Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Keterampilan berbahasa memiliki empat komponen salah satunya komponen
berbicara. Kemampuan berbicara berkembang setelah keterampilan menyimak. Kegiatan
berbicara sangat berhubungan dengan ekspresi lisan sehingga kemampuan berbicara
berhubungan erat dengan perkembangan kosa kata yang diperoleh sang anak, dimulai dari
kosakata lalu membentuk kalimat kemudian membentuk sebuah paragraph. Banyak cara yang
dilakukan dalam kegiatan meningkatkan berbicara yang efektif dan lugas bagi peserta didik
salah satunya diskusi kelompok.

Diskusi kelompok sangat bermanfaat bagi perkembangan kemampuan berbicara sang


anak, dimana anak di latih  untuk berpikir secara kritis  karena salah satu tujuan dari diskusi
kelompok yaitu untuk memecahkan suatu permasalahan melalui proses berpikir kelompok.
Pada intinya, Diskusi kelompok adalah suatu kegiatan kerja sama atau aktifitas untuk
menyelesaikan suatu permasalahan melalui proses berpikir kelompok yang mengandung
langkah-langkah dasar tertentu yang harus di patuhi oleh seluruh kelompok.

Diskusi kelompok merupakan salah satu cara dimana manusia dapat mengemukakan
beberapa pendekatan untuk mengetahui keseluruhan suatu pokok pembicaraan yaitu dengan
jalan mengetahui segala hal yang dikatakan oleh orang yang mempunyai pendapat yang
berbeda dan pengalaman-pengalaman yang berbeda kemudian di arahkan dengan satu tujuan
pemikiran yang sama secara berkelompok.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan Tujuan dari diskusi kelompok?
2. Apa saja bentuk-bentuk kegiatan diskusi kelompok
3. Apa saja jenis-jenis diskusi kelompok resmi dan kelompok tidak resmi ?
4. Apa perbedaan dari diskusi kelompok resmi dan kelompok tidak resmi?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan tujuan dari diskusi kelompok
2. Untuk mengetahui apa saja bentuk-bentuk kegiatan diskusi kelompok resmi dan
kelompok tidak resmi?
3. Untuk mengetahui jenis-jenis diskusi kelompok
4. Untuk mengetahui perbedaan dari diskusi kelompok resmi dan kelompok tidak resmi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1   Pengertian dan Tujuan Diskusi Kelompok

a. Pengertian Diskusi Kelompok

Diskusi berasal dari bahasa Latin, yaitu discutio atau discusium yang artinya bertukar


pikiran. Diskusi pada dasarnya merupakan suatu bentuk tukar pikiran yang teratur dan
terarah, baik dalam kelompok kecil maupun besar, dengan tujuan untuk mendapatkan suatu
pengertian, kesepakatan, dan keputusan bersama mengenai suatu masalah.

Diskusi merupakan kegiatan bertukar pikiran antara dua orang atau lebih.


Berdasarkan banyaknya peserta, diskusi dibedakan menjadi diskusi kelompok dan diskusi
umum

Secara umum Diskusi kelompok adalah salah satu bentuk kegiatan yang dilaksanakan
dalam bimbingan. Kegiatan diskusi kelompok merupakan kegiatan yang dilakukan dengan
melibatkan lebih dari satu individu. Kegiatan diskusi kelompok ini dapat menjadi alternatif
dalam membantu memecahkan permasalahan seseorang.

Pengertian Diskusi kelompok menurut beberapa para ahli:

1. Moh. Suryo (1975:107) mendefinisikan diskusi kelompok merupakan suatu proses


bimbingan dimana murid-murid akan mendapatkan suatu kesempatan untuk menyumbang
pikiran masing-masing. Dalam diskusi ini tertanam pula tanggung jawab dan harga diri.

2. Moh. Uzer Usman (2005:94) menyatakan bahwa diskusi kelompok merupakan suatu
proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dan interaksi tatap muka yang
informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan atau
pemecahan masalah.
Berdasarkan pengertian diskusi kelompok tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
diskusi kelompok yaitu suatu cara atau teknik bimbingan yang melibatkan sekelompok orang
dalam interaksi tatap muka,dimana setiap anggota kelompok akan mendapatkan kesempatan
untuk menyumbang pikiran masing-masing serta berbagi pengalaman atau informasi guna
pemecahan masalah atau pengambilan keputusan. Dalam diskusi kelompok anggota
kelompok menunjukkan moderator (pimpinan), menentukan tujuan, dan agenda yang harus
ditaati.

Diskusi kelompok berlangsung apabila orang-orang berminat dalam suatu masalah


khusus untuk mendiskusikannya sehingga menghasilkan penyelesaian atau penjelasan secara
mufakat. Diskusi kelompok berbeda dengan berbicara di muka umum di mana setiap orang
menjelaskan ide-ide mereka kepada kelompok. Diskusi kelompok juga berbeda dengan
berdebat di mana para pembicara mempertahankan pro dan kontra sehingga tidak
mengarahkan penyelesaian dalam kelompok.

b.   Tujuan Diskusi kelompok

     Salah satu ciri yang paling menonjol pada diskusi kelompok adalah masa tanya jawab. Di
mana forum terbuka memberi kesempatan kepada para pendengar untuk memperoleh
informasi yang lebih rinci untuk mengemukakan bahan tambahan dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan, dan berpartisipasi secara aktif dalam diskusi. Adapun kegiatan
diskusi kelompok secara umum memiliki beberapa tujuan yaitu:

1. Suatu metode untuk memecahkan suatu permasalahan melalui proses berpikir


kelompok.

2. Diskusi sebagai alat untuk menghasilkan ide-ide.

3. Diskusi sebagai forum terbuka untuk tanya jawab

4. Diskusi sebagai forum terbuka untuk menyampaikan informasi dan memperoleh


informasi yang lebih rinci.

5. Diskusi sebagai forum terbuka untuk mengemukakan bahan tambahan, misalnya


menyampaikan pendapat dan mengajukan pertanyaan.
2.2 Jenis-Jenis Kelompok Diskusi

Diskusi kelompok dilakukan pada forum terbuka dimana didalamnya terdapat sesi
tanya  jawab, mengemukakan pendapat, dan menghasilkan ide-ide. Adapun berdasarkan
kelompok, diskusi di bedakan menjadi dua yaitu

1. Kelompok Tidak Resmi

kelompok yang tidak resmi yaitu :

a.  Kelompok Studi

Kelompok studi merupakan suatu keinginan untuk memeroleh informasi yang diikuti
oleh pertanyaan-pertanyaan dan komentar-komentar dari para anggota pendengar. Misalnya
kelompok studi di kelas. Kelompok diskusi  sring disebut diskusi kuliah yang merupakan
bentuk diskusi yang paling sering  dilakukan oleh mahasiswa.

b. Kelompok Pembentukan Kebijaksanaan

Kelompok pembentukan kebijaksanaan merupakan suatu kelompok yang


mendiskusikan suatu karya-karya seorang pengarang, apakah karya-karya tersebut dapat
dimasukkan kedalam kurikulum dan kalau ternyata dapat, dimana sebaiknya yang paling
tepat ditempatkan. Untuk menentukan kebijaksanaan dalam hal ini, pendapat para anggota
sangat menetukan ketepatan dan kesepahaman gagasan atau pendapat, sehingga pendapat
para ahli tersebut di taampung.

c. Komite

Komite adalah badan panitia yang dibentuk khusus untuk menyelenggarakan suatu
usaha atau pekerjaan. kelompok komite memiliki tugas dalam pekerjaannya yaitu,
menyelenggarakan beberapa tugas khusus atau tugas jangka panjang, seperti rencana program
atau gerakan-gerakan keanggotaan untuk melakukan pemilihan pengurus atau pimpinan
sampai berikutnya.

Ketua komite memiliki tugas berikut yaitu :


1. Ketua komite harus membagi secara adil tugas-tugas para anggotanya

2. Memadukan para penemuan-penemuan komite

3. Mengetahui kapan dan bagaimana menunda atau menangguhkan keputusan-keputusan


sehingga komite tidak sempat terbagi-bagi dalam tindakan terlalu cepat.

4. Mengetahui kapan saatnya penundaan yang tepat kalau para anggota komite
memerlukan tambahan waktu untuk memeriksa bahan atau untuk mendiskusikan
perbedaan-perbedaan secara informal.

2.  Kelompok Resmi

Yang termasuk dalam kelompok diskusi  yang resmi yaitu :

1.  Konferensi

Konferensi merupakan suatu bentuk kelompok diskusi resmi yang mengacu pada
pengambilan tindakan yang berusaha untuk membuat suatu keputusan dan bertindak
berdasarkan keputusan tersebut. Pada kelompok diskusi ini waktu lebih banyak dipergunakan
dalam tahap penentuan cara penyelesaian yang paling baik, akan tetapi pada diskusi ini
seringkali melakukan suatu pemungutan suara untuk menyelesaikan yang paling efektif.
Diskusi konferensi  biasanya digunakan pada pertemuan wakil-wakil berbagai Negara, rapat
yang dilakukan oleh suatu partai dan kegiatan kelompok konferensi atau kongres lainnya.

2. Diskusi Panel

Diskusi panel adalah suatu kelompok yang terdiri dari tiga sampai enam orang ahli
yang ditunjuk untuk mengemukakan pandangannya dari berbagai segi mengenai suatu
masalah. Tugas dilakukannya diskusi panel yaitu :

Adapun persiapan untuk melakukan diskusi panel yaitu :

1. Ketua panel harus mengundang para anggota organisasi panel untuk melakukan
pertemuan
2. Dalam pertemuan tersebut para anggota harus mengutarakan perbedaan-perbedaan
pendapat sehingga para anggota panel mengetahui dimana masing masing berpijak

3. Menetapkan tahap-tahap setiap pembicaraan atas pokok  masalah tersebut

4. Menetukan urutan atau sususnan para pembicara

5. Menetapkan batas waktu bagi setiap pembicaraan

Berikut ini bagian-bagian diskusi panel yaitu :

 Pendahuluan
Ketua diskusi memperkenalkan para anggota panel dan mengemukakan pokok
pembicaraan yang akan diutarakan setiap anggota.
 Pembicaraan pembicaraan oleh para anggota panel
Ketua diskusi mempersilahkan para anggota panel bergiliran menyampaikan pendapat
atau pembicaraan mereka
 Diskusi bebas
Para anggota panel memberikan komentar terhadap setiap ide yang dikemukakan lalu
menerangkan setiap butir pernyataan secara lebih rinci
 Partisipasi para pemirsa atau penyimak
Ketua diskusi mempersilhkan para pemirsa untuk mengemukakan pendapat ataupun
bertanya kepada para pembicara.
 Rangkuman
Di akhir diskusi ketua panel merangkum setiap butir-butir pernyataan yang
dikemukakan yang telah disepakati oleh para anggota panel.

3. Simposium

Simposium adalah  suatu kelompok yang terdiri dari tiga atau lebih para ahli dengan
pandangan-pandangan yang berbeda mengenai suatu pokok pembicaraan yang tampil
mengemukakan pendapatnya, dan para pendengar ikut berpartisipasi mengambil bagian
dalam diskusi.  Diskusi secara simposium smerupakan suatu pertemuan sosial yang berfungsi
sebagai wadah pertukaran ide-ide secara bebas.
2.3 Tugas Ketua Dan Tugas Partisipian Dalam Diskusi Kelompok

  Dalam setiap pelaksanaan diskusi pelaku diskusi harus sudah mengetahui tugas tugas yang
harus dilaksanaakan. Adapun tugas-tugas yang dimaksud sebagai berikut:

1.      Pemimpin/Ketua diskusi (moderator)

1)   Menyiapkan rangkuman pokok masalah yang hendak didiskusikan.

2)   Membuka diskusi

3)   Menjelaskan tujuan atau maksud diskusi

4)   Menyebutkan masalah-masalah yang akan didiskusikan serta menjelaskan tatacara


berdiskusi.

5)  Mengendalikan dan mengatur jalannya diskusi agar tetap berjalan dengan baik, hidup,
efisien, dan  efektif.

6)   Memberikan stimulasi, anjuran, ajakan, agar setiap peserta ikut ambil bagian dalam
diskusi.

7  )   Bersikap obyektif dalam mengambil setiap keputusan, sesuai dengan keputusan secara
umum.

8)   Membuat rangkuman dan menyimpulkan hasil diskusi

9)  Menutup diskusi.

  2.  Tugas Partisipian

1)    Mempersiapkan materi sebelum diskusi berlangsung.


2)   Ikut secara aktif dalam membahas masalah-masalah yang dibahas.

3)   Bertanggung jawab terhadap proses dan hasil diskusi.

4)   Menunjukkan solidaritas dan partisipasi

5)   Menjaga suasana yang nyaman dan segar

6)   Membuat beberapa usul, sugesti, saran, pendapat dan informasi

7)   Meminta pendapat dan informasi, mengajukan pertanyaan atau dasar pemikiran, serta
mengajukan keberatan dan mengajukan contoh serta bukti. Mengusulkan kesimpulan dan
memusatkan perhatian dalam diskusi.

2.4 Manfaat Diskusi Kelompok

Kegiatan diskusi kelompok banyak manfaatnya. Manfaat tersebut antara lain sebagai


berikut.

1. Kegiatan diskusi lebih banyak melatih seseorang berfikir secara logis karena


dalam diskusiada proses adu argumentasi.

2. Argumentasi yang di kemukakan mendapat penilaian dari anggota lain sehingga dapat
meningkatkan kemampuan berpikir dalam memecahkan suatu masalah.

3. Umpan balik dapat diterima Secara langsung sehingga hal ini dapat memperbaiki cara
berbicara si pembicara, baik yang menyangkut faktor kabahasaan maupun nonkebahasaan.

4. Peserta yang pasif dapat dirangsang supaya aktif berbicara oleh moderator atau peserta
lain.
5. Para peserta diskusi turut mempertimbangkan gagasan yang berbeda-beda dan turut
merumuskan persetujuan bersama tanpa emosi untuk menang sendiri.

6. Masalah dapat terpecahkan beersama-sama.

2.5 Aneka Hambatan Dan Cara Penanggulangan

1. Hambatan
Khusus dalam diskusi kelompok ini, hamabatan-hambatan yang sering dijumpai,
adalah sebagai berikut.

a. kegagalan memahami masalah


b. kegagalan karena tetap bertahan terhadap masalah
c. salah paham terhadap setiap makna dari kata orang lain
d. kegagalan membedakan anatara fakta-fakta “dingin” dan pendapat-pendapat yang “panas”
e. perseliha pendapat yang meruncing tanpa adanya keinginan untuk berkompromi
f. hilangnya kesabaran dalam kemarahan yang tidak tanggung-tanggung.
g. Kebingungan dalam menghadapi suatu perbedaan pendpat dengan serangan terhadap
pribadi seseorang.
h. Memperjuangkan waktu untuk membantah sebagai peganti mengajukan pertanyaan.
i. menggunakan kata-kata yang bernoda (stigma words) yang menumpulkan pikiran.
(Salisbury, 19955 :195)

2. Penanggulangan
Berikut ini disajikan saran yang berkenaan dengan cara menanggulangi atau menangani
sejumlah situasi yang sering dihadapi oleh pemimpin diskusi.
a. menarik atau mengarahkan perhatian kepada suatu butir yang belum terpikirkan
b. menanyakan kekuatan suatu argument
c. kembali lagi pada sabab-musabab
d. menanyakan sumber informasi atau argument
e. menyarankan agar diskusi tidak menyimpang dari masalah
f. manyadarkan bahwa belum ada informasi baru yang ditambahkan
g. Menarik perhatian kepada kesukaran atau kerumitan masalah.
h. Mendaftarkan langkah-langkah persetujuan (atau perselisihan)
i. Memberi kesan bahwa kelompok belum siap mengambil keputusan
j. Memberikan kesan bahwa tidak ada keuntungan diperoleh dari penundaan yang berlarut-
larut.
k. Menyarankan kepribadian-kepribadian atau tokoh-tokoh yang harus dihinadri
l. Mmeberikan kesan bahwa ada bebrapa orang yang berbicara terlalu banyak
m. menyarankan betapa besar nilainya suatu kompromi
n. memberikan kesan bahwa kelompok itu mungkin/seolah-olah telah dirugikan.
Demikian sejumlah sarn yang perlu diperhatikan oleh pemimpin/ketua diskusi agar hasil
maksimal tercapai. Harus diakui bahwa ini merupakan tugas yang berat.

BAB III
PENUNUTUP

3.1. Kesimpulan

Diskusi kelompok merupakan suatu dialog yang sering dilakukan dalam


sebuah kelompok yang dapat bertukar pengalaman, informasi dan pendapat serta
dapat menghasilkan keputusan dari hasil diskusi itu sendiri. Diskusi kelompok adalah salah
satu bentuk kegiatan kelompok, sebab kegiatan kelompok sangat beraneka ragam seperti
rekreasi bersama dan bekerja bersama.Dengan adanya diskusi kelompok ini bisa menjadi
tempat untuk berbagi antara anggota kelompok dalam memecahkan suatu masalah tertentu
sehingga para anggota bisa berkembang secara optimal. Dalam diskusi kelompok ini kami
membahasa mengenai tugas ketua dan partisipan dimana sebuah diskusi kelompok dapat
berjalan dengan baik apabila ketua dan partisipan mengetahui serta menjalankan tugasnya
dengan baik. Sehingga masalah yang didiskusikan dapat terpecahkan melalui diskusi
kelompok.

3.2 Saran

Kiranya dalam pelaksanaan diskusi kelompok nanti semua anggota bisa beperan aktif,
tentunya semua itu tidak luput dari pengawasan dan keaktifan dari pembimbing artinya bisa
terjalin kerja sama bukan hanya antara anggota namun antara anggota dengan pembimbing.

Anda mungkin juga menyukai