Anda di halaman 1dari 19

METODE DAN TEKNIK

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
GIZI DISKUSI KELOMPOK KECIL
( BUZZ GROUP )
Oleh Kelompok 4 :
1. NELLA DEFI ANGRAINI
2. MERIZA NELI
3. TRI ANESA
4. FATHIYA AZZAHRA
5. VIVI DAMAYANTI
6. CHESTY FERTY
7. RIZKI MULYANTI
8. VITRIA JAYA LESTARI
9. ASNI PANDENI
10. YOSSY OCTAVIA MANIZAR
11. PUTRI SOLEHA
12. RAHMAWATI
13. DIAN HERLIZA
Pengertian pembelajaran metode diskusi
kelompok kecil ( Buzz Group)
 Menurut Wina Sanjaya (2006: 155-156)
memaparkan ada empat jenis diskusi yang dapat
digunakan dalam proses pembelajaran, yakni:
1. Diskusi kelas/ diskusi kelompok
2. Diskusi kelompok kecil
3. Simposium
4. Diskusi panel
1. Diskusi kelas/diskosi kelompok

Diskusi kelas merupakan proses pemecahan masalah


yang dilakukan oleh seluruh anggota kelas sebagai
peserta diskusi. Prosedurnya yang pertama adalah guru
membagi tugas dalam pelaksanaan diskusi, moderator,
penulis, dll. Kedua, sumber masalah memaparkan
masalah yang harus dipecahkan selama 1015 menit.
Ketiga, siswa diberikan kesempatan untuk menanggapi
permasalahan setelah mendaftar pada moderator.
Keempat, sumber masalah memberi tanggapan.
Terakhir, moderator menyimpulkan hasil diskusi.
2. Diskusi kelompok kecil

Diskusi ini dilakukan dengan membagi siswa dalam


kelompokkelompok dengan anggota 3-5 orang.
Pelaksanaannya dimulai dengan guru menyajikan
permasalahan secara umum, kemudian masalah
tersebut dibagi-bagi ke dalam submasalah yang
harus dipecahkan oleh setiap kelompok kecil.
Diakhir diskusi, ketua kelompok menyampaikan
hasil diskusinya.
3. Simposium

Simposium merupakan metode mengajar dengan


membahas suatu persoalan yang dipandang dari
berbagai sudut pandang berdasarkan keahlian.
Pelaksanaan diskusi ini dimaksudkan untuk
memberikan wawasan yang luas pada siswa.
Setelah penyaji memberikan pandangannya tentang
masalah yang dibahas, simposium diakhiri dengan
membacakan kesimpulan hasil kerja tim perumus
yang telah ditentukan sebelumnya.
4. Diskusi Panel

Diskusi panel adalah pembahasan masalah yang


dilakukan oleh beberapa orang penelis yang terdiri
dari 4-5 orang di hadapan audiens. Dalam diskusi
panel, audiens hanya berperan sebagai peninjau
para penelis yang sedang melaksanakan diskusi.
Sambungan pengertian…

 Menurut (Nur’Aini dan Sri Wiyanti, 2013: 4)


Diskusi buzz group melatih berbagai keterampilan sosial siswa
sebagai modal saat terjun dalam kehidupan bermasyarakat.
Penggunaan diskusi buzz group mampu menumbuhkan sikap
objektif siswa, memberikan keberanian siswa untuk
mengemukakan pendapat, musyawarah, bekerjasama,
menumbuhkan sikap peduli, dan menghargai pendapat
orang lain. Dengan melibatkan orang lain dalam memecahkan
masalah, interaksi sosial antar siswa akan lebih erat terjalin,
sehingga siswa akan lebih dapat memahami orang lain baik
dalam segi pribadi maupun emosional.
Sambungan pengertian…

 Arends (2008: 95- 96) menyatakan bahwa dengan


penggunaan buzz group dapat meningkatkan partisipasi
siswa. Buzz group adalah diskusi kelompok dengan
membagi anggota kelompok besar menjadi kelompok-
kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari 3-6
siswa untuk mendiskusikan topik atau pelajaran tertentu.
Tiap-tiap anggota kelompok menyampaikan ide-ide, lalu
setelah beberapa menit, guru meminta sekretaris
kelompok untuk merangkum pendapat utama yang
diekspresikan dalam kelompok mereka dan
mempresentasikannya pada kelompok besar.
Sambungan pengertian…

 Menurut (Wina Sanjaya, 2006:155).


Diskusi kelompok kecil dilakukan dengan membagi
siswa kelompok besar menjadi kelompok-kelompok
yang lebih kecil dengan anggota 3-5 orang.
Pelaksanaannya dimulai dengan guru menyajikan
permasalahan secara umum, kemudian masalah
tersebut dibagi-bagi ke dalam submasalah yang harus
dipecahkan oleh setiap kelompok kecil.
Diakhir diskusi, ketua kelompok menyampaikan hasil
diskusinya.
Sambungan pengertian…

 Menurut Roestiyah (2001:9) Pembelajaran Buzz Group adalah


suatu kelompok besar yang dibagi menjadi 2 (dua) sampai 8
(delapan) kelompok yang lebih kecil sehingga jika diperlukan
kelompok kecil ini diminta untuk melaporkan hasil diskusi
yang mereka lakukan kepada kelompok besar.
 Menurut Surjadi (1989:34) kelompok Buzz (Buzz Groups)
adalah suatu kelompok yang dibagi kedalam beberapa
kelompok kecil (sub-groups) masing-masing terdiri dari 3-6
siswa dalam tempo yang singkat untuk mendiskusikan suatu
topik atau memecahkan suatu masalah. Kelompok yang kecil
itu akan melaporkan hasil dari kelompok mereka kepada
kelompok besar dan kemudian pada diskusi kelas.
Tujuan dan Manfaat Metode Diskusi
kelompok kecil ( Buzz Group )
 Memupuk sikap toleransi; yaitu setiap siswa saling menghargai
terhadap pendapat yang dikemukakan oleh setiap peserta didik.
 Memupuk kehidupan demokrasi; yaitu setiap siswa secara bebas dan
bertanggung jawab terbiasa mengemukakan pendapat, bertukar fikiran
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
 Mendorong pembelajaran secara aktif; yaitu siswa dalam membahas
suatu topik pembelajaran tidak selalu menerima dari guru, akan tetapi
melalui kerjasama dalam kelompok diskusi siswa belajar
mengembangkan kemmapuan berfikirnya.
 Menumbuhkan rasa percaya diri; yaitu dengan kebiasaan untuk
beragumentasi yang dilakukan antar sesama teman dalam kelompok
diskusi, akan mendorong keberanian dan rasa percaya diri mengajukan
pendapat maupun mencari solusi pemecahan.
Syarat Penggunaan metode Diskusi
Kelompok Kecil ( Buzz Group )
 Menurut Roestiyah (2012: 7) diskusi akan baik apabila : (a)
mempermasalahkan hal-hal yang dapat menarik minat dan perhatian
siswa; (b) masalah yang dibahas menimbulkan banyak kemungkinan
jawaban yang dijamin kebenarannya; (c) masalah yang dibahas dapat
merangsang kemampuan berpikir logis siswa dalam membandingkan
suatu hal.
 Menurut Sudjana (2005: 124-125) diskusi kelompok kecil digunakan
apabila (a) jumlah peserta didik dalam suatu kelompok terlalu
banyak sehingga tidak memungkinkan semua anggota dapat
berpartisipasi; (b) masalah yang dibahas mengandung beberapa
aspek yang perlu dibahas secara khusus; (c) waktu untuk membahas
masalah relatif singkat; (d) terdapat peserta didik yang kurang
berminat untuk berpartisipasi.
Sambungan…

 Menurut J. J. Hasibuan dan Sulthoni (2000: 65) diskusi


kelompok kecil harus memenuhi syarat-syarat tertentu, yaitu:
 Melibatkan kelompok dengan anggota 3 (tiga) - 9 (sembilan)
orang
 (jumlah idealnya 5-9 orang).
 Interaksinya bebas (tidak ada tekanan atau paksaan) dan tiap
anggota berkesempatan untuk bertukar informasi dan
pengalaman.
 Mempunyai tujuan tertentu dengan kerja sama antar
kelompok.
 Prosesnya teratur dan sistematis menuju suatu kesimpulan.
Langkah-langkah Dalam Metode diskusi
kelompok kecil (Buzz Group)
 Menurut Sudjana (2005:123-124) langkah-langkah penggunaan teknik diskusi
kelompok kecil (Buzz Group ) dijabarkan sebagai berikut:
› Pendidik, dapat juga bersama dengan peserta didik memilih dan menentukan masalah yang akan
dibahas dan perlu dipecahkan.
› Pendidik memimpin peserta didik untuk membentuk kelompok sejumlah sub masalah yang akan
dibahas.
› Pendidik membagikan sub masalah pada tiap-tiap kelompok kecil untuk dibahas bersama.
Pendidik menjelaskan tugas kelompok, waktu pembahasan, pemilihan pelapor, dan lain-lain.
› Tiap-tiap kelompok kecil membahas masalah yang telah ditentukan, termasuk memperjelas bagian
masalah, menyampaikan ide saran untuk pemecahannya.
› Setelah waktu habis, kelompok kecil diminta untuk bergabung dengan kelompok besar dan
pelapor dari tiap-tiap kelompok kecil menyampaikan laporan pada kelompok besar secara
bergantian.
› Pendidik dan atau peserta didik mencatat pokok-pokok laporan yang telah disampaikan, lalu
peserta didik diminta untuk menambah, mengurangi, atau mengomentari laporan.
› Seorang atau beberapa orang ditunjuk untuk merangkum hasil akhir pembahasan laporan.
› Di akhir diskusi dapat diajukan kegiatan lanjutan berdasarkan hasil diskusi yang telah
disampaikan, selanjutnya dilakukan evaluasi pada proses dan hasil diskusi.
Sambungan…

 Menurut Exley dan Dennick (2004: 6061), mereka


menyatakan bahwa dalam pelaksanaan buzz group hal
yang pertama dilakukan adalah menyampaikan masalah
pada siswa, lalu tiap siswa memikirkan dan menulis
jawaban masing-masing. Setelah itu, siswa diminta
untuk membentuk kelompok-kelompok kecil dan diberi
waktu untuk membandingkan dan mendiskusikan
jawaban dari siswasiswa lain. Di akhir diskusi, wakil
atau semua anggota dari tiap-tiap kelompok melaporkan
hasilnya pada kelompok besar (siswa satu kelas) dan
siswa lain memberi tanggapan.
Sambungan…

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa langkah langkah


pelaksanaan diskusi kelompok kecil (buzz group) yakni:
(a) ditetapkannya masalah oleh pendidik dan atau peserta didik;
(b) siswa secara pribadi memikirkan masalah tersebut;
(c) peserta didik membentuk kelompok kecil;
(d) anggota secara berkelompok membahas masalah untuk mencari
pemecahannya;
(e) tiap-tiap kelompok kecil melaporkan hasil akhir diskusinya pada
kelompok besar;
(f) anggota kelompok besar berkesempatan untuk memberikan tanggapan;
(g) peserta didik merangkum hasil pembahasan laporan diskusi;
(h) pembahasan kegiatan lanjutan.
Keunggulan Pada Jenis
Diskusi Buzz Group adalah
 Dapat Mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan
ketrampilan berdiskusi
 Diskusi kelompok Buzz yang membagi kelompok besar menjadi
beberapa kelompok kecil membuat siswa lebih aktif dalam
mengemukakan pendapatnya dan lebih bertanggung jawab atas
tugas yang diberikan kepada mereka
 Diskusi yang dilakukan dalam beberapa tahap membuat siswa lebih
mengingat dan memahami apa yang telah mereka diskusikan.
 Menciptakan suasana yang menyenangkan
 Menghemat waktu
 Dapat dipakai bersama metode lain
 Memberi variasi pada proses belajar
Kelemahan pada
diskusi Buzz adalah:
 Keberhasilan metode ini bergantung pada
kemapuan siswa untuk memimpin kelompok
 Dibutuhkan waktu yang lebih banyak dalam
persiapan .
 Mungkin terdapat pemimpin yang lemah
 Laporan mungkin tidak tersusun dengan baik
 Perlu belajar sebelumnya bila ingin mencapai
hasil yang baik
 Mungkin terjadi klik- klik sementara
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai