik yang ditentukan juga harus menarik. Topik tidak hanya menarik bagi
penulis, tetapi yang paling penting manarik bagi pembacanya. Kemenarikan berkaitan dengan
kemanfaatan. Pembaca akan tertarik pada suatu karangan/tulisan jika tulisan tersebut dirasa
bermanfaat baginya.
-Dikuasai dengan Baik
Topik dikuasai dengan baik merupakan penunjang bagi persyaratan utama. Tanpa penguasaan
dari penulis, usaha untuk menyusun karya ilmiah akan menjadi beban bagi penulis. Penulis
masih harus mempelajari teori atau penelitian lain. Dengan demikian, penulis akan
kehilangan waktu hanya dalam beberapa hal mempersiapkan diri untuk penguasaan materi.
Terbatas
Topik harus cukup sempit dan terbatas merupakan sebuah persyaratan yang sangat relatif dan
bergantung pada pengetahuan dan kemampuan penulis. Topik yang terlalu luas akan
menyulitkan penulis karena harus mempersiapkan pengetahuan dan wawasan yang luas
tentang topik itu. Jika tidak, tulisan yang dihasilkan menjadi tidak dalam dan tuntas. Topik
yang terlalu sempit pun harus dihindari karena penulis akan membahas topik secara berulang-
ulang.
-Didukung data
Data Sekunder
Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data sekunder adalah
data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Contoh data sekunder misalnya
catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan keuangan publikasi
perusahaan, laporan pemerintah, data yang
Diperoleh dari majalah, dan lain sebagainya.
Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama),
Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok
fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti dengan narasumber.
Pengumpulan data Primer
Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan
penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya,
dan apa alat yang digunakan. Jenis sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh.
Apakah data diperoleh dari sumber langsung (data primer) atau data diperoleh dari sumber
tidak langsung(data sekunder). Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang
dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat
diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dokumentasi dan
sebagainya. Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar ceklist,
kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, kamera foto dan lainnya.
B. Tema Karangan
1. Pengertian Tema Karangan
Tema karangan adalah ide utama atau pokok pikiran yang menjadi fokus dalam suatu tulisan.
Tema mencerminkan pesan atau konsep yang ingin disampaikan penulis melalui
karangannya. Dalam menentukan tema, penulis biasanya memilih suatu topik atau isu
tertentu yang ingin dijelaskan, diuraikan, atau didiskusikan dalam tulisannya. Tema
merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran dalam membuat suatu tulisan. Berasal dari
bahasa Yunani “thithenai”, berarti sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang telah
ditempatkan. Tema merupakan amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui
karangannya. Pokok pikiran yang mendasari karangan yang akan disusun. Dalam tulis
menulis, tema adalah pokok bahasan yang akan disusun menjadi tulisan. Akan menentukan
arah tulisan atau tujuan dari penulisan artikel itu. Menentukan tema berarti menentukan apa
masalah sebenarnya yang akan ditulis atau diuraikan oleh penulis. Tema merupakan suatu
gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya dalam membuat suatu tulisan.
Di setiap tulisan pastilah mempunyai sebuah tema, karena dalam sebuah penulisan dianjurkan
harus memikirkan tema apa yang akan dibuat. Dalam menulis cerpen,puisi,novel,karya tulis,
dan berbagai macam jenis tulisan haruslah memiliki sebuah tema. Jadi jika diandaikan seperti
sebuah rumah, tema adalah fondasinya. Tema juga hal yang paling utama dilihat oleh para
pembaca sebuah tulisan. Jika temanya menarik, maka akan memberikan nilai lebih pada
tulisan tersebut. Tema karangan adalah sesuatu yang akan disampaikan atau yang menjadi
pokok masalah dalam karangan. Tema biasanya disampaikan dalam sebuah kalimat. Dalam
kerangka karangan, tema dapat dijabarkan menjadi topik- topik yang lebih sempit.
2. Syarat-syarat Memilih Tema
Beberapa hal penting agar tema dapat mudah dikembangkan :
a. Jangan mengambil tema yang pembahasannya terlalu luas, atau batasi topik yang
diambil. Pembatasan topik sekurang kurangnya akan membantu penulis untuk menulis
dengan penuh keyakinan dan kepercayaan, karena topik itu benar-benar diketahuinya.
b. Pilih tema yang disukai dan diyakini dapat dikembangkan.
c. Pilih tema atau sumber-sumber yang bahannya dapat diperoleh dengan mudah.
3. Tema yang Baik
Tema yang baik selain harus terbatas dan perumusan masalahnya jelas, maka untuk
menyusun sebuah tema yang baik diperlukan beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Kejelasan
Seorang penulis perlu menentukan gagasan sentral secara jelas. Sebab kejelasan
merupakan aspek penting bagi sebuah tulisan yang baik. Kejelasan dapat dilakukan
dengan menjajarkan pokok pembicaraan dan tujuan yang akan disampaikan kepada
para pembaca. Dengan gagasan sentral yang jelas, maka tema dapat dirumuskan
dalam sebuah kalimat yang mudah dipahami.
2. Kesatuan
Kesatuan dilihat melalui satuan gagasan sentral yang menjadi dasar seluruh karangan
yang dibuat. Perincian dari gagasan sentral hanya menunjang satu gagasan sentral
saja. Setiap perincian dari gagasan sentral hanya boleh mengandung satu gagasan
saja. Sebuah tulisan yang memperlihatkan kesatuan akan memperlihatkan dengan
tegas tesis atau pengungkapan maksud. Kesatuan gagasan sentral merupakan suatu hal
penting. Penulis harus berhasil menerapkan gagasan sentral agar seluruh isi tulisannya
menyatakan satu ide utuh. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar gagasan
sentral tetap utuh, yaitu : 1) penulis harus mempertahankan keharmonisan nada
tulisannya, 2) tetap fokus pada topik yang dipilihnya yang ditandai oleh pemakaian
kata, 3) perincian gagasan sentralnya harus sejalan dengan gagasan sentral.

C. Kerangka Karangan
1. Pengertian Kerangka Karangan
Kerangka karangan disebut juga sebagai outline atau rangkaian gagasan. Kerangka karangan
adalah suatu rencana kerja yang memuat penyusunan gagasan dengan gagasan lain di dalam
sebuah karangan. Dengan kerangka karangan, penulis dapat menuangkan berbagai
gagasannya secara sistematis dan terarah. Melalui kerangka karangan, penulis bisa menulis
secara terstruktur. Rencana tulisan digunakan sebagai panduan untuk mengorganisir ide-ide
dalam sebuah karangan atau esai. Kerangka karangan merupakan rencana penulisan yang
mengandung ketentuan bagaimana kita menyusun karangan yang diinginkan. Dalam kata
lain, kerangka karangan adalah garis besar tema yang akan dijadikan karya tulis. Fungsi dari
kerangka karangan yaitu menghubungkan gagasan satu dengan gagasan lainnya dalam satu
judul karangan. Gagasan pun harus sistematis dan tersusun sampai yang lebih mendalam.
Gagasan juga dibuat untuk saling berhubungan, sehingga penulis bisa lebih mudah
mengembangkan gagasan tersebut dan memberikan pemaparan yang mendalam.
2. Bagian-Bagian Kerangka Karangan
Kerangka karangan umumnya terdiri dari tiga bagian utama: pendahuluan (introduction), isi
(body), dan penutup (conclusion).
Setiap bagian ini memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda dalam menyusun dan menyajikan
informasi. Berikut adalah gambaran umum tentang setiap bagian dalam kerangka karangan:
1. Pendahuluan (Introduction)
Paragraf pembuka yang menarik perhatian pembaca dan memberikan latar belakang
tentang topik yang akan dibahas.
Pernyataan thesis atau tujuan utama dari karangan, yang memberitahu pembaca apa yang
akan dibahas dan dijawab dalam tulisan tersebut.
Mungkin juga berisi pemaparan konteks atau pentingnya topik yang sedang dibahas.
2. Isi (Body)
Biasanya terdiri dari beberapa paragraf, tergantung pada kompleksitas topik dan panjang
karangan.
Setiap paragraf berfokus pada satu gagasan utama (topik kalimat) dan mendukungnya
dengan bukti, contoh, atau argumen yang relevan.
Paragraf-paragraf ini harus diatur dengan jelas dan secara logis, mengikuti susunan yang
paling efektif dalam membantu pembaca memahami informasi yang disajikan.
3. Penutup (Conclusion)
Paragraf penutup yang merangkum kembali poin-poin penting dari isi karangan.
Menyimpulkan argumen atau gagasan yang telah diuraikan dalam karangan.
Mungkin juga mengajukan pertanyaan, memberikan pandangan untuk masa depan, atau
memberikan kesimpulan terhadap topik yang dibahas.
3. Langkah-Langkah Membuat Kerangka Karangan
1. Menentukan Tema dan Judul
Pertama-tama penulis wajib menentukan tema persoalan yang akan dibahas. Tema dapat
ditentukan sendiri oleh penulis. Tema dapat dipilih dengan cara membaca buku atau
melakukan riset terlebih dahulu.
Setelah memilih tema, penulis dapat membuat judul. Judul harus relevan dengan tema.
Selain itu, judul harus dibuat dengan singkat, padat, dan tidak bertele-tele. Judul juga
tidak proaktif.
2. Mengumpulkan Bahan
Sebelum membuat karya tulis, bahan harus dikumpulkan terlebih dahulu. Caranya adalah
mencari data dan referensi yang terkait.
3. Membuat Kerangka Karangan
Kerangka karangan dapat dibuat dengan menguraikan topik yang ingin dibahas. Topik
diurutkan dari pembahasan umum ke khusus.
4. Mengembangkan Kerangka Karangan
Setelah itu, kembangkan kerangka karangan. Caranya salah mencatat gagasan, mengatur
urutan dari gagasan, memeriksa bab dan sub bab, serta membuatnya dengan lengkap dan
rinci.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/39104859/Makalah_Bahasa_Indonesia_Topik_Karangan
https://id.scribd.com/document/498530993/TEMA-KARANGAN
https://kids.grid.id/amp/473848397/mempelajari-kerangka-karangan-mulai-dari-pengertian-
fungsi-hingga-bagian?page=2
https://makalahkuliahmawardi.blogspot.com/2017/04/tema-karangan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai