Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sehari – hari kita mengenal istilah judul , topik, dan kerangka karangan
dalam pembuatan sebuah karangan baik itu dalam bahasa indonesia maupun
bahasa asing .topik sangat dibutuhkan dalam pembuatan kerangka tulisan awal
sebelum benar – benar menulis karena tema dan topik sebagai acuan dalam
pengambilan data – data untuk di tuangkan ke sebuah tulisan . topik juga
berperan untuk pembatas agar sebuah tulisan tidak melenceng dari apa yang
diinginkan dan menghasilkan sebuah karangan yang diinginkan oleh sang
penulis tersebut.

Sedangkan judul bisa diartikan sebagai ujung tombak sebuah karangan


karena dengan judul yang menarik minat pembaca akan menimbulkan rasa
penasaran dan di ingin mencoba membaca hasil karya tersebut walaupun belum
mengetahui secara persis apa isi karangan tersebut. Tapi dengan judul yang
menarik maka secara tidak langsung sebuah karangan tersebut seperti menarik
orang untuk membacanya dan mengetahui apa isi karangan tersebut. Ke
serasian antar 2 pokok tulisan ini (topik , judul) sangat lah penting untuk
mencapai sebuah karangan/tulisan yang baik dan menarik.

Antara topik, dan judul itu berbeda. Topik harus ditentukan sebelum mulai
menulis. Sedangkan judul tidak selalu demikian.Terkadang topik juga langsung
di jadikan judul.

Sedangkan Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seorang dalam


bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca. Namun sebelum
kita membuat sebuah karangan sebaiknya kita membuat kerangka karangan
terlebih dahulu karena tanpa kerangka karangan maka akan mudah terjerumus

1
kearah keadaan anarkis dan akan mudah kehilangan kontrol terhadap karangan
yang akan dituju. Selain itu, dengan adanya kerangka karangan dapat
menghindari adanya tumpang tindih pada bagian-bagian tertentu serta
penyimpangan-penyimpangan dari topik dapat dihindarkan.

Kerangka karangan mempunyai arti yang sama dengan ragaan atau outline
yaitu rencana kerja yang memuat garis-garis besar atau susunan pokok
pembicaraan sebuah kerangka kyang akan ditulis.

Dalam makalah ini akan penyusun sajikan pengertian atau definisi masing-
masing dari topik, judul, dan kerangka karangan. Serta perbedaan topik, judul,
dan kerangka karangan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang di maksud dengan topik, judul, dan kerangka karangan?
2. Apa saja ciri – ciri dengan topik, judul, dan kerangka karangan?
3. Apa saja syarat-syarat dari dengan topik, judul, dan kerangka karangan?
4. Apa saja macam-macam dari judul, dan kerangka karangan?
5. Apa fungsi dari topik, judul, dan kerangka karangan?
6. Bagaimana langkah-langkah dalam pembuatan kerangka kerangan?
7. Bagaimana contoh kerangka karangan?

C. TUJUAN
1. Mengetahui Apa yang di maksud dengan topik, judul, dan kerangka
karangan?
2. Mengetahui Apa saja ciri – ciri dengan topik, judul, dan kerangka
karangan?
3. Mengetahui Apa saja syarat-syarat dari dengan topik, judul, dan kerangka
karangan?
4. Mengetahui Apa saja macam-macam dari judul, dan kerangka karangan?

2
5. Mengetahui Apa fungsi dari topik, judul, dan kerangka karangan?
6. Bagaimana langkah-langkah dalam pembuatan kerangka kerangan?
7. Mengetahui Bagaimana contoh kerangka karangan?

D. MANFAAT
Agar pembaca mengetahui lebih rinci atau lebih detail lagi tentang topik,
judul, dan kerangka karangan. Agar saat membuat makalah, atau karya tulis
ilmiah menghasilkan karya yang baik dan sesuai dengan syarat-syarat yang
telah di tentukan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. TOPIK
a) Pengertian Topik
Topik juga dapat didefinisikan sebagai hal yang pertama kali
ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan, atau bisa disebut juga
topik adalah tahap awal dalam proses penelitian atau penyusunan karya
ilmiah topik Juga dapat diartikan pokok yang akan dibahas atau masalah
yang akan dibahas. Topik yang masih bersifat awal tersebut kemudian
difokuskan dengan cara membuatnya lebih sempit cakupannya atau lebih
luas cakupannya. Topik yang masih awal tersebut, selanjutnya
dikembangkan dengan membuat cakupan yang lebih sempit atau lebih
luas.

Topik biasa terdiri dari satu satu dua kata yang singkat, dan memiliki
persamaan serta perbedaan dengan tema karangan. Persamaannya adalah
baik topik maupun tema keduanya samasama dapat dijadikan sebagai judul
karangan. Sedangkan, perbedaannya ialah topik masih mengandung hal
yang umum,sementara tema akan lebih spesifik dan lebih terarah dalam
membahas suatu permasalahan.

b) Ciri-ciri topik, antara lain :


1. Topik harus menarik perhatian si pembaca, sehingga mampu
menimbulkan rasa keingintahuan pembaca
2. Mencakup keseluruhan isi cerita

4
c) Syarat topik yang baik bisa ditinjau dari 2 segi, yaitu
1. Bagi penulis, topik yang baik yaitu berbasis pada kompetensi penulisnya
yaitu sesuai dengan :
- Bidang keahlian.
- Bidang studi yang didalami.
- Pengalaman penulis: pengalaman kerja, praktik dilapangan, penelitian,
partisipasi dalam suatu kegiatan ilmiah.
- Bidang kerja atau profesi.
- Karakter penulis (baik, cerdas, inovatif, kreatif).
- Temuan yang pernah diteliti.
- Kualifikasi pengalaman: nasional, internasional.
- Kemampuan memenuhi tuntutan masyarakat pembacanya.
- Kemampuan memenuhi target kebutuhan segmen pembacanya, dan
temuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang
diperlukan pembacanya.

2. Bagi pembaca, topik itu baik jika layak dibaca. Artinya, topik tersebut
dapat mengembangkan kompetensi pembacanya, yaitu sesuai dengan:
- Tuntutan pembaca untuk mencapai target informasi yang diharapkan.
- Upaya pembaca untuk meningkatkan kecerdasan, kompetensi
pengembangan akademik dan profesi.
- Ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditekuni pembacanya.
- Pengembangan dan peningkatan karier dan profesinya.
- Upaya mempertajam dan memperhalus rasa kemanusiaan.
- Upaya mempertajam dan memperhalus daya nalarnya.
- Sesuai dengan kebutuhan informasi iptek yang diperlukan, dan
sebagainya.

5
Namun, jika ditinjau secara umum syarat topik yang baik yaitu:
1). Menarik untuk ditulis dan dibaca.
Topik yang menarik bagi penulis akan meningkatkan kegairahan dalam
mengembangkan penulisannya, dan bagi pembaca akan mengundang
minat untuk membacanya.
2). Dikuasai dengan baik oleh penulis minimal prinsip-prinsip ilmiah.
Untuk menghasilkan tulisan yang baik, penulis harus menguasai teori-
teori (data sekunder), data di lapangan (data primer). Selain itu, penulis
juga harus menguasai waktu, biaya, metode pembahasan, bahasa yang
digunakan, dan bidang ilmu.

d) Pertimbangan Memilih Topik Karya Ilmiah Menurut Arifin :


- Topik harus berada disekitar penulis
- Topik hendaknya menarik perhatian penulis
- Topik terpusat pada satu segi lingkup yang sempit
- Topik memiliki data yang bersifat objektif
- Topik harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya walaupun serba
sedikit
- Topik harus memiliki sumber acuan
e) Pertimbangan Memilih Topik Karya Nonilmiah
- Aktual : harus dibicarakan
- Kreatif : menampilkan ide kreatif
- Menarik : enak dibaca, perlu, dan membangkitkan minat pembaca
untuk mengetahui lebih banyak dan lebih jauh
- Efektif : lebih banyak yang diingat dan bermanfaat
- Efisien : lebih sedikit memerlukan waktu dan usaha

6
f) Fungsi Topik
- Mengikat keseluruhan isi
- Menjiwai seluruh pembahasan : pendahuluan (latar belakang masalah,
tujuan, ruang lingkup), bahasan utama (uraian, ilustrasi, deskripsi,
pembuktian, narasi, penjelasan), dan kesimpulan.
- Mengendalikan variabel : topik yang terdiri dari dua variabel,
pembahasannya juga terkait dengan hubungan tersebut.
- Memudahkan pengembangan ide bagi penulis, bagi pembaca
memudahkan pemahaman.
- Memberikan daya tarik bagi pembaca.

