Disusun oleh :
PENDIDIKAN OLAHRAGA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul “MAKALAH, ARTIKEL, DAN LAPORAN”. Makalah ini
berisikan informasi tentang apa yang dimaksud makalah, artikel, serta laporan, apa saja macam
macam makalah, artikel, dan laporan, apa saja sistematika dalam pembuatan makalah, artikel,
dan laporan, dan bagaimana tata cara penyusunannya. Diharapkan makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai
akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.2 Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1 Makalah 3
2.2 Artikel 8
2.3 Laporan 12
2.3.4.2 Skripsi 15
3.1 Kesimpulan 18
DAFTAR PUSTAKA 19
BAB I
PENDAHULUAN
2.2 Artikel
2.2.1 Pengertian Artikel
Artikel ialah karya tulis lengkap (pembuka, isi, penutup) yang dimuat di jurnal ilmiah,
majalah, buletin, ataupun surat kabar. Artikel terbagi menjadi tiga jenis, yakni (1) artikel hasil
penelitian, (2) artikel nonpenelitian, dan (2) artikel populer.
Artikel penelitian ialah artikel yang disarikan dari hasil penelitian. Artikel jenis ini,
menurut Saukah (dalam Saukah.2007:42) memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan hasil
penelitian. Pertama, hasil penelitian biasanya terlalu tebal dan direproduksi dalam jumlah yang
sangat terbatas. Akibatnya, hanya kalangan terbatas saja yang dapat mengaksesnya/membacanya.
Sebaliknya, artikel hasil penelitian direproduksi dalam jumlah lebih banyak jika dibandingkan
dengan reproduksi hasil penelitian. Kedua, artikel hasil penelitian lebih disukai pembaca sebab
lebih singkat dan padat jika dibandingkan dengan hasil penelitian.
Artikel hasil penelitian biasanya dimuat di jurnal (terakreditasi ataupun tidak terakreditasi)
yang terbit sekali dua kali setahun, tiga kali setahun, ataupun empat kali setahun. Untuk
memasukkan artikel ke jurnal terakreditasi jauh lebih sulit daripada memasukkan artikel ke
jurnal tidak terakreditasi.
Berikut ini disajikan sistematika penulisan artikel hasil penelitian serta penjelasannya
secara singkat.
a. Judul
Penulisan judul artikel berkisar 5-12 kata. Dengan demikian, judul tidak terkesan
terlalu pendek atau terlalu panjang. Di samping itu, judul harus mampu merepresentasikan isi
artikel secara keseluruhan. Dengan begitu, pembaca minimal bisa memahami isi artikel
tatkala membaca judul.
b. Nama Penulis
Nama penulis dalam artikel hasil penelitian ditulis tanpa gelar akademik. Namun, ada
pula yang menuliskan nama disertai gelar akademik. Keduanya sama-sama diperkenankan.
Selain nama, biasanya dicantumkan pula nama lembaga dan alamat pos-el si penulis agar
pihak redaktur jurnal atau pembaca artikel bisa berkorespondensi.
Adapun kata kunci ialah kata pokok yang merupakan dasar pemikiran gagasan dalam
karangan asli. Kata kunci berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata kunci
berkisar 3-5 kata. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah.
Melalui kata kunci dapat ditemukan judul-judul penelitian beserta abstraknya dengan mudah
(Saukah dkk., 2007:44).
d. Pendahuluan
Pendahuluan tidak diberi judul (tetapi ada juga yang diberi judul), ditulis langsung
setelah abstrak dan kata kunci. Bagian ini memaparkan kajian pustaka yang berisi paling
sedikit tiga gagasan, yakni (1) latar belakang/rasional penelitian, (2) masalah dan wawasan
rencana pemecahan masalah, dan (3) rumusan tujuan penelitian (dan harapan tentang manfaat
hasil penelitian) (Saukah dkk.,2007:44). Selain itu, dipaparkan pula penelitian terdahulu yang
relevan. Hal ini dilakukan agar penelitian yang dilakukan bersifat orisinal / modifikasi /
hibridasi / reduplikasi.
Sebagai kajian pustaka, bagian ini harus disertai rujukan yang bisa dijamin otoritas
penulisnya. Jumlah rujukan harus proporsional. Jika terlalu sedikit, terkesan tidak akademis.
Jika terlalu banyak, terkesan seperti ‘pemulung’ yang hanya memunguti kutipan dari sana-
sini tanpa argumentasi dari si pengutip. Pembahasan kepustakaan harus disajikan dengan
singkat, jelas, dan padat serta langsung menukik pada masalah yang diteliti (Saukah dkk.,
2007:44). Dengan tukikan yang tepat, akan menghasilkan analisis yang tepat pula.
e. Metode Penelitian
Metode penelitian berisikan (1) bagaimana data dikumpulkan, (2) siapa sumber data,
dan (3) bagaimana data tersebut dianalisis (Saukah dkk.,2007:44). Adapun untuk penelitian
kualitatif (misal, budaya atau sastra lisan) perlu dihadirkan (1) subjek penelitian, (2) etnografi,
(3) teknik wawancara, dan (4) berapa lama peneliti melakukan penelitian.
Adapun diskusi penelitian berkait dengan (1) menjawab masalah penelitian atau
menunjukkan bagaimana tujuan penelitian itu dicapai, (2) menginterpretasikan temuan-
temuan, dan (3) mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang
telah mapan dan menyusun teori baru atau memodifikasi teori yang telah ada (Saukah dkk.,
2007:45). Bagian diskusi penelitian ini terkadang dipecah menjadi subbab tersendiri.
h. Daftar Rujukan
Daftar rujukan harus lengkap dan ditulis sesuai dengan pedoman jurnal ilmiah
masing-masing lembaga (gaya selingkung). Selengkapnya penulisan daftar rujukan lihat bab
IX buku ini.
Artikel nonpenelitian ialah tulisan yang mengacu pada artikel ilmiah yang bukan
merupakan laporan hasil penelitian. Istilah lain dari artikel nonpenelitian adalah artikel
konseptual. Artikel yang termasuk kategori nonpenelitian antara lain artikel yang menelaah
suatu konsep, teori, atau prinsip, artikel yang mengembangkan model, mendeskripsikan fakta,
ataupun menilai suatu produk (Saukah dkk., 2007:46; Dwiloka & Riana, 2005:95). Artikel jenis
ini juga bisa dimuat di jurnal ilmiah.
Sama halnya dengan artikel hasil penelitian, artikel nonpenelitian biasanya dimuat di
jurnal ilmiah. Namun, seiring dengan perkembangan jurnal ilmiah yang semakin berbenah diri.
Saat ini, artikel yang dimasukkan ke jurnal lebih cenderung pada artikel hasil penelitian sebab
kadar validitas, akuntabilitas, dan kredibilitasnya lebih terakui jika dibandingkan dengan artikel
nonpenelitian.
a. Judul
Judul merepresentasikan isi artikel. Karena itu, judul dibuat yang menarik agar
pembaca berminat untuk membacanya. Judul berkisar 5—12 kata.
b. Nama Penulis
Nama penulis dalam artikel nonpenelitian ditulis tanpa gelar akademik. Namun, ada
pula yang menuliskan nama disertai gelar akademik. Keduanya sama-sama diperkenankan.
Selain nama, biasanya dicantumkan pula nama lembaga dan alamat pos-el si penulis agar
pihak redaktur jurnal atau pembaca artikel bisa berkorespondensi.
Adapun kata kunci ialah kata pokok yang merupakan dasar pemikiran gagasan dalam
karangan asli. Kata kunci berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata kunci
berkisar 3—5 kata. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah.
Melalui kata kunci dapat ditemukan judul-judul penelitian beserta abstraknya dengan
mudah (Saukah dkk., 2007:44). Selain itu, melalui kata kunci, pembaca bisa memahami
kunci dari artikel yang dipaparkan oleh penulis. Perhatikan contoh penulisan judul, abstrak,
dan kata kunci berikut (model Jurnal Prasasti, Unesa).
d. Pendahuluan
Pada bagian ini berisikan fenomena/latar belakang mengapa tulisan tersebut diangkat
sebagai artikel. Selain itu, dipaparkan pula pentingnya tulisan tersebut dipaparkan. Karena
bersifat nonpenelitian, pada pendahuluan perlu menggunakan bahasa menarik, provokatif,
dan memunculkan kebaruan agar mampu menarik minat pembaca.
e. Pembahasan
Bagian pembahasan merupakan segmen terpenting dalam artikel nonpenelitian sebab
di dalamnya menjawab apa yang dimunculkan dalam pendahuluan.
f. Penutup
Bagian penutup berkait dengan simpulan dan saran yang dipaparkan oleh penulis.
g. Daftar Rujukan
Daftar rujukan harus lengkap dan ditulis sesuai dengan pedoman jurnal ilmiah masing-
masing lembaga (gaya selingkung). Penulisan daftar rujukan selengkapnya lihat pada bab
X buku ini.
Artikel populer ialah artikel yang dimuat di surat kabar, majalah, atau buletin. Berbeda
halnya dengan artikel penelitian atau artikel non penelitian yang cenderung menggunakan bahasa
resmi, artikel populer menggunakan bahasa yang cair. Artinya, bahasa yang digunakan oleh
penulis cenderung populer sehingga mudah dipahami oleh berbagai kalangan masyarakat, baik
akademis maupun nonakademis.
Dalam menulis artikel populer, ada dua hal penting yang harus diperhatikan. Pertama,
penulisan judul. Dalam menulis judul artikel, penulis diharapkan mampu menarik minat
pembaca. Karena itu, judul harus provokatif, orisinal, menawarkan kebaruan. Bahkan, bila
sudah mahir menulis artikel populer, biasanya penulis membuat judul yang kontroversial
dan/atau dekonstruktif.
