Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“MAKALAH, ARTIKEL, DAN LAPORAN”

Disusun oleh :

1. MUHAMMAD PRIA IMAM AFANDI 17060464059

2. ACHMAD ADI JULIANTO 17060464064

3. ALVIN DWI FIRTANTO 17060464075

4. REDY REYNARDI 17060464085

5. RYAN DWI KURNIAWAN 17060464088

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

PENDIDIKAN OLAHRAGA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul “MAKALAH, ARTIKEL, DAN LAPORAN”. Makalah ini
berisikan informasi tentang apa yang dimaksud makalah, artikel, serta laporan, apa saja macam
macam makalah, artikel, dan laporan, apa saja sistematika dalam pembuatan makalah, artikel,
dan laporan, dan bagaimana tata cara penyusunannya. Diharapkan makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai
akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Surabaya, 21 Februari 2018

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN 3

2.1 Makalah 3

2.1.1 Pengertian Makalah 3

2.1.2 Jenis-jenis Makalah 3

2.1.3 Sitematika Penyusunan Makalah 3

2.1.3.1 Model Makalah Sederhana 3

2.1.3.2 Model Makalah Lengkap 4

2.1.4 Langkah-langkah Penyusunan Makalah 4

2.1.4.1 Mengidentifikasi Sumber Topik 4

2.1.4.2 Memilih Topik 4

2.1.4.3 Membatasi Topik 6

2.1.4.4 Merumuskan Judul 6

2.1.4.5 Merumuskan Tesis 7

2.1.5 Mengumpulkan Beragam Jenis Bahan 7

2.2 Artikel 8

2.2.1 Pengertian Artikel 8


2.2.2 Artikel Hasil Penelitian 8

2.2.2.1 Sistematika Penulisan Artikel Hasil Penelitian 8

2.2.3 Artikel Nonpenelitian 10

2.2.3.1 Sistematika Penulisan Artikel Nonpenelitian 11

2.2.4 Artikel Populer 12

2.3 Laporan 12

2.3.1 Pengertian Laporan 12

2.3.2 Jenis-jenis Laporan 12

2.3.4 tata Cara Penyusunan Laporan Ilmiah 15

2.3.4.1 Laporan Baku 15

2.3.4.2 Skripsi 15

2.3.4.3 Laporan Kuliah Lapangan 15

2.3.4.4 Laporan Penelitian 16

2.3.4.5 Laporan Kegiatan 17

BAB III PENUTUP 18

3.1 Kesimpulan 18

DAFTAR PUSTAKA 19
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menulis adalah kegiatan seseorang untuk menyampaikan gagasan kepada pembaca dalam
bahasa tulis agar bisa dipahami oleh pembaca. Menulis juga sebagai sarana pengembangan diri
mahasiswa dengan dunia yang ditekuninya saat ini. Melalui proses menulis mahasiswa mampu
mengembangkan pemikiran, intelektualitas, eksistensi di dalam bidang keilmuaan yang sedang
dikaji secara mendalam sesuai bidangnya masing-masing.
Sebagian besar mahasiswa sekarang ini mengalami kesulitan dalam menulis makalah,
laporan dan artikel serta tugas ilmiah lainnya di kampus . Dengan proses menulis mahasiwa
dapat terus mengembangkan kemampuan menulisnya agar sesuai dengan aturan dan kaidah yang
berlaku.
Menurut Pranowo (Pranowo,2001:3) menjelaskan bahwa kesulitan mahasiswa untuk
menulis makalah lebih dipengaruhi beberapa faktor, antara lain: belum dikuasainya kemampuan
memilih masalah yang layak untuk ditulis , kurangnya membatasi masalah yang di tulis, belum
dikuasainya mengembangkan masalah secara terurai, kesulitan menemukan bacaan atau referensi
yang relevan sesuai masalah yang akan di tulis, belum dimilikinya kebiasaan mengungkapan
gagasan secara sistematis menggunakan bahasa tulis karena yang dipelajari bukan kemahiran
menulis tetapi teori menulis.
1.2 Tujuan
1.3.1 Mengetahui apa yang dimaksud makalah
1.3.2 Mengetahui apa saja jenis-jenis makalah
1.3.3 Mengetahui sistematika penyusunan makalah
1.3.4 Mengetahui langkah-langkah penyusunan makalah
1.3.5 Mengetahui apa yang dimaksud artikel
1.3.6 Mengetahui jenis-jenis artikel
1.3.7 Mengetahui bagaimana penyusunan artikel sesuai dengan jenisnya
1.3.8 Mengetahui apa yang dimaksud laporan
1.3.9 Mengetahui jenis-jenis laporan
1.3.10 Mengetahui bagaimana bentuk-bentuk laporan
1.3.11 Mengetahui tata cara penyusunan laporan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Makalah
2.1.1 Pengertian Makalah
Makalah berasal dari bahasa arab ma qallatun yang artinya , sesuatu yang dibiacarakan
atau bahan bicaraan. Karena bahan itu lazimnya di tulis di kertas, makalah serin disebut juga
sebagai “kertas kerja” (workpaper) atau orang sering menyingkatnya dengan “paper”
(Yonohudiyono dkk.,2007). Menurut Surakhmad (1988:10) paper atau makalah adalah segala
jenis tugas kuliah yang harus diselesaikan secara tertulis, baik sebagai hasil pembahasan buku
maupun sebagai hasil karangan tentang sesuatu pokok persoalan.

