Anda di halaman 1dari 184

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK MELALUI


PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN METODE RESITASI
PADA SISWA KELAS V DI MI AR-RAHMAH JABUNG MALANG

SKRIPSI

Oleh
Muhammad Samsul Anwar
07140064

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH


FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Juli 2009
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA
DALAM PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK MELALUI
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN METODE RESITASI
PADA SISWA KELAS V DI MI AR-RAHMAH JABUNG MALANG

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik


Ibrahim Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Stara Satu Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh
Muhammad Samsul Anwar
07140064

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH


FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Juli 2009
HALAMAN PERSETUJUAN

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA


DALAM PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK MELALUI
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN METODE RESITASI
PADA SISWA KELAS V DI MI AR-RAHMAH JABUNG MALANG

SKRIPSI

Oleh
Muhammad Samsul Anwar
07140064

Telah Disetujui Pada Tanggal 8 Juni 2009


Oleh Dosen Pembimbing

Prof. Dr. H.M. Djunaidi Ghony


NIP. 150 042 031

Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Dra. Hj. Sulalah, M.Ag


NIP. 150 267 279
HALAMAN PENGESAHAN

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA


DALAM PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK MELALUI
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN METODE RESITASI
PADA SISWA KELAS V DI MI AR-RAHMAH JABUNG MALANG

SKRIPSI

dipersiapkan dan disusun oleh


Muhammad Samsul Anwar (07140064)
telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal
5 Agustus 2009 dengan nilai B+
dan telah dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar strata satu Sarjana Pendidikan (S.Pd)
pada tanggal: 8 Agustus 2009

Panitia Ujian Tanda Tangan

Ketua Sidang
Dra. Hj. Sulalah, M.Ag :
NIP. 150 267 279

Sekretaris Sidang
Prof. Dr. H.M. Djunaidi Ghony :
NIP. 150 042 031

Pembimbing
Prof. Dr. H.M. Djunaidi Ghony :
NIP. 150 042 031

Penguji Utama
Drs. M. Yunus, M.Si :
NIP. 150 276 940

Mengesahkan,
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik IbrahimMalang

Dr. M. Zainuddin, MA
NIP. 150 275 502
PERSEMBAHAN
PERSEMBAHAN

Teriring doa dan rasa syukur yang teramat dalam Kupersembahkan


skripsi ini kepada:

Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah mengasuh, membimbing,


menyayangi dengan segenap jiwa dan raga serta setulus hati, sebening
cintanya, dan sucinya do,’anya. Yang selalu mengasihi dan menyayangiku
dengan kasih tak terbatas, yang memiliki keteguhan hati untuk
memperjuangkan ilmu serta pendidikan untuk anak-anaknya.

Guru-guruku yang mulia yang telah memberiku limpahan ilmunya,


dengan kesabarannya mereka mendidik dan membimbingku

Adik-adikku terkasuh dan tersayang serta saudara-saudaraku yang


selalu memberikan semangat.

Dan semua pihak serta sahabat-sahabatku yang takkan pernah terlupakan


MOTTO

y /Î !
$ϑ ª #$ ρu 4 M
; ≈_
y ‘u Šy zΟ=ù èÏ 9ø #$ #( θ?è ρ&é  Ï !© #$ ρu Ν
t % ö 3
ä ΖΒÏ #( θΖã Βt #u  Ï !© #$ !
t % Æ ùs ö ƒt
ª #$ ì

∩⊇⊇∪ Ž× 7Î z t θ=è ϑ


y β y è÷ ?s

Artinya: Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan


orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
(Q. S. 58 Al-Mujadilah 11).1

1
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Semarang:
CV. Asyi-Syifa, 1992), hlm. 910-911.
NOTA DINAS PEMBIMBING

Prof. Dr. H.M. Djunaidi Ghony


Dosen Fakultas Tarbiyah
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

NOTA DINAS PEMBIMBING


Hal : Skripsi Muhammad Samsul Anwar Malang, 8 Juni 2009
Lamp : 4 (empat) Eksemplar

Kepada Yth.
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
di
Malang

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa,
maupun teknik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa di bawah ini:

Nama : Muhammad Samsul Anwar


NIM : 07140064
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul Skripsi : Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran
Aqidah Akhlak melalui Penggunaan Media Gambar dan Metode
Resitasi Pada Siswa Kelas V di MI Ar-Rahmah Jabung Malang

Maka selaku pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak
diajukan untuk diujikan.
Demikian, mohon dimaklumi adanya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pembimbing,

Prof. Dr. H.M. Djunaidi Ghony


NIP. 150 042 031
SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi saya ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu
perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan diterbitkan dalam daftar pustaka.

Malang, 8 Juni 2009

Muhammad Samsul Anwar


KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulilah, tiada kata-kata yang pantas dan patut penulis
ucapkan selain ungkapan rasa syukur yang penulis panjatkan ke hadirat Allah
SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah–Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skrispi ini dengan judul “Upaya Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak melalui Penggunaan
Media Gambar dan Metode Resitasi Pada Siswa Kelas V di MI Ar-Rahmah
Jabung Malang“
Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada tauladan seluruh umat
manusia junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat,
dan para pengikutnya yang telah membawa petunjuk kebenaran kepada seluruh
manusia, karena beliaulah sampai saat saat ini kita dapat menikmati tentramnya
iman dan indahnya Islam, yakni Ad-Dinul Islam yang kita harapkan syafaatnya di
dunia dan akhirat.
Penulis dan penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk melengkapi dari
keseluruhan kegiatan perkuliahan yang telah dicanagkan oleh UIN Maulana Malik
Ibrahim sebagai bentuk pertanggung jawaban penulis menjadi Mahasiswa UIN
MALIKI malang serta untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh
gelar strata satu Sarjana Pendidikan di UIN Malang.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa keterbatasan kemampuan dan
kurangnya pengalaman, banyaknya hambatan dan kesulitan senantiasa penulis
temui dalam penyusunan skripsi ini. Dengan terselesainya skripsi ini, tak lupa
penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang memberikan
arahan, bimbingan, dan petunjuk dalam penyusunan karya ilmiah ini, dengan
segala kerendahan hati, diucapkan terima kasih kepada:
1. Ayah, dan Ibu, serta segenap keluarga yang dengan asabar telah
membeasarkan, membimbing, mendo’akan, mengarahkan, memberi
kepercayaan, bantuan moril dan materiil demi kesuksesan ananda
2. Bapak Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, selaku Rektor UIN Maulana Malik
Ibrahim Malang.
3. Bapak Dr. M. Zainuddin, MA, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana
Malik Ibrahim Malang.
4. Ibu Dra. Hj. Sulalah, M.Ag, selaku Ketua Jurusan PGMI .
5. Bapak Prof. Dr. H.M. Junaidi Ghony, selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu, memberikan konstribusi tenaga dan pikiran, guna
memberikan bimbingan dan petunjuk serta pengarahan kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Bapak dan Ibu Dosen UIN MALIKI Malang yang telah membimbing penulis
selama belajar dibangku perkuliahan.
7. Bapak Ali Riwayat, selaku Kepala MI Ar-rahmah Jabung Malang yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian di
lembaga yang dipimpin.
8. Segenap guru dan karyawan MI Ar-rahmah Jabung Malang yang telah
memberikan bantuannya dalam memberikan data-data selama penelitian ini
berlangsung.
9. Segenap siswa/siswi kelas V MI ar-Rahmah Jabung Malang yang turut
membantu jalannya program penelitian ini.
10. Semua teman-teman PGMI angkatan 2005-2006 yang selalu memberikan
motivasi dan banyak pengalaman yang berharga, yang turut serta dalam
kebersamaan yang takkan terlupakan.
11. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini
yang tidak bias disebutkan satu persatu.
Tiada kata yang patut diucapkan selain ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya dan do’a tulus, semoga amal baik mereka diterima oleh Allah dan
mendapat Ridho-Nya Amin.
Penulis Menyadari bahwa penulisan skrispsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang
membancanaya dan semoga Allah SWT, melimpahkan hidayah-Nya kepada kita
semua sehingga dapat mengemban tugas untuk melaksanakan pendidikan.

Malang, 8 Juni 2009

Penulis
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Faktor yang Mempengaruhi Belajar .......................................... 19

Tabel 3.1 : Perbedaan Antara Penelitian Formal Lainnya Dengan PTK ...... 49

Tabel 4.1 : Ruang dan Inventaris MI Ar-Rahmah ........................................ 68

Tabel 4.2 : Data Siswa Kelas V ................................................................... 69

Tabel 4.3 : Distribusi Skor Pre Test Akidah Akhlak .................................... 75

Tabel 4.4 : Distribusi Skor Siklus I Akidah Akhlak ..................................... 86

Tabel 4.5 : Distribusi Skor Siklus II Akidah Akhlak .................................. 101


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 : Daur PTK ................................................................................ 50


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Observasi Hasil Prestasi Siswa Kelas V ................... 118

Lampiran 2 : Daftar Nama Kelompok Pembelajaran ................................... 119

Lampiran 3 : Struktur Organisasi MI Ar-Rahmah ....................................... 120

Lampiran 4 : Denah Letak Geografis Sekolah............................................. 122

Lampiran 5 : Badan Struktur Organisasi Komite......................................... 126

Lampiran 6 : Badan Struktur Organisasi Sekolah ........................................ 131

Lampiran 7 : Jadwal Pelajaran Tahun Akademik 2008/2009 ....................... 139

Lampiran 8 : Pedoman Wawancara Guru.................................................... 145

Lampiran 9 : Pedoman Wawancara Kepala Sekolah ................................... 146

Lampiran 10 : Pedoman Wawancara Siswa................................................... 147

Lampiran 11 : Surat Keterangan Penelitian ................................................... 149

Lampiran 12 : Lampiran Surat Keputusan Kepala MI Ar-Rahmah ................ 150

Lampiran 13 : Instrumen Dokumentasi ......................................................... 151

Lampiran 14 : Instrumen Observasi .............................................................. 152

Lampiran 15 : Format Observasi Perilaku Siswa........................................... 153

Lampiran 16 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ....................................... 154

Lampiran 17 : Dokumentasi Hasil Penelitian ................................................ 154

Lampiran 18 : Surat Penelitian...................................................................... 154

Lampiran 19 : Bukti Konsultasi .................................................................... 154


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL........................................................................................ i
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ..........................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iv
PERSEMBAHAN .............................................................................................. v
MOTTO ............................................................................................................ vi
NOTA DINAS BIMBINGAN .......................................................................... vii
SURAT PERNYATAAN ................................................................................ viii
KATA PENGANTAR....................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv
DAFTAR ISI .................................................................................................... xv
ABSTRAK..................................................................................................... xviii
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1
B. Rumusan Masalah......................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian.......................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian........................................................................ 8
E. Batasan Masalah ........................................................................... 9
F. Penegasan Judul............................................................................ 9
G. Sistematika Pembahasan............................................................. 11
BAB II : KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 12
A. Prestasi Belajar ........................................................................... 12
1. Pengertian Prestasi Belajar.................................................... 12
2. Aspek-Aspek Prestasi Belajar .............................................. 14
3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar............... 17
4. Bentuk Upaya dalam Meningkatkan Prestasi Belajar............. 22
B. Pembelajaran Aqidah Akhlak...................................................... 23
1. Pengertian Aqidah Akhlak ................................................... 23
2. Tujuan pendidikan Aqidah Akhlak........................................ 26
3. Ruang Lingkup Pendidikan Aqidah Akhlak ......................... 28
C. Media Gambar ............................................................................ 29
1. Media Pengajaran ................................................................. 29
2. Pengertian Media Gambar..................................................... 34
3. Kelebihan Media Gambar ..................................................... 36
4. Kelemahan Media Gambar.................................................... 36
5. Kriteria Penilaian Gambar yang Baik .................................... 36
6. Prinsip-Prinsip Penggunaan Media Gambar .......................... 37
D. Metode Resitasi .......................................................................... 63
1. Pengertian Metode Resitasi ................................................... 38
2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Resitasi ......................... 42
3. Penggunaan Metode Resitasi dalam Meningkatkan Kesiapan
Belajar dan Prestasi Belajar Siswa......................................... 43
BAB III : METODE PENELITIAN............................................................... 47
A. Desain dan Jenis Penelitians ....................................................... 47
B. Kehadiran Peneliti ...................................................................... 50
C. Lokasi Penelitian ........................................................................ 51
D. Data dan Sumber ........................................................................ 51
E. Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 53
F. Analisis Data .............................................................................. 56
G. Pengecekan Keabsahan Temuan ................................................. 59
H. Tahap-Tahap Penelitian .............................................................. 62
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 65
A. Deskripsi Obyek Penelitian......................................................... 65
1. Sejarah Berdirinya MI Ar-Rahmah........................................ 67
2. Visi dan Misi MI Ar-Rahmah................................................ 67
3. Tujuan MI Ar-Rahmah.......................................................... 67
4. Struktur Organisasi MI Ar-Rahmah....................................... 67
5. Denah Lokasi........................................................................ 67
6. Sarana dan Prasarana MI Ar-Rahmah.................................... 67
7. Data Kelas ............................................................................ 69
8. Program Ekstrakurikuler dan Muatan Lokal .......................... 71
B. Paparan Data .............................................................................. 72
1. Obsevasi Awal ...................................................................... 72
2. Pre Test................................................................................. 73
3. Paparan Data Siklus I............................................................ 78
4. Paparan Data Siklus II........................................................... 90
C. Temuan Penelitian .................................................................... 104
1. Temuan Siklus I.................................................................. 104
2. Temuan Siklus II................................................................. 105
BAB V : PEMBAHASAN ........................................................................... 107
A. Penggunaan Media Gambar dan Metode Resitasi dalam
Pembelajaran Aqidah Akhlak.................................................... 107
B. Proses Penggunaan Media Gambar dan Metode Resitasi dalam
Pembelajaran Aqidah Akhlak.................................................... 109
C. Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran aqidah Akhlak melalui
Media Gambar dan Metode Resitasi ......................................... 111
BAB VI : PENUTUP .................................................................................... 112
A. Kesimpulan............................................................................... 112
B. Saran ........................................................................................ 114
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ABSTRAK

Anwar, Muhammad Samsul, 2009. Upaya meningkatkan prestasi belajar siswa


dalam pembelajaran Aqidah Akhlak melalui Penggunaan Media
Gambar dan Metode Resitasi pada siswa kelas V di MI Ar-Rahmah
Jabung Malang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,
Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik
Ibrahim Malang. Prof. Dr. HM Djunaidi Ghony.

Kata kunci: Media Gambar, Metode Resitasi, Prestasi Belajar, Aqidah Akhlak.

Salah satu cara agar tujuan pembelajaran tercapai adalah penggunaan


metode yang tepat, dan juga penggunaan media di dalam setiap pembelajaran,
sehingga dapat memberikan pengaruh positif terhadap proses kegiatan belajar
mengajar. Selama ini banyak para pendidik yang masih menerapkan metode yang
sifatnya monoton seperti ceramah, dan hal tersebut kurang efektif dalam
mengaktifkan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hal yang lebih
penting lagi adalah siswa kurang bergairah dan merasa tertekan terhadap
pembelajaran guru yang selalu menerapkan metode tersebut, sehinnga imbasnya
adalah kepada nilai prestasi atau hasil belajar yang rendah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah proses
pembelajaran Aqidah Akhlak melalui penggunaan media gambar metode Resitasi
dalam pembelajaran Aqidah Akhlak dapat melibatkan siswa secara aktif, dan
dapat meningkatkan kerja siswa sehingga dengan penerapan penggunaan media
gambar dan metode resitasi ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa pada pembelajaran Aqidah Akhlak dikelas V MI Ar-Rahmah Jabung.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk memperbaiki
atau meningkatkan kegiatan pembelajaran dalam mengatasi kesulitan siswa dalam
pembelajaran, subyek penelitian ini adalah siswa kelas V MI Ar-Rahmah Jabung
Malang yang berjumlah 37 orang siswa. Tehnik pengumpulan data pada penelitian
ini penulis menggunakan metode observasi, interview, dokumentasi, data tentang
kegiatan pembelajan yang diambil dengan menggunakan lembar pengamatan serta
data hasil belajar yang diambil dengan memberikan pre tes dan tes hasil setelah
pembelajaran dianalisis secara deskriptif dengan mencatat nilai hasil belajar
siswa, sehingga dapat diketahui presentase keberhasilan belajar siswa.
Hasil Penelitian menunjukkan menunjukkan bahwa Penggunaan media
gambar dan metode resitasi memberikan banyak kontribusi diantaranya mudahnya
siswa memahami materi melalui media dan penugasan dengan kelompok diskusi,
siswa semakin aktif dalam kegiatan pembelajaran, siswa terlatih bekerjasama
dalam kelompok serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran
materi Aqidah Akhlak. Hal ini dapat dibuktikan dari proses belajar siswa kelas V,
maka dapat diperoleh hasil pre tes peningkatan prestasi belajar yang pada awalnya
rata-rata 52,57 dan pada siklus I sebesar 72,64 atau terjadi peningkatan 38,18 %.
Pada siklus II hasil observasi menunjukkan peningkatan sebesar 82,65 atau
57,21 %.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses belajar mengajar yang di selenggarakan di sekolah atau

lembaga formal, dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan diri siswa secara

terencana, baik perubahan dalam pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan

atau sikap. Proses belajar mengajar di sekolah atau di lembaga formal sangat

dipengaruhi oleh lingkungan belajar. Lingkungan belajar tersebut antara lain

meliputi: siswa, guru, karyawan sekolah, bahan atau materi pelajaran (buku

paket, majalah, makalah dsb), sumber belajar lain yang mendukung dan

fasilitas belajar (laboratorium, pusat sumber belajar, perpustakaan yang

lengkap, media dan lain sebagainya).

Keberhasilan seorang guru dalam menyampaikan suatu materi

pelajaran, tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuannya dalam menguasai

materi yang akan disampaikan. Akan tetapi ada faktor-faktor lain yang harus

dikuasainya sehingga ia mampu menyampaikan materi secara profesional dan

efektif. Menurut Zakiyah Daradjat, pada dasarnya ada tiga kompetensi yang

harus dimiliki oleh guru yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi

penguasaan atas bahan, dan kompetensi dalam cara-cara mengajar.2

Mengenai kompetensi dalam cara-cara mengajar, seorang guru dituntut

untuk mampu merecanakan atau mampu menyususun setiap program satuan

2
Zakiyah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,
2004) hlm. 263
pelajaran, mempergunakan dan mengembangkan media pendidikan serta

mampu memilih metode yang bervariatif dan efektif.

Ketepatan seorang guru dalam memilih metode pengajaran yang

efektif dalam suatu pembelajaran akan dapat menghasilkan pembelajaran yang

efektif yaitu tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan. Sebaliknya

ketidaktepatan seorang guru dalam memilih metode pengajaran yang efektif

dalam suatu pembelajaran, maka akan dapat menimbulkan kegagalan dalam

mencapai pembelajaran yang efektif yaitu tidak tercapainya tujuan

pembelajaran yang diinginkan. proses pembelajaran yang tidak mencapai

sasaran, dapat dikatakan sebagai pembelajaran yang tidak efektif.

Dalam pemilihan metode pengajaran ada beberapa faktor yang harus

jadi dasar pertimbangan yaitu: berpedoman pada tujuan, perbedaan individual

anak didik, kemampuan guru, sifat bahan pelajaran, situasi kelas, kelengkapan

fasilitas dan kelebihan serta kelemahan metode pengajaran.3 Sehingga dengan

memperhatikan beberapa faktor pertimbangan tersebut guru dapat menentukan

metode mana yang tepat untuk digunakan ketika akan menyampaikan suatu

materi pelajaran kepada muridnya, mungkin ia akan menggunakan satu

metode saja atau mungkin menggunakan kombinasi dari beberapa metode

pengajaran.

Oleh karena itu, sebagai guru harus mempunyai kemampuan untuk

mengembangkan pembelajaran dengan kreativitas yang dimiliki serta mampu

menjadikan pembelajaran menjadi menarik, dan yang paling penting siswa

3
Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2000), Cet. Ke-1, hlm. 191-193
dapat memperoleh hasil belajar yang optimal. Karena di dalam pembelajaran

terdapat tiga komponen utama yang saling berpengaruh dalam proses belajar-

mengajar. Ketiga komponen tersebut adalah (1) kondisi pembelajaran (2)

metode pembelajaran, dan (3) hasil pembelajaran.4 Terkait tentang ketiga

komponen tersebut maka sebagai seorang guru harus mampu memadukan dan

mengembangkan ketiga komponen tersebut supaya kegiatan pembelajaran

dapat berjalan sesuai yang diharapkan, tercapai tujuan pembelajaran dan

menuai hasil yang maksimal.

Untuk mencapai kualitas pembelajaran tersebut, maka ketrampilan

guru dalam proses pembelajaran sangatlah penting dan harus ditingkatkan.

Ketrampilan tersebut meliputi ketrampilan merencanakan, melaksanakan, dan

mengevaluasi.5 Diantara upaya yang dimaksud adalah penggunaan media

pengajaran. Dengan penggunaan media diharapkan dapat meningkatkan

kualitas proses belajar-mengajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan

kualitas hasil belajar para siswa.6 Guru juga di tuntut untuk mampu

mengembangkan media pembelajaran yang akan digunakan, karena media

adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi

tercapainya tujuan pembelajaran.7

4
Drs. Muhaimin, M.A,2004, Paradigma pendidikan Islam, Bandung: PT. Rosdakarya.
Hal: 146
5
Zainal Aqib, 2007, Membangun Profesionalisme Guru dan Pengawas Sekolah,
Bandung: C.V Yrama Widya, Hal:05
6
DR. Nana Sudjana, 1990, Media Pengajaran, Bandung: C.V. Sinar Baru Bandung.
Hal:0 7
7
Arief S,dkk, 2003, Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatan),
P.T Raja Grafindo Persada, Jakarta, hlm. 82
Dalam proses pembelajaran ada beberapa jenis media pembelajaran yang

biasa digunakan diantaranya adalah media grafis, audio, visual dan sebagainya;

yang pada intinya kesemua media tersebut dapat membantu mempertinggi atau

mendukung berhasilnya suatu pembelajaran.

Oleh karena itu, penggunaan media pembelajaran sangat bergantung pada

tujuan pembelajaran, bahan pelajaran, kemudahan memperoleh media yang

diperlukan serta kemampuan guru dalam menggunakan media dalam proses

pembelajaran.8

Mengajar pada hakekatnya adalah suatu proses, yakni proses mengatur,

mengorganisisi lingkungan yang ada di sekitar anak didik, sehingga dapat

menumbuhkan dan mendorong anak didik melakuan proses balajar, pada

tahap berikutnya adalah proses memberikan bimbingan atau bantuan kepada

anak didik dalam melakukan proses belajar.

Dalam kegiatan belajar mengajar siswa di MI Ar-Rahmah Jabung

banyak respon siswa di kelas V yang kurang begitu tertarik terhadap pelajaran

Aqidah Akhlak dibandingkan dengan pelajaran yang lainnya. Yang nantinya

juga akan berimbas kepada nilai siswa ketika siswa kurang begitu tertarik,

siswa tidak memiliki semangat untuk belajar, dan ketika siswa tidak mengerti,

maka secara otomatis pemahaman siswa kurang terhadap suatu materi, yang

nantinya ibasnya juga terhadap nilai siswa yang rendah.

Sedangkan Pendidikan aqidah akhlak adalah sub mata pelajaran pada

jenjang Pendidikan Dasar yang membahas ajaran agama Islam dalam segi

8
Opcit, Nana Sudjana, hal: 04
aqidah dan akhlak. Mata pelajaran aqidah akhlak juga merupakan bagian dari

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang memberikan bimbingan kepada

siswa agar memahami, menghayati, meyakini kebenaran ajaran Islam, serta

bersedia mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.9

Mengingat tujuan Pendidikan Islam adalah perubahan dan

perkembangan pada diri manusia yang diusahakan oleh proses dalam

pembelajaran yang terjadi yang dilakukan oleh seorang guru dan siswanya.

Dan bagaimana mungkin perubahan dan perkembangan pada diri sesuai

dengan ajaran Agama Islam ketika diketahui banyak dari para siswa yang

memperoleh nilai yang kurang memuaskan, sehingga prestasi siswa dapat

dikatakan menurun.

Adapun prestasi ini sangat penting bagi siswa karena prestasi

merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan aktifitas belajar.

Prestasi siswa dikatakan baik apabila seorang berhasil mendapatkan nilai yang

baik setelah diadakan evaluasi. Dan prestasi siswa dikatakan meningkat

apabila nilai siswa dari hari kehari semakin baik dari pada nilai evaluasi

sebelumnya.

Melihat kondisi tersebut peneliti sangat prihatin, sehingga peneliti

berusaha mencari solusi agar tujuan pengajaran yang diinginkan dapat

tercapai. Dalam hal ini guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban

menciptakan lingkungan belajar yang kreatif dalam kegiatan belajar peserta

9
Moh. Rifai, Aqidah Akhlak (Untuk Madrasah Tsanawiyah Kurikulum 1994 Jilid 1 Kelas
1) (Semarang: CV.Wicaksana, 1994) Hlm. 5
didik dikelas, agar mereka memiliki dorongan dalam belajar materi pelajaran

Aqidah Akhlak.

Berangkat dari pentingnya prestasi belajar yang harus dimiliki oleh

siswa maka peneliti mengambil suatu penelitian tentang tindakan kelas yang

cocok untuk mengatasi masalah-masalah tersebut sebagai solusi yang akan

dijadikan cara untuk mengatasi masalah prestasi belajar siswa kelas V MI Ar-

Rahmah khususnya pada mata pelajaran Aqidah Akhlak. Salah satu kegiatan

atau cara yang harus peneliti lakukan ialah melakukan pemilihan dan

penentuan media dan metode yang sesuai, yang akan dipilih untuk mencapai

tujuan pengajaran. Boleh jadi dari sekian keadaan salah satu penyebabnya

adalah faktor media dan metode. Karena tidak adanya penggunaan media dan

penerapan metode yang tidak sesuai dengan tujuan pengajaran akan menjadi

kendala dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan.10 Sebagaimana

pendapat dari Roestiyah yaitu guru harus memiliki strategi agar anak didik

dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang

diharapkan.11

Berdasarkan paparan di atas bahwa proses belajar mengajar sebaiknya

menggunakan media dan metode yang tepat untuk mempermudahkan siswa

memahami dan meningkatkan prestasi siswa pada materi Aqidah Akhlak,

maka penulis terdorong untuk meneliti tentang: “Upaya Meningkatkan

Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak Melalui

10
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka
Cipta, 1997), hlm. 87
11
Roestiyah , Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: 1991), hlm. 01
Penggunaan Media Gambar dan Metode Resitasi Pada Siswa Kelas V di

MI Ar-Rahmah Jabung Malang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan deskripsi di atas dan agar lebih terfokus dalam

pembahasan penelitian ini, maka peneliti memusatkan perhatian pada

pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pengunaan media gambar dan metode resitasi dalam

pembelajaran Aqidah Akhlak pada siswa kelas V di Mi Ar-Rahmah

Jabung Malang?

2. Bagaimana Proses Pembelajaran Aqidah Akhlak melalui pengunaan media

gambar dan metode resitasi pada siswa kelas V di Mi Ar-Rahmah Jabung

Malang?

3. Bagaimana Prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Aqidah Akhlak

melalui penggunaan media gambar dan metode resitasi siswa kelas V di

MI Ar-Rahmah Jabung Malang?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang kami susun di atas, maka

penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mendeskripsikan bagaimana penggunaan media gambar dan metode

resitasi dalam pembelajaran Aqidah Akhlak pada Siswa kelas V di Mi Ar-

Rahmah Jabung Malang.


2. Untuk mendeskripsikan bagaimana proses pembelajaran Aqidah Akhlak

melalui penggunaan media gambar dan metode resitasi pada Siswa kelas V

di Mi Ar-Rahmah Jabung Malang.

3. Untuk mengetahui penggunaan media gambar dan metode resitasi dalam

pembelajaran Aqidah Akhlak dapat meningkatkan prestasi belajar pada

siswa Kelas V di MI Ar-Rahmah Jabung Malang.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:

1. Bagi Lembaga.

Sebagai pemberi informasi tentang hasil dari penggunaan media gambar

dan metode resitasi dalam proses belajar mengajar Aqidah Akhlak, serta

penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan dan

memberikan kontribusi untuk lembaga atau institusi yang terkait.

2. Bagi Guru.

Agar guru lebih mudah dalam menyampaikan materi yaitu secara logis,

praktis dan sistematis serta efektif dan efesien dalam mencapai hasil

pembelajaran yang maksimal serta penelitian ini bisa di jadikan sebagai

bahan pertimbangan kepada para guru dalam proses penyampaian materi

Aqidah Akhlak.
3. Bagi Siswa.

Siswa agar lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan guru

serta lebih mudah dalam memahami konsep yng ad dalam mata pelajaran

Aqidah Akhlak untuk direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Bagi Peneliti.

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan peneliti dalam menggunakan

media gambar dan metode resitasi dalam pembelajaran Aqidah Akhlak.

E. Batasan Masalah

Demi tercapainya tujuan dari penelitian ini maka peneliti memberi

batasan ruang lingkup pada hal-hal berikut:

1. Penggunaan media gambar dan metode resitasi dalam pembelajaran

Aqidah Akhlak materi adab di dalam bekerja dan Adab kepada orang tua.

2. Penelitian ini akan dibatasi pada siswa kelas V di MI Ar-Rahmah Jabung

Malang sebagai obyek penelitian.

F. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalah fahaman dalam penafsiran tentang

penelitian ini maka penulis perlu memberikan penegasan istilah atau definisi

operasional pada judul skripsi ini sebagai berikut:

1. Media gambar adalah media visual berupa goresan/torehan/symbol untuk

sekedar memberikan penjelasan yang merupakan wahana pengantar pesan

yang menggunakan gambar sebagai alat bantu.


2. Metode Resitasi adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan

tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar, yang mana kegiatan

itu dapat dilakukan di dalam kelas, di halaman sekolah, di laboratorium, di

perpustakaan, di rumah ataupun dimana saja asal tugas itu dapat di

selasaikan

3. Prestasi Belajar adalah hasil yang telah dicapai dari proses belajar

4. Pembelajaran Aqidah Akhlak adalah upaya guru untuk

mengorganisasikannya lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar bagi

peserta didik, sebagai upaya menyiapkan peserta didik untuk mengenal,

memahami, menghayati dan mengimani Allah SWT dan

merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-

hari.

G. Sistematika Pembahasan

Bab I : Pendahuluan, menguraikan latar belakang, perumusan masalah,

tujuan kegunaan penelitian, manfaat, batasan masalah, dan

sistematika pembahasan.

Bab II : Kajian pustaka, Landasan Teori, berisi landasan teoritis dari

penelitian ini.

Bab III : Metode penelitian, bab ini merupakan metode yang digunakan

dalam melakukan penelitian meliputi: desain dan jenis penilitian,

kehadiran peneliti, lokasi penelitian, data dan sumber data, teknik


pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan temuan,

indikator kinerja, dan tahap-tahap penelitian.

Bab IV : Paparan data, bab ini menguraikan tentang penyajian data-data yang

diperoleh dilapangan dan temuan yang diperoleh di lapangan.

Paparan data ini, berbentuk objek penelitian dan siklus.

Bab V : Pembahasan, dalam bab ini memaparkan tentang pembahasan dari

paparan data yang peroleh dari penelitian.

Bab VI : Penutup bab, ini menguraikan tentang kesimpulan dari hasil

penelitian dan saran.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,

diciptakan, baik secara individu maupun kelompok. Prestasi tidak akan

pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan kegiatan. Dalam

kenyataannya untuk menciptakan prestasi tidak semudah yang kita

bayangkan, tetapi penuh perjuangan dengan berbagai tantangan yang harus

kita hadapi untuk mencapainya. Hanya dengan keuletan dan optimis

dirilah dapat membantu untuk mencapai sebuah prestasi.

Menurut bahasa, prestasi belajar itu adalah hasil yang telah dicapai

(dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). 12 demikian juga

dikatakan oleh ahli bahasa W. J. S Poerwaradminto, yaitu: prestasi adalah

hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya).13

Jadi pengertian prestasi adalah suatu hasil yang telah dicapai dari

suatu yang dilakukan atau dikerjakan dan di dalam mencapai hasil itu

ditempuh melalui usaha yang sungguh-sungguh sehingga memperoleh

suatu keberhasilan yang menyenangkan.

12
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:
Balai Pustaka, 1995), hlm. 787.
13
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,
1976), hlm. 768.
Menurut Mas’ud Khasan prestasi adalah apa yang telah diciptakan,

hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan

jalan keuletan kerja. Pendapat lain mengenai prestasi dikemukakan oleh

Nasrun Harahap, ”Prestasi adalah penilaian pendidikan tentang

perkembangan dan kemajuan murid yang berkenaan dengan penugasan

dalam pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang

terdapat dalam kurikulum”.14

Sedangkan belajar menurut Wasty Soemanto mengungkapkan

“Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia.

Dengan belajar, manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif

individu sehingga tingkah lakunya berkembang”.15

Lebih lanjut lagi dijelaskan oleh B.S. Bloom, D.R Krathwohl, B.B

Masia dan R.H Dave seperti yang dikutip Muhaimin mengemukakan

“bahwa perubahan itu terjadi pada bidang kognitif, afektif dan psikomotor.

Sedang sifat perubahan yang terjadi pada bidang-bidang tersebut

tergantung pada tingkat kedalam belajar yang dialami”.16

Dari beberapa pendapat diatas dapat kita simpulkan bahwa belajar

merupakan proses usaha yang dilakukan seseorang untuk perubahan, baik

kognitif, afektif maupun psikomotorik sebagai hasil dari pengalaman

seseorang berinteraksi dengan lingkungannya.

14
Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Usaha
Nasional, 1994), hlm. 20
15
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan (Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan),
(Jakarta: Rineka Cipta, 1998), hlm 104
16
Muhaimin dkk. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada., 2005), hlm. 15
Berdasarkan uraian diatas pula dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar adalah suatu hasil yang dicapai atau diperoleh dengan perubahan

tingkah laku, yaitu suatu proses membandingkan pengalaman masa

lampau dengan apa yang ada dan sedang diamati dan diperoleh siswa.

Dalam hal ini prestasi belajar secara umum berarti suatu hasil yang

dicapai dengan perubahan tingkah laku, yaitu melalui proses

membandingkan pengalaman masa lampau dengan apa yang sedang

diamati oleh siswa dalam bentuk angka yang bersangkutan, hasil evaluasi

dari berbagai aspek pendidikan, baik aspek kognitif, afektif, maupun

psikomotorik.

Setelah melihat uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kata

prestasi pada dasarnya hasil yang diperoleh dari aktifitas. Sedangkan

belajar adalah suatu proses yang mengakibatkan perubahan dalam diri

individu, yaitu perubahan tingkah laku. Jadi pengertian prestasi belajar

secara sederhana adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang

mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas

belajar.

2. Aspek-aspek Prestasi Belajar

Dalam belajar selalu melibatkan aspek fisik dan mental. Oleh

karena itu keduanya harus dikembangkan bersama-sama secara terpadu.

Dari aktivitas belajar inilah yang akan menghasilkan suatu perubahan yang

disebut dengan hasil belajar atau prestasi belajar. Hasil tersebut akan
tampak dalam suatu prestasi yang diberikan oleh siswa misalnya hal

menerima, menanggapi dan menganalisa bahan-bahan pelajaran yang

disajikan oleh guru.

Prestasi belajar tersebut berbeda-beda sifat dan bentuknya

tergantung dalam bidang apa anak akan menunjukkan prestasi tersebut.

Biasanya dalam pelajaran di sekolah bentuk pelajaran tersebut meliputi

tiga bidang, yaitu bidang pengetahuan, sikap atau nilai, bidang

ketrampilan. Hal ini sesuai dengan klasifikasi yang dikemukakan oleh B.S

Bloom yang meliputi tiga ranah, yaitu a) Ranah kognitif, b) Ranah afektif

dan c) Ranah psikomotorik.17

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses

pembahasan didalam diri manusia. Apabila setelah belajar tidak terjadi

perubahan didalam diri manusia maka tidaklah dapat bahwa padanya telah

berlangsung proses belajar, tentu saja perubahan itu berencana dan

bertujuan.

a. Ranah kognitif

Ranah kognitif meliputi; (1) Pengetahuan, yaitu kemampuan

untuk mengingat tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam

ingatan. (2) Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan

makna tentang hal yang dipelajari. (3) Penerapan, mencakup

kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi

masalah yang nyata dan baru. (4) Analisis, mencakup kemampuan

17
W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1991), hlm. 149
merinci suatu kesatuan kedalam bagian-bagian sehingga struktur

keseluruhan dapat dipahami dengan baik. (5) Sintetis, mencakup

kemampuan membantu suatu pola baru. (6) Evaluasi, mencakup

kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasakan

kriteria tertentu.

b. Ranah Afektif

Ranah Afektif meliputi; (1) Penerimaan, mencakup kepekaan

tentang hal tertentu dan kesediaan memperhatikan hal tersebut. (2)

Partisipasi, mencakup kerelaan, kesedian memperhatikan dan

berpartisipasi dalam suatu kegiatan. (3) Penilaian dan penentuan sikap,

mencakup menerima suatu pendapat orang lain. (4) Organisasi,

mencakup kemampuan membentuk suatu sistem nilai sebagai

pedoman dan pegangan hidup.

c. Ranah Psikomotor

Sedangkan ranah Psikomotor meliputi; (1) Persepsi, mencakup

kemampuan memilah-milah (mendeskriminasikan) hal-hal secara khas

dan menyadari adanya perbedaan yang khas tersebut. (2) Kesiapan,

mencakup kemampuan penempatan diri dalam keadaan dimana akan

terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan. (3) Gerakan terbimbing,

mencakup kemampuan melakukan gerakan sesuai contoh atau gerakan

peniruan. (4) Gerakan terbiasa, mencakup kemampuan melakukan

gerakan-gerakan tanpa contoh. (5) Gerakan kompleks, yang mencakup

kemampuan melakukan gerakan atau ketrampilan yang terdiri dari


banyak tahap, secara lancar dan tepat. (6) Penyesuaian pola gerakan,

yang mencakup kemampuan mengadakan perubahan dan penyesuaian

pola gerak-gerik dengan persyaratan khusus yang berlaku. (7)

Kreatifitas, mencakup kemampuan melahirkan pola gerak-gerik yang

baru atas dasar prakarsa sendiri, misalnya, kemampuan membuat tari

kreasi baru.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Belajar sebagai proses aktivitas selalu dihadapkan pada beberapa

faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Faktor Individual

1. Fisiologis, meliputi keadaan jasmani

2. Psikologis, meliputi: faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan,

latihan, motivasi dan faktor pribadi yang terdiri dari bagaimana

siswa belajar (gaya belajar)

b. Faktor Sosial/faktor dari luar

Yang dimaksud dengan faktor dari luar adalah segala pengaruh

yang datangnya dari luar siswa, pengaruh dari luar diri siswa itu bisa pula

antara sesama siswa, faktor ini juga berupa lingkungan fisik atau benda

mati. Dalam hal ini Sukardi memberi gambaran bahwa faktor eksogen itu

meliputi faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan sekolah, faktor

lingkungan masyarakat.
Faktor keluarga menggambarkan bagaimana anak dididik dalam

belajarnya serta hubungan antara keluarga, hal tersebut termasuk juga

keadaan rumah tangganya. Sedang faktor lingkungan sekolah digambarkan

dengan sikap siswa dan guru dalam belajar mengajar dan alat-alat yang

dipergunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang

tersedia serta motivasi sosial. Disisi lain faktor lingkungan masyarakat

juga mempunyai arti penting dalam belajar siswa karena didalam

masyarakat mereka di didik langsung untuk saling belajar mengahargai

satu dengan yang lainnya.

Menurut Muhibbin, secara global, faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni:

1. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/ kondisi

jasmani dan rohani siswa.

2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan

disekitar siswa

3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning) yakni jenis upaya

belajar siswa yang meliputi strategi dan metode serta gaya belajar yang

digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-

materi pelajaran.18

18
Muhibbin Syah. Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), hlm
144
TABEL 2.1
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR
FAKTOR RAGAM DAN UNSUR-UNSURNYA
Faktor internal siswa Faktor eksternal

1. Aspek Fisiologi 1. Lingkungan sosial:

-1 Tonus jasmani -8 keluarga

-2 Mata dan telinga -9 guru dan staf

2. Aspek Psikologis: -10 masyarakat

-3 Inteligensi -11 teman

-4 Sikap 2. Lingkungan nonsosial:

-5 Minat -12 rumah

-6 Bakat motivasi -13 sekolah

-7 Gaya belajar -14 peralatan

-15 alam

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar siswa tidak dapat terlepas dari faktor internal dan

eksternal, yang mana aktifitas belajar diatas diwujudkan dengan adanya

strategi dan keinginan pribadi untuk mencapai pemahaman dalam

belajarnya. Hal ini termasuk dari salah satu faktor internal yang ada dalam

diri individu, hal tersebut merupakan faktor yang mendukung prestasi

belajar siswa.
Ngalim Purwanto juga menyebutkan bahwa faktor yang

mempengaruhi proses dan hasil belajar pada setiap orang yaitu faktor

eksternal dan faktor internal.19

Tabel 2.2

Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar dan Hasil Belajar

Lingkungan Alam

Luar Sosial

Bahan pengajaran/Kurikulum

Tenaga pendidik

Intrumental Sarana dan prasaran

Faktor Administrasi

Keadaan fisik

Fisik

Kondisi panca indera

Dalam

Minat

Psikologis Keserdasan

Cara belajar/gaya belajar

Motivasi

Bakat

Kemampuan kognitif

19
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2002),
hlm. 107
Selain klasifikasi di atas, Staton mengemukakan enam faktor

psikologis dalam belajar yaitu:

a. Motivasi

Seorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri

ada keinginan untuk belajar. Keinginan atau dorongan untuk belajar

inilah yang disebut dengan motivasi. Motivasi dalam hal ini meliputi

dua hal, yaitu mengetahui apa yang akan dipelajari dan memahami

mengapa hal itu patut dipelajari.

b. Konsentrasi

Konsentrasi dimaksudkan sebagai pemusatan segenap kekuatan

perhatian kepada suatu situasi belajar. Di dalam konsentrasi ini

keterlibatan mental secara detail sangat diperlukan.

c. Reaksi

Di dalam kegiatan belajar diperlukan keterlibatan unsur fisik

maupun mental, sebagai wujud reaksi. Fikiran dan otot-ototnya harus

dapat bekerja secara harmonis, sehingga subyek belajar itu bertindak

atau melakukannya.

d. Organisasi

Belajar dapat juga dikatakan sebagai kegiatan

mengorganisasikan, menata atau penempatan bagian-bagian bahan

pelajaran ke dalam suatu kesatuan pengertian. Untuk itu dibutuhkan

keterampilan mental untuk mengorganisasikan stimulus dalam belajar.


e. Pemahaman

Pemahaman atau komprehension dapat diartikan menguasai

sesuatu dengan fikiran. Karena itu, belajar berarti harus mengerti

secara mental makna dan filosofisnya, maksud dan implikasinya serta

aplikasi-aplikasinya, sehingga menyebabkan siswa dapat memahami

situasi.

f. Ulangan

Mengulang-ulang suatu pekerjaan atau fakta yang sudah

dipelajari dimaksudkan untuk mengatasi kelupaan dalam belajar.

Mengulang pelajaran kemungkinan untuk mengingat bahan pelajaran

menjadi besar.

4. Bentuk-Bentuk Upaya Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa

Adapun bentuk upaya dalam meningkatkan proses belajar siswa

antara lain yaitu :

1. Tujuan

Tujuan menunjukkan arah dari suatu usaha, sedangkan arah

menunjukkan jalan yang harus ditempuh. Setiap kegiatan mempunyai

tujuan tertentu karena berhasil tidaknya suatu kegiatan diukur sejauh

mana kegiatan tersebut mencapai tujuannya.

2. Metode dan alat

Dalam proses belajar mengajar, metode merupakan komponen

yang ikut menentukan berhasil atau tidaknya program pengajaran dan

tujuan pendidikan. Adapun pengertian metode adalah suatu cara yang


dilakukan dengan fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu

tujuan.

3. Bahan atau materi

Dalam pemilihan materi atau bahan pengajaran yang akan

diajarkan disesuaikan dengan kemampuan siswa yang selalu

berpedoman pada tujuan yang ditetapkan. Karena dengan kegiatan

belajar mengajar merumuskan tujuan, setelah tujuan dapat diketahui,

kemudian baru menetapkan materi. Setelah materi ditetapkan guru

dapat menentukan metode yang akan dipakai dalam menyampaikan

materi tersebut.

4. Evaluasi

Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana

keberhasilan metode, alat dan bahan atau materi yang digunakan untuk

mencapai tujuan yang diinginkan bisa tercapai semaksimal mungkin.20

20
Drs. H. Abu Ahmadi, Drs. Joko Tri Prasetyo, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung:
Pustaka setia, 1997) hlm 39-40
B. Tinjauan Tentang Pembelajaran Aqidah Akhlak

1. Pengertian Aqidah Akhlak

Aqidah dan akhlak terdiri dari dua kata, aqidah dan akhlak, berikut

ini pengertian akhidak dan akhlak:

a. Pengertian Aqidah

Aqidah adalah bentuk masdar dari kata (‘aqoda, ya’qidu, ’aqdan-

‘aqidatan) yang berarti simpulan, ikatan, sangkutan, perjanjian dan

kokoh. Sedang secara teknis aqidah berarti iman, kepercayaan dan

keyakinan. Dan tumbuhnya kepercayaan tentunya di dalam hati,

sehingga yang dimaksud aqidah adalah kepercayaan yang menghujam

atau tersimpul di dalam hati.21

Sedangkan menurut istilah aqidah adalah hal-hal yang wajib

dibenarkan oleh hati dan jiwa merasa tentram kepadanya, sehingga

menjadi keyakinan kukuh yang tidak tercampur oleh keraguan.22

b. Pengertian Akhlak

Sedang pengertian akhlak secara etimologi berasal dari kata

“Khuluq” dan jama’nya “Akhlaq”, yang berarti budi pekerti, etika,

moral. Demikian pula kata “Khuluq” mempunyai kesesuaian dengan

“Khilqun”, hanya saja khuluq merupakan perangai manusia dari dalam

21
Tadjab, Muhaimin, Abd. Mujib, Dimensi-Dimensi Studi Islam (Surabaya: Karya
Abditama, 1994) Hlm. 241-242
22
Abdullah bin ‘Abdil Hamid al-Atsari, Panduan Aqidah Lengkap (Bogor: Pustaka Ibnu
Katsir, 2005) Hlm. 28
diri (ruhaniah) sedang khilqun merupakan perangai manusia dari luar

(jasmani).23

Menurut Prof. Dr. Ahmad Amin, yang disebut akhlak itu ialah

kehendak yang dibiasakan. Artinya kehendak itu bila membiasakan

sesuatu, maka kebiasaan itulah yang dinamakan akhlak. Dalam

penjelasan beliau, kehendak ialah ketentuan dari beberapa keinginan

sesudah bimbang, sedangkan kebiasaan ialah perbuatan yang diulang-

ulang sehingga mudah dikerjakan. Jika apa yang bernama kehendak itu

dikerjakan berulang-kali sehingga menjadi kebiasaan, maka itulah

yang kemudian berproses menjadi akhlak.24

Sedangkan Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun

meliputi unsur-unsur manusiawai, material, fasilitas, perlengkapan,

dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan

pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari

siswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratorium.

Material, meliputi buku-buku, papan tulis, dan lapur, gambargrafi,

slide dan film, audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan,

terdiri dari ruangan kelas, perlengkapan audio visual, juga komputer.

Prosedur, meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi,

praktik, belajar, ujian, dan sebagainya.25 Pembelajaran adalah upaya

23
Ibid., Hlm. 243
24
Tim Dosen Agama Islam, Pendidikan Agama Islam Untuk Mahasiswa (Malang: IKIP
Malang, 1995) Hlm. 170
25
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta, 2007, hlm. 57.
guru untuk mengorganisasikannya lingkungan untuk menciptakan

kondisi belajar bagi peserta didik.

Jadi pembelajaran aqidah akhlak adalah segala sesuatu yang

yang di setting guru sebagai upaya menyiapkan peserta didik untuk

mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah SWT dan

merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan

sehari-hari berdasarkan Qur’an dan Hadits melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman

2. Tujuan Pendidikan Aqidah Akhlak

Pendidikan aqidah akhlak menurut Moh. Rifai adalah sub mata

pelajaran pada jenjang Pendidikan Dasar yang membahas ajaran agama

Islam dalam segi aqidah dan akhlak. Mata pelajaran aqidah akhlak juga

merupakan bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

memberikan bimbingan kepada siswa agar memahami, menghayati,

meyakini kebenaran ajaran Islam, serta bersedia mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari.26

Dengan demikian pendidikan aqidah akhlak adalah upaya sadar

dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal,

memahami, menghayati dan mengimani Allah SWT dan

merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-

hari berdasarkan Qur’an dan Hadits melalui kegiatan bimbingan,

26
Moh. Rifai, op, cit Hlm. 5
pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman. Dibarengi tuntutan

untuk menghormati penganut agama lain dan hubungannya dengan

kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat hingga terwujud

kesatuan dan persatuan bangsa.27

Setiap kegiatan pendidikan merupakan bagian dari suatu proses

yang diharapkan untuk menuju kesuatu tujuan. Dimana tujuan pendidikan

merupakan suatu masalah yang sangat fundamental dalam pelaksanaan

pendidikan, sebab dari tujuan pendidikan akan menentukan kearah mana

remaja itu dibawa. Karena pengertian dari tujuan itu sendiri yaitu suatu

yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai.28

Adapun tujuan pendidikan aqidah akhlak menurut beberapa para ahli

adalah sebagai berikut:

Tujuan akhlak yaitu supaya dapat terbiasa atau melakukan yang

baik, indah, mulia, terpuji, serta menghindari yang buruk, jelek, hina,

tercela. Dan supaya hubungan kita dengan Allah SWT dan dengan sesama

makhluk selalu terpelihara dengan baik dan harmonis.29

Menurut Mohd. Athiyah Al-Abrasyi tujuan dari pendidikan moral

atau akhlak dalam Islam ialah untuk membentuk orang-orang yang

bermoral baik, keras kamauan, sopan dalam bicara dan perbuatan, mulia

27
DEPAG, Kurikulum Dan Hasil Belajar (Aqidah Akhlak Madrasah) Tsanawiyah
(Jakarta: Departemen Agama, 2003) Hlm. 2
28
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1996) Hlm. 29
29
Barmawie Umary, Materi Akhlak (Solo: CV. Ramadhani, 1991) Hlm. 2
dalam tingkah laku dan perangai, bersifat bijaksana, sempurna, sopan dan

beradab, ikhlas, jujur dan suci.30

Sedangkan Menurut Moh. Rifai tujuan pendidikan aqidah akhlak

yaitu sebagai berikut:

a. Memberikan pengetahuan, penghayatan dan keyakinan kepada siswa

akan hal-hal yang harus diimani, sehingga tercermin dalam sikap dan

tingkah lakunya sehari-hari.

b. Memberikan pengetahuan, penghayatan, dan kemauan yang kuat untuk

mengamalkan akhlak yang baik, dan menjauhi akhlak yang buruk, baik

dalam hubungannya dengan Allah, dengan dirinya sendiri, dengan

sesama manusia, maupun dengan alam lingkungannya.

c. Memberikan bekal kepada siswa tentang aqidah dan akhlak untuk

melanjutkan pelajaran ke jenjang pendidikan menengah.31

Berdasarkan rumusan-rumusan di atas, maka dapat penulis ambil

suatu kesimpulkan bahwa tujuan pendidikan aqidah akhlak tersebut sangat

menunjang peningkatan keimanan dan ketaqwaan siswa kepada Allah

SWT serta dapat memberikan pengetahuan sekitar pendidikan agama

Islam kearah yang lebih baik.

30
Mohd. Athiyah Al-Abrasyi, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta: Bulan
Bintang, 1984) Hlm. 104
31
Moh. Rifai, Op. Cit., Hlm. 5
3. Ruang Lingkup Pendidikan Aqidah Akhlak

Ruang lingkup merupakan obyek utama dalam pembahasan

pendidikan aqidah akhlak. Maka ruang lingkup pendidikan aqidah akhlak

menurut Moh. Rifai meliputi:

a. Hubungan manusia dengan Allah.

Hubungan vertikal antara manusia dengan Khaliqnya mencakup

dari segi aqidah yang meliputi: iman kepada Allah, iman kepada

malaikat-malaikat-Nya, iman kepada kitab-kitab-Nya, dan iman

kepada rasul-Nya, iman kepada hari akhir dan iman kepada qadha-

qadar-Nya.

b. Hubungan manusia dengan manusia.

Materi yang dipelajari meliputi: akhlak dalam pergaulan hidup

sesama manusia, kewajiban membiasakan berakhlak yang baik

terhadap diri sendiri dan orang lain, serta menjauhi akhlak yang buruk.

c. Hubungan manusia dengan lingkungannya.

Materi yang dipelajari meliputi akhlak manusia terhadap alam

lingkungannya, baik lingkungan dalam arti luas, maupun makhluk

hidup selain manusia, yaitu binatang dan tumbuh-tumbuhan.32

32
Ibid., Hlm. 6
C. Tinjauan Tentang Media Gambar

Sebelum menjelaskan tentang media gambar terlebih dulu akan kami

jelaskan tentang media pengajaran untuk lebih memperjelas tentang arti

penting media dalam setiap pembelajaran

1. Media Pengajaran

a. Pengertian Media Pengjaran

Kata media merupakan bentuk jamak dari medium yang berarti

perantara, sedangkan menurut istilah adalah wahana pengantar pesan.

Beberapa teknologi pengajaran, banyak memberikan batasan definisi

tentang media pengajaran, diantaranya:

1. Menurut AECT (Association of Education end Communication

Tecnonology) memberi batasan mengenai media sebagai segala

bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan

atau informasi.

2. Menurut NEA (National Education Assocation) menyatakan bahwa

media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio

visual serta peralatannya. Dan hendakanya dapat dimanupulasi, dilihat,

didengar dan dibaca.

3. Gagne menyatakan bahwa, media adalah berbagai jenis komponen

dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.


4. Briggs berpendapat, media adalah segala alat fisik yang dapat

menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar, misalnya

buku, film bingkai, kaset dan lain-lain.33

Perkembangan selanjutnya Martin dan Briggs (1986) memberikan

batasan mengenai media pembelajaran yaitu mencakup semua sumber

yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dengan siswa.34

Kesimpulan dari berbagai pendapat di atas adalah:

1. Media adalah wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya

ingin diteruskan kepada penerima pesan tersebut

2. Bahwa materi yang ingin disampaikan adalah pesan instruksional

3. Tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya proses belajar pada

penerima pesan (anak didik)

Berdasarkan beberapa batasan tentang media pengajaran, maka

dapat dikemukakan ciri-ciri umum yang terkandung dalam media

pengajaran, antara lain:

1. Media pembelajaran memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal

sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu yang dapat dilihat,

didengar atau diraba dengan panca indera.

2. Media pembelajaran memiliki pengertian non fisik yang dikenal

sebagai soft ware (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang

33
Soetomo, Dasar-dasarInteraksi Belajar Mengajar, Usaha Nasional, Surabaya, 1993,
hlm 197-198
34
Opcit. Muhaimin dkk, hlm. 91
terdapat dalam perangkat keras yang meupakan isi yang ingin

disamapaikan kepada siswa.

3. Penekanan media pembelajaran terdapat pada visual dan audio.

4. Media pembelajaran memiliki pengertian alat bantu pada proses

belajar baik dalam kelas maupun di luar kelas.

5. Media pembelajaran digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi

guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.

6. Media pembelajaran dapat digunakan secara massa (misalnya: radio,

televisi) kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya: slide, film,

vidio,OHP) atau perorangan (misalnya: modul, komputer, radio,

tape/kaset video recorder).

7. Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang

berhubungan dengan suatu ilmu.35

Jadi dari batasan-batasan dan ciri-ciri umum di atas media

pengajaran berupa hard ware dan soft ware dan bisa dilihat serta didengar

dan juga bisa membantu guru untuk memperlancar dalam proses belajar

mengajar sehingga terjadi komunikasi dan interaksi edukatif. Dan

membantu mempermudah siswa dalam memahami pesan yang

disampaikan oleh guru.

b. Kriteria Pemilihan Media Pengajaran

Dalam memilih media pembelajaran sebaiknya memperhatikan

kriteria-kriteria sebagai berikut:

35
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta , 2002, hlm
6-7
1. Ketepatannya dengan tujuan pembelajaran dipilih atas dasar tujuan-

tujuan instruktional yang telah ditetepkan.

2. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, bahan pelajaran yang sifatnya

fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan

media agar lebih mudah difahami.

3. Kemudahan memperoleh media, media yang diperlukan mudah

diperoleh, setidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar.

4. Keterampilan guru dalam menggunakannya, guru mampu

menggunakannya, dengan baik dalam proses belajar mengajar.

5. Tersedia waktu untuk menggunakannya.

6. Sesuai dengan taraf berfikir siswa, memilih media pembelajaran sesuai

dengan taraf berfikir siswa sehingga makna yang terkandung di

dalamnya dapat difahami oleh siswa.36

Dengan kriteria pemilihan media di atas, guru akan lebih mudah

menggunakan media mana yang dianggap tepat untuk membantu dalam

proses belajar mengajar sehingga dengan adanya media yang tepat dapat

melaksanakan proses belajar mengajar dengan efektif dan efisien.

c. Fungsi dan Manfaat Media Pengajaran

Secara umum media pengajaran mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas,

sehingga mempermudah siswa dalam memahami pesan tersebut.

2. Mengatasi keterbatasan ruang waktu dan daya indera.

36
Nana Sudjana, rivai, M edia Pengajaran, Sinar Baru, Bandung,1991, hal. 4-5
3. Menarik perhatian siswa dalam proses belajar mengajar.

4. Menimbulkan gairah belajar pada siswa.

5. Memungkinkan terjadinya interaksi yang lebih langsung antara anak

didik dengan lingkungan dan kenyataan.

6. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan

dan minatnya.

7. Mempersamakan pengalaman dan persepsi antar siswa dalam

menerima pesan.37

Menurut Oemar Hamalik, manfaat dari penggunaan media dalam

proses belajar mengajar adalah:

1. Meletakkan dasar-dasar yang konkret dalam berfikir dan mengurangi

verbalisme

2. Memperbesar perhatian siswa dalam proses belajar mengajar

3. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan proses

belajar mengajar dan membuat pelajaran yang mantap

4. Menumbuhkan pemikiran yang teratur, lentur dan kontinue terutama

melalui gambar hidup membantu tumbuhnya pengertian yang dapat

membantu perkembangan kemampuan berbahasa

5. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain

dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam

belajar.38

37
Opcit, Arief S, dkk hlm. 16
38
Azhar Arsad, Media Pengajaran, P.T. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997, hlm. 15.
2. Pengertian Media Gambar

Media gambar adalah media yang paling umum dipakai. Gambar

merupakan bahasa yang umum yang dapat dimengerti dan dinikmati di

mana-mana. Sebagaimana pepatah Cina mengatakan “sebuah gambar

berbicara lebih banyak daripada seribu bahasa”. Dalam penggunaan media

pembelajaran ini, gambarnya harus disesuaikan dengan tujuan yang ingin

dicapai.39

Pengertian gambar adalah goresan/torehan/symbol untuk sekedar

memberikan penjelasan40. Media gambar adalah wahana pengantar pesan

yang menggunakan gambar sebagai alat bantu. Gambar ini merupakan alal

visual yang efektif karena dapat divisualisasikan sesuatu yang akan

dijelaskan dengan kongkrit dan realistis. Informasi yang disampaikan

dapat dimengerti dengan mudah karena hasil yang diragakan lebih

mendekati kenyataan yang diperlihatkan kepada anak-anak. Dan hasil

yang diterima oleh anak-anak akan sama. Gambar ini dapat mengatasi

ruang dan waktu. Sesuatu yang terjadi ditempat lain dapat dilihat oleh

orang lain dari tempat kejadian setelah peristiwa tersebut terjadi atau telah

berlalu.41

Gambar merupakan salah satu media pengajaran yang amat dikenal

di dalam setiap pengajaran. Hal itu disebabkan kesederhnaanya, tanpa

39
Opcit Arif s dkk hlm 29
40
http://benichi.wordpress.com/2009/01/20/pengertian-gambar-
41
Asnawir dan Usman Basyirudin . media pembelajaran, hlm 47
memerlukan kelengkapan dan tidak perlu diproyeksikan untuk

mengamati.42

Beberapa alasan penggunaan media gambar sebagai media

pengajaran, adalah sebagai berikut:

1. Bersifat kongkrit, para siswa akan dapat melihat jelas sesuatu yang

dibicarakan atau didiskusikan.

2. Dapat mengatasi ruang dan waktu, melaui gambar dapat diperlihatkan

peristiwa yang telah berlalu.

3. Dapat mengatasi kekurangan daya mampu indra penglihatan manusia.

Misalnya benda kecil yang tidak dapat dilihat dengan indra penglihatan

dapat diperbesar sehingga menjadi nampak, dan dapat dilihat.

4. Dapat diguanakan untuk menjelaskan suatu masalah.

5. Mudah didapat dan murah biayanya, karena mengandung nilai

ekonomis.

6. Mudah digunakan baik untuk perorangan, maupun untuk kelompok.

3. Kelebihan Media Gambar

Kelebihan dari media gambar, antara lain adalah:

1. Kelebihan media gambarsifatnya kongkrit dan realistis dalam

memunculkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal

semata.

2. Dapat mengatsi ruanmg dan waktu

42
Opcit, Sudjana, rivai. 1991. Hlm 71
3. Dapat mengatasi pengamatan panca indra

4. Dapat memperjelas masalah dlam bidang apa saja, dan dapat

digunakan untuk semua orang tanpa memandang tingkat usia.

5. Murah harganya dan gampang didapat. 43

4. Kelemahan Media Gambar

Selain kelebihan-kelebihan diatas, gambar juga memiliki

kelemahan, yaitu

1. Gambar hanya menekankan pada persepsi indra mata saja

2. Gambar yang terlalu komplek kurang efektif untuk kegiatan

pembelajaran.

3. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.

5. Kriteria Pemilihan Gambar Yang Baik

1. Harus autentik

Gambar tesebut haruslah secara jujur melukiskan situasi seperti yang

sebenarnya.

2. Sederhana

Komposisinya hendaklah cukup jelas menunjukkan poin-poin dalam

gambar.

43
Asnawir dan usman Basyirudin, opcit hlm 50
3. Kejelasan ukurannya dan ukuran yang cukup.

Gambar haruslah jelas, serta tidak kalah pentingnya adalah ukuran

gambar, yang disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga tampak jelas ke

seluruh siswa.

4. gambar hendaknya mengandung gerak atu perbuatan.

Yaitu gambar yang menunjukkan obyek dengan memperlihatkan

aktifitas tertentu

5. sesuai dengan tujuan

Gambar haruslah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai.

6. Menarik

Gambar haruslah gambar yang memikat perhatian anak anak.

6. Prinsip-Prinsip Penggunaan Gambar

Beberapa prinsip yang harus dalam menggunakan ganbar-gambar

sebagai media visual, dalam setiap pengajaran, antara lain:

1. pergunakanlah gambar-gambar untuk tujuan-tujuan pelajaran yang

spesifik, yaitu dengan cara memilih gambar tertentu yang akan

mendukung penjelasan inti pelajaran atau pokok-pokok pelajaran.

2. Padukan gambar-gambar pada pelajaran, sebab keefektifan pemakaian

gambar-gambar didalam proses belajar mengajar, diperlukan

keterpaduan.
3. Pergunakanlah gambar-gambar tersebut sedikit saja, sedikit namun

selektif mempergunakan gambar yang mengandung makna.

4. Kurangilah kata-kata dalam gambar, oleh karena gambar itu justru

sangat penting dalam mengembangkan kata-kata, ide maupun gagasan.

5. Mendorong pernyataan yang kreatif, melalui gambar-gambarpara

siswa akan didorong untuk mengembangkan keterampilan berbahasa

lisan dan tulisan, seni gambar, dan bentuk bentuk kegiatan lainnya.

6. Mengevaluasi kemajuan kelas, bisa juga dengan memanfaatkan

gambar-gambar baik secara umum maupun secara khusus. 44

D. Tinjauan Tentang Metode Resitasi

1. Pengertian Metode Resitasi

Secara etimologi, istilah metode berasal dari bahasa Yunani

“metodos”. Kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu “metha” yang berarti

melalui atau melewati dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Metode

berarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.45 Dalam bahasa

Arab metode disebut “thariqat”, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,

“metode” adalah “cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai

maksud.”46 Metode juga bisa diartikan sebagai cara melakukan suatu

44
Sudjana, rivai. Op cit, hal 74-75
45
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Ciputat: Ciputat Press,
2002, hal.40
46
Opcit, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1995, hal.652
kegiatan atau cara melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan

konsep-konsep secara sistematis.47

Yang dimaksud dengan metode resitasi atau penugasan adalah

metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar

siswa melakukan kegiatan belajar, yang mana kegiatan itu dapat dilakukan

di dalam kelas, di halaman sekolah, di laboratorium, di perpustakaan, di

rumah ataupun dimana saja asal tugas itu dapat diselesaikan.48

Ada lagi yang menyebutkan bahwa metode Resitasi adalah suatu

cara mengajar yang dicirikan dengan adanya kegiatan perencanaan antara

murid dengan guru mengenai suatu persoalan atau problem yang harus

diselesaikan murid dalam jangka waktu tertentu yang disepakati bersama

antara murid dengan guru. 49

Teknik resitasi biasanya digunakan dengan tujuan agar siswa

memiliki hasil belajar yang mantap karena siswa melaksanakan pelatihan

selama melakukan tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mengalami

situasai dan pengalaman yang berbeda sewaktu menghadapi masalah-

masalah baru. Disamping itu untuk memperoleh pengetahuan dari

pelaksanaan tugas yang dapat memperluas dan memperkaya pengetahuan

serta keterampilan siswa di sekolah, melalui kegiatan-kegiatan di luar

sekolah itu. Dengan kegiatan melaksanakan tugas, siswa aktif belajar dan

merasa terangsang untuk meningkatkan belajar yang lebih baik, memupuk

inisiatif dan berani bertanggung jawab. Banyak tugas yang harus


47
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004, hal.201
48
Zuhairini, Metode Khusus Pendidikan Agama, Surabaya : Biro ilmiah, 1983, hal 82
49
Djadjadisastra Jusuf, Metode-metode Mengajar, Bandung : 1981, hal : 46
dikerjakan siswa, diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk selalu

memanfaatkan waktu sesunguhnya untuk melakukan hal-hal yang

menunjang belajarnya dengan mengisi kegiatan-kegiatan yang berguna

dan konstruktif.

Dalam percakapan sehari-hari metode ini dikenal dengan sebutan

pekerjaan rumah (PR), tetapi sebenarnya metode ini terdiri dari tiga fase,

antara lain :

(1) Pendidik memberi tugas.

(2) Anak didik melaksanakan tugas (belajar).

(3) Siswa mempertanggung jawabkan apa yang telah dipelajari (resitasi).

Metode resitasi ini diberikan untuk merangsang anak agar tekun,

rajin, dan giat belajar, sehingga pada saat kegiatan belajar mengajar

mereka sudah siap sebelumnya. Selain itu metode ini diberikan karena

dirasa bahan pelajaran terlalu banyak sementara waktu yang ada terlalu

sedikit, dalam artian bahan banyak tapi waktu kurang seimbang. Agar

bahan yang diberikan dapat sesuai dengan waktu yang ada maka metode

ini bisa digunakan. Metode resitasi (tugas) dapat berupa antara lain:

1. Menyusun karya tulis

2. Menyusun laporan mengenai bahan bacaan atau menyusun berita.

3. Menjawab pertanyaan yang ada dalam buku

4. Tugas lain yang dapat menunjang keberhasilan siswa, dll50

50
Opcit Drs. H. Abu Ahmadi, Drs. Joko Tri Prasetya 1997, hal 134-136
Pemberian tugas atau resitasi dapat diberikan diawal pelajaran

ataupun diakhir pelajaran, baik itu secara individu atau secara kelompok,

di dalam kelas atau di luar kelas. Dalam pemberian tugas atau resitasi ini

agar dapat berhasil dalam pelaksanaannya, maka seorang guru harus

memperhatikan beberapa-beberapa hal sebagai berikut :

1. Merumuskan tujuan khusus dari tugas yang diberikan.

2. Mempertimbangkan betul-betul apakah pemilihan teknik resitasi itu

telah tepat untuk mencapai tujuan yang dirumuskan

3. Merumuskan tugas-tugas dengan jelas dan mudah di mengerti. Namun

sebelumnya guru perlu mendalami alasan-alasan dalam memberi tugas

itu, perlu tidaknya, bermanfaat bagi siswa.

4. Menetapkan bentuk resitasi yang akan dilaksanakan, sehingga siswa

pasti mengerjakannya, karena bentuknya telah pasti.

5. Menyiapkan alat evaluasi, sehingga setelah resitasi selesai dilaporkan

di depan kelas atau didiskusikan atau untuk tanya jawab, guru segera

bisa mengevaluasi hasil kerja siswa itu. 51

Selain beberapa poin diatas yang harus diperhatikan oleh guru

yaitu setiap pemberian tugas diharapkan agar mengecek tugas yang

diberikan, sudah dikerjakan atau belum, kemudian dievaluasikan untuk

memotivasi siswa dan untuk mengetahui hasil kerja siswa. Dengan

demikian dapat bertanggung jawab terhadap tugasnya, selain itu siswa

dapat lebih termotivasi untuk mempelajari materi yang akan disampaikan,

51
Opcit, Roestiya, 1991. hal : 136
sehingga ketika menerima pelajaran sudah siap, dan kegiatan belajar

mengajar dapat berjalan dan sesuai dengan apa yang di inginkan.

2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Resitasi

Dalam penggunaan suatu metode itu pasti tidak akan lepas dari

suatu kelebihan dan kekurangan, begitu pula dengan metode ini. Adapun

kelebihan dan kekurangan dari metode resitasi sebagai berikut :

a. Kelebihan Metode Resitasi

1. Hasil pelajaran lebih tahan lama dan membekas dalam ingatan siswa.

2. Siswa belajar dan mengembangkan daya berpikir, daya inisiatif, daya

kreatif, tanggung jawab sdan melatih diri sendiri.

3. Dapat mempraktekkan hasil teori atau konsep dalam kehidupan yang

nyata atau masyarakat.

4. Dapat mempraktekkan hasil teori atau konsep dalam kehidupan yang

nyata atau masyarakat.

5. Dapat memperdalam pengetahuan siswa dengan spesialisasi tertentu

6. sangat berguna untuk mengisi kekosongan waktu agar siswa dapat

melakukan hal-hal yang bersifat konstruktif. 52

b. Kekurangan Metode Resitasi (tugas)

1. Dapat menimbulkan keraguan, karena adanya kemungkinan pekerjaan

yang diberikan kepada siswa justru dikerjakan oleh orang lain atau

kemungkinan siswa meniru pekerjaan temannya.

52
M. Basyiruddin Usman, Metedologi Pembelajaran Agama Islam, Ciputat Pers, 2002
,hal 48
2. Guru tidak dapat mengawasi langsung pelaksanaan tugas, sehingga

siswa tidak menghayati sendiri proses belajar mengajar itu sendiri..

3. Guru sering mengalami kesukaran dalam pemberian tugas yang sesuai

dengan kemampuan yang dimiliki siswa, karena adanya perbedaan

individu, intelegensi dan kematangan mental masing-masing individu.

4. Bilamana tugas terlalu dipaksakan dapat menimbulkan terganggunya

kestabilan mental dan pikiran siswa.

5. Siswa mengalami kesukaran untuk mengerjakan, karena siswa terlalu

banyak tugas dari beberapa mata pelajaran.

6. Dapat menggu pertumbuhan siswa, karena tidak mempunyai waktu

lagi untuk melakukan kegiatan lain yang perlu untuk perkembangan

jasmani dan rohani pada usianya. 53

3. Penggunaan Metode Resitasi Dalam Meningkatkan Kesiapan Belajar

dan Prestasi Belajar Siswa.

Dalam penggunaan metode resitasi, ada beberapa langkah yang

akan dilakukan oleh pengajar, antara lain:

a. Fase Memberikan Tugas.

Yaitu guru memberikan tugas pada siswa baik itu secara individu

maupun kelompok. Dan hasil yang diperoleh dapat sesuai dengan yang di

inginkan, hendaknya tugas yang diberikan pada siswa memperhatikan:

53
Ibid, hal: 48
1. Tujuan yang akan dicapai.

2. Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang

ditugaskan tersebut

3. Sesuai dengan kemampuan siswa.

4. Ada petunjuk atau sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa.

5. Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut.

b. Langkah pelaksanaan.

1. Diberikan bimbingan atau pengawasan.

2. Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja.

3. Diusahakan dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain.

4. Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang mereka peroleh dan

sistematis.

c. Fase mempertanggung jawabkan Tugas

Hal yang harus dikerjakan siswa pada fase ini, antara lain:

1. Laporan siswa baik lisan atau tertulis dari apa yang telah

dikerjakannya.

2. Ada tanya jawab atau diskusi kelompok.

3. Penelitian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun non tes atau

cara lainnya.

Dengan fase mempertanggung jawabkan inilah yang disebut

dengan resitasi.

Sedangkan juga pemberian tugas yang dapat dilakukan dengan

beberapa cara, yaitu:


1. Siswa diberi tugas mempelajari bagian dari suatu buku atau teks, baik

secara kelompok atau individu, diberi waktu tertentu untuk

mengerjakanya, kemudian murid yang bersangkutan mempertanggung

jawabkanya.

2. Siswa diberi tugas untuk melaksanakan sesuatu yang tujunnya melatih

mereka dalam hal yang bersifat kecakapan mental dan motorik.

3. Siswa diberi tugas untuk mengatasi masalah tertentu dengan cara

mencoba untuk memecahkannya, dengan tujuan agar siswa terbiasa

berfikir secara ilmiah dalam memecahkan suatu permasalahan.

4. Siswa diberi tugas untuk mengerjakan suatu proyek, dengan tujuan

agar siswa terbiasa untuk bertanggung jawab terhadap penyalesaian

suatu masalah yang telah disediakan dan bagaimana mengelola

selanjutnya.

Dalam pemberian metode tugas atau resitasi ini supaya bisa sesuai

dengan yang diinginkan maka ada beberapa syarat yang harus diketahui

oleh pendidik dan anak didik yang diberi tugas, yaitu:

1. Tugas yang diberikan harus berkaitan dengan pelajaran yang telah

mereka pelajari, sehingga murid di samping sanggup mengerjakan juga

sanggup menghubungkan dengan pelajaran-pelajaran tertentu.

2. Guru harus dapat mengukur dan memperkirakan bahwa tugas yang

diberikan kepada siswa akan dapat dilaksanakannya karena sesuai

dengan kesanggupan dan kecerdasan yang dimilikinya.


3. Guru harus menanamkan kesadaran murid bahwa tugas yang diberikan

pada siswa akan dikerjakan atas kesadaran sendiri yang timbul dari

hati sanubarinya.

4. Jenis tugas yang diberikan harus benar-benar dimengerti sehingga

murid tidak ada keraguan dalam mengerjakannya.54.

54
Darajat Zakiyah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaktif Edukatif, PT. Rieneka Cipta,
Jakarta: : 2000, Hal : 78-80
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain dan Jenis Penelitian

Dalam skripsi ini, data yang dikumpulkan berasal dari hasil observasi,

catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan memo dan dokumen resmi

lainnya, oleh karena itu, penelitian ini termasuk penelitian kualitatif

deskriptif.55

Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas

(Classroom Action Research), dengan jenis kolaboratif partisipatoris yaitu

partisipasi antara guru, peneliti, dan siswa dalam proses pembelajaran.

Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang bertujuan

meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, yang pada

dasarnya melekat pada terlaksananya misi profesional pendidikan yang

diemban guru. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan

terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan

dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan

oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.56

Menurut T. Raka Joni dalam F.X Soedarsono penelitian tindakan kelas

merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan

yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari tindakan-

55
Lexy J Moloeng, Metodologi penelitaian kualitatif. (Bandung: Remaja Rosda Karya,
2007), hlm: 11
56
Suharsimi Arikunto, dkk., “Penelitian Tindakan Kelas”, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),
hlm. 3.
tindakan yang dilakukannya itu serta memperbaiki kondisi-kondisi dimana

praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan.57

Dengan demikian penelitian tindakan kelas diartikan sebagai upaya

guru atau penelitian yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan

kegiatan pembelajaran dalam mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran

dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia faktual lainnya.

Setiap penelitian mempunyai karakteristik tertentu yang membedakan

dengan penelitian yang lain. Penelitian tindakan mempunyai karakteristik

tersendiri. Adapun ciri dari penelitian tindakan antara lainsebagai berikut:

1. Bersifat situasional kontekstual yang terkait dengan mendiaknosis dan

memecahkan masalah dalam konteks tertentu.

2. Menggunakan pendekatan yang kolaboratif.

3. Bersifat partisipatori (jika penelitian tindakan dilakukan secara tim), yakni

masing-masing anggota tim ikut mengambil bagian dalam pelaksanaan

penelitiannya.

4. Bersifat self evaluative, yakni peneliti melakukan evaluasi sendiri secara

kontinu untuk meningkatkan praktik kerja.

5. Prosedur penelitian tindakan bersifat on the sport yang didesain untuk

mengalami sasalah konkret yang ada ditempat itu juga.

6. Temuannya diterpkan segera dan perspektif jangka panjang.

7. Memiliki sifat keluwesan dan adiktif.58

57
Soedarsono F.X, Aplikasi Penelitian Tindakan Kelas, Departemen Pendidikan
Nasional, hlm. 2
58
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosian dan Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2006), hlm. 72
Dijelaskan oleh Wahidmurni dalam bukunya Penelitian Tindakan

Kelas;

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) termasuk penelitian dengan


pendekatan kualitatif, walaupun data dapat berupa data
kuantitatif dan data kualitatif. PTK berbeda dengan penelitian
formal lainnya, sebab pada dasarnya penelitian formal lainnya
menguji hipotesis dan membangun teori yang bersifat umum
(general). PTK lebih bertujuan untuk memperbaiki kerja
pembelajaran di kelas, sifatnya kontekstual dan hasilnya tidak
untuk digeneralisi, mengingat karakteristik siswa, kondisi
kelas/sekolah/madrasah berbeda.59

Perbedaan antara penelitian formal lainnya dengan PTK adalah

sebagaimana disajikan dalam tabel berikut:60

TABEL 3.1.
PERBEDAAN ANTARA PENELITIAN FORMAL
LAINNYA DENGAN PTK
No. Penelitian Formal Lainnya PTK
1. Dilakukan orang luar, guru Dilakukan oleh guru/dosen
dosen yang berkaaitan dengan
pembelajaran
2. Menggunakan analisis statistik Menggunakan analisis
lebih rumit statistik sederhana
3. • Mengembangkan/menguji Memperbaiki pembelajaran
teori secara langsung
• Memperbaiki pembelajaran
secara tidak langsung

59
Wahidmurni, Penelitian Tindakan Kelas, (Malang: UM Press, 2008), hlm. 18
60
Ibid. hlm.. 19
Secara sederhana, PTK dilaksanakan berupa proses pengkajian berdaur

(cyclycal) yang terdiri dari 4 tahap seperti yang terlihat seperti gambar berikut:

Merencanakan Melakukan Tindakan

Mengamati Merefleksi

Gambar 3.1. Kajian Berdaur 4 Tahap dalam PTK

Setelah dilakukan refleksi atau renungan yang mencakup analisis,

sintesis, dan penelitian terhadap hasil pengamatan dari proses serta hsil

tindakan biasanya ada beberapa masalahan atau pemikiran baru yang perlu

mendapat perhatian sehingga pada gilirannya perlu dilakukan perencanaan

ulang, tindakan ulang, pengamatan ulang, serta diikuti refleksi ulang. Tahap-

tahap kegiatan ini berulang, sampai suatu permasalahan dianggap telah

teratasi.

B. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini peneliti di lapangan menjadi syarat utama,

peneliti mengumpulkan data dalam latar alamiah, di mana peneliti bertindak

sebagai instrumen kunci. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti

melakukan pengambilan data berupa hasil pengamatan dan hasil belajar siswa.

Hasil pengamatan dicatat pada lembar observasi tentang perilaku siswa. Selain

itu peneliti juga berperan sebagai perencana dan pelaksana tindakan kelas

yang terlibat langsung, pengumpul dan penganalisis data dan akhirnya


menjadi pelapor hasil penelitian. Secara terperinci instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah:

1. Pedoman pengamatan untuk menggali data tentang suasana kelas pada saat

pembelajaran sedang berlangsung.

2. Kegiatan siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.

3. Nilai hasil tugas diskusi di kelas dan nilai tes ulangan harian.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MI Ar-Rahmah yang tepatnya terletak di

jalan Sidodadi no. 28 dusun Bendo Desa Sukolilo kecamatan Jabung

kabupaten Malang. Letaknya meskipun sedikit ke dalam akan tetapi MI ini

merupakan salah satu MI yang paling diminati dikarenakan fasilitas yang

dimilkinya, berupa kondisi kelas yang memadai, laboratorium komputer,

Laboratorium bahasa, Perpustakaan, Masjid, dll. Dan di MI Ar-Rahmah ini

masih belum ada penelitian tentang penggunaan media gambar dan metode

resitasi dalam meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak.

D. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data adalah subyek darimana data

dapat diperoleh.61 Jadi sumber data ini menunjukkan asal informasi. Data ini

harus diperoleh dari sumber data yang tepat. Jika sumber data tidak tepat maka

61
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Yogyakarta:
Rineka Cipta, 2002), hlm. 107
mengakibatkan data yang terkumpul tidak relevan dengan masalah yang

diselidiki.

Pengertian data menurut menurut adalah keseluruhan keterangan

mengenai segala hal yang berkaitan dengan penelitian. Berdasarkan

pernyataan ini maka dapat diambil sebuah pemahaman bahwa data adalah

suatu informasi yang ada kaitannya dan mendukung suatu penelitian, sehingga

diperoleh suatu hasil yang dapat dipertahankan. Data utama penelitian ini

mencakup:

1. Skor hasil tes siswa dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan, meliputi

skor hasil tes awal/ tes pengetahuan pra-syarat, hasil diskusi kelompok

siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung dan hasil tes pada

setiap akhir tindakan.

2. Hasil lembar observasi perilaku dan aktivitas siswa.

3. Hasil observasi dan catatan lapangan yang berkaitan dengan aktivitas

siswa pada saat pembelajaran aqidah akhlak berlangsung.

Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di MI

Ar-Rahmah. Alasan pengambilan kelas ini sebagai subyek penelitian adalah

karena berdasarkan observasi dan interview dengan kesiswaan dan guru mata

pelajaran Aqidah Akhlak, didapatkan:

1. Siswa kurang bersemangat dalam kegiatan pembelajaran Aqidah Akhlak.

2. Siswa merasa tertekan terhadap pembelajaran materi Aqidah Akhlak

disebabkan guru selalu menerapkan metode ceramah.

3. Nilai siswa yang rendah.


E. Tekhnik Pengumpulan Data

Data yang akurat akan bisa diperoleh ketika proses pengumpulan data

tersebut dipersiapkan dengan matang. Dalam penelitian ini akan digunakan

beberapa cara untuk mengumpulkan data selama proses penelitian, yaitu:

a) Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan jalan

mengadakan pengamatan dan pencatatan sistematis terhadap kenyataan-

kenyataan yang akan diselidiki.

Metode observasi sering diartikan sebagai pengamatan, yaitu

kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan

seluruh alat indra (penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap dan

peraba).62

Dilihat dari hubungan antara observasi dan observan (yang

diobservasi), dapat dibedakan menjadi observasi partisipan dan observasi

non partisipan. Dalam observasi partisipan, observer berperan ganda yaitu

sebagai pengamat sekaligus menjadi bagian dari yang diamati..63

Berkaitan dengan judul skripsi ini maka peneliti melakukan

kegiatan observasi dengan cara partisipatif . Jadi peneliti terjun langsung

kelapangan dengan mengadakan pengamatan terhadap subyek terteliti

dengan mengambil bagian dalam suatu kegiatan.