Selain judul, hal yang harus diperhatikan dalam menulis artikel populer adalah tema. Tema
yang dibahas haruslah terkini dan populer di kalangan masyarakat. Jangan lupa juga, pada tahap
penulisan bagian pembuka (lead) haruslah dibuat yang bagus agar menambah kekuatan dan
menimbulkan efek dramatis. Dengan begitu, tulisan terkesan tidak mekanistis. Ibarat rumah,
lead adalah teras rumah. Jika pada tatapan awal tidak menarik, orang akan malas untuk masuk ke
dalam rumah tersebut.
Adapun jenis artikel populer, antara lain (1) artikel eksposisi, (2) artikel humor/satir, (3)
artikel ekspose, (4) artikel informatif, (5) artikel pariwisata, (6) artikel inspirasional, (7) artikel
pengalaman individual, (8) artikel profil, (9) artikel feature, dan (10) artikel new journalisme
(Marahimin, 1994:265—274). Selain itu, ada pula artikel budaya, artikel sastra, artikel agama,
dan artikel seni.
2.3 Laporan
1. Laporan berkala adalah laporan yang dibuat secara periodik atau rutin dalam jangka
waktu tertentu (laporan harian, mingguan, bulanan, atau tahunan). Contoh : laporan
kehadiran karyawan setiap bulan.
2. Laporan insidental adalah laporan yang dibuat apabila diperlukan
b. Laporan berdasarkan bentuk
1. Laporan berbentuk surat adalah laporan yang dibuat secara tertulis dalam bentuk surat,
isinya antara satu sampai empat halaman. Contoh: laporan jumlah siswa yang keluar dari
suatu sekolah
2. Laporan berbentuk naskah adalah laporan disampaikan dalam bentuk naskah, baik naskah
pendek maupun panjang. Contoh: laporan kegiatan kepanitiaan atau notulen rapat.
3. Laporan berbentuk memo adalah laporan yang ditulis menggunakan memo. Umumnya isi
laporan pendek, untuk keperluan intern dan dilakukan antar pejabat/pimpinan.
1. Laporan Pengamatan
Laporan pengamatan adalah laporan yang mengemukakan suatu keadaan atau peristiwa
atas dasar pengamatan.
2. Laporan Peristiwa
Laporan peristiwa adalah laporan yang menyajikan berita tentang proses ataupun keadaan
berlangsungnya suatu peristiwa. Laporan ini lazim dijumpai dalam media massa, seperti koran,
majalah, televisi, atau radio.
3. Laporan Perjalanan
4. Laporan Percobaan
Laporan percobaan adalah karya tulis yang melaporkan atau mengemukakan persoalan
berdasarkan percobaan (eksperimen). Laporan hasil percobaan merupakan paparan mengenai
suatu fenomena atau kejadian yang disengaja. Laporan pekerjaan disajikan berdasarkan fakta-
fakta yang terjadi di tempat percobaan, misalnya di laboratorium.
5. Laporan Diskusi
a. Pendahuluan
b. isi buku
c. komentar
d. kesimpulan
2.3.4.2 Skripsi
a. Halaman Sampul
b. Halaman Judul
c. Lembar Pengesahan
e. Nama Pengantar
a. Halaman Sampul
b. Halaman Judul
c. Kata Pengantar
d. Abstrak
e. Daftar Isi
f. Daftar Tabel
g. Daftar Gambar
h. Daftar Lampiran
a. Halaman Sampul
b. Halaman Judul
d. Kata Pengantar
k.Daftar Pustaka
l. Lampiran
a. Halaman Sampul
b. Halaman Judul
c. Lembar Pengesahan : nama dan tanda tangan Ketua Pelaksana dan Ketua Lembaga
d. Kata Pengantar
e. Abstrak
l. Daftar Pustaka
m. Lampiran
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa makalah adalah segala jenis tugas kuliah yang harus
diselesaikan secara tertulis, baik sebagai hasil pembahasan buku maupun sebagai hasil karangan
tentang sesuatu pokok persoalan. Sedangkan, Artikel ialah karya tulis lengkap (pembuka, isi,
penutup) yang dimuat di jurnal ilmiah, majalah, buletin, ataupun surat kabar, yang membahas isu
tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang dalam masyarakat serta bisa juga sebagai karya
tulis atau karangan, karangan non fiksi karangan tak tentu panjangnya, sertta laporan adalah
suatu bentuk penyampaian berita, keterangan, pemberitahuan, ataupun pertanggung jawaban baik
secara lisan maupun tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang dan
tanggung jawab.
Disini kita bisa mengetahui bahwasannya makalah, artikel, dan laporan tentulan berbeda
dari segi definisi, fungsi, sistematika penyusunan, serta cara atau langkah-langkah
penyusunannya pun memiliki aturan masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Anas dkk. 2016. Menulis Ilmiah: Buku ajar MPK Bhasa Indonesia.(Edisi Revisi.
Cetakan ke-3). Surabaya. Unipress