Anda di halaman 1dari 11

Teks Diskusi: Pengertian, Struktur, Kaidah

Kebahasaan
Pengertian Diskusi
Diskusi adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran dan pendapat sebagai respons dari suatu
masalah.
pengertian teks diskusi adalah media yang digunakan untuk mencatat hal-hal penting tentang suatu
masalah dalam pertemuan ilmiah tersebut.

Tujuan Teks Diskusi


menyajikan pendapat, sudut pandang, atau perspektif yang berbeda terhadap suatu
permasalahan.
sebagai media untuk menguji gagasan diri sendiri, maupun menguji gagasan atau pendapat dari orang
lain. Dengan terjadinya pertukaran gagasan, kita tentunya bisa mempelajari hal baru, dari sudut pandang
orang lain yang mungkin tidak terlihat oleh kita.

Ciri-Ciri Teks Diskusi


 Ditata dengan menggunakan struktur teks: Isu, argumen menentang serta argumen
pendukung, dan kemudian diakhiri dengan rekomendasi atau simpulan
 Di dalamnya terkandung verba relasional, material, serta mental secara proposional
 Memanfaatkan konjungsi yang memberikan kontras, contohnya: Namun, namun
demikian, tetapi, pada pihak lain, sebaliknya, dan lainnya untuk mempertentangkan
kedua pendapat yang berlawanan.
 Memakai modalitas guna membangun opini maupun rekomendasi

Pada saat diskusi berlangsung tentu ada seorang ketua kelompok yang mengatur prosesnya
diskusi. Selain itu, ada juga beberapa orang yang terlibat sebagai narasumber, notulen,
moderator dan peserta diskusi. Semua ini menjadi bagian terpenting dalam proses diskusi.

Ada beberapa fungsi dan tugas dari masing-masing setiap anggota diskusi seperti:
Moderator bertugas untuk mengatur jalannya diskusi dari awal sampai akhir, pada saat
pembukaan sampai dengan penutupan dan pembacaan kesimpulan.
 Ketua diskusi bertugas untuk menyampaikan gambaran mengenai topik-topik tertentu
yang akan dijadikan bahan dalam diskusi.
 Notulen bertugas sebagai juru tulis atau bagian yang mencatat poin-poin penting dalam
pembahasan.
 Narasumber bertugas menyampaikan materi-materi penting yang didalamnya mencakup
uraian tentang topik diskusi.
 Peserta diskusi bertugas sebagai pendengar sekaligus pemberhati pada saat proses diskusi
berlangsung. Peserta diskusi nantinya dapat mengajukan pertanyaan mengenai masalah
yang dianggap menurutnya baik untuk ditanyakan. Contohnya adalah ungkapan tentang
setuju atau tidak, benar atau salah dan sependapat dengan peserta yang lain atau justru
sebaliknya.

Fungsi diskusi
1. Untuk menyelesaikan masalah
2. Untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang luas
3. Untuk bertukar pikiran, pendapat dan gagasan
4. Untuk menambah hubungan sosial dengan orang lain dan masyarakat
5. Untuk menumbuhkan rasa peduli terhadap organisasi dan kelompok tertentu
6. Sebagai wadah pertemuan dalam perbaikan dalam menyelesaikan masalah

Jenis-jenis diskusi
 Kongres merupakan suatu pertemuan organisasi, baik organisasi politik, masyarakat,
sosial profesi dan lain sebagainya. Kongres biasanya dilakukan untuk menentukan hasil
kesepakatan bersama dari setiap kelompok organisasi yang ada.
 Seminar merupakan suatu bentuk pertemuan secara akademis yang biasanya dilakukan
oleh para cendikiawan atau guru besar dalam membahas topik tertentu. Seminar
dilakukan atas pertemuan khusus yang proses diskusi dilakukan secara langsung dan
sesuai dengan teknis yang sudah ditentukan.
 Diskusi panel merupakan bentuk forum untuk bertukar pikiran. Diskusi panel biasanya
dilakukan oleh para kelompok tertentu yang pesertanya sudah tahu tentang masalah-
masalah yang akan dibahas.
 Muktamar merupakan bentuk dari musyawarah yang dilakukan oleh para pemimpin
organisasi. Musyawarah ini laksanakan pda waktu-waktu tertentu, dimana waktu diskusi
sudah berjalan dari tahun ketahuan. Pelaksanaan muktamar lebih identik dengan
pertemuan antara pemimpin organisasi dari tingkat pusat, daerah dan pimpinan cabang.
 Simposium merupakan bagian dari diskusi yang berkaitan dengan pidato pendek yang
biasanya dilakukan di depan para peserta atau pengunjung.
 Lokakarya merupakan bentuk diskusi yang biasanya dilakukan oleh para ahli dalam
bidang tertentu. Lokakarya biasanya membahas tentang masalah-masalah baru terkait
dengan penelitian yang mereka lakukan sebelumnya.

Struktur Teks Diskusi


1. Pendahuluan (Isu)
Isu adalah unsur dalam teks diskusi yang berisi gambaran atau fenomena permasalahan yang
akan dibahas dalam kegiatan diskusi. Misalnya saja, dalam pertemuan ini, permasalahan yang
akan dibahas adalah pemilihan pengurus desa.
Dalam isu di teks diskusi, terdapat beberapa poin penting yang harus diperhatikan, yakni:
 Terdapat suatu pernyataan untuk membatasi topik yang dibahas
 Mengandung latar belakang topik yang dibahas
 Menyoroti sudut pandang berbeda yang akan dibahas
2. Isi (Rangkaian Argumen)
Ketika akan berdiskusi, tentunya kita punya latar belakang atau alasan dibalik kenapa kita harus
berdiskusi. Umumnya ada permasalahan yang harus dicari solusinya melalui diskusi. Hal
tersebut ialah rangkaian argumen.
Dalam teks diskusi, isi atau rangkaian argumen adalah struktur yang berkaitan dengan
pernyataan dan alasan logis dari berbagai pihak, yang digunakan untuk mendukung atau menolak
suatu pendapat mengenai permasalahan yang sedang dibahas dalam diskusi. Perlu diingat juga,
rangkaian argumen dalam isi teks diskusi paling tidak harus memiliki dua macam pandangan
yakni bagi yang pro dan kontra terhadap suatu kondisi/peristiwa.
Argumen ketika berdiskusi bersifat:
 Berisi ide pokok atau pendapat, baik pro maupun kontra, serta alasan logis yang
mendasari pendapat tersebut.
 Disampaikan dengan bahasa yang persuasif.
Dalam hal ini, setiap peserta diskusi diberikan kebebasan untuk menyampaikan argumennya,
selama tidak merugikan, menyakiti, dan mengancam peserta lainnya. Contoh: Calon pengurus
desa seharusnya memiliki visi dan misi yang mengarah pada kemajuan desa di sektor pertanian.
3. Simpulan atau saran
Simpulan dalam teks diskusi adalah rekapitulasi hasil, rekomendasi, atau solusi dari
permasalahan yang sudah dibahas. Sebaiknya, hasil diskusi haruslah berisi rekomendasi atau
jalan tengah untuk mencari solusi dari permasalahan yang sedang terjadi.
Simpulan atau saran merupakan bagian akhir yang menjadi rekomendasi atau hasil dari diskusi
yang didapat dari mengumpulkan atau mengelaborasi masing-masing argumen dari setiap orang
yang terlibat dalam diskusi. Berikut poin penting dari simpulan:
 Memuat simpulan argumen dari sisi pro dan kontra.
 Memperlihatkan evaluasi argumen yang paling efektif.
 Memuat rekomendasi atau jalan tengah yang tidak memihak terhadap persoalan yang
dibahas.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam diskusi adalah
1. Diskusi dilakukan dengan ketentuan dan aturan tertentu sebagai bentuk yang formal
2. Penggunaan kata dalam penyampaikan pendapat harus jelas
3. Bersikap sopan dan santun dalam berucap
4. Saling menghormati dan menghargai setiap perbedaan pendapat
5. Menjadikan suasana diskusi yang efektif dan kondusif

Kaidah kebahasaan dalam teks diskusi


Dalam teks diskusi terdapat beberapa kaidah yang perlu di ketahui bersama, antra lain:
Penggunaan konjungsi perlawanan
Konjungsi ini disebut juga dengan istilah kata hubung atau kata sambung. Konjungsi perlawanan
menunjukkan pesan yang bertentangan dengan ketentuan antara dua hal yang berbeda. Dalam hal
ini biasanya ditandai dengan penggunaan kata hubung tetapi, sedangkan, tidak hanya, bukan
berarti, setidaknya, melainakan dan lain sebagainya.
Penggunaan kohesi leksikal
Kohesi leksikal merupakan suatu kepaduan yang dicapai melalui pemilihan kata. Bisa berupa
penggunaan kata yang berbentuk sinonim, antonim, pengulangan dan hiponim.
Penggunaan Kohesi gramatikal
Kohesi gramatikal merupakan bagian dari kepaduan yang dicapai dengan menggunakan elemen
dan aturan gramatikal. Pada kohesi gramatikal mencakup kata rujukan, subtitusi dan elips.

Contoh teks diskusi tentang gadget.

Isu:
Gadget adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk mempermudah manusia dalam
urusan komunikasi. Tidak hanya komunikasi saja, smartphone juga digunakan untuk
membantu keperluan manusia lainnya. Hampir setiap orang memiliki HP, termasuk
anak kecil sekalipun.
Argumen mendukung:
Pihak yang mendukung atau pihak yang pro terhadap pemberian HP kepada anak-
anak menganggap bahwa dengan adanya alat komunikasi ini, orang tua menjadi lebih
mudah dalam memantau dan mengawasi kondisi anaknya kapan pun dan di mana pun.
Selain itu juga, dengan adanya HP atau smartphone membuat anak lebih mudah
mengakses informasi-informasi yang mereka butuhkan dalam menunjang proses
pembelajaran di sekolah.
Argumen menentang:
Sedangkan pihak yang kontra atau pihak yang menentang pemberian HP untuk anak-
anak beralasan bahwa anak-anak belum saatnya untuk diberikan teknologi yang
canggih ini. Hal ini disebabkan karena tidak semua informasi di internet itu baik,
banyak pula konten berbahaya yang tidak boleh diakses oleh anak-anak. Selain itu,
dengan memberikan HP kepada anak-anak membuat ia menjadi pribadi yang pasif
dan susah bergaul dengan lingkungan sekitar karena ia lebih asyik bermain game di
HP-nya.

Kesimpulan:
Pemberian HP untuk anak-anak sebenarnya tidak wajib. Namun, jika memang sangat
diperlukan, orang tua harus memberikan pengawasan ketat kepada anaknya. Orang tua
harus mengetahui apa saja yang diakses oleh anaknya dan selalu mengingatkan akan
hal baik yang boleh diakses dan hal buruk yang tidak boleh diakses agar tidak
terjerumus ke hal-hal yang negatif

Menginspirasi Melalui Cerita Inspiratif


A. Menelaah Isi dan Struktur Teks Cerita Inspiratif
I. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), inspirasi adalah ilham. Jadi, teks cerita
inspirasi adalah bahan tertulis yang digunakan sebagai media untuk mendapatkan ilham,
ide, atau gagasan yang dapat menambah semangat dalam mencapai tujuan yang
diharapkan.
II. Tujuan teks cerita inspirasi adalah untuk menambah dan menggugah motivasi, semangat,
dan rasa percaya diri untuk menghadapi semua tantangan yang mungkin akan dihadapi
dalam mencapai tujuan yang diharapkan secara positif.
III. Ciri-ciri teks cerita inspiratif sebagai berikut :
 berisi kisah nyata
 memiliki tema
 terdapat judul
 memiliki alur
 bersifat naratif
 ada tokoh yang diceritakan
IV. Struktur teks cerita inspiratif terdiri dari :
 Orientasi : pengantar cerita atau pengenalan tokoh dan latar.
 Rangkaian peristiwa : kisah tokoh dan peristiwa menuju ke puncak konflik.
 Komplikasi : puncak (inti) cerita yang menjadi inspirasi.
 Resolusi : penyelesaian masalah, peristiwa menyadarkan tokoh tentang kebaikan.
 Koda : penutup cerita yang berisi simpulan dan pesat