g) Pembatasan Topik
Pembatasan sebuah topik mencangkup konsep, variabel, data, lokasi
atau lembaga dan waktu pengumpulan data. Topik yang terlalu luas
menghasilkan tulisan yang dangkal, tidak mendalam, dan tidak tuntas.
Selain itu, pembahasan menjadi tidak fokus pada masalah utama yang
ditulis atau dibaca. Akibatnya, pembahasan menjadi panjang, namun tidak
berisi. Sebaliknya, topik yang terlalu sempit menghasilkan tulisan yang
tidak (kurang) bermanfaat bagi pembacanya. Selain itu, karangan menjadi
sulit dikembangkan, tidak menarik untuk dibahas ataupun dibaca.Maka
dari itu, pembahasan topik dilakukan secara cermat, sesuai dengan
kemampuan, tenaga, waktu, tempat, dan kelayakan yang dapat terima oleh
pembacanya.
- Fungsi Pembatasan Topik
a. Pembatasan memungkinkan penulis untuk menulis dengan penuh
keyakinan dan kepercayaan, karena topik itu benar-benar
diketahuinya.
b. Pembatasan dan penyempitan topik akan memungkinkan penulis
untuk mengadakan penelitian yang lebih intensif mengenai
masalahnya. Dengan pembatasan itu penulis akan lebih mudah
memilih hal-hal yang akan dikembangkan.

7
- Cara Membatasi Sebuah Topik
1) Tetapkanlah topik dalam kedudukan central. Contoh :
komunikasi.
2) Ajukan pertanyaan apakah topik tersebut masih dapat dirinci, bila
dapat tetapkanlah.
3) Tetapkanlah yang mana subtopik yang akan dipilih.
4) Ajukan pertanyaan apakah subtopik yang dipilih masih dapat
dirinci lebih lanjut.

- Pembatasan Topik yang Terlalu Umum dan Luas


1) Menurut tempat. Contoh : “Curah hujan di Pulau Jawa” lebih
spesifik daripada “Curah hujan di Indonesia”.
2) Menurut waktu/periode/zaman. Contoh : “Perkembangan Islam”
bisa dibatasi menjadi “Perkembangan Islam di Masa Nabi
Muhammad SAW”.
3) Menurut hubungan kasual (hubungan sebab akibat), menurut
pembagian bidang kehidupan manusia (politik, sosial, ekonomi,
agama, kebudayaan, ilmu pengetahuan, kesenian).
4) Menurut aspek khusus-khusus.
5) Menurut objek material dan objek formal.

B. JUDUL
a) Pengertian Judul
Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku,
kepala berita, dan lain-lain; identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya
tulis, bersipat menjelaskan diri dan yang manarik perhatian dan adakalanya
menentukan wilayah (lokasi). Dalam artikel judul sering disebut juga
kepala tulisan. Ada yang mendefinisikan Judul adalah lukisan singkat
suatu artikel atau disebut juga miniatur isi bahasan. Judul hendaknya

8
dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul artikel diusahakan tidak
lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi bahasan.

b) Syarat-Syarat Pembuatan Judul :


- Harus relevan, yaitu harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau
ada pertalian dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut.
- Harus provokatif, yaitu harus menarik dengan sedemikian rupa
sehingga menimbulkan keinginan tahu dari tiap pembaca terhadap isi
buku atau karangan.
- Harus singkat, yaitu tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa
yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangklaian kata yang
singkat. Usahakan judul tidak lebih dari lima kata.

c) Judul Terbagi Menjadi Dua,yaitu :


- Judul langsung :
Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita.
- Judul tak langsung :
Judul yang tidak langsung hubungannya dengan bagian utama berita
tapi tetap menjiwai seluruh isi karangan atau berita.

d) Ciri – ciri Judul


- Harus berbentuk frasa
- Tanpa adanya singkatan atau akronim
- Awalan kata harus huruf kapital, kecuali preposisi dan konjungsi
- Tanpa tanda baca di akhir judul
- Menarik perhatian
- Logis
- Sesuai dengan isi
- Judul harus asli, relevan, proaktif, dan singkat.

9
e) Fungsi Judul
- Merupakan identitas/cermin dari jiwa seluruh karya tulis
- Temanya menjelaskan diri dan menarik sehingga mengundang orang
untuk membacanya atau untuk mempelajari isinya.
- Merupakan gambaran global tentang arah, maksud, tujuan, dan ruang
lingkupnya.
- Relevan dengan isi seluruh naskah, masalah maksud,dan tujunnya.

