Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH BAHASA INDONESIA

PRAKTEK BERBICARA ILMIAH

Dosen Pengampu : M. Fadillah, M.Pd.I.

Disusun oleh :

1. Fatikhatul Malikhah (14430058)


2. Dian Putri Pangestu (14430067)
3. Rohmad Nurwahyudi (14430048)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU RAUDLATUL ATHFAL


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah hirobbil’alamin, puji syukur kami panjatkan kehadirat


Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufiq dan Hidayah-Nya kepada
kami, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan pada
waktu yang telah ditentukan. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada
Nabi besar Muhammad SAW, yang membimbing umatnya dari zaman jahiliyah
menuju zaman Islamiyah yakni ajaran agama Islam.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
tentang : Praktek Berbicara Ilmiah. Kami berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan pembaca tentang konsep didalamnya.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak M. Fadillah, M.Pd.I
selaku Dosen Pembimbing, serta semua pihak yang terlibat dalam penyusunan
makalah ini. Kami berharap semoga semua yang telah berjasa dalam penyusunan
makalah ini mendapat balasan yang sebaik-baiknya dari Allah SWT.
Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Untuk
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca,
sehingga makalah ini bisa mencapai kesempurnaan.

Yogyakarta, 15 Desember 2014

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tidak semua orang bisa berbicara dimuka umum, kita melihat
bagaimana calon presiden saat berkampanye harus menyewa juru kampanye
untuk berbicara didepan massa, ataupun mahasiswa yang ingin menyampaikan
skripsi maupun presentasi.
Merujuk pada fakta diatas perlu dilakukan latihan agar terampil berbicara
didepan umum. Latihan yang dapat dilakukan adalah dengan sering mengikuti
dan aktif dalam diskusi,seminar,rapat kelompok,dan sebagainya. Kegiatan
tersebut dapat membantu untuk berbicara didepan umum.
Hal terpenting yang harus ditumbuh kembangkan dalam diri seorang
pembicara dalam forum ilmiah adalah keyakinan bahwa kita mampu dan data
menyampaikan seluruh materi dengan baik. Selain itu perlu diperhatikan
materi pendukung yang digunakan sebagai pendukung untuk menyampaikan
presentasinya agar tampak menyakinkan orang yang dapat mendengarnya.1

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana tips berbicara santun dalam forum ilmiah ?
2. Apa saja metode yang harus digunakan untuk berbicara ilmiah ?
3. Bagaimana mendapatkan tips sukses berbahasa ilmiah ?

C. TUJUAN
1. Mengetahui tips-tips untuk berbicara ilmiah.
2. Mengetahui berbagai metode utuk berbahasa ilmiah.
3. Dapat meraih kesuksesan berbahasa ilmiah.

1
Muhammad Romadi dan Aninditya Sri Nugraheni, Belajar Bahasa Indonesia, Cakrawala Media :
Surakarta, 2011. Hal 125.
BAB II
PEMBAHASAN
Memahami aneka forum ilmiah.
Hakikat forum ilmiah adalah pertemuan yang mempunyai isi dan tujuan
keilmuan. Didalam forum ilmiah akan dibahas dan didiskusikan mengenai
permasalahan dibidang keilmuan. Semua forum ilmiah yang diadakan oleh
siapapun mempunyai tujuan untuk menemukan penyelesaian dari permasalahan
yang digulirkan dalam diskusi tersebut.
Berdasar definisi KBBI (2008) dijelaskan bahwa :
1. Seminar
Seminar adalah pertemuan atau persidangan untuk membahas
suatu masalah dibawah pimpinan ahli (guru besar, doctor atau pakar ilmu
pengetahuan). Sebagai contoh seminar bahasa dan sastra, seminar
pendidikan, seminar strategi pemasaran, dan lain-lain.
2. Konferensi
Konferensi adalah rapat atau pertemuan untuk berunding atau
bertukar pendapat mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.
Konferensi dapat juga dalam bentuk konferensi pers, yang berarti
pertemuan tokoh untuk memberitahukan hal yang penting dihadapan
wartawan dan utusan kantor berita untuk disebarluaskan melalui media
cetak dan elektronik.
3. Simposim
Simposim adalah pertemuan dengan beberapa pembicara yang
mengemukakan pidato singkat tentang topik tertentu atau beberapa aspek
dari topik yang sama. Selain itu, simposim juga dapat dipahami sebagai
kumpulan pendapat tentang sesuatu, terutama yang dihimpun dan
diterbitkan biasanya dalam bentuk proceeding. Agenda tersebut biasanya
diadakan oleh berbagai lembaga atau instansi terkait yang
menyenggarakan pendidikan atau praktisi.2

2
Ibid. hal 127
Bersikap santun dalam forum ilmiah.
Kita dapat belajar dari filsafat Jawa. Orang jawa mengatakan “Ajining diri
gumantung ono ing lati lan ajinng raga gumantung ing busana”. Makna yang
terkandung dalam filsafat tersebut adalah harga diri seseorang bergantung pada
tutur kata dan busananya.
Dengan demikian sikap dan perilaku dalam berbagai konteks kehidupan harus
disesuaikan, sehingga dapat menyesuaikan dengan situasi dan kondisi percakapan.
Misalnya untuk menyampaikan ide atau gagasan diawali dengan :
1. Angkat tangan.
2. Sebut nama dan NIM (bagi mahasiswa), instansi untuk dosen.
3. Ucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan.
4. Sampaikan ide tau gagasan tanpa harus menyinggung atau merugikan
orang lain misalnya dalam bentuk kritik.
5. Ucapkan terima kasih dan mohon maaf kepada moderator apabila ada
kesalahan dalam menyampaikan ide/gagasan.
Menguasai materi dalam forum ilmiah.
Seorang guru maupun dosen dalam forum ilmiah yang dikuasai pertama
kali adalah materi yang akan disampaikan. Baik sebagai pembicara atau
pendengar dalam forum ilmiah apapun materi harus dikuasai. Hal ini dalam
rangka untuk membentuk paradigma berpikir positif bagi dosen atau mahasiswa
dalam forum ilmiah.
Semakin luas cakrawala berpikir sesorang maka keterbacaan pustaka dan
materi yang dikuasai baik lisan maupun tulis semakin teruji.
Upaya untuk menguasai berbagai macam materi dalam forum ilmiah antara lain :
1. Banyak membaca berbagai materi, langsung maupun tidak langsung
2. Membaca media cetak maupun elektronik
3. Membaca jurnal-jurnal ilmiah
4. Membaca lingkungan masyarakat sekitar
5. Sering berkatih untuk menuangkan dalam bentuk tulisan.3

3
Ibid. hal 128
Strategi berbicara untuk menyampaikan ide dan menerima kritik.
Berbagai strategi yang dapat dilakukan untuk menyampaikan ide ataupun gagasan
antara lain :
1. Bertanya
2. Menyampaikan ide/gagasan
3. Menyampaikan kritik maupun saran
4. Menyampaikan penguatan gagasan dari orang lain
5. Membuat simpulan sebagai bahan refleksi bersama agar mendapatkan
tindak lanjut dalam berbagai forum ilmiah lain.
Terkait dengan kedewasaan menerima kritik, seseorang motivator Antony Dio
Martin mengatakan bahwa “Banyak orang tidak tahan dengan kritik karena
merasa bahwa kritik itu menyerang dirinya secara pribadi.” (Solopos, 15 Maret
2011).
Oleh karena itu, sikap terbaik menurutnya untuk menerima kritik adalah sebagai
berikut :
1. Pentingnya untuk diam, shut up and listen (diam dan dengarkan)
2. Jangan bersikap membela diri tetapi fokuslah pada bertanya untuk
klarifikasi
3. Selalu kembalikan pada tujuan dan visi yang akan dicapai.
4. Fokus pada apa yang apa anda tindak lanjuti dan jadikan sebagai bahan
refleksi diri
5. Harus selalu diingat bahwa jika kerja anda buruk bukan berarti anda
buruk.4

4
Ibid. hal 130
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari uraian diatas kami dapat menyimpulkan bahwa pentingnya untuk
bersikap santun dalam forum ilmiah baik saat menyampaikan pendapat ataupun
menerima kritik. Adapun cara-cara untuk menyampaikan pendapat antara lain :
1. Angkat tangan.
2. Sebut nama dan NIM (bagi mahasiswa), instansi untuk dosen.
3. Ucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan.
4. Sampaikan ide tau gagasan tanpa harus menyinggung atau merugikan
orang lain misalnya dalam bentuk kritik.
5. Ucapkan terima kasih dan mohon maaf kepada moderator apabila ada
kesalahan dalam menyampaikan ide/gagasan.
Tidak boleh memaksakan kehendak dan mau menerima pendapat orang lain. Etika
yang baik mencerminkan diri yang baik pula.

B. KRITIK DAN SARAN


Akhirnya terselesaikannya makalah ini kami selaku pemakalah menyadari
dalam penyusunan makalah ini yang membahas tentang Praktek Berbicara Ilmiah
masih jauh dari kesempurnaan baik dari tata cara penulisan dan bahasa yang
dipergunakan maupun dari segi penyajian materinya.
Untuk itu kritik dan saran dari pembimbing atau dosen yang terlibat dalam
penyusunan makalah ini kami harapkan supaya dalam penugasan makalah yang
akan datang lebih baik dan lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Romadi dan Aninditya Sri Nugraheni, Belajar Bahasa Indonesia,


Cakrawala Media : Surakarta, 2011

Anda mungkin juga menyukai