Anda di halaman 1dari 20

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Pendidikan Antikorupsi


Kelas/semester : X / Ganjil
Materi pokok : Pengertian jujur dan kepribadian
- Definisi Jujur
Pertemuan ke :1
Waktu Pembelajaran : 1 X 45 menit

1. Tujuan Pembelajaran :Melalui pendekatan metode partisipatif, dengan model pembelajaran


ceramah dan visualisasi, siswa dapat mendifinisikan sikap jujur dalam lingkungan sekolah dan
masyarakat.

2. Kegiatan Pembelajaran
I. Pendahuluan ( 5 menit)
1. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang Keadaan siswa
2. Memotivasi peserta didik
3. Peserta didik diminta untuk berdoa sebelum pembelajaran dimulai
4. Mengisi absen

II. Inti (35 menit)


1. Peserta didik diminta untuk mencari melaui internet mengenai materi tentang
difinisi jujur dan contoh dalam kehidupan sehari- hari.
2. Peserta didik mengungkapkan difinisi jujur.
3. Mendiskusikan hikmah dan manfaat jujur kaitannya dengan perilaku sehari
hari
4. Peserta didik dapat menerapkan prilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari.

III. Penutup (5 menit)


1. Peserta didik dibimbing oleh pendidik untuk dapat mendifinisikan sikap
jujur.Pendidik bersama peserta didik dapat menyimpulkan definisi sikap jujur dan
diharapkan dapat menerapkan dalam kehidupan .
2. Pendidik bersama peserta didik menutup pembelajaran dengan Mengucapkan Salam
Penutup ( Doa)
3. Penilaian (15 menit)

Pengetahuan Mendifinisikan sikap jujur Teknik Penilaian


Jujur adalah adanya kesesuaian antara sikap, tes tertulis
perkataan/ucapan dan perbuatan
1. yangdilakukan seseorang.
Menghayati manfaat kaarakter jujur pada
orang lain dan diri sendiri

Keterampilan Mampu menerapkan sikap jujur dalam Format unjuk


lingkungan sekolah dan masyarakat. kerja/produk
Contoh sikap dan perilaku jujur dilingkungan
2.
sekolah: mengatakan alasan yang sebenarnya
jika terlambat, menepati janji dengan teman,
dan tidak mencontek saat ulangan

Lembar Penilaian Bagi Siswa


Kelas : X
Tema : Definisi Jujur
Kompetensi Dasar : (1) Mengidentifikasikan karakter jujur pada orang lain dan diri
sendiri
Indikator : Menghayati manfaat karakter jujur pada orang lain dan diri
sendiri
Deskripsi Tugas : Menggali (asesmen) karakter jujur sebagai karakter utama yang
perlu dimiliki siswa menggunakan kuisioner

Penilaian Pengetahuan
1. Tuliskan 4 definisi jujur ?
2. Berilah contohnya dilingkungan sekolah ?

Penilaian Ketrampilan

- Penilaian Unjuk Kerja


Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan
berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
N Baik
Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
o (75)
(100) (50) (25)

1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan

2 Keserasian pemilihan kata

3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa

4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali skor
ideal (100)

Penilaian Sikap
Tanggal : .........................
Nama Siswa : .........................

Berilah tanda checklist () yang sesuai dengan dorongan hatimu untuk menanggapi
pernyataan-pernyataan berikut ini.
Kebiasaan
No. Pernyataan Jaran Tidak
Selalu Sering
g Pernah
1. Saya meminta jawaban kepada teman ketika
mengikuti ulangan di sekolah.
2. Saya mengembalikan barang yang dipinjam
kepada pemiliknya.
3. Saya merahasiakan kecurangan teman agar
tidak dimusuhinya.

I. Nilai :
Skor Maksimal = 40
Nilai = Skor Perolehan / Skor Maksimal * 100
Kriteria =

No. Rentang Nilai Predikat Keterangan


1. 86 – 100 A Sangat Baik
2. 71 – 85 B Baik
3. 56 – 70 C Cukup
4. ≤ 55 D Kurang

Nilai Kesimpulan :

1. Jika siswa memperoleh nilai 86 – 100, berarti ia Sangat Baik Menampilkan jujur dalam
kehidupan.
2. Jika siswa memperoleh nilai 71 – 85, berarti ia Baik Menampilkan jujur dalam kehidupan.
3. Jika siswa memperoleh nilai 56 – 70, berarti ia Cukup Menampilkan jujur dalam
kehidupan.
4. Jika siswa memperoleh nilai ≤ 55, berarti ia Kurang Menampilkan jujur dalam kehidupan.
MATERI

JUJUR

Bersikap baik kepada orang lain, tetapi tidak dilandasi kejujuran adalah kemunafikan dan racun
bagi diri sendiri. Tidak jujur berarti tidak seiya-sekata dan itu berarti orang yang tidak jujur belum
sanggup mengambil sikap yang lurus. Orang yang tidak lurus, tidak enempatkan dirinya sebagai
titik tolak, tetapi lebih mengutamakan apa yang diperkirakan diharapkan oleh orang lain. Kejujuran
dimulai dari lingkungan yang terdekat, yakni dari diri sendiri, keluarga, kelas, sekolah dan tempat
tinggal. Ibarat bola salju, pribadi jujur akan menggelinding terus membentuk keluarga yang jujur.
Keluarga yang jujur menggelinding terus membentuk lingkungan tempat tinggal terdekat yang
jujur. Lingkungan yang jujur menggelinding terus tak tertahankan akan membentuk masyarakat
yang jujur dan masyarakat jujur seperti itu pada akhirnya akan mampu membangun karakter bangsa
yang jujur. Contoh dalam hal ini adalah bangsa Finlandia. Kata-kata kunci kejujuran adalah berkata
dan bertindak benar, lurus hati, terhormat, terbuka, menghargai diri sendiri, dapat dipercaya,
memiliki niat yang lurus terhadap setiap tindakan (Bahri, 2008: 15; Tamrin, 2008: 16). Kejujuran
ibarat naik sepeda, perlu latihan untuk bisa terampil. Dalam kehidupan sekolah, nilai kejujuran
dapat diwujudkan oleh peserta didik , dengan tidak melakukan kecurangan akademik, seperti tidak
berbohong kepada guru dan dosen, tidak mencontek saat ujian, tidak melakukan plagiarisme, dan
tidak memalsukan nilai. Jujur :

a) Berkata benar

b) Bertindak benar

c) Terbuka

d) Menghargai diri senddiri

Kejujuran merupakan hal yang tidak terbatas dan sangat menentukan dan dapat menjadi pendorong
kita, melampaui yang kita perkirakan. Kejujuran juga lebih berat dan susah dari yang kita
bayangkan. Karena budaya kita memahami dan membelokkan makna Kejujuran yang sebenarnya
menjadi “bagikan pendapat dan perasaan kamu”, dengan mengatakan kepada orang lain tentang hal
yang tidak membuat nadi dan hati kita tidak berdebar (kalau menyatakan sesuatu dengan hati
berdebar, dan tekanan darah naik berati tidak jujur). Hal yang diyakini dan dipahami oleh budaya
kita itu bukanlah bertolak belakang dengan dengan makna sebenarnya dari Kejujuran; melainkan
yang dipahami budaya tersebut adalah kebalikan dari rasa malu, atau ketidakmaluan. Kejujuran
yang dipahami secara dangkal mengarah ke “berbagi”; Kejujuran yang dipahami secara dalam akan
mengarah ke Kebenaran. Kejujuran yang dipahami secara dangkal dinyatakan dihadapan kehadiran
orang lain; sedangkan Kejujuran yang dipahami secara dalam dinyatakan dihadapan kehadiran
Tuhan (dan sudah pasti dihadapan hati kita sendiri masing-masing).

Tat Twam Asi adalah ajaran moral yang bernafaskan ajaran agama Hindu. Wujud nyata dari ajaran
ini dapat kita lihat dalam kehidupan dan prilaku dan prilaku keseharian dalam umat manusia.
Manusia dalam hidupnya memiliki berbagai macam kebutuhan hidup yang dimotifasi oleh
keinginan (Kama) manusia itu sendiri. Manusia sebagai mahluk hidup itu banyak jenis,sifat dan
ragamnya, seperti manusia sebagai mahluk individu,sosial, relligius, ekonomis, budayadan lain
sebagainya. Semua itu harus dapat dipenuhi oleh manusia secara menyeluruh dan bersamaan tanpa
memperhitungkan situasi dan kondisinya serta keterbatasan yang dimilikinya, betapa susah yang
dirasakan oleh setiap individu.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Mata Pelajaran : Guruan Anti Korupsi


Kelas/semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Pembagian Sifat Jujur
Pertemuan ke :2
Waktu Pembelajaran : 45 menit

1. Tujuan Pembelajaran : Melalui metode tanya jawab siswa dapat mengidentifikasi pembagian
sifat jujur dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa dan bernegara.

2. Kegiatan Pembelajaran (30 menit)


I. Pendahuluan (3 menit)
1. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang Keadaan siswa
2. Memotivasi siswa
3. Siswa diminta untuk berdoa sebelum pembelajaran dimulai
4. Mengisi absen

II. Inti (25 menit)


1. Guru memberikan permasalahan sebagai bahan stimulus tentang pembagian sifat
jujur
2. Guru mengajukan pertanyaan ke pada siswa tentang pembagian sifat jujur
3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang
belum dipahami mengenai pembagian sifat jujur
4. Siswa dibantu oleh guru Guru menyimpulkan materi jawaban sesuai dengan
tujuan pembelajaran

III. Penutup (2 menit)


1. Guru bersama siswa mengagendakan materi yang akan dipelajaripada pertemuan
berikutnya,untuk dipelajari oleh siswa di rumah.
2. Guru bersama siswa menutup pembelajaran dengan Mengucapkan Salam Penutup
( Doa)

3.Penilaian (15 menit)

Pengetahuan mengidentifikasi pembagian sifat jujur.


Jujur dalam niat, jujurdalam ucapan, jujur Teknik Penilaian:
dalam perbuatan. Jujur dalam kemauan dan Tes tertulis
1.
jujur menepati janji.
Menyadari pentingnya memupuk dan
memelihara karakter jujur.
Keterampilan Mampu membangun karakter diri Praktik
2.
(Ketrampilan Proses)
3. Sikap Mampu menerapkan sikap jujur dalam Penilaian Diri
lingkungan sekolah dan masyarakat
 Jika bersalah harus mengakui kesalahanya
 Antara ucapan dan perbuatan harus sama
 Memberitakan sesuatu hal baik ke orang
tua ataupun kedalam lingkungan
masyarakat
 Memegang dan menjalankan amanah
dengan baik
Lembar Penilaian Bagi Siswa

I. Kelas : X
II. Tema : Pembagian Sifat Jujur
III. Kompetensi Dasar : (2) Membangun karakter jujur pada diri sendiri dan orang lain
IV. Indikator : Menyadari pentingnya memupuk dan memelihara karakter jujur

Penilaian Pengetahuan
1. Berikan contoh contoh perilaku jujur ?
2. Bagaimana pendapatmu jika mendapat hukuman karena ter;lambat masuk sekolah ?

Penilaian Ketrampilan
Lembar penilaian keterampilan

Penilaian Hasil Belajar

Penilaian Bisa/Mampu/Terampil

Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam presentasi,
kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau mempertahankan argumentasi
kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/saran pada saat menyampaikan hasil telaah
tentang nilai jujur. Lembar penilaian Penyajian dan laporan hasil telaah dapat menggunakan format
dibawah ini, dengan ketentuan aspek penilaian dan rubriknya dapat disesuaikan dengan situasi dan
kondisi serta keperluan guru.

Kemampuan Kemampuan Memberi


No Nama Peserta Didik Bertanya menjawab/argumentasi Masukan/saran

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
 1 Ali                         
 2                          
 3                          
 4                          
 5                          
 6 Dst                         

Keterangan : di isi dengan tanda cek ( √ )


Kategori Penilaian :
4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang

Skor Perolehan
Nilai = -------------------- x 4
12

Pedoman Penskoran (rubrik) :


No Aspek Penskoran
1. Kemampuan bertanya
Skor 4, apabila selalu Bertanya
Skor 3, apabila sering bertanya
Skor 2, apabila kadang-kadangbertanya
Skor 1, apabila tidak pernah bertanya.
2. Kemampuan menjawab/ Argumentasi
Skor 4, apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas.
Skor 3, apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak jelas
Skor 2, apabila materi/jawaban benar, tidak rasional, dan tidak jelas
Skor 1, apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional, dan tidak jelas

Penilaian sikap
Tehnik penilaian teman sebaya

Tanggal : .........................
Nama Siswa : .........................

