Anda di halaman 1dari 14

KARYA ILMIAH SEBAGAI KARANGAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Bahasa Indonesia dan Karya Tulis Ilmiah
Dosen Pengampu : Bu Ratna Muthia, M.A.

Disusun Oleh:
Fajar Fahrozi Kurniawan (2203016012)
Diah Puspaningrum (2203016026)
Najwa Nisrina Hanum (2203016039)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya.
Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Karya Ilmiah Sebagai
Karangan”.

Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Ratna Muthia M. A., selaku dosen mata kuliah
Bahasa Indonesia dan Karya Ilmiah yang telah memberikan tugas makalah ini. Terima kasih
juga kami ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga
kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik segi
penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar kami bisa
menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sehari-hari kita mengenal istilah tema, judul dan kerangka karangan dalampembuatan
sebuah karangan baik itu dalam bahasa Indonesia maupun bahasa asing. Tema sangat
dibutuhkan dalam pembuatan kerangka tulisan awal sebelum benar-benar menulis karena
tema sebagai acuan dalam pengambilan data-data untuk dituangkan kesebuah tulisan. Tema
juga berperan untuk pembatas agar sebuah tulisantidak melenceng dari apa yang diinginkan
dan menghasilkan sebuah karangan yangdiinginkan oleh sang penulis tersebut.
Sedangkan judul bisa diartikan sebagai ujung tombak sebuah karangan karenadengan
judul yang menarik minat pembaca akan menimbulkan rasa penasaran daningin mencoba
membaca hasil karya tersebut walaupun belum mengetahui secarapersis apa isi karangan
tersebut. Tapi dengan judul yang menarik maka secara tidaklangsung sebuah karangan
tersebut seperti menarik orang untuk membacanya danmengetahui apa isi karangan tersebut.
Keserasian antara 3 pokok tulisan ini (tema, judul dan kerangka karangan) sangatlah penting
untuk mencapai sebuah karangan atautulisan yang baik dan menarik

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana definisi dari tema, judul, kerangka karangan, dan karangan?
2. Bagaimana strategi penyusunan tema, judul, kerangka karangan dan karangan?

1.3 Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia dan karya ilmiah.
2. Untuk mengetahui definisi dari tema, judul, kerangka karangan, dan karangan.
3. Untuk mengetahui strategi penyusunan tema, judul, kerangka karangan, dan karangan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi, dari tema, judul, kerangka karangan, dan karangan
1. Definisi Tema
Tema berasal dari bahasa Yunani “Thithenai” yang berarti sesuatu yang telah
diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Tema merupakan persoalan utama
yang diungkapkan oleh seorang pengarang dalam sebuah karya sastra, seperti cerpen,
novel, ataupun suatu karya tulis. Tema juga dapat dikatakan sebagai suatu gagasan
pokok atau ide dalam membuat suatu tulisan. Beberapa sumber mengatakan,
pengertian tema dalam karang-mengarang dapat dilihat dua sudut, yaitu dari sudut
karangan yang telah selesai dari proses penyusunan karangan itu sendiri.
Dilihat dari sudut karangan yang telah selesai, tema adalah suatu amanat yang
disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Sedangkan dari segi proses penulisan,
tema adalah suatu perumusan dari topik yang akan dijadikan landasan pembicaraan
dan tujuan yang akan dicapai melalui topik tadi. Hasil perumusan tema bisa
dinyatakan dalam sebuah kalimat singkat, tetapi dapat pula mengambil bentuk berupa
sebuah Alinea, ikhtisar-ikhtisar, dan kadang-kadang ringkasan.
Panjang tema tergantung dari berapa banyak hal yang akan disampaikan
sebagai perincian dari tujuan utama. Perbandingan antara tema dengan karangan dapat
disamakan dengan hubungan antara sebuah kalimat dan gagasan utama kalimat yang
terdiri dari subjek dan predikat. Begitu juga kedudukan tema secara konkrit dapat
dilihat dalam hubungan antara kalimat topik dan Alinea. Kalimat topik merupakan
tema dari alenia itu, sedangkan kalimat lain hanya berfungsi untuk memperjelas
kalimat topik atau tema alenia tersebut.1
2. Definisi Judul
Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita,
dan lain-lain. Identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersifat menjelaskan
-diri dan yang menarik perhatian dan adakalanya menentukan wilayah (lokasi). Dalam
artikel judul sering disebut juga kepala tulisan. Ada juga yang mendefinisikan judul
sebagai lukisan suatu artikel atau juga disebut miniature isi bahasan. Judul dapat
dikatakan sebagai jabaran topik atau tema. Karena itu, judul harus mampu

1
Mugni Sulaeman. 2018. Pengertian tema, Judul, Topik, dan Kerangka Karangan
2
mencerminkan topik atau tema, tidak boleh menyimpang dari intinya.
3. Definisi Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis besar
dari suatu karangan yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun
secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Kerangka karangan dibuat untuk
mempermudah penulisan agar tetap terarah terarah dan tidak keluar dari topik atau
tema yang dituju. Pembuatan kerangka karangan ini sangat penting, terutama bagi
penulis pemula, agar tulisan tidak kaku dan penulis tidak bingung dalam melanjutkan
tulisannya. 3
4. Definisi Karangan
Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan
pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan
rangkaian hasil pikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur.
Karangan yang terdiri dari beberapa paragraf, masing-masing dari paragraf tersebut
berisi pikiran utama dan didikuti oleh pikiran-pikiran penjelas. Sebuah paragraf belum
tentu dapat terwujud keselurahan karangan. Namun, sebuah paragraf sudah bisa
memberikan suatu informasi kepada pembaca karena ada kalanya suatu karangan
hanya berisi satu paragraf saja sehingga dalam karangan tersebut hanya berisi satu
pikiran pokok.
Pada umumnya, karangan dipandang sebagai suatu perbuatan atau kegiatan
komunikatif antara penulis dan pembaca berdasarkan teks yang telah dihasilkan
(Ahmadi, 1988: 20). Begitu juga istilah karangan (komposisi) yang dikemukakan
Ahmadi (1990: 1) bahwa karangan diartikan sebagai rangkaian kata-kata atau kalimat.
Selain itu, karangan menurut Gie (1995: )memiliki pengertian karangan adalah hasil
perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan
dimengerti oleh pembaca. 4

2.2 Strategi penyusunan tema, judul, kerangka karangan, dan karangan


1. Strategi penyusunan tema
A. Tema menarik perhatian penulis
Tema yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha

2
Mugni Sulaeman. 2018. Pengertian tema, Judul, Topik, dan Kerangka Karangan
3
Ibid.
4
Musyawir, Siti Hajar. Kemampuan Menulis Karangan Narasi Berdasarkan Pengalaman Pribadi Siswa. 2020.
hal. 4.
terus- menerus mencari data untuk memecahakan masalah-masalah yang dihadapi,
penulis akan didorong terus-menerus agar dapat menyelesaikan karya tulis itu
sebaik-baiknya.
B. Tema dikenal/diketahui dengan baik
Maksudnya bahwa sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiah diketahui oleh
penulis. Berdasarkan prinsip ilmiah yang diketahuinya, penulis akan berusaha
sekuat tenaga mencari data melalui penelitian, observasi, wawancara, dan
sebagainya sehingga pengetahuannya mengenai masalah itu bertambah dalam.
Dalam keadaan demikian, disertai pengetahuan teknis ilmiah dan teori ilmiah
yang dikuasainya sebagai latar belakang masalah tadi, maka ia sanggup
menguraikan tema itu sebaik-baiknya.
C. Bahan-bahannya dapat diperoleh
Sebuh tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di
sekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk
dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.
D. Tema dibatasi ruang lingkupnya
Tema yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup kemampuannya
untuk menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya. 5
2. Strategi penyusunan judul
A. Observasi (Pengamatan)
Sebuah penelitian salah satu tujuannya adalah untuk memberi solusi dari suatu
permasalahan yang terjadi. Untuk menemukan masalahnya, kita perlu melakukan
pengamatan awal terlebih dahulu terhadap fenomena yang terjadi, misalnya di
bidang kesehatan. Kita dapat melakukan pengamatan ke sebuah klinik ataupun ke
rumah sakit lalu mencatat setiap proses-proses yang terjadi.
B. Menemukan permasalahan
Di dalam observasi yang dilakukan, kita perlu memiliki kepekaan melihat
masalah. Ketika kita dapat menemukan masalah, kita perlu mencatatnya. Karena
bukan hal yang tidak mungkin, dalam suatu proses akan terjadi banyak masalah.
Kumpulkan setiap permasalahan yang terjadi dan catat pula apa saja hal-hal yang
mungkin menjadi faktor pengaruhnya.
C. Menentukan topic

