Anda di halaman 1dari 8

MODUL AJAR

BIMBINGAN DAN KONSELING

Disusun Oleh :
Nama : Riva Asri Budiyati, S.Pd
Unit Kerja : SMP Negeri 1 Secang
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Kelas : VII (Tujuh)
Semester : I (Pertama)
Alokasi Waktu : 2 Jam Pertemuan (2JP)
Tema Layanan : Say No Menyontek

SMP NEGERI 1 SECANG


JL. RAYA SECANG – SEMARANG
KABUPATEN MAGELANG
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
SMP NEGERI 1 SECANG
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

1. BAGIAN UMUM

A. Identitas
Nama Guru Pembimbing : Riva Asri Budiyati, S.Pd
Nama SatuanPendidikan : SMP Negeri 1 Secang
Mata Pelajaran : Bimbingan Konseling
Kelas / semester : 7/1
Aspek Perkembangan : Kematangan Intelektual
Materi Pokok : Say No Menyontek
Bidang bimbingan : Belajar
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit (2 pertemuan)

B. Kompetensi Awal
1. Peserta didik dapat menganalisis perilaku menyontek yang masih dilakukan oleh peserta
didik (tahap pengenalan : C4)
2. Peserta didik dapat mengubah perilaku menyontek dalam kegiatan belajar (tahap
akomodasi : A3)
3. Peserta didik dapat mengendalikan diri agar terhindardari perilaku menyontek dalam
kegiatan belajarnya. (tahap tindakan : P3)

C. Profil Pelajar Pancasila


1. Bergotong royong
- Terbentuk Ketika pesertra didik melakukan diskusi
2. Bernalar Kritis
- Terbentuk Ketika peserta didik berani berargumentasi
3. Kreatif
- Terbentuk Ketika peserta didik mampu menginspirasi temannya untuk tidak
mencontek
-
D. SARANA PRASARA
- Bahan/Materi layanan
- Alat tulis
E. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik yang menjadi target yaitu;
- Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
- Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas hanya satu
gaya misalnya dengan audio. Memiliki kesulitan dengan Bahasa dan pemahaman
materi ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka panjang, dsb.
- Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki
keterampilan memimpin

F. MODEL PEMBELAJARAN/PELAYANAN
Discovery Learning
Model pembelajaran penyingkapan/penemuan (Discovery/Inquiry Learning) adalah
memahami konsep, arti, dan hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai
kepada suatu kesimpulan. Discovery terjadi bila individu terlibat terutama dalam
penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan
prinsip. Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi,
penentuan, dan inferensi. Proses di atas disebut cognitive
process sedangkan discovery itu sendiri adalah the mental process of assimilating
concepts and principles in the mind.

2. KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN/PELAYANAN
1. Peserta didik dapat menganalisis perilaku menyontek yang masih dilakukan oleh peserta
didik
2. Peserta didik dapat mengubah perilaku menyontek dalam kegiatan belajar
3. Peserta didik dapat mengendalikan diri agar terhindardari perilaku menyontek dalam kegiatan
belajarnya.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Menyontek perilaku tidak sportif
C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Mengapa menyontek?
2. Apa akibat jika mnyontek?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN/PELAYANAN
a. KegiatanPendahuluan
1. Guru membuka kelas dengan salam dan mempersilahkan salah satu peserta didik
untuk memimpin do’a
2. Menanyakan kesiapan belajar peserta didik
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan cakupan materi layanan
b. Kegiatan Inti
1. Peserta didik memperhatikan dan memahami materi layanan
2. Peserta didik menyimpulkan tentang menyontek
c. Kegiatan Penutup
1. Peserta didik menyimpulkan materi layanan melalui lembar kerja
2. Guru BK merefleksi materi layanan dengan menanyakan kemanfaatan dan
kebermaknaan materi layanan
3. Peserta didik mengumpulkan tugas

