Anda di halaman 1dari 12

NAMA : AGUSTINA

NIM : 2005905040005
PRODI : ILMU HUKUM
MK : BAHASA INDONESIA
WAKTU : 08.00 S/D 09.40

JENIS-JENIS KARYA ILMIAH DAN


SISTEMATIKA PROPOSAL ILMU HUKUM

Jenis-jenis Karya Ilmiah

Artikel Ilmiah

Dalam konteks jurnalistik, artikel merupakan karya ilmiah yang berisi pendapat subjektif pembuatnya
mengenai sebuah peristiwa atau masalah tertentu.
Sedangkan menurut sudut pandang ilmiah, artikel dapat diartikan sebagai karya tulis yang sengaja
dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau kumpulan artikel dengan memperhatikan kaidah penulisan
ilmiah dan mengikuti pedoman ilmiah yang berlaku.

Makalah
Makalah bisa diartikan sebagai karya tulis ilmiah, yang kajian masalahnya berdasarkan data di
lapangan yang bersifat empiris objektif. Makalah biasanya dipaparkan dalam sebuah seminar berupa
presentasi atau bisa juga untuk dipresentasikan di kelas.
Adapun beda makalah dengan artikel ilmiah adalah objek penelitiannya. Makalah disajikan dalam
bentuk yang sederhana, tetapi tetap mengacu pada kaidah tata cara penulisan yang berlaku

Paper
Paper merupakan satu di antara jenis karya ilmiah yang populer di kalangan mahasiswa. Tak jarang,
dosen memberikan tugas kepada para mahasiswanya untuk membuat paper.
Konten yang disajikan paper hampir mirip dengan artikel ilmiah. Bedanya, dalam paper tidak ada tata
cara penulisan tertentu seperti bab dan sub-babnya.
Paper biasanya hanya terdiri atas beberapa halaman saja.
 
Skripsi
Skripsi erat kaitannya dengan mahasiswa semester akhir. Pasalnya, jenis karya ilmiah tersebut
digunakan sebagai syarat wajib untuk lulus jenjang strata 1 dan mendapat gelar Sarjana (S1).
Penulisan skripsi biasanya dilakukan pada akhir masa studi. Hampir sama seperti artikel ilmiah,
penulisan skripsi harus didasarkan teori dari para ahli.
Secara lengkap, penulisan karya ilmiah ini berupa pengujian suatu teori yang diterapkan pada suatu
permasalahan yang dipilih oleh penulis.
Hasil penulisan biasanya berupa analisis maupun pembuktian yang berhasil ditemukan oleh penulis.
Analisis yang ditulis dalam skripsi dibedakan menjadi 2 metode penelitian, yaitu penelitian kualitatif
dan kuantitatif.

Tesis
Tesis merupakan jenis karya ilmiah yang hampir mirip dengan skripsi. Bedanya, tesis diperuntukkan
mahasiswa pascasarjana sebagai syarat wajib untuk menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar
Magister.
Jika skripsi ditulis berdasarkan pendapat subjektif dilandasi teori yang berlaku, tesis ditulis dengan
menyajikan analisis lebih mendalam menggunakan teori.
Tak hanya itu, tesis juga bisa berupa pembuatan produk baru, seperti media pembelajaran atau semua
hal yang berkaitan dengan jurusan yang dipilih.
 

PERTEMUAN ILMIAH
A. Pengertian
Pertemuan ilmiah secara etimologi berasal dari kata pertemuan dan ilmiah.
MenurutDepdikbud (1999) pertemuan merupakan perbuatan bertemu; perjumpaan.
Sedangkan ilmiahmenurut Depdikbud (1999) merupakan bersifat ilmu; memenuhi
syarat ilmu
pengetahuan.Berdasarkan arti kedua kata di atas, maka dapat kita ketahui bahwa pertemuan
ilmiahmerupakan suatu kegiatan bertemunya orang-orang dalam suatu tempat yang telah
ditentukanmembahas sesuatu topik yang masuk dalam kriteria ilmu pengetahuan.Sedangkan
syarat dariilmu adalah objektif, metodis, sistematis, dan universal.

