Disusun Oleh :
1. Aldiwa Pandu 17060464049
2. Indra Stefani 17060464081
3. Ryan Dwi Kurniawan 17060464088
4. Bellynda Wahyu Dwyana 17060464090
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan bangsa Indonesia, diakui bahwa nilai-nilai pancasila adalah falsafah
hidup atau pandangan yang berkembang dalam sosial-budaya Indonesia. Nilai pancasila
dianggap nilai dasar dan puncak atau sari dari budaya bangsa. Oleh karena itu, nilai ini
diyakini sebagai jiwa dan kepribadian bangsa.
Pancasila adalah dasar dari falsafah Negara Indonesia, sebagaimana tercantum dalam
pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu, setiap warga Negara Indonesia wajib untuk
mempelajari, menghayati, mendalami dan menerapkan nilai-nilai pancasila dalam setiap
bidang kehidupan.
Pancasila sebagai ajaran falsafah, pancasila mencerminkan nilai-nilai,pandangan
mendasar dan hakiki rakyat Indonesia dalam hubungannya dengan sumber kesemestaan,
yakni Tuhan Yang Maha Esa. Asas Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai asas fundamental
dalam kesemestaan, dijadikan pula asas fundamental kenegaraan. Asas fundamental dalam
kesemestaan itu mencerminkan identitas atau kepribadian bangsa Indonesia yang religious.
Pancasila sebagai system filsafat adalah merupakan kenyataan pancasila sebagai
kenyataan yang obyektif, yaitu bahwa kenyataan itu ada pada pancasila sendiri terlepas dari
sesuatu yang lain atau terlepas dari pengetahuan orang. Kenyataan obyekrif yang ada dan
terletak pada pancasila, sehingga pancasila sebagai suatu system filsafat bersifat khas dan
berbeda dalam system-sistem filsafat yang lain. Hal ini secara ilmiah disebut sebagai filsafat
secara obyektif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Filsafat dan Sistem Filsafat ?
2. Bagaimanakah pengertian Pancasila secara Filsafat ?
3. Apakah peranan Filsafat Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ?
4. Apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang Pancasila sebagai Sistem Filsafat
2. Untuk mengetahui Pancasila secara Filsafat
3. Untuk mengetahui peranan Filsafat bagi bangsa dan Negara Indonesia.
4. Untuk mengetahui nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam Pancasila.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Filsafat
a. Secara etimologi
B. Sistem Filsafat
Sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Suatu system filsafat sedikitnya mengajarkan tentang sumber dan hakikat realitas, falsafat
hidup, dan tatanilai (etika), termasuk teori terjadinya pengetahuan manusia dan logika.
c. Dasar Aksiologis
Sila-sila pancasila sebagai suatu system filsafat juga memiliki satu kesatuan dasar
aksiologisnya, sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila pada hakekatnya juga
merupakan satu kesatuan. Pada hakekatnya segala sesuatu itu bernilai, hanya nilai macam apa
saja yang ada serta bagaimana hubungan nilai tersebut dengan manusia.
Nilai-nilai pancasila termasuk nilai kerohanian, tetapi nilai-nilai kerohanian yang
mengakui nilai material dan vital. Dengan demikian nilai-nilai pancasila tergolong nilai
kerohanian, yang juga mengandung nilai-nilai lain secara lengkap dan harmonis, yaitu nilai
material, nilai vital, nilai kebenaran, nilai keindahan, atau estetis, nilai kebaikan atau nilai moral
ataupun nilai kesucian yang secara keseluruhan bersifat sistematik hierarkhis, dimana sila
pertama sebagai basisnya sampai sila kelima sebagai tujuannya (Darmo diharjo).
Pancasila sebagai system filsafat yaitu suatu konsep tentang dasar negara yang terdiri dari
lima sebagai unsure yang mempunyai fungsi masing-masing dan satu tujuan yang sama untuk
mengatur dan menyelenggarakan kehidupan bernegara di Indonesia. Pancasila merupakan
filsafat negara yang diakui dan diterima oleh bangsa Indonesia sebagai pandanganhidup. Dengan
demikian, Pancasila harus dijadikan pedoman dalam kelakuan dan pergaulan sehari-hari.
Sebagaimana telah dirumuskan oleh Presiden Soekarno, Pancasila pada hakikatnya telah
hidup sejak dahulu dalam moral, adat istiadat, dan kebiasaan masyarakat Indonesia. “Dengan
adanya kemerdekaan Indonesia, Pancasila bukanlah lahir, atau baru dijelmakan, tetapi
sebenarnya Pancasila itu bangkit kembali”.
Asas-asas pancasila sewajarnya disampaikan kepada generasi baru melalui pengajaran
dan pendidikan. Pancasila menunjukkan terjadinya proses ilmu pengetahuan, validitas dan
hakikat ilmu pengetahuan (teori ilmu pengetahuan).
Pancasila sebagai sistem filsafat memberi arah agar kesejahteraan dan kemakmuran
bertolak dari keyakinan manusia yang percaya kepada kebesaran Tuhan, kesejahteraan yang
berlandaskan paham kemanusiaan, kesejahteraan yang memihak pada kesatuan dan persatuan
serta kebersamaan sebagai suatu kesatuan bangsa yang utuh dan bulat.