“DISKUSI”
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Dr. Hj. Dahlia Patiung, M.
Pd sebagai dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa
yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
BAB I
PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka
dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan diskusi ?
2. Apakah tujuan diskusi ?
3. Bagaimanakah manfaat metode diskusi ?
4. Bagaimanakah prinsip pelaksanaan diskusi ?
5. Apa saja komponen diskusi kelompok?
6. Bagaimanakah kelebihan dan kelemahan metode diskusi ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DISKUSI
Menurut Mulyasa dalam Suwarna (2006:79) diskusi kelompok
adalah suatu proses percakapan yang teratur, yang melibatkan sekelompok
orang dalam interaksi tatap muka yang bebas dan terbuka, dengan tujuan
berbagi informasi/pengalaman, mengambil keputusan atau memecahkan
suatu masalah.
Pendapat yang lain dikemukakan oleh Usman (2005:94) diskusi
kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok
orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai
pengalaman dan informasi, pengambilan kesimpulan/pemecahan masalah.
Dari kedua pendapat dapat disimpulkan bahwa diskusi kelompok
kecil adalah suatu proses yang teratur, yang melibatkan sekelompok orang
dalam interaksi tatap muka secara informal untuk berbagi informasi dan
pengalaman serta mengambil kesimpulan atau pemecahan masalah.
Sebenarnya, tidak semua pembicaraan yang dilakukan oleh
sekelompok kecil orang dapat disebut sebagai diskusi. Metode diskusi
dalam pembelajaran terdapat berbagai macam diskusi. Ditinjau dari
bentuknya, metode diskusi dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Whole Group, merupakan bentuk diskusi kelompok besar (pleno,
klasikal, paripurna)
2. Buzz Group, merupakan suatu diskusi kelompok kecil yang terdiri
dari (3-6) orang. Tempat duduk diatur sedemikian rupa sehingga
siswa saling berhadapan untuk memudahkan pertukaran pendapat.
3. Panel, merupakan suatu diskusi kelompok kecil (3-6) orang yang
dianggap ahli untuk mendiskusikan objek tertentu dengan cara
duduk melingkar yang dipimpin oleh seorang moderator.
4. Syndicate Group, merupakan bentuk diskusi dengan cara
membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari
(3-6) orang yang masing-masing melakukan tugas-tugas yang
berbeda. Guru menjelaskan garis besar masalah dengan aspek-
aspeknya. kemudian tiap kelompok bertugas membahas suatu
aspek tertentu yag berbeda dengan kelompok lainnya dan
membuat kesimpulan untuk dilaporkan dalam sidang pleno serta
didiskusikan lebih lanjut.
5. Simposium, merupakan bentuk diskusi yang dilaksanakan dengan
membahas berbagai aspek dengan subjek tertentu. Dalam kegiatan
ini sering menggunakan sidang paralel, karena ada beberapa orang
penyaji. Setiap penyaji menyajikan karyanya dalam waktu 5-20
menit diikuti dengan sanggahan dan pertanyaan dari
audience/peserta. Bahasan dan sanggahan dirumuskan oleh panitia
sebagai hasil simposium.
6. Brainstorming, merupakan suatu diskusi di mana anggota
kelompok bebas menyumbangkan ide-ide baru terhadap suatu
masalah tertentu, di bawah seorang ketua dan dilaksanakan
dengan cepat (waktu pendek). Semua ide yang sudah masuk
dicatat untuk kemudian diklasifikasikan menurut suatu urutan
tertentu. Suatu saat mungkin ada diantara ide baru tersebut yang
dirasa menarik untuk dikembangkan.
7. Informal Debate, merupakan diskusi dengan cara membagi kelas
menjadi 2 kelompok yang pro dan kontra yang dalam diskusi ini
diikuti dengan tangkisan dengan tata tertib yang longgar agar
diperoleh kajian yang dimensi dan kedalamannya tinggi.
8. Seminar, pada umumnya merupakan suatu pembahasan yang
bersifat ilmiah. Suatu pokok persoalan dibahas secara teoritis, bila
perlu dibuka suatu pandangan umum. Berdasarkan kertas kerja
yang ada, peserta menjadi beberapa kelompok untuk membahas
lebih lanjut. Pimpinan kelompok sewaktu waktu menyimpulkan
kerja kelompoknya dan dari hasil-hasil kelompok disusun suatu
perumusan oleh panitia perumus yang ditinjau.
9. Colloqinin, merupukan suatu kegiatan dimana siswa dihadapkan
pada nara sumber untuk mengajukan pertanyaan. selanjutnya
mengandung pertanyaan-pertanyaan tambahan dari siswa-siswa
yang lain. Dengan maksud untuk memperjelas bahan pelajaran
yang telah diterima.
10. Fish Rowt, diskusi terdiri dari beberapa orang peserta yang
dipimpin oleh seorang ketua. Tempat duduk diatur setengah
lingkaran dengan dua atau tiga kursi kosong menghadap peserta,
seolah-olah menjaring ikan dalam sebuah mangkuk. Kelompok
pendengar yang ingin menyumbangkan pikiran dapat duduk di
kursi kosong tersebut. Ketua mempersilahkan berbicara dan
setelah selesai kembali ketempat semula.
C. MANFAAT DISKUSI
Diskusi kelompok kecil bermanfaat untuk:
1. Berbagi informasi dan pengalaman dalam memecahkan masalah
2. Meningkatkan pemahaman atas masalah penting
3. Meningkatkan keterlibatan dalam perencanaan dan pengambilan
keputusan
4. Mengembangkan kemampuan berpikir dan berkomunikasi
5. Membina kerjasama yang sehat serta kelompok yang kohesif dan
bertanggungjawab.
1. Memusatkan perhatian
Masalah yang muncul pada saat diskusi kelompok tersebut
dapat diatasi dengan memusatkan perhatian. Pemusatan perhatian
dapat dilakukan, antara lain dengan:
a) Menyampaikan kembali tujuan diskusi dan bagaimana cara
mencapainya. Menyampaikan masalah-masalah khusus dan
pada saat diskusi terlihat melenceng, mengingatkan
kembali tentang hal tersebut,
b) Mencermati setiap penyimpangan yang terjadi dan selalu
mengingatkan supaya setiap kelompok kembali pada
rambu-rambu yang telah disepakati,
c) Membuat kesimpulan pada akhir subpermasalahan, untuk
menghimpun pendapat-pendapat tentang subtopik tersebut.
pendapat dan gagasan di dalam kelompok bisa
dimanfaatkan untuk meningkatkan hasil diskusi kelompok.
Berikut diberikan cara memanfaatkan gagasan :
Memberikan pengakuan terhadap gagasan dengan cara
mengulangi bagian penting yang diucapkan.
Memodifikasi gagasan tersebut dengan cara
menguraikannya kembali.
Menggunakan gagasan untuk mencapai kesimpulan.
Membandingkan gagasan satu dengan gagasan yang
lainnya.
Merangkum hal-hal telah diuraikan di dalam kelompok.
2. Memperjelas masalah dan memberikan urunan
Apabila menunjukkan tanda-tanda keluar dari topik atau
salah konsep, maka harus mengingatkan kembali, sehingga
kembali pada topik yang benar. Memperjelas ide, pendapat, atau
gagasan dapat dilakukan dengan cara:
a) Menguraikan kembali atau merangkum sumbangan pikiran
dari orang tersebut sehingga menjadi jelas.
b) Meminta untuk memberi komentar, dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan yang membantu memperjelas ide
yang dimaksud dan mengembangkannya.
c) Menguraikan gagasan dengan memberi ulasan dan
tambahan informasi, atau contoh-contoh yang tepat,
sehingga semua anggota kelompok memperoleh pengertian
yang sama terhadap konsep yang sedang dibicarakan.
3. Meningkatkan urunan
Sebagian siswa senang mengemukakan pendapat, tapi belum
tentu pendapat itu tepat atau benar. Diskusi kelompok menfasilitasi
untuk saling melengkapi dan saling mengkoreksi satu sama lain.
Sehingga gagasan yang bagus terjaring pada diskusi kelompok dan
bermanfaat bagi orang lain di dalam kelompoknya, dengan kata
lain meningkatkan sumbangan terhadap kelompok. Untuk
meningkatkan urunan pendapat sebagai pembimbing/pendamping
dapat melakukan hal-hal berikut:
a) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan kunci yang menantang
untuk berpikir, sehingga memunculkan ide baru,
b) Menciptakan suasana diskusi yang terbuka dan bersahabat
c) Mengembangkan suasana kondusif di dalam kelompok,
melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengundang
perbedaan pendapat,
d) Memberi waktu yang cukup kepada anggota kelompok
untuk berpikir, tanpa diganggu oleh komentar-komentar
e) Memberi dukungan nyata terhadap pendapat dengan cara
mendengarkan dengan penuh perhatian, memberiikan
komentar positif, menampilkan mimik senang dan bangga
terhadap mereka, serta menampilkan sikap bersahabat.
Semua yang dilakukan oleh guru tersebut memberii
dampak psikologis yang mendorong siswa menemukan
gagasan baru.
A. KESIMPULAN