Anda di halaman 1dari 14

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Diskusi
2.1.1 Pengertian Diskusi
Secara umum, pengertian diskusi adalah suatu interaksi komunikasi
yang terjadi antara dua orang atau secara berkelompok dimana tujuannya
untuk membahas suatu tema atau topik tertentu sehingga menghasilkan
suatu kesepakatan pendapat.
Agar lebih memahami apa itu diskusi, maka kita dapat merujuk pada
pendapat para ahli berikut ini:
1. Malayu S. P. Hasibuan
Menurut Malayu S. P. Hasibuan (1985), pengertian diskusi
adalah pertukaran visi dari dua atau lebih individu yang berinteraksi
secara verbal dan dengan saling bertatap muka tentang tujuan atau target
yang telah diberikan dengan cara pertukarann informasi atau
mempertahankan.
2. Mohammad Uzer Usman
Menurut Mohammad Uzer Usman (2005:94), arti diskusi adalah
suatu proses komunikasi yang teratur dengan melibatkan sekelompok
orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagi
pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan, dan solusi/
pemecahan masalah.
3. Mohammad Surya
Menurut Mohammad Surya (1975:107), pengertian diskusi
adalah suatu proses komunikasi dimana para siswa akan mendapatkan
kesempatan untuk berinteraksi dan berkontribusi dari pengalaman
mereka sendiri dalam memecahkan berbagai masalah secara umum.
2.1.2 Ciri-Ciri Kegiatan Diskusi
Diskusi memiliki ciri tertentu yang membedakannya dengan
aktivitas komunikasi yang lain. Berikut ini beberapa ciri-ciri kegiatan
diskusi:
a. Diskusi berlangsung antara dua orang atau lebih.
b. Diskusi berlangsung dengan cara interaksi tatap muka dalam
mendengarkan dan menyampaikan pendapat anggota diskusi.
c. Diskusi dilakukan untuk membahas suatu topik atau tema tertentu.
d. Sasaran yang ingin dicapai dalam diskusi adalah mendapatkan
kesepakatan bersama mengenai topik yang dibahas.
e. Diskusi berlangsung dalam suasasn bebas, teratur, dan sistematis
dengan aturan yang telah disepakatai bersama.

2.1.3 Unsur-unsur Diskusi


Dalam kegiatan diskusi terdapat beberapa unsur penting. Mengacu
pada pengertian diskusi, adapun beberapa unsur diskusi adalah sebagai
berikut:
a. Unsur Manusia; yaitu pihak-pihak yang melaksanakan kegiatan diskusi,
seperti moderator, penyaji/ narasumber, pembicara, notulen, dan peserta
diskusi.
b. Unsur Materi Diskusi; yaitu hal-hal yang berhubungan dengan topik
atau tema diskusi, serta tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam
kegiatan diskusi tersebut.
c. Unsur Fasilitas Diskusi; yaitu semua hal yang dapat membantu kegiatan
diskusi, seperti tempat/ ruangan, meja, kursi, kertas, dan lain
sebagainya.

2.1.4 Struktur Diskusi


Terdapat 4 struktur yang menyusun teks diskusi sehingga menjadi utuh.
Struktur tersebut yaitu:
a. Isu; berisi masalah yang akan didiskusikan lebih lanjut.
b. Argumen mendukung; berisi argumen yang mendukung hal yang
menjadi pokok masalah diskusi.
c. Argumen menentang; berisi argumen yang bertentangan dengan
argumen yang mendukung.
d. Kesimpulan; berisi kesimpulan dan rekomendasi mengenai isu yang
dibahas. baiknya mengambil jalan tengah tentang suatu yang sedang
didiskusikan.

2.1.5 Jenis-jenis Diskusi


Kegiatan diskusi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Sesuai
dengan definisi diskusi, adapun beberapa jenis diskusi adalah sebagai
berikut:
a. Diskusi Kelompok; yaitu bentuk diskusi yang paling sederhanya dimana
hanya diperlukan ketua/ moderator, notuler, dan beberapa peserta yang
sekaligus sebagai penyaji dan penyanggah.
b. Seminar; yaitu bentuk disuksi formal yang dilakukan untuk menemukan
kesepakatan pandangan atau langkah dalam menghadapi suatu masalah.
c. Diskusi Panel; yaitu bentuk diskusi formal yang biasanya dilakukan
untuk meningkatkan pemahaman tentang suatu masalah yang sedang
banyak dibicarakan. Umumnya diskusi ini melibatkan para pakar
sebagai pembicara atau panelis.
d. Simposium; yaitu bentuk diskusi yang dilaksanakan untuk memberikan
pengarahan singkat sebelum pelaksanaan suatu kegiatan.
e. Lokakarya; yaitu bentuk diskusi yang diselenggarakan dengan
mempertemuka para ahli untuk membahas suatu permasalahan di
bidang tertentu.
f. Kongres; yaitu bentuk diskusi atau pertemuan para wakil organisasi
(politik, sosial, profesi) untuk membahas dan mengambil keputusan
mengenai suatu masalah.
g. Konferensi; yaitu rapat atau pertemuan untuk berunding atau bertukar
pendapat mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.
h. Sarasehan; yaitu bentuk pertemuan yang dihadiri oleh sekelompok
undangan tertentu untuk membicarakan suatu permasalahan dengan
cara yang tidak resmi dan suasana yang rileks.
i. Muktamar; yaitu pertemuan para wakil organisasi untuk membahas dan
mengambil keputusan mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.
j. Munas; atau musyawarah nasional, merupakan pertemuan para wakil
nasional untuk membahas suatu masalah yang berskala nasional.
k. Training; atau pelatihan, merupakan bentuk diskusi yang fokus pada
praktik dari suatu teori dengan panduan dari panelis.

2.1.6 Metode Diskusi

2.1.7 Tujuan Diskusi


Kegiatan diskusi tentunya dilakukan untuk tujuan tertentu yang
ingin dicapai. Adapun beberapa tujuan diskusi adalah sebagai berikut:
a. Untuk saling bertukar pikiran dan ide antar sesama peserta diskusi.
b. Melatih kemampuan berbicara di depan umum dengan cara
menyampaikan dan menanggapi pendapat orang lain dengan keterangan
yang relevan.
c. Melatih kemampuan berpikir para peserta diskusi sehingga memiliki
wawasan yang lebih luas.
d. Menanamkan dan melatih sikap demokratis pada peserta diskusi karena
terbiasa dalam menyampaikan dan mendengarkan pendapat orang lain.
e. Melatih sikap toleransi dan menghargai pendapat orang lain serta dapat
memberikan tanggapan yang relevan.
2.1.8 Fungsi dan Manfaat Diskusi
Kegiatan diskusi dapat memberikan banyak manfaat bagi para
peserta. Secara umum, berikut ini adalah beberapa fungsi dan manfaat
diskusi:
a. Sebagai wadah yang dapat membantu pemecahan masalah secara
bersama-sama.
b.Sebagai wadah untuk mengembangkan diri dengan meningkatkan
kemampuan berpikir, menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
c. Sebagai wadah untuk melatih kemampuan daya berpikir dan berbicara di
depan umum.
d.Membantu dalam mewujudkan proses kreatif dan analitis para peserta
diskusi.
e. Sebagai wadah untuk mengembangkan pengetahuan dan pengalaman para
peserta diskusi.

2.2 Ceramah
2.2.1 Pengertian Ceramah
Ceramah merupakan jenis keterampilan lisan atau yang lebih
dikenal dengan istilah public speaking. Secara umum, ceramah, khotbah,
dan sambutan sama,sama berbicara di depan umum untuk memaparkan,
menjelaskan gagasan, pikiran, atau informasi kepada pendengar yang
bersifat persuasif.
Ceramah merupakan jenis keterampilan berkomunikasi lisan. Hal
tersebut dapat dinyatakan dengan keterbiasaan ceramah yang dilakukan
dengan cara penyampaian lisan. Namun bukan berarti informasi yang
disampaikan dengan metode ceramah hanya bisa disampaikan dengan lisan,
terdapat juga ceramah yang dituangkan dalam bentuk tulisan atau disebut
dengan teks ceramah.
Pengertian ceramah secara umum adalah suatu metode penyampaian
informasi kepada khalayak. Selain pengertian ceramah secara umum di atas,
para ahli juga mengungkapkan definisi ceramah.
Adapun pengertian ceramah menurut para ahli ini adalah sebagai berikut.
1. Pengertian Ceramah Menurut Sumantri M. Dkk
Menurut Sumantri M, dkk, metode ceramah diartikan sebagai penyajian
pelajaran oleh seorang penceramah dengan cara memberikan penjelasan
secara lisan kepada orang yang mendengarkannya. Ceramah merupakan
suatu metode yang paling populer dan paling banyak digunakan oleh
para pengajar atau guru di sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa dalam
ceramah ini mudah digunakan dan efektif dalam menyampaikan
informasi.
2. Pengertian Ceramah Menurut Dimyati Dkk
Menurut Dimyati metode ceramah adalah sebuah bentuk interaksi
belajar mengajar yang dilakukan melalui penuturan dan penjelasan
secara lisan oleh seorang guru terhadap sekelompok anak didiknya.
Fakta bahwa ceramah itu sangat dipengaruhi oleh kepribadian dan
kemampuan guru yang didapatkan dari pengalaman-pengalaman
hidupnya serta bakat yang dimiliki dan penguasaan materi. Seorang
guru atau penceramah harus memiliki keterampilan yang baik dalam
mengemas sebuah informasi dalam sebuah ceramah lisan dengan
menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Kualitas ceramah ini
dipengaruhi oleh gaya bahasa, penampilan suara, prosedur, kelancaran,
dan sebagainya yang membuat para audiens lebih mudah menyerap
informasi yang disampaikan.
3. Pengertian Ceramah Menurut KBBI
Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang disebut
dengan metode ceramah adalah salah satu cara belajar mengajar yang
menekankan pada pemberitahuan satu arah dari seorang pengajar
kepada para pelajar.
Dari beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian
ceramah adalah suatu cara penyampaian sebuah materi dan informasi.
Dengan menggunakan penuturan atau sebuah penjelasan dalam bentuk lisan
kepada yang mendengarkannya.

2.2.2 Ciri-ciri Ceramah

Sebuah ceramah juga memiliki beberapa ciri-ciri khusus yang harus ada.
Setelah Anda mengetahui pengertian ceramah, tentunya juga harus
mengetahui ciri-cirinya.

Adapun ciri-ciri sebuah ceramah yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Sebuah ceramah disampaikan oleh seseorang yang mempunyai sebuah


keahlian dalam bidang atau disiplin ilmu tertentu.
b. Ceramah memiliki struktur yang lengkap, yaitu terdiri atas pendahuluan,
isi dan juga penutup.
c. Dalam pemilihan tema atau inti dari penyampaian sebuah ceramah
menggunakan tema yang sesuai dengan keadaan atau kegiatan yang
sedang diselenggarakan.
d. Isi ceramah bersifat objektif, jelas dan juga terbukti kebenarannya.
e. Bahasa yang digunakan dalam ceramah adalah bahasa yang sopan dan
mudah dipahami.

2.2.3 Unsur-Unsur Ceramah

Beberapa unsur-unsur dalam sebuah ceramah yaitu sebagai berikut:

a. Penceramah, yaitu orang yang menyampaikan isi sebuah ceramah.


b. Pendengar, yaitu orang yang mendengarkan isi sebuah ceramah yang
disampaikan.
c. Materi, yaitu isis atau tema ceramah yang disampaikan sebagai
informasi yang disampaikan oleh penceramah kepada pendengar.
2.2.4 Struktur Ceramah

Ceramah memiliki struktur yang terdiri dari 3 bagian yaitu pendahuluan, isi
dan penutup.

a. Pendahuluan
Yaitu bagian awal yang berisi salam pembuka, ungkapan syukur,
penghormatan. Terdapat juga kalimat pengantar yang mengarah pada
topik pembahasan.
b. Isi Ceramah
Yaitu inti dari hal yang disampaikan atau dijelaskan oleh penceramah
kepada pendengar. Dalam isi sebuah ceramah terdapat sebuah gagasan
yang merupakan bagian inti tentang ide pokok yang ingin disampaikan
oleh penceramah kepada orang yang mendengarnya.
Ceramah yang baik memuat satu gagasan besar yang kemudian
dikembangkan dalam beberapa subtopik.
c. Penutup
Yaitu bagian akhir yang berisi simpulan, ucapan permintaan maaf
apabila banyak kesalahan kata dan juga salam penutup.