E. ASSESMEN

F. PENGAYAAN DAN REMIDIAL/TINDAK LANJUT LAYANAN


1. Melaksanakan Konseling Individu jika peserta didik mengalami kesulitan menerima
diri sendiri
2. Melaksanakan Konseling Kelompok kepada peserta didik yang mempunyai kesamaan
dalam masalah masa remaja
3. LAMPIRAN

A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


Nama : …………………………..
Kelas : …………………………..
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah sesuai dengan suasana hatimu saat ini!
1. Menurut kamu perlukah kita menyontek untuk menyelesaikan tugas?
Jawab :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2. Mengapa kita tidak diperbolehkan nyontek?
Jawab :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
3. Bagaimana pandangan kamu tentang ,menyontek dari segi etika dan moral?
Jawab :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
4. Bagaimana perasaanmu setelah menerima materi tentang say no menyontek?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
5. Apakah setelah menerima materi masih ada hal yang perlu disampaikan?
Jawab :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
B. BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Materi Layanan:
SAY NO MENYONTEK ( Katakan Tidak Menyontek)
1. Menyontek Dipandang dari segi Etika dan Moral

Bagaimana pendapatmu dengan perilaku yang ditunjukkan gambar di atas?

Etika berasal dari kata ëthikos yang berarti timbul dari kebiasaan. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian dari etika adalah ilmu tentang apa yang
baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (ahlak).Adapun moral
berasal dari kata moralis (Latin) dengan akar kata mor- atau mos yang berarti
kebiasaan ataupun perilaku yang membedakan suatu maksud, keputusan, dan tindakan
sebagai hal yang baik atau buruk.
Nah sekarang mari kita pandang perilaku menyontek dari segi etika dan
moral.  Jika kita bertanya pada siapapun apakah boleh kita menyontek pada saat
ujian? Jawabannya mungkin hampir sama, yaitu tidak boleh karena menyontek
merupakan perbuatan yang tidak baik. Kalau kita lihat dari norma, menyontek
merupakan suatu perbuatan tidak terpuji yang dapat merugikan diri sendiri. Dari segi
moral, perilaku menyontek merupakan suatu perbuatan tidak terpuji. Menyontek itu
perilaku yang tidak dibenarkan dari segi budaya terutama di bidang akademik.
Perilaku mencontek bukan merupakan budaya akademik. Dari segi etika pun perilaku
menyontek ini dianggap tidak benar. Mungkin kalian pernah menonton film-film luar
negeri. Seorang penyontek atau dikenal oleh mereka dengan cheating biasanya akan
dijauhi teman-temannya. Jika di suatu perusahaan seseorang diketahui menyontek
pekerjaan temannya akan langsung dipecat. Karena perbuatan itu dilarang dan
menimbulkan kerugian bagi yang lainnya.

