Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KOMUNIKASI KELOMPOK

FORMAT DISKUSI KELOMPOK


Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Komunikasi Kelompok

Dosen Pengampu : Dra. SINTJE ANEKE RONDONUWU M.Si dan


Dr. GRACE JANE WALELENG S.Sos, M.Si

Disusun Oleh:

KELOMPOK 9
1. PINKY HELENA MUMEK (220811050107)
2. JENNIFER LAUDY HOWARD (220811050187)
3. NATALIA TATINTING (220811050179)

KELAS C
ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS SAM RATULANGI 2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur senantiasa kami panjatkan kehadiran Tuhan yang maha kuasa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Komunikasi Kelompok dengan Tema
pembahasan mengenai “Format Diskusi Kelompok”

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman tentang Kelompok dalam hal
format diskusinya dalam memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Kelompok semester 3.
Dalam penulisan makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang dikarenakan terbatasnya
ilmu pengetahuan kami mengenai hal yang berkenaan dengan penulisan makalah ini. Oleh
karena itu sudah sepatutnya kami berterima kasih kepada dosen pengajar yakni Nci Dra.
SINTJE ANEKE RONDONUWU M.Si dan Dr. GRACE JANE WALELENG S.Sos, M.Si
yang telah memberikan gambaran ilmu yang berguna kepada kami dalam penyelesaian
makalah ini.
Oleh karena itu kami sampaikan terima kasih atas waktu, tenaga dan pikirannya yang telah
diberikan anggota kelompok 9. Dalam penyusunan Makalah ini, kami menyadari bahwa hasil
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Sehingga kami selaku penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Akhir kata Semoga
Makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita yang membacanya.