2.2.5 Jenis-Jenis Ceramah


Jenis-jenis ceramah dibagi menjadi dua yaitu ceramah umum dan ceramah
khusus. Penjelasan lebih lengkapnya adalah sebagai berikut.
a. Ceramah Khusus, yaitu sebuah ceramah yang bertujuan untuk
memberikan sebuah nasihat atau petunjuk-petunjuk kepada khalayak
tertentu dan bersifat khusus baik itu dari segi materi ataupun lainnya.
b. Ceramah Umum, yaitu sebuah ceramah yang berisi pesan yang
bertujuan untuk memberikan informasi yang ditujukan kepada khalayak
ramai atau masyarakat luas.
2.2.6 Metode Ceramah

Biasanya di materi bahasa Indonesia ada pertanyaan, sebutkan dan jelaskan


4 metode ceramah. Anda akan bisa menjawab dengan penjelasan sebagai
berikut. Metode ceramah adalah cara-cara yang dipergunakan oleh seorang
penceramah untuk menjelaskan materi. Metode ceramah terbagi menjadi:

a. Impromptu adalah metode ceramah tanpa adanya persiapan.


b. Menghafal adalah metode ceramah sudah melakukan persiapa, lalu
menghafalnya.
c. Membaca naskah adalah metode ceramah dengan membaca naskah
lengkap.
d. Ekstemporan adalah metode ceramah yang menuliskan pokok-pokok
pikiran sebagai catatan pengingat

2.2.7 Tujuan Ceramah


Penyampaian sebuah ceramah memiliki tujuan, adapun tujuan dari ceramah
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Informatif, yaitu ceramah bertujuan untuk memberikan informasi
kepada pendengar agar mengenal suatu hal dan mampu memahami dari
apa yang disampaikan.
b. Persuasif, yaitu ceramah bertujuan untuk mengajak para pendengar
supaya mengikuti apa yang telah disampaikan dalam ceramah.
c. Argumentatif, yaitu ceramah bertujuan untuk meyakinkan para
pendengar mengenai suatu hal.
d. Rekreatif, yaitu ceramah bertujuan untuk menghibur atau membuat
gembira para pendengar agar merasa puas dan bahagia.
e. Naratif, yaitu ceramah bertujuan untuk menceritakan suatu hal kepada
pendengar

2.2.8 Fungsi dan Manfaat Ceramah


a. Memberikan informasi dan pengetahuan
b. Memberikan motivasi dan semangat hidup
c. Bimbingan rohani dan kesehatan mental
d. Tempat bersilaturahmi
e. Berbagi dan mengamalkan ilmu
f. Melatih kemampuan berbicara
g. Menambah relasi

2.3 Pidato
2.3.1 Pengertian Pidato
Secara umum, pengertian pidato adalah suatu kegiatan berbicara di
depan khalayak ramai untuk menyampaikan pernyataan, gagasan, ide,
petunjuk, atau nasehat, dengan susunan kata yang baik.
Pendapat lain mengatakan pengertian pidato adalah kegiatan
berbicara di depan umum atau berorasi untuk menyampaikan pernyataan
atau memberikan gambaran mengenai suatu hal.
Agar lebih memahami apa itu pidato, maka kita dapat merujuk pada
pendapat beberapa ahli berikut ini:
1. Emha Abdurrahman
Menurut Emha Abdurrahman, pengertian pidato adalah kegiatan
berbicara di depan umum untuk menyampaikan uraian atau pendapat
yang dilakukan oleh seseorang secara lisan mengenai sesuatu hal atau
masalah dengan menggunakan kalimat yang jelas di hadapan orang
banyak pada waktu tertentu.
2. Syam
Menurut Syam, pidato adalah teknik berbicara yang menggunakan kata-
kata atau bahasa secara efektif, yaitu dengan menampilkan keterampilan
atau kemahiran seseorang dalam melakukan pemimilihan kata yang
dapat mempengaruhi pendengar.
3. Arsjad
Menurut Arsjad, pengertian pidato adalah kegiata komunikasi yang
dilakukan oleh seseorang dengan tujuan untuk menyampaikan serta
menanamkan berbagai gagasan, ide atau konsep dari pembicara kepada
orang banyak di muka umum dan bertujuan agar pendengar yakin
terhadap gagasan yang telah disampaikan oleh pembicara.