Melalui tehnik observasi ini diperoleh data tentang; keadaan MI

Ar-Rahmah Jabung sebagai obyek penelitian, yang meliputi: PBM dikelas,


62
Ibid., hlm. 146
63
Iin Tri Rahayu dan Tristiadi Ardi Ardani, Observasi dan wawancara (Malang:
Banyumedia, 2004), hlm. 15
keadaan guru dan keadaan peserta didik, serta keadaan sarana dan

prasarananya.

b) Wawancara (Interview)

Menurut Hadi wawancara adalah metode pengumpulan data

dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik, dan

berlandaskan kepada tujuan penyelidikan.64

Sementara Suharsimi menjelaskan bahwa: Interview yang sering

juga disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan adalah sebuah dialog

yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh

informasi dari terwawancara (intervieer)".65

Dari kedua rujukan diatas, dapat memberi arahan dan landasan bagi

peneliti bahwa melalui kegiatan wawancara diharapkan memperoleh

pemahaman yang sama antara peneliti dengan subjek peneliti tentang

berbagai hal yang berkaitan dengan informasi yang diperlukan.

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data melalui interview

dengan guru pelajaran serta siswa kelas V MI Ar-Rahmah setiap diakhir

pembelajaran atau diawal pembelajaran tentang tanggapan siswa mengenai

media dan metode yang telah diterapkan oleh seorang guru.

c) Tes

Tes ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan

prestasi belajar, tes tersebut juga sebagai salah satu rangkaian kegiatan

64
Ibid., hlm. 63
65
Suharsimi, op.cit., hlm. 132
dalam penggunaan media gambar dan metode resitasi dalam pembelajaran

Aqidah Akhlak.

Tes yang dimaksud meliputi tes awal/ tes pengetahuan pra syarat,

yang akan digunakan untuk mengetahui penguasaan konsep materi

pelajaran sebelum pemberian tindakan. Selanjutnya tes pengetahuan pra

syarat tersebut juga akan dijadikan sebagai acuan tambahan dalam

mengelompokkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar, disamping

menggunakan nilai raport selanjutnya skor tes awal ini juga akan dijadikan

sebagai skor awal bagi penentuan poin perkembangan individu siswa.

Selain tes awal juga dilakukan tes pada setiap akhir tindakan, hasil

tes ini akan digunakan untuk mengetahui peningkatan prestasi dan

pemahaman siswa terhadap materi pelajaran melalui penggunaan media

gambar dan metode resitasi pada pelajaran Aqidah Akhlak.

d) Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah yaitu mencari data mengenai hal-hal

atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.66

Metode dokumentasi merupakan tekhnik pengumpulan data dengan

jalan memanfaatkan dokumen yang ada (bahan tertulis, gambar-gambar

penting atau film yang mendukung objektivitas peneliti).

66
Suharsimi, op.cit., hlm. 236
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang:

1. Latar belakang Sekolah

2. Data guru, siswa, karyawan dan struktur organisasi MI Ar-Rahmah

Jabung.

3. Data program-program sekolah yang direncanakan dalam

pembelajaran

4. Nilai prestasi belajar siswa

F. Analisis Data

Analisis merupakan tahap akhir terhadap apa yang dilakukan selama

berada di lapangan yang disertai dengan membuat laporan penelitian tindakan

kelas. Untuk menganalisa data yang telah diperoleh melalui observasi,

interview, dan dokumentasi maka peneliti menganalisis data yang telah

diperoleh untuk memastikan bahwa dengan penggunaan media gambar dan

metode resitasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap materi

pelajaran Aqidah Akhlak.

Adapun tujuan dari analisis data ini adalah sebagaimana berikut

diantaranya yaitu :

Mengumpulkan informasi aktual secara terperinci yang melukiskan gejala-

gejala yang ada, mengidentifikasi masalah dengan memeriksa data-data yang

memperlihatkan kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, melakukan

evaluasi atau (jika mungkin) membuat komparasi.

Maksud dari analisis data adalah proses mengorganisasikan dan

mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga
dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang

disarankan oleh data.67

Analisis data dapat dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu:

1. Menelaah semua data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara,

dokumentasi dan catatan lapangan.

2. Mereduksi data yang diperlukan dengan menyeleksi data tindakan

aktivitas seorang guru dan aktivitas murid dalam penggunaan media

gambar dan metode resitasi.

3. Menyajikan data atau memaparkan data dengan perhitungan frekuensi dan

prestasi data.

4. Menyimpulkan data yang telah tersedia.

Sebagai acuan analisis data yang bersumber dari Miles dan

Hubberman, tekhnik analisis data terdiri dari tiga tahapan pokok yaitu:

1. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data

“kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Reduksi data

bukanlah suatu hal yang terpisah dari analisis. Ia merupakan bagian dari

analisis. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan

mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga Kesimpulan-

kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

67
Lexy J. Moleong. Op. Cit., hlm: 280
2. Paparan Data

Alur penting yang kedua dari kegiatan analisis adalah penyajian

data. Kami membatasi suatu “penyajian” sebagai sekumpulan informasi

tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Dengan melihat penyajian-penyajian kita akan

dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan

lebih jauh menganalisis ataukah mengambil tindakan berdasarkan atas

pemahaman yang didapat dari penyajian-penyajian tersebut.

3. Penarikan Kesimpulan/ Verifikasi

Kegiatan analisis ketiga yang penting adalah menarik kesimpulan

dan verifikasi. Penarikan kesimpulan dalam pandangan kami, hanyalah

sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-

kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Peneliti yang

berkompeten akan menangani kesimpulan-kesimpulan itu dengan longgar,

tetap terbuka dan skeptis, tetapi kesimpulan sudah disediakan, mula-mula

belum jelas, namun dengan meminjam istilah klasik dari Glaser dan

strauss (1967) kemudian meningkat menjadi lerbih rinci dan mengakar

dengan kokoh.68

Dalam penelitian tindakan kelas berupa data kuantititif (nilai hasil

belajar siswa) dapat dianalisis secara deskriptif, misalnya mencari nilai rata-

rata, presentase keberhasilan belajar, dll.69

68
Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman, Analisis Data Kualitatifi, Tjejep Rohendi
Rohidi “Terj” (Jakarta: Universitas Indonesia, 1992), hlm. 16-19
69
Opcit, Prof suharsimi arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas hlm131
Untuk mengetahui perubahan hasil tindakan jenis data yang bersifat

kuantitatif yang didapatkan dari hasil evaluasi, dianalisis menggunakan

rumus:

P = Postrate – Base Rate x100 %


Base Rate
Keterangan:

P : Presentase peningkatan

Post rate : Nilai rata-rata sesudah Tindakan

Base rate : Nilai rata-rata sebelum tindakan.

(Rumus Data Kuantitatif dalam Penelitian Tindakan Kelas)70

G. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk memperoleh penyajian data yang akurat, maka dibutuhkan

pemeriksaan sumber data. Dalam hal ini, penulis menggunakan trianggulasi.

Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data itu.

Mengacu kepada Denzin, maka penelitipun membedakan trianggulasi

kedalam empat bagian yaitu:

1. Trianggulasi dengan data atau trianggulasi sumber data

Trianggulasi data dimaksudkan agar dalam pengumpulan data

peneliti menggunakan multi sumber data. Tehnik trianggulasi yang paling

banyak digunakan adalah pemeriksaan melalui sumber lainnya.

70
Gugus, Action Research Bahasa Biologi Kabupaten Malang.Jurnal Genteng Kali,
1999/2000.
Triangualasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat

yang berbeda dalam metode kualitatif (dikutip dari bukunya Moleong).71.

Hal itu dapat dicapai dengan jalan antara lain:

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa

yang dikatakannya secara pribadi.

c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

d. Membandingkan keadaan dan prespektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang

berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang

pemerintahan.

e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

2. Trianggulasi Metode

Tehnik trianggulasi ini menggunakan berbagai metode

pengumpulan data untuk menggali data sejenis. Pada trianggulasi dengan

metode, terdapat dua strategi, yaitu:

a. Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa

tehnik pengumpulan data,

71
Opcit, Lexy J. Moleong, 2007, Hlm: 330-332.
b. Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode

yang sama.

3. Trianggulasi Peneliti

Diharapkan dengan beberapa peneliti yang melakukan penelitian

yang sama dengan pendekatan yang sama, akan mendapatkan hasil yang

sama pula atau hampir sama.

4. Trianggulasi Teori

Yaitu dalam membahas suatu permasalahan yang sedang dikaji,

peneliti tidak menggunakan satu prespektif teori.

Trianggulasi dengan teori, menurut Lincoln dan Guba berdasarka

anggapan bahwa fakta tertentu tidak dapat diperiksa derajat

kepercayaannya dengan satu teori atau lebih.

Esensi rasional penggunaan metode trianggulasi adalah bahwa

untuk memahami representasi fenomena sosial dan konstruksi psikologis

tidaklah cukup hanya menggunakan salah satu alat ukur saja. Memahami

motif, sikap, dan nilai yang dianut seseorang bukanlah suatu pekerjaan

yang mudah. Trianggulasi menekankan digunakannya lebih dari satu

metode dan banyak sumber data termasuk diantaranya adalah sejumlah

peristiwa yang terjadi.72

72
Iin Tri Rahayu dan Tristiadi Ardi Ardani., hlm. 142-144
H. Tahap-Tahap Penelitian

Tahap-tahap yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Perencaan Tindakan

Perencanaan adalah kegiatan perancangan untuk pemecahan

masalah. Perencanaan dalam penelitian ini dibuat berdasarkan realita yang

ada saat ini, bahwa banyak dari peserta didik yang tidak bersemangat

terhadap pelajaran Aqidah akhlak, sehingga prestasi siswa menurun.

Dengan penggunaan media gambar dan metode resitasi ini,

diharapkan masalah-masalah yang ada di atas dapat diselesaikan, sehingga

materi pelajaran Aqidah akhlak dapat dimengerti, dipahami dan dihafal

oleh para peserta didik. Selain itu, diharapkan prestasi belajar siswa ketika

mempelajari materi Aqidah Akhlak dapat meningkat. Peneliti membuat

skenario pembelajaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan. RPP dibuat

peneliti dan dilakukan menurut jadwal pelajaran yang berlaku.

2. Implementasi Tindakan

Implemenrasi tindakan yaitu jabaran tindakan yang akan digelar,

skenario kerja tindakan perbaikan, dan prosedur tindakan yang akan

diterapkan. Terkait dengan ini Suyanto dalam Wahidmurni menyatakan

bahwa:

Pelaksanaan tindakan pada dasarnya dilakukan oleh guru


kelas yang bersangkutan. Orang lain, misalnya dapat juga
melakukan tindakan tetapi bukan sebagai pelaku utama. Oleh
karena itu sifat hakiki dari PTK adalah kolaboratif dan
nondisruptive. Artinya peneliti non guru dan guru yang
menjalani fungsi ganda sebagai pengajar dan peneliti harus
dapat bekerja sana sebaik-baiknya dalam rangka mencapai
tujuan penelitian tanpa mengorbankan tujuan kegiatan
pembelajaran.73

Pada Penelitian ini dimulai dari persiapan, cara penyampaian

materi dengan baik kepada siswa yang digunakan dengan meningkatkan

terlebih dahulu keadaan siswa di kelas yang diteliti, sehingga untuk

menyampaikan materi bisa lebih efektif dan mudah diterima oleh siswa.

Itu semua tidak lepas dari tujuan yang diharapkan yaitu untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa.

3. Observasi dan Interpretasi

Pada tahap ini merupakan kegiatan pengumpulan data, sebab

observasi dipandang merupakan teknik yang paling tepat untuk

mengumpulkan data tentang peoses pembelajaran yang dilakukan dalam

PTK. Data yang akurat bisa diperoleh jika proses pengumpulan data

tersebut dipersiapkan dengan matang. Dalam penelitian akan dipergunakan

beberapa tata cara untuk mengumpulkan data selama proses penelitian.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi secara

langsung terhadap aktivitas kelas, yaitu suatu pengamatan langsung

terhadap siswa dengan memperhatikan tingkah lakunya dalam proses

belajar-mengajar maupun dalam model pembelajaran apapun. Sehingga,

peneliti memperoleh gambaran suasana kelas dan peneliti dapat melihat

secara langsung keaktifan siswa.

73
Wahidmurni, op .cit., hlm. 35-36
4. Analisis dan Refleksi

Pada tahap ini kegiatan difokuskan pada upaya untuk

menganalisis, mensintesis, memaknai, menjelaskan dan menyimpulkan

data yang telah diteliti. jika penelitian dilakukan secara kolaborasi maka

guru dan peneliti akan mendiskusikan pelaksanaan pembelajaran yang

telah dilakukan berdasarkan hasil pengamatan yaitu mengenai kesesuaian

antara pelaksanaan dengan rencana pembelajaran yang dibuat, kekurangan

yang ada selama proses pembelajaran, kemajuan yang telah dicapai siswa,

rencana tindakan pembelajaran yang dilakukan.


BAB IV

HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini mendeskripsikan tentang keberadaan obyek penelitian dan

hasil paparan data ketika proses belajar mengajar berlangsung, yaitu ketika

menggunakan media gambar dan metode resitasi pada pokok bahasan Adab

bekerja dan Adab kepada orang tua, yang telah dilakukan peneliti di kelas V MI

Ar-Rahmah Jabung Malang. Supaya situasi pembelajaran dapat diikuti secara

utuh, maka peneliti memaparkan semua proses yang terjadi selama

berlangsungnya pembelajaran, mulai dari kegiatan awal hingga peneliti menutup

pembelajaran dari masing-masing pertemuan. Penelitian dimulai pada tanggal 06

April 2009 sampai 04 Mei 2009. penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus

selama 4 kali pertemuan.

A. Deskripsi Objek Penelitian

1. Sejarah Berdirinya MI. Ar-Rahmah

Pada tahun 1980 masyarakat dusun Bendo Sukolilo mempunyai

keinginan untuk mendirikan sekolah Taman Kanak-kanak (TK) karena di

dusun Bendo ini masih jauh dari tempat pendidikan + 1 km dari tempat

pendidikan. Dan jalannyapun kurang aman untuk anak kecil. Namun

keinginan ini pada waktu itu belum bisa terwujudkan karena sarana dan

prasarana.
Pada tahun 1985 di desa ini ada pembangunan masjid Al-Ikhlas

yang sekaligus mendirikan sekolah Taman Kanak-Kanak yang diberi nama

TK Al-Khoirot, yang diprakarsai oleh Bapak KH. Sirodj dan Bapak KH.

Nur Salim Sukolilo, juga di bantu oleh para ulama, tokoh dan masyarakat

yang lain.

Pada tahun 1988 sebagai kelanjutan dari Taman kanak-kanak

tersebut, pengurus dan masyarakat bersepakat mendirikan sekolah di

tingkat dasar (Madrasah Ibtidaiyah). Akan tetapi Madrasah Ibtidaiyah ini

belum berdiri sendiri, Madrasah ini bergabung dengan Madrasah

Ibtidaiyah Miftahul Huda Sukolilo. Akhirnya Madrasah inipun menjadi

Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda II.

Pada tahun 1995 Madrasah Ibtidaiyah di dusun Bendo ini

mendapat waqof tanah lagi dan membangun gedung lagi 4 lokal, dan

madrasah inipun dapat menampung siswa dari kelas 1 sampai kelas 6, dan

jumlah siswanya tidak kurang dari 170 anak.

Pada tahun 1997 Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda II ini dapat

diresmikan dengan nama: Madrasah Ibtidaiyah “Ar-Rahmah” Sukolilo

Jabung Kabupateen Malang. Adapun kepala Madrasah Ibtidaiyah Ar-

Rahmah adalah bapak Sulthoni Latif, S.Pd, sampai sekarang Madrasah

Ibtidaiyah Ar-Rahmah ini masih berstatus akreditasi B.


2. Visi dan Misi

Visi : Beriman, Bertaqwa, Berakhlak Mulia, Berprestasi

Misi : Menciptakan siswa-siswi yang handal di bidang IPTEk dan

IMTAK

3. Tujuan MI. Ar-Rahmah

Membina siswa-siswi agar memiliki ilmu pengetahuan, teknologi,

ketrampilan, keimanan, ketakwaan serta akhlak terpuji yang berguna bagi

Agama Nusa dan Bangsa.

4. Struktur Organisasi MI. Ar-Rahmah

Adapun struktur organisasi MI. Ar-Rahmah adalah sebagaimana terlampir

pada lampiran III.

5. Denah Lokasi

Adapun denah lokasi MI. Ar-Rahmah adalah sebagaimana terlampir pada

lampiran IV.

6. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu sistem

pendidikan yang mempengaruhi berhasil tidaknya suatu proses

pendidikan. Keberadaan yang dimiliki suatu sekolah mencerminkan

kemajuan sekolah tersebut.


MI. Ar-Rahmah berdiri diatas tanah waqaf seluas 2434 M2 dan luas

bangunan 909 M2, secara keseluruhan banyaknya ruang dan fasilitas

penunjang lain yang dimiliki Madrasah dalam tabel berikut.

TABEL 4.1
RUANG DAN INVENTARIS MI. AR-RAHMAH SUKOLILO
TAHUN AJARAN 2008-2009

No Jenis Jumlah Kondisi Keterangan


1. R. Belajar 6 Baik -
2. R. Perpustakaan 1 Baik -
3. R. UKS 1 Baik -
4. R. Kepala Madrasah 1 Baik -
5. R. Guru 1 Baik -
6. Kamar Mandi/WC 4 Baik -
7. Meja Belajar
a. Meja/Kursi siswa 99 Baik -
b. Meja/Kursi Guru 13 Baik -
c. Lemari 5 Baik -
d. Rak 7 Baik -
8. Peralatan Kantor
a. Mesin Ketik 2 Baik -
b. Filling Cabinet
9. R. Lab. Komputer 1 Baik -

Pemeliharan fasilitas sekolah dilakukan setiap hari jum’at dengan

nama “Jum’at Bersih” dan setiap tahun ajaran dilakukan pengecatan

dinding dan perbaikan fasilitas lain yang dianggap sudah aus.


7. Data Kelas

Dalam penelitian ini kelas V dijadikan sebagai obyek penelitian

dengan jumlah siswa sebagai berikut.

TABEL 4.2
DATA KELAS V

No. Jenis Kelamin Banyak siswa


1. Laki-Laki 19
2. Perempuan 18
Jumlah 37

Adapun tata tertib yang berlaku di dalam kelas V antara lain:

A. Tugas dan Kewajiban Siswa

1. Siswa harus datang 15 menit sebelum pelajaran dimulai, khusus

siswa yang piket harus datang 25 menit sebelum pelajaran dimulai.

2. Pada akan memasuki kelas harus berbaris didepan kelas, dan

masuk dengan tertib.

3. Sebelum pelajaran dimulai siswa harus siap menerima pelajaran

dengan segala peralatan yang sesuai dengan jadwal yang telah

ditentukan.

4. Selama pelajaran berlangsung siswa harus mengikuti dengan

sungguh-sungguh dan penuh perhatian.

5. Wajib memelihara kebersihan, ketertiban dan keindahan

lingkungan sekolah.

6. Wajib berseragam lengkap serta BEDGE yang sesuai dengan

ketentuan sekolah.
7. Bila berhalangan mengikuti pelajaran siswa harus memberikan

keterangan yang sah.

8. Siswa wajib menjaga dan menjunjung tinggi nama baik sekolah.

9. Siswa harus melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru baik

yang bersifat kurikuler, non kurikuler maupun ekstra kurikuler.

B. Larangan-Larangan Siswa

1. Meninggalkan sekolah/ pelajaran selama kegiatan berlangsung.

2. Memasuki kelas lain tanpa seizin guru yang bersangkutan.

3. Membaca bacaan yang sifatnya mengganggu jalannya pelajaran,

seperti: komik, majalah, dan lain sebagainya.

4. Berpakaian yang tidak sopan dan memakai perhiasan dan bersolek

yang berlebihan

5. Membawa senjata yang membahayakan

6. Melakukan kegiatan yang sifatnya mengganggu jalannya pelajaran

C. Sanksi-Sanksi Bagi Siswa

1. Peringatan secara lisan kepada siswa yang bersangkutan.

2. Peringatan secara tertulis kepada siswa dan tembusan kepada orang

tua/wali siswa yang bersangkutan.

3. Dikeluarkan sementara (diskorsing)

4. Bila dengan sanksi-sanksi diatas belum menunjukkan perubahan

sikap, maka siswa dikembalikan kepada orang tua/wali siswa

(dikeluarkan)
8. Program Ekstrakurikuler dan Muatan Lokal

1. Bidang Keagamaan

a. Praktek sholat berjamaah

b. Sholat dhuha

c. Sholat gerhana

d. Sholat rawatib

e. Sholat jenazah

f. Mengkafani mayat

g. Manasik haji

h. Sholat jama’ dan qosor

i. Tartil Al-Qur’an

2. Pembinaan pramuka

a. Latihan siaga/ penggalang

b. Perkemahan

3. Bidang kesenian

a. Seni membaca

b. Seni kaligrafi

c. Seni dekorasi

d. Seni musik/drum band

4. Bidang kemasyarakatan

a. Bakti sosial

b. Peringatan hari besar Islam

c. Pemberian santunan
5. Lain-lain

a. Kursus MAPEL

b. Studi banding.

B. Paparan Data

1. Observasi Awal

Sebelum melakukan penelitiannya, peneliti sebelumnya pernah

melaksanakan PKLI di Jabung, tepatnya di MI Ar-rahmah. Ketika itu hasil

pengamatan yang diperoleh yaitu, banyak dari siswa yang mendapatkan

nilai yang minim dan sangat rendah, peneliti melakukan pengamatan di MI

Ar-rahmah untuk mengetahui sejauh mana tingkat prestasi belajar peserta

didik. Peneliti melakukan wawancara awal kepada guru bidang studi

Aqidah Akhlak yang akan dijadikan subyek penelitian. Perolehan dari

hasil wawancara tersebut, bahwa guru masih menggunakan pembelajaran

tradisional, adapun metode yang dipakai sampai saat itu adalah ceramah,

dan Tanya jawab, diberi tugas dan tidak ada penggunaan media sama

sekali. Dan dari hasil pantauan peneliti, belum ada inovasi baru dari pihak

sekolah untuk memperbaiki pembelajaran, khususnya mata pelajaran

Aqidah Akhlak. Dan prestasi dari siswa dalam pelajaran Aqidah Akhlak

cenderung rendah, hal ini ditunjukkan pada hasil nilai-nilai ulangan yang

diperoleh siswa kelas V pada pembelajaran Aqidah Akhlak sangat minim.

Setelah memperoleh beberapa data yang menunjukkan bahwa siswa di MI

Ar-Rahmah, khususnya kelas V perlu diberikan tindakan yang positif


dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam

mempelajari Aqidah Akhlak, maka mulai tanggal 01 April 2009, peneliti

mendapat izin dari pihak fakultas dan kepala sekolah MI Ar-Rahmah

untuk mengadakan penelitian. Peneliti juga meminta data-data yang

diperlukan sebagai tolak ukur keberhasilan ketika penelitian dilaksanakan.

Nilai standar kelulusan yang dimiliki oleh MI Ar-Rahmah untuk pelajaran

Aqidah Akhlak adalah 7. Sedangkan materi yang umum dan agama yang

lain mempunyai standar keberhasilan sendiri.74

2. Pre Tes

1) Rancangan Pre Tes

Pre tes dirancang dengan tujuan untuk mengetahui sejauh

mana pemahaman peserta didik terhadap situasi pembelajaran

sebelumnya, yaitu pembelajaran dengan menggunakan metode

tradisional yaitu metode ceramah. Adapun persiapan dalam

pelaksanaan pre tes yaitu membuat rencana pembelajaran sebagai

berikut:

• Kegiatan awal, guru memberikan salam, dan memberikan motivasi

kepada peserta didik untuk menggugah semangat baru dalam diri

peserta didik.

• Kegiatan inti, guru mulai bertanya sedikit tentang pelajaran

sebelumnya. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian pre tes

kepada peserta didik untuk mengetahui sejauh mana tingkat

74
Hasil wawancara dengan guru bidang studi tanggal 06 april 2009
pengetahuan atau daya ingat peserta didik terhadap pembelajaran

yang diperoleh selama menggunakan metode tradisional yaitu

ceramah.

• Kegiatan akhir, guru memberikan pesan-pesan yang bermanfaat

sebelum meninggalkan kelas, agar peserta didik selalu belajar, dan

mengucapkan salam penutup.

2) Pelaksanaan Pre Tes

Pre tes di laksanakan pada tanggal 06 April 2009, pada jam

ke 5 dan 6 tepatnya jam 9.40 sampai jam 10.50 sesudah istirahat, pre

tes dilaksanakan selama 2x35 menit/2 jam pelajaran. Suasana dikelas

mulai agak gaduh setelah peneliti membagikan soal yang akan dijawab

oleh peserta didik, banyak peserta didik yang bertanya kepada teman

sebelahnya untuk memperoleh jawaban yang sesuai, bahkan ada yang

jalan-jalan untuk mencari jawaban dari teman-temannya yang lain. Itu

semua karena ketidaksiapan peserta didik dalam menjawab soal yang

diberikan oleh guru.

3) Observasi dan Hasil Pre Tes

Dilihat dari hasil pretes, banyak sekali siswa yang asal-asalan

menjawab pertanyaan yang diberikan, dan mereka kurang semangat

serta kurang antusias untuk mengerjakannya, banyak peserta didik

yang putus asa dengan kemampuan yang dimilikinya. Hal ini dapat

dilihat dari ketidaksiapan mereka dalam mengikuti kegiatan belajar

mengajar. di lihat dari prestasi/nilai yang diperoleh, dapat disimpulkan


bahwa siswa memperoleh nilai/prestasi yang cenderung rendah. Hasil

ini menunjukkan bahwa metode ceramah saja kurang cocok jika

diterapkan dalam pembelajaran Aqidah Akhlak. Nilai siswa menjadi

rendah, dikarenakana banyak siswa yang cenderung tidak peduli

dengan jawabannya, apakah salah atau betul, tidak adanya keinginan

untuk bertanya jika mengalami kesulitan, mereka cenderung diam,

tidak peduli dengan perolehan hasil yang mereka dapatkan.

Pada saat mengerjakan pre tes, peserta didik kurang begitu

semangat, dan isi jawabannya masih ada yang kosong atau hanya

separuh yang dijawab, tidak secara keseluruhan. Hasil nilai pre tes

dapat dilihat dalam tabel berikut:

TABEL 4.3
HASIL BELAJAR SISWA KELAS V

Nomor Nilai
Nama siswa P/L
Urut Induk Pre Tes
1 406 Darmaji L 60
2 421 Muh. Mundzir L 55
3 422 Muh. Nur Aini L 40
4 445 Arif Syaifudin Khakim L 60
5 454 Dewi Asmaul Husna P 15
6 458 Zainal Abidin L 30
7 459 Rofi Wahyu Romadhan L 40
8 472 Dewi Mariyam P 50
9 476 Agung Prasetyo L 20
10 478 Ariadus Sholihin L 75
11 479 Dzurotun Nasichin L 75
12 480 Fathur Rizki Dwi Putro L 50
13 481 Indah Ayu Harnanik P 30
14 482 Khoirul Islam L 40
15 483 Khuriyati P 70
16 484 Lailatul Husna P 50
17 485 Lilik Farida P 80
18 486 Lilik Nur Aini P 50
19 487 Luluk Sufiyah P 60
20 488 Malikhatur Rizqiyah P 70
21 489 Misbakhul Mubien L 30
22 490 Muh. Ainun Najib L 60
23 491 Muh. Ali Hanani L 40
24 493 Muh. Fauzan L 65
25 496 Syaiful Mu’minin L 50
26 499 Muh. Teguh Firmansyah L 65
27 502 Nurul Azizah P 40
28 504 Rina Ba’ayu Fauziyah P 40
29 505 Siti Aisyah P 70
30 506 Siti Maimunah P 80
31 508 Siti Rahmawati P 50
32 510 Sufi Asfiyani P 80
33 512 Umul Khasanah P -
34 513 Zurianto L 30
35 551 Zakaria adi Saputra L 40
36 585 Hasbiyah P 80
37 631 Erni Kumala Dewi P -
Nilai rata-rata 1840 52,57
* Diambilkan dari Kriteria Penilaian di MI. Ar-Rahmah tahun ajaran
2008-2009.

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa tingkat

keberhasilan siswa dalam satu kelas adalah 25,71% yakni dari 35

peserta tes, yang dinyatakan lulus sebanyak 9 orang. Sedangkan yang

gagal sebanyak 26 orang atau sebesar 74,29%, karena skor tesnya

kurang dari 7. atau nilai rata-rata kelas yang diperoleh sebesar 52,57

dibawah standar kelulusan. Dan dua siswa diketahui tidak masuk,

karena izin. Ini semua menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa

dalam pembelajaran Aqidah Akhlak, dirasa sangat kurang.

4) Refleksi Pre Tes

Dari hasil pretes dapat disimpulkan bahwa penggunaan

strategi tradisional dengan metode ceramah saja, kurang mengena dan


kurang cocok diterapkan dalam pembelajaran Aqidah Akhlak, selain

tidak adanya media yang menyebabkan siswa kurang semangat dan

antusias dalam belajar, nampak pada raut wajah peserta didik yang

malas-malasan dalam menjawab soal pre tes yang diberikan oleh

guru/peneliti, dan rasa keingintahuan yang dimiliki kurang, sehingga

mengakibatkan suasana kelas menjadi pasif dan berdampak pada

rendahnya prestasi belajar siswa. Dengan metode ceramah ini, peserta

didik hanya mengandalkan informasi dari guru saja, padahal materi

yang disajikan, dapat diakses dari berbagai sumber.

Untuk menyikapi hasil dari pre tes yang telah di laksanakan,

maka perlu adanya perbaikan/pembenahan sebagai berikut:

a) Mengaktifkan peserta didik dengan menggunakan media dan

metode yang tepat agar nantinya prestasi belajar siswa semakin

baik. Peneliti dalam hal ini akan melakukan tindakan kepada

peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dengan

menggunakan media gambar dan metode resitasi.

b) Mengadakan refleksi pada setiap pertemuan untuk mengetahui

sejauh mana keberhasilan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Setelah peneliti mengadakan pre tes, rencana selanjutnya

adalah menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media gambar

dan metode resitasi sesuai dengan tujuan kedatangan peneliti di MI Ar-

Rahmah yang melakukan penelitian tentang penggunaan media gambar


dan metode resitasi dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V

pada pembelajaran Aqidah Akhlak.

3. Siklus I

a. Rencana tindakan siklus I

Sebelum penelitian dilakukan, peneliti membuat perencanaan

atas dasar sebagai berikut:

(1) Pengamatan peneliti dengan melihat nilai pre tes yang

dilaksanakan pada tanggal 06 April 2009, menunjukkan bahwa

nilai mata pelajaran Aqidah Akhlak yang sangat rendah. karena

tidak adanya pengguanaan metode yang cukup tepat dan tidak

adanya media yang dipergunakan oleh guru.

(2) Dengan menerapkan penggunaan media gambar dan metode

resitasi yang di dalamnya mengikut sertakan peserta didik secara

aktif dalam proses pembelajaran, dengan harapan kualitas

pembelajaran dapat ditingkatkan, dan dapat meningkatkan prestasi

dalam setiap individu peserta didik.

Pada perencanaan tindakan I, peneliti menerapkan penggunaan

media gambar dan resitasi dalam proses belajar mengajar dengan tujuan

untuk mempermudah pemahaman siswa terhadap materi Aqidah Akhlak di

kelas V sehingga nantinya terjadi peningkatan hasil belajar setelah

diterapkannya penggunaan media gambar dan metode resitasi.


Siklus ini terdiri dari satu pokok bahasan, yaitu Bab Adab Bekerja.

Sebelum pembelajaran dilaksanakan penelitian ini dimulai dari beberapa

tahapan persiapan. Secara rinci rencana pembelajaran pada siklus pertama

yang terdiri dari dua kali pertemuan, dengan menggunakan media gambar

dan metode resitasi adalah sebagai berikut:

1. Membuat rencana pembelajaran meliputi perencanaan satuan dan

analisis program.

2. Membuat atau menyiapkan media gambar tentang materi Adab

Bekerja.

3. Membagi materi Adab Bekerja menjadi 4 sub bahasan, yaitu:

pengertian bekerja, tujuan berusaha/bekerja, cara bekerja sesuai adab

Islam, Contoh sikap dan perilaku dalam bekerja.

4. Membagi kelas menjadi beberapa 6 sampai 7 kelompok untuk

membahas Adab Bekerja dengan sub bahasan: pengertian bekerja,

tujuan berusaha/bekerja, cara bekerja sesuai adab Islam, Contoh sikap

dan perilaku dalam bekerja.

5. Membuat alat atau pedoman observasi untuk mengetahui, kinerja

siswa, kreatifitas siswa dalam proses belajar mengajar sebagai wujud

dari pemahaman siswa terhadap materi yang telah dijelaskan dengan

menggunakan media gambar dan metode resitasi.

6. Membuat soal test tentang Adab Bekerja untuk mengetahui prestasi

belajar siswa
Pada rencana tindakan siklus pertama ini, peneliti menerapkan

pembelajaran Aqidah Akhlak dengan menggunakan media gambar dan

metode resitasi. Yang diupayakan agar siswa dapat memahami materi,

dan mampu berperan aktif dalam belajar di kelas, serta terlibat aktif

dalam kerja sama antar siswa sehingga hasil nilai/prestasi belajar

mereka meningkat. Dengan penggunaan media gambar dan metode

resitasi diharapkan pengetahuan tentang pelajaran Aqidah Akhlak

menjadi maksimal, nilai prestasi belajar siswa meningkat sehingga

diharapkan agar pelajaran yang diperoleh dari sekolah dapat diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari.

Siklus pertama di laksanakan sebanyak 2 kali pertemuan atau

selama 140 menit dengan setiap kali pertemuan (2 x 35 menit), yang

dilaksanakan pada tanggal 13 April dan 20 April 2009. Kegiatan

pembelajaran dirancang untuk memberikan pemahaman kepada

peserta didik tentang Adab bekerja dalam pembelajaran Aqidah

Akhlak. RPP dikembangkan berdasarkan silabus yang dipakai guru

Aqidah Akhlak di MI Ar-Rahmah selama ini.

Sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran adalah

buku Bina Aqidah Akhlak sesuai dengan kurikulum KTSP, LKS

Aqidah Akhlak, dan buku Aqidah Akhlak kelas V. Sedangkan alat atau

bahan yang dibutuhkan dalam program pembelajaran adalah gambar-

gambar tentang Adab bekerja. Dan peneliti bersama guru juga

menggunakan instrumen penilaian berupa pedoman pengamatan


terhadap aktivitas peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran.

Adapun untuk mengungkap hasil prestasi belajar siswa adalah dengan

soal tes hasil belajar.

Kriteria (indikator yang menjadi penanda) untuk menentukan

bahwa penggunaan media gambar dan metode resitasi yang

dikembangkan telah berhasil memecahkan masalah yang sedang

diupayakan, dilakukan secara kualitas maupun kuantitas. Secara

kualitas dapat dilihat dari aktivitas peserta didik selama proses

pembelajaran seperti tingkat motivasi, keceriaan, keantusiasan dan

keterampilan peserta didik dalam mengikuti program pembelajaran.

Hal ini dapat dilihat dari pengamatan peneliti selama pembelajaran

Aqidah Akhlak berlangsung.

Sedangkan secara kuantitatas dilakukan dengan cara tes.

Keberhasilan individual ditetapkan jika siswa mengalami ketuntasan

belajar minimal 7, ini adalah skor minimal batas kelulusan

sebagaimana ketentuan sistem evaluasi yang tercantum dalam

pedoman pendidikan MI Ar-Rahmah tahun akademik 2008-2009.

b. Pelaksaanan Siklus I

Pendahuluan

- Awali dengan mengucapkan salam dan berdo'a.

- Mengabsensi siswa.

- Penjelasan singkat tentang kompetensi dan materi yang akan

dimiliki/dikuasai siswa sebagai hasil belajar


Kegiatan Inti

- Guru memberikan sedikit pengantar tentang Adab dalam bekerja.

- Guru menunjukkan media gambar berupa gambar tentang Adab-adab

di dalam bekerja.

- Guru membentuk kelompok, yaitu guru membagi 37 siswa kelas V

kedalam 7 kelompok yang masing-masing terdiri dari 5 atau 6 anggota

kelompok.

- Tiap kelompok melaksanakan Resitasi/tugas yang diberikan oleh guru

yaitu: Masing-masing kelompok mendiskusikan materi tentang "Adab

di dalam bekerja" .

a Kelompok I : membahas tentang pengertian adab di dalam bekerja.

b Kelompok II dan III: membahas tentang tujuan berusaha/ bekerja.

c Kelompok IV dan V: membahas tentang cara bekerja sesuai adab

Islami.

d Kelompok VI dan VII: membahas tentang contoh sikap dan perilaku

di dalam bekerja.

- Guru kemudian memberikan Tugas kepada siswa untuk menyusun

laporan mengenai bahan bacaan tentang Adab di dalam bekerja

dengan berkelompok, dan setiap atau masing-masing dari siswa juga

menulis laporan tentang hasil diskusi kelompoknya tentang adab di

dalam bekerja.
- Guru memberikan pengawasan dan bimbingan kepada siswa dalam

pengerjaan tugas menyusun laporan mengenai bahan bacaan tentang

Adab Kita di dalam bekerja.

- Guru memberikan dorongan sehingga anak mau bekerja.

- Setelah pembahasan selesai, dengan bimbingan guru, para anggota

kelompok diminta mempresentasikan hasil laporannya di depan kelas.

- Guru menunjukkan media yang telah dibawa, Siswa diminta

memaparkan ide dan gagasannya yang ada dalam media gambar yang

di bawa oleh guru.

- Siswa dan guru mengadakan tanya jawab tentang media gambar yang

dibawa guru.

- Setiap anggota kelompok atau siswa di beri kesempatan untuk

bertanya tentang topik yang belum dipahami.

- Bersama guru Siswa diminta mengambil kesimpulan dengan

memberikan penjelasan.

- Selama kegiatan berlangsung, guru mengamati dan menilai kinerja

siswa.

Penutup

- Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya

- Guru memberi tugas rumah/PR pada siswa

- Memberikan kesimpulan tentang apa yang telah dipelajari.

- Pesan moral, dengan mengingatkan untuk mengulangi belajar di

rumah, apa yang telah diperoleh dari sekolah


- Diakhiri dengan doa dan salam

Pertemuan II : 2 x 35 menit (Senin, 20 April 2009)

Pendahuluan

- Awali dengan mengucapkan salam dan berdo'a.

- Penjelasan singkat tentang kompetensi dan materi yang akan

dimiliki/dikuasai siswa sebagai hasil belajar

Kegiatan Inti

- Pada pertemuan kali ini guru bersama siswa membahas PR yang

diberikan kemarin.

- Guru bertanya jawab kepada siswa tentang apa yang belum dimengerti.

- Setelah selesai membahas Penugasan rumah yang kemarin Guru

kembali memperlihatkan media gambar gambar Tentang contoh

Sikap dan Perilaku Dalam Bekerja.

- Guru menunjuk siswa untuk memaparkan ide dan gagasannya yang

ada dalam media gambar yang di bawa oleh guru. Dan menceritakan

kehidupan keseharian tentang Adab Kita dalam bekerja sebagai

seorang siswa.

- Siswa dan guru mengadakan tanya jawab.

- Guru kemudian memberikan Tugas kepada siswa dengan soal yang

telah dipersiapkan sebelumnya.

- Guru memberikan pengawasan dan bimbingan kepada siswa dalam

pengerjaan tugas.
- Guru memberikan dorongan sehingga anak mau bekerja, Diusahakan

dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh temannya dalam

mengerjakan tugasnya.

- Siswa mengumpulkan hasil tugasnya

- Bersama-sama dengan guru Siswa diminta mengambil kesimpulan

tentang materi “Adab di dalam bekerja”.

Penutup.

- Memberikan kesimpulan tentang apa yang telah dipelajari.

- Pesan moral, dengan mengingatkan untuk mengulangi belajar di

rumah, apa yang telah diperoleh dari sekolah

- Diakhiri dengan doa dan salam

c. Pengamatan siklus I

Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung pertama-tama guru

menyampaikan tujuan pembelajaran aqidah Akhlak materi adab bekerja

ini. kemudian guru menggunakan media gambar tentang adab bekerja,

yang sesuai dengan tujuan-tujuan pelajaran, yaitu dengan cara memilih

gambar tertentu yang akan mendukung penjelasan inti pelajaran atau

pokok-pokok pelajaran, guru memilih dan menggunakan beberapa gambar

tentang adab di dalam bekerja yang terpadu dan menarik. Guru kemudian

menjelaskan sedikit tentang gambar tersebut, dan siswa didorong untuk

memiliki pernyataan yang kreatif, melalui gambar-gambar para siswa akan

didorong untuk mengembangkan ide dan gagasan mereka tentang materi

Adab didalam bekerja.


Kemudian setelah itu guru memberikan penugasan secara

berkelompok, dan individu. Secara berkelompok mereka bergabung

dengan kelompok dan berdiskusi, kegiatan siswa terlihat antusias, senang,

semangat, dan gembira pada saat pembelajaran tersebut. Dan siswa

kemudian siswa mempresentasikan hasil diskusinya. Guru memberikan

penilaian dari setiap penugasan. Dan dari hasil evaluasi tersebut

menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan siswa dalam satu kelas adalah

80,56% yakni dari 36 peserta tes, yang dinyatakan lulus sebanyak 29

orang. Sedangkan yang gagal sebanyak 7 orang atau sebesar 19,44%,

karena skor tesnya kurang dari 7. atau nilai rata-rata kelas yang diperoleh

sebesar 72,64 atau meningkat sebesar 38,18% dari hasil sebelum dilakukan

tindakan

Namun yang menjadi kendala pada siklus ini adalah adanya siswa

yang masih malu-malu mengungkapkan gagasan dan menjawab

pertanyaan guru tentang media gambar tentang materi Adab didalam

bekerja, dan juga adanya beberapa perwakilan siswa yang bertugas

mempresentasikan materi pada kelompok lain kurang dapat menjelaskan

dengan baik dan selama kegiatan tersebut berlangsung siswapun tidak

banyak yang bertanya dan dari hasil pengamatan mereka masih malu dan

takut untuk mengajukan pertanyaan serta mengungkapkan pendapat, jadi

pada siklus ini hanya beberapa siswa yang berani bertanya serta

mengungkapkan pendapatnya, tetapi secara umum respon siswa terhadap

penjelasan guru sudah baik.


Selama kegiatan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai observer

yang mencatat lembar pengamatan pada pedoman observasi. Hasil

pengamatan pada siklus I, kegiatan siswa cukup baik dengan antusias

mengikuti kegiatan belajar mengajar. Memasuki kegiatan inti, guru

menjelaskan dengan menggunakan media gambar, yaitu berbagai gambar

tentang materi “Adab Bekerja ”. Ketika kegiatan diskusi berlangsung, dan

tiap kelompok secara bergantian maju untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompok semuanya berjalan dengan cukup baik. Namun yang

menjadi kendala pada siklus ini beberapa perwakilan siswa yang bertugas

mempresentasikan materi kurang dapat menjelaskan dan selama kegiatan

tersebut berlangsung siswapun tidak banyak yang bertanya dan dari hasil

pengamatan mereka masih malu dan takut untuk mengajukan pertanyaan

serta mengungkapkan pendapat, jadi pada siklus ini hanya beberapa siswa

yang berani bertanya serta mengungkapkan pendapatnya.

Setelah siswa menerima materi pelajaran dan melakukan diskusi,

guru melakukan feed back terhadap hasil diskusi dan memberikan

penugasan individu kepada siswa dengan memberikan soal tentang materi

adab bekerja. Dalam hal ini siswa memberikan Laporan tugas tertulis dari

apa yang telah dikerjakannya,. Penelitian hasil pekerjaan siswa baik

dengan tes, dapat diketahui hasil peningkatan prestasi belajar siswa,

menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan siswa dalam satu kelas adalah

80,56% yakni dari 36 peserta tes, yang dinyatakan lulus sebanyak 29

orang. Sedangkan yang gagal sebanyak 7 orang atau sebesar 19,44%,


karena skor tesnya kurang dari 7. atau nilai rata-rata kelas yang diperoleh

sebesar 72,64 atau meningkat sebesar 38,18% dari hasil sebelum dilakukan

tindakan, yang dapat dilihat di lampiran 01 lembar Observasi Nilai prestasi

Siswa.

d. Refleksi siklus I

Pada siklus pertama yang terdiri dari 2 kali pertemuan dengan

pembelajaran yang berlangsung selama 2 x 35 menit untuk setiap kali

pertemuan. Pada pertemuan pertama dan kedua peneliti mulai menerapkan

penggunaan media gambar dan metode resitasi dalam pembelajaran

Aqidah Akhlak dengan materi “Adab Bekerja”. Adapun sub babnya adalah

pengertian Adab Bekerja, Tujuan bekerja/berusaha, cara bekerja sesuai

adab islam, dan contoh dan sikap perilaku dalam bekerja. Pertama guru

memilih media gambar yang sesuai dengan materi adab bekerja kemudian

setelah itu guru meminta siswa mengungkapkan pendapatnya tentang

materi adab bekerja, melalui media gambar yang dibawa oleh guru,

Setelah itu guru membentuk 7 kelompok untuk masing-masing kelompok

diberikan tugas untuk mendiskusikan dan membuat laporan tentang

masing-masing sub bab. Dan masing-masing kelompok diberi kesempatan

untuk membaca dan memahami sesuai dengan sub bab yang telah dibagi-

bagi. Kemudian siswa mempresentasikan hasil diskusi, dan kemudian guru

memberikan tugas individu berupa tes, guru selalu memberikan

pengawasan, dorongan, dan motivasi pada setiap penugasan. Dari proses

pembelajaran yang telah dilakukan siswa, ternyata mereka banyak yang


malu mengungkapkan pendapatnya, masih memilih-milih kelompok

belajar, banyak menemui persoalan-persoalan yang sulit dipecahkan atau

dijawab sehingga setelah diskusi berakhir, guru membantu untuk

menjawab persoalan-persoalan dari materi tersebut agar pemahaman siswa

terhadap materi Adab bekerja semakin baik.

Selain itu ketika siswa mempresentasikan hasil kerjanya, siswa

kurang dapat menjelaskan dan mereka masih malu untuk berbicara

dihadapan temanya, hal ini tampak ketika siswa menjelaskan mereka

masih banyak melihat teks. Tetapi secara umum penerimaan siswa melalui

pengguanaan media gambar dan metode resitasi pada materi Adab bekerja

sudah cukup bagus

Berdasarkan data yang diperoleh dari tindakan yang telah

dilakukan, maka Penggunaan media gambar dengan menggunakan gambar

tentang Adab bekerja pada siklus I berjalan dengan cukup baik. Kemudian

setelah itu dilakukan penugasan kepada siswa, siswa juga sangat

bersemangat, hal ini terlihat pada antusias siswa dalam mengikuti

pelajaran dan dalam kegiatan pembelajaran, secara umum dapat diperoleh

hasil sebagai berikut:

1. Guru menggunakan dan memilih media gambaryang menarik, sesuai

dengan tujuan dalam materi adab bekerja

2. Memilih gambar yang terpadu, kemudian siswa mengungkapkan

pendapat ide dan gagasan melalui media yang dibawa guru.


3. Guru kemudian memberikan tugas baik secara kelompok maupun

individu.

4. Guru memberikan pengawasan selalu pada setiap penugasan.

5. Siswa terlihat disiplin mengerjakan tugas.

6. Komponen pembelajaran lain seperti: alokasi waktu pembelajaran,

sumber/bahan/alat pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan

kegiatan penilaian dapat berjalan dengan baik.

7. Partisipasi siswa saat pembelajaran sudah mulai nampak jika

dibandingkan sebelum diadakan tindakan.

8. Pembelajaran dengan menggunakan media gambar dan metode resitasi

dapat memberikan pengalaman berharga pada para peserta didik agar

yang didapat di sekolah bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

9. Dan dari nilai prestasi siswa terlihat meningkat dari sebelum dilakukan

tindakan dengan sesudah dilakukan tindakan yaitu: (rata-rata pretes

52,57 meningkat menjadi 72,64) atau meningkat sebesar 38,18%.

Walaupun secara umum program pembelajaran berhasil dan

berjalan dengan baik, bukan berarti tidak ada tindak lanjut dalam

penelitian ini, di lihat dari hasil evaluasi yang disesuaikan dengan standar

minimum kelulusan, masih ada beberapa siswa yang tidak lulus, dan

banyaknya siswa yang masih malu mengungkap gagasan dan idenya. Dan

guru ingin meningkatkan lagi hasil belajar siswa yang diperoleh. Untuk

itu peneliti akan mengadakan siklus II sebagai tindak lanjut dalam

memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I.


4. Siklus II

a. Rencana siklus II

1) Perencanaan Tindakan

Siklus kedua di laksanakan sebanyak 2 kali pertemuan dengan

pembelajaran berlangsung selama 2 x 35 menit untuk setiap kali

pertemuan, yang dilaksanakan pada tanggal 27 April dan 04 Mei 2009.

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk menindak lanjuti kekurangan-

kekurangan yang ditemukan pada siklus I, yaitu untuk semakin

meningkatkan prestasi belajar yang diperoleh siswa dalam setiap

pembelajaran.

Peneliti membuat perencanaan atas dasar pengamatan peneliti

dengan melihat nilai tes siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 13 dan 20

April 2009 mata pelajaran Aqidah Akhlak, yaitu terdapat 7 siswa yang

dinyatakan tidak lulus karena nilai yang diperolehnya dibawah standar

kelulusan minimum.

Siklus ini terdiri dari satu pokok bahasan, yaitu materi Adab

Kepada Orang tua. Sebelum pembelajaran dilaksanakan penelitian ini

dimulai dari beberapa tahapan persiapan. Secara rinci rencana

pembelajaran pada siklus kedua ini yang terdiri dari dua kali pertemuan,

dengan menggunakan media gambar dan metode resitasi, adalah sebagai

berikut:

1. Membuat rencana pembelajaran meliputi perencanaan satuan dan

analisis program.
2. Membuat atau menyiapkan media gambar tentang materi Adab Kepada

Orang Tua.

3. Membagi materi Adab Kepada Orang Tua menjadi tiga sub bahasan,

yaitu: Adab kepada Orang tua dalam kehidupan sehari-hari, Adab

kepada Orangtua ketika sakit, dan Adab kepada Orang Tua Yang telah

meninggal .

4. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok untuk membahas Adab

Kepada Orang Tua dengan sub bab “Adab kepada Orang tua dalam

kehidupan sehari-hari, Adab kepada Orangtua ketika sakit, dan Adab

kepada Orang Tua Yang telah meninggal ”.

5. Membuat alat atau pedoman observasi untuk mengetahui, kinerja

siswa, kreatifitas siswa dalam proses belajar mengajar sebagai wujud

dari pemahaman siswa terhadap materi yang telah dijelaskan dengan

menggunakan media gambar dan resitasi.

6. Membuat soal test tentang Adab Kepada Orang Tua untuk mengetahui

hasil prestasi belajar siswa

Pada rencana tindakan siklus kedua ini, peneliti dalam

pembelajaran Aqidah Akhlak menggunakan media gambar dan metode

resitasi. Yang diupayakan agar siswa dapat memahami materi, dan mampu

berperan aktif dalam belajar di kelas, serta terlibat aktif dalam kerja sama

antar siswa sehingga prestasi belajar mereka meningkat. Dengan

penggunaan media gambar dan metode resitasi diharapkan pengetahuan


tentang pelajaran Aqidah Akhlak menjadi maksimal, sehingga nilai

prestasi belajar siswa dapat meningkat.

Sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran adalah buku

Bina Aqidah Akhlak sesuai dengan kurikulum KTSP, LKS Aqidah

Akhlak, dan buku Aqidah Akhlak kelas V. Sedangkan alat atau bahan

yang dibutuhkan dalam program pembelajaran adalah gambar-gambar

tentang Adab bekerja. Adapun untuk mengungkap hasil prestasi belajar

siswa digunakan instrumen penilaian berupa pedoman pengamatan

terhadap aktivitas peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran,

dan tes hasil belajar.

Kriteria (indikator yang menjadi penanda) untuk menentukan

bahwa penggunaan media gambar dan metode resitasi yang dikembangkan

telah berhasil memecahkan masalah yang sedang diupayakan, dilakukan

secara kualitas maupun kuantitas. Secara kualitas dapat dilihat dari

aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran seperti tingkat

motivasi, keceriaan, keantusiasan dan keterampilan peserta didik dalam

mengikuti program pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari pengamatan

peneliti selama pembelajaran Aqidah Akhlak berlangsung.

Sedangkan secara kuantitatif dilakukan dengan cara tes.

Keberhasilan individual ditetapkan jika siswa mengalami ketuntasan

belajar minimal 775, ini adalah skor minimal batas kelulusan sebagaimana

75
Sesuai dengan Kriteria kelulusan di MI Ar-Rahmah, lampiran 12
ketentuan sistem evaluasi yang tercantum dalam pedoman pendidikan MI

Ar-Rahmah tahun akademik 2008.

b. Pelaksanaan

Pendahuluan

- Awali dengan mengucapkan salam dan berdo'a.

- Mengabsensi siswa.

- Penjelasan singkat tentang kompetensi dan materi yang akan

dimiliki/dikuasai siswa sebagai hasil belajar

Kegiatan Inti

- Guru memberikan sedikit pengantar tentang Adab Bekerja.

- Guru menunjukkan media gambar berupa gambar tentang Adab

kepada Orang tua.

- Siswa diminta maju kedepan memaparkan ide dan gagasannya yang

ada dalam media gambar yang di bawa oleh guru. Dan menceritakan

kehidupan keseharian tentang Adab kepada orang tua.

- Siswa dan guru mengadakan tanya jawab.

- Guru kemudian memberikan Tugas kepada kelompok siswa menyusun

laporan mengenai bahan bacaan tentang Adab Kita Kepada Orang Tua

dalam kehidupan sehari-hari.

- Guru memberikan pengawasan dan bimbingan kepada siswa dalam

pengerjaan tugas menyusun laporan mengenai bahan bacaan tentang

Adab Kita Kepada Orang Tua dalam kehidupan sehari-hari.


- Guru memberikan dorongan sehingga anak mau bekerja, Diusahakan

dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh temannya dalam

mengerjakan tugasnya.

- Selama kegiatan berlangsung, guru mengamati dan menilai kinerja

siswa.

Penutup

- Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya

- Guru memberi PR pada siswa

- Memberikan kesimpulan tentang apa yang telah dipelajari.

- Pesan moral, dengan mengingatkan untuk mengulangi belajar di

rumah, apa yang telah diperoleh dari sekolah

- Diakhiri dengan doa dan salam

Pertemuan II : 2 x 35 menit (Senin, 4 Mei 2009)

Pendahuluan

- Awali dengan mengucapkan salam dan berdo'a.

- Penjelasan singkat tentang kompetensi dan materi yang akan

dimiliki/dikuasai siswa sebagai hasil belajar

Kegiatan Inti

- Guru memperlihatkan media gambar gambar Tentang Adab kepada

Orang tua ketika sakit, dan Adab kepada orang tua yang telah

meninggal kepada siswa.


- Guru membentuk kelompok/ tim, yaitu guru membagi 37 siswa kelas

V kedalam 7 kelompok yang masing-masing terdiri dari 5 atau 6

anggota kelompok.

- Guru Membagikan media Gambar kepada setiap kelompok Gambar

tentang Adab kepada Orangtua ketika sakit, dan Adab kepada orang

tua Yang telah meninggal kepada siswa

- Tiap kelompok melaksanakan Resitasi/tugas membuat laporan resume

dari buku yang diberikan oleh guru yaitu: Masing-masing kelompok

mendiskusikan materi tentang "Adab kepada orang tua".

a. Kelompok I, II, III: membahas tentang Adab kepada Orang tua

ketika sakit.

b. Kelompok IV, V, IV, dan VII: membahas tentang Adab kepada

Orang tua Yang telah meninggal.

- Setelah pembahasan selesai, dengan bimbingan guru, para anggota

kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

dengan menceritakan hasil diskusi dan mengungkapkan gagasan

tentang media gambar yang telah diberikan sebelumnya.

- Setiap anggota kelompok atau siswa di beri kesempatan untuk

bertanya tentang topik yang belum dipahami pada saat diskusi.

- Siswa menulis pernyataan/penjelasan yang tidak diketahui dari

kelompok lain.

- Siswa diminta mengambil kesimpulan dengan memberikan penjelasan.


Penutup

- Dengan Sisa Waktu yang ada Siswa diberikan tugas mandiri Tugas

Mandiri berupa tes Soal tentang Adab kepada orang tua.

- Memberikan kesimpulan tentang apa yang telah dipelajari.

- Pesan moral, dengan mengingatkan untuk mengulangi belajar di

rumah, apa yang telah diperoleh dari sekolah

- Diakhiri dengan doa dan salam

c. Pengamatan Siklus II

Ketika guru mengulas kembali pembelajaran sebelumnya, dan

meneruskan dengan memberikan keterangan pada materi selanjutnya

keadaan siswa pada saat itu tenang karena memperhatikan setiap detail

keterangan yang disampaikan oleh guru. Kemudian guru menggunaan

media gambar yang telah dipersiapkan dengan memilih media gambar

untuk tujuan-tujuan pelajaran yang spesifik, yaitu dengan cara memilih

gambar tertentu yang akan mendukung penjelasan inti pelajaran atau

pokok-pokok pelajara materi adab kepada orang tua. Semua pandangan

peserta didik menuju kedepan, mereka sangat antusias pada pembelajaran

kali ini, guru menggunakan media yang telah dipersiapkan, bahkan banyak

siswa yang terangsang untuk bertanya atas hal-hal yang belum dimengerti,

sebagai mana terlampir pada lampiran 1976. Setelah itu guru memberikan

penugasan baik secara kelompok dan individu, dari hasil pengamatan,

didapati siswa sudah tidak canggung lagi dalam mengungkapkan pendapat

76
Dokumentasi gambar 3 antusiasme siswa saat guru menggunakan media gambar
lampiran 19
dan pertanyaan, peserta didik juga sangat antusias mengerjakan tugas yang

diberikan guru, ini dibuktikan tidak ada satupun dari siswa yang merasa

keberatan dan protes, pada waktu guru memerintahkan mengerjakan tugas.

Selain itu dalam penugasan secara berkelompok siswa sudah terbiasa

dengan kelompoknya, sehingga diskusi kelompok berjalan dengan baik.77

Untuk lebih mendapatkan gambaran kualitatif secara mendalam

terhadap penggunaan media gambar dan metode resitasi, peneliti

melakukan wawancara kepada siswa yang ditetapkan sebagai informan.

Hasil wawancara adalah sebagai berikut, terhadap pertanyaan

“Bagaimanakah tanggapan kamu terhadap penggunaan media gambar dan

metode penugasan dalam pembelajaran Aqidah Akhlak ini?”. Seorang

siswa yang termasuk memiliki kemampuan diatas rata-rata (lebih lanjut

disingkat dengan istilah siswa A) mengatakan,

Saya berpendapat, bahwa pembelajarannya menyenangkan, saya


merasa sangat termotivasi dengan adanya media yang bapak
guru terapkan dalam proses pembelajaran ini. Saya faham dan
bisa mengerjakan soal-soal yang diberikan.78

Satu orang siswa yang termasuk siswa yang memiliki kemampuan

sedang (lebih lanjut disingkat dengan istilah siswa B) mengatakan,

Saya suka dengan penggunakan media dan metode itu saat


belajar aqidah, karena saya sangat senang. Saya bisa sangat puas
dengan perolehan hasil nilai yang saya dapat, karena itu murni
hasil kerja keras saya sendiri. Suasananya menyenangkan.79

77
Dokumentasi gambar 7 siswa saat penugasan berkelompok lampiran 19
78
Hasil Wawancara dengan sufi asfiani, salah satu peserta didik kelas V MI. Ar-Rahmah
yang memiliki kemampuan diatas rata-rata, pada tanggal 4 Mei 2009
79
Hasil Wawancara dengan luluk sufiah, salah satu peserta didik kelas V MI. Ar-Rahmah
yang memiliki kemampuan sedang, pada tanggal 4 Mei 2009.
Sedangkan siswa yang termasuk siswa yang memiliki kemampuan

di bawah rata-rata (lebih lanjut disingkat dengan istilah siswa C)

mengatakan,

Saya sangat senang, karena menurut saya mata pelajaran aqidah


akhlak itu membosankan, dulu saya tidak suka, malas, dan sering
tidur kalau pelajaran ini berlangsung, tetapi sejak bapak
menggunakan media dan metode itu, saya lebih semangat untuk
selalu mengikuti proses pembelajaran aqidah. Dan saya juga bisa
bertanya kepada teman saya yang bisa, ketika saya belum
mengerti pada waktu penugasan dengan berkelompok..80

Dengan demikian tanggapan para informan adalah positif terhadap

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media gambar dan

metode resitasi, karena ketiga siswa menyatakan senang terhadap

pembelajaran yang mereka alami melalui penggunaan media gambar dan

metode resitasi tersebut.

Tanggapan siswa terhadap pertanyaan “ Apakah kamu memperoleh

manfaat dari penggunaan media gambar dan tugas tugas yang diberikan

guru dalam proses pembelajaran Aqidah Akhlak kemarin?“. Terhadap

pertanyaan ini siswa A mengungkapkan

Ya, saya memperoleh banyak manfaat, selain lebih faham, saya


juga bisa mengerjakan soal-soal yang diberikan.81

Sementara siswa B, menyatakan

Ya, saya dapat bekerja sama dan bertanya dengan teman-teman


kelompok saya ketika saya tidak bisa. Disamping itu saya bisa

80
Hasil Wawancara dengan lilik nuraini, salah satu peserta didik kelas V MI. Ar-Rahmah
yang memiliki kemampuan di bawah rata-rata, pada tanggal 4 Mei 2009.
81
Hasil Wawancara dengan sufi asfiani, salah satu peserta didik kelas V MI. Ar-Rahmah
yang memiliki kemampuan diatas rata-rata, pada tanggal 4 Mei 2009
akrab dengan teman sekelompok saya. Saya sangat senang
sekali.82

Sedangkan siswa C, menyatakan,

Ya, gambarnya bagus-bagus, selama proses belajar mengajar,


saya memperoleh banyak manfaat, saya sangat senang untuk
selalu mengikuti proses pembelajaran Aqidah dengan pak guru
menggunakan gambar-gambar itu, dibandingkan dengan
pembelajaran Aqidah yang sebelum-sebelumnya. Dan saya bisa
mengerjakan soal-soal yang diberikan.83

Dengan demikian dari hasil wawancara diatas, penggunaan media

dan metode resitasi dalam pembelajaran yang diterapkan sangat

memberikan manfaat kepada para peserta didik, mereka merasakan

suasana yang akrab dengan kelompoknya, lebih rileks, sangat senang,

terlebih lagi siswa menyukai media dan metode ini.

Hasil dari pengamatan keseluruhan pada tahap ini, bahwa peserta

didik sudah mencapai indikator yang harus dicapai, hal ini dapat

ditunjukkan dari prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran Aqidah

Akhlak meningkat, peserta didik lebih bersemangat terhadap tugas yang

diberikan, tergerak untuk selalu belajar, mempunyai keinginan yang kuat

terhadap sesuatu, mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan senang dan

tidak merasa jenuh dengan pelajaran, selalu merasa penasaran dan

bertanya apabila tidak tahu.

Siklus II ini sebagai tindak lanjut atas kekurangan-kekurangan

yang ditemukan pada siklus I. Pada tahap ini, peneliti juga memberikan

82
Hasil Wawancara dengan luluk sufiah, salah satu peserta didik kelas V MI. Ar-Rahmah
yang memiliki kemampuan sedang, pada tanggal 4 Mei 2009
83
Hasil Wawancara dengan lilik nuraini, salah satu peserta didik kelas V MI. Ar-Rahmah
yang memiliki kemampuan di bawah rata-rata, pada tanggal 4 Mei 2009.
evaluasi sebagai tolak ukur peningkatan keberhasilan siswa dalam

melaksanakan proses pembelajaran.

Hasil pegamatan yang peneliti yang peroleh pada tahap ini adalah,

pada waktu guru menjelaskan dengan menggunakan media gambar dengan

memilih media yang tepat, menari, dan terpadu, siswa mulai tidak

canggung mengungkapkan pendapat dan pertanyaan, siswa begitu sangat

senang dan antusias, sehingga tercipta suasana yang menyenangkan,

sedangkan pada waktu siswa melaksanakan penugasan secra berkelompok

siswa aktif, dan ketika penugasan individu suasana kelas sepi, tidak ada

yang berjalan-jalan untuk mencari jawaban. Dan gurupun selalu

memberikan dorongan, bimbingan, dan pengawasan selalu dalam setiap

mengerjakan tugas, nampak Siswa lebih percaya diri untuk menjawabnya

sendiri, sebagaimana gambar yang dilampirkan pada lampiran 19.84 ,

Keadaan ini berlangsung sampai waktu yang ditentukan habis.

Hasil dari pelaksanaan evaluasi siklus II ini, menunjukkan adanya

peningkatan prestasi siswa jika dibandingkan antara hasil sebelum

tindakan, dan tes siklus I yang dilaksanakan sebelumnya. Peningkatan

ketuntasan siswa yang diperoleh peserta didik dari setiap pertemuan terus

meningkat. Mulai dari tingkat keberhasilan pre test sebesar 25,71% atau

dengan nilai rata-rata 52,57 meningkat menjadi 80,56% atau dengan nilai

rata-rata 72,64 dan kemudian pada siklus II meningkat lagi menjadi

97,10% atau dengan nilai rata-rata 82,65. Ini membuktikan upaya yang

84
Dokumentasi gambar kondisi siswa saat mengerjakan soal evaluasi Sikus II yang diambil
peneliti.
dilakukan oleh guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa berhasil

dalam pembelajaran Aqidah Akhlak melalui penggunaan media gambar

dan metode resitasi ini yaitu terjadi peningkatan dari sebelum dan sesudah

dilakukan tindakan yang pada awalnya nilai rata-rata sebesar 52,57 dapat

ditingkatkan menjadi 72,64 dan meningkat lagi sebesar 82,65 atau terjadi

peningkatan pada siklus pertama sebesar 38,18% dan pada siklus II

sebesar 57,21% dibandingkan sebelum dilakukan tindakan, yang dapat

dilihat pada lembar observasi hasil nilai prestasi belajar siswa pada

lampiran 01.

d. Refleksi Siklus II

Pada kegiatan siklus kedua, menunjukkan bahwa tidak ada

permasalahan dalam perumusan perencanaan tindakan (RPP). Jadwal jam

pertemuan telah sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan pembelajaran.

Kelebihan yang ditemukan selama pelaksanaan tindakan pembelajaran di

siklus II adalah sebagai berikut:

1. Guru mengunakan media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran

2. Gambar-gambar yang digunakan guru tersebut sedikit saja, sedikit

namun selektif mempergunakan gambar yang mengandung makna.

3. guru menggunakan gambar yang terpadu.

4. Guru memberikan penugasan baik secara individu maupun secara

kelompok.

5. Siswa sangat antusias dalam pembelajaran melalui penggunaan media

gambar dan metode resitasi ini.


6. Siswa lebih aktif selama proses belajar.

7. Siswa sangat bersemangat dalam mengerjakan tugas, hal ini dapat

dilihat dari tidak adanya satupun dari siswa yang merasa keberatan dan

protes, pada waktu peneliti memberikan tugas-tugas yang diberikan.

8. Konsentrasi siswa dalam belajar cukup tinggi. Hal ini dapat terjadi

karena guru selalu membawa siswa masuk dalam orientasi masalah

sebelum pembelajaran inti dimulai.

9. Hasil belajar siswa telah meningkat pada siklus II (dari rata-rata 52,57

menjadi 82,65) atau meningkat sebesar 57,21%.

10. Semua rencana perbaikan tindakan berdasarkan hasil refleksi siklus I

telah dilaksanakan di siklus II ini dengan baik.

11. Penggunaan media dan metode yang diterapkan, dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa.

C. Temuan Penelitian

Berdasarkan paparan data diatas, berikut ini dikemukakan temuan

penelitian pada setiap tindakan dan temuan penelitian secara umum:

1. Temuan Siklus I

a. Guru menggunakan dan memilih media gambar yang menarik, yang

sesuai dengan tujuan dalam materi adab bekerja

b. Memilih gambar yang terpadu, kemudian siswa mengungkapkan

pendapat ide dan gagasan melalui media yang dibawa guru.


c. Guru kemudian memberikan tugas baik secara kelompok maupun

individu.

d. Guru memberikan pengawasan selalu pada setiap penugasan.

e. Siswa terlihat disiplin mengerjakan tugas.

f. Guru memberikan pengawasan dan bimbingan dan dorongan penuh

kepada siswa.

g. Respon siswa terhadap penjelasan guru cukup baik.

h. Komponen pembelajaran lain seperti: alokasi waktu pembelajaran,

sumber/bahan/alat pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan

kegiatan penilaian dapat berjalan dengan baik.

i. Partisipasi siswa saat pembelajaran sudah mulai nampak jika

dibandingkan sebelum diadakan tindakan.

j. Pembelajaran dengan menggunakan media gambar dan metode resitasi

dapat memberikan pengalaman berharga pada para peserta didik agar

yang didapat di sekolah bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

k. Dan dari nilai prestasi siswa terlihat meningkat dari sebelum dilakukan

tindakan dengan sesudah dilakukan tindakan yaitu: (rata-rata pretes

52,57 meningkat menjadi 72,64) atau meningkat sebesar 38,18%

l. Pada saat penerapan penugasan/resitasi berkelompok, siswa masih

memilih-milih teman, sehingga pada jalannya diskusi siswa terkesan

individu dan kurang adanya kekompakan atau kerjasama dalam

kelompok.
m. Pembelajaran Aqidah Akhlak dengan penggunaan media gambar dan

metode resitasi siswa sudah tampak bersemangat walaupun mereka

belum sepenuhnya menguasai materi.

n. Siswa masih banyak yang belum bisa menjelaskan ketika ketika

mengungkapkan ide/gagasan tentang gambar-gambar yang dibawa

oleh guru, begitu juga siswa yang tergabung dalam kelompok, mereka

belum berani bertanya atau mengungkapkan pendapatnya.

o. Peningkatan prestasi siswa sebesar 38,18% dibandingkan sebelum

dilakukan tindakan.

2. Temuan Siklus II

a. Guru menggunakan dan memilih media gambar yang menarik, yang

sesuai dengan tujuan dalam materi adab bekerja

b. Memilih gambar yang terpadu, kemudian siswa mengungkapkan

pendapat ide dan gagasan melalui media yang dibawa guru.

c. Guru kemudian memberikan tugas baik secara kelompok maupun

individu.

d. Guru memberikan pengawasan selalu pada setiap penugasan.

e. Siswa terlihat disiplin mengerjakan tugas.

f. Guru memberikan pengawasan dan bimbingan dan dorongan penuh

kepada siswa.

g. Respon siswa terhadap penjelasan guru sudah baik.


h. Pada saat penerapan penugasan/resitasi berkelompok, siswa sudah

terbiasa dengan kelompoknya, sehingga pada jalannya diskusi sudah

terlihat adanya kekompakan atau kerjasama dalam kelompok.

i. Guru banyak memberikan pengawasan dan bimbingan agar siswa

mandiri, dengan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

dikerjakan sendiri oleh siswa.

j. Siswapun mulai mandiri dalam mengikuti penugasan yang diberikan

oleh guru.

k. Aktivitas siswa selama tugas diskusi mulai dapat menjelaskan

walaupun masih banyak yang melihat teks begitu juga siswa yang

tergabung dalam kelompok mereka sedikit demi sedikit mulai

memberanikan diri untuk bertanya atau mengungkapkan pendapatnya.

l. Siswa memahami materi melalui penugasan-penugasan dan penjelasan

dengan penggunaan media gambar yang diberikan guru.

m. Peningkatan prestasi belajar sebesar 57,21% dari sebelum dilakukan

tindakan.

Secara umum terdapat beberapa hal yang ditemukan dalam

penelitian ini, setelah mengikuti tindakan penelitian melalui penggunaan

media dan metode resitasi yang telah diterapkan, diantaranya:

1. Guru menggunakan dan memilih media gambar yang menarik, yang

sesuai dengan tujuan dalam materi adab bekerja

2. Memilih gambar yang terpadu, kemudian siswa mengungkapkan

pendapat ide dan gagasan melalui media yang dibawa guru.


3. Guru kemudian memberikan tugas baik secara kelompok maupun

individu.

4. Guru memberikan pengawasan selalu pada setiap penugasan.

5. Siswa terlihat disiplin mengerjakan tugas.

6. Guru memberikan pengawasan dan bimbingan dan dorongan penuh

kepada siswa.

7. Siswa sudah dapat mengikuti penjelasan guru dengan baik.

8. Penggunaan media gambar dalam proses belajar mengajar membuat

siswa sangat sangat antusias dan bersemangat dan mereka

mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru dengan antusias dan

semangat pula.

9. Siswa memahami materi melalui penugasan-penugasan dan penjelasan

dengan penggunaan media gambar yang diberikan guru.

10. Penggunaan media gambar dalam proses belajar mengajar membuat

siswa sangat sangat antusias dan bersemangat dan mereka

mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru dengan antusias dan

semangat pula.

11. Tugas kelompok maupun penugasan Individu baik secara lisan,

maupun secara tulisan, sudah berjalan dengan baik dan guru

memberikan penghargaan baik kepada individu maupun kelompok.

12. Terjadi peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Aqidah

Akhlak yang telah dilakukan siklus I sebesar 38,18% dan siklus II

sebesar 57,21%.
BAB V

PEMBAHASAN

Penggunaan media gambar dan metode resitasi, pada siswa kelas V MI

Ar-Rahmah Jabung Malang, dilaksanakan untuk membantu meningkatkan prestasi

belajar siswa dalam pembelajaran Aqidah Akhlak, setelah peneliti amati sebelum

melaksanakan penelitian, yakni nilai-nilai hasil belajar yang kurang, pembelajaran

yang kurang menarik dengan menggunakan metode ceramah saja, tidak pernah

digunakannya media dalam setiap pembelajaran yang mengakibatkan tidak ada

semangat untuk belajar, sehingga prestasi/nilai hasil belajar menurun. Oleh karena

itu, peneliti bermaksud untuk mengadakan penelitian tindakan kelas, dengan

harapan dapat membantu meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran

aqidah Akhlak kelas V pada materi Adab Bekerja, dan Adab Kepada Orangtua.

Untuk mencapai kualitas pembelajaran tersebut, maka ketrampilan guru dalam

proses pembelajaran sangatlah penting dan harus ditingkatkan. Ketrampilan

tersebut meliputi ketrampilan merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi.85

Agar hasil belajar belajar siswa dapat ditingkatkan.

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan mulai tanggal 06

April 2009 Sampai dengan tanggal 4 Mei 2009 selama 2 siklus, 4 kali pertemuan,

setiap hari Senin jam ke 3 dan 4 di kelas V MI Ar-rahmah dengan menggunakan

media gambar dan metode resitasi.

85
Zainal Aqib, 2007, Membangun Profesionalisme Guru dan Pengawas Sekolah,
Bandung: C.V Yrama Widya, Hal:05
1. Penggunaan Media Gambar Dan Metode Resitasi Dalam Pembelajaran

Aqidah Akhlak.

Dari hasil pemaparan data pada bab sebelumnya dapat diketahui

bagaimana penggunaan media gambar dan metode resitasi. Adapun langkah-

langkah penggunaan media gambar dan metode resitasi dalam pembelajaran

Aqidah Akhlak sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa yang telah

dilaksanakan, adalah sebagai berikut:

Langkah 1

Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.

Langkah 2

Guru menggunakan media gambar tentang gambar-gambar tentang

Adab bekerja dan Adab kepada Orang tua kepada siswa. Siswa memberikan

ide dan gagasan tentang gambar- gambar tersebut.

Langkah 3

Langkah berikutnya yang dilakukan adalah Memberikan Tugas,

Yaitu guru memberikan tugas pada siswa baik itu secara individu maupun

kelompok. Dan hasil yang diperoleh dapat sesuai dengan yang di inginkan.

Langkah 4

Pada langkah ini adalah pelaksanaan tugas oleh siswa. Dalam

pelaksanaan tugas ini. Guru selalu memberikan bimbingan atau pengawasan,

memberikan dorongan sehingga anak mau bekerja. Diusahakan dikerjakan


oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain dan siswa mencatat hasil-hasil

yang mereka peroleh dan sistematis

Langkah 5

Langkah selanjutnya adalah pertanggung jawaban Tugas. Dalam hal

ini siswa memberikan Laporan tugas siswa baik lisan atau tertulis dari apa

yang telah dikerjakannya, Ada tanya jawab atau diskusi kelompok.

Langkah 6

Guru memberikan penghargaan baik kepada individu maupun

kelompok.

2. Proses Pembelajaran Aqidah Akhlak melaui media Gambar dan Metode

Resitasi pada siswa..

Proses kegiatan pembelajaran melalui penggunaan media gambar

dan metode resitasi dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa,

dilakukan sebanyak 2 siklus selama 4 kali pertemuan, dilalui dalam 4 tahap,

yaitu: tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi/pengamatan dan tahap

refleksi.

Pada siklus pertama, peneliti membuat perencanaan secara sistematis

yang disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilakukan dan alokasi waktu

yang dibutuhkan sebagai persiapan dalam melaksanakan proses pembelajaran

secara efektif dan efisien. Pada tahap ini, tidak ada permasalahan dalam
perumusan perencanaan tindakan (RPP). Jadwal jam pertemuan sesuai dengan

kebutuhan pelaksanaan pembelajaran.

Pada tahap pelaksanaan, siswa terlihat antusias dan bersemangat

untuk berpartisipasi dalam mengikuti proses pembelajaran yang direncanakan

melalui penggunaan media gambar dan resitasi.

Kelebihan dalam siklus pertama ini adalah siswa lebih antusias dan

bersemangat untuk berpartisi dalam mengikuti proses pembelajaran, berani

mengungkapkan pendapat meskipun malu-malu, tercipta kerja sama antar

siswa pada setiap kelompoknya meskipun masih kurang maksimal, suasana

kelas lebih hidup, dan peserta didik tidak merasa jenuh selama proses

pembelajaran berlangsung. Akan tetapi dalam siklus ini terdapat kelemahan

yaitu, dalam penugasan berkelompok, siswa masih memilih-milih teman,

sehingga kurang terjalin kerja sama antar kelompok, siswa masih malu

menggungkapkan pendapatnya, dan ada beberapa siswa yang tidak lulus

dalam tugas yang telah diberikan yaitu 7 siswa gagal karena skor tesnya

kurang dari 7, sehingga peneliti menambah pertemuan lagi untuk penerapan

siklus II dengan tujuan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada

pada siklus I.

Pada penerapan siklus kedua, peneliti membuat rancangan desain

pembelajaran untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada

siklus pertama. Kelebihan dalam siklus II, yaitu siswa terlihat sangat antusias

dalam pembelajaran Aqidah Akhlak melalui penggunaan media gambar dan

metode resitasi, di samping itu siswa lebih percaya diri untuk mengerjakan
soal yang diberikan guru pada akhir sesi, dan pembelajaran berjalan sesuai

dengan RPP yang dibuat oleh guru, siswa lebih menguasai pembelajaran yang

disajikan, dari hasil diatas tebukti penggunaan media dan metode yang tepat

sebagaimana menurut, Basyirudin, Siswa akan belajar dan mengembangkan

daya berpikir, daya inisiatif, daya kreatif, tanggung jawab dan melatih diri

sendiri.86 yang ditunjukkan pada hasil ketuntasan siswa mencapai 97%

dengan satu anak yang tidak lulus.

3. Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak Melalui

Penggunaan Media Gambar Dan Metode Resitasi.

Berdasarkan hasil pengamatan, wawancara, dan hasil tes dalam

pembelajaran melalui penggunaan media gambar dan metode resitasi pada

mata pelajaran Aqidah Akhlak, sebagaimana dijabarkan pada Bab IV telah

menunjukkan bahwa Data-data secara kuantitatif menunjukkan bahwa

berdasarkan hasil tes individual pada pre tes, pos tes siklus I, dan pos tes

siklus II terjadi peningkatan yang signifikan, mulai dari tingkat keberhasilan

yang pada awalnya rata-rata 52,57 dan pada siklus I menjadi sebesar 72,64

atau terjadi peningkatan 38,18%. Pada siklus II hasil observasi menunjukkan

peningkatan nilai rata-rata sebesar 82,65 atau 57,21 %. Dengan ketuntasan

belajar siswa mencapai 97%. Ini menunjukkan 97% siswa berhasil dalam

pembelajaran Aqidah Akhlak melalui penggunakan media gambar dan metode

resitasi.

86
M. Basyiruddin Usman, Metedologi Pembelajaran Agama Islam, Ciputat Pers, 2002
,hal 48
Data-data secara kualitatif dapat dijelaskan dari siswa yang telah

diwawancara menyatakan sangat setuju bahwa pembelajaran Aqidah Akhlak

melalui penggunaan media gambar dan metode resitasi disukai. Dari sini dapat

dilihat bahwa siswa cenderung senang dengan pembelajaran ini karena

gurunya, materi pembelajarannya, cara mengajar gurunya dan suasana kelas

yang tercipta pada waktu proses pembelajaran berlangsung.


BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan
Setiap guru pasti memiliki masalah dengan pembelajaran yang mereka

laksanakan, untuk itu sebagai guru yang baik pasti selalu berupaya untuk

memecahkan masalah yang dihadapi, lebih-lebih masalah pembelajaran selalu

terkait dengan kehidupan siswa di masa yang akan datang.

Berdasarkan semua uraian di atas, khususnya pada uraian bab IV dan

V, peneliti menyampaikan kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengunaan media gambar dan metode resitasi yaitu 1). Langkah pertama

guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran

tersebut dan memotivasi siswa belajar, 2). Selanjutnya guru menggunakan

media gambar tentang gambar-gambar tentang Adab bekerja dan Adab

kepada Orang tua kepada siswa. Siswa memberikan ide dan gagasan

tentang gambar- gambar tersebut. 3). Kemudian berikutnya guru memberi

tugas, Yaitu guru memberikan tugas pada siswa baik itu secara individu

maupun kelompok. Dan hasil yang diperoleh dapat sesuai dengan yang di

inginkan. 4). Berikutnya pelaksanaan tugas. Dalam pelaksanaan tugas ini.

Guru selalu memberikan bimbingan atau pengawasan, memberikan

dorongan sehingga anak mau bekerja. Diusahakan dikerjakan oleh siswa

sendiri, tidak menyuruh orang lain dan siswa mencatat hasil-hasil yang

mereka peroleh dengan sistematis. 5). Siswa mempertanggung jawabkan


Tugas. Dalam hal ini siswa memberikan Laporan tugas siswa baik lisan

atau tertulis dari apa yang telah dikerjakannya, Ada tanya jawab atau

diskusi kelompok. 6). Guru menyampaikan beberapa pertanyaan kepada

siswa untuk mengecek pemahaman mereka terhadap materi dan

memberikan penghargaan baik kepada individu maupun kelompok.

2. Proses Pembelajaran Aqidah Akhlak melaui penggunaan media gambar

dan metode resitasi dilakukan melalui 4 tahap, meliputi: (1) tahap

perencanaan yaitu persiapan yang dilakukan sehubungan akan dilakukan

tindakan kepada siswa; (2) tahap implementasi tindakan, yaitu jabaran

tindakan yang akan dilakukan, skenario kerja tindakan perbaikan, dan

prosedur tindakan yang akan diterapkan. (3) tahap observasi, yaitu

kegiatan pengumpulan data pada saat proses pembelajaran berlangsung,

yang meliputi: aktivitas siswa, interaksi siswa dengan siswa, interaksi

siswa dengan guru, interaksi siswa dengan bahan ajar dan sumber belajar

lainnya, atau semua fakta yang ada selama proses pembelajaran

berlangsung; (4) tahap refleksi, yaitu kegiatan yang difokuskan pada upaya

untuk menganalis, mensintesis, memaknai, menjelaskan dan

menyimpulkan. Dan dalam pembelajaran ini nampak siswa siswa lebih

antusias dan bersemangat untuk berpartisi dalam mengikuti proses

pembelajaran, tercipta kerja sama antar siswa pada setiap kelompoknya

meskipun masih kurang maksimal, suasana kelas lebih hidup, dan peserta

didik tidak merasa jenuh selama proses pembelajaran berlangsung.


3. Penggunaan media gambar dan metode resitasi, dapat meningkatkan

prestasi belajar dalam pembelajaran Aqidah Akhlak prestasi belajar yang

pada awalnya rata-rata sebesar 52,57 dan pada siklus I sebesar 72,64 atau

terjadi peningkatan 38,18 %, dan pada siklus II hasil observasi

menunjukkan peningkatan sebesar 82,65 atau 57,21 %. Dan dari

penggunaan media gambar dan metode resitasi dapat dilihat (a) rasa

keingintahuan yang tinggi dari diri siswa atas apa yang belum diketahui,

(b) semangat siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh

guru, dan berusaha mengerjakan tugas tersebut tepat waktu, (c) tampak

gembira dan senang selama mengikuti pembelajaran, (d) bertanya jika

tidak faham dengan sesuatu.

B. Saran

Penggunaan media gambar dan metode resitasi dalam pembelajaran

Aqidah Akhlak, diperoleh banyak hal yang dapat dijadikan masukan bagi

penyempurnaan pelaksanaan Pembelajaran. Saran-saran berikut mungkin akan

sangat berguna terutama bagi pembaca yang tertarik untuk menerapkan

Penggunaan media dan metode ini dalam pengajarannya.

1. Agar guru hendaknya selalu mempersiapkan media pengajaran dalam

setiap pembelajarannya, agar siswa tidak merasa kesulitan didalam belajar.

2. Dalam menggunakan media pengajaran diharapkan sesuai dengan topik

yang diajarkan sehingga siswa lebih maksimal dalam mengikuti proses

belajar mengajar.
3. Hendaknya guru selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengembangkan daya nalar, ide dan gagasan dalam memahami suatu

permasalahan.

4. Dalam pemberian tugas guru haruslah pandai-pandai mencari variasi

dalam memberikan tugas kepada siswa, sehingga diharapkan siswa dalam

mengerjakan tugasnya bisa bersemangat dan dapat memahami maksud dan

tujuan dari tugas tersebut.

5. Hendaknya guru selalu menggunakan media dalam setiap

pembelajaranmnya dan dapat lebih sering memberikan resitasi atau

penugasan terhadap siswa disetiap pembelajaran usai, hal ini sangat

penting agar siswa dapat lebih memahami materi yang telah dipelajari

serta persiapan untuk materi selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA

Armai Arief. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Ciputat:
Ciputat Press.

Ahmadi, Abu. Joko Tri Prasetya. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:
Pustaka Setia.

Abdullah bin ‘Abdil Hamid al-Atsari. 2005. Panduan Aqidah Lengkap. Bogor:
Pustaka Ibnu Katsir.

Arsyad Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Arsyad Azhar. 1997. Media Pengajaran. Jakarta : P.T. Raja Grafindo Persada.

Arikunto, Suharsimi (dkk.). 2007. Penelitian Tindakan Kelas”. Jakarta: Bumi


Aksara.

_________.2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta:


Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 1997. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.

_________. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha


Nasional.

Darajat Zakiyah. 2000. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaktif Edukatif. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.

Djadjadisastra Jusuf. 1981. Metode-metode Mengajar. Bandung: Bima aksara

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia.


Jakarta: Balai Pustaka.

DEPAG. 2003. Kurikulum Dan Hasil Belajar (Aqidah Akhlak Madrasah


Tsanawiyah) Jakarta: Departemen Agama.

Hamalik Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

http://benichi.wordpress.com/2008/11/20/pengertian gambar

Muhaimin dkk. 2005. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam.


Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif.


Tjejep Rohendi Rohidi “Terj” .Jakarta: Universitas Indonesia.

Purwanto Ngalim. 1988. Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis. Bandung: PT.
Remaja.

Rifai Moh. 1994. AQIDAH AKHLAK (Untuk Madrasah Tsanawiyah Kurikulum


1994 Jilid 1 Kelas 1). Semarang: CV.Wicaksana
.
Roestiya. 1989. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Bima Aksara.

Rahayu, Iin Tri dan Tristiadi Ardi Ardani. 2004. Observasi dan wawancara
Malang: Banyumedia.

Sadiman Arief. dkk. Media Pengajaran (Pengertian. Pengembangan dan


Pemanfaatan). Jakarta: P.T Raja Grafindo Persada.

Soemanto Wasty. 1998. Psikologi Pendidikan (Landasan Kerja Pemimpin


Pendidikan). Jakarta: Rineka Cipta.

Soetomo. 1993. Dasar-dasarInteraksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha


Nasional.

Sudjana, Nana. Ahmad Rivai. 1991. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.

Syah Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Syah Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Surakhmad Winarno. 1989. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metoda Tehnik.


Bandung: Tarsito

Soedarsono F.X. Aplikasi Penelitian Tindakan Kelas. Departemen Pendidikan


Nasional.

Tadjab. Muhaimin. Abd. Mujib. 1994. Dimensi-Dimensi Studi Islam. Surabaya:


Karya Abditama.

Tim Dosen Agama Islam. 1995. Pendidikan Agama Islam Untuk Mahasiswa.
Malang: IKIP Malang.

Usman, M. Basyiruddin. 2002. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Ciputat:


Ciputat Pers.
W.J.S. Poerwadarminta. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka

Wikel , W.S. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grafindo

Wahidmurni. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: UM Press.

Zuhairini. 1983. Metode Khusus Pendidikan Agama. Surabaya : Biro ilmiah.


LAMPIRAN 1

LEMBAR OBSERVASI PRESTASI BELAJAR


SISWA KELAS V MI AR-RAHMAH

Nomor Nilai
Urut Induk Nama siswa P/L Pre test Siklus Siklus
I II
1 406 Darmaji L 60 50 70
2 421 Muh. Mundzir L 55 65 70
3 422 Muh. Nur Aini L 40 80 80
4 445 Arif Syaifudin Khakim L 60 70 80
5 454 Dewi Asmaul Husna P 15 50 60
6 458 Zainal Abidin L 30 70 80
7 459 Rofi Wahyu Romadhan L 40 80 -
8 472 Dewi Mariyam P 50 80 85
9 476 Agung Prasetyo L 20 70 80
10 478 Ariadus Sholihin L 75 75 70
11 479 Dzurotun Nasichin L 75 70 90
12 480 Fathur Rizki Dwi Putro L 50 75 100
13 481 Indah Ayu Harnanik P 30 60 70
14 482 Khoirul Islam L 40 80 80
15 483 Khuriyati P 70 75 95
16 484 Lailatul Husna P 50 70 70
17 485 Lilik Farida P 80 70 70
18 486 Lilik Nur Aini P 50 80 80
19 487 Luluk Sufiyah P 60 90 95
20 488 Malikhatur Rizqiyah P 70 75 100
21 489 Misbakhul Mubien L 30 70 70
22 490 Muh. Ainun Najib L 60 70 90
23 491 Muh. Ali Hanani L 40 70 100
24 493 Muh. Fauzan L 65 70 -
25 496 Syaiful Mu’minin L 50 70 100
26 499 Muh. Teguh Firmansyah L 65 85 80
27 502 Nurul Azizah P 40 75 75
28 504 Rina Ba’ayu Fauziyah P 40 75 75
29 505 Siti Aisyah P 70 90 80
30 506 Siti Maimunah P 80 90 100
31 508 Siti Rahmawati P 50 60 100
32 510 Sufi Asfiyani P 80 95 95
33 512 Umul Khasanah P - 80 80
34 513 Zurianto L 30 50 70
35 551 Zakaria adi Saputra L 40 50 80
36 585 Hasbiyah P 80 80 90
37 631 Erni Kumala Dewi P - - -

JUMLAH 1840 2615 2810


RATA-RATA 52,57 72.638 82,65
LAMPIRAN 2

DAFTAR NAMA KELOMPOK PEMBELAJARAN

Kelompok 1 Kelompok 2

C1 : Hasbiyah G1 : Fathur Rizqi Dwi Putro


C2 : Muh. Ainun Najib G2 : Lilik Nur Aini
C3 : Indah Ayu Harnanik G3 : Lilik Farida
C4 : Syaiful Mu’minin G4 : Rofi Wahyu Romadhon
C5 : Ariadus Sholihin G5 : Khoirul Islam

Kelompok 3 Kelompok 4

D1 : Malikhatur Rizqiyah E1 : Luluk Sufiyah


D2 : Siti Aisyah E2 : Muh. Ali Hanani
D3 : Lailatul Husna E3 : Arif Syaifuddin Hakim
D4 : Umul Khasanah E4 : Muh. Fauzan
D5 : Muh. Teguh Firmansya E5 : Misbahul Mubien

Kelompok 5 Kelompok 6

A1 : Siti Rahmawati B1 : Sufi Asfiani


A2 : Dewi Mariyam B2 : Dzurotun Nasichin
A3 : Agung Prasetyo B3 : Zakaria Adi Saputra
A4 : Nurul Azizah B4 : Rina Ba’ayu Fauziyah
A5 : Darmaji B5 : Muh. Mundzir
A6 : Muh. Nur Aini B6 : Dewi Asmaul Husna

Kelompok 7

F1 : Khuriyati
F2 : Siti Maimunah
F3 : Zurianto
F4 : Zainal Abidin
F5 : Erni Kumala Dewi
LAMPIRAN 3

STRUKTUR ORGANISASI MI. AR-RAHMAH


DEPAG

MASYARAKAT KEPALA YAYASAN


WALI MURID SEKOLAH

BENDAHARA
TU
MI (TATA USAHA)

KLS I KLS II KLS III KLS IV KLS V KLS VI

SISWA
LAMPIRAN 4

DENAH LETAK GEOGRAFIS SEKOLAH

Madrasah Ibtidaiyah Ar-Rahmah terletak di jalan Sidodadi dusun Bendo Desa


Sukolilo Kecamatan Jabung kabupaten Malang sekitar ± 21 km sebelah timur kota
malang sebagaimana terlihat dalam denah madrasah Ibtidaiyah Ar-Rahmah Sukolilo
Kecamatan Jabung Kabupaten Malang.

DENAH MI ARRAHMAH SUKOLILO JABUNG MALANG

Menuju kantor kecamatan Jl. Sidodadi Sukolilo (Bendo) Jabung

Perumahan Penduduk Pintu gerbang

LT. 1 Tempat Parkir Masjid


Kelas
Al-Ikhlas
LT. 2 Tempat
Kelas Wudlu

LT. 1 Halaman
Kelas Bermain
LT. 1 TK
LT. 2 Kantor
Kelas
LT.2
1 Kelas Kelas Kantor Kelas Kelas Kelas Kelas W
MI MI Kelas Kelas MI MI MI TK C
2 3 4 MI MI

Kelas
Mts LAPANGAN OLAH RAGA

Kelas
Mts Utara Selatan
Keterangan:
1. Dapur
Kelas 2. Kamar Kecil/WC Guru
Mts 3. Kamar Kecil/WC Siswa
4. Kamar Kecil/WC Siswa
LAMPIRAN 5

BADAN STRUKTUR ORGANISASI KOMITE / DEWAN SEKOLAH


TAHUN PELAJARAN: 2008/2009 SEKOLAH: MI. AR-RAHMAH

KEPALA SEKOLAH KETUA NARA SUMBER


Ali Riwayat Zainul Arifin, S.Pd Drs. H. Ainul Yaqin, MM

SEKRETARIS I SEKRETARIS II BENDAHARA I BENDAHARA II


Drs. M. Mukibat Mufid Burhansyah Muhajir A. Muhsonuddin

BIDANG-BIDANG

Bidang Penggalian Bidang Pengelolahan Bidang Pengendalian Bidang Jaringan Bidang Sarana dan Bidang Usaha
Sumber daya Kwalitas Pelayanan Kerja sama Sistem
Sumber Daya Sekolah Prasarana Sekolah
Sekolah Sekolah Informasi

RIBAWATIN Hj. MUHLISAH SUPARNO ZAINAL AHMAD


JAMHURI

KETERANGAN.
………… Garis Koordinasi
----------- Garis Komando.
LAMPIRAN 6

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH

KEPALA SEK. DEWAN/KOMITE

ALI RIWAYAT ZAINUL ARIFIN

UNIT PERPUS TATA USAHA

ERVITA U.K, S.Pd ANIS SAHIDATUL

JABATAN

GURU KLS I GURU KLS II GURU KLS III GURU KLS IV GURU KLS V GURU KLS VI

AINUN HAMIDA S. ZULAIKHA, KHOLIL M. S.Pdi A. MUHSONUDDIN ARI SUSIJATI, S.Pd USBATUL ASROR
SPdI

SISWA

MASYARAKAT
SEKITAR
LAMPIRAN 7

JADWAL PELAJARAN TAHUN AKADEMIK 2008/2009

KELAS V
JAM WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUM’AT SABTU
1 07.00 – 07.35 UPACARA C QH K Bhs.Ind K Bhs.Ind M KTK I SAINS
2 07.35 – 08.10 A IPS C QH K Bhs.Ind K Bhs.Ind M KTK I SAINS
3 08.10 – 08.45 A IPS I PKN E MTK C SKI A Bhs. Arb K FIQIH
4 08.45 – 09.20 A IPS I PKN E MTK C SKI A Bhs. Arb K FIQIH
09.20 – 09.40 ISTIRAHAT
5 09.40 – 10.15 C AA E MTK F B.Ing I SAINS A IPS K Bhs.Ind
6 10.15 – 10.50 C AA E MTK F B.Ing I SAINS K Bhs.Ind
7 10.50 – 11.25 B B.Jawa C NU I BP E MTK N OR
8 11.25 – 12.00 B B.Jawa C NU M Komp E MTK N OR

KODE GURU
A. Ali Riwayat H. Siti Zulaikha, S.Pdi
B. Kholil Multazam, S.Pdi I. Ari Susijati, S.Pd
C. A. Muhsonuddin J. Usbatul Asror
D. Ainun Hamida Suroya K. Drs. M. Mukibat
E. Ervita Ummul Khoiroh, S.Pd L. M. Dumairi
F. Lilik Nur Aini, S.S. M. Al Ilmi Nur Fitri
G. Anis Sahidatul Muawanah N. Adi Sudarwanto, S.Pd
LAMPIRAN 8

PEDOMAN WAWANCARA

Responden: Guru Aqidah Akhlak

1. Apa tujuan utama pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah ini?


2. Upaya apa yang dilakukan oleh bapak untuk meningkatkan prestasi belajar siswa
dalam pembelajaran Aqidah Akhlak di kelas V?
3. Bagaimana strategi/metode yang bapak terapkan?
4. Media apa yang bapak pakai?
5. Bagaimana respon siswa dengan metode yang bapak terapkan dalam pembelajaran
Aqidah Akhlak?
6. Apa saja problem/kendala yang bapak alami dalam pembelajaran Aqidah Akhlak?
7. Usaha apa yang bapak lakukan untuk mengembangkan pembelajaran Aqidah
Akhlak?
8. Apa yang melatar belakangi usaha tersebut?
9. Bagaimana bapak melakukan evaluasi pembelajaran Aqidah Akhlak?
10. Bagaimana perkembangan pembelajaran setelah Bapak melakukan usaha tersebut?
LAMPIRAN 9

PEDOMAN WAWANCARA

Responden: Kepala Sekolah

1. Menurut bapak, faktor apa saja yang mempengaruhi prestasi belajar siswa di
Madrasah ini?
2. Kegiatan apa saja yang dilakukan untuk menunjang dalam meningkatkan prestasi
siswa di madrasah ini?
3. Apa tujuan yang ingin dicapai Madrasah ini dari pembelajaran Aqidah Akhlak?
4. Bagaimana usaha Madrasah ini dalam mengembangkan pembelajaran Aqidah
Akhlak?
5. Apa yang melatarbelakangi usaha tersebut?
6. Bagaimana Madrasah mengembangkan metode pembelajaran?
7. Bagaimana Madrasah mengukur hasil pembelajaran?
LAMPIRAN 10

PEDOMAN WAWANCARA

Responden: Siswa Kelas V (Subyek Penelitian)

1. Bagaimanakah tanggapan kamu terhadap penggunaan media foto dan metode

penugasan dalam pembelajaran Aqidah Akhlak ini?

2. Apakah kamu memperoleh manfaat dari penggunaan media foto dan tugas

tugas yang diberikan guru dalam proses pembelajaran Aqidah Akhlak

kemarin?
LAMPIRAN 1 1

YAYASAN AR-RAHMAH
MADRASAH IBTIDAIYAH AR-RAHMAH
NSM : 112350723320
STATUS : TERAKREDITASI B
Jl. Sidodadi 28 Bendo – Sukolilo Telp. (0341) 794264
Kecamatan Jabung-Kabupaten Malang 65155

SURAT KETERANGAN
Nomor: /MI. ARH/III/2009

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ali Riwayat


Jabatan : Kepala MI Ar-Rahmah
Alamat : Sukolilo-Jabung-Malang

Menerangkan bahwa:

Nama : Muhammad Samsul Anwar


Nim : 07140064
Fakultas : Tarbiyah
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Perguruan Tinggi : Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik
Ibrahim Malang

Yang bersangkutan benar-benar telah melakukan penelitian untuk menyelesaikan


tugas akhir (skripsi) dengan judul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak melalui Penggunaan media gambar dan metode
resitasi pada siswa kelas V di MI Ar-Rahmah Jabung Malang” di Sekolah MI Ar-
Rahmah sejak tanggal 06 April 2009 sampai tanggal 04 Mei 2009.

Demikian surat keterangan ini kami buat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Malang, 06 Mei 2009
Kepala MI. Ar-Rahmah

Ali Riwaya
LAMPIRAN 1 2

YAYASAN AR-RAHMAH
MADRASAH IBTIDAIYAH AR-RAHMAH
NSM : 112350723320
STATUS : TERAKREDITASI B
Jl. Sidodadi 28 Bendo – Sukolilo Telp. (0341) 794264
Kecamatan Jabung-Kabupaten Malang 65155

Lampiran Surat Keputusan Kepala MI Ar-Rahmah


No. 203/MI.ARH/V.2008

Nilai Standar Minimum Kelulusan Ujian Akhir Sekolah


Berstandar Nasional dan Ujian Akhir Sekolah
MI Ar-Rahmah TA. 2007-2008

A. Mata Pelajaran yang diujikan pada UASBN


No Mata Pelajaran Nilai Minimum
1. Bahasa Indonesia 5,00
2. Matematika 4,25
3. Ilmu Pengetahuan Alam 5,00

B. Mata Pelajaran yang diujikan pada UAS


Nilai Minimum
No. Mata Pelajaran
Tulis Praktek
1. Pendidikan Agama:
a. Al-Qur’an Hadist 6,50 7,00
b. Fiqih 6,50 7,00
c. Aqidah Akhlaq 7,00 -
d. Bahasa Arab 4,25 6,00
e. SKI 6,00 -
2. Pendidikan Kewarganegaraan 6,00 -
3. Bahasa Indonesia - 7,00
4. Ilmu Pengetahuan Alam - 6,00
5. Ilmu Pengetahuan Sosial 55 -
6. Seni Budaya dan Keterampilan - 7,00
7. Penjaskes - 7,00
8. Bahasa Daerah 6,00 -
9. Bahasa Inggris 4,50 6,00

Jabung, 15 Juli 2008


Kepala MI Ar-Rahmah

Ali Riwayat
LAMPIRAN 1 3

INSTRUMEN DOKUMENTASI

Untuk memperoleh data yang akurat, maka penulis mengadakan observasi

langsung kepada obyek penelitian guna memperoleh data-data tentang:

1. Sejarah Berdirinya MI Ar-Rahmah Jabung Malang.

2. Letak Geografis MI Ar-Rahmah Jabung Malang.

3. Struktur Organisasi di MI Ar-Rahmah Jabung Malang.

4. Data Jumlah Guru dan Staf Organisasi Tahun 2008/2009 di MI Ar-Rahmah

Jabung Malang.

5. Denah Lokasi MI Ar-Rahmah Jabung Malang.

6. Sarana yang ada di MI Ar-Rahmah Jabung Malang.


LAMPIRAN 1 4

INSTRUMEN OBSERVASI

Untuk memperoleh data yang akurat, maka penulis mengadakan observasi

langsung kepada obyek penelitian guna memperoleh data-data tentang:

1. Letak Geografis MI Ar-Rahmah Jabung Malang.

2. Keadaan gedung sekolah dan ruang kelas beserta kelengkapan isinya.

3. Pelaksanaan proses belajar mengajar yang sedang berlangsung.

4. Keadaan alat perlengkapan dan fasilitas pendidikan lainnya yang dapat menunjang

pelaksanaan kegiatan belajar di MI Ar-Rahmah Jabung Malang.


LAMPIRAN 15

FORMAT OBSERVASI PERILAKU SISWA PRE TEST

Hari/Tanggal : Senin/ 06 Maret 2009


Jam : 09.40 – 10.50
Tempat : MI. Ar-Rahmah, KLS. V
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, berilah komentar atau catatan
sesuai dengan indikator yang telah ditentukan.
JENIS NILAI
INDIKATOR
PERILAKU 4 3 2 1
Antusias  Menunjukkan rasa ingin X
tahu yang tinggi
 Tampak bersemangat dalam X
mengerjakan tugas-tugas
 Berusaha mengerjakan X
semua tugas dalam waktu
yang ditentukan
Keceriaan  Tampak gembira dan X
senang selama mengikuti
pembelajaran
 Roman muka tampak X
berseri-seri dalam
mengerjakan tugas-tugas
Kreativitas  Mengajukan pertanyaan X
kepada guru, jika belum
jelas

Catatan:
Siswa terlihat kurang semangat dalam mengikuti proses belajar mengajar. Kondisi
kelas tidak kondusif, dan banyak siswa yang jalan-jalan melihat jawaban teman-
temanya.

Keterangan : 4: Baik Sekali


3: Baik
2: Cukup
1: Kurang

Pengamat

(Muhammad Samsul Anwar)


FORMAT OBSERVASI PERILAKU SISWA SIKLUS I

Hari/Tanggal : Jum’at/ 13 & 20 April 2009


Jam : 09.10 – 10.50
Tempat : MI. Ar-Rahmah, KLS. V
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, berilah komentar atau catatan
sesuai dengan indikator yang telah ditentukan.
JENIS NILAI
INDIKATOR
PERILAKU 4 3 2 1
Antusias  Menunjukkan rasa ingin X
tahu yang tinggi
 Tampak bersemangat dalam X
mengerjakan tugas-tugas
 Berusaha mengerjakan X
semua tugas dalam waktu
yang ditentukan
Keceriaan  Tampak gembira dan X
senang selama mengikuti
pembelajaran
 Roman muka tampak X
berseri-seri dalam
mengerjakan tugas-tugas
Kreativitas  Mengajukan pertanyaan X
kepada guru, jika belum
jelas

Catatan:
Roman muka yang di tampakkan siswa pada siklus I, menunjukkan bahwa mereka
merasa tidak ada beban dalam mengikuti proses pembelajaran, mereka terlihat begitu
semangat dalam pembelajaran yang di terapkan peneliti, dan suasana kelas terlihat
hidup

Keterangan : 4: Baik Sekali


3: Baik
2: Cukup
1: Kurang
Pengamat

(Muhammad Samsul Anwar)


FORMAT OBSERVASI PERILAKU SISWA SIKLUS II

Hari/Tanggal : Senin 27 Maret & 4 Mei 2009


Jam : 09.40 – 10.50
Tempat : MI. Ar-Rahmah, KLS. V
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, berilah komentar atau catatan
sesuai dengan indikator yang telah ditentukan.
JENIS NILAI
INDIKATOR
PERILAKU 4 3 2 1
Antusias  Menunjukkan rasa ingin X
tahu yang tinggi
 Tampak bersemangat dalam X
mengerjakan tugas-tugas
 Berusaha mengerjakan X
semua tugas dalam waktu
yang ditentukan
Keceriaan  Tampak gembira dan X
senang selama mengikuti
pembelajaran
 Roman muka tampak X
berseri-seri dalam
mengerjakan tugas-tugas
Kreativitas  Mengajukan pertanyaan X
kepada guru, jika belum
jelas
Catatan:
Rasa keingintahuan siswa semakin tinggi, hal ini ditunjukkan pada beberapa siswa
yang bertanya kepada guru tentang hal yang belum dmengerti. Suasana kelas yang
tercipta sangat sunyi karena siswa konsentrasi mengerjakan soal.ujian.

Keterangan : 4: Baik Sekali


3: Baik
2: Cukup
1: Kurang

Pengamat

(Muhammad Samsul Anwar)


LAMPIRAN 16

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Nama Sekolah : MI Ar - Rohmah


Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak
Kelas / Semester : V / II
Waktu : 4 x 35 Menit
Hari / Tanggal : 13 dan 20 April 2009
Materi Pokok : Adab Bekerja

A. Standar Kompetensi
Menerapkan adab Islami ketika bekerja

B. Kompetensi Dasar
Membiasakan beradap secra Islami dalam bekerja.

C. Hasil Belajar
 Siswa dapat menghafalkan doa untuk kedua orang tua.
 Menghafalkan doa bekerja
 Menemukan pengertian adab dalam bekerja
 Mengemukakan dalil tentang adab bekerja.
 Mengemukakan tujuan bekerja/berusaha
 Mengemukakan cara bekerja yang baik, dan yang tidak baik
 Menyadari pentingnya bekerja keras dan berdoa
 Memilih sikap dan bekerja yang baik sesuai adab islam
 Membiasakan selalu bekerja sesuai dengan adab islam.