C. KERANGKA KARANGAN
a) Pengertian Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis
besar dari suatu karangan yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide-
ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur.
Kerangka karangan dibuat untuk mempermudah penulisan agar tetap
terarah dan tidak keluar dari topik atau tema yang dituju. Pembuatan
kerangka karangan ini sangat penting, terutama bagi penulis pemula, agar
tulisan tidak kaku dan penulis tidak bingung dalam melanjutkan
tulisannya.

a) Fungsi kerangka karangan


- Memudahkan pengendalian variabel,
- Memperlihatkan pokok bahasan, sub-subbahasan karangan dan
memberi kemungkinan perluasan bahasan tersebut sehingga
memungkinkan penulis menciptakan suasana kreatif sesuai dengan
variasi yang diinginkan.
- Mencegah pembahasan keluar dari sasaran yang sudah dirumuskan
dalam topik, judul, masalah, tujuan, dan kalimat tesis,
- Memudahkan penulis menyusun karangan secara menyeluruh,
- Mencegah ketidaklengkapkan bahasan,
- Mencegah pengulangan pembahasaan ide

10
b) Syarat-syarat Kerangka Karangan yang Baik
- Tesis atau pengungkapan maksud harus jelas.
Pilihlah topik yang merupakan hal yang khas, kemudian tentukan
tujuan yang Jelas. Kemudian buatlah tesis atau pengungkapan maksud.
- Tiap unit hanya mengandung satu gagasan.
Bila satu unit terdapat lebih dari satu gagasan, maka unit tersebut harus
dirinci.
- Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis,
sehingga rangkaian ide atau pikiran itu tergambar jelas.
- Harus menggunakan simbol yang konsisten.
Pada dasarnya untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah
awal untuk membentuk kebiasaan teratur dan sistematis yang
memudahkan kita dalam mengembangkan karangan.

c) Macam-Macam Kerangka Karangan


1. Berdasarkan perincian.
a. Kerangka karangan sederhana/sementara (non-formal) Merupakan
suatu alat bantu, sebuah penuntun bagi suatu tulisan yang
terarah.yang terdiri dari tesis dan pokok-pokok utama.
b. Kerangka karangan formal. Kerangka karangan yang timbul dari
pertimbangan bahwa topik yang akan di garap bersifat sangat
komplek atau suatu topik yang sederhana tetapi penulis tidak
bermaksud untuk segera menggarapnya.
2. Berdasarkan perumusan teks.
a. Kerangka kalimat.
Menggunakan kalimat deklaratif yang lengkap untuk merumuskan
setiap topik, sub topik. Misalnya :
1). Pendahuluan
2). Latar belakang
3). Rumusan masalah
4). Tujuan.

11
d) Langkah-langkah pembuatan kerangka karangan
1. Menentukan tema dan judul
Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok
pembicaraan yang mendasari suatu karangan.
Judul adalah kepala karangan. Misalkan tema cakupannya lebih besar
dan menyangkut pada persoalan yang diangkat sedangkan judul lebih
pada penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan yang akan
ditulis.

2. Mengumpulkan bahan
Bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan,
banyak cara mengumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai
cara masing - masing sesuai juga dengan tujuan tulisannya.

3. Menyeleksi bahan
Agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang
sesuai dengan tema pembahasan. polanya melalui klarifikasi tingkat
urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis.
Berikut ini petunjuk – petunjuknya :
1. Catat hal penting semampunya.
2. Jadikan membaca sebagai kebutuhan.
3. Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah.

4. Membuat kerangka
Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi
beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur.
Kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi, atau uraian
per bab. kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu
dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.

12
Berikut fungsi kerangka karangan :
a) Memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan
sistematis
b) Memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan
c) Membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak
penting.

Tahapan dalam menyusun kerangka karangan :


a) Mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon
pikiran (diagram yang menjelaskan gagasan-gagasan yang timbul).
b) Mengatur urutan gagasan.
c) Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab.
d) Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap
Kerangka karangan yang baik adalah kerangka yang urut dan logis
karena bila terdapat ide yang bersilangan, akan mempersulit proses
pengembangan karangan. (karangan tidak mengalir).

5. Mengembangkan kerangka karangan


Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada
penguasaan terhadap materi yang hendak ditulis. jika benar-benar
memahami materi dengan baik, permasalahan dapat diangkat dengan
kreatif, mengalir dan nyata.

e) Contoh Kerangka Karangan


Topik : Banjir.
Tujuan : Untuk mengetahui penyebab dan dampak banjir.
Tema : Banjir di Indonesia.
1. Banjir yang terjadi di Indonesia
1.1.Banjir di Pulau Jawa
1.1.1. Banjir di DKI Jakarta
1.1.2. Banjir di Surabaya