2. Definisi Mencontek
Definsi menyontek dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti mengutip
tulisan sebagaimana aslinya; menjiplak.  Menurut Purwadarminta dalam Gicara
mengartikan mencontek (atau juga sering disebut menyontek) adalah suatu kegiatan
mencontoh/meniru/mengutip tulisan pekerjaan orang lain sebagaimana aslinya.
Wikipedia menambahkan cheating atau menyontek adalah suatu tindakan tidak jujur
yang dilakukan secara sadar untuk menciptakan keuntungan yang mengabaikan
prinsip keadilan. Kesimpulannya menyontek adalah kegiatan mencontoh, meniru,
mengutip tulisan pekerjaan orang lain sebagaimana aslinya yang dilakukan
secara sadar untuk menciptakan keuntungan dan mengabaikan prinsip
keadilan.
3. Faktor Penyebab Perilaku mencontek
a. Kualitas Keimanan yang lemah
Pelajar yang melakukan tindakan mencontek dipengaruhi oleh lemahnya kualitas
introspeksi diri keimanan terhadap Tuhan atas pengawasan semua tingkah laku
manusia di dunia. Dalam Alquran Q.S Annisa’ : 1 ( ....innallaha Kaana ‘alaikum
roqiibaa (Artinya sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu)
b. Penurunan Akhlak /Nilai Budi Pekerti .
Perilaku mencontek termasuk perilaku akhlakul mazmumah (akhlak yang buruk )
seperti:khianat, dzalim, menipu, berbohong, melanggar hak orang lain dll.
Perilaku mencontek dilarang dalam agama karena termasuk dosa besar;seperti
yang disebutkan dalam Q.S Al A’araf: 85 berisi peringatan dari Allah kepada
penduduk Madyan pada zaman Nabi Syu’aib, berupa perintah untuk
menyempurnakan takaran dan timbangan serta larangan bagi yang berbuat curang
dalam takaran dan timbangan).
c. Faktor lingkungan yang tidak baik (hilangnya Suri Tauladan )
Perilaku mencontek anak bisa jadi diawali dengan cara-cara pola asuh orang tua
yang salah. Misalnya : ada tamu datang ke rumah, kemudian orang tua menyuruh
anaknya bilang pada tamu tersebut kalau orang tuanya pergi. Secara tidak
langsung orang tua telah mengajari anaknya berbuat bohong. Sistem pendidikan
yang diskriminatif terhadap anak-didik sehingga memunculkan perilaku tidak
jujur pada anak. Misalnya guru yang berlaku tidak adil dengan anak didiknya,
anak yang ikut bimbel diberi bocoran soal sehingga pada saat ulangan nilainya
lebih bagus dari anak yang lain.
4. Contoh Perilaku Mencontek
a. Pelajar membuat ringkasan pada kertas untuk bahan contekan saat ulangan
b. Pelajar memberitahukan jawaban pada teman saat ulangan
c. Soal ujian/ulangan yang sudah bocor baik dengan perantara atau cara yang
lain.
5. Kiat Meredam perilaku menyontek
a. Selalu memperkuat keimanan terhadap Tuhan YME dan meyakini bahwa
Tuhan selalu menjaga dan mengawasi segala tingkah laku manusia .
b. Meyakini bahwa mencontek akan memadamkan api semangat belajar dan etos
kerja.
c. Tanamkan keyakinan bahwa mencontek akan membunuh kreativitas,integritas
diri, mencoreng nama baik kemuliaan akhlak/budi pekerti
d. Tanamkan keyakinan bahwa perilaku mencontek akan membuat pelajar
menjadi bodoh karena nilai yang diperoleh tidak didapat dari hasil usahanya
sendiri.
e. Tanamkan keyakinan bahwa pelajar yang suka mencontek akan kehilangan
kecintaan terhadap ilmu sehingga bersikap acuh terhadap ilmu juga berkurang
penghormatan terhadap para guru
f. Perilaku mencontek akan berakibat secara psikis membuat pelakunya menjadi
merasa cemas, khawatir, suka berbohong, mudah berkhianat, tidak setia, tidak
sportif merasa bersalah dan berdosa terhadap perbuatannya.
g. Selalu menambah referensi bacaan mata pelajaran dan memperluas wawasan
yang luas sehingga peluang untuk mencontek tidak akan terjadi.
h. Belajar dengan tekun, rajin, teratur dan disiplin.
i. Adanya sistem pendidikan dan pengajaran yang menanamkan pentingnya budi
pekerti yang luhur.
j. Adanya sanksi yang tegas terhadap pelaku mencontek.
(Adanya pengawasan, pemeriksaaan yang ketat pada sebelum,saat ujian
/ulangan berlangsung).

C. GLOSARIUM

D. DAFTAR PUSTAKA

Secang, Juli 2022


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Pembimbing

Yudian Rima Purwanis, S.Pd, M.Pd Riva Asri Budiyati, S.Pd


NIP. 19730907 199903 2 007 NIPPPK. 19810421 2022 212026

Anda mungkin juga menyukai