A. Efektivitas ………………………………………………….. 8
B. Metode……………………………. ………………………... 10
Jawab…………………………………………...……... 16
4. Pembagian Akhlak…………………………………. 27
iv
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ……………………………… 34
A. Kesimpulan …………………………………………………. 65
B. Saran-saran …………………………………………………. 66
LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
merupakan hal yang disepakati oleh setiap kalangan. Tanpa pendidikan akan sulit
institusi yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang relatif lengkap saling
bersinergi.
dari kegiatan belajar mengajar yang merupakan sistem yang tak terpisahkan dari
sebuah pendidikan. Untuk mencapai hasil pendidikan maksimal sesuai target, maka
fakta yang tak terbantahkan bahwa kemajuan peradaban dalam perputaran roda jaman
menuntut para aktivis dan pelaksana dalam dunia pendidikan untuk terus aktif
1
2
kemampuan siswa dalam memahami pelajaran dan merupakan kegiatan dari sistem
pendidikan sebagai suatu sistem terdiri dari tujuan pengajaran, bahan pengajaran,
kegiatan belajar mengajar, alat bantu atau sumber dan hasil belajar.”1
penjelasan bahwa dalam pendidikan terdapat lima faktor pendidikan dimana satu
dengan yang lainnya merupakan satu kesatuan. Kelima faktor tersebut adalah : anak
komponen saja, melainkan semua komponen harus berfungsi secara serasi, karena
1
Sudirman, Ilmu Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1992), Cet. Ke-6, h. 45
2
Zuhairini, dkk. Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha nasional, 1983), Cet.
Ke-8, h. 28
3
A. Samana, Sistem Pengajaran Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI) dan
Pertimbangan Metodologisnya”, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1992), Cet. Ke-1, h. 123
3
senantiasa terus ditempuh oleh para pelaksana dan ahli dikalangan dunia pendidikan
peradaban.
Salah satu langkah yang ditempuh dalam dunia pendidikan merupakan sikap
menarik, namun tetap memperhatikan nilai-nilai etika dan estetika serta tidak
menarik dan berharga bagi murid, yang membangkitkan tujuan yang aktif, dan
pengertian yang lebih dalam serta luas dan memberi sikap yang lebih halus serta
Banyak metode mengajar yang dapat digunakan oleh seorang guru. Dalam
pelajaran agama guru hendaknya berusaha agar siswa dapat memahami maksud dan
makna agama. Oleh karena itu, guru harus terampil memilih dan menggunakan
pengajaran yang tepat dalam rangka pencapaian hasil belajar yang optimal dan
4
J. Mursell. S. Nasution, Mengajar Dengan Sukses, (Bandung: CV. Jemmars), h. 18
4
maksimal. Sebab jika guru tidak dapat menggunakan metode mengajar dengan tepat
sesuai dengan tujuan, materi dan kemampuan siswa, kemampuan guru maupun
keadaan waktu dan peralatan yang tersedia, maka guru tersebut tidak dapat mencapai
Guna mencapai hasil maksimal dalam sebuah proses belajar mengajar, maka
diterapkan suatu metode yang diharapkan akan lebih menarik sikap intelektual siswa.
Metode yang dimaksud adalah metode tanya jawab. Demikian pula, yang penulis
lakukan dilokasi penelitian MTsN Pondok Pinang Jakarta Selatan dalam penyajian
Namun kiranya, sekali suatu metode kita pilih, itu berarti di samping kita
ada, termasuk diantara kekurangan yang terdapat dalam metode tanya jawab adalah
metode yang kurang tepat dalam penyampaian materi pelajaran terutama pelajaran
Aqidah Akhlak, menurut hemat penulis akan kurang efektif dalam proses belajar
menimbulkan kesan intelektual siswa (memancing daya ingat dan penguasaan materi)
5
Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester (SKS), (Jakarta: Bumi
Aksara, 1991), Cet. Ke-1, h. 10
5
1. Pembatasan Masalah
2006/2007.
2. Perumusan Masalah
Agar masalah lebih khusus dan jelas, maka permasalahan di atas sebagai
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah
2. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan di atas maka manfaaat dari penelitian ini adalah :
b. Menambah kekayaan pustaka bagi para guru dan Universitas Islam Negeri
D. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis membagi menjadi lima bab dengan
Bab II adalah tinjauan tentang metode Tanya jawab yang meliputi pengertian
metode Tanya jawab, pengertian Aqidah Akhlak, tujuan akhlak, perbedaan akhlak,
Bab III merupakan metodologi penelitian yang meliputi tempat dan waktu
penelitian, teknik pengambilan sample, teknik pengumpulan data, teknik analisis data,
MTsN 3 Pondok Pinang yang meliputi keadaan guru, keadaan murid, kurikulum,
sarana dan prasarana sekolah, deskripsi data, analisis data dan interpretasi data.
7
dibahas pada bab-bab sebelumnya dan pada bab ini penulis berusaha memberikan
LANDASAN TEORI
A. Efektivitas
menunjukkan taraf tercapainya suatu tujuan. Suatu usaha dapat dikatakan efektif
sesuatu dapat dikatakan efektif bila berhasil dan dapat mencapai tujuan sebagaimana
dengan standar yang telah ditentukan dengan jumlah siswa.2 Secara ideal efektivitas
dapat dinyatakan dengan aturan-aturan yang agak pasti, misalnya usaha X 60%
Kerja Siswa (LKS) Pendidikan Agama Islam (PAI) 60 % efektif dalam mencapai
1
Hasan Sadhili, Ensiklopedi Indonesia, (Jakarta: Ichtiar Baru – Van Hoeve), h. 883
2
G.B. Yuwono, et.al, Pedoman Umum Ejaan yang Telah Disempurnakan, (Surabaya: Indah,
1987), Cet. ke-1, h. 39
3
Hasan Sadhili, Loc. Cit
8
9
Emerson:
Dalam bidang pendidikan efektivitas dapat ditinjau dari 2 segi, yaitu segi
efektivitas mengajar guru dan segi efektivititas belajar murid. Efektivitas mengajar
guru terutama menyangkut sejauh mana jenis-jenis kegiatan belajar mengajar (KBM)
sejauh mana tujuan-tujuan pembelajaran yang diinginkan telah dicapai melalui KBM
yang ditempuh.5
dirumuskan dengan baik bila proses pembelajaran berlangsung secara efektif. LKS
sebagai alat dalam strategi pembelajaran mempunyai fungsi dan tujuan yang sesuai
dengan tujuan dan tuntutan bagi syarat pengajaran yang efektif, yaitu siswa aktif
berbuat dan berpikir dalam belajar, repetisi, menemukan sendiri jawaban dari
4
Suwarno Handayaningrat, Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen, (Jakarta: P.T.
