Lengkap
Pengertian diskusi
Apa itu diskusi? Pernahkah kalian melakukan diskusi? Dalam kehidupan sehari-hari dalam
bermasyarakat sudah pasti kita melakukan aktivitas dan interaksi dengan orang lain. Interaksi
tersebut dilakukan dengan cara berkomunikasi baik melalui perilaku verbal maupun non verbal.
Sebagaimana perilaku verbal seperti halnya pada saat kita berdiskusi dengan orang lain. Sedangkan
perilaku non verbal seperti halnya pada saat kita berbicara lewat telefon, telegram maupun
internet.
Diskusi adalah kegiatan bertukar pikiran, ide, pendapat, gagasan untuk memecahkan suatu masalah.
Diskusi dilakukan secara terarah mengenai masalah-masalah yang sedang dihadapi. Masalah
tersebut diselesaikan untuk mencari solusi terbaik atau yang sering kita sebut dengan istilah hasil
dari keputusan atau kesimpulan.
Diskusi tentu dilakukan oleh dua orang atau lebih, yang didalamnya terdapat kelompok-kelompok
tertentu. Adapun tujuan dari diskusi adalah untuk menambah pengetahuan atau memperluas
wawasan tentang hal-hal yang dianggap baru. Tujuan lainnya yang paling penting adalah untuk
memperoleh suatu kesepakatan pendapat antara setiap peserta diskusi.
Dalam hal berdiskusi dalam kelompok bukan hanya dilakukan dengan cara berbicara langsung
dengan peserta, tetapi juga dapat dilakukan dengan teks atau tulisan. Teks diskusi merupakan
bentuk penulisan yang berisi pesan atau argumen yang dibuat berdasarkan pemikiran, ide yang logis.
Teks diskusi yang dibuat tentu membahas tentang penguraian masalah yang baik dalam mencari titik
tengah atau solusi. Agar teks diskusi dapat dipahami dengan baik pula, tentu teksnya harus dibuat
dengan bahasa yang logis dan sederhana.
Pada saat diskusi berlangsung tentu ada seorang ketua kelompok yang mengatur prosesnya diskusi.
Selain itu, ada juga beberapa orang yang terlibat sebagai narasumber, notulen, moderator dan
peserta diskusi. Semua ini menjadi bagian terpenting dalam proses diskusi.
Ada beberapa fungsi dan tugas dari masing-masing setiap anggota diskusi seperti:
Moderator bertugas untuk mengatur jalannya diskusi dari awal sampai akhir, pada saat pembukaan
sampai dengan penutupan dan pembacaan kesimpulan.
Ketua diskusi bertugas untuk menyampaikan gambaran mengenai topik-topik tertentu yang
akan dijadikan bahan dalam diskusi.
Notulen bertugas sebagai juru tulis atau bagian yang mencatat poin-poin penting dalam
pembahasan.
Peserta diskusi bertugas sebagai pendengar sekaligus pemberhati pada saat proses diskusi
berlangsung. Peserta diskusi nantinya dapat mengajukan pertanyaan mengenai masalah
yang dianggap menurutnya baik untuk ditanyakan. Contohnya adalah ungkapan tentang
setuju atau tidak, benar atau salah dan sependapat dengan peserta yang lain atau justru
sebaliknya.
Fungsi diskusi
Jenis-jenis diskusi
Kongres merupakan suatu pertemuan organisasi, baik organisasi politik, masyarakat, sosial
profesi dan lain sebagainya. Kongres biasanya dilakukan untuk menentukan hasil
kesepakatan bersama dari setiap kelompok organisasi yang ada.
Seminar merupakan suatu bentuk pertemuan secara akademis yang biasanya dilakukan oleh
para cendikiawan atau guru besar dalam membahas topik tertentu. Seminar dilakukan atas
pertemuan khusus yang proses diskusi dilakukan secara langsung dan sesuai dengan teknis
yang sudah ditentukan.