Manado, 27 Oktober 2023

Penyusun; kelompok 9
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... 2
BAB I ................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang............................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................ 4
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ................................................................................................................... 5
2.1 Pengertian Diskusi Kelompok ...................................................................................... 5
2.2 Persiapan Dan Tahapan Dalam Diskusi Kelompok....................................................... 7
2.3 Bentuk- Bentuk Diskusi Kelompok ............................................................................. 8
BAB III ............................................................................................................................... 10
PENUTUP .......................................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diskusi kelompok dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam mencapai pemecahan
masalah, menghasilkan gagasan baru, dan mencapai pemahaman yang lebih mendalam tentang
suatu topik. Dalam makalah ini, telah dibahas mengenai format diskusi kelompok yang efektif,
mulai dari persiapan hingga tahap-tahap diskusi. Dengan mengikuti format ini, diharapkan
diskusi kelompok dapat menjadi lebih terstruktur, produktif, dan bermanfaat bagi semua
peserta. Diskusi kelompok juga adalah kegiatan yang melibatkan sekelompok orang dalam
berbagi ide, pendapat, dan pengetahuan tentang suatu topik tertentu. Diskusi kelompok
dilakukan dengan tujuan untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam, memecahkan masalah,
mengambil keputusan, atau menghasilkan solusi yang lebih baik. Diskusi kelompok juga dapat
membantu meningkatkan keterampilan komunikasi, kerjasama, dan pemecahan masalah.
Salah satu metode yang efektif dalam memecahkan masalah, menghasilkan gagasan baru,
dan mencapai pemahaman yang lebih mendalam tentang suatu topik. Diskusi kelompok
melibatkan sekelompok orang yang berkumpul untuk berbagi ide, berpendapat, dan mencari
solusi bersama. Dalam makalah ini, akan dibahas mengenai format diskusi kelompok yang
efektif.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Apa yang dimaksud dengan diskusi kelompok?
2. Persiapan dan tahapan apa yang dilakukan dalam memulai diskusi kelompok?
3. Apa saja bentuk-bentuk atau proses dalam diskusi kelompok?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan diskusi kelompok.
2. Mengetahui Persiapan dan tahapan yang dilakukan dalam memulai diskusi kelompok.
3. Mengetahui bentuk-bentuk atau proses dalam diskusi kelompok.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN DISKUSI KELOMPOK
Menurut Mulyasa dalam Suwarna (2006:79) diskusi kelompok adalah suatu proses
percakapan yang teratur, yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang
bebas dan terbuka, dengan tujuan berbagi informasi/pengalaman, mengambil keputusan atau
memecahkan suatu masalah.
Pendapat yang lain dikemukakan oleh Usman (2005:94) diskusi kelompok adalah suatu
proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang
informal dengan berbagai pengalaman dan informasi, pengambilan kesimpulan/pemecahan
masalah.Dari kedua pendapat dapat disimpulkan bahwa diskusi kelompok kecil adalah suatu
proses yang teratur, yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka secara
informal untuk berbagi informasi dan pengalaman serta mengambil kesimpulan atau
pemecahan masalah.
Sebenarnya, tidak semua pembicaraan yang dilakukan oleh sekelompok kecil orang dapat
disebut sebagai diskusi. Metode diskusi dalam pembelajaran terdapat berbagai macam diskusi.
Ditinjau dari bentuknya, metode diskusi dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Whole Group, merupakan bentuk diskusi kelompok besar (pleno, klasikal,
paripurna)
2. Buzz Group, merupakan suatu diskusi kelompok kecil yang terdiri dari (3-6)
orang. Tempat duduk diatur sedemikian rupa sehingga siswa saling berhadapan
untuk memudahkan pertukaran pendapat.
3. Panel, merupakan suatu diskusi kelompok kecil (3-6) orang yang dianggap ahli
untuk mendiskusikan objek tertentu dengan cara duduk melingkar yang
dipimpin oleh seorang moderator.
4. Syndicate Group, merupakan bentuk diskusi dengan cara membagi kelas
menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari (3-6) orang yang masing-
masing melakukan tugas-tugas yang berbeda. Guru menjelaskan garis besar
masalah dengan aspek-aspeknya. kemudian tiap kelompok bertugas membahas
suatu aspek tertentu yag berbeda dengan kelompok lainnya dan membuat
kesimpulan untuk dilaporkan dalam sidang pleno serta didiskusikan lebih
lanjut.
5. Simposium, merupakan bentuk diskusi yang dilaksanakan dengan membahas
berbagai aspek dengan subjek tertentu. Dalam kegiatan ini sering
menggunakan sidang paralel, karena ada beberapa orang penyaji. Setiap
penyaji menyajikan karyanya dalam waktu 5-20 menit diikuti dengan
sanggahan dan pertanyaan dari audience/peserta. Bahasan dan sanggahan
dirumuskan oleh panitia sebagai hasil simposium.
6. Brainstorming, merupakan suatu diskusi di mana anggota kelompok bebas
menyumbangkan ide-ide baru terhadap suatu masalah tertentu, di bawah
seorang ketua dan dilaksanakan dengan cepat (waktu pendek). Semua ide yang
sudah masuk dicatat untuk kemudian diklasifikasikan menurut suatu urutan
tertentu. Suatu saat mungkin ada diantara ide baru tersebut yang dirasa menarik
untuk dikembangkan.
7. Informal Debate, merupakan diskusi dengan cara membagi kelas menjadi 2
kelompok yang pro dan kontra yang dalam diskusi ini diikuti dengan tangkisan
dengan tata tertib yang longgar agar diperoleh kajian yang dimensi dan
kedalamannya tinggi.
8. Seminar, pada umumnya merupakan suatu pembahasan yang bersifat ilmiah.
Suatu pokok persoalan dibahas secara teoritis, bila perlu dibuka suatu
pandangan umum. Berdasarkan kertas kerja yang ada, peserta menjadi
beberapa kelompok untuk membahas lebih lanjut. Pimpinan kelompok
sewaktu waktu menyimpulkan kerja kelompoknya dan dari hasil-hasil
kelompok disusun suatu perumusan oleh panitia perumus yang ditinjau.
9. Colloqinin, merupukan suatu kegiatan dimana siswa dihadapkan pada nara
sumber untuk mengajukan pertanyaan. selanjutnya mengandung pertanyaan-
pertanyaan tambahan dari siswa-siswa yang lain. Dengan maksud untuk
memperjelas bahan pelajaran yang telah diterima.
10. Fish Rowt, diskusi terdiri dari beberapa orang peserta yang dipimpin oleh
seorang ketua. Tempat duduk diatur setengah lingkaran dengan dua atau tiga
kursi kosong menghadap peserta, seolah-olah menjaring ikan dalam sebuah
mangkuk. Kelompok pendengar yang ingin menyumbangkan pikiran dapat
duduk di kursi kosong tersebut. Ketua mempersilahkan berbicara dan setelah
selesai kembali ketempat semula.
Agar dapat disebut sebagai diskusi kelompok kecil, syarat-syarat berikut harus
dipenuhi:
1. Melibatkan kelompok, yang anggotanya berkisar antara 3-9 orang.
2. Berlangsung dalam situasi tatap muka yang informal, artinya semua anggota
kelompok berkesempatan saling melihat,mendengar,serta beromunikasi secara
bebas dan langsung.
3. Mempunyai tujuan yang mengikat anggota kelompok sehingga terjadi kerja
sama untuk mencapainya.
4. Berlangsung menurut proses yang teratur dan sistematis menuju kepada
tercapainya tujuan kelopok.
2.2 Persiapan Dan Tahapan Dalam Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok adalah salah satu metode yang efektif dalam memecahkan masalah,
menghasilkan gagasan baru, dan mencapai pemahaman yang lebih mendalam tentang suatu
topik. Diskusi kelompok melibatkan sekelompok orang yang berkumpul untuk berbagi ide,
berpendapat, dan mencari solusi bersama. Dalam makalah ini, akan dibahas mengenai format
diskusi kelompok yang efektif.
 Sebelum memulai diskusi kelompok, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan:
1. Menentukan tujuan diskusi: Tentukan tujuan yang ingin dicapai melalui diskusi kelompok
ini. Apakah tujuannya untuk memecahkan masalah, menghasilkan gagasan baru, atau
mencapai pemahaman yang lebih mendalam tentang suatu topik.
2. Menentukan topik: Pilih topik yang relevan dan menarik untuk didiskusikan. Pastikan topik
tersebut dapat memicu perdebatan dan memberikan kontribusi positif bagi peserta diskusi.
3. Menyusun agenda: Buat agenda diskusi yang jelas dan terstruktur. Tentukan topik-topik
yang akan dibahas, alokasikan waktu untuk setiap topik, dan tetapkan urutan pembicaraan.
4. Mengumpulkan informasi: Sebelum diskusi dimulai, peserta harus mengumpulkan informasi
terkait topik yang akan didiskusikan. Ini akan membantu peserta memiliki pemahaman yang
lebih baik dan dapat berkontribusi secara efektif dalam diskusi.

 Terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam melakukan diskusi kelompok,
yaitu:
1. Menentukan tujuan diskusi: Langkah pertama adalah menentukan tujuan dari diskusi
kelompok. Apakah tujuannya untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam, memecahkan
masalah, mengambil keputusan, atau menghasilkan solusi yang lebih baik.
2. Menentukan topik diskusi: Setelah tujuan ditentukan, langkah selanjutnya adalah
menentukan topik diskusi yang akan dibahas. Topik diskusi harus relevan dengan tujuan yang
telah ditetapkan.
3. Mengumpulkan informasi: Sebelum melakukan diskusi kelompok, setiap anggota kelompok
perlu mengumpulkan informasi terkait topik diskusi. Informasi ini akan menjadi dasar untuk
berdiskusi dan memberikan argumen yang kuat.
4. Menentukan aturan diskusi: Sebelum memulai diskusi, kelompok perlu menetapkan aturan
diskusi yang jelas. Aturan ini dapat mencakup waktu diskusi, cara berbicara yang sopan, dan
sikap saling mendengarkan.
5. Memulai diskusi: Setelah aturan ditetapkan, diskusi dapat dimulai. Setiap anggota kelompok
diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat, ide, atau pengetahuan mereka terkait topik
diskusi. Selama diskusi, penting untuk saling mendengarkan dan menghormati pendapat setiap
anggota kelompok.
6. Mencapai kesepakatan: Setelah semua pendapat, ide, dan pengetahuan telah disampaikan,
langkah selanjutnya adalah mencapai kesepakatan bersama. Kesepakatan ini dapat berupa
pemecahan masalah, keputusan, atau solusi yang dihasilkan dari diskusi.
7. Evaluasi hasil diskusi: Setelah diskusi selesai, penting untuk mengevaluasi hasil diskusi.
Apakah tujuan telah tercapai? Apakah kesepakatan yang dicapai memuaskan? Evaluasi ini
dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas diskusi kelompok di masa depan.