Pengertian beberapa jenis pertemuan :


 
1.     Seminar
Pengertian
Kata seminar berasal dari kata Latin semin yang berarti “benih”. Jadi, seminar berarti “
tempat benih-benih kebijaksanaan”. Seminar merupakan pertemuan ilmiah yang dengan
sistematis mempelajari suatu topik khusus di bawah pimpinan seorang ahli dan berwenang
dalam bidang tersebut.
Seminar merupakan suatu pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah di
bawah pimpinan ketua sidang (guru besar atau seseorang ahli). Pertemuan atau persidangan
dalam seminar biasanya menampilkan satu atau beberapa pembicaraan dengan makalah atau
kertas kerja masing-masing. Seminar biasanya diadakan untuk membahas suatu masalah
secara ilmiah. Yang berpartisipasi pun orang yang ahli dalam bidangnya. Seminar tentang
pemasaran suatu produk, tentu dihadiri oleh para pakar bidang pemasaran. Seminar
pendidikan tentu saja dihadiri oleh para ahli pendidikan. Sementara itu, peserta berperan
untuk menyampaikan pertanyaan, ulasan, dan pembahasan sehingga menghasilkan
pemahaman tentang suatu masalah.
Ciri – ciri
1)      ada pembicara (boleh satu atau lebih),
2)      ada topic tertentu (pada umumnya satu topic satu pembicara),
3)      ada peserta/audience (boleh pemula maupun yang sudah ahli),
4)      ada sesi presentasi dan dilanjutkan dengan diskusi.
Tahap Pelaksanaanya
a)      Persiapan
1)      Bentuk panitia seminar.
2)      Tentukan topik bahasan sekaligus tujuannya. Formulasikan dalam beberapa kalimat.
3)      Tentukan jumlah peserta yang akan di undang dan gaung kegiatan yang akan dibuat.
4)      Tentukan pemateri/pembicara atau pemakalahnya untuk seminar ini dan bagaimana
mendapatkannya?
5)      Tentukan tanggal yang tepat untuk pembuatannya.
6)      Kalau diseminar tersebut membutuhkan dana, darimana saudara mendapatkan.
7)      Apa saudara akan membuat sertifikat, apa bunyinya dan siapa yang akan tanda tangan.
8)      Kalau saudara menyiapkan makanan ringan, siapa yang mengurus dan bagaimana?
9)      Bagaimana saudara memberitau peserta seminar dan pemakalah bahwa seminar jadi
dilaksanakan. Darimana saudara tau kalau mereka akan datang?
10)  Menurut saudara apa perlu diwartakan dalam koran atau TV, kalau perlu bagaimana?
b)      Pelaksanaan
1)      Buat list (check list) apa saja yang dibutuhkan agar seminar pada hari tersebut berhasil.
2)      Siapkan agenda seminar untuk hari tersebut; MC,  waktu, pembicara, dsb.
3)      Pikirkan apa lagi yang saudara butuhkan untuk hari seminar tersebut (contoh: absen
hadir, makalah yang di copy, laptop, dsb, dsb).
4)      Bagaimana saudara susun bangku diruang seminar?
5)      Pikirkan seandainya listrik mati tiba-tiba.
6)      Siapa yang mengurus dan menata tempat, siapa yang menerima peserta, dsb, dsb.
Kelebihan dan Kelemahan seminar
 Kelebihan
1)      Membangkitkan pemikiran yang logis.
2)      Mendorong pada analisa menyeluruh.
3)      Prosedurnya dapat diterapkan untuk berbagai jenis problema.
4)      Membangkitkan tingkat konsentrasi yang tinggi pada diri peserta.
5)      Meningkatkan keterampilan dalam mengenal problema.
 Kelemahan
1)      Membutuhkan banyak waktu.
2)      Memerlukan pimpinan yang terampil.
3)      Sulit dipakai bila kelompok terlalu besar.
4)      Mengharuskan setiap anggota kelornpok untuk mempelajari terlebih dahulu.
5)      Mungkin perlu dilanjutkan pada diskusi yang lain.