5
https://mempelajari.com/bagaimana-cara-menentukan-tema-dan-judul-dalam-karangan
Setelah menemukan beberapa permasalahan di lapangan, barulah kita menentukan
topik apa yang akan dibahas sehingga memudahkan kita untuk fokus pada
penelitian yang sedang kita kerjakan. Misalnya kita akan melakukan penelitian di
bidang pendidikan, terdapat beberapa masalah yang sudah ditemukan misalkan
metode mengajar guru yang kurang menarik sehingga membuat siswa bosan dan
mengantuk di kelas atau ditemukan juga permasalahan banyak siswa yang
kemampuan menganalisisnya rendah karena motivasi belajar yang rendah. Sudah
seharusnya kita memilih topik yang sudah kita kuasai sehingga memudahkan kita
membahas dan menganalisis isi karya tulis kita.
D. Menentukan tujuan penulisan
Setelah menentukan topik, tentukan tujuan penulisan. Tujuan penulisan ini sangat
penting dirumuskan karena menggambarkan keinginan peneliti memperoleh
jawaban atas permasalahan yang dibahas. Tujuan menjadi penentu arah dalam
penulisan kita sehingga judul karya tulis yang kita pilih harus mewakili tujuan
penelitian.
E. Menentukan manfaat
Setelah tujuan tercapai, pikirkanlah manfaat apa yang akan diperoleh oleh orang
lain setelah tujuan kita tercapai. Pastikan penelitian dan tulisan kita bermanfaat
untuk orang lain.
F. Menulis Judul
Setelah semuanya ditentukan dan dipikirkan, maka mulailah menulis judul karya
tulis. Menulis judul karya tulis harus memerhatikan beberapa hal di bawah ini:
1. Langsung
Judul karya ilmiah ditulis secara langsung pada pokok permasalahan dan tidak
bertele-tele.
2. Diksi (Pilihan Kata)
Penggunaan diksi yang dipilih berbeda dengan diksi tulisan populer lainnya. Diksi
yang diperoleh merupakan diksi yang ilmiah namun tetap dapat dipahami
pembaca.
3. Memerhatikan variabel penelitian
Variabel merupakan sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian. Variabel
penelitian terdapat beberapa jenis, yaitu:
a. Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang memengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas ini yang dapat
dimanipulasikan untuk memperoleh akibat dari variabel bebas yang
diberlakukan. Misalnya dalam penelitian pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan tinggi tanaman, maka pengaruh cahaya menjadi variabel
bebasnya sehingga dapat dilakukan penelitian terhadap tanaman yang
diberikan cahaya dan tanaman yang tidak diberikan cahaya. Kita akan
memperoleh akibat dari pemberlakuan variabel bebas ini.
b. Variabel terikat
Variabel terikat atau dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat tidak
dimanipulasi, melainkan diamati variasinya sebagai hasil yang dari variabel
bebas. Sesuai contoh sebelumnya, yaitu penelitian pengaruh cahaya terhadap
tinggi tanaman maka variabel terikat penelitian ini adalah tinggi tanaman.
c. Variabel kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan
sehingga pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dapat
dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Misalkan jenis tanaman yang
dipilih untuk melakukan penelitian cahaya dipilih jenis tanaman yang sama,
misalkan tanaman kacang hijau. Maka variabel control dari penelitian ini
adalah jenis tanaman. 6
3. Strategi penyusunan kerangka karangan
Kerangka karangan yang baik tidak dibuat sekali jdi. Penulis akan selalu berusaha
menyempurnakan bentuk yang pertajma sehingga bisa diperoleh bentuk yang lebih
baik, demikian seterusnya. Untuk itu ada beberapa langkah yang perlu diikuti.
Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut
1. Rumusan tema yang jelas berdasarkan sebuah topic dan tujuan yang akan di capai
melalui topic tadi. Tema yang dirumuskan untuk suatu kerangka karangan
haruslah berbentuk tesis atau pengungkapaj maksud.
2. Mengadakan inventarisasi topik-topik bawahan yang dianggap sebagai rincian
dari tesis atau pengungkapan maksud tadi. Penulis boleh mencatat sebanyak-
banyaknyatopik-topik yang terlintas dalam pikiran dengan tidak perlu langsung
mengadakan evaluasi terhadap topik-topik tadi.

6
https://blog.typoonline.com/6-cara-menulis-judul-karya-tulis-ilmiah/?amp=1
3. Penulis berusaha mengadakan evaluasi semua topik yang telah dicatat pada langka
kedua diatas. Evaluasi tersebut dapat dilakukan dalam beberapa tahap sebagai
berikut.
Pertama, Apakah semua topik yang tercatat mempunyai pertalian langsung
dengan tesis atau pengungkapan maksud. Apabila ternyata sama sekali tidak ada
hubngannya, topik bawahan tersebut dihapus dari daftar topic diatas.
Kedua, semua topik yang masih di pertahankan kemudian dievaluasi lebih
lanjut. Apakah ada dua topik atau lebih yang sama, tetapi hanya dirumuskan
dengan cara yang berlainan. Apabila terdapat kasus yang semacam itu, harus
diadakan perumusan baru yang mencakup semua topic tadi.
Ketiga, Evaluasi lebih lanjut ditujukan kepada semua topik bawahan atau
rincian topik utama. Apabila ditemukan topik-topik bawahan, masukanlah topic
bawahan itu kedalam topik yang dianggap lebih tinggi kedudukaannya. Apabila
topik bawahan itu hanya satu, usahakan dilengkapi dengan topic-topik bawahan
yang lain agar topik utama dapat dijabarkan secara memadai,
Keempat, Ada kemungkinan bahwa ada dua topic atau lebih yang
kedudukannya sederajat, tetapi lebih rendah topik-topik yang lain. Apabila
terdapat hal demikian, usahakanla untuk mencari satu topic yang lebih tinggi yang
akan membawahi topik-topik tersebut.
4. Untuk mendapatkan sebuah kerangka karangan yang rinci, langkah kedua dan
ketiga dikerjakan berulang untuk menyusun topic-topik yang lebih rendah
tingkatannya.
5. Sesudah semuanya siap masih harus dilakukan langkah yang terakhir, yaitu
menentukan sebuah penulisan dapat merasa puas dan lega karena karangannya
benar-benar telah lengkap dan tepat sasaran. Ia tidak lagi menemukan pokok-
pokok pikiran penting yang terlewatkan. Kesimpulannya, menyusun kerangka
karangan berarti menyusun separuh karangan karena dengan kerangka karangan
semua ide dikumpulkan, dirinci, dan disusun dengan teratur. Penulis tinggal
menyusun kalimat-kalimat saja. 7
4. Strategi penyusunan karangan
Adapun langkah-langkah untuk menulis karangan menurut Setiawan Djuharie
(200, 57), adalah,

7
Endang Rumaningsih. Lahir Berbahasa Indonesia.2011. (Semarang, Penerbit RaSAIL). hal. 217-219.
1. Menentukan atau memilih tema tema atau topik karangan
Langkah paling awal dalam membuat suatu karangan adalah menentukan tema
atau topik karangan. Tema diartikan pokok pikiran, sedangkan topik adalah pokok
pembicaraan. Apabila dilihat dari sudut sebuah karangan yang telah selesai tema
adalah suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya.
Dalam kenyataannya untuk menulis suautu karangan, penulis harus memilih suatu
topik atau pokok pembicaraan. Dengan demikian, pada waktu menyusun sebuah
tema untuk untuk sebuah karangan ada dua unsur yang paling dasar yaitu topik
atau pokok pembicaraan dan tujuan yang hendak dicapai melalui topik tersebut
2. Menetapkan Tujuan
Setiap kegiatan yang dilakukan tentu memiliki tujuan. Demikian halnya
dengan mengarang/menulis. Menetapkan tujuan tulisan adalah penting sebelum
menulis. Karena tujuan sangat berpengaruh dalam menetapkan bentuk, panjang,
sifat dan cara penyajian tulisan. Tujuan tulisan harus jelas suatu tulisan yang tidak
dilandasi dengan tujuan yang jelas dan mungkin hanya mewujudkan tulisan yang
buruk atau tidak dapat dipahami oleh pembaca. Jadi penetapan tujuan itu sangat
membantu penulis dalam mengembangkan tulisannya dan dapat memberikan arah
kepada penulis. Dengan menetapkan tujuan yang jelas akan membantu penulis
memperoleh gambaran tentang persoalan yang akan ditulisnya dan
membangkitkan semangat penulis untuk merangkaikan kata-kata yang lebih jelas
dan terarah.
3. Mengumpulkan informasi/bahan
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, perlu mencari bahan berupa
keterangan-keterangan yang berhubungan dengan topik tersebut. Kegiatan
mengumpulkan bahan dapat dilakukan dengan cara observasi atau mengadakan
pengamatan terhadap satu proses atau keinginan sesuatu yang diperlukan dan akan
dijadikan sumber penulisan
4. Membuat Kerangka Tulisan
Kerangka tulisan adalah garis besar cerita yang akan dituangkan pada sebuah
tulisan. Sebelum menulis, seorang penulis perlu menetapkan kerangka tulisan.
Kerangka tulisan merupakan pedoman atau acuan penulis tentang hal-hal apa saja
yang akan ditulis, sehingga dengan menggunakan kerangka tulisan alur cerita
yang akan ditulis semakin jelas dan terarah. Jarang seseorang dalam menuangkan
isi pikirannya sekaligus secara teratur terperinci dan sempurna tanpa sebuah
kerangka tulisan. Hal ini sesuai dengan pendapat Gorys Keraf (1994:132) bahwa;
Kerangka karangan adalah rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu
karangan yang akan digarap.”
5. Mengembangkan Kerangka Karangan
Setelah kerangka karangan disusun, maka tahap selanjutnya adalah
mengembangkannya menjadi sebuah tulisan yang utuh. Pengembangan kerangka
karangan dilakukan satu persatu. Dalam penulisan atau pengembangan kerangka
karangan ada beberapa unsur yang harus diperhatikan dan unsur-unsur tersebut
merupakan penilaian baik tidaknya hasil karangan yang dibuat. Unsur-unsur
tersebut adalah isi gagasan yang dikemukakan, organisasi isi (urutan peristiwa),
tata bahasa, pilihan struktur dan kosakata serta penggunaan ejaan yang tepat. 8

8
Musyawir, Siti Hajar. Kemampuan Menulis Karangan Narasi Berdasarkan Pengalaman Pribadi Siswa. 2020.
hal. 4.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan menentukan tema dan topik secara baik maka akan menghasilkan karangan
yang baik pula dan menarik orang untuk membacanya. Ditambah dengan judul yang
mengesankan dan membuat orang penasaran ingin membaca menjadi nilai tambahan
bagi sebuah karangan tersebut.
Menentukan judul yang tepat harus didasarkan terhadap apa tema dan topiknya jangan
sampai bertentangan, apalagi melenceng jauh dari kaidah-kaidah yang sudah di tentukan
dalam perumusan sebuah karangan tersebut. Menentukan sebuah topik, tema dan judul
yang tepat wajib hukumnya bagi semua orang dalam pembuatan sebuah karangan tertulis
karena membantu dalam penulisannya agar tertata dan sesuai dengan yang diingikan dari
awal penulisannya.
Topik yang baik harus menarik dan dibaca serta dikuasai dengan baik oleh penulis
minimal prinsip-prinsip ilmiah. Sedangkan tema yang baik adalah tema yang menarik
perhatian penulis, tema yang di kenal atau di ketahui dengan baik, bahan-bahannya dapat
di peroleh, tema dibatasi ruang lingkup. Dan judul yang baik adalah harus relevan, harus
provokatif dan harus singkat.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-
sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat di pertanggung jawabkan. Oleh karena itu,
segala kritik, saran atau masukan dari pembaca sangat diharapkan untuk menunjang
perbaikan makalah yang lebih baik lagi.
Daftar Pustaka
Sulaeman Mugni. 2018. Pengertian tema, Judul, Topik, dan Kerangka Karangan.
Musyawir, Siti Hajar. 2020. Kemampuan Menulis Karangan Narasi Berdasarkan
Pengalaman Pribadi Siswa. Ujjs, Vol. 1, No. 2, hal. 4.
https://blog.typoonline.com/6-cara-menulis-judul-karya-tulis-ilmiah/?amp=1
https://mempelajari.com/bagaimana-cara-menentukan-tema-dan-judul-dalam-
karangan
Rumaningsih Endang. 2011. Lahir Berbahasa Indonesia. (Semarang Penerbit
RaSAIL). hal. 217-219.

Anda mungkin juga menyukai