2.1.2 Jenis-jenis Makalah


Jenis makalah terbagi menjadi 3, yaitu : (Saukah,dkk. 2007 :49-50)
a. Makalah Deduktif :
Merupakan makalah yang penulisannya berdasarkan pada kajian teoritis yang relevan dengan
maalah yang di bahas
b. Makalah Induktif :
Merupakan makalah yang disusun berdasarkan data empiris dilapangan yang relevan dengan
masalah yang di bahas.
c. Makalah Campuran
Merupakan makalah yang penulisannya menggabungkan kajian teoritis dengan data empiris
yang relevan dengan maalah yang di bahas.

2.1.3 Sistematika Penyusunan Makalah


Penulisan makalah memiliki aneka sistematika yang haus ditaati. Akan tetapi ada berbagai
alternative sisitematika penulisan makalah bagi mahasiswa. Berikut beberapa model sistematika
penulisan makalah bagi mahasiswa :
2.1.3.1 Model makalah sederhana
- Halaman judul dan Identitas Universitas atau kampus
- Pendahuluan
- Kajian Teori dan Pustaka
- Pembahasan
- Simpulan:
Daftar Pustaka
Lampiran (apabila diperlukan)
2.1.3.2 Model makalah lengkap
- Halaman judul dan identitas Universitas/kampus
- Nama penulis dan NIM (pengarang)
- Kata pengantar
- Daftar isi
- Abstrak (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris)
- Pendahuluan (termasuk perumusa masalah, tinjauan pustaka, tujuan, dan manfaat)
- Kajian Teori dan Pustaka
- Metode Penelitian
- Hasil Penelitian dan Pembahasan (termasuk analisis, sintesis, dan interpretasi)
- Simpulan dan Saran
Daftar Pustaka
Lampiran (apabila diperlukan)