2.     Diskusi.
Pengertian
Kata diskusi berasal dari bahas Latin discutio atau discusum yang berarti bertukar pikiran.
Dalam bahasa Inggris digunakan kata discussion yang berarti perundingan atau pembicaraan.
Dari segi istilah, diskusi berarti perundingan/bertukar pikiran tentang suatu masalah: untuk
memahami, menemukan sebab terjadinya masalah, dan mencari jalan keluarnya. Diskusi ini
dapat dilakukan oleh dua-tiga orang, puluhan, dan bahkan ratusan orang.
Diskusi adalah sebuah proses tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur unsur
pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih
jelas, lebih teliti tentang sesuatu atau untuk mempersiapkan dan merampungkan
kesimpulan/pernyataan/keputusan. Di dalam diskusi selalu muncul perdebatan. Debat ialah
adu argumentasi, adu paham dan kemampuan persuasi untuk memenangkan
pemikiran/paham seseorang.
Ciri – ciri
1)      Terdiri dari beberapa orang, bisa lebih dari tiga orang.
2)      Ada permasalahan yang sedang dicarikan solusi pemecahannya.
3)      Ada yang menjadi pemimpin.
4)      Ada proses tukar pendapat atau informasi.
5)      Menghasilkan rumusan alternatif pemecahan masalah yang sedang dibahas.
6)      Berlangsung dalam interaksi tatap muka dengan mengemukakan media bahasa,
semuaanggota memperoleh kesempatan mendengarkan dan mengeluarkan pendapat secara
bebas langsung.
7)      Mempunyai tujuan atau sasaran yang akan dicapai melalui kerja sama antar anggota.
8)      Berlangsung dalam suasana bebas, teratur dan sistematis dengan aturan main yang telah
disepakati bersama.
Langkah Pelaksanaannya
9)      Harus memiliki peserta yang berjumlah minimal 4 orang.
10)  Memiliki topik pembahasan yang akan di diskusikan.
11)  Adanya saling tukar pendapat.
12)  Memiliki ruangan untuk melakukan diskusi.
13)  Dalam melakukan diskusi harus ada moderator.
Kelebihan dan Kelemahan Metode Diskusi
 Ø Kelebihannya
1)   Dapat memperluas wawasan peserta didik,
2)   Dapat merangsang kreativitas peserta didik dalam memunculkan ide dalam memecahkan
suatu masalah,
3)   Dapat mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain,
4)   Dapat menumbuhkan partisipasi peserta didik menjadi lebih aktif.
 Ø Kekurangan metode diskusi
1)      Kemungkin besar diskusi akan dikuasai oleh peserta didik yang suka berbicara atau
ingin menonjolkan diri,
2)      Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar,
3)      Peserta mendapat informasi yang terbatas,
4)      Menyerap waktu yang cukup banyak,
5)      Tidak semua guru memahami cara peserta didik melakukan diskusi.

3.     Simposium.
Pengertian
Simposium merupakan pertemuan terbuka dengan beberapa pembicara yang menyampaikan
ceramah pendek mengenai aspek yang berbeda tetapi saling berkaitan tentang suatu masalah.
Simposium dipimpin oleh seorang ketua yang bertugas mengatur jalannya diskusi. Pendengar
bertanya dan para ahli menjawab.
Ciri – ciri
1)      melibatkan kelompok ahli yang membahas topik tertentu
2)      seorang juru bicara membuat pertanyaan
3)      kemudian dilanjutkan ke diskusi panel
Langkah – langkah Pelaksanaannya
1)      Dipimpin oleh seorang ketua yang bertugas mengatur jalannya diskusi
2)      Memberi kesempatan bagi pembicara untuk mengemukakan pokok-pokok pikiran
3)      Ketua bertugas memberikan uraian pengantar sebelum pembicara berbicara dan
merumuskan secara garis-garis besar dari uraian para pembicara
4)      Pendengar bertanya dan para ahli menjawab.
 
Kelebihan dan Kelemahan
 Kelebihan Simposium
1)         Dapat dipakai pada kelompok besar maupun kecil.
2)         Dapat mengemukakan informnasi banyak dalam waktu singkat.
3)         Pergantian pembicara menambah variasi dan sorotan dari berbagai segi akan menjadi
sidang lebih menarik.
4)         Dapat direncanakan jauh sebelumnya.
 Kelemahan Simposium
1)      Kurang spontanitas dan kneatifitas karena pembahas maupun penyanggah sudah
ditentukan.
2)      Kurang interaksi kelompok.
3)      Menekankan pokok pembicaraan.
4)      Agak terasa formal.
5)      Kepribadian pembicara dapat menekankan materi.
6)      Sulit mengadakan kontnol waktu.
7)      Secara umum membatasi pendapat pembicara.
8)      Membutuhkan perencanaan sebelumnya dengan hati-hati untuk menjamin jangkauan
yang tepat.
9)      Cenderung dipakai secara berlebihan.

4.     Rapat 
Pengertian
Rapat adalah pertemuan formal suatu organisasi untuk membahas masalah tertentu agar
menghasilkan keputusan sebagai sebuah kebijakan organisasi
Ciri – ciri
a)      Dalam hal perencanaan.
1)      Punya waktu yang rutin, berlangsung dalam waktu yang paling lama 2 jam
2)      Jika mendadak bisa dilakukan sambil berdiri, hanya untuk menyampaikan hal yang
penting
3)      Punya agenda yang diberitahu 3 hari sebelumnya, dikirim lewat email dan tertulis.
4)      Meminta secara khusus pada pesertanya jika diminta membawa sesuatu.
5)      Jika berlangsung lama disiapkan siapa yang akan menggantikan guru jika punya jadwal
mengajar.
b)      Dalam hal jalannya rapat
1)      Kepala sekolah hanya bersikap sebagai fasilitator, jika ia berbicara terlalu banyak
situasi akan tidak kondusif
2)      Membuat kesepakatan, tidak ada yang berbicara saat rekan guru lain sedang berbicara
3)      Hindari membagikan kertas yang banyak saat meeting, lebih baik beri akses ke google
drive document yang bisa diakses bersama.
Langkah Pelaksanaannya
4)      Menyiapkan agenda rapat
5)      Penyampaian undangan rapat lebihawal untuk memberikan waktu yang cukup kepada
peserta
6)      Memastikan semua yang diundang dapat hadir
7)      Memastikan kesiapan fasilitas
Kelebihan dan Kelemahan
 Kelebihan
1)      Persoalan yang dihadapi dapat dipecahkan bersama.
2)      Menambah pengalaman dan hasil kerja orang lain.
3)      Mendapatkan perkembangan-perkembangan baru di bidang kerja.
4)      Evaluasi program akan menjadi umpan balik untuk penyempurnaan kerja.
 Kelemahan
1)      Rapat kerja memakan waktu lama sehingga seseorang harus meninggalkan pekerjaan
cukup lama.
2)      Kalau bidang yang dibahas selalu luas, sering tidak tuntas
3)      .Membutuhkan persiapan sistematis untuk tiap bidang kerja yang akan dievaluasi.
4)      Kadang-kadang tidak semua masalah yang diinventarisasi dapat masuk ke panitia jauh
sebelumnya.
 

5.     Diskusi panel
Pengertian
Diskusi panel merupakan forum pertukaran pikiran yang dilakukan oleh sekelompok orang
dihadapan sekelompok hadirin mengenai suatu masalah tertentu yang telah dipersiapkannya.
Diskusi Panel adalah sekelompok individu yang membahas topik tentang kelebihan pada
masyarakat atau pendengar diskusi.
Ciri – ciri diskusi panel
1)      Diskusi panel dibawakan oleb 3 – 6 orang yang dianggap ahli yang dipimpin oleh
seorang moderator.
2)      Para panelis berdiskusi sedemikian rupa, sehingga para pengunjung dapat mengikuti
pembicaraan mereka.
3)      Pengunjung hanya berfungsi sebagai pendengar, oleh karena itu pengunjung yang
begitu besar jumlahnya dianggap sebagai kelompok yang diajar oleh suatu regu guru. Tetapi
panel tidak boleh hanya sekedar merupakan pengajaran informatif, melainkan harus dapat
merangsang cara berpikir massa dengan memberikan berbagai perspektif.
4)      Pelaksanaan panel dimulai dari perkenalan para panelis oleh moderator, kemudian
disampaikan persoalan umum kepada para panelis tersebut, untuk didiskusikan. Mereka
seharusnya adalah orang-orang yang pandai berbicara dengan lancar dan menarik.
5)      Pendengar tidak hanya akan menelan pesan yang sudah jadi, melainkan dapat
mengikuti proses pemikiran para panelis jalannya diskusi.
6)      Setelah diskusi selesai, pendengar dapat membentuk kelompok-kelompok untuk
mendiskusikannya lebih lanjut. Akan tetapi selama diskusi panel, pendengar tidak diberi
kesempatan untuk mengemukakan pandangan.
Langkah Pelaksanaanya.
c)      Langkah Persiapan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan diskusi di antaranya:
1)      Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat umum maupun tujuan
khusus.
2)      Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.
3)      Menetapkan masalah yang akan dibahas.
4)      Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan diskusi,
misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya, petugas-petugas diskusi seperti moderator,
notulis, dan tim perumus, manakala diperlukan.
d)     Pelaksanaan Diskusi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan diskusi adalah:
1)      Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat memengaruhi kelancaran diskusi.
2)      Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi, misalnya menyajikan tujuan
yang ingin dicapai serta aturan-aturan diskusi sesuai dengan jenis diskusi yang akan
dilaksanakan.
3)      Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan. Dalam
pelaksanaan diskusi hendaklah memerhatikan suasana atau iklim belajar yang
menyenangkan, misalnya tidak tegang, tidak saling menyudutkan, dan lain sebagainya.
4)      Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk mengeluarkan
gagasan dan ide-idenya.
5)      Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang dibahas.
e)      Menutup Diskusi
Akhir dari proses pembelajaran dengan menggunakan diskusi hendaklah dilakuan hal-hal
sebagai berikut:
1)      Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi.
2)      Me-review jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai
umpan balik untuk perbaikan selanjutnya.
Kelebihan dan Kelemahan Diskusi Panel
 Kelemahan :
1)      Membangkitkan pikiran.
2)      Mengemukakan pandangan yang berbeda-beda.
3)      Mendorong ke analisis lebih lanjut.
4)      Memanfaatkan para ahli untuk berpendapat dan proses pemikirannya dapat
membelajarkan orang lain.
 Kelebihan :
1)      Mudah tersesat bila moderator tidak terampil.
2)      Memungkinkan panelis berbicara terlalu banyak.
3)      Tidak memberi kesempatan peserta untuk berbicara.
4)      Cenderung menjadi serial pidato pendek.
5)      Membutuhkan persiapan yang cukup masak.
 
6.     Lokakarya (acadermic workshop)
Pengertian
Suatu acara dimana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan masalah tertentu dan
mencari solusinya.Sebuah Lokakarya adalah pertemuan ilmiah yang kecil.
Ciri – ciri Lokakarya
1)      Merupakan suatu forum pertemuan
2)      Ada fasilitator yang membimbing dan menguasai teknik penerapan metode ini.
Langkah – langkah Pelaksanaannya
1)      Penyelenggara lokakarya akan menetapkan topik
2)      Memastikan bahwa setiap peserta sudah siap
3)      Perhatikan kecepatan
4)      Memberikan latihan setelah diskusi
5)      Menyediakan handout
Kelebihan dan Kelemahannya
 Kelebihan Lokakarya
1)      Memberi kebebasan berargumen kepada peserta loka karya dan pemakalah.
2)      Memberi peluang melibatkan banyak peserta.
3)      Menyerap informasi sebanyak mungkin untuk suatu hasil atau perubahan konsep
semula sehingga ide pemakalah akan diuji dan mendapat tangapan tentang kelebihan dan
kekurangan dari ide para pemakalah.
4)      Dapat digunakan sebagai referensi bagi pengamat dan pemegang kebijakan baik
masyarakat umum dan pemerintah.
 Kelemahan Lokakarya
1)      Memerlukan persiapan yang relatif lama
2)      Memerlukan tenaga dan biaya yang besar
3)      Melibatkan banyak orang sehingga menyita waktu guru untuk melaksanakan
pembelajaran di kelasnya
4)      Menimbulkan banyak pro dan kontra sehingga menimbulkan potensi konflik di antara
pengamat pendidikan dan pelaksana kebijaksanaan  

7.     Kolokium.
Pengertian
Beberapa ahli diundang untuk memberi jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan
pendengar mengenai topik yang ditentukan. Bedanya dengan simposium, dalam kolokium
para ahli tidak mengajukan (makalah) prasaran.

8.      Brainstorming
Brainstorming merupakan cara untuk mencari dan menemukan ide Pamphlet.Pamphlet
(pamplet) adalah semacam booklet (buku kecil) yang tak berjilid. Mungkin hanya terdiri dari
satu lembar yang dicetak di kedua permukaannya. Tapi bisa juga dilipat di bagian tengahnya
sehingga menjadi empat halaman. Atau bisa juga dilipat tiga sampai empat kali hingga
menjadi beberapa halaman. Jika dilipat menjadi empat, pamphlet itu memiliki nama
tersendiri yaitu leaflet. Penggunaan pamphlet atau leaflet umumnya dilakukan untuk
pemasaran aneka produk dan juga untuk penyebaran informasi politik.

SISTEMATIKA PROPOSAL ILMU HUKUM

Proposal Penelitian Hukum Yuridis Normatif :


Lembar Sampul Usulan Penelitian
Lembar Pengesahan
A. Judul
B. Identitas Mahasiswa
C. Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Identifikasi Masalah
3. Ruang Lingkup dan tujuan Penelitian
4. Kegunaan Penelitian
5. Keaslian Penelitian
D. Kerangka Pemikiran
E. Metode Penelitian
1. Jenis/ Sifat penelitian dan pendekatan
penelitian
2. Tahap Penelitian dan Bahan Penelitian
Tahap penelitian terdiri atas penelitian
kepustakaan (library research) dalam upaya mencari
data sekunder dengan menggunakan bahan hukum
primer, sekunder, dan tertier. Di samping itu,
membantu penelitian kepustakaan dapat dilakukan
tahap penelitian lapangan (field research) guna
memperoleh data primer.
3. Teknik Pengumpulan Data
4. Analisis data
F. Jadwal Penelitian
Pada bagian ini dicantumkan:
1. Tahap-tahap penelitian yang akan dilakukan;
2. Durasi waktu lamanya penelitian dibuat dalam
bentuk tabel yang berisikan tahap penelitian
dengan menyebutkan bulan dan tahunnya,
serta perincian kegiatan penelitian yang akan
dilakukan pada masing-masing tahap tersebut.
G. Kerangka Penulisan
H. Daftar Pustaka
I. Lampiran-Lampiran

Proposal Penelitian Hukum Yuridis Empiris:


Lembar Sampul Usulan Penelitian
Lembar Pengesahan
A. Judul
B. Identitas Mahasiswa
C. Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Hipotesis (Asumsi Penelitian)
3. Identifikasi Masalah
4. Definisi Operasional Variabel Penelitian
5. Ruang Lingkup dan tujuan Penelitian
6. Kegunaan Penelitian
7. Keaslian Penelitian
D. Kerangka Pemikiran
E. Metode Penelitian
Memuat lokasi dan populasi penelitian, cara
penentuan sampel, jenis dan spesifikasi penelitian,
sumber dan teknik pengumpulan data, analisa data.
F. Jadwal Penelitian
G. Kerangka Penulisan
H. Daftar Pustaka
I. Lampiran-Lampiran