2.3.2 Ciri-Ciri Sebuah Pidato


Pidato memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dengan
proses komunikasi lainnya. Berikut ini adalah beberapa ciri pidato:
a. Setiap pidato terdapat tujuan yang jelas, yaitu untuk menyampaikan
gagasan, ide, atau hal lainnya di depan umum.
b. Isi pidato yang disampaikan sesuai dengan topik tertentu yang sedang
atau akan berlangsung.
c. Penyampaian pidato menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh
para pendengarnya.
d. Cara penyampaian pidato disesuaikan dengan audiens atau para
pendengarnya.
e. Isi pidato harus jelas, objektif, mengandung kebenaran, dan tidak
menimbulkan pertentangan.
f. Pidato menggunakan artikulasi, intonasi, dan volume yang jelas

2.3.3 Unsur-Unsur Pidato

2.3.4 Struktur Pidato

2.3.5 Jenis-Jenis Pidato


Berdasarkan cara dan waktu penyampaiannya, pidato dapat dibedakan
menjadi beberapa jenis. Adapun beberapa jenis pidato adalah sebagai
berikut:
a. Pidato Pembukaan, yaitu pidato singkat yang umumnya disampaikan
oleh seorang pembawa acara atau MC (master of ceremony).
b. Pidato Pencerahan, yaitu pidato yang disampaikan seseorang dimana
tujuannya untuk mengarahkan suatu pertemuan atau rapat.
c. Pidato Sambutan, yaitu pidato yang disampaikan oleh pihak
penyelenggara suatu kegiatan dengan batasan waktu tertentu.
d. Pidato Peresmian, yaitu pidato yang disampaikan oleh seseorang yang
dianggap penting pada acara peresmian.
e. Pidato Pertanggungjawaban, yaitu pidato yang disampaikan seseorang
yang bertanggungjawab atas suatu kegiatan atau acara.
f. Pidato Laporan, pidato yang disampaikan seseorang dimana isinya
mengenai laporan suatu kegiatan atau tugas tertentu

2.3.6 Metode Pidato

Dalam menyampaikan pidato terdapat beberapa metode yang bisa dilakukan


oleh pembicara. Berikut adalah beberapa metode pidato yang umum
digunakan:

a. Metode Membaca Naskah, yaitu berpidato dengan membaca sebuah


naskah yang dirancang terlebih dahulu. Di dalam naskah tersebut
terdapat informasi yang akan disampaikan dengan susunan yang tertata
rapih dan detail.
b. Metode Hafalan, yaitu berpidato dengan tanpa naskah dan
mengandalkan ingatan pembicaranya mengenai informasi-informasi
yang akan disampaikan kepada khalayak.
c. Metode Impromptu, yaitu berpidato dengan cara spontan tanpa adanya
persiapan. Pada umumnya, metode pidato ini dilakukan pada situasi
darurat atau spontanitas dimana pembicaranya hanya menyampaikan
informasi berdasarkan pengalaman atau pengetahuannya.
d. Metode Ekstemporan, yaitu berpidato dengan tanpa naskah namun
pembicara masih memiliki kesempatan untuk mempersiapkan konsep
pidato yang akan disampaikan.

2.3.7 Tujuan Pidato

Pidato yang dilakukan seseorang di hadapan banyak orang biasanya ada


tujuan yang ingin dicapai. Adapun beberapa tujuan pidato adalah sebagai
berikut:

a. Memberikan Informasi; pada dasarnya pidato merupakan bentuk


komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu informasi
kepada khalayak. Informasi tersebut bisa berupa gagasan, ide, atau hal-
hal lain yang dianggap penting.
b. Memengaruhi Pendengar; salah satu tujuan penting dari pidato adalah
agar informasi yang disampaikan pembicara dapat memengaruhi para
pendengarnya dan mau mengikuti gagasan pembicara tanpa paksaan.
c. Menyenangkan Orang Lain; pidato juga memiliki tujuan untuk
membuat orang lain senang dan merasa puas dengan apa yang
disampaikan oleh pembicara.

2.3.8 Fungsi dan Manfaat Pidato

a. Pidato yang baik akan memberikan kesan positif bagi orang-orang


yang mendengar pidato tersebut
b. Kemampuan berpidato / berbicara didepan umum dapat membantu
dalam mencapai karir yang baik
c. Pidato biasanya digunakan oleh pemimpin/atasan untuk
menyampaikan hal-hal penting kepada karyawannya.
d. Pidato juga selalu digunakan dalam ruang lingkup yang resmi.
Misalnya di institusi pendidikan, pemerintahandan lain-lain

Anda mungkin juga menyukai