Berilah tanda checklist () yang sesuai dengan dorongan hatimu untuk menanggapi
pernyataan-pernyataan berikut ini.
Kebiasaan
No. Pernyataan Jaran Tidak
Selalu Sering
g Pernah
1. Membicarakan kecurangan orang lain kepada
semua orang.
2. Menjawab pertanyaan orang lain sesuai
dengan apa yang diketahuinya.
3. Membaca istigfar ketika terlanjur berkata
dusta..

V. Nilai :
Skor Maksimal = 40
Nilai = Skor Perolehan / Skor Maksimal * 100
Kriteria =

No. Rentang Nilai Predikat Keterangan


1. 86 – 100 A Sangat Baik
2. 71 – 85 B Baik
3. 56 – 70 C Cukup
4. ≤ 55 D Kurang

Nilai Kesimpulan :

3. Jika siswa memperoleh nilai 86 – 100, berarti ia Sangat Baik Menampilkan jujur dalam
kehidupan.
4. Jika siswa memperoleh nilai 71 – 85, berarti ia Baik Menampilkan jujur dalam kehidupan.
5. Jika siswa memperoleh nilai 56 – 70, berarti ia Cukup Menampilkan jujur dalam
kehidupan.
6. Jika siswa memperoleh nilai ≤ 55, berarti ia Kurang Menampilkan jujur dalam kehidupan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Pendidikan Anti Korupsi


Kelas/semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Pengertian jujur dan kepribadian
- Teori Kepribadian
Pertemuan ke :3
Waktu Pembelajaran : 45 menit

1. Tujuan Pembelajaran :
Melalui metode show bazar siswa dapat mengidentifikasi teori kepribadian untuk dapat memahami
mengenai perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa dan bernegara.

2. Kegiatan Pembelajaran

I. Pendahuluan
1. Menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Memotivasi peserta didik
3. Apersepsi tentang kepribadian

II. Kegiatan Inti


1. Peserta didik diminta untuk dapat mengidentifikasi teori kepribadian
2. Diskusi tentang karakter sahabat disekitarnya
3. Peserta didik mengklasifikasi berbagai karakter dengan show bazaar

1) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok kemudian diberikan penugasan tematik dengan
materi utama yang diunduh dari www.kpk.go.id.
2) Siswa kemudian berkreasi untuk membuat portofolio tematik yang menarik untuk
dipamerkan dan dijajakan dalam show bazaar.
3) Siswa kemudian mengatur tatanan kelas menjadi area bazaar masing-masing dengan
tampilan yang atraktif sehingga memikat perhatian pengunjung.
4) Di dalam kelompok siswa berbagi tugas siapa yang menjajakan dan memberikan
penjelasan materi tematik.

III. Penutup
1. Peserta didik dibimbing oleh pendidik untuk dapat secara interaktif melakukan diskusi
tentang teori kepribadian. Pendidik bersama peserta didik mengagendakan materi yang
akan dipelajari pada pertemuan berikutnya,untuk dipelajari oleh peserta didik di rumah.
2. Pendidik bersama peserta didik menutup pembelajaran dengan Mengucapkan Salam
Penutup ( Doa)
3. Penilaian

1. Pengetahuan Mengidentifikasi faktor-faktor yang Teknik Penilaian


mempengaruhi kepribadian seseorang dalam Tes tertulis/lisan
berperilaku jujur
Keterampilan Mampu menerapkan sikap yang berkaitan Format unjuk
2.
dengan teori kepribadian kerja/portofolio
Sikap Mengimplementasikan teori kepribadian di Kuisioner
3.
sekolah dan masyarakat

Lembar Penilaian Bagi Siswa

Kelas : X
Tema : Teori Kepribadian
Kompetensi Dasar : (3) Menampilkan jujur dalam kehidupan
Indikator : Mengidentifikasikan karakter jujur sebagai karakter utama yang
perlu dimiliki

Penilaian Pengetahuan
Teknik : Tes Tertulis

1. Jelaskan mengapa kita harus berkarakter jujur?


2. Apa manfaatnya jika kita berkarakter jujur?

Skor
Jawaban benar 10
Jawaban kurang benar 5
Jawaban tidak benar 0
Nilai = ( Jumlah skor perolehan/skor maksimal) X 100

Penilaian Ketrampilan

Tanggal : .........................
Nama Kelompok : ........................
Indikator : Mampu memaparkan sikap yang berkaitan dengan teori kepribadian
dalam berperilaku jujur
Berilah tanda checklist () yang sesuai dengan dorongan hatimu untuk menanggapi
pernyataan-pernyataan berikut ini.
Kebiasaan
No. Pernyataan Cuku Tidak
Sangat Kurang
p Sesuai
Sesuai sesuai
Sesuai
1. Pemilihan tema

2. Pemaparan

3. Penyajian

I. Nilai :
Skor Maksimal = 40
Nilai = Skor Perolehan / Skor Maksimal * 100
Kriteria =

No. Rentang Nilai Predikat Keterangan


1. 86 – 100 A Sangat Baik
2. 71 – 85 B Baik
3. 56 – 70 C Cukup
4. ≤ 55 D Kurang

Nilai Kesimpulan :

1. Jika siswa memperoleh nilai 86 – 100, berarti ia Sangat Baik Menampilkan jujur dalam
kehidupan.
2. Jika siswa memperoleh nilai 71 – 85, berarti ia Baik Menampilkan jujur dalam
kehidupan.
3. Jika siswa memperoleh nilai 56 – 70, berarti ia Cukup Menampilkan jujur dalam
kehidupan.
4. Jika siswa memperoleh nilai ≤ 55, berarti ia Kurang Menampilkan jujur dalam
kehidupan.

Penilaian Sikap

Teknik : Siswa mengamati kasus suap menyuap dan gratifikasi

Lampiran 3 Lembar Penilaian Sikap

Lembar Observasi
Kelas/Semester : X/ I
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Periode Pengamatan : tanggal .... s.d ....
Butir Nilai : Mengimplementasikan teori kepribadian dalam berperilaku jujur di
sekolah dan masyarakat
Indikator Sikap :

Tanggal : .........................
Nama Siswa : .........................

Berilah tanda checklist () yang sesuai dengan dorongan hatimu untuk menanggapi
pernyataan-pernyataan berikut ini.

Kebiasaan
No. Pernyataan Jaran Tidak
Selalu Sering
g Pernah
1. Saya menyadari dan menyesali perkataan dusta
yang dilakukan.
2. Saya nyaman berteman dengan teman yang
sering berdusta.
3. Saya ada perasaan khawatir dan waswas ketika
berbuat dusta.

Keterangan :
Skor maksimal : 3 indikator x 4 +12
Perolehan skor
Nilai = ---------------------- x xnilai ideal (4)
Skor maksimal
MATERI

TEORI KEPRIBADIAN

Pada dasarnya, Kepribadian atau Personality dapat didefinisikan sebagai keseluruhan cara dimana
seseorang bereaksi dan berinteraksi dengan lingkungan ataupun individu lainnya. Faktor-faktor
yang menentukan kepribadian seseorang dapat berasal dari keturunan yaitu faktor genetis seorang
individu dan Faktor Lingkungan dimana orang tersebut dibesarkan seperti norma keluarga ataupun
teman-teman dan kelompok sosial.

Banyak penelitian dan Teori yang dikemukakan oleh para ahli, salah satu Teori Sifat Kepribadian
yang paling sering digunakan dalam dunia kerja adalah Teori Sifat Kepribadian “Model Lima
Besar” atau “Big Five Personality Traits Model”  yang dikemukakan oleh Seorang Psikolog
terkenal yaitu Lewis Goldberg. Teori Sifat Kepribadian Model Lima Besar atau Big Five
Personality Traits Model tersebut terdiri dari 5 dimensi kunci yaitu Openness, Conscientiousness,
Extraversion, Agreeableness dan Neuroticism. Untuk mempermudah mengingatnya, kita dapat
menggunakan huruf pertama dari masing-masing dimensi menjadi singkatan  “OCEAN”.

Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai Sifat Kepribadian Model Lima Besar atau dalam
bahasa Inggris disebut dengan Big Five Personality Traits Model.

1. Openness to Experience (Terbuka terhadap Hal-hal baru)

Dimensi Kepribadian Opennes to Experience ini mengelompokan individu berdasarkan


ketertarikannya terhadap hal-hal baru dan keinginan untuk mengetahui serta mempelajari sesuatu
yang baru. Karakteristik positif pada Individu yang memiliki dimensi ini cenderung lebih kreatif,
Imajinatif, Intelektual, penasaran dan berpikiran luas.

Sifat kebalikan dari “Openness to Experience” ini adalah individu yang cenderung konvensional
dan nyaman terhadap hal-hal yang telah ada serta akan menimbulkan kegelisahan jika diberikan
tugas-tugas baru.

2. Conscientiousness (Sifat Berhati-hati)

Individu yang memiliki Dimensi Kepribadian Conscientiousness ini cenderung lebih berhati-hati
dalam melakukan suatu tindakan ataupun penuh pertimbangan dalam mengambil sebuah keputusan,
mereka juga memiliki disiplin diri yang tinggi dan dapat dipercaya. Karakteristik Positif pada
dimensi  adalah dapat diandalkan, bertanggung jawab, tekun dan berorientasi pada pencapain.
Sifat kebalikan dari Conscientiousness adalah individu yang cendurung kurang bertanggung jawab,
terburu-buru, tidak teratur dan kurang dapat diandalkan dalam melakukan suatu pekerjaan.

3. Extraversion (Ekstraversi)

Dimensi Kepribadian Extraversion ini berkaitan dengan tingkat kenyamanan seseorang dalam
berinteraksi dengan orang lain. Karakteristik Positif Individu Extraversion adalah  senang bergaul,
mudah bersosialisasi, hidup berkelompok dan tegas.

Sebaliknya, Individu yang Introversion (Kebalikan dari Extraversion) adalah mereka yang pemalu,
suka menyendiri, penakut dan pendiam.

4. Agreeableness (Mudah Akur atau Mudah Bersepakat)

Individu yang berdimensi Agreableness ini cenderung lebih patuh dengan individu lainnya dan
memiliki kepribadian yang ingin menghindari konfilk. Karakteristik Positif-nya adalah kooperatif
(dapat bekerjasama), penuh kepercayaan, bersifat baik, hangat dan berhati lembut serta suka
membantu.

Karakteristik kebalikan dari sifat “Agreeableness” adalah mereka yang tidak mudah bersepakat
dengan individu lain karena suka menentang, bersifat dingin dan tidak ramah.

5. Neuroticism (Neurotisme)

Neuroticism adalah dimensi kepribadian yang menilai kemampuan seseorang dalam menahan
tekanan atau stress. Karakteristik Positif dari Neuroticism disebut dengan Emotional Stability
(Stabilitas Emosional), Individu dengan Emosional yang stabil cenderang Tenang saat menghadapi
masalah, percaya diri, memiliki pendirian yang teguh.

Sedangkan karakteristik kepribadian Neuroticism (karakteristik Negatif) adalah mudah gugup,


depresi, tidak percaya diri dan mudah berubah pikiran.

Oleh karena itu, Dimensi Kepribadian Neuroticism atau Neurotisme yang pada dasarnya merupakan
sisi negatif ini  sering disebut juga dengan dimensi Emotional Stability (Stabilitas Emosional)
sebagai sisi positifnya, ada juga yang menyebut Dimensi ini sebagai Natural Reactions (Reaksi
Alami).

sumber: ilmumanajemenindustri.com

https://ipqi.org/teori-kepribadian-model-lima-besar-big-five-personality/
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Pendidikan Anti Korupsi


Kelas/semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Pengertian Jujur dan Kepribadian
- Faktor dan Tahap Tahap Pembentuk Kepribadian
Pertemuan ke :4
Waktu Pembelajaran : 1 x 45 menit

1. Tujuan Pembelajaran :Melalui metode bercerita siswa dapat mengidentifikasi faktor dan
tahap-tahap pembentuk kepribadian untuk dapat memahami mengenai perilaku manusia
dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa dan bernegara.

2. Kegiatan Pembelajaran
I. Pendahuluan
1) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang Keadaan siswa
2) Memotivasi peserta didik
3) Peserta didik diminta untuk berdoa sebelum pembelajaran dimulai
4) Mengisi absen

II. Inti
1) Peserta didik diminta untuk dapat menceritakan faktor dan tahap-tahap pembentuk
kepribadian
2) Peserta didik berdiskusi mengenai materi

III. Penutup
1) Peserta didik dibimbing oleh pendidik untuk dapat secara interaktif bercerita tentang
faktor dan tahap-tahap pembentuk kepribadian dan mengagendakan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya,untuk dipelajari oleh peserta didik di rumah.
2) Pendidik bersama peserta didik menutup pembelajaran dengan Mengucapkan Salam
Penutup ( Doa)

3.Penilaian

1. Pengetahuan Mengidentifikasi tentang faktor factor Teknik Penilaian:


pembentuk kepribadian: pengamatan, tes
 Faktor biologis tertulis
 Faktor Kelompok
 Faktor prenatal
 Faktor geografis
 Faktor kebudayaan
 Faktor Pengalaman
Tahap-tahap pembentuk kepribadian .
 Tahap meniru Menjadi tahap pemulaan di
mana seorang bayi menanggapi orang
lain sebagai bentuk imitasi atau peniruan.
 Tahap bermain Pada tahap ini anak-anak
sudah mulai belajar dalam mengambil
peran orang yang berada di sekelilingnya.
 Tahap bermain peran Seorang anak mulai
mengurangi proses peniruan. Mereka
secara langsung berani mengeluarkan
kemampuan perannya sendiri dengan
sadar.

Keterampila Mampu menerapkan sikap yang berkaitan Format unjuk


2. n dengang faktor dan tahap-tahap pembentuk kerja/produk
kepribadian
Sikap Mengimplementasikan faktor dan tahap-tahap Kuesioner
3.
pembentuk kepribadian

Lembar Penilaian Bagi Siswa

I. Kelas : X
II. Tema : Faktor dan Tahap Tahap Pembentuk Kepribadian
III. Kompetensi Dasar : (3) Menampilkan jujur dalam kehidupan
IV. Indikator : Mengidentifikasikan karakter jujur sebagai karakter utama yang
perlu dimiliki

Penilaian Pengetahuan
1. Bagaimana sikapmu jika melihat teman menyontek?
2. Apa tindakanmu jika melihat perilaku tersebut?

Penilaian Ketrampilan
Lembar penilaian keterampilan

Penilaian Hasil Belajar

Penilaian Bisa/Mampu/Terampil
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam kemampuan
bercerita dan menyampaikan tentang nilai jujur. Lembar penilaian Penyajian dan laporan hasil telaah
dapat menggunakan format dibawah ini, dengan ketentuan aspek penilaian dan rubriknya dapat
disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta keperluan guru.

Kemampuan
Kemampuan Mimik wajah saat
N menyampaikan pesan
Nama Peserta Didik bercerita brcerita
o dalam cerita
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
 1 Ali                         
 2                          
 3                          
 4                          
 5                          
 6 Dst                         

Keterangan : di isi dengan tanda cek ( √ )


Kategori Penilaian :
4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang

Skor Perolehan
Nilai = -------------------- x 4
12

Pedoman Penskoran (rubrik) :


No Aspek Penskoran
3. Kemampuan bertanya
Skor 4, apabila selalu Bertanya
Skor 3, apabila sering bertanya
Skor 2, apabila kadang-kadangbertanya
Skor 1, apabila tidak pernah bertanya.
4. Kemampuan menjawab/ Argumentasi
Skor 4, apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas.
Skor 3, apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak jelas
Skor 2, apabila materi/jawaban benar, tidak rasional, dan tidak jelas
Skor 1, apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional, dan tidak jelas
Penilaian Sikap

Tanggal : .........................
Nama Siswa : .........................

Berilah tanda checklist () yang sesuai dengan dorongan hatimu untuk menanggapi
pernyataan-pernyataan berikut ini.
Kebiasaan
No. Pernyataan Jaran Tidak
Selalu Sering
g Pernah
1. Saya membicarakan kecurangan orang lain
kepada semua orang.
2. Saya menjawab pertanyaan orang lain sesuai
dengan apa yang diketahuinya.
3. Saya membaca istigfar ketika terlanjur berkata
dusta..

VI. Nilai :
Skor Maksimal = 40
Nilai = Skor Perolehan / Skor Maksimal * 100
Kriteria =

No. Rentang Nilai Predikat Keterangan


1. 86 – 100 A Sangat Baik
2. 71 – 85 B Baik
3. 56 – 70 C Cukup
4. ≤ 55 D Kurang

Nilai Kesimpulan :
7. Jika siswa memperoleh nilai 86 – 100, berarti ia Sangat Baik Menampilkan jujur dalam
kehidupan.
8. Jika siswa memperoleh nilai 71 – 85, berarti ia Baik Menampilkan jujur dalam kehidupan.
9. Jika siswa memperoleh nilai 56 – 70, berarti ia Cukup Menampilkan jujur dalam
kehidupan.
Jika siswa memperoleh nilai ≤ 55, berarti ia Kurang Menampilkan jujur dalam kehidupan

Anda mungkin juga menyukai