D. Indikator
Siswa dapat membiasakan beradap secara Islami dlam bekerja.

E. Materi Pokok
Adab bekerja
F. Langkah – langkah Pembelajaran
 Pertemuan Pertama
Pendahuluan
- Awali dengan mengucapkan salam dan berdo'a.
- Mengabsensi siswa.
- Penjelasan singkat tentang kompetensi dan materi yang akan
dimiliki/dikuasai siswa sebagai hasil belajar
Kegiatan Inti
- Guru memberikan sedikit pengantar tentang Adab dalam bekerja.
- Guru menunjukkan media gambar berupa gambar tentang Adab-adab di
dalam bekerja.
- Guru membentuk kelompok, yaitu guru membagi 37 siswa kelas V kedalam
7 kelompok yang masing-masing terdiri dari 5 atau 6 anggota kelompok.
- Tiap kelompok melaksanakan Resitasi/tugas yang diberikan oleh guru yaitu:
Masing-masing kelompok mendiskusikan materi tentang "Adab di dalam
bekerja" .
a. Kelompok I : membahas tentang pengertian adab di dalam bekerja.
b. Kelompok II dan III: membahas tentang tujuan berusaha/ bekerja.
c. Kelompok IV dan V: membahas tentang cara bekerja sesuai adab Islami.
d. Kelompok VI dan VII: membahas tentang contoh sikap dan perilaku di
dalam bekerja.
- Guru kemudian memberikan Tugas kepada siswa untuk menyusun laporan
mengenai bahan bacaan tentang Adab di dalam bekerja dengan
berkelompok, dan setiap atau masing-masing dari siswa juga menulis
laporan tentang hasil diskusi kelompoknya tentang adab di dalam bekerja.
- Guru memberikan pengawasan dan bimbingan kepada siswa dalam
pengerjaan tugas menyusun laporan mengenai bahan bacaan tentang Adab
Kita di dalam bekerja.
- Guru memberikan dorongan sehingga anak mau bekerja.
- Setelah pembahasan selesai, dengan bimbingan guru, para anggota
kelompok diminta mempresentasikan hasil laporannya di depan kelas.
- Guru menunjukkan media gambar, dan Siswa diminta memaparkan ide dan
gagasannya yang ada dalam media gambar yang di bawa oleh guru.
- Siswa dan guru mengadakan tanya jawab tentang media gambar yang
dibawa guru..
- Setiap anggota kelompok atau siswa di beri kesempatan untuk bertanya
tentang topik yang belum dipahami.
- Bersama guru Siswa diminta mengambil kesimpulan dengan memberikan
penjelasan.
- Selama kegiatan berlangsung, guru mengamati dan menilai kinerja siswa.
Penutup
- Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya
- Guru memberi tugas rumah/PR pada siswa
- Memberikan kesimpulan tentang apa yang telah dipelajari.
- Pesan moral, dengan mengingatkan untuk mengulangi belajar di rumah, apa
yang telah diperoleh dari sekolah
- Diakhiri dengan doa dan salam
 Pertemuan II : 2 x 35 menit (Senin, 20 April 2009)
Pendahuluan
- Awali dengan mengucapkan salam dan berdo'a.
- Penjelasan singkat tentang kompetensi dan materi yang akan
dimiliki/dikuasai siswa sebagai hasil belajar
Kegiatan Inti
- Pada pertemuan kali ini guru bersama siswa membahas PR yang diberikan
kemarin.
- Guru bertanya jawab kepada siswa tentang apa yang belum dimengerti.
- Setelah selesai membahas Penugasan rumah yang kemarin Guru kembali
memperlihatkan media gambar gambar Tentang contoh Sikap dan Perilaku
Dalam Bekerja.
- Guru menunjuk siswa untuk memaparkan ide dan gagasannya yang ada
dalam media gambar yang di bawa oleh guru. Dan menceritakan kehidupan
keseharian tentang Adab Kita dalam bekerja sebagai seorang siswa.
- Siswa dan guru mengadakan tanya jawab.
- Guru kemudian memberikan Tugas kepada siswa dengan soal yang telah
dipersiapkan sebelumnya.
- Guru memberikan pengawasan dan bimbingan kepada siswa dalam
pengerjaan tugas.
- Guru memberikan dorongan sehingga anak mau bekerja, Diusahakan
dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh temannya dalam mengerjakan
tugasnya.
- Siswa mengumpulkan hasil tugasnya
- Bersama-sama dengan guru Siswa diminta mengambil kesimpulan tentang
materi “Adab di dalam bekerja”.
Penutup.
- Memberikan kesimpulan tentang apa yang telah dipelajari.
- Pesan moral, dengan mengingatkan untuk mengulangi belajar di rumah, apa
yang telah diperoleh dari sekolah
- Diakhiri dengan doa dan salam

G. Sumber dan Media Belajar


• Buku Panduan “Akidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah Kelas 5”, Penerbit. Toha
Putra : Semarang MI (Bina Ilmu)”.
• Buku Panduan “Bina Akidah & Akhlak Madrasah Ibtidaiyah Kelas 5”,
Penerbit. Erlangga : Jakarta.
• LKS Actif, Departmen Agama kelas 5.
• Media gambar tentang bakti anak kepada orang tua.
H. Penilaian
Penilaian Proses
• Prosedur : Pengamatan selama proses pembelajaran
• Jenis : Perbuatan
• Bentuk : Aktifitas
• Alat Penilaian : Lembar Pengamatan
Penilaian Hasil
• Prosedur : Test tulis pada akhir pembelajaran
• Jenis : Test tertulis
• Bentuk : Subyektif
• Alat Penilaian : Soal evaluasi
RINGKASAN MATERI
ADAB DI DALAM BEKERJA

A. Pengertian Adab Bekerja


Adab bekerja adalah sopan santun dalam melakukan atau mencapai sesuatu.
Manusia adalah manusia yang paling baik diciptakan Alloh SWT dibanding dengan
makhluk lainnya karena diberi akal.dengn akalnya manusia dapa membedakan mana
yang baik dan mana yang buruk, mana yang bermanfaat mana yang tidak bermanfaat.

É=ø‹tóø9$# ÉΟÎ=≈tã 4’n<Î) šχρ–ŠuŽäIy™uρ ( tβθãΖÏΒ÷σßϑø9$#uρ …ã&è!θß™u‘uρ ö/ä3n=uΗxå ª!$# “uŽz|¡sù (#θè=yϑôã$# È≅è%uρ

∩⊇⊃∈∪ tβθè=yϑ÷ès? ÷ΛäΖä. $yϑÎ/ /ä3ã∞Îm7t⊥ã‹sù Íοy‰≈pꤶ9$#uρ


Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan rasul-Nya serta orang-orang
mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah)
yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu
apa yang Telah kamu kerjakan.

B. Tujuan Bekerja/Berusaha
Setiap kegiatan manusia seharusnya mempunyai tujuan yang jelas. Perbuatan
tanpa tujuan tidak akan memperoleh hasil dengan baik, sebab orang tersebut tidak
akan tahu apa yang akan diperoleh dari pekerjaannya. Tujuan atau niat seseorang akan
mengarahkan kepada apa yang akan ia kerjakan. Tujuan berusaha/bekerja yang
terpenting adalah:
1. bagi orang yang berkeluarga, untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
2. bagi yang belum berkeluarga adalah, untuk kebutuhannya sendiri dan untuk
persiapan kebutuhan berkeluarga. Ada pula yang bertujuan untuk membantu orang
tua atau saudara yang tidak mampu.
3. bagi anak yang bersekolah, tujuan bekerja adalah untuk mencari ilmu, dan belajar,
yaitu memperoleh pengetahuan dan keterampilan untuk bekal di masa datang.
4. dll
C. Cara Bekerja Sesuai Adab ISLAM
Islam telah mengatur semua sendi-sendi kehidupan umatnya agar selamat di
dunia dan akhirat. Dalam hal ini dalam bekerja ada adab yang harus diperhatikan,
antara lain sebagai berikut:
1. setiap pekerjaan/usaha sebaiknya dimulai dengan basmallah.
2. yakinkan diri kita, bahwa yang kita kerjakan adalah pekerjaan yang diridhai Alloh
SWT, dengan melakukan pekerjaan yang halal.
3. cintailah pekerjaan kita/yang kita lakukan dengan sepenuh hati. Sehingga setiap
kali kita bekerja selalu senag/semangat.
4. lakukan setiap pekerjaan yang kita lakukan dengan ras ikhlas, sehingga semuanya
akan terasa ringan.
5. berdisiplin dalam bekerja
6. pergunakanlah wakyu dengan sebaik-baiknya.
7. jujur dalam bekerja, dan
8. mengakhiri pekerjaan dengan mengucapkan “Alhamdulillah”.

D. Contoh Sikap Dan Perilaku dalam Bekerja


Keteladan dari kisah Rasululloh SAW, sejak kecil Rasululloh selalu
memperlihatkan akhlak yang luhur, seperti jujur dalam bekerja, tutur bahasanya jelas,
melakukan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab.
Soal
1. Kita bekerja dengan niat untuk
a. Shodaqoh
b. Sarana mencari uang
c. Ibadah
d. Mencari teman
2. Berikut ini yang termasuk pekerjaan halal adalah…
a. bertani
b. menipu
c. berdagang
d. berkebun
3. Nabi Muhammad Saw bekerja sebagai…
a. pedagang
b. penggembala kambing
c. tukang kayu
d. bertani
4. Orang yang makan sesuatu yang haram, maka balasannya adalah…
a. surga
b. dunia
c. uang banyak
d. neraka
5. Alloh menganjurkan hamba-Nya untuk selalu. . .
a. berdagang
b. mencari pekerjaan
c. giat bekerja
d. berbelanja
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Untuk apa kita di dunia wajib bekerja dan berusaha?
2. Kenapa dalam bekerja kita kita tidak dianjurkan untuk gampang mengeluh?
3. Tuliskan etika (adab) bekerja dalam Islam?
4. Mengapa kita dianjurkan berdoa ketika akan bekerja?
5. Sebutkan 5 pekerjaan yang haram?
Berilah tanda (X) pada jawaban yang paling benar!
1. Sopan santun dalam mencapai sesuatu termasuk
a. adab bekerja
b. adab bergaul
c. adab berbicara
d. adab belajar
2. Makhluk yang paling sempurna yang diciptakan oleh Alloh SWT adalah
a. binatang
b. manusia
c. malaikat
d. jin
3. Kita berusaha/bekerja dengan tujuan, kecuali
a. untuk memenuhi kebutuhan hidup
b. untuk memperoleh keterampilan untuk bekal hidup di masyarakat
c. untuk mempersiapkan hidup berkeluarga
d. untuk memperoleh harta dan berfoya-foya
4. Rasululloh bersabda “segala amal perbuatan tergantung pada…”
a. niatnya
b. usahanya
c. pekerjaanya
d. ilmunya
5. Setiap pekerjaan hendaknya dimulai dengan membaca..
a. Alhamdulillah
b. Bismillahirahmanirrahim
c. Subhanalloh
d. Astaghfirulloh
6. Setiap pekerjaan harus dilakukan dengan
a. ikhlas
b. riya
c. sombong
d. mati-matian
7. Yang termasuk kebutuhan pokok adalah
a. telephon
b. radio
c. pendidikan
d. tempat tinggal
8. Kebutuhan pelengkap manusia disebut juga kebutuhan…
a. pangan
b. tersier
c. primer
d. sekunder
9. Bekerjalah untuk urusan duniamu seolah-olah kamu akan
a. mati besok
b. hidup selamanya
c. menyesal kemudian
d. hidup sendirian
10. Bekerjalah untuk urusan akhiratmu seolah-olah kamu akan..
a. hidup selamanya
b. mati secepatnya
c. mati esok hari
d. masuk neraka

Jawablah pertanyaan ini dengan benar!


1. Apakah yang dimaksud dengan adab bekerja
2. Sebutkan tujuan bekerja/berusaha menurut ajaran Islam
3. Jelaskan perbedaan cara bekerja dengan baik dan cara bekerja dengan tidak
baik
4. Hafalkan ayat yang berarti: “bekerjalah kamu maka Alloh dan Rasulnya serta
Orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu”.!
5. Adab apa yang membuat suatu pekerjaan menjadi ringan?
Tugas
1. Sebutkan 2 contoh orang yang beradab baik dalam bekerja!
2. Tulislah tugas-tugas utama seorang siswa!
3. Tuliskan ayat dari terjemahnya berikut ini! “Sesunggnya telah ada pada diri
rasululloh itu suri teladan yang baik bagimu”.
4. Hafalkan doa sebelum bekerja
5. Tuliskan doa setelah selesai bekerja!

Lampiran Media gambar Adab bekerja.

Ungkapkan Pendapatmu tentang Gambar diatas!


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Nama Sekolah : MI Ar - Rohmah


Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak
Kelas / Semester : V / II
Waktu : 2 x 35 Menit
Hari / Tanggal : 27 April dan 04 Mei 2009
Materi Pokok : Adab Kepada Orang Tua

A. Standar Kompetensi
Meneladani dan menerapkan ciri-ciri orang-orang yang beriman dan terbiasa
mensyukuri nikmat Alloh, menerapkan adab secara islami ketika bekerja dan
berbakti kepada orang tua dalam kehidupan sehari-hari.

B. Kompetensi Dasar
Membiasakan beradap secara Islami dalam berbakti kepada orang tua ketika
masih hidup maupun sudah meninggal.

C. Hasil Belajar
 Siswa dapat menghafalkan doa untuk kedua orang tua.
 Siswa dapat menyebutkan dalil kewajiban anak berbakti kepada orang tua.
 Siswa dapat mengetahui pengertian adab kepada orang tua ketika masih hidup
dan setelah meninggal.
 Menunjukkan sikap dan cara menghormati, menyayangi, membantu, dan
mentaati kedua orang tua ketika masih hidup, maupun setelah meninggal.
 Mebedakan sikap dan perilaku yang baik dan tidak baik terhadap orang tua
ketika masih hidup dan setelah meninggal dunia.
 Menyadari pentingnya bersikap dan berperilaku hormat, menyayangi, dan
mentaati kedua orang tua ketika masih hidup, maupun setelah meninggal.
 Membiasakan untuk bersikap dan berperilaku hormat, patuh, sayang, dan taat
terhadap kedua orang tua dalam kehidupan sehari-hari.
D. Indikator
Siswa dapat membiasakan beradap secra Islami dalam berbakti kepada orang tua
ketika masih hidup maupun sudah meninggal.

E. Langkah – langkah Pembelajaran


 Pertemuan I
Pendahuluan
- Awali dengan mengucapkan salam dan berdo'a.
- Mengabsensi siswa.
- Penjelasan singkat tentang kompetensi dan materi yang akan
dimiliki/dikuasai siswa sebagai hasil belajar
Kegiatan Inti
- Guru memberikan sedikit pengantar tentang Adab Bekerja.
- Guru menunjukkan media gambar berupa gambar tentang Adab kepada
Orang tua.
- Siswa diminta maju kedepan memaparkan ide dan gagasannya yang ada
dalam media gambar yang di bawa oleh guru. Dan menceritakan kehidupan
keseharian tentang Adab kepada orang tua.
- Siswa dan guru mengadakan tanya jawab.
- Guru kemudian memberikan Tugas kepada siswa menyusun laporan
mengenai bahan bacaan tentang Adab Kita Kepada Orang Tua dalam
kehidupan sehari-hari.
- Guru memberikan pengawasan dan bimbingan kepada siswa dalam
pengerjaan tugas menyusun laporan mengenai bahan bacaan tentang Adab
Kita Kepada Orang Tua dalam kehidupan sehari-hari.
- Guru memberikan dorongan sehingga anak mau bekerja, Diusahakan
dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh temannya dalam mengerjakan
tugasnya.
- Selama kegiatan berlangsung, guru mengamati dan menilai kinerja siswa.
Penutup
- Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya
- Guru memberi PR pada siswa
- Memberikan kesimpulan tentang apa yang telah dipelajari.
- Pesan moral, dengan mengingatkan untuk mengulangi belajar di rumah, apa
yang telah diperoleh dari sekolah
- Diakhiri dengan doa dan salam
 Pertemuan II : 2 x 35 menit (Senin, 4 Mei 2009)
Pendahuluan
- Awali dengan mengucapkan salam dan berdo'a.
- Penjelasan singkat tentang kompetensi dan materi yang akan
dimiliki/dikuasai siswa sebagai hasil belajar
Kegiatan Inti
- Guru memperlihatkan media gambar gambar Tentang Adab kepada
Orangtua ketika sakit, dan Adab Bekerja Yang telah meninggal kepada
siswa.
- Guru membentuk kelompok/ tim, yaitu guru membagi 37 siswa kelas V
kedalam 7 kelompok yang masing-masing terdiri dari 5 atau 6 anggota
kelompok.
- Guru Membagikan media Gambar kepada setiap kelompok Gambar tentang
Adab kepada Orangtua ketika sakit, dan Adab Bekerja Yang telah meninggal
kepada siswa
- Tiap kelompok melaksanakan Resitasi/tugas membuat laporan resume dari
buku yang diberikan oleh guru yaitu: Masing-masing kelompok
mendiskusikan materi tentang "Adab Bekerja".
a. Kelompok I, II, III: membahas tentang Adab kepada Orangtua ketika
sakit.
b. Kelompok IV, V, IV, dan VII: membahas tentang Adab kepada Orang
tua Yang telah meninggal.
- Setelah pembahasan selesai, dengan bimbingan guru, para anggota
kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dengan
menceritakan hasil media gambar yang telah diberikan sebelumnya.
- Setiap anggota kelompok atau siswa di beri kesempatan untuk bertanya
tentang topik yang belum dipahami pada saat diskusi.
- Siswa menulis pernyataan/penjelasan yang tidak diketahui dari kelompok
lain.
- Siswa diminta mengambil kesimpulan dengan memberikan penjelasan.
Penutup
- Dengan Sisa Waktu yang ada Siswa diberikan tugas mandiri Tugas Mandiri
berupa tes Soal tentang Adab kepada orang tua.
- Memberikan kesimpulan tentang apa yang telah dipelajari.
- Pesan moral, dengan mengingatkan untuk mengulangi belajar di rumah, apa
yang telah diperoleh dari sekolah
- Diakhiri dengan doa dan salam

F. Sumber dan Media Belajar


 Buku Panduan “Akidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah Kelas 5”, Penerbit. Toha
Putra : Semarang MI (Bina Ilmu)”.
 Buku Panduan “Bina Akidah & Akhlak Madrasah Ibtidaiyah Kelas 5”,
Penerbit. Erlangga : Jakarta.
 LKS Actif, Departmen Agama kelas 5.
 Media gambar tentang bakti anak kepada orang tua.

G. Penilaian
Penilaian Proses
• Prosedur : Pengamatan selama proses pembelajaran
• Jenis : Perbuatan
• Bentuk : Aktifitas
• Alat Penilaian : Lembar Pengamatan
Penilaian Hasil
• Prosedur : Test tulis pada akhir pembelajaran
• Jenis : Test tertulis
• Bentuk : Subyektif
• Alat Penilaian : Soal evaluasi
RINGKASAN MATERI
ADAB KEPADA ORANG TUA

Dalam hidup kita orang yang paling berjasa di dunia ini adalah ibu dan Ayah
kita. Coba bayangkan, betapa besar pengorbanan Ibu kita, ketika Ibu kita ketika
mengandung selama sembilan bulan, kemudian melahirkan. Ketika melahirkan, ibu
kita berjuang antara hidup dan mati. Setelah bayinya lahir, seorang ibu tersenyum
Ikhlas, hilanglah semua rasa sakit akibat melahirkan.
Perjuangan ibu kita belum selesai sampai disitu saja setelah melahirkan, tetapi
terus berlanjut sampai anaknya besar. Ia harus menyusui anaknya , tengah malam ia
bangun mengganti popok bayinya. Ketika anaknya sudah mulai besar dan sudah
bersekolah, ia harus menyiapkan pakaian dan sarapan anak-anaknya. Apalagi jika
anak-anaknya sakit, seorang ibu amat sedih. Semlaman ia tidak dapat tidur demi
menjaga anaknya. Doa ibu tak putus-putusnya, memohon kepada Alloh SWT agar
anaknya yang sakit itu cepat sembuh.
Demikian pula ayah kita. Ia bekerja tak kenal lelah mencari nafkah. Panas
hujan tidak dihiraukan demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Mul;ai dari
makanam, pakaian, rumah, sampai pada biaya sekolah, semuanya menjadi tanggung
jawab Ayah. Semua itu dikerjakan Ayah dengan ikhlas demi kebahagiaan dan dan
kesejahteraan keluarganya.
Kalau kita menghitung-hitung jasa orang tua kepada anaknya, sudah tentutidak
dapat terhitung, dan sulit dibandingkan dengan apapun. Seandainya dibalas dengan
harta sebanyak apapun, jasa orang tua tidak akan terbalaskan.
Alloh menyuruh kita berbuat baik kepada kedua orang tua sebagaimana dalam
firmannya, dalam surat Al-Baqoroh, 2: 83, sebagai berikut:
4’n1öà)ø9$# “ÏŒuρ $ZΡ$|¡ômÎ) Èøt$Î!≡uθø9$$Î/uρ ©!$# āωÎ) tβρ߉ç7÷ès? Ÿω Ÿ≅ƒÏℜuŽó€Î) ûÍ_t/ t,≈sV‹ÏΒ $tΡõ‹s{r& ŒÎ)uρ

§ΝèO nο4θŸ2¨“9$# (#θè?#uuρ nο4θn=¢Á9$# (#θßϑŠÏ%r&uρ $YΖó¡ãm Ĩ$¨Ψ=Ï9 (#θä9θè%uρ ÈÅ6≈|¡uΚø9$#uρ 4’yϑ≈tGuŠø9$#uρ

∩∇⊂∪ šχθàÊ̍÷è•Β ΟçFΡr&uρ öΝà6ΖÏiΒ WξŠÎ=s% āωÎ) óΟçFøŠ©9uθs?


Dan (ingatlah), ketika kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): janganlah kamu
menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat,
anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik
kepada manusia, Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak
memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu
berpaling.
Soal-Soal
Tugas
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang
paling benar.
1. Yang kita lakukan ketika orang tua kita sedang sakit adalah:
a. berdoa
b. mengaji
c. merawat
d. bergurau
2. Anak yang tidak menghormati orang tuanya disebut anak…
a. durhaka
b. dhalim
c. khianat
d. fakir
3. Perintah ayah dan ibu berikut ini harus kita laksanakan kecuali
a. mengasuh adik
b. memasak
c. belajar
d. membuat sesajen
4. Sebaiknya kita mendoakan kepad ibu dan ayah ketika…
a. jatuh sakit
b. selesai sholat
c. pergi
d. meninggal
5. Ridha Alloh itu tergantung Ridha
a. ibu
b. bapak
c. kakek
d. orang tua
B. Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban singkat dan benar!
1. Terhadap orang tua, kita harus
2. Anak yang baik selalu…. Pada perintah orang tua
3. Kita tidak boleh menyakiti orang tua walaupun hanya dengan suatu kata…
4. Ketika orang tua kita sakit, kita harus…
5. Durhaka kepada orang tua termasuk perbuatan
C. Isilah pertanyaan dibawah ini!
1. Kepada orang tua kita harus…
2. Alloh itu
3. Ridho Alloh itu terrgantung pada …. Orang tua.
4. Sebelum melakukan atau mengerjakan sesuatu kita dianjurkan untuk…
5. Bacaan takbir adalah
6. Nabi Musa berguru pada Nabi…
7. Hamdalah disebut juga bacaan
8. Agana yang diridhoi Alloh adalah Agama…
D. Jawablah pertanyaan ini dengan benar!
1. Mengapa seorang anak wajib berbakti kepada orang tua?
2. Sebutkan cara berbakti kepada orang tua ketika mereka masih hidup?
3. Bagaimana bunyi dan arti doa kepada orang tua?
4. Sebutkan cara berbakti kepada orang tua yang telah meninggal?
Tugas
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang
paling benar.
1. Firman Alloh SWT, Hendaklah kamu berbuat baik kepada … (Q.S. Al-
Baqoroh, 2:83).
a. Ibu bapakmu
b. Nenek dan kakekmu
c. Keluargamu
d. saudaramu
2. Dibawah ini adalah perbuatan baik kepada ibu bapak, kecuali….
a. patuh dan hormat kepada ibu dan bapak
b. membantu pekerjaan ibu dan bapak
c. membantah perintahnya yang tidak sesuai dengan keinginan kita
d. mendoakan ibu dan bapak.
3. Mendurhakai ibu bapak, termasuk sifat yang…
a. memuji
b. tercela
c. terhormat
d. mulia
4. Keridhoan Alloh SWT berada dalam keridhoan orang tua, kemurkaan Alloh
berada dalam… (HR. Thirmidzi)
a. kemurkaan sesama muslim
b. kemurkaan orangtua
c. kesengsaraan orang tua
d. kesedihan orangtua.
5. Termasuk adab kepada Orang tua Yang telah meninggal, kecuali…
a. menyalati orangtua ketika meninggal
b. memohonkan ampun kepada Alloh SWT
c. menjalin tali persaudaraan dengan kaum kerabat
d. mengharapkan harta warisan
6. Amal yang tidak putus walaupun manusia sudah meninggal dunia, kecuali..
a. sedekah jariyah
b. ilmu yang bermanfaat
c. warisan harta benda
d. doa anak saleh
7. Ketika orang tua Sakit, anak yang baik akan…
a. membiarkannya
b. bersabar dan berdoa agar orangtua cepat sembuh
c. menunggui setiap waktu
d. meninggalkan orangtua
8. Berikut termasuk perbuatan yang mendurhakai orang tua, kecuali…
a. menentang perintahnya
b. berkata kasar kepadanya
c. membentak-bentak orangtua
d. bersopan santun kepada orangtua.
9. Salah satu cara berbakti pada orang tua yang telah meninggal adalah…
a. menjaga nama baik orangtua
b. membantu pekerjaan orangtua sehari-hari
c. tidur di makam orangtua
d. menagis tersedu-sedu
10. Kepada ibu dan ayah kita harus…
a. membentak
b. menghormati
c. bersikap acuh
d. tidak peduli
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!
1. Tuliskan jasa ibu kepada anak-anaknya
2. Tuliskan jasa ayah kepada anak-anaknya
3. Tukiskan perbuatan baik yang dapat kamu lakukan kepada ibu atau ayah
sehari-hari
4. Tuliskan doa untuk kedua orangtua!
Lampiran Media gambar Adab kepada Orang Tua.
Ungkapkan pendapatmu tentang gambar dibawah ini!
LAMPIRAN 17

DOKUMENTASI HASIL PENELITIAN

gambar 1 (MI Ar-Rahmah Jabung Malang)

gambar 2 (dokumentasi wawancara dengan kepala sekolah guru bidang studi)


gambar 3 (Antusiasme siswa ketika guru menunjukkan media dalam
pembelajaran)

Gambar 4 (dokumentasi guru menggunakan media gambar)

Gambar 5
(siswa
memberikan ide/gagasan yang ada dalam media)
Gambar 6 (guru memberikan pengawasan, motivasi, dan bimbingan penuh
selama penugasan)

Gambar 7 ( siswa pada saat penugasan dengan berkelompok)


LAMPIRAN 18

DEPARTEMEN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG
FAKULTAS TARBIYAH
JL. Gajayana 50 Malang Telp. (0341) 551354 Fax. (0341) 572533

Nomor : Un.3.1/TL.00/258/2009 Malang, 20 Februari 2009


Lampiran : 1 berkas
Hal : Penelitian

Kepada
Yth. Kepala MI Ar-Rahmah
di
Malang
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan ini kami mengharap dengan hormat agar mahasiswa dibawah
ini:
Nama : Muhammad Samsul Anwar
NIM : 07140064
Semester/ Th. Ak : VIII/2005
Judul Skripsi : Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam
Pembelajaran Aqidah Akhlak melalui Penggunaan
Media Gambar dan Metode Resitasi Pada Siswa Kelas V
di MI Ar-Rahmah Jabung Malang

dalam rangka menyelesaikan tugas akhir/menyusun skripsinya, yang


bersangkutan mohon diberikan izin/kesempatan untuk mengadakan
penelitian di lembaga/instansi yang menjadi wewenang Bapak/Ibu.
Demikian, atas perkenaan dan kerjasama Bapak/Ibu disampaikan terima
kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Dekan Fakultas Tarbiyah,

Prof. Dr. HM. Djunaidi Ghony


NIP. 150 042 031
LAMPIRAN 19

DEPARTEMEN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
FAKULTAS TARBIYAH
JL. Gajayana 50 Malang Telp. (0341) 551354 Fax. (0341) 572533

BUKTI KONSULTASI

Nama : Muhammad Samsul Anwar


NIM : 07140064
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Dosen Pembimbing : Prof. Dr. HM. Djunaidi Ghony
Judul : Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam
Pembelajaran Aqidah Akhlak melalui Penggunaan Media
Gambar dan Metode Resitasi Pada Siswa Kelas V di MI Ar-
Rahmah Jabung Malang

HASIL YANG
NO. TANGGAL TANDA TANGAN
DIKONSULTASIKAN
1. 12 Februari 2009 Konsultasi Judul dan Proposal 1.
2. 16 Februari 2009 Revisi Proposal 2.
3. 20 Februari 2009 ACC Proposal 3.
4. 9 Maret 2009 Konsultasi Bab I 4.
5. 16 Maret 2009 ACC Bab I 5.
6. 24 Maret 2009 Konsultasi Bab II dan III 6.
7. 6 April 2009 ACC Bab II dan III 7.
5 Juni 2009 Kosultasi dan Revisi Bab 8.
8.
Keseluruhan
9. 8 Juni 2009 ACC Keseluruhan 9.

Malang, 8 Juni 2009


Mengetahui,
Dekan Fakultas Tarbiyah

Dr. M. Zainuddin, MA
NIP. 150 275 502
LAMPIRAN 20

RIWAYAT HIDUP PENELITI

Nama : Muhammad Samsul Anwar.


NIM : 07140064
TTL : Malang, 23 Juni 1986
Fak./Jur./Prog. : Tarbiyah, PGMI, Pendidikan
Studi Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Tahun Masuk : 2005-2006
Alamat Rumah : Jln. Kramat 646 RT/RW 02/01
Dengkol Singosari Malang
No. Tlp Rumah : (0341) 455241

GRADUASI PENDIDIKAN

Sekolah Dasar : SDN Dengkol 02 Singosari Malang, tahun 1998


SLTP : SMPI Al-ma’arif 01 Singosari Malang, tahun 2002
SLTA : MA NEGERI 1 Malang, tahun 2005
Perkuliahan : Universitas Islam Negeri Maliki Malang,
tahun 2005-2009

Malang, 05 Juni 2009

Mahasiswa

(…………………….)

Anda mungkin juga menyukai