Anda di halaman 1dari 7

TOPIK, TEMA DAN KERANGKA KARANGAN

LAPORAN

(Laporan ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia)

KELOMPOK VIII

1. Afifah Arafah Syibli (Teknik Mesin) 2310911027


2. Aulia Rahman (Teknik Mesin) 2310913029
3. Hexa Alenza (Teknik Mesin) 2310913059
4. Luqman Nulhakim (Teknik Mesin) 2310912046
5. M. Akmal Affandi (Teknik Mesin) 2310913057
6. M. Farhan Maulana (Teknik Mesin) 2310912021
7. M. Mitchell Angelo (Teknik Mesin) 2310913060

DOSEN PENGAMPU

Ihsanul Fuadi Yusda, S.Hum., M.Hum.

MKWU Bahasa Indonesia Kelas B/D

Universitas Andalas

Padang

2023
A. Latar Belakang
Bagi seseorang yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi tidak
akan asing mengenai penelitian. Penelitian yang dilakukan tidak mungkin
dikerjakan tanpa tujuan yang jelas oleh karena itu, sebelum melakukan
penelitian seseorang peneliti haruslah menentukan topik dan tema dari
penelitian yang dikerjakannya. Tema adalah pokok pikiran dasar cerita
dipakai sebagai dasar mengarang dan menulis. Sedangkan topik adalah inti
utama dari seluruh isi tulisan yang disesuaikan dengan tema. Hal ini bertujuan
agar penelitian yang dikerjakan memiliki landasan dalam pengembangannya.
Penelitian yang sudah dikerjakan dituangkan ke dalam bentuk tulisan juga
bisa dikenal dengan nama “karya tulis ilmiah”. Supaya suatu penelitian atau
penulisan karya tulis ilmiah menjadi terarah dan mudah diselesaikan, maka
dibutuhkan kerangka pemikiran. Dengan adanya kerangka pemikiran, peneliti
menjadi lebih paham dengan alur kerjanya atau bisa dibilang mengetahui hal
apa dulu yang harus dianalisis. Kerangka pemikiran bisa juga digunakan oleh
peneliti untuk menyelesaikan tulisan yang sudah dibuatnya. Seorang peneliti
akan lebih mudah dalam menyelesaikan tulisannya ketika menggunakan
kerangka pemikiran.

B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah yang akan dibahas pada laporan ini, sebagai berikut:
1. Apa pengertian tema, topik dan kerangka karangan?
2. Apa saja ciri dari tema, topik dan kerangka karangan?
3. Apa saja manfaat dari topik yang sudah ada?
4. Apakah manfaat dari memahami tema dalam suatu karya?
5. Bagaimana susunan kerangka karangan?

C. Pembahasan

Topik Merujuk pada subjek atau masalah tertentu yang akan dibahas
atau dijelaskan dalam suatu konteks atau kajian. Topik adalah pokok
perbincangan atau fokus utama dari suatu pembicaraan, penelitian, atau
tulisan. Topik memiliki beberapa contoh topik dan manfaat dari topik
tersebut:

1. Topik: Pemanasan Global


➢ Manfaat: Pemahaman tentang pemanasan global membantu kita
mengidentifikasi dampaknya pada lingkungan dan mendorong
tindakan untuk mengurangi emisi karbon dan melindungi planet.
2. Topik: Kesehatan Mental
➢ Manfaat: Pembicaraan terbuka tentang kesehatan mental dapat
mengurangi stigma, membantu individu mendapatkan dukungan,
dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
3. Topik: Revolusi Teknologi 5G
➢ Manfaat: Perkembangan teknologi 5G membawa kecepatan
internet yang lebih tinggi dan potensi revolusioner dalam
komunikasi, kesehatan, dan industri lainnya.
4. Topik: Pendidikan Online
➢ Manfaat: Pendidikan online memungkinkan akses pendidikan yang
lebih luas dan fleksibel, sehingga meningkatkan peluang belajar
bagi banyak orang.

Selain itu, topik juga memiliki beberapa cirinya tersendiri, di antaranya:


1. Mencakup keseluruhan isi, artinya topik harus mencakup keseluruhan
isi dari pembahasan atau tulisan. Artinya, topik harus mewakili apa
yang dibahas dalam pembahasan atau tulisan tersebut.
2. Permasalahan yang dibahas masih bersifat umum, artinya topik belum
diuraikan secara mendetail atau spesifik. Topik hanya memberikan
gambaran umum tentang apa yang akan dibahas.
3. Topik tidak diuraikan secara mendetail, artinya Topik belum
dijelaskan secara rinci atau mendalam. Topik hanya memberikan
gambaran besar tentang apa yang akan dibahas.
4. Terdiri dari kata-kata yang singkat, topik biasanya terdiri dari satu atau
dua kata yang singkat. Maksimal terdiri dari tiga kata yang singkat.
5. Menarik perhatian penulis, topik harus menarik perhatian penulis
sehingga penulis merasa termotivasi untuk membahas topik tersebut.
6. Diketahui dan dikuasai oleh penulis artinya, topik harus diketahui dan
dikuasai oleh penulis sehingga penulis dapat membahas topik tersebut
dengan baik dan benar.
7. Harus sempit dan terbatas: Topik harus sempit dan terbatas sehingga
penulis dapat membahas topik tersebut dengan lebih mendalam dan
menyeluruh.
8. Hindari permasalahan yang baru dan kontoversial, untuk penulis
pemula, hindari topik yang baru dan kontoversial karena topik tersebut
mungkin sulit untuk dibahas.
Tema adalah ide pokok atau pesan utama yang terkandung dalam
suatu karya sastra, cerita, atau karya seni lainnya. Tema menggambarkan
inti dari apa yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca atau
penonton. Beberapa ciri-ciri tema meliputi:

1. Universal: Tema dapat diterapkan dalam berbagai konteks yang


tidak terbatas pada satu situasi tertentu. Contohnya, tema cinta,
persahabatan, atau keadilan dapat ditemukan dalam berbagai
cerita.
2. Abstrak: Terkadang tema bersifat abstrak, artinya tidak selalu
dapat diungkapkan secara langsung, tetapi harus diinterpretasikan
oleh pembaca atau penonton.
3. Mendasar: Tema adalah inti dari cerita dan memengaruhi
perkembangan plot, karakter, dan suasana karya tersebut.
4. Terbuka untuk Interpretasi: Tema dapat diinterpretasikan dengan
beragam cara oleh berbagai individu, tergantung pada latar
belakang dan pengalaman masing-masing.
5. Menginspirasi Emosi: Tema sering kali memiliki potensi untuk
menginspirasi emosi, pemikiran, atau refleksi pada pembaca atau
penonton.
6. Tersirat atau Terselubung: Tema tidak selalu diungkapkan dengan
jelas, melainkan dapat tersirat atau terselubung dalam karya
tersebut.

Contoh tema mungkin meliputi pertempuran antara kebaikan


dan kejahatan, perjuangan individu melawan ketidakadilan, atau
eksplorasi manusia terhadap alam dan alam semesta. Tema adalah
salah satu aspek penting dalam analisis karya sastra dan seni.
Tema tercipta tidak hanya untuk menjadi sebuah ide pokok
yang terkandung, tetapi tema memiliki manfaat dalam suatu karya
atau pembicaraan :
1. Memahami makna yang lebih dalam: Tema membantu
pembaca, pendengar, atau pemirsa untuk memahami makna
yang lebih dalam dari suatu karya atau pesan yang
disampaikan. Ini bisa membantu mereka merasakan isi dengan
pengalaman dan nilai-nilai pribadi.
2. Mengidentifikasi pesan utama: Memahami tema membantu
dalam mengidentifikasi pesan utama yang ingin disampaikan
oleh penulis, pembicara, atau pembuat karya. Ini
memungkinkan pemirsa.
3. Kaitannya dengan kehidupan nyata: Tema sering kali
mencerminkan aspek-aspek kehidupan nyata.
4. Menganalisis dan memahami lebih mendalam: Memahami
tema membantu pembaca.
5. Menghargai seni dan kreativitas: Dalam konteks
seni dan kreativitas.

Kerangka karangan (outline) adalah rencana teratur dalam


pembagian dan penyusuna gagasan. Fungsi utamanya adalah
menunjukkan hubungan diantara gagasan- gagasan yang ada.
Kerangka karangan memungkinkan kita melihat kekuatan dan
kelemahan karangan kita sehingga kita dapat mengadakan
penyesuaian sebelum kita menulis. Kerangka karangan
mengandung rencana kerja dan memuat ketentuan pokok
bagaimana suatu topik harus diperinci dan dikembangkan.
Kerangka memiliki beberapa macam susunan, diantaranya:

1. Kerangka Topik. Kerangka Topik adalah susunan kerangka


karangan yang berdasarkan pada topik atau tema yang akan
dibahas. Susunan kerangka ini terdiri dari topik utama dan sub-
topik yang berkaitan dengan topik utama.
2. Kerangka Kalimat. Kerangka Kalimat adalah susunan kerangka
karangan yang berdasarkan pada kalimat-kalimat utama yang
akan digunakan dalam karangan. Susunan kerangka ini terdiri
dari kalimat-kalimat utama dan kalimat-kalimat pendukung
yang berkaitan dengan kalimat utama.
3. Kerangka Gabungan. Kerangka Gabungan adalah susunan
kerangka karangan yang menggabungkan antara kerangka
topik dan kerangka kalimat. Susunan kerangka ini terdiri dari
kalimat-kalimat utama dan sub-topik yang berkaitan dengan
topik utama.
4. Kerangka Deskripsi. Kerangka Deskripsi adalah susunan
kerangka karangan yang berdasarkan pada pengamatan yang
cermat terhadap suatu objek atau kejadian. Susunan kerangka
ini terdiri dari gambaran umum, deskripsi objek atau kejadian,
dan kesimpulan.
5. Kerangka Narasi. Kerangka Narasi adalah susunan kerangka
karangan yang berdasarkan pada urutan kejadian dalam suatu
cerita. Susunan kerangka ini terdiri dari pengenalan tokoh,
konflik yang dihadapi tokoh, dan penyelesaian konflik.
6. Kerangka Eksposisi. Kerangka Eksposisi adalah susunan
kerangka karangan yang berdasarkan pada informasi dan
penjelasan dari suatu topik. Susunan kerangka ini terdiri dari
gambaran umum, penjelasan topik, dan kesimpulan.

Kerangka karangan memiliki bebrapa macam, sebagai berikut:

1. Kerangka Karangan Berdasarkan Perincian. Berdasarkan


perincian yang dilakukan pada suatu kerangka karangan,
maka dapat dibedakan kerangka karangan sementara (non-
formal) dan kerangka karangan formal.
a. Kerangka Karangan Sementara (non formal). Kerangka
karangan sementara atau non-formal merupakan sebuah
penuntun bagi suatu tulisan yang terarah. Sekaligus ia
menjadi 8 dasar untuk penelitian kembali guna
mengadakan perombakan- perombakan yang dianggap
perlu. Kerangka karangan sementara berisi topik pokok
hingga kerangka karangan sementara merupakan suatu
alat bantu sebuah penuntun bagi suatu tulisan yang
terarah.
b. Kerangka Karangan Formal. Kerangka karangan yang
bersifat formal biasanya timbul dari pertimbangan
bahwa topik yang akan digarap bersifat sangat
kompleks, atau suatu topik yang sederhana tetapi
penulis tidak bermaksud untuk segera menggarapnya.
2. Berdasarkan Perumusan Teksnya. Sesuai dengan cara
merumuskan teks dalam tiap unit dalam sebuah kerangka
karangan, maka dapat dibedakan kerangka karangan
atas kerangka karangan kalimat dan kerangka karangan
topik.
a. Kerangka Kalimat. Penggunaan kerangka kalimat
memiliki beberapa manfaat
antara lain, memaksa penulis berinisiatif merumuskan
topik dengan tepat, rinci, dan jelas.
b. Kerangka Topik. Penggunaan kerangka topik
diharapkan memunculkan ide awal yang akan diuraikan
dalam kerangka kalimat secara luas disertai data akurat.

D. Kesimpulan
Tema, topik, dan kerangka adalah tiga komponen kunci dalam proses
komunikasi dan penelitian. Tema memberikan dasar yang dapat
dikembangkan dan pesan umum, topik merinci tema dan landasan penulisan
sebuah karya tulis, dan kerangka membantu dalam merencanakan dan
mengorganisasi ide-ide dalam suatu struktur yang terstruktur. Dengan
kerjasama yang baik antara ketiga elemen ini, seseorang dapat dengan lebih
efektif dalam menyelesaikan penelitian, memberikan pembahasan, dan
menyusun penelitian yang berkualitas serta komunikasi yang jelas.

Daftar Pustaka

Nourmalita, Ade Kurnia. 2015. “Kajian Tema dalam Antologi Cerpen Banten Suatu
Ketika dan Pemanfaatannya sebagai Materi Pembelajaran Apresiasi Sastra di SMP”.
Universitas Jember.

Keraf, Gorys.1980. “Komposisi : Sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa”. Ende


Flores : Nusa Indah.

Rumaningsih, Endang, dkk. “Bahasa Indonesia Bahasa Bangsaku. 2017”. Semarang:


PPB UIN Walisongo Semarang.

Anda mungkin juga menyukai