Anda di halaman 1dari 15

Strategi Belajar

SULTAN DIO WIJAYA (22031334)


RIO PRATAMA (22031337)
REVA SELFYANI (22031315)
Pembahasan

Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih dan


digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi
pembelajaran sehingga akan memudahkan peserta didik menerima
dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan
pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan belajar.

Strategi pembelajaran memiliki metode, disini penulis menggunakan


metode diskusi. Metode diskusi adalah suatu sistem pembelajaran yang
ditempuh dalam proses pembelajaran untuk menyampaikan materi.
Pengertian
Metode diskusi adalah suatu cara penyajian
bahan pelajaran dengan menugaskan
pelajar atau kelompok pelajar melaksanakan
percakapan ilmiah untuk mencari kebenaran
dalam rangka mewujudkan tujuan
pengajaran. Metode diskusi tidak banyak
melibatkan pengarahan guru. Karenanya,
diskusi mengandung unsur-unsur
demokratis. Peserta didik diberi kesempatan
untuk mengembangkan ide-ide mereka
sendiri. Tiap peserta didik diharapkan
memberikan sumbangan sehingga seluruh
kelompok kembali dengan pemahaman yang
dibina bersama.
Fungsi & Tujuan
Metode diskusi berfungsi merangsang peserta didik untuk
berfikir atau mengeluarkan pendapatnya sendiri mengenai
persoalan-persoalan yang kadangkadang tidak dapat
dipecahkan oleh suatu jawaban atau satu cara saja tetapi
memerlukan wawasan yang mampu mencari jalan yang
terbaik (alternative terbaik).

Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahakan


permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan
memahami pengetahuan peserta didik serta untuk mengambil
suatu keputusan.
Peran Seorang Guru
Pada Saat Diskusi
• Menyampaikan gagasannya
secara langsung
• Menyimak komentar
anggota diskusi
• Menerima dan memberikan
respon
• Menghimpun ide dan
pendapat anggota
• Mengembangkan
pengetahuan dan wawasan
Pola Tempat Duduk
1. Pengaturan duduk desentralisasi

Pengaturan duduk desentralisasi ditandai dengan posisi duduk yang rata,


sehingga tidak seorangpun yang berada dalam posisi mendominasi
diskusi. Ide dapat dipertukarkan oleh semua orang, menggunakan kontak
mata untuk menerima dan mengirimkan berbagai sinyal.

2. Pengaturan duduk sentralisasi

Terdapat tiga jenis, yakni konfigurasi roda, kinfigurasi rantai, dan konfirasi
Y. Konfigurasi roda memberikan hak istimewa bagi setiap siswa yang ingin
menjadi moderator. Sedangkan guru berperan sebagai penengah dan
pengambil keputusan serta umpan balik.
Konfigurasi rantai menempatkan guru sebagai puncak rantai yang
menyaring ide, konsep dan aturan, kemudian menawarkan solusi kepada
semua siswa di sekelilingnya.
Metode diskusi tepat digunakan :

● Untuk menumbuhkan sikap transparan dan


toleran bagi peserta didik karena terbiasa
mendengarkan pendapat orang lain sekalipun
pendapat tersebut berbeda-beda dengan
pendapatnya.
● Untuk mencari berbagai masukan dalam
memutuskan sebuah/beberapa permasalahan
secara bersama.
● Untuk membiasakan peserta didik berfikir
secara logis dan sistematis.
Jenis - Jenis Diskusi
a. Diskusi kelas
Diskusi kelas atau disebut juga diskusi kelompok adalah proses pemecahan
masalah yang dilakukan oleh seluruh anggota kelas sebagai peserta diskusi.
b. Diskusi kelompok kecil
Diskusi kelompok kecil dilakukan dengan membagi peserta didik dalam kelompok-
kelompok. jumlah anggota kelompok 3-5 peserta didik.
c. Diskusi panel
Diskusi panel adalah suatu bentuk diskusi yang terdiri dari 3-6 0rang peserta untuk
mendiskusikan suatu topik tertentu dan duduk dalam bentuk semi melingkar yang
dipimpin oleh seorang moderator.
d. Diskusi symposium
Dalam symposium biasanya terdiri dari pembawa makalah, penyangga, moderator
dan notulis, serta beberapa peserta symposium. Pembawa makalah diberi
kesempatan untuk menyampaikan makalahnya di depan peserta secara singkat
(antara 10-15 menit). Selanjutnya diikuti oleh penyanggah dan tanggapan para
audien. Bahasan diskusi kemudian disimpulkan dalam bentuk rumusan hasil
symposium.
e. Informal Debate
Biasanya dalam bentuk diskusi ini kelas dibagi menjadi 2 tim yang agak seimbang
besarnya dan mendiskusikan subjek yang cocok untuk diperdebatkan tanpa
memperhatikan peraturan perdebatan formal.
f. Brainstorming group
Metode diskusi dengan model brainstorming group merupakan suatu metode diskusi
yang bertujuan untuk mrnghimpun ide, gagasan, informasi, pendapat, pengalaman,
dan pengetahuan dari semua siswa. Model brainstorming group ini berbeda dengan
model diskusi lainnya, karena pada model brainstorming group tidak ada kesempatan
untuk menyampaikan tanggapan (dukungan atau sanggahan) pada pendapat orang
lain.
g. Diskusi terkendali
Teknik ini sering digunakan untuk memeriksa apakah suatu topik sudah dipahami. Ini
dapat digunakan dalam situasi kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. Diskusi
berada dibawah kendali guru sedangkan siswa mengajukan pertanyaan atau
memberikan komentar atau menanggapi pertanyaan dari guru.
h. Snow ball
Diskusi ini menerapkan pengelompokan yang semakin diperluas dengan
menggandakan ukuran grup secara bertahap sehingga pasangan bergabung untuk
membentuk empat, lalu empat untuk membentuk delapan. Kelompok-kelompok yang
lebih besar ini akhirnya melaporkan kembali kepada seluruh kelompok dalam sidang
paripurna.
i. Horseshoe groups
Kelas diselenggarakan dengan fokus pada dosen dan diskusi kelompok. Daripada
siswa duduk dalam barisan menghadap ke depan ruangan, mereka duduk
mengelilingi meja yang diatur dalam formasi tapal kuda dengan ujung terbuka
menghadap ke depan. Dosen dapat berbicara dari depan untuk beberapa saat
sebelum beralih ke tugas kelompok seperti diskusi atau pemecahan masalah atay
kerja praktek.
j. Whole group
Pada model ini kelas merupakan satu kelompok diskusi, proses pemecahan
masalah dilakukan oleh seluruh anggota kelas. Aplikasi diskusi model ini seluruh
siswa duduk dalam satu formasi setengah lingkaran atau berbentuk letter “U” dan
salah satu peserta dipilih untuk menjadi fasilitator atau moderator
k. Buzz Group
Pembelajaran dengan Metode Diskusi Kelas model ini pertama kali diterapkan oleh J.D Phillips atau
yang dikenal dengan “66 tehnik Phillips”. Aplikasinya satu kelompok besar dibagi menjadi beberapa
kelompok kecil (2-3 orang). Ruangan kelas diatur sedemikian rupa sehingga siswa dapat saling
berhadapan dan bertukar pikiran dengan mudah.
l. Syndicate Group
Diskusi model syndicate groupadalah metode diskusi dengan cara suatu kelompok besar (kelas)
dibagi menjadi beberapa kelompok kecil dengan anggota tidak lebih dari 3-6 orang. Masing-
masing kelompok kecil tersebut melakukan diskusi tertentu, dan tugas ini bersifat sementara.
Sedangkan guru memberikan penjelasan secara umum dan garis besar permasalahan.
m. Colloqium
Colloqium adalah strategi diskusi yang dilakukan dengan melibatkan satu atau beberapa
narasumber (manusia sumber) yang berusaha menjawab pertanyaan audience. Audience
menginterview narasumber selanjutnya para peserta (audience) lain diminta untuk memberikan
pertanyaan lain hingga diperoleh informasi dari tangan pertama.
n. Fish Bowl
Beberapa orang peserta dipimpin oleh seorang ketua mengadakan suatu diskusi untuk
mengambil suatu keputusan. Tempat duduk diatur setengah lingkaran dengan dua atau tiga kursi
kosong menghadap ke peserta diskusi.
Prinsip-prinsip yang perlu dipegang dalam melakukan diskusi antara lain:

1. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam diskusi yang diadakan.


2. Diperlukan ketertiban dan keteraturan dalam mengemukakan pendapat secara
bergilir dipimpin seorang ketua atau moderator.
3. Masalah yang didiskusikan sesuai dengan perkembangan dan kemampuan
peserta didik.
4. Guru berusaha mendorong peserta didiknya yang kurang aktif untuk melakukan
dan mengelurkan pendapat.
5. Peserta didik dibiasakan menghargai pendapat orang lain dalam menyetujui atau
menentang pendapat.
6. Aturan dan jalannya diskusi hendaknya dijelaskan kepada peserta didik yang
masih belum mengenal tata cara berdiskusi agar mereka dapat secara lancar
mengikutinya.
Keunggulan & Kelemahan
Keunggulan Kelemahan
● Suasana kelas lebih hidup, sebab peserta didik ● Kemungkinan ada peserta didik
mengarahkan perhatian atau pikirannya kepada yang tidak ikut aktif, sehingga
masalah yang sedang didiskusikan. diskusi baginya hanyalah
● Dapat meningkatkan prestasi kepribadian merupakan kesempatan untuk
individu, seperti: sikap toleransi, demokrasi, melepaskan tanggung jawab.
berfikir kritis, sistematis, sabar dan sebagainya. ● Sulit menduga hasil yang
● Kesimpulan hasil diskusi mudah dipahami oleh dicapai karena waktu yang
peserta didik karena mereka mengikuti proses dipergunakan untuk diskusi
berfikir sebelum sampai kepada suatu cukup panjang.
kesimpulan.
● Peserta didik dilatih belajar untuk mematuhi
peraturan-peraturan dan tata tertib layaknya
dalam suatu musyawarah.
● Membantu murid untuk mengambil keputusan
yang lebih baik.
Langakah-Langkah Penerapan Metode Diskusi
1. Guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan memberikan
pengarahan. perlunya mengenai cara-cara pemecahannya. Bisa juga
pokok masalah yang akan dididskusikan ditentukan bersama oleh
guru dan siswa. Dalam hal ini guru harus merumuskan dengan jelas masalah
yang akan dibahas sehingga dapat difahami dengan baik oleh siswa.
2. Guru mengatur pembagian kelompok, memilih pemimpin diskusi, mengatur
tempat duduk, ruangan dan peralatan pendukung lainnya.
3. Menentukan jenis-jenis didkusi yang akan dilaksanakan sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai.
4. Selama diskusi berlangsung, guru memperhatikan apakan jalannya diskusi
sesuai yang diharapkan. Hal ini bisa terlihat dari partisipasi siswa, fokus
pembicaraan, ketertiban diskusi, peran pemimpin, pemanfaatan wakatu dan
hasil yang ingin dicapai.
5. Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan
hasil diskusi.
6. Mereview jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh
pesertasebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya.
Thanks 

Anda mungkin juga menyukai