Idayu Press dan Yayasan Masagung, 1990), cet. ke-10, h. 63
5
Madyo Susilo dan R.B. Kashadi, Dasar-dasar Pendidikan, (Semarang: Effhar Ofset, 1990),
Cet. ke-1, h. 63
10
B. Metode
Secara kata “metodik” itu berasal dari kata “metode” (method), metode berarti
suatu cara kerja yang sistematik dan umum, seperti cara kerja ilmu pengetahuan.6
Kata “Metode” dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Greek (Yunani). “Metha”
yang berarti melalui atau melewati dan “Hodos” yang berarti jalan atau cara. Metode
berarti jalan atau cara yang harus ditempuh atau dilalui untuk mencapai tujuan
metode adalah “Cara kerja yang sistematis untuk mempermudah sesuatu kegiatan
pengertian metode adalah “Suatu cara kerja yang sistematik dan umum seperti cara
6
Proyek Pembinaan prasarana dan sarana Perguruan Tinggi IAIN,“Metodik Khusus
Pengajaran Agama Islam”, (Jakarta :
7
Abdurrahman Getteng, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Ujung Pandang, Indonesia: Al-
Thahiriyah, 1987), h. 1
8
Peter Salim, et. all., Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modern English,
1991), h. 1126
9
Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi/IAIN, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:
Direktorat Jenderal Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam, 1984/1985), Cet. Ke-2, h. 1
11
Pengertian metode yang lebih khusus diartikan sebagai “Suatu cara atau siasat
mengajar adalah :
2. Merupakan alat untuk mencapai tujuan, yang didukung oleh alat-alat bantu
mengajar.
yang tepat, karena kekaburan di dalam tujuan yang akan dicapai menyebabkan
kesulitan di dalam memilih dan menentukan metode yang tepat. Sedangkan menurut
Abu Ahmadi dalam bukunya Metodik Khusus Mengajar Agama mengatakan bahwa,
“Metode adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan
10
DEPAG RI, Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: DEPAG RI, 1984), Cet.
Ke-2, h. 1
11
Zuhairini et.all., Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, (Surabaya: Usaha nasional,
1983), Cet. Ke-8, h. 79
12
oleh seseorang kepada orang lain agar orang lain itu menerima, menguasai dan
Dari perumusan tentang mengajar jelas bahwa tujuan dari mengajar ialah agar
orang yang diberi pelajaran dapat menerima bahan yang disajikan, dapat menguasai
bahan-bahan yang telah diterima dan dikuasainya itu. Untuk mewujudkan tujuan
digunakanlah berbagai alat yang salah satunya adalah metode mengajar. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang
terencana dan berfungsi sebagai alat yang digunakan dalam menyajikan bahan
tanya jawab adalah salah satu teknik mengajar yang dapat membantu kekurangan-
kekurangan yang terdapat pada metode ceramah. Ini disebabkan karena guru
12
Abu Ahmadi, Metodik Khusus Mengajar Agama, (Semarang: CV. Toha Putra, 1976), Cet.
Ke-1, h. 11
13
dapat memperoleh gambaran sejauh mana murid dapat mengerti dan dapat
tetapi mereka berhati-hati terhadap pelajaran yang diajarkan melalui metode tanya
karena metode ini sering dipakai oleh para Nabi dan Rasul Allah dalam
ήΠΤϟ˴ϥ˸Ϯ˵Ϥ˴Ϡ˸ό˴Η˴ϻ˸Ϣ˵Θ˸Ϩ˵ϛ˸ϥ˶˶ή˸ϛ͋άϟ˴Ϟ˸ϫ˴˸Ϯ˵Ϡ˴Ό˸δ˴ϓ
Artinya : "Bertanyalah kalian kepada ahlinya jika kalian tidak mengetahui." (al-
Hijr : 25)
yang paling tua di samping metode ceramah dan efektifitasnya lebih besar
sebab pertanyaan yang tersusun baik, dengan teknik pengajaran yang tepat akan :
13
Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi, op.cit, h. 307
14
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta : Ciputat Pers,
2002, Cet I, hal. 141
14
1) Meningkatkan minat dan rasa ingin tahu murid terhadap masalah yang
dibicarakan.
diajukan oleh guru disusun sedemikian rupa sehingga pertanyaan yang satu
fakta. Dalam tanya jawab, pertanyaan ada kalanya dari pihak murid (dalam hal ini
diskusi yang juga berlangsung dalam suasana Tanya jawab dan memang kadang-
perbedaan sifat dari kedua metode ini, yaitu pada : bentuk pertanyaan dan
pengambilan bagian/peranan.15
berikut:
1) Mula-mula diajukan kepada semua anak didik baru ditanyakan kepada anak
didik tertentu.
15
Muhammad Zein, Metodologi Pengajaran Agama, Yogyakarta : AK Group dan Indra