2.1.4 Langkah-langkah Penyusunan Makalah


2.1.4.1 Mengidentifikasi Sumber Topik
Paling awal yang harus dilakukan dalam pembuatan makalah adalah menetapkan
topik. Topik dapat datang dari orang lain atau diri sendiri. Untuk menentukan topik terdapat
bebrapa sumber yang dapat dimanfaatkan diantaranya buku referensi, majalah, jurnal, surat
kabar, pengalaman diri sendiri, pendapat, sikap, serta kejadian-kejadian yang ada di
masyarakat.
2.1.4.2 Memilih Topik
Penulis pemula sering mengalami kesulitan ketika harus memulai menulis makalah.
Jika mengalami kondisi seperti ini, dapat dilakukan beberapa alternatif untuk menemukan
topik: (a) brainstorming, (b) perenungan, (c) formula jurnalistik, atau (d) pertanyaan klasik.
Brainstorming, merupakan proses berpikir untuk mengungkapkan semua ide yang
terlintas atau yang ada dalam benak penulis. Apa pun yang dipikirkan tentang topik yang
akan ditulis, daftarlah secara acak. Selanjutnya pilih salah satu topik yang paling kita minati
dan kuasai ruang lingkupnya.
Perenungan, merupakan cara berpikir analisis-logis dengan berkosentrasi pada
masalah tertentu. Setiap masalah, baik yang berupa gagasan, konsep, atau ide Anda pikirkan
dengan bersungguh-sungguh berdasarkan penalaran yang masuk akal.
Formula jurnalistik, dalam bahasa Inggris dikenal dengan 5 W dan 1 H (who, what,
when, where, whay, dan how). Formula ini merupakan cara yang khas dalam menulis berita.
Penggunaan formula ini sesuai terutama untuk menulis makalah yang berupa laporan.
Pertanyaan klasik, dapat digunakan untuk menemukan topik. Topik yang cocok
ditemukan dengan pertanyaan ini, biasanya, adalah topik yang baru. Beberapa pertanyaan itu
adalah (a) apakah tentang topik ini yang menghasilkan seperangkat definisi; (b) apa
persaman dan perbedaan topik ini daripada topik yang lain yang menghasilkan perbandingan
yang utuh terhadap suatu objek; (c) apa yang menyebabkan ini yang menghasilkan informasi
hubungan sebab akibat dalam bahan makalah; dan (d) apa yang dikatakan orang tentang ini
yang meghasilkan kumpulan pendapat nara sumber yang berkompeten tentang objek yang
ditulis.
Selanjutnya, topik yang dipilih harus memenuhi kriteria keterkuasaian, kemenarikan,
ketersediaan bahan, dan kemanfaatan (Akhadiah, 1991: 6 – 8; Keraf, 1994: 111 – 112). Topik
makalah harus dikuasai oleh penulisnya. Makalah memerlukan pembahasan secara
mendalam baik dari segi teori maupun praktik. Hal itu berarti mensyaratkan penguasaan teori
maupun praktik oleh penulisnya. Jadi, jangan menulis makalah dengan topik yang
tidak dikuasai.
Di samping itu, topik yang dipilih hendaknya juga menarik. Penulis dipersyaratkan
memiliki ketertarikan pada topik itu. Syukurlah jika topik itu berada pada bidang keahlian
penulis. Ketertarikan terhadap topik akan membantu kelancaran penulisan makalah.
Syarat lain yang harus dipertimbangkan ialah ketersediaan bahan. Bahan itu berupa
buku-buku, data, pengalaman, kliping, dan sebagainya. Syarat itu biasanya berhubungan erat
dengan kedua syarat sebelumnya.
Pertimbangan lain dalam pemilihan topik ialah kemanfaatan, yaitu pembahasan topik
itu memberikan sumbangan kepada ilmu dan profesi yang kita tekuni.
A. Langkah-langkah pemilihan topik.
(1) Tentukan lebih dahulu bidang ilmu yang diminati.
(2) Carilah topik sebanyak-banyaknya pada bidang yang akan dipilih. Biarlah dulu semua
kemungkinan topik muncul tanpa kritik lebih dahulu!
(3) Barulah satu persatu topik-topik tersebut dipilih berdasarkan keempat syarat
keterkuasaian, kemenarikan, ketersediaan bahan, dan kemanfaatan. Caranya buatlah tabel
seperti contoh.
(4) Berilah tanda (+) atau minus (-) untuk setiap topik pada kolom sesuai dengan persyaratan
yang telah ditentukan. Tanda plus, jika diuasai, tertarik, memiliki bahan, memperoleh
manfaat atas topik itu. Tanda minus, jika tidak dikusai, tidak tertarik, tidak memiliki bahan,
dan tidak memperoleh manfaat dari topik itu. Tanda plus minus (±) dapat digunakan
jika rag-ragu.
(5) Pilihlah topik yang memiliki banyak plus.
2.1.4.3 Membatasi Topik
Biasanya topik yang dipilih masih terlalu luas. Artinya belum terfokus cakupannya.
Oleh karena itu perlu dibatasi. Pembatasan topik dapat dilakukan dengan diagram pohon atau
diagram jam (Keraf, 1991:112 – 113; Akhadiah, 1991: 8 – 9).
2.1.4.4 Merumuskan Judul
Dari hasil pembatasan topik, barulah dirumuskan judul makalah. Syarat rumusan
judul makalah ialah sesuai dengan topik, singkat, bentuk frasa, dan lugas. Rumusan
judul tidak menyimpang dari topik terpilih. Jika topik terpilih semula tentang A, rumusan
judul juga tetap mengungkapkan topik A, bukan A plus, bukan A minus atau bahkan B, C,
atau D. Jadi, jika topik yang dipilih peranan keluarga berencana, misalnya, maka setelah
menjadi judul berdasarkan hasil pembatasan topik haruslah tetap peranan keluarga
berencana. Jika bukan itu, pastilah rumusan judul itu tidak benar.
Rumusan judul makalah harus diupayakan sesingkat-singkatnya. Pilihlah bentuk
terpendek dari kemungkinan yang ada. Oleh karena itu, hindarkanlah penggunaan kata yang
tidak fungsional dalam judul. Jangan berpanjang-panjang sampai melebihi dua belas kata.
Rumusan judul pun sebaiknya dalam bentuk frasa benda, bukan frasa kerja, dan bukan
kalimat. Kerena, Judul adalah topik yang terbatas, dan topik adalah hal yang dibahas,
sedangkan hal mengacu pada benda. Oleh karena itu, rumusan yang sesuai adalah frasa atau
gatra benda. Mengapa bukan kalimat, Judul bukanlah sintesis gagasan, atau simpulan tulisan,
karena itu tidak diruimuskan dalam bentuk kalimat. Bentuk kalimat atau proposisi sudah
mengungkapkan sintesis atau simpulan tertentu.
Judul makalah harus bermakna lugas, bukan kias. Mengapa demikian, Karya ilmiah,
termasuk makalah, haruslah mengeksplesitkan gagasannya pada semua bagain tulisan.
Gagasan, pendapat, contoh, bukti harus dinyatakan secara langsung, bukan secara tidak
langsung atau implisit. Kata bermakna kias tidak mengeksplisitkan hal tersebut. Oleh karena
itu, tidak sesuai untuk karya ilmiah. Di samping itu. jangan menggunakan kata yang
bermakna ganda, konotatif, tetapi gunakan yang bermakna denotatif.
Cara perumusan judul dilakukan dengan menggunakan unsur hasil pembatasan topik.
Artinya gunakanlah kata-kata yang dirinci atau batasi dalam pembatasan topik. Jangan
menggunakan kata yang tidak terpilih dalam rincian pembatasan topik.
2.1.4.5 Merumuskan Tesis
Tesis adalah gagasan sentral megenai topik tulisan yang merupakan landasan bagi
seluruh kegiatan dalam proses penulisan. Fungsi tesis dalam sebuah tulisan sama dengan
fungsi kalimat utama dalam sebuah paragraf. Rumusan tesis berisi pokok pikiran yang
dinyatakan dalam kalimat yang spesifik.
Rumusan tesis yang baik memenuhi beberapa karakteristik (a) tesis ditulis dalam
kalimat lengkap; (b) tesis mengungkapkan opini, sikap, atau gagasan, bukan sekadar
pernyataan seerhana tentang topik yang akan dikembangkan; (c) tesis bukan hanya
menggambarkan fakta, tetapi juga menmbutuhkan penjelasan dan pembuktian; dan (d)
tesis hanya terdiri atas satu gagasan untuk satu topik.
Agar makalah menarik untuk dibaca, rumuskan tesis secara tajam. Untuk
menajamkan tesis tersebut dapat dilakukan dengan (a) tesis dipilih berdasarkan otoritas
penulis, (b) tesis dipilih yang tidak terlalu luas, (c) tesis dipilih yang padu, dan (d) tesis
dipilih yang khusus.

2.1.5 Mengumpulkan Beragam Jenis Bahan


Jenis bahan yang diperlukan untuk menulis makalah sangat bergantung pada jenis
makalahnya. Untuk makalah yang bersifat faktual, diperlukan bahan yang berupa fakta-fakta,
sedangkan untuk makalah yang bersifat teoretis, diperlukan bahan yang berupa teori-teori.
Makalah yang berisi perpaduan antara faktual dan teoretis mengharuskan fakta-fakta dan teori-
teori. Pengumpulan bahan dapat diperoleh melalui pustaka maupun nonpustaka (wawancara,
observasi, dan angket).

2.2 Artikel
2.2.1 Pengertian Artikel
Artikel ialah karya tulis lengkap (pembuka, isi, penutup) yang dimuat di jurnal ilmiah,
majalah, buletin, ataupun surat kabar. Artikel terbagi menjadi tiga jenis, yakni (1) artikel hasil
penelitian, (2) artikel nonpenelitian, dan (2) artikel populer.

2.2.2 Artikel Hasil Penelitian

Artikel penelitian ialah artikel yang disarikan dari hasil penelitian. Artikel jenis ini,
menurut Saukah (dalam Saukah.2007:42) memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan hasil
penelitian. Pertama, hasil penelitian biasanya terlalu tebal dan direproduksi dalam jumlah yang
sangat terbatas. Akibatnya, hanya kalangan terbatas saja yang dapat mengaksesnya/membacanya.
Sebaliknya, artikel hasil penelitian direproduksi dalam jumlah lebih banyak jika dibandingkan
dengan reproduksi hasil penelitian. Kedua, artikel hasil penelitian lebih disukai pembaca sebab
lebih singkat dan padat jika dibandingkan dengan hasil penelitian.

Artikel hasil penelitian biasanya dimuat di jurnal (terakreditasi ataupun tidak terakreditasi)
yang terbit sekali dua kali setahun, tiga kali setahun, ataupun empat kali setahun. Untuk
memasukkan artikel ke jurnal terakreditasi jauh lebih sulit daripada memasukkan artikel ke
jurnal tidak terakreditasi.

2.2.2.1 Sistematika Penulisan Artikel Hasil Penelitian

Berikut ini disajikan sistematika penulisan artikel hasil penelitian serta penjelasannya
secara singkat.

a. Judul
Penulisan judul artikel berkisar 5-12 kata. Dengan demikian, judul tidak terkesan
terlalu pendek atau terlalu panjang. Di samping itu, judul harus mampu merepresentasikan isi
artikel secara keseluruhan. Dengan begitu, pembaca minimal bisa memahami isi artikel
tatkala membaca judul.

b. Nama Penulis
Nama penulis dalam artikel hasil penelitian ditulis tanpa gelar akademik. Namun, ada
pula yang menuliskan nama disertai gelar akademik. Keduanya sama-sama diperkenankan.
Selain nama, biasanya dicantumkan pula nama lembaga dan alamat pos-el si penulis agar
pihak redaktur jurnal atau pembaca artikel bisa berkorespondensi.

c. Abstrak dan Kata Kunci


Abstrak merupakan inti sari dari keseluruhan artikel. Dengan demikian, penulisan
abstrak menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan padat. Penulisan abstrak berkisar
100-200 kata. Abstrak memuat hal yang esensial, yakni masalah, metode, pembahasan,
simpulan/temuan.

