Tahap Pelaksanaan
1. Pengertian
a. Diskusi merupakan metode yang sulit di prediksi hasilnya oleh karena antar siswa muncul
secara spontan sehingga arah diskusi sulit di tentukan.
b. Diskusi biasanya memerlukan waktu yang sangat panjang padahal proses pembelajarannya
sangat terbatas sehingga keterbatasan itu tidak dapat menghasilkan sesuatu secara tuntas.
Dilihat dari pengorganisasian materi pembelajaran ada perbedaan yang sangat prinsip di
bandingkan metode sebelumnya yaitu ceramah dan demontrasi, kalau metode ceramah dan
demontrasi materi pelajaran sudah di organisir sedemikian rupa maka guru tinggal
menyampaikannya . tidak halnya dengan diskusi dalam metode ini materi pembelajaran tidak di
organisir sebelumnya dan tidak di sajikan secara langsung kepada siswa, materi pembelajaran di
organisir oleh siswa itu sendiri, oleh karena tujuan utama dari metode ini bukan hanya sekedar
hasil belajar, tetapi yang penting adalah proses belajar.
Secara umum,
Jenis apapun yang di gunakan dalam diskusi menurut Bridgess dalam proses pelaksanaan , guru
harus mengatur kondisi agar sebagai berikut :
Setiap siswa dapat bicara mengeluarkan gagasan dan pendapat nya.
Setiap siswa harus mendengar pendapat orang lain.
Setiap siswa harus memberikan respon
Setiap siswa harus mengumpulkan atau mencatat ide-ide yang di anggap penting.
Melalui diskusi siswa harus dapat mengembangkan pengetahuan nya serta memahami isu-isu
yang di bicarakan dalam diskusi.
Kondisi tersebut di tekankan oleh Bridgess karena metode tersebut merupakan metode
pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran berbasis
pemecahan masalah , strategi ini di harapkan dapat mendorong siswa untuk dapat meningkatkan
kemampuan ilmiah serta dapat mengembangkan pengetahuan siswa.
3. Metode diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif khususnya dalam memberikan
gagasan dan ide-ide
4. Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan.
5. Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal ,
disamping itu diskusi juga melatih siswa untuk menghargai pendapat orang lain.
1. Sering terjadi dalam metode diskusi di kuasai oleh dua atau tiga orang siswa yang memiliki
keterampilan berbicara.
2. Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas , sehingga kesimpulan menjadi kabur.
3. Memerlukan waktu yang cukup panjang, sehingga kadang-kadang tidak sesuai dengan yang di
rencanakan
4. Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional dan tidak terkontrol ,
akibatnya kadang-kadang ada pihak yang merasa tersinggung sehingga dapat menggangu iklim
pembelajaran.
4. Jenis-jenis diskusi
1. Diskusi kelas
Diskusi kelas atau di sebut juga diskusi kelompok adalah proses pemecahan masalah yang di
lakukan oleh seluruh anggota kelas sebagai peserta diskusi. Prosedur yang digunakan dalam
diskusi ini adalah:
2. Guru membagi tugas sebagai pelaksanaan diskusi misalnya, siapa yang akan menjadi moderator
siapa yang menjadi penulis
3. Sumber masalah ( guru, siswa, atau sumber tertentu dari luar ) memaparkan masalah yang harus
di pecahkan selama 10-15 menit.
4. Siswa di berikan kesempatan untuk menaggapi permasalahan setelah mendaftar pada moderator.
5. Sumber masalah memberi tanggapan
2. Simposium
Simposium adalah metode pengajaran dengan membahas suatu persoalan di pandang dari
dari berbagai sudut pandang berdasarkan keahlian , simposium dilakukan untuk memberikan
wawasan yang luas kepada siswa , setelah para penyaji memberikan pandangannya tentang
masalah yang akan di bahas , maka simposuim diakhiri dengan pembacaan kesimpulan hasil
kerja tim perumus yang telah di tentukan sebelumnya.
Diskusi panel adalah pembahasan suatu masalah yang di lakukan oleh beberapa orang
penulis yang biasanya terdiri dari 4-5 orang di hadapan uadiens. Diskusi panel berbeda dengan
jenis diskusi lainnya dalam diskusi panel audiens tidak terlibat secara langsung tetapi berperan
hanya sekedar peninjau para panelis yang sedang melakukan diskusioleh sebab itu, agar diskusi
panel afektif perlu di gabungkan dengan metode lainnya . misalkan dengan metode penugasan .
siswa di perintah untuk merumuskan hasil pembahasan dalam diskusi.
Merumuskan tujuan yang ingin di capai , baik tujuan yang bersifat umum maupun tujuan khusus
, tujuan yang ingin di capai mesti di pahami oleh setiap siswa sebagai peserta diskusi tujuan yang
jelas dapat dijadikan sebagai kontrol dalam pelaksanaan.
Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai,
misalnya apabila tujuan yang ingin dicapai adalah penambahasan wawasan siswa dalam
mengembangkan wawasan maka simposium dianggap sebagai jenis diskusi yang tepat.
Menetapkan masalah yang akan di bahas , masalah yangdapat di tentukan dari isi materi
pembelajaran atau masalah-masal yang aktual sedang terjadi di lingkungan masyarakat yang di
hubungkan dengan materi pelajaran sesuai dengan bidang studi yang di ajarkan.
Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan diskusi misalnya
ruang kelas dengan segala fasilitasnya. Petugas-petugas diskusi seperti moderator , notulis dan
tim perumus , manakala diperlukan.
2. Pelaksanaan diskusi
Bebrapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksaan diskusi adalah :
Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat mempengaruhi kelancaran dikusi.
Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi , misalnya penyajian tujuan yang di
capai serta aturan-aturan diskusi sesuai dengan jenis diskusi yang akan dilaksankan.
Melaksankan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah di tetapkan,dalam pelaksanaan
diskusi hendak lah memperhatiak suasana atau iklimbelajar yang menyenagkan, misalkan tidak
tegang , tidak saling menyudutkan, dan lain sebaginya,
Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untu mengeluarkan agagasan
dan ide-idenya.
Mengendalikan pembicaran kepada pokok permasalahan yang sedang di bahas hal ini sangat
penting sebab tanpa pengendalian biasanya arah pembahasan menjadi melebar dan tidak fokus.
Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi.
Me-review jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai umpan balik
untuk perbaikan selanjutnya.
1. Pengertian Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah sebuah penyajian pelajaran yang dimana para siswa melakukan
percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses
belajar mengajar dengan metode eksperimen ini, para siswa diberi kesempatan oleh guru untuk
mengalami atau melakukan sendiri, membuktikan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati
suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek,
keadaan, atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri,
mencari kebenaran, atau mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan atas proses
yang dialaminya itu.
Beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru dalam eksperimen terbimbing yaitu:
Hal hal yang harus dilakukan oleh siswa dalam percobaan antara lain sebagai berikut: