Anda di halaman 1dari 4

 diskusi adalah kata yang berasal dari bahasa Latin yaitu “discussus” yang mempunyai

arti memeriksa dan menyelidiki. Dalam pengertian umum diskusi adalah suatu proses
yang melibatkan dua atau lebih individu yang berintegrasi secara varbal dan saling
berhadapan muka mengenai tujuan atau sasaran yang sudah tertentu melalui cara tukar
menukar infomasi, mempertahankan pendapat dan memacahkan masalah. Dalam
proses belajar mengajar dalam pendidikan.
 diskusi adalah suatu cara penyajian/ penyampaian bahan peserta didikan yang
semuanya itu diserahkan kepada peserta didik/kelompok-kelompok peserta didik untuk
mengadakan pembicaraan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan
atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah.[7]

Sedangkan yang dimaksud dengan diskusi kelompok adalah sebuah rangkaian kegiatan
pembelajaran kelompok yang setiap masing-masing kelompok yang ditentukan mendapat
tanggung jawab untuk mendiskusikan sesuai dengan tema/ masalah/ judul pembelajaran yang
telah ditetapkan oleh guru dan mereka selanjutnya akan membuat kesimpulan atau catatan
kecil yang berisikan tuangan pikiran atau pendapat dari kelompok tersebut, dan itu menjadi
tugas sekretaris kelompok kemudian diserahkan oleh ketua kelompoknya kepada guru/dosen
yang bersangkutan.

 Apabila beberapa pengertian di atas digabungkan, maka akan memberikan suatu


kesimpulan umum bagi pengertian metode diskusi kelompok, yakni :

Cara yang digunakan dalam proses belajar mengajar untuk menyampaikan materi
pembelajaran dimana peserta didik belajar bekerjasama memberikan argumentasi dan ide-ide
dalam kelompok-kelompok kecil atau kelompok besar secara kolaboratif dengan struktur
kelompok yang hiterogen dan memiliki kemampuan yang berbeda-beda, sehingga peserta didik
dapat memanfaatkan teman sejawat (peserta didik lain) sebagai rekan dalam memecahkan
masalah atau mendiskusikan materi-materi yang telah ditentukan kepada kelompok-kelompok
tersebut, dan mereka dapat saling membantu dan tukar menukar pendapat dan ide yang pada
akhirnya dapat merangsang peserta didik lebih bergairah dalam belajar, dan dalam sistem ini
guru sebagai fasilitator dan pengarah efektifitas pembelajaran.
atau bisa juga :

berdasarkan pengertian diskusi kelompok tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
diskusi kelompok yaitu suatu cara atau teknik bimbingan yang melibatkan sekelompok orang
dalam interaksi tatap muka, dimana setiap anggota kelompok akan mendapatkan kesempatan
untuk menyumbankan pikiran masing-masing serta berbagi pengalaman atau informasi guna
pemecahan masalah atau pengambilan keputusan. Dalam diskusi kelompok anggota kelompok
menunjuk moderator (pimpinan), menentukan tujuan, dan agenda yang harus ditaati.

MACAM-MACAM BENTUK DISKUSI KELOMPOK


Bentuk-bentuk diskusi kelompok
Menurut Wina Sanjaya (2006: 157) macam-macam jenis diskusi
kelompok antara lain :

a. Diskusi Kelas,
disebut juga diskusi kelompok adalah proses pemecahan masalah yang dilakukan oleh seluruh
anggota kelas sebagai peserta diskusi. Prosedur yang digunakan dalam jenis diskusi ini pertama,
guru membagi tugas sebagai pelaksanaan diskusi, siapa yang akan menjadi moderator dan
penulis. Kedua, sumber masalah (guru, siswa, atau ahli tertentu dari luar) memaparkan masalah
yang harus dipecahkan selama 10-15 menit. Ketiga, siswa diberi kesempatan untuk menanggapi
permasalahan setelah mendaftar pada moderator. Keempat, sumber masalah memberi tanggapan
dan kelima, moderator menyimpulkan hasil diskusi.