Adapun kata kunci ialah kata pokok yang merupakan dasar pemikiran gagasan dalam
karangan asli. Kata kunci berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata kunci
berkisar 3-5 kata. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah.
Melalui kata kunci dapat ditemukan judul-judul penelitian beserta abstraknya dengan mudah
(Saukah dkk., 2007:44).

d. Pendahuluan
Pendahuluan tidak diberi judul (tetapi ada juga yang diberi judul), ditulis langsung
setelah abstrak dan kata kunci. Bagian ini memaparkan kajian pustaka yang berisi paling
sedikit tiga gagasan, yakni (1) latar belakang/rasional penelitian, (2) masalah dan wawasan
rencana pemecahan masalah, dan (3) rumusan tujuan penelitian (dan harapan tentang manfaat
hasil penelitian) (Saukah dkk.,2007:44). Selain itu, dipaparkan pula penelitian terdahulu yang
relevan. Hal ini dilakukan agar penelitian yang dilakukan bersifat orisinal / modifikasi /
hibridasi / reduplikasi.
Sebagai kajian pustaka, bagian ini harus disertai rujukan yang bisa dijamin otoritas
penulisnya. Jumlah rujukan harus proporsional. Jika terlalu sedikit, terkesan tidak akademis.
Jika terlalu banyak, terkesan seperti ‘pemulung’ yang hanya memunguti kutipan dari sana-
sini tanpa argumentasi dari si pengutip. Pembahasan kepustakaan harus disajikan dengan
singkat, jelas, dan padat serta langsung menukik pada masalah yang diteliti (Saukah dkk.,
2007:44). Dengan tukikan yang tepat, akan menghasilkan analisis yang tepat pula.
e. Metode Penelitian
Metode penelitian berisikan (1) bagaimana data dikumpulkan, (2) siapa sumber data,
dan (3) bagaimana data tersebut dianalisis (Saukah dkk.,2007:44). Adapun untuk penelitian
kualitatif (misal, budaya atau sastra lisan) perlu dihadirkan (1) subjek penelitian, (2) etnografi,
(3) teknik wawancara, dan (4) berapa lama peneliti melakukan penelitian.

f. Hasil dan Diskusi Penelitian


Hasil adalah bagian utama dari penelitian. Bagian ini menyajikan hasil analisis data
dan yang dilaporkan adalah data bersih (Saukah dkk., 2007:45). Data proses penelitian yang
dianggap kurang begitu penting tidak disajikan pada hasil, tetapi dihadirkan pada lampiran.

Adapun diskusi penelitian berkait dengan (1) menjawab masalah penelitian atau
menunjukkan bagaimana tujuan penelitian itu dicapai, (2) menginterpretasikan temuan-
temuan, dan (3) mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang
telah mapan dan menyusun teori baru atau memodifikasi teori yang telah ada (Saukah dkk.,
2007:45). Bagian diskusi penelitian ini terkadang dipecah menjadi subbab tersendiri.

g. Simpulan dan Saran


Simpulan berkait dengan ringkasan yang terdapat pada hasil dan diskusi penelitian.
Jika pada rumusan masalah, tujuan, dan hasil dan diskusi penelitian mempunyai empat
masalah, dalam simpulan juga dipaparkan empat masalah.

h. Daftar Rujukan
Daftar rujukan harus lengkap dan ditulis sesuai dengan pedoman jurnal ilmiah
masing-masing lembaga (gaya selingkung). Selengkapnya penulisan daftar rujukan lihat bab
IX buku ini.

2.2.3 Artikel Nonpenelitian

Artikel nonpenelitian ialah tulisan yang mengacu pada artikel ilmiah yang bukan
merupakan laporan hasil penelitian. Istilah lain dari artikel nonpenelitian adalah artikel
konseptual. Artikel yang termasuk kategori nonpenelitian antara lain artikel yang menelaah
suatu konsep, teori, atau prinsip, artikel yang mengembangkan model, mendeskripsikan fakta,
ataupun menilai suatu produk (Saukah dkk., 2007:46; Dwiloka & Riana, 2005:95). Artikel jenis
ini juga bisa dimuat di jurnal ilmiah.

Sama halnya dengan artikel hasil penelitian, artikel nonpenelitian biasanya dimuat di
jurnal ilmiah. Namun, seiring dengan perkembangan jurnal ilmiah yang semakin berbenah diri.
Saat ini, artikel yang dimasukkan ke jurnal lebih cenderung pada artikel hasil penelitian sebab
kadar validitas, akuntabilitas, dan kredibilitasnya lebih terakui jika dibandingkan dengan artikel
nonpenelitian.

2.2.3.1 Sistematika Penulisan Artikel Nonpenelitian

Di bawah ini disajikan sistematika penulisan artikel nonpenelitian dan


penjelasannya secara singkat.

a. Judul
Judul merepresentasikan isi artikel. Karena itu, judul dibuat yang menarik agar
pembaca berminat untuk membacanya. Judul berkisar 5—12 kata.

b. Nama Penulis
Nama penulis dalam artikel nonpenelitian ditulis tanpa gelar akademik. Namun, ada
pula yang menuliskan nama disertai gelar akademik. Keduanya sama-sama diperkenankan.
Selain nama, biasanya dicantumkan pula nama lembaga dan alamat pos-el si penulis agar
pihak redaktur jurnal atau pembaca artikel bisa berkorespondensi.

c. Abstrak dan Kata Kunci


Abstrak merupakan inti sari dari keseluruhan artikel. Dengan demikian, penulisan
abstrak menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan padat. Penulisan abstrak berkisar
100—200 kata. Abstrak memuat hal yang esensial, yakni masalah, metode, pembahasan,
simpulan/temuan.

Adapun kata kunci ialah kata pokok yang merupakan dasar pemikiran gagasan dalam
karangan asli. Kata kunci berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata kunci
berkisar 3—5 kata. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah.
Melalui kata kunci dapat ditemukan judul-judul penelitian beserta abstraknya dengan
mudah (Saukah dkk., 2007:44). Selain itu, melalui kata kunci, pembaca bisa memahami
kunci dari artikel yang dipaparkan oleh penulis. Perhatikan contoh penulisan judul, abstrak,
dan kata kunci berikut (model Jurnal Prasasti, Unesa).

d. Pendahuluan
Pada bagian ini berisikan fenomena/latar belakang mengapa tulisan tersebut diangkat
sebagai artikel. Selain itu, dipaparkan pula pentingnya tulisan tersebut dipaparkan. Karena
bersifat nonpenelitian, pada pendahuluan perlu menggunakan bahasa menarik, provokatif,
dan memunculkan kebaruan agar mampu menarik minat pembaca.

e. Pembahasan
Bagian pembahasan merupakan segmen terpenting dalam artikel nonpenelitian sebab
di dalamnya menjawab apa yang dimunculkan dalam pendahuluan.

f. Penutup
Bagian penutup berkait dengan simpulan dan saran yang dipaparkan oleh penulis.

g. Daftar Rujukan
Daftar rujukan harus lengkap dan ditulis sesuai dengan pedoman jurnal ilmiah masing-
masing lembaga (gaya selingkung). Penulisan daftar rujukan selengkapnya lihat pada bab
X buku ini.

2.2.4 Artikel Populer

Artikel populer ialah artikel yang dimuat di surat kabar, majalah, atau buletin. Berbeda
halnya dengan artikel penelitian atau artikel non penelitian yang cenderung menggunakan bahasa
resmi, artikel populer menggunakan bahasa yang cair. Artinya, bahasa yang digunakan oleh
penulis cenderung populer sehingga mudah dipahami oleh berbagai kalangan masyarakat, baik
akademis maupun nonakademis.

Dalam menulis artikel populer, ada dua hal penting yang harus diperhatikan. Pertama,
penulisan judul. Dalam menulis judul artikel, penulis diharapkan mampu menarik minat
pembaca. Karena itu, judul harus provokatif, orisinal, menawarkan kebaruan. Bahkan, bila
sudah mahir menulis artikel populer, biasanya penulis membuat judul yang kontroversial
dan/atau dekonstruktif.

Selain judul, hal yang harus diperhatikan dalam menulis artikel populer adalah tema. Tema
yang dibahas haruslah terkini dan populer di kalangan masyarakat. Jangan lupa juga, pada tahap
penulisan bagian pembuka (lead) haruslah dibuat yang bagus agar menambah kekuatan dan
menimbulkan efek dramatis. Dengan begitu, tulisan terkesan tidak mekanistis. Ibarat rumah,
lead adalah teras rumah. Jika pada tatapan awal tidak menarik, orang akan malas untuk masuk ke
dalam rumah tersebut.

Adapun jenis artikel populer, antara lain (1) artikel eksposisi, (2) artikel humor/satir, (3)
artikel ekspose, (4) artikel informatif, (5) artikel pariwisata, (6) artikel inspirasional, (7) artikel
pengalaman individual, (8) artikel profil, (9) artikel feature, dan (10) artikel new journalisme
(Marahimin, 1994:265—274). Selain itu, ada pula artikel budaya, artikel sastra, artikel agama,
dan artikel seni.

2.3 Laporan

2.3.1 Pengertian Laporan

Suatu bentuk penyampaian berita, keterangan, pemberitahuan, ataupun pertanggung


jawaban baik secara lisan maupun tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan
wewenang dan tanggung jawab.

2.3.2 Jenis-jenis Laporan

a. Laporan berdasarkan waktu

1. Laporan berkala adalah laporan yang dibuat secara periodik atau rutin dalam jangka
waktu tertentu (laporan harian, mingguan, bulanan, atau tahunan). Contoh : laporan
kehadiran karyawan setiap bulan.
2. Laporan insidental adalah laporan yang dibuat apabila diperlukan
b. Laporan berdasarkan bentuk
1. Laporan berbentuk surat adalah laporan yang dibuat secara tertulis dalam bentuk surat,
isinya antara satu sampai empat halaman. Contoh: laporan jumlah siswa yang keluar dari
suatu sekolah
2. Laporan berbentuk naskah adalah laporan disampaikan dalam bentuk naskah, baik naskah
pendek maupun panjang. Contoh: laporan kegiatan kepanitiaan atau notulen rapat.
3. Laporan berbentuk memo adalah laporan yang ditulis menggunakan memo. Umumnya isi
laporan pendek, untuk keperluan intern dan dilakukan antar pejabat/pimpinan.

c. Laporan berdasarkan penyampaian


1. Laporan lisan adalah laporan yang disampaikan secara langsung
2. Laporan tertulis adalah contoh: surat, naskah dan memo
3. Laporan visual adalah laporan yang disampaikan melalui penglihatan. Contoh:
disampaikan melalui media presentasi (power point)

d. Laporan berdasarkan sifat


1. Laporan biasa adalah laporan yang isinya bersifat biasa dan tidak rahasia, sehingga jika
laporan terbaca orang lain tidak menimbulkan dampak negatif
2. Laporan penting adalah laporan yang isinya bersifat penting dan rahasia, sehingga hanya
orang tertentu saja yang boleh mengetahuinya.

e. Laporan berdasarkan isinya


1. Laporan informatif adalah laporan yang isinya hanya berisi informasi saja
2. Laporan rekomendasi adalah laporan yang isinya bersifat penilaian sekilas tanpa adanya
pembahasan lebih lanjut
3. Laporan analisa adalah laporan yang isinya berupa hasil analisa secara mendalam
4. Laporan kelayakan adalah laporan yang isinya berisi tentang hasil penentuan kelayakan
atau pemilihan mana yang terbaik
5. Laporan pertanggungjawaban adalah laporan yang berisi pertanggungjawaban tugas
seseorang atau kelompok kepada atasan yang memberi tugas tersebut.
2.3.3 Bentuk-bentuk Laporan

1. Laporan Pengamatan

Laporan pengamatan adalah laporan yang mengemukakan suatu keadaan atau peristiwa
atas dasar pengamatan.

2. Laporan Peristiwa

Laporan peristiwa adalah laporan yang menyajikan berita tentang proses ataupun keadaan
berlangsungnya suatu peristiwa. Laporan ini lazim dijumpai dalam media massa, seperti koran,
majalah, televisi, atau radio.

3. Laporan Perjalanan

Laporan perjalanan merupakan laporan yang menyajikan kegiatan jalan-jalan ke suatu


tempat. Dengan laporan tersebut pembaca diharapkan mendapatkan wawasan tentang tempat
yang baru dikunjunginya. Selain terdapat cerita seelama perjalanan, dalam laporan perjalanan
tersebut tersaji pula penggambaran tenpat ataupun suasana alam. Sebuah laporan perjalanan pada
umunya berpola kronologis, didalamnya bisa berpola naratif, diskriptif, atau perpaduan keduanya.

4. Laporan Percobaan

Laporan percobaan adalah karya tulis yang melaporkan atau mengemukakan persoalan
berdasarkan percobaan (eksperimen). Laporan hasil percobaan merupakan paparan mengenai
suatu fenomena atau kejadian yang disengaja. Laporan pekerjaan disajikan berdasarkan fakta-
fakta yang terjadi di tempat percobaan, misalnya di laboratorium.

