Anda di halaman 1dari 4

Materi 1

Teks Diskusi

A. Definisi, Ciri, dan Fungsi Teks Diskusi


1. Definisi Teks Diskusi
Diskusi berasal dari bahasa Latin discutere yang berarti membeberkan masalah. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, diskusi berarti sebuah pertemuan ilmiah untuk bertukar ilmu
mengenal suatu masalah. Secara arti lebih luas, diskusi berarti memberikan jawaban atau
pembicaraan lebih serius tentang suatu masalah.
Pengertian lain diskusi adalah kegiatan bertukar pikiran secara teratur dan terarah, baik
dalam kelompok kecil maupun kelompok besar. Tujuan berdiskusi untuk mendapatkan suatu
pengertian kesepakatan, dan keputusan bersama mengenai suatu masalah. Oleh karena itu,
dalam diskusi akan terjadi perdebatan atau adu pendapat yang dilontarkan oleh peserta diskusi.
Berdasarkan pengertian diskusi tersebut, dapat disimpulkan bahwa teks diskusi adalah teks yang
memberikan dua pendapat berbeda mengenai suatu hal (pro dan kontra). Perbedaan pendapat
atau argumen tersebut mengakibatkan kedua belah pihak menjadi saling membicarakan
masalah yang menjadi persoalan (diskusi). Teks diskusi dapat pula diartikan tulisan yang
membeberkan dua pendapat berbeda, satu di sisi pendukung, dan satu di sisi kontra yang
diakhiri dengan simpulan atau rekomendasi penulis. Perbedaan pendapat yang diusung akan
mengakibatkan kedua pihak saling bertukar pikiran mengenai suatu topik yang menjadi bahan
perbincangan dengan cara berdiskusi.

2. Ciri-Ciri Teks Diskusi


Teks diskusi mempunyai ciri-ciri berikut.
a. Strukturnya terdiri atas isu, argumen mendukung, argument menentang, dan simpulan.
b. Memuat informasi yang cenderung bersifat informatif-argumentatif.
c. Menerapkan unsur kebahasaan sebagai berikut.
1. Penggunaan kata hubung perlawanan, seperti tetapi, namun, sedangkan.
2. Pengaplikasian modalitas. Modalitas adalah istilah yang merujuk pada kata yang
bermakna kemungkinan dan fakta yang dituliskan pada kalimat.
3. Penerapan kohesi leksikal dan gramatikal. Kohesi leksikal merupakan kemampuan
mencapai kalimat padu dalam memilih kata. Kohesi gramatikal adalah kemampuan
mencapai kepaduan kalimat dengan menggunakan aturan tata bahasa.

3. Fungsi dan Tujuan Teks Diskusi


Teks diskusi merupakan sarana yang digunakan dalam berdiskusi. Dengan adanya teks
diskusi kamu dapat memandang sebuah masalah dari sudut pandang yang berbeda dengan
orang lain. Jadi, fungsi sosial teks diskusi adalah media untuk melihat masalah dari berbagai
perspektif sebelum membuat rekomendasi atau keputusan.
Dengan melakukan diskusi, kamu akan memperoleh kesepakatan atau kesepahaman
gagasan/pendapat terhadap sebuah masalah. Dengan memperoleh kesepakatan terhadap
sebuah masalah, berarti tujuan diskusi sudah tercapai. Diskusi tersebut dapat memberikan
solusi atas permasalahan yang ada di sekitar masyarakat. Jadi, tujuan diskusi sudah tercapai.
Diskusi memberi manfaat bagi masyarakat. Berikut manfaat yang diperoleh masyarakat
saat melakukan diskusi.
a. Melatih untuk berani mengemukakan pendapat dan berpikir secara kritis, tepat, logis, dan
objektif.
b. Menemukan sumber bagi pemecahan masalah.
c. Belajar menghargai pendapat yang disampaikan orang lain untuk mencari kebenaran
simpulan.
d. Membentuk sikap diri peserta. Diskusi tidak hanya menambah pengetahuan dan
pengalaman serta kecakapan, tetapi juga semangat demokratis dan toleransi berkembang.
e. Berdiskusi membuat pikiran menjadi terbuka dan segera bertindak menyikapi kenyataan
dan masalah di sekitar kita.

Seberapa seringkah kamu melakukan diskusi? Biasakan melakukan diskusi untuk


menemukansolusi tepat terhadap masalah yang kamu hadapi. Dengan membiasakan diskusi, kamu akan
memperoleh manfaat besar.

B. Jenis Diskusi
Banyak jenis diskusi yang dapat digunakan sebagai forum untuk menyelesaikan suatu masalah
Sebagai materi tambahan, guru dapat memberikan informasi jenis-jenis diskusi berikut ini.
1. Diskusi Kelompok
Pada hakikatnya diskusi ini digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah. Metode
yang digunakan adalah proses berpikir kelompok. Oleh karena itu, diskusi kelompok merupakan
suatu kegiatan koordinatif yang mengandung langkah-langkah tertentu dan harus dipatuhi oleh
kelompok. Diskusi kelompok berlangsung apabila sejumlah orang yang berminat terhadap suatu
masalah dengan sengaja berkumpul untuk mendiskusikannya. Perkumpulan mereka bertujuan
mencapai kesepakatan dalam menyelesaikan permasalahan.
2. Dialog Interaktif
Dialog interaktif merupakan percakapan yang melibatkan pemirsa atau pendengar
dengan narasumber atau pembicara. Narasumber dalam dialog interaktif bisa lebih dari satu.
Adanya beberapa narasumber ini bertujuan menjaga keseimbangan informasi yang disajikan.
Pemirsa atau pendengar berperan untuk ikut menanggapi atau menanyakan seputar isi
pembicaraan dalam dialog tersebut.
3. Rapat
Pada dasarnya rapat merupakan bentuk diskusi. Rapat merupakan komunikasi timbal
balik dengan sarana bahasa antara dua orang atau lebih untuk memperdalam pemahaman
suatu masalah agar dapat mencapai kesepahaman dan memutuskan pengambilan langkah
tertentu. dalam rangka suatu kerja sama tetap. Bahan pembicaraan dapat berupa baik
pengupasan suatu bagian masalah dalam kerja sama, penilaian atas pelaksanaan kerja sama,
maupun penyusunan rencana kerja. Jadi, perbedaan rapat dengan diskusi adalah rapat lebih
bersifat formal dan dilakukan oleh suatu instansi atau perkumpulan.
4. Diskusi Panel
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diskusi panel diartikan sebagai diskusi
yang dilakukan oleh sekelompok orang (panel). Mereka membahas sebuah topik yang menjadi
perhatian umum di hadapan khalayak, bisa juga pendengar radio atau penonton televisi.
Sementara itu, khalayak ini diberi kesempatan untuk bertanya atau memberikan pendapat.
5. Simposium
Simposium merupakan variasi dari diskusi panel. Dalam simposium terdapat beberapa
ahli yangmemiliki pandangan berbeda tentang permasalahan yang sedang dibicarakan dan
disampaikan dalam diskusi tersebut. Peserta simposium aktif dalam kegiatan tersebut.
6. Seminar
Seminar terdiri atas moderator, notulis, pemrasaran, pembahas, dan peserta. Diskusi
jenis ini bertujuan untuk mencari kesepakatan langkah atau pandangan dalam menghadapi
suatu persoalan. Diskusi ini bersifat formal sehingga pemrasaran perlu menyiapkan makalah
atau kertas kerja untuk disajikan. Selama diskusi berlangsung, notulis mencatat pokok-pokok
pikiran makalah, sanggahan atau pertanyaan, dan jawabannya. Pada akhir diskusi moderator
menyampaikan kesimpulan atau pokok-pokok pikiran hasil pembicaraan.
7. Konferensi
Konferensi merupakan bentuk diskusi resmi yang mengacu pengambilan tindakan.
Diskusi ini bertujuan untuk membuat keputusan bersama dan bertindak sesuai dengan
keputusan tersebut Diskusi ini dilakukan jika terdapat suatu masalah yang menuntut suatu
tindakan. Dalam konferensi ini, aspek yang diutamakan adalah cara menyelesaikan masalah
tersebut sehingga sering dilakukan pemungutan suara untuk menentukan cara penyelesaian
efektif.
8. Komite
Bentuk komite sering didengar dalam suatu instansi atau perkumpulan, misalnya komite
sekolah, komite pemilihan umum, dan bentuk perkumpulan lain. Komite melakukan penelitian
dan pengusutan sesuai bidang komite tersebut, lalu mendiskusikannya dengan anggota komite
lain berdasarkan temuan penelitian. Langkah ini sesuai dengan arti komite, yaitu panitia yang
dibentuk khusus untuk menyelenggarakan suatu usaha atau pekerjaan.
9. Diskusi Fak
Diskusi lak bertujuan mengolah suatu bahan secara bersama-sama di bawah bimbingan
seorang ahli. Diskusi ini biasanya diselenggarakan pada akhir suatu cerita atau makalah yang
mengupas suatu masalah dari bidang ilmu tertentu.
10. Diskusi Podium
Diskusi podium adalah sebuah penjelasan suatu masalah yang dilakukan oleh wakil dari
berbagai kelompok yang memiliki pendapat berbeda Dalam diskusi ini, masalah-masalah
bersifat umum dijelaskan secara panjang lebar sehingga jelas.
11. Forum Diskusi
Forum diskusi merupakan bentuk dialog yang sering dipergunakan dalam bidang politik.
Forum diskusi merupakan kombinasi beberapa bentuk dialog. Dalam bidang politik, para
pemimpin partai sering mengadakan forum diskusi secara terbuka kepada para pendengar atau
pemirsa televisi. Para pembicara akan menyampaikan program, sikap dan tujuan partainya, atau
bisa juga menyampaikan visi dan misi partai.
12. Lokakarya
Lokakarya adalah pertemuan antara para ahli atau pakar untuk membahas masalah
praktis atau bersangkutan dengan pelaksanaan dalam bidang keahliannya. Oleh karena itu,
peserta lokakarya biasanya berlatar belakang sama.
13. Debat
Debat pada dasarnya merupakan pembicaraan adu argumentasi. Pelaku debat bias
antarpribadi atau antarkelompok. Tujuan dari debat untuk mencapai kemenangan bagi salah
satu pihak yang berdebat. Oleh karena itu, terjadi sikap saling menjatuhkan antarpribadi atau
antarkelompok yang berdebat.

C. Informasi Teks Diskusi Berupa Pendapat Pro dan Kontra


Teks diskusi berisi informasi. Informasi tersebut berupa pendapat. Menurut KBBI, pendapat
adalah pikiran; anggapan; buah pemikiran atau perkiraan tentang suatu peristiwa, kejadian atau
masala Pendapat dalam diskusi dapat berupa pendapat yang mendukung (pro) dan pendapat
menentang (kontra) Pendapat pro atau mendukung adalah pendapat yang berisi pernyataan
mendukung, menunjang, atau menyokong pendapat orang lain. Pernyataan pendapat mendukung
disebut juga kalimat persetujuan atau pro. Kalimat persetujuan berisi persetujuan, dukungan, dan
keberpihakan seseorang atas suate ide atau gagasan. Sebaliknya, pendapat yang berisi penentangan
atau ketidaksetujuan terhadap suatu pendapat disebut pendapat kontra.
Pendapat pro berupa reaksi yang baik, positif, atau setuju terhadap suatu hal. Sementara itz
pendapat kontra berupa reaksi negatif, menentang, atau tidak setuju terhadap suatu hal. Pendapat
pro dan kontra wajar terjadi. Tiap orang memiliki latar belakang yang berbeda-beda, baik pola piki
pendidikan, maupun sudut pandang sehingga reaksi dan pendapatnya terhadap suatu hal juga
berbeda

Daftar Rujukan:

https://www.ruangguru.com/blog/contoh-teks-diskusi diakses pada tanggal

Anda mungkin juga menyukai