Diskusi panel merupakan bentuk forum untuk bertukar pikiran. Diskusi panel biasanya
dilakukan oleh para kelompok tertentu yang pesertanya sudah tahu tentang masalah-
masalah yang akan dibahas.
Muktamar merupakan bentuk dari musyawarah yang dilakukan oleh para pemimpin
organisasi. Musyawarah ini laksanakan pda waktu-waktu tertentu, dimana waktu diskusi
sudah berjalan dari tahun ketahuan. Pelaksanaan muktamar lebih identik dengan pertemuan
antara pemimpin organisasi dari tingkat pusat, daerah dan pimpinan cabang.
Simposium merupakan bagian dari diskusi yang berkaitan dengan pidato pendek yang
biasanya dilakukan di depan para peserta atau pengunjung.
Lokakarya merupakan bentuk diskusi yang biasanya dilakukan oleh para ahli dalam bidang
tertentu. Lokakarya biasanya membahas tentang masalah-masalah baru terkait dengan
penelitian yang mereka lakukan sebelumnya.
Struktur diskusi
Pada dasarnya diskusi memiliki beberapa struktur diantaranya adalah sebagai berikut:
Bagian isu
Pada bagian isu disebut juga dengan bagaian masalah. Bagian ini seorang penulis mencoba memberi
gambaran tentang isu yang akan dibahas dalam diskusi. Masalah-masalah yang memang
menurutnya penting untuk di carikan solusi terbaik dalam menentukan keputusan.
Bagian argumen atau pendapat
Argumen atau pendapat dalam teks diskusi mencakup jenis yaitu argumen yang bersifat mendukung
dan menentang.
Argumen yang mendukung berisi tentang uraian lebih lanjut berkaitan dengan isu yang
sedang dibahas. Pada bagian ini, penulis mencoba memaparkan argumen yang mendukung
dari dari masalah yang sedang bahas. Tentu argumen yang mendukung harus memuat
beberapa bukti, fakta dan data yang cukup akurat sebagai referensi pendukung mengenai
masalah yang sedang dibahas.
Argumen yang menentang berisi tentang pendapat yang bersifat menentang dari ketentuan
diskusi. Pendapat yang menentang tentu bertolak belakang dengan pendapatnya sendiri
yang menurutnya tidak sesuai dengan apa yang dia pikirkan. Argumen yang menentang juga
harus dibuat berdasarkan dengan fakta dan data yang akurat sebagai bukti atau alasan yang
jelas mengenai masalah yang sedang dibahas.
Pada bagian ini berisi tentang saran dari penulis mengenai hasil yang sudah disepakati bersama
masing-masing peserta diskusi. Saran atau kesimpulan dapat memberikan gambaran tindak lanjut
dari pembahasan berikutnya. Hasilnya adalah keputusan yang dapat memberi manfaat dari proses
diskusi terkait masalah yang sedang dibahas.
1. Diskusi dilakukan dengan ketentuan dan aturan tertentu sebagai bentuk yang formal
Dalam teks diskusi terdapat beberapa kaidah yang perlu di ketahui bersama, antra lain:
Konjungsi ini disebut juga dengan istilah kata hubung atau kata sambung. Konjungsi perlawanan
menunjukkan pesan yang bertentangan dengan ketentuan antara dua hal yang berbeda. Dalam hal
ini biasanya ditandai dengan penggunaan kata hubung tetapi, sedangkan, tidak hanya, bukan berarti,
setidaknya, melainakan dan lain sebagainya.
Kohesi leksikal merupakan suatu kepaduan yang dicapai melalui pemilihan kata. Bisa berupa
penggunaan kata yang berbentuk sinonim, antonim, pengulangan dan hiponim.
Kohesi gramatikal merupakan bagian dari kepaduan yang dicapai dengan menggunakan elemen dan
aturan gramatikal. Pada kohesi gramatikal mencakup kata rujukan, subtitusi dan elips.