5. Laporan Diskusi

Laporan diskusi menyajikan hasil-hasil yang diperoleh selama berlangsungnya kegiatan


diskusi, baik berupa pendapat, sanggahan, saran, atau berbagai tanggapan para peserta diskusi.
Laporan diskusi juga mengemukakan tempat, waktu, tujuan, peserta, dan hal lain lain yang
berkenaan dengan kegiatan diskusi.
2.3.4 Tata Cara Penyusunan Laporan Ilmiah

2.3.4.1 Laporan Buku

a. Pendahuluan

b. isi buku

c. komentar

d. kesimpulan

2.3.4.2 Skripsi

a. Halaman Sampul

b. Halaman Judul

c. Lembar Pengesahan

d. Nama dan Kedudukan Pembimbing

e. Nama Pengantar

f. Abstrak (daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran)

g. Bab I (Pendahuluan, Latar Belakang, Masalah, Tujuan, Pembatasan Masalah, Metode


Pembahasan)

h. Bab II (Kajian Pustaka atau Deskripsi Teori)

i. Bab III (Metode Penelitian)

j. Bab IV (Deskripsi Data, Analisis Data, dan Hasil Analisis)

k. Bab V (Kesimpulan dan Rekomendasi, Daftar Pustaka, Lampiran, Riwayat Hidup


Penulis)

2.3.4.3 Laporan Kuliah Lapangan

a. Halaman Sampul
b. Halaman Judul

c. Kata Pengantar

d. Abstrak

e. Daftar Isi

f. Daftar Tabel

g. Daftar Gambar

h. Daftar Lampiran

i. Bab I (Pendahuluan, Latar Belakang, Masalah, Tujuan, Pembatasan Masalah, Metode


Pembahsan)

j. Bab II (Kajian Pustaka atau Deskripsi Teori)

k. Bab III (Metode Penelitian)

l. Bab IV (Deskripsi Data, Analisis Data, dan Hasil Analisis)

m. Bab V (Kesimpulan dan Rekomendasi, Daftar Pustaka, dan Lampiran)

2.3.4.4 Laporan Penelitian

a. Halaman Sampul

b. Halaman Judul

c. Lembar Pengesahan nama , tanda tangan peneliti dan ketua lembaga

d. Kata Pengantar

e. Abstrak ( Daftar isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran)

f. Bab I (Pendahuluan, Latar Belakang, Masalah, Tujuan, Pembatasan Masalah, Metode


Pembahasan)

g. Bab II ( Kajian Pustaka atau Deskripsi Teori)


h. Bab III (Metode Penelitian)

i. Bab IV ( Deskripsi data, Analisi Data, dan Hasil Analisis)

j. Bab V ( Simpulan dan Rekomendasi)

k.Daftar Pustaka

l. Lampiran

2.3.4.5 Laporan Kegiatan

a. Halaman Sampul

b. Halaman Judul

c. Lembar Pengesahan : nama dan tanda tangan Ketua Pelaksana dan Ketua Lembaga

d. Kata Pengantar

e. Abstrak

f. Daftar isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran

g. Bab I (Pendahuluan: Latar Belakang, Masalah, Tujuan, Pembatasan Masalah, Metode


Pembahasan)

h. Bab II (Kajian Pustaka atau Deskripsi Teori )

i. Bab III (Metode Penelitian)

j. Bab IV(Deskripsi data, Analisis Data, dan Hasil Analisis)

k. Bab V (Simpulan dan Rekomendasi)

l. Daftar Pustaka

m. Lampiran
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa makalah adalah segala jenis tugas kuliah yang harus
diselesaikan secara tertulis, baik sebagai hasil pembahasan buku maupun sebagai hasil karangan
tentang sesuatu pokok persoalan. Sedangkan, Artikel ialah karya tulis lengkap (pembuka, isi,
penutup) yang dimuat di jurnal ilmiah, majalah, buletin, ataupun surat kabar, yang membahas isu
tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang dalam masyarakat serta bisa juga sebagai karya
tulis atau karangan, karangan non fiksi karangan tak tentu panjangnya, sertta laporan adalah
suatu bentuk penyampaian berita, keterangan, pemberitahuan, ataupun pertanggung jawaban baik
secara lisan maupun tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang dan
tanggung jawab.
Disini kita bisa mengetahui bahwasannya makalah, artikel, dan laporan tentulan berbeda
dari segi definisi, fungsi, sistematika penyusunan, serta cara atau langkah-langkah
penyusunannya pun memiliki aturan masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA

Widjono Hs. 2007. BAHASA INDONESIA:Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di


Perguruan Tinggi.(Edisi Revisi. Cetakan ke-3). Jakarta: PT. Grasindo

Rohmadi, Muhammad, Aninditya Sri Nugraheni. 2011. Belajar Bahasa Indonesia:Upaya


Terampil Berbicara dan Menulis Karya Ilmiah.(Cetakan Pertama). Surakarta: Cakrawala Media

Ahmad, Anas dkk. 2016. Menulis Ilmiah: Buku ajar MPK Bhasa Indonesia.(Edisi Revisi.
Cetakan ke-3). Surabaya. Unipress

Anda mungkin juga menyukai