b. Diskusi Kelompok Kecil,


dilakukan dengan membagi siswa dalam kelompok-kelompok. Jumlah anggota kelompok antara
3-5 orang. Pelaksanaannya dimulai dengan guru menyajikan permasalahan secara umum,
kemudian masalah tersebut dibagi-bagi kedalam submasalah yang harus dipecahkan oleh setiap
kelompok kecil. Selesai diskusi dalam kelompok kecil, ketua kelompok menyajikan hasil
diskusinya.
c. Simposium,
adalah metode mengajar dengan membahas suatu persoalan dipandang dari berbagai sudut
pandang berdasarkan keahlian. Simposium dilakukan untuk memberikan wawasan yang luas
kepada siswa. Setelah para penyaji memberikan pandangannya tentang masalah yang dibahas,
maka simposium diakhiri dengan pembacaan kesimpulan hasil kerja tim perumus yang telah
ditentukan sebelumnya.
d. Diskusi Panel,
adalah pembahasan suatu masalah yang dilakukan oleh beberapa orang panelis yang biasanya
terdiri dari 4-5 orang di hadapan audiens. Diskusi panel berbeda dengan jenis diskusi
lainnya. Dalam diskusi panel audiens tidak terlibat secara langsung, tetapi berperan hanya
sekedar peninjau para penelis yang sedang melaksanakan diskusi. Oleh sebab itu, agar diskusi
panel efektip perlu digabungkan dengan metode lain, misalnya dengan metode penugasan. Siswa
disuruh untuk merumuskan hasil pembahasan dalam
diskusi.

Menurut Dewa Ketut Sekardi (2008: 222), bentuk-bentuk diskusi kelompok yaitu:

a.Dilihat dari jumlah anggota


Jika dilihat dari jumlah anggota, diskusi kelompok berbentuk kelompok besar dan kelompok
kecil. Kelompok besar berjumlah 20 orang atau lebih. Sedangkan kelompok kecil berjumlah
kurang dari 20 orang, biasanya sekitar 2-12 orang.

b.Dilihat dari pembentukan


Jika dilihat dari pembentukannya, diskusi kelompok berbentuk formal dan informal. Dalam
bentuk formal, proses pembentukannya sengaja untuk dibentuk suatu diskusi kelompok.
Sedangkan yang informal, proses terbentuknya diskusi secara spontan dan tanpa direncanakan.
c.Dilihat dari tujuan
Jika dilihat dari tujuan diskusi kelomok ada dua macam yaitu pemecahan masalah dan terapi
anggota. Pemecahan masalah memiliki cirri utama menekankan pada hasil diskusi, sedangkan
terapi anggota menekankan pada proses diskusi.

d.Dilihat dari waktu diskusi


Jika dilihat dari waktu dalam diskusi, diskusi kelompok ada dua bentuknya, maraton dan
singkat/regular. Marathon dilakukan secara terus menerus tanpa jeda waktu selama 5-12 jam,
sedangkan singkat/regular dilakukan 1-2 jam dan dilakukan secara berulang-ulang.

e.Dilihat dari masalah yang dibahas


Jika dilihat dari masalah yang dibahas, diskusi kelompok ada dua macam yaitu sederhana dan
kompleks/rumit. Sederhana mempunyai cirri utama masalah yang dipecahkan relatif mudah,
sedangkan kompleks/rumit masalah yang dipecahkan cukup sulit.

f. Dilihat dari aktifitas kelompok


Jika dilihat dari aktifitas kelompok, diskusi kelompok ada dua macam, yaitu terpusat pada
pemimpin dan demokratis (terbagi ke semua anggota). Diskusi yang terpusat pada pemimpin
cenderung anggotanya yang kurang aktif akan tetapi pemimpin yang lebih aktif. Sedangkan
demokrasi, anggota dan pemimpin sama-sama aktif dalam memberikan saran dan pendapat.

Anda mungkin juga menyukai