Buana,1995, Cet 8, hal. 71
16
Armai Arief, Op Cit, hal. 144
17
Zakiah Daradjat, dkk, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 1995,
Cet. I, hal. 309
16
pertanyaan.
b. The Speaks Strategy, yakni mengajukan pertanyaan yang saling bertalian satu
sama lain.
terhadap sejumlah siswa sebelum beralih kepada jenis pertanyaan yang lain.
untuk dapat menarik generalisasi dari hal-hal khusus kepada hal-hal yang
e. The Deductive Strategy, yakni dari suatu generalisasi yang dijadikan sebagai
18
Prof. Dr. Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, Januari
2001), Cet. Ke-3, h. 143
17
4) Teknik yang efektif memiliki nilai positif dalam melatih anak agar berani
4) Waktu yang tersedia seringkali tidak mencukupi untuk suatu proses Tanya
C. Aqidah Akhlak
kata ‘aqada- ya’qidu- ‘aqidatan. aqdan berarti simpul, ikatan, perjanjian yang
arti kata aqdan dan aqidah adalah keyakinan itu tersimpul dengan kokoh di
dari ‘aqoda yang bermakna ma’qudah yang artinya yang terikat (ϞѧΒΤϟΪѧϘϋ)
a. Hasan al-Banna
͉Ϧ˶Όѧ˴Ϥ˸τ˴Η˴ϭ˴Ϛѧ˴Β˸Ϡ˴ϗΎѧ˴Ϭ˶Α˴ϕ˶Ϊ˸μѧ˴ϳ˸ϥ˴˵ΐѧ˶Π˴ϳϰѧѧϴ˶Θ͉ϟ˵έ˸Ϯѧ˵ϣ˵Ϸ˴ϲѧ˶ϫ˵Ϊѧ˶Ύ˴Ϙ˴ό˸ϟ˴
͇Ϛ˴η˵Ϫ˵τ˶ϟΎ˴Ψ˵ϳ˴ϻ˴ϭ˴ΐ˸ϳ˴έ˵Ϫ˵Ο˶ίΎ˴Ϥ˵ϳ˴ϻ˴ϙ˴Ϊ˸Ϩ˶ϋΎ˱Ϩ˸ϴ˶Ϙ˴ϳ͊ϥ˴Ϯ˵Η˴ϭ˴Ϛ˴δ˸ϔ˴ϧΎ˴Ϭ˸ϴ˴ϟ˶
“Aqaid adalah beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh
hati, mendatangkan ketentraman jiwa, yang menjadi keyakinan yang tidak
bercampur sedikitpun dengan keragu-raguan.”19
b. Abu Bakar Jabir al-Jazairy
ˬ˶Ϟѧ˸Ϙ˴ό˸ϟΎ˶Α˵Δ˴Ϥ˶Ϡ˸δѧ˵Ϥ˸ϟ˵Δ˴ϴ˶ϫ˴Ϊ˴Β˸ϟ͊ϖ˴Τ˸ϟΎ˴ϳΎ˴π˴ϗ˸Ϧ˶ϣ˵Δ˴ϋ˸Ϯ˵Ϥ˸Π˴ϣ˴ϰ˶ϫ˵Γ˴Ϊ˸ϴ˶Ϙ˴ό˸ϟ˴
˵ϩ˴έ˸Ϊ˴λΎ˴Ϭ˸ϴ˴Ϡ˴ϋϰ˴Ϩ˸Μ˵ϳ˴ϭˬ˵Ϫ˵Β˸Ϡ˴ϗϥΎ˴δ˸ϧ˶ϹΎ˴Ϭ˸ϴ˴Ϡ˴ϋ˵Ϊ˶Ϙ˸ό˴ϳˬ˶Γ˴ή˸τ˶ϔ˸ϟ˴ϭ˶ϊ˸Ϥ͉δϟ˴ϭ
˵Ϫѧ͉ϧ˶Ύѧ˴Ϭ˶ϓ˴ϼ˶Χϯ˴ήѧ˵ϳ˴ϻΎѧ˴Ϭ˵Η˸Ϯ˵Β˵Λ˴ϭΎѧ˴ϫ˸Ϯ͊Ο˴Ϯ˵ϳΎѧ˱ό˶σΎ˴ϗˬΎ˴Ϭ˶Θ͉Τ˶μѧ˶ΑΎѧ˱ϣί˶Ύ˴Ο
͊˶μ˴ϳ
“Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum
(axioma) oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fitrah. (kebenaran) itu
dipatrikan oleh manusia di dalam hati serta diyakini kesahihan dan
keberadaannya secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan
dengan kebenaran itu.”20
bentuk jamak dari kata khulk atau khuluk. Di dalam kamus al-Munjid, kata
khuluk berarti "budi pekerti", perangai, tingkah laku atau tabiat."21 Di dalam
19
Yunahar Ilyas, “Kuliah Aqidah Islam”, ( Yogyakarta:LPPI, 1995), cet. ke-3, h. 1
20
Ibid, h. 2
21
Louis Ma’ruf, Kamus Al-Munjid, (Beirut: Daar al-Masyriq, 1975), h. 194
20
sebagai berikut :
˶Δ͉ϴ˶Α˴Ω˴ϻ˸˶ϥΎ˴δ˸ϧ˶ϻ˸˵ΕΎ˴ϔ˶λ˴ϲ˶ϫ˵ϕ˴ϼ˸Χ˴ϻ˴
Artinya: "Akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik."22
pengertian akhlak adalah "budi pekerti, watak, tabiat."23 Sedangkan Prof. Dr.
berarti kehendak itu bila dibiasakan terhadap suatu perbuatan maka disebut
akhlak.
"Akhlak adalah budi pekerti, watak, kesusilaan (kesadaran, etik dan moral)
yaitu kelakuan baik yang merupakan akibat dari sikap jiwa yang benar
˳Δ˴ϳϭ˴έ˴ϻ˴ϭ˳ή˸Ϝ˶ϓ˶ή˸ϴ˴Ϗ˸Ϧ˶ϣΎ˴Ϭ˶ϟΎ˴ό˸ϓ˴ϰ˴ϟ˶·˲Δ˴ϴ˶ϋ˴Ω˶β˸ϔ͉Ϩ˸ϟ˵ϝΎ˴Σ˴Ϯ˵ϫ˵ϖ˵Ϡ˵Ψ˸ϟ˴
22
Asmaran AS, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994), cet.
Ke-2, h.1
23
Wjs. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1986), cet.
Ke-11, h. 25
24
Ahmad Amin, Ilmu Akhlak, tjmh, (Jakarta: Bulan Bintang, 1991), cet. Ke-6, h. 62
25
Soegarda Poerbakawatja, Eniklopedi Pendidikan, (Jakarta: Gunung Agung, 1976), h. 9
21
berikut:
˵ϝΎ˴ό˸ϓ˴ϻ˸˵έ˵Ϊ˸μ˴ΗΎ˴Ϭ˸Ϩ˴ϋ˲Δ˴Ψ˶γ˴έ˶β˸ϔ͉ϨϟΎϯ˶ϓ˳Δ˴Ό˸ϴ˴ϫ˸Ϧ˴ϋ˲Γ˴έΎ˴Β˶ϋ˵ϖ˵Ϡ˵Ψ˸ϟ˴
˶Ζѧ˴ϧΎ˴ϛ˸ϥ˶Ύѧ˴ϓ˳Δѧ͉ϳ˶ϭ˴έ˴ϻ˴ϭ˳Γ˴ήѧ˸Ϝ˶ϓϰѧѧ˴ϟ˶˳Δѧ˴ΟΎ˴Σ˶ήѧ˸ϴ˴Ϗ˸Ϧѧ˶ϣ˳ή˸δѧ˵ϳ˴ϭ˳Δ˴ϟ˸Ϯ˵Ϭ˵δѧ˶Α
˱ϼѧ ˸Ϙ˴ϋ˴Γ˴Ω˸Ϯѧ ˵Ϥ˸Τ˴Ϥ˸ϟ˴Δѧ ˴Ϡ˸ϴ˶Ϥ˴Π˸ϟ˴ϝΎѧѧ˴ό˸ϓ˴ϻ˸Ύѧѧ˴Ϭ˸Ϩ˴ϋ˵έ˵Ϊ˸μѧ˴Η˵Κѧ ˸ϴ˴Τ˶Α˵Δѧ ˴Ό˸ϴ˴Ϭ˸ϟ
˴ϻ˸Ύѧ˴Ϭ˸Ϩ˴ϋ˵έ˶ΩΎ͉μϟ˴ϥΎ˴ϛ˸ϥ˶˴ϭΎ˱Ϩ˴δ˴ΣΎ˱Ϙ˵Ϡ˵Χ˵Δ˴Ό˸ϴ˴Ϭ˸ϟ˴Ϛ˸Ϡ˶Η˸Ζ˴ϴ˶Ϥ˵γΎ˱ϋ˸ή˴η˴ϭ
Ύ˱Ό˶ϴ˴γΎ˴Ϙ˵Ϡ˵Χ˵έ˴Ϊ˸μ˴Ϥ˸ϟϰ˶Θ͉ϟ˵Δ˴Ό˸ϴ˴Ϭ˸ϟ˴˸Ζ˴ϴ˶Ϥ˵γ˴Δ˴Τ˸ϴ˶Β˴Ϙ˸ϟ˴ϝΎ˴ό˸ϓ
"Al-Khulk (jama’nya akhlak adalah ibarat (keterangan) tentang keadaan
dalam jiwa yang menetap di dalamnya daripadanyalah terbit perbuatan-
perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pada pemikiran
dan penelitian. Kalau keadaan itu, dimana terbit padanya perbuatan-perbuatan
yang baik dan terpuji menurut akal dan syara’, keadaan itu dinamai akhlak
yang baik. Dan kalau yang terbit itu perbuatan-perbuatan yang jelek, keadaan
yang menerbitkannya dinamai akhlak yang buruk."27
turut.”
Jadi, pada hakekatnya khulk atau akhlak adalah suatu kondisi atau
sikap yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian hingga
26
Ibnu Miskawaih, Tahzib Al-Akhlak, tjmh (Bandung, Mizan, 1994), h. 36
27
Prof. Dr. Moh. Ardani, Al-Quran dan Sufisme Mangkunegara IV : Studi Serat-Serat
Piwulang, (Yogyakarta : Dana Bhakti Primayasa, 1995, cet. Ke-2, h. 271
22
timbullah berbagai macam perbuatan secara spontan dan mudah tanpa dibuat-
2. Tujuan Akhlak
Tujuan akhlak dalam ajaran Islam yaitu "agar setiap orang berbudi
tujuan berakhlak adalah "supaya hubungan kita (umat Islam) dengan Allah
akhlak itu mempunyai tujuan langsung yang dekat yaitu harga diri dan tujuan
jauh ialah ridha Allah melalui amal shaleh dan jaminan kebahagiaan dunia
kekuatan dan keteguhan bagi masyarakat. Agama Islam atau akhlak Islam
28
M. Ali Hasan, Tuntunan Akhlak, ( Jakarta: Bulan Bintang, 1979), h. 9
29
Barmawie Umary, Materia Akhlak, (Solo: CV. Ramadhani, 1993), cet. Ke-11, h. 2
23
bertaqwa yang telah banyak ditunjukkan oleh banyak ayat Al-Quran dan
Hadits-hadits Nabi."30
Ahmad Amin. Menurut dia etika hanya berarti menjelaskan perbuatan mana
yang baik dan mana yang buruk., menunjukkan tujuannya dan jalan untuk
melakukan apa yang harus diperbuat oleh manusia. Dengan demikian etika
dipakai dasar bukanlah hasil karya akal yang bersifat naïf yakni lemah dan
30
Umar Muhammad Al-Thoumy Al-Syaibany, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan
Bintang, 1979), h. 346
24
akhlak mengandung pengertian yang lebih luas daripada etika, karena akhlak
perkataan akhlak atau budi pekerti sering juga disebut dengan kata moral dan
Perkataan moral berasal dari bahasa latin “moras”, jamak dari kata
“mos” yang berarti adat kebiasaan. Dalam kamus bahasa Indonesia, moral
artinya ajaran tentang baik dan buruk yang diterima umum mengenai
perbuatan, sikap, kewajiban, budi pekerti, akhlak. Moral adalah suatu istilah
kehendak, pendapat atau perbuatan, yang layak dikatakan benar, salah, baik
atau buruk. Dimasukkannya penilaian benar atau salah ke dalam moral jelas
telah menunjukkan salah satu perbedaan moral dengan akhlak, sebab salah
benar adalah penilaian yang dipandang dari sudut hukum yang dalam agama
bahasa latin (mos), adat istiadatlah yang menjadi dasar apakah perbuatan
seseorang baik atau buruk. Oleh karena itu pula, untuk mengukur tingkah laku
manusia baik atau buruk, dapat dilihat apakah perbuatan itu sesuai dengan
adat istiadat yang umum diterima kesatuan sosial atau lingkungan tertentu.
bila demikian halnya, maka dapat dikatakan baik atau buruk suatu perbuatan
kepustakaan pada umumnya, kata etika diartikan sebagai ilmu. Etika dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia misalnya, adalah ilmu tentang apa yang baik
dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral atau akhlak. Dalam
nilai, kesusilaan tentang baik dan buruk. Etika sebagai cabang filsafat yang
mempelajari tingkah laku manusia untuk menentukan nilai perbuatan baik dan
menentukan apakan perbuatan manusia itu baik atau buruk. Kalau moral dan
moral dan etika. Perbedaannya dapat dilihat, terutama dari sumber yang
menentukan mana yang baik dan mana yang buruk. Yang baik menurut
26
akhlak adalah segala sesuatu yang berguna, yang sesuai dengan nilai dan
norma agama, nilai serta norma yang terdapat dalam masyarakat, bermanfaat
bagi diri sendiri dan orang lain. Yang buruk adalah segala sesuatu yang tidak
berguna, tidak sesuai dengan nilai dan norma agama dan masyarakat,
merugikan masyarakat dan diri sendiri. Dan yang menentukan baik atau buruk
suatu sikap (akhlak) yang melahirkan prilaku atau perbuatan manusia dalam
ajaran Islam adalah Al-Quran dan dijelaskan serta dikembangkan oleh Sunnah
Rasulullah. Sedangkan yang menentukan baik atau buruk dalam moral dan
etika adalah adat istiadat dan fikiran manusia dalam masyarakat suatu tempat
di suatu masa. Oleh karena itu, dipandang dari sumbernya, akhlak islami
bersifat tetap dan berlaku untuk selama-lamanya, sedang moral dan etika
berlaku selama masa tertentu dan pada tempat tertentu pula. Konsekuensinya,
akhlak Islam bersifat mutlak, sedang moral dan etika relatif (nisbi).
perlu dipahami supaya dapat membedakan sifat dan isi akhlak, moral dan
dan dipakai silih berganti untuk menunjukkan sesuatu itu baik atau buruk.
Dan untuk lebih jelasnya mengenai perbedaan ketiga istilah tersebut, penulis
Tabel 1
Sunah
agama dan
masyarakat
4. Pembagian Akhlak
akhlak dibagi dua, yaitu pertama, akhlak terhadap Allah atau Khalik dan
umat yang taat dan patuh, taqwa dan pasrah dengan kesadaran yang utuh,
dalam al-Quran surat an-Nahl yang artinya : “Dan apa saja yang ada
kesadaran, bahwa Allah yang menciptakaan dirinya dan apa saja yang
segala yang telah diberikan. Seorang muslim pun harus sadar bahwa Allah
mengetahui bukan hanya yang nyata, tetapi juga yang tersembunyi dalam
“Allah mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu
nyatakan”.
kepada Allah, sebagaimana dikutip dari buku Akhlak Islam karya K.H.
ϥ˸ϭ˵Ϊ˵Β˸ό˴ϴ˶ϟ͉ϻ˶˴β˸ϧ˶ϻ˴ϭ͉Ϧ˶Πϟ˵Ζ˸Ϙ˴Ϡ˴ΧΎ˴ϣ˴ϭ
Artinya: “Dan Aku (Allah) tidak ciptakan jin dan manusia, melainkan
supaya mereka menyembah-Ku”. (Adz-Dzariyat: 56)
tersusun dalam Rukun Islam (syahadat, shalat, puasa, zakat dan haji)
mahdhah.
dengan berdo’a.
sekian banyak akhlak manusia yang harus dan wajib diaplikasikan sebagi
Akhlak terhadap makhluk ini dibagi dua lagi, yaitu akhlak terhadap
dengan kebaikan.
METODOLOGI PENELITIAN
1. Waktu Penelitian
Selatan” ini dilaksanakan dalam waktu satu bulan yaitu dengan pengaturan
2. Tempat Penelitian
Jakarta Selatan.
33
34
1. Populasi
2. Sampel
1. Observasi
tidaknya metode tanya jawab pada pengajaran Aqidah Akhlaq. Selain itu
penulis juga mengajar langsung di kelas I pada mata pelajaran Aqidah Akhlak
2. Angket
kepada siswa. Untuk jumlah angket ini terdiri dari 20 pertanyaan. Teknik ini
3. Wawancara
wawancara dari key informan. Dalam hal ini wawancara secara langsung
dengan guru bidang studi Aqidah Akhlaq dengan tujuan memperoleh data
Tabel 2
tugas di rumah 2
anaknya 3
1. Editing
jawaban itu, dan untuk memisahkan data – data yang terpakai atau tidak.
