Anda di halaman 1dari 4

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2019/2020

A Komponen Layanan Layanan Dasar


B Bidang Layanan Pribadi
C Topik / Tema Layanan Nilai suatu sikap kejujuran
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli mampu memahami tentang nilai suatu
sikap kejujuran yang akan membawa pada kesuksesan
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli memahami tentang jujur atau
kejujuran
2. Peserta didik/konseli dapat memahami arti kejujuran
dalam kehidupan sehari-hari
3. Peserta didik/konseli memahami kiat untuk terus menjaga
kejujuran
G Sasaran Layanan Kelas 7
H Materi 1. Juru atau kejujuran
2. Kejujuran dalam kehidupan sehari-hari
3. Kiat untuk dapat terus menjaga kejujuran
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
j Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling untuk SMP-MTs kelas 7, Yogyakarta,
Paramitra Publishing
2. http://mintotulus.wordpress.com
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Nilai suatu sikap kejujuran
M Pelaksanaan
Tahap Uraian
1. Membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
1. Tahap Awal / 3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Pedahuluan Konseling
4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
1. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan
dengan materi layanan
3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2. Tahap Inti 4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1
kelompok 5- 6 orang
5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing
kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masing
7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya
bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan
yang terkait dengan materi layanan
2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat
menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan
datang
4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik
menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari
pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak
menarik untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian

Pasirian, 2 Januari 2020


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

AMIN TRI KHASANAH, S.Pd, M.Si VIVIN OKVIANTI, S.Pd


NIP. 19680110 199803 2 005
Lampiran 1. Uraian Materi

NILAI SUATU SIKAP KEJUJURAN

Apakah Jujur atau Kejujuran itu ?

Jujur menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah tulus, tidak culas, dan lurus hati.
Dalam praktiknya, jujur terbagi tiga, yaitu jujur dalam berucap, jujur dalam niat, dan
jujur dalam bertindak.

1. Jujur dalam niat adalah berniat


dengan tulus ikhlas, baik kepada Tuhan mauapun kepada manusia.
Misalanya dalam memberikan sumbangan, kita harus ikhlas melakukannya. Kita
menyumbang karena berniat untuk menyumbang, buka karena hal-hal lain yang dapat
menguntungkan diri sendiri dan/atau merugikan orang lain
2. Jujur dalam berucap adalah berkata benar dan tepat.
Lawan jujur dalam berucap adalah berbohong. Berbohong adalah mengucapkan
sesuatu yang bertentangan dengan apa-apa yang kita ketahui. Seseorang dilarang untuk
berbohong karena bisa menyesatkan dan menyengsarakan orang lain. Orang yang
berbohong adalah orang yang lemah, orang yang takut dan memiliki jiwa yang sakit.
3. Jujur dalam bertindak adalah melakukan segala tindakan dengan tidak merugikan
orang lain demi keuntungan pribadi.
Jujur dalam tindakan juga berarti tidak curang, tidak menipu, serta tidak memanipulasi
fakta dan data. Dalam bertindak, selain kita harus benar juga juga harus tepat.
Misalnya, dalam bertindak melawan kejahatan, bagi kita sebagai warga negara
tindakan yang jujur adalah melaporkan kejahatan kepada pihak kepolisian. Tidak jujur
apabila kita main hakim sendiri

Kejujuran adalah kebijakan terbaik, demikian kata pepatah. Kejujuran membuat


orang lain senantiasa percaya kepada kita. Kejujuran juga membuat orang berpikir bahwa
kita dapat diandalkan. Teman-taman memandang kita sebagai seorang sahabat. Orangtua
melihat kita sebagai anak yang membanggakan. Guru, masyarakat akan mengenal kita
sebagai seorang yang berintegritas tinggi dan dapat diandalkan.
Ada banyak alasan untuk selalu berkata jujur. Pamela Espeland, melalui Buku
Pintar Remaja Gaul mengungkapkan sebagai berikut :
1. “Kamu tidak akan terperangkap dalam kebohongan kalau kamu berkata jujur”.
2. Berkata jujur berarti tidak ada orang lain yang bakal disalahkan atas
perbuatanmu.
3. Kebenaran selalu merupakan argumen yang paling kuat
4. Berkata jujur memberimu kesempatan untuk menjelaskan apa yang
sesungguhnya terjadi
5. Berkat jujur biasanya tidak akan menjerumuskan ke dalam masalah sedalam
jika kamu berbohong
6. Berkata jujur pada seseorang adalah tindakan penuh cinta
7. Berbohong menyebabkan stress lebih berat daripada berkata jujur.
8. Berkata jujur membantu orang-orang yang kamu sayangi lebih percaya dan
hormat kepadamu.
9. Berkata jujur membantumu merasa tenang di dalam hati. Berbohong membuat
perutmu melilit tidak karuan.
10. Kebohongan adalah sebuah jebakan. Kebenaran bisa membebaskanmu dari
jebakan itu dan memungkinkanmu terus melangkah maju dalam hidup
11. Kamu tidak akan pernah menemukan siapa dirimu sebenarnya sampai kamu
berani menghadapi kebenaran.
Kejujuran dalam Kehidupan Sehari-hari

Suatu perbuatan hanya bisa disebut baik apabila tujuannya baik, cara yang ditempuh
untuk mencapai tujuan itu juga baik, dan keadaan sekitar (termasuk orangnya) juga dalam
keadaan baik. Dalam kehidupan, kita harus berhati-hati dalam memahami kata jujur.
Terkadang kita menghadapi kesulitan karena batas antara jujur dan tidak jujur selalu
jelas. Perhatikanlah contoh yang diberikan oleh kees Bertens : Seseorang yang hendak
menjual mobilnya karena pernah menambrak orang sampai mati, tidak akan berkata hal
yang sebenarnya. Ia akan berkata bahwa ia menjual mobilnya karena ingin membeli
mobil baru. Ini tidak sepenuhnya bohong, karena memamng ia ingin mengganti mobilnya
dengan yang baru karena mobilnya yang lama pernah menambrak orang hingga mati.

Kepada Siapa saja kita harus Jujur ?

Pertama kali, harus jujur pada diri sendiri, kepada oang lain dan pada Tuhan

1. Jujur Kepada diri Sendiri


Adalah suatu sikap memperlakukan diri sendiri dengan baik. Kita tidak bisa
membohongi diri kita sendiri karena yang membohongi dan yang dibohongi adalah
diri sendiri.
2. Jujur kepada orang lain
Adalah memperlakukan orang lain dengan semestinya. Informasi atau perilaku yang
dibuat tidak merugikan hak dan kepentingan orang lain, apalagi demi keuntungan atau
kepentingan pribadi. Orang yang selalu JUJUR kepada orang lain akan dipercaya dan
disenangi orang lain, sebaliknya.
3. Jujur pada Tuhan
Adalah mengakui fakta bahwa Tuhan itu Esa dalam segala sifat-Nya yang Agung,
seperti Maha Pemurah, Maha Penyayang. Dampak sebuah kejujuran ini adalah sebuah
keikhlasan dan ketulusan pada Tuhan dalam segala tindakan kita.

Kiat-kiat untuk dapat terus menjaga kejujuran adalah sebagai berikut :

a. Mencari teman yang jujur dan menghindari teman yang buruk


b. Mencari lingkungan yang jujur dan menghindari lingkungan buruk
c. Selalu mengingat dampak buruk darik ketidakjujuran
d. Selalu mengingat Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai