Langkah Menerapkan Metode Diskusi Dalam Pembelajaran
Mengajar merupakan tugas yang harus dijalankan oleh guru dengan
penuh tanggung jawab. Selain persiapan mental dan rasa percaya diri yang tinggi, kita harus mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Dalam RPP terdapat berbagai rincian pelaksanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan dan salah satunya metode yang akan digunakan.
Langkah Menerapkan Metode Diskusi Dalam Pembelajaran
Berbicara metode banyak sekali metode yang dapat diterapkan agar pembelajaran tercapai sesuai dengan tujuan. Salah satu metode tersebut adalah metode diskusi. Apa yang disebut metode diskusi, apa saja kelebihan dan kekurangan metode tersebut serta bagaimana langkah penggunaannya. Silahkan anda simak penjelasan berikut ini: Baca juga : Pengertian Metode Pembelajaran Menurut Para Ahli A. Pengertian Metode Diskusi Diskusi adalah aktivitas dari sekelompok siswa, berbicara saling bertukar informasi maupun pendapat tentang sebuah topik atau masalah, dimana setiap anak ingin mencari jawaban / penyelesaian problem dari segala segi dan kemungkinan yang ada. (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan : 1994).
Menurut Hasibun dalam bukunya Proses Belajar Mengajar (2006:10)
mengatakan bahwa diskusi merupakan proses penglihatan dua atau lebih individu yang berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan muka mengenai tujuan atau sasaran yang sudah tertentu melalui cara menukar informasi, mempertahankan pendapat atau pemecahan masalah. Metode diskusi adalah cara penyajian pembelajaran, di mana siswa-siswa dihadapkan kepada suatu masalah, yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama. (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain : 2006). Baca juga : Penerapan Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving Method) B. Kelebihan dan kekurangan metode diskusi Dalam suatu metode umumnya ada kelebihan dan kekurangannya. Lalu apa saja kelebihan dan kekurangan metode diskusi ini? 1. Kelebihan metode diskusi a. Dapat merangsang kreativitas siswa dalam bentuk ide, gagasan prakarsa, dan terobosan baru dalam pemecahan suatu masalah. b. Dapat mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain. c. Mampu memperluas wawasan d. Membina untuk terbiasa musyawarah untuk memperkuat dalam memecahkan masalah 2. Kekurangan metode diskusi a. Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar b. Pembicaraan terkadang menyimpang, sehingga memerlukan waktu yang panjang c. Mungkin dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri Baca juga : 7 Faktor yang Mempengaruhi Dalam Pemilihan Metode Pembelajaran Dan untuk meminimalisir kekurangan metode ini, maka guru atau siswa sebagai pemimpin diskusi mempunyai peranan sebagai berikut: 1. Sebagai penunjuk jalan
Sebagai pemimpin atas jalannya diskusi maka pemimpin dapat
memberikan pengarahan kepada anggota tentang masalah yang akan didiskusikan (ruang lingkup diskusi). Sehingga dengan demikian tidak timbul pertanyaan-pertanyaan yang menyimpang. 2. Sebagai pengatur lalu lintas Selain sebagai petunjuk jalan, guru atau siswa yang menjadi pemimpin diskusi, juga bertugas sebagai pengatur lalu lintas diskusi: a. Dengan jalan mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada anggota kelompok tertentu. b. Menjaga agar anggota berbicara menurut giliran (tidak serentak). c. Menjaga agar diskusi tidak dikuasi oleh orang-orang tertentu yang gemar berbicara. d. Membuka kesempatan kepada orang-orang tertentu (pemalu) untuk mengungkapkan pendapatnya. e. Mengatur pembicaraan agar didengar oleh semua anggota. 3. Sebagai dinding penangkis Selain itu, pemimpin diskusi juga mempunyai tugas sebagai penangkis. Maksudnya adalah pemimpin bertugas sebagai penerima pertanyaanpertanyaan dari anggota kemudian melemparkannya kembali kepada anggota. Jangan sampai terjadi tanya jawab antar kelompok kecil saja. Usahakan seluruh anggota kelompok aktif berpartisipasi. C.
Langkah-langkah penggunaan metode diskusi
Langkah-langkah penggunaan metode diskusi adalah sebagai berikut:
1.
Taraf
persiapan,
yang
terdiri
dari:
a. Memilih dan menetapkan topik atau tema sekurang-kurangnya:
mengidentifikasi masalah yang merupakan alternative untuk dipilih dan didiskusikan. b. Mengidentifikasi dan menetapkan satu atau beberapa sumber bahan bacaan atau informasi yang hendak dipelajari oleh siswa, sehingga kalau
memasuki arena diskusi diharapkan telah membawa bahan pemikiran.
c. Menetapkan atau menyediakan alternatif komposisi dan struktur komonikasi kelompok diskusi. d. Menetapkan atau menyediakan alternatif pemimpin diskusi pada guru atau siswa. 2. Siswa membentuk kelompok-kelompok diskusi, yang terdiri dari: a. Memilih pimpinan diskusi (ketua, sekretaris, pelapor) b. Mengatur tempat duduk, ruangan, dan sebagainya dengan bimbingan guru. 3. Siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masng, sedangkan guru berkeliling dari kelompok yang satu ke kelompok yang lain, menjaga ketertiban, serta memberikan dorongan dan bantuan agar anggota kelompok berpartisipasi aktif dan diskusi dapat berjalan lancar. Setiap siswa hendaknya, mengetahui secara persis apa yang akan didiskusikan dan bagaimana caranya berdiskusi. 4. Setiap kelompok harus melaporkan hasil diskusinya. Hasil diskusi dilaporkan ditanggapi oleh semua siswa, terutama dari kelompok lain. Guru memberikan ulasan atau penjelasan terhadap laporan tersebut. 5. Akhirnya siswa mencatat hasil diskusi, sedangkan guru menyimpulkan laporan hasil diskusi dari setiap kelompok.