Sistematika Usulan Penelitian Format Memorandum Hukum


(Legal Memorandum):
Lembar Sampul Usulan Penelitian
Lembar Pengesahan
A. Judul
B. Identitas Mahasiswa
C. Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Kasus Posisi
Berisi uraian tentang pihak-pihak yang terkait,
latar belakang peristiwa hukum atau
perbuatan hukum atau hubungan hukum yang
terjadi, yang menjadi obyek penelitian.
3. Identifikasi Masalah
Penyusunan dilakukan dalam bentuk kalimat
pertanyaan yang menunjukkan permasalahan
yang akan diteliti berdasarkan kasus posisi.
4. Ruang Lingkup dan Tujuan Penelitian
D. Tinjauan Kepustakaan
Merupakan uraian yang berisikan dokumen-
dokumen hukum yang terkait dan relevan untuk
diteliti sesuai dengan masalah hukum yang sedang
dikaji. Dokumen hukum yang dimaksud berupa
bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan
bahan hukum tersier.
E. Metode Pendekatan
F. Jadwal Penelitian
G. Kerangka Penulisan
H. Daftar Pustaka
I. Lampiran Kasus

Sistematika Usulan Penelitian Format Studi Kasus (Case Study):


Lembar Sampul Usulan Penelitian
Lembar Pengesahan
A. Judul
B. Identitas Mahasiswa
C. Pendahuluan
1. Latar Belakang Pemilihan Kasus
Memuat argumentasi pemilihan kasus misalnya
merupakan suatu penemuan hukum,
penyimpangan terhadap asas hukum, terdapat
kesalahan formal, dan lain-lain.
2. Kasus Posisi
Berisi uraian tentang pihak-pihak yang terkait,
latar belakang peristiwa hukum atau
perbuatan hukum atau hubungan hukum yang
terjadi, yang menjadi obyek penelitian.
3. Identifikasi Masalah
Penyusunan dilakukan dalam bentuk kalimat
pertanyaan yang menunjukkan permasalahan
yang akan diteliti berdasarkan kasus posisi.
4. Ruang Lingkup dan Tujuan Penelitian
5. Keaslian Penelitian
D. Tinjauan Teoritik
Memuat kajian yang berisi pemikiran-pemikiran
hukum yang terkait dan menunjang objek kajian
yang sedang diteliti
E. Metode Pendekatan
F. Jadwal Penelitian
G. Kerangka Penulisan
H. Daftar Pustaka
I. Lampiran Kasus

Sistematika Penulisan Tugas Akhir


HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL/GRAFIK (jika ada)

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Hipotesis atau asumsi penelitian (hanya jika
menggunakan penelitian empiris)
C. Identifikasi Masalah
D. Definisi operasional variabel penelitian atau
Definisi konsepsional (hanya jika menggunakan
penelitian empiris)
E. Ruang Lingkup dan Tujuan Penulisan
F. Kegunaan Penelitian
G. Keaslian Penelitian
H. Kerangka Pemikiran/Tinjauan Kepustakaan
I. Metode Penelitian
1. Jenis/Sifat Penelitian dan Jenis
Pendekatan.
2. Tahap Penelitian dan Sumber Data.
3. Alat danTeknik Pengumpulan Data
4. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
(hanya jika penelitian hukum empiris)
5. Analisis Data
J. Sistematika Pembahasan
BAB II. KERANGKA PEMIKIRAN (diberikan judul
sesuai topik penelitian)
A. Berisikan Tinjauan Umum, definisi, serta kerangka
toeritik yang dipergunakan atau alur kerangka
teoritik.
B. Berisikan sejarah (disesuaikan dengan judul topik
penelitian)
BAB III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
(diberikan judul sesuai dengan permasalahan
yang dibahas)
A. (sub judul untuk menjawab permasalahan
berasal dari Identifikasi masalah Nomor 1)
B. (sub judul untuk menjawab permasalahan
berasal dari Identifikasi masalah Nomor 2)
C. dst..
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan (diuraikan dengan bahasa yang
ringkas padat, kesimpulan No. 1
dari hasil pembahasan No. 1,
kesimpulan No. 2 dari hasil
pembahasan No. 3 dst..)
yang seharusnya dilakukan atau
apa seharusnya tidak dilakukan
dan berbagai hal lainnya yang
ditemukan dalam penelitian dan
penting untuk dilakukan. Saran
No. 1 untuk Kesimpulan No. 1 dan
seterusnya, Saran Nomor 2 untuk
kesimpulan Nomor 2 dan
seterusnya).
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA

Anda mungkin juga menyukai