2.3 Bentuk- Bentuk Diskusi Kelompok


Bentuk-bentuk diskusi kelompok - Diskusi kelompok sangat bermanfaat bagi
perkembangan kemampuan berbicara sang anak, dimana anak di latih untuk berpikir secara
kritis karena salah satu tujuan dari diskusi kelompok yaitu untuk memecahkan suatu
permasalahan melalui proses berpikir kelompok. Pada intinya, Diskusi kelompok adalah suatu
kegiatan kerja sama atau aktifitas untuk menyelesaikan suatu permasalahan melalui proses
berpikir kelompok yang mengandung langkah-langkah dasar tertentu yang harus di patuhi oleh
seluruh kelompok.
MACAM-MACAM BENTUK DISKUSI KELOMPOK
a) Diskusi Kelas, disebut juga diskusi kelompok adalah proses pemecahan masalah yang
dilakukan oleh seluruh anggota kelas sebagai peserta diskusi. Prosedur yang
digunakan dalam jenis diskusi ini pertama, guru membagi tugas sebagai pelaksanaan
diskusi, siapa yang akan menjadi moderator dan penulis. Kedua, sumber masalah
(guru, siswa, atau ahli tertentu dari luar) memaparkan masalah yang harus dipecahkan
selama 10-15 menit. Ketiga, siswa diberi kesempatan untuk menanggapi permasalahan
setelah mendaftar pada moderator. Keempat, sumber masalah memberi tanggapan dan
kelima, moderator menyimpulkan hasil diskusi.
b) Diskusi Kelompok Kecil, dilakukan dengan membagi siswa dalam kelompok-
kelompok. Jumlah anggota kelompok antara 3-5 orang. Pelaksanaannya dimulai
dengan guru menyajikan permasalahan secara umum, kemudian masalah tersebut
dibagi-bagi kedalam submasalah yang harus dipecahkan oleh setiap kelompok kecil.
Selesai diskusi dalam kelompok kecil, ketua kelompok menyajikan hasil diskusinya.
c) Simposium, adalah metode mengajar dengan membahas suatu persoalan dipandang
dari berbagai sudut pandang berdasarkan keahlian. Simposium dilakukan untuk
memberikan wawasan yang luas kepada siswa. Setelah para penyaji memberikan
pandangannya tentang masalah yang dibahas, maka simposium diakhiri dengan
pembacaan kesimpulan hasil kerja tim perumus yang telah ditentukan sebelumnya.
d) Diskusi Panel, adalah pembahasan suatu masalah yang dilakukan oleh beberapa orang
panelis yang biasanya terdiri dari 4-5 orang di hadapan audiens. Diskusi panel berbeda
dengan jenis diskusi lainnya. Dalam diskusi panel audiens tidak terlibat secara
langsung, tetapi berperan hanya sekedar peninjau para penelis yang sedang
melaksanakan diskusi. Oleh sebab itu, agar diskusi panel efektip perlu digabungkan
dengan metode lain, misalnya dengan metode penugasan. Siswa disuruh untuk
merumuskan hasil pembahasan dalam diskusi.
Menurut Dewa Ketut Sekardi (2008: 222), bentuk-bentuk diskusi kelompok yaitu:
a) Dilihat dari jumlah anggota
Jika dilihat dari jumlah anggota, diskusi kelompok berbentuk kelompok besar dan
kelompok kecil. Kelompok besar berjumlah 20 orang atau lebih. Sedangkan kelompok kecil
berjumlah kurang dari 20 orang, biasanya sekitar 2-12 orang.
b) Dilihat dari pembentukan
Jika dilihat dari pembentukannya, diskusi kelompok berbentuk formal dan informal. Dalam
bentuk formal, proses pembentukannya sengaja untuk dibentuk suatu diskusi kelompok.
Sedangkan yang informal, proses terbentuknya diskusi secara spontan dan tanpa direncanakan.
c) Dilihat dari tujuan
Jika dilihat dari tujuan diskusi kelomok ada dua macam yaitu pemecahan masalah dan
terapi anggota. Pemecahan masalah memiliki cirri utama menekankan pada hasil diskusi,
sedangkan terapi anggota menekankan pada proses diskusi.
d) Dilihat dari waktu diskusi
Jika dilihat dari waktu dalam diskusi, diskusi kelompok ada dua bentuknya, maraton dan
singkat/regular. Marathon dilakukan secara terus menerus tanpa jeda waktu selama 5-12 jam,
sedangkan singkat/regular dilakukan 1-2 jam dan dilakukan secara berulang-ulang.
e) Dilihat dari masalah yang dibahas
Jika dilihat dari masalah yang dibahas, diskusi kelompok ada dua macam yaitu sederhana
dan kompleks/rumit. Sederhana mempunyai cirri utama masalah yang dipecahkan relatif
mudah, sedangkan kompleks/rumit masalah yang dipecahkan cukup sulit.
f) Dilihat dari aktifitas kelompok
Jika dilihat dari aktifitas kelompok, diskusi kelompok ada dua macam, yaitu terpusat pada
pemimpin dan demokratis (terbagi ke semua anggota). Diskusi yang terpusat pada pemimpin
cenderung anggotanya yang kurang aktif akan tetapi pemimpin yang lebih aktif. Sedangkan
demokrasi, anggota dan pemimpin sama-sama aktif dalam memberikan saran dan pendapat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Diskusi kelompok dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam mencapai pemecahan
masalah, menghasilkan gagasan baru, dan mencapai pemahaman yang lebih mendalam tentang
suatu topik. Dalam makalah ini, telah dibahas mengenai format diskusi kelompok yang efektif,
mulai dari persiapan hingga tahap-tahap diskusi serta bentuk-bentuk diskusi kelompok.
Dengan mengikuti format ini, diharapkan diskusi kelompok dapat menjadi lebih terstruktur,
produktif, dan bermanfaat bagi semua peserta.
Diskusi kelompok juga adalah salah satu metode yang efektif dalam memecahkan masalah,
menghasilkan gagasan baru, dan mencapai pemahaman yang lebih mendalam tentang suatu
topik. Diskusi kelompok melibatkan sekelompok orang yang berkumpul untuk berbagi ide,
berpendapat, dan mencari solusi bersama. Dalam makalah ini, akan dibahas mengenai format
diskusi kelompok yang efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, D. (2018). Diskusi Kelompok: Pengertian, Manfaat, Langkah dan Contoh.
Firdaus, A. (2019). Pengertian, Tujuan, dan Tahapan Diskusi Kelompok.
Syamsul Hadi 25 Dec, 2014. MACAM-MACAM BENTUK DISKUSI KELOMPOK

Anda mungkin juga menyukai