2. Tabulasi
P = F x 100
N
P : Tingkat presentase
F : Frekuensi dari hasil jawaban
N : Jumlah responden1
Tabulasi data berupa data yang telah disusun dan dihitung, disajikan
dalam bentuk tabel. Pembuatan tabel tersebut dilakukan dengan cara tabulasi
1. Skoring
1
Anas Sudijono, “Pengantar Statistik Pendidikan”, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
1997), h.40
38
2. Katagori
RS : m-n
b
RS : 80-20 = 60 = 15
4 4
Tabel 3
HASIL PENELITIAN
Jakarta berdasarkan SK. Menteri Agama RI. No. 16 dan SK Menteri Agama RI.
b. PGAN 3 Tahun
Induk MTsN 3 adalah PGAN 6 tahun yang dikepalai oleh Drs. H. Ihsan
sebagai berikut :
39
40
1. Tujuan Berdirinya
Visi
Misi
mulia
depan.
pengabdian masyarakat.
41
pilar kemanusiaan.
Mengenai sarana dan prasarana serta kelengkapan yang ada, antara lain
Tabel 4
No Bangunan Jumlah
1 Ruang Belajar 16
2 Perpustakaan 1
3 Laboratorium Bahasa 1
4 Laboratorium IPA 1
5 Laboratorium Komputer 1
6 Lapangan Upacara 1
7 Lapangan Olahraga 1
8 Musholla 2
9 Komputer 26
10 VCD 1
11 CD Pembelajaran 132
12 OHP 2
13 Laptop 1
42
14 Ruang Osis 1
15 Ruang TU 1
16 WC Guru 2
17 WC Siswa 6
18 Ruang BP/BK 1
Tabel 5
MTsN 3 Pondok Pinang ini sudah memenuhi persyaratan sebagai suatu lembaga
pendidikan dan itu bisa dilihat dari sarana dan prasarana yang ada telah
4. Keadaan Guru
belajar mengajar, maka peran guru sangat menentukan untuk itu dibutuhkan
43
lainnya dan dibawah ini daftar keadaan guru dan karyawan dengan jabatan
Tabel 6
berjumlah 664 dengan dengan perincian adalah, kelas I berjumlah 219 orang,
kelas II 219 orang, dan kelas III berjumlah 226 orang, untuk lebih jelasnya
Tabel 7
masing-masing tugas dan tiap orang, yang harus ia laksanakan sesuai dengan
Kepala Sekolah
Siswa - Siswi
47
Tabel 8
Guru
No Tingkat Pendidikan
F %
1 D3 3 7,5
2 SM 5 12,5
3 SL 12 30
4 STMIK 1 2,5
5 S1 17 40
6 S2 3 7,5
Jumlah 41 100 %
sudah sangat baik dan hanya sedikit sekali yang tidak mencapai strata 1 (S1).
48
B. Deskripsi Data
dikemukakan dalam Bab III digunakan teknik angket untuk mendapatkan data yang
jabarkan dalam bentuk tabel-tabel frekuensi dan prosentase. Untuk lebih jelasnya
Tabel 9
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 21 60
2 Tidak pernah 0 0
3 Kadang-kadang 14 40
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa guru selalu mengajarkan cara-cara
beribadah pada Allah. Hal ini terbukti dengan jawaban responden yang menjawab
selalu sebanyak 60 %, responden yang menjawab tidak pernah tidak ada, responden
Tabel 10
Apakah Orang tua membantu anda dalam menyelesaikan tugas-tugas belajar di
rumah
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 29 82,85
2 Tidak pernah 0 0
3 Kadang-kadang 6 17,14
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa orang tua selalu membantu siswa
dalam menyelesaikan tugas-tugas belajar di rumah. Hal ini terbukti dengan jawaban
responden yang menjawab selalu sebanyak 82,85 %, responden yang menjawab tidak
Tabel 11
Apakah guru berusaha agar anda merasa nyaman belajar di dalam kelas
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 6 17,14
3 Kadang-kadang 24 68,57
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar guru berusaha agar
siswa merasa nyaman belajar di dalam kelas. Hal ini terbukti dengan jawaban
responden yang menjawab selalu sebanyak 17,14%, responden yang menjawab tidak
Tabel 12
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 22 62,85
51
3 Kadang-kadang 12 34,28
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa guru Aqidah akhlak selalu
membimbing siswa untuk diskusi atau Tanya jawab dalam proses belajar mengajar.
Hal ini terbukti dengan jawaban responden yang menjawab selalu sebanyak 62,85%,
responden yang menjawab tidak pernah sebanyak 2,85%, responden yang menjawab
kadang-kadang sebanyak 34,28%, responden yang menjawab tidak sama sekali tidak
ada.
Tabel 13
No Alternatif Jawaban- F %
1 Selalu 16 45,71
3 Kadang-kadang 12 34,28
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa guru selalu menganjurkan siswa
untuk membaca sumber-sumber atau buku-buku lain. Hal ini terbukti dengan jawaban
responden yang menjawab selalu sebanyak 45,71%, responden yang menjawab tidak
Tabel 14
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 13 37,14
3 Kadang-kadang 16 45,71
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar guru membimbing
dan mengajarkan agar siswa patuh terhadap orang tua. Hal ini terbukti dengan
sebanyak 45,71%, responden yang menjawab tidak sama sekali sebanyak 11,42%.
Tabel 15
Jika bertemu dengan orang yang lebih tua, apakah anda memberi salam
terhadap mereka
53
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 16 45,71
2 Tidak pernah 3 8,57
3 Kadang-kadang 16 45,71
4 Tidak sama sekali 0 0
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa memberi salam
terhadap orang yang lebih tua. Hal ini terbukti dengan jawaban responden yang
menjawab selalu sebanyak 45,71%, responden yang menjawab tidak pernah sebanyak
Tabel 16
Apakah guru mengajarkan anda untuk menyayangi orang yang lebih muda
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 23 65,71
3 Kadang-kadang 6 17,14
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa selalu menyayangi orang yang
lebih muda. Hal ini terbukti dengan jawaban responden yang menjawab selalu
Tabel 17
muslim
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 19 54,28
2 Tidak pernah 0 0
3 Kadang-kadang 16 45,71
4 Tidak sama sekali 0 0
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa guru selalu mengajarkan siswa untuk
saling mendoakan terhadap sesama muslim. Hal ini terbukti dengan jawaban
responden yang menjawab selalu sebanyak 54,28%, responden yang menjawab tidak
Tabel 18
Apabila anda menolong orang yang mengalami kesulitan, apakah guru atau
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 5 14,28
55
2 Tidak pernah 0 0
3 Kadang-kadang 27 77,14
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terkadang siswa diberi pujian jika
menolong orang yang sedang mengalami kesulitan. Hal ini terbukti dengan jawaban
responden yang menjawab selalu sebanyak 14,28%, responden yang menjawab tidak
Tabel 19
Jika anda mendapat nilai 10 pelajaran Aqidah Akhlak, apakah guru memberi
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 15 42,85
2 Tidak pernah 0 0
3 Kadang-kadang 20 57,14
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terkadang siswa diberi pujian jika
mendapat nilai yang baik pada pelajaran Aqidah akhlak. Hal ini terbukti dengan
sebanyak 57,14%, responden yang menjawab tidak sama sekali tidak ada.
Tabel 20
Apakah guru menegur anda atau teman anda jika anda atau teman tidak
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 15 42,85
3 Kadang-kadang 16 45,71
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar guru menegur siswa
yang tidak memperhatikan pelajaran. Hal ini terbukti dengan jawaban responden
yang menjawab selalu sebanyak 42,85%, responden yang menjawab tidak pernah
Tabel 21
No Alternatif Jawaban F %
57
1 Selalu 11 31,42
2 Tidak pernah 0 0
3 Kadang-kadang 24 68,57
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terkadang guru menegur jika ada
siswa bolos sekolah tanpa ada keterangan yang jelas. Hal ini terbukti dengan jawaban
responden yang menjawab selalu sebanyak 31,42%, responden yang menjawab tidak
Tabel 22
Apakah guru berusaha menegur anda jika tidak tepat waktu masuk ke dalam
kelas
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 20 57,14
3 Kadang-kadang 11 31,42
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa guru selalu menegur siswa yang tidak
tepat waktu masuk ke dalam kelas. Hal ini terbukti dengan jawaban responden yang
58
menjawab selalu sebanyak 57,14%, responden yang menjawab tidak pernah sebanyak
Tabel 23
Apakah anda melaksanakan shalat wajib lima kali dalam sehari semalam
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 14 40
3 Kadang-kadang 16 45,71
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa melaksanakan
shalat wajib 5 kali dalam sehari semalam. Hal ini terbukti dengan jawaban responden
yang menjawab selalu sebanyak 40%, responden yang menjawab tidak pernah
Tabel 24
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 4 11,42
59
Tidak pernah 0 0
Kadang-kadang 31 88,57
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terkadang siswa menjalankan ibadah
puasa di bulan ramadhan. Hal ini terbukti dengan jawaban responden yang menjawab
selalu sebanyak 11,42%, responden yang menjawab tidak pernah tidak ada,
Tabel 25
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 0 0
2 Tidak pernah 0 0
3 Kadang-kadang 11 31,42
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa tidak pernah merusak tanaman
yang ada di lingkungan sekitar. Hal ini terbukti dengan jawaban responden yang
menjawab selalu tidak ada, responden yang menjawab tidak pernah tidak ada,
60
Tabel 26
Apakah anda merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari apa yang telah anda
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 17 48,57
3 Kadang-kadang 2 5,71
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa selalu
merealisasikan apa yang telah dipelajari dalam pelajaran Aqidah Akhlak. Hal ini
responden yang menjawab tidak pernah sebanyak 45,71%, responden yang menjawab
kadang-kadang sebanyak 5,71%, responden yang menjawab tidak sama sekali tidak
ada.
61
Tabel 27
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 4 11,42
3 Kadang-kadang 30 85,71
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terkadang guru menggunakan metode
pengajaran yang tepat dalam menyampaikan pelajaran. Hal ini terbukti dengan
sebanyak 85,71%, responden yang menjawab tidak sama sekali tidak ada.
Tabel 28
Jika ada teman anda yang tidak paham terhadap materi yang dibahas, apakah
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 1 2,85
2 Tidak pernah 7 20
62
3 Kadang-kadang 20 57,14
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa mmembantu
temannya jika ada yang tidak paham terhadap materi pelajaran. Hal ini terbukti
dengan jawaban responden yang menjawab selalu sebanyak 2,85%, responden yang
sebanyak 57,14%, responden yang menjawab tidak sama sekali sebanyak 20%.
C. Analisis Data
metode Tanya jawab pada pengajaran Aqidah akhlak bahwa guru cukup efektif dalam
Kemudian skor yang telah diolah dimasukkan ke dalam tabel skala efektivitas
penggunaan metode Tanya jawab pada pengajaran Aqidah Akhlak adalah sebagai
berikut :
35 100 %
MTsN 3 Pondok Pinang. Diantaranya ada yang menjawab sangat efektif, cukup
D. Interpretasi Data
Dari analisis data di atas, dapat disimpulkan bahwa hampir secara keseluruhan
efektivitas penggunaan metode Tanya jawab pada pengajaran Aqidah Akhlak adalah
termasuk dalam kategori cukup efektif. Hal tersebut terlihat kategori cukup efektif
pada presentase tertinggi yaitu 65,71 % dari 23 responden dari total 35 responden dan
34,28 pada kategori kurang efektif dari 12 responden dari total 35 responden dan
tidak ada presentase yang menunjukan pada kategori sangat efektif dan tidak efektif.
Sehingga rata-rata skor yang di dapat adalah total skor nilai dibagi jumlah responden:
Mx = x
Mx = 1861
35
Mx = 53,17
64
Keterangan :
N = jumlah siswa
Jadi bila dilihat pada rata-rata skor nilai di dapatkan pula skala variable pada
kategori cukup efektif karena rata-rata guru cukup efektif dalam menggunakan
metode Tanya jawab pada pengajaran Aqidah Akhlak pada skor nilai 53,17.
Sehingga rata-rata skor yang di dapat adalah total nilai yang dibagi jumlah
responden =
Mx = x
n
Mx = 1861
35
Mx = 53,17
Jadi bila dilihat rata-rata skor nilai, maka dapat disimpulkan bahwa efektivitas
penggunaan metode tanya jawab pada pengajaran Aqidah akhlak di MTsN 3 Pondok
HASIL PENELITIAN
Jakarta berdasarkan SK. Menteri Agama RI. No. 16 dan SK Menteri Agama RI.
b. PGAN 3 Tahun
Induk MTsN 3 adalah PGAN 6 tahun yang dikepalai oleh Drs. H. Ihsan
sebagai berikut :
39
40
1. Tujuan Berdirinya
Visi
Misi
mulia
depan.
pengabdian masyarakat.
41
pilar kemanusiaan.
Mengenai sarana dan prasarana serta kelengkapan yang ada, antara lain
Tabel 4
No Bangunan Jumlah
1 Ruang Belajar 16
2 Perpustakaan 1
3 Laboratorium Bahasa 1
4 Laboratorium IPA 1
5 Laboratorium Komputer 1
6 Lapangan Upacara 1
7 Lapangan Olahraga 1
8 Musholla 2
9 Komputer 26
10 VCD 1
11 CD Pembelajaran 132
12 OHP 2
13 Laptop 1
42
14 Ruang Osis 1
15 Ruang TU 1
16 WC Guru 2
17 WC Siswa 6
18 Ruang BP/BK 1
Tabel 5
MTsN 3 Pondok Pinang ini sudah memenuhi persyaratan sebagai suatu lembaga
pendidikan dan itu bisa dilihat dari sarana dan prasarana yang ada telah
4. Keadaan Guru
belajar mengajar, maka peran guru sangat menentukan untuk itu dibutuhkan
43
lainnya dan dibawah ini daftar keadaan guru dan karyawan dengan jabatan
Tabel 6
berjumlah 664 dengan dengan perincian adalah, kelas I berjumlah 219 orang,
kelas II 219 orang, dan kelas III berjumlah 226 orang, untuk lebih jelasnya
Tabel 7
masing-masing tugas dan tiap orang, yang harus ia laksanakan sesuai dengan
Kepala Sekolah
Siswa - Siswi
47
Tabel 8
Guru
No Tingkat Pendidikan
F %
1 D3 3 7,5
2 SM 5 12,5
3 SL 12 30
4 STMIK 1 2,5
5 S1 17 40
6 S2 3 7,5
Jumlah 41 100 %
sudah sangat baik dan hanya sedikit sekali yang tidak mencapai strata 1 (S1).
48
B. Deskripsi Data
dikemukakan dalam Bab III digunakan teknik angket untuk mendapatkan data yang
jabarkan dalam bentuk tabel-tabel frekuensi dan prosentase. Untuk lebih jelasnya
Tabel 9
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 21 60
2 Tidak pernah 0 0
3 Kadang-kadang 14 40
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa guru selalu mengajarkan cara-cara
beribadah pada Allah. Hal ini terbukti dengan jawaban responden yang menjawab
selalu sebanyak 60 %, responden yang menjawab tidak pernah tidak ada, responden
Tabel 10
Apakah Orang tua membantu anda dalam menyelesaikan tugas-tugas belajar di
rumah
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 29 82,85
2 Tidak pernah 0 0
3 Kadang-kadang 6 17,14
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa orang tua selalu membantu siswa
dalam menyelesaikan tugas-tugas belajar di rumah. Hal ini terbukti dengan jawaban
responden yang menjawab selalu sebanyak 82,85 %, responden yang menjawab tidak
Tabel 11
Apakah guru berusaha agar anda merasa nyaman belajar di dalam kelas
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 6 17,14
3 Kadang-kadang 24 68,57
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar guru berusaha agar
siswa merasa nyaman belajar di dalam kelas. Hal ini terbukti dengan jawaban
responden yang menjawab selalu sebanyak 17,14%, responden yang menjawab tidak
Tabel 12
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 22 62,85
51
3 Kadang-kadang 12 34,28
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa guru Aqidah akhlak selalu
membimbing siswa untuk diskusi atau Tanya jawab dalam proses belajar mengajar.
Hal ini terbukti dengan jawaban responden yang menjawab selalu sebanyak 62,85%,
responden yang menjawab tidak pernah sebanyak 2,85%, responden yang menjawab
kadang-kadang sebanyak 34,28%, responden yang menjawab tidak sama sekali tidak
ada.
Tabel 13
No Alternatif Jawaban- F %
1 Selalu 16 45,71
3 Kadang-kadang 12 34,28
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa guru selalu menganjurkan siswa
untuk membaca sumber-sumber atau buku-buku lain. Hal ini terbukti dengan jawaban
responden yang menjawab selalu sebanyak 45,71%, responden yang menjawab tidak
Tabel 14
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 13 37,14
3 Kadang-kadang 16 45,71
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar guru membimbing
dan mengajarkan agar siswa patuh terhadap orang tua. Hal ini terbukti dengan
sebanyak 45,71%, responden yang menjawab tidak sama sekali sebanyak 11,42%.
Tabel 15
Jika bertemu dengan orang yang lebih tua, apakah anda memberi salam
terhadap mereka
53
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 16 45,71
2 Tidak pernah 3 8,57
3 Kadang-kadang 16 45,71
4 Tidak sama sekali 0 0
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa memberi salam
terhadap orang yang lebih tua. Hal ini terbukti dengan jawaban responden yang
menjawab selalu sebanyak 45,71%, responden yang menjawab tidak pernah sebanyak
Tabel 16
Apakah guru mengajarkan anda untuk menyayangi orang yang lebih muda
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 23 65,71
3 Kadang-kadang 6 17,14
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa selalu menyayangi orang yang
lebih muda. Hal ini terbukti dengan jawaban responden yang menjawab selalu
Tabel 17
muslim
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 19 54,28
2 Tidak pernah 0 0
3 Kadang-kadang 16 45,71
4 Tidak sama sekali 0 0
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa guru selalu mengajarkan siswa untuk
saling mendoakan terhadap sesama muslim. Hal ini terbukti dengan jawaban
responden yang menjawab selalu sebanyak 54,28%, responden yang menjawab tidak
Tabel 18
Apabila anda menolong orang yang mengalami kesulitan, apakah guru atau
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 5 14,28
55
2 Tidak pernah 0 0
3 Kadang-kadang 27 77,14
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terkadang siswa diberi pujian jika
menolong orang yang sedang mengalami kesulitan. Hal ini terbukti dengan jawaban
responden yang menjawab selalu sebanyak 14,28%, responden yang menjawab tidak
Tabel 19
Jika anda mendapat nilai 10 pelajaran Aqidah Akhlak, apakah guru memberi
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 15 42,85
2 Tidak pernah 0 0
3 Kadang-kadang 20 57,14
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terkadang siswa diberi pujian jika
mendapat nilai yang baik pada pelajaran Aqidah akhlak. Hal ini terbukti dengan
sebanyak 57,14%, responden yang menjawab tidak sama sekali tidak ada.
Tabel 20
Apakah guru menegur anda atau teman anda jika anda atau teman tidak
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 15 42,85
3 Kadang-kadang 16 45,71
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar guru menegur siswa
yang tidak memperhatikan pelajaran. Hal ini terbukti dengan jawaban responden
yang menjawab selalu sebanyak 42,85%, responden yang menjawab tidak pernah
Tabel 21
No Alternatif Jawaban F %
57
1 Selalu 11 31,42
2 Tidak pernah 0 0
3 Kadang-kadang 24 68,57
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terkadang guru menegur jika ada
siswa bolos sekolah tanpa ada keterangan yang jelas. Hal ini terbukti dengan jawaban
responden yang menjawab selalu sebanyak 31,42%, responden yang menjawab tidak
Tabel 22
Apakah guru berusaha menegur anda jika tidak tepat waktu masuk ke dalam
kelas
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 20 57,14
3 Kadang-kadang 11 31,42
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa guru selalu menegur siswa yang tidak
tepat waktu masuk ke dalam kelas. Hal ini terbukti dengan jawaban responden yang
58
menjawab selalu sebanyak 57,14%, responden yang menjawab tidak pernah sebanyak
Tabel 23
Apakah anda melaksanakan shalat wajib lima kali dalam sehari semalam
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 14 40
3 Kadang-kadang 16 45,71
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa melaksanakan
shalat wajib 5 kali dalam sehari semalam. Hal ini terbukti dengan jawaban responden
yang menjawab selalu sebanyak 40%, responden yang menjawab tidak pernah
Tabel 24
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 4 11,42
59
Tidak pernah 0 0
Kadang-kadang 31 88,57
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terkadang siswa menjalankan ibadah
puasa di bulan ramadhan. Hal ini terbukti dengan jawaban responden yang menjawab
selalu sebanyak 11,42%, responden yang menjawab tidak pernah tidak ada,
Tabel 25
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 0 0
2 Tidak pernah 0 0
3 Kadang-kadang 11 31,42
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa tidak pernah merusak tanaman
yang ada di lingkungan sekitar. Hal ini terbukti dengan jawaban responden yang
menjawab selalu tidak ada, responden yang menjawab tidak pernah tidak ada,
60
Tabel 26
Apakah anda merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari apa yang telah anda
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 17 48,57
3 Kadang-kadang 2 5,71
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa selalu
merealisasikan apa yang telah dipelajari dalam pelajaran Aqidah Akhlak. Hal ini
responden yang menjawab tidak pernah sebanyak 45,71%, responden yang menjawab
kadang-kadang sebanyak 5,71%, responden yang menjawab tidak sama sekali tidak
ada.
61
Tabel 27
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 4 11,42
3 Kadang-kadang 30 85,71
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terkadang guru menggunakan metode
pengajaran yang tepat dalam menyampaikan pelajaran. Hal ini terbukti dengan
sebanyak 85,71%, responden yang menjawab tidak sama sekali tidak ada.
Tabel 28
Jika ada teman anda yang tidak paham terhadap materi yang dibahas, apakah
No Alternatif Jawaban F %
1 Selalu 1 2,85
2 Tidak pernah 7 20
62
3 Kadang-kadang 20 57,14
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa mmembantu
temannya jika ada yang tidak paham terhadap materi pelajaran. Hal ini terbukti
dengan jawaban responden yang menjawab selalu sebanyak 2,85%, responden yang
sebanyak 57,14%, responden yang menjawab tidak sama sekali sebanyak 20%.
C. Analisis Data
metode Tanya jawab pada pengajaran Aqidah akhlak bahwa guru cukup efektif dalam
Kemudian skor yang telah diolah dimasukkan ke dalam tabel skala efektivitas
penggunaan metode Tanya jawab pada pengajaran Aqidah Akhlak adalah sebagai
berikut :
35 100 %
MTsN 3 Pondok Pinang. Diantaranya ada yang menjawab sangat efektif, cukup
D. Interpretasi Data
Dari analisis data di atas, dapat disimpulkan bahwa hampir secara keseluruhan
efektivitas penggunaan metode Tanya jawab pada pengajaran Aqidah Akhlak adalah
termasuk dalam kategori cukup efektif. Hal tersebut terlihat kategori cukup efektif
pada presentase tertinggi yaitu 65,71 % dari 23 responden dari total 35 responden dan
34,28 pada kategori kurang efektif dari 12 responden dari total 35 responden dan
tidak ada presentase yang menunjukan pada kategori sangat efektif dan tidak efektif.
Sehingga rata-rata skor yang di dapat adalah total skor nilai dibagi jumlah responden:
Mx = x
Mx = 1861
35
Mx = 53,17
64
Keterangan :
N = jumlah siswa
Jadi bila dilihat pada rata-rata skor nilai di dapatkan pula skala variable pada
kategori cukup efektif karena rata-rata guru cukup efektif dalam menggunakan
metode Tanya jawab pada pengajaran Aqidah Akhlak pada skor nilai 53,17.
Sehingga rata-rata skor yang di dapat adalah total nilai yang dibagi jumlah
responden =
Mx = x
n
Mx = 1861
35
Mx = 53,17
Jadi bila dilihat rata-rata skor nilai, maka dapat disimpulkan bahwa efektivitas
penggunaan metode tanya jawab pada pengajaran Aqidah akhlak di MTsN 3 Pondok
PENUTUP
A. Kesimpulan
pengajaran aqidah akhlak yang ditetapkan di MTsN 3 Pondok Pinang Jakarta Selatan,
aqidah akhlak. Jadi, apabila siswa tidak paham terhadap materi yang dijelaskan
oleh guru maka murid berhak untuk bertanya mengenai materi yang
bersangkutan.
memberikan siswa ke arah berpikir secara aktif dan siswa juga terlatih berani
guru.
3. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di lapangan, dapat di ambil kesimpulan
bahwa metode Tanya jawab cukup efektif untuk digunakan pada pelajaran aqidah
akhlaq. Hal tersebut dapat dilihat kategori cukup efektif pada presentase tertinggi
responden pada kategori sangat efektif dan 8,571% pada kategori kurang efektif.
Sehingga skor yang didapat adalah total skor nilai dibagi jumlah responden
B. Saran-Saran
Setelah mengetahui hasil dari penelitian yang telah penulis lakukan, maka
penulis akan memberikan saran yang kemungkinan dapat berguna bagi semua pihak,
yaitu :
1. Bagi para siswa MTsN 3 Pondok Pinang agar melatih diri untuk berpikir kreatif,
2. Bagi para guru MTsN 3 Pondok Pinang agar dapat mengukur dan memperkirakan
bahwa tugas yang diberikan kepada murid harus sesuai dengan kesanggupan dan
kecerdasan mereka, dan harus menggunakan metode mengajar yang layak dan
sesuai dengan materi pelajaran yang disampaikan agar pelajaran yang diberikan
3. Dengan metode Tanya jawab, tidak hanya memberi nilai plus pada murid
melainkan juga menambah wawasan dan perhatian bagi para guru untuk mencari
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, Metodik Khusus Mengajar Agama, Semarang: CV. Toha Putra, 1976,
Cet. Ke-1
Amin, Ahmad, Ilmu Akhlak, tjmh. Jakarta : Bulan Bintang, 1991, Cet Ke-1
Arief, Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta : Ciputat
Pers, 2002, Cet Ke-1
Ardani, Moh. Dr. Prof., Al-Qur’an dan Sufisme Mangkunegara IV : Studi Serat-Serat
Piwulang, Yogyakarta : Dana Bakti Primayasa, 1995, Cet Ke-2
Asmaran, AS, Pengantar Studi Akhlak, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1994,
Cet. Ke-2
Daradjat, Zakiah, dkk. Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta : Bumi Aksara,
1995, Cet. Ke-1
DEPAG RI. Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, Jakarta : DEPAG RI, 1984,
Cet. Ke-2
G.B. Yuwono, et.all, Pedoman Umum Ejaan Yang Telah Disempurnakan, Surabaya :
Indah, 1997, Cet. Ke-1
Ilyas, Yunahar, Kuliah Aqidah Islam, Yogyakarta : LIPPI. 1995, Cet. Ke-3
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tim Penyusun P3P Dikbud, Jakarta, 1988
Proyek Pembinaan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi IAIN, Metodik Khusus
Pengajaran Agama Islam, Jakarta : t.th
Sadhili, Hasan, Ensiklopedi Indonesia, Jakarta : Ichtiar Baru – Van Hoeve, t.th
Salim, Peter, et. all., “Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer”, Jakarta: Modern
English, 1991
Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta : PT. Raja Grapindo Persada,
1997
69
Sudirman, Ilmu Pendidikan, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 1992, Cet. Ke-
6
Susilo, Madyo dan Kashadi R.B., Dasar-Dasar Pendidikan, Semarang : Effhar Ofset,
1990, Cet. Ke-1
Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester (SKS), Jakarta :
Bumi Aksara, 1991, Cet. Ke-1
Umary, Barmawie, Materi Akhlak, Solo : CV. Ramadhani, 1993, Cet. Ke-11
Zuhairini, dkk. Metodik Khusus Pendidikan Agama, Surabaya : Usaha nasional, 1983,
Cet. Ke-8