13
1.2.Banjir di luar Pulau Jawa
1.2.1. Banjir di Propinsi Nangroe Aceh Darusalam
1.2.2. Banjir di Papua
2. Penyebab Banjir di Indonesia
2.1.Faktor Alam
2.1.1. Cuaca yang Extrim
2.1.2. Banjir Kiriman
2.2. Kelalaian Manusia
2.2.1. Penebangan Hutan
2.2.2. Membuang Sampah Sembarang
2.2.3. Tanah Resapan Air Berkurang
2.2.4. Pendangkalan Sungai
3. Dampak yang timbul akibat Banjir
3.1.Timbulnya Penyakit
3.2.Mematikan Usaha
3.3.Kerugian Administrasi
3.4.Kembali ke Titik Nol
4. Menanggulangi Dampak Banjir
4.1.Penjagaan Area Resapan Air
4.2.Proyek Pengerukan Sungai
4.3.Reboisasi Hutan Gundul

14
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

 Topik : Belajar mengemukakan pendapat secara efektif. Tujuan


:Menjelaskan dan memahami bagaimana cara mengeluarkan pendapat
secara lisan,tertulis, logis, dan sistematis dalam bahasa yang baik secara
efektif dan efisien.

 Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniatur isi
bahasan. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik.
Judul artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup
menggambarkan isi bahasan.

 Kerangka karangan sering disebut juga dengan outline atau


ragangan.Kerangka karangan (outline) merupakan miniatur
karangan.Pada dasarnya outline adalah proses penggolongan dan
penataan berbagai fakta yang kadang-kadang berbeda dengan jenis dan
sifatnya, menjadi kesatuan yang berpautan. Dengan memperhatikan
outline akan terlihat dengan jelas struktur dan sistematika berpikir
pengarangnya.Sehingga pengarang dapat melihat dengan jelas, dibagian
mana fakta, penilaian, argumentasi, atau ilustrasi tertentu dikemukakan,
sehingga karangan menjadi tepat.

kerangka karangan juga sebagai rencana kerja yang memuat garis-garis


besar atau an pokok pembicaraan sebuah karangan yang akan ditulis.
Kerangka karangan ditulis dalam rangka untuk menghindari adanya
tumpang tindih pada bagian-bagian tertentu. Selain
itu, susunan penulisan yangbersifat konseptual, menyeluruh,

15
terarah, logis, jelas, dan bersasaran dari target pembacanya. kerangka
karangan (outline) juga memudahkan kita dalam pembuatan karangan
yang lebih baik.

B. SARAN
 Dengan memahami dan menguasai berbagai kaidah penulisan topik, dan
judul. Diharapkan pembaca dapat membuat topik, judul.
 judul dan kerangka karangan yang baik dan benar. Setidaknya dengan
memahami pembahasan makalah penulis kali ini, pembaca menjadi
paham bagaimana cara membuat topik, judul, dan kerangka karangan
dengan baik dan sisitematis dan mengerti apa saja syarat-syarat
penyusunan topik, judul, dan kerangka karangan agar didapat suatu karya
yang baik dan benar, serta menghindari kekeliruan penentuan.

 Agar kita dapat memperoleh karangan yang baik, logis, dan


sistematis,maka kita harus mmbuat kerangga terlebih dahulu.Karena
dengan kerangka karangan kita bisa menghindari penggarapan
topik yang berulang-ulang,terhindar dari tumpang tindih pada bagian-
bagian tertentu. Selain itu, penyimpangan-penyimpangan dari topik pun
dapat dihindarkan, dan juga akan menjamin bahwa penulisan akan
bersifat konseptual, menyeluruh, terarah, dan bersasaran dari target
pembacanya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Agus Salim. 2016. Makalah Topik, Tema Dan Judul. [Online]


https://acehkrak.blogspot.co.id/2016/01/makalah-topik-tema-dan-judul.html?m=1
di akses pada tanggal 10 Oktober 201

Dani Robbina. (2014). Makalah kerangka kerangan. [onliine].


http://robbinadani.blogspot.co.id/2015/04/makalah-kerangka-karangan.html di
akses pada tanggal 10 Oktober 2017

http://pengertiandefinisi.com/pengertian-tema-dan-jenis-jenis-tema/ di akses pada


tanggal 10 Oktober 2017

http://www.slideshare.net/mutaqodaswaja/bab-tentang-tema-topik-dan-judul di
akses pada tanggal 10 Oktober 2017

http://jafarbaqdhat.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-topik-tema-judul.html di
akses pada tanggal 10 Oktober 2017

http://ita-kyu-kiyut.blogspot.com/2010/01/ragam-bahasa-tugas-kelompok.html di
akses pada tanggal 10 Oktober 2017

http://wede56.blogspot.co.id/2014/03/contoh-makalah-bahasa-indonesia_25.html
di akses pada tanggal 10 Oktober 2017

17

Anda mungkin juga menyukai