Contoh Teks Cerita Inspiratif

Ilustrasi menulis
Penebang Kayu
 Orientasi
Suatu ketika, seorang pemuda yang sangat kuat meminta pekerjaan pada seorang saudagar kayu, dan
dia mendapatkannya. Upah yang ditawarkan sesuai dengan keinginannya, lokasi pekerjaannya pun
dekat dengan rumahnya. Oleh karena itu, sang pemuda bertekad untuk bekerja dengan sungguh-
sungguh.
Akhirnya, saudagar memberinya kapak dan menunjukkan area tempat penebangannya. Hari pertama
penebang pohon membawa 21 batang pohon.
"Wah, hebat kamu kuat sekali, bisa membawa pulang kayu sebanyak ini dalam satu hari," kata
saudagar kayu yang merupakan atasannya sekarang.
 Perumitan Peristiwa
Termotivasi oleh perkataan itu, sang pemuda menebang kayu dengan usaha yang lebih keras
keesokan harinya. Tetapi, hari itu ia hanya bisa membawa 17 batang pohon. Hari ketiga dia berusaha
lebih keras lagi, tetapi dia hanya bisa membawa 10 pohon. Hari demi hari, pohonnya makin
berkurang.
 Komplikasi
"Aku pasti telah kehilangan kekuatanku," pikir penebang kayu itu. Dia menghadap kepada saudagar
kayu dan meminta maaf, mengatakan bahwa dia tidak mengerti apa yang sedang terjadi.
 Resolusi
"Kapan terakhir kali kau mengasah kapak yang kau gunakan?" tanya bos itu. "Mempertajam? Saya
tidak punya waktu untuk mengasah kapak saya. Saya sangat sibuk mencoba menebang pohon."
 Koda
Terkadang bekerja keras saja tidaklah cukup untuk mencapai kesuksesan. Kita juga harus bekerja
dengan cerdas! Pemuda itu sebetulnya memiliki potensi yang hebat untuk memotong kayu.
Sayangnya, ia tidak memiliki sikap yang tepat untuk dapat berhasil dalam tugas khusus ini. Melalui
kerja keras dan sikap yang cerdas, tidak ada yang mustahil dalam hidup ini.

B. Menelaah Kaidah Kebahasaan Teks


Cerita Inspiratif
1. Kata keterangan tempat, waktu, tujuan, dan cara.
 Keterangan cara. Merupakan keterangan cara pada suatu peristiwa yang terjadi.
 Keterangan tempat. Merupakan keterangan tempat terjadinya suatu peristiwa, yang
ditandai kata di, ke, dan dari.
 Keterangan waktu. Merupakan keterangan waktu terjadinya suatu peristiwa atau
kegiatan, yang ditandai kata, pada, kemarin, besok, lusa, dan lain – lain.
 Keterangan tujuan. Merupakan suatu tujuan pada suatu kalimat dalam teks, yang ditandai
dengan kata untuk, supaya, dan agar.
2. Konjungsi (kata hubung) intrakalimat dan antarkalimat
a) Konjungsi antarkalimat adalah kata penghubung antara satu kalimat dengan kalimat
lainnya.
 Konjungsi pertentangan, ditandai kata : namun, tetapi, biarpun demikian, sekalipun
demikian, walaupun demikian, dan meskipun demikian.
 Konjungsi lanjutan dari peristiwa pada kalimat sebelumnya, ditandai kata : sesudah itu
dan setelah itu.
 Konjungsi berupa suatu hal, peristiwa, atau keadaan dari kalimat yang dinyatakan
sebelumnya, ditandai kata : tambahan pula, lagi pula, dan selain itu.
 Konjungsi penguatan keadaan sebelumnya, ditandai kata : malahan dan bahkan.
 Konjungsi sebuah konsekuensi, ditandai kata : dengan demikian.
 Konjungsi sebab-akibat, ditandai kata : oleh karena itu dan oleh sebab itu.
 Konjungsi suatu kejadian pendahuluan pernyataan sebelumnya, ditandai kata : sebelum
itu.
b) Konjungsi intrakalimat yaitu kata yang menghubungkan satuan-satuan kata dengan kata,
klausa dengan klausa, dan frasa dengan frasa. Konjungsi anatarkalimat dibagi menjadi
dua yaitu konjungsi koordiantif dan konjungsi subordinatif
 Contoh kata konjungsi koordianatif : dan, serta, tetapi
 Contoh kata konjungsi subordiantif : setelah, agar, dan sehingga.
3. Teks cerita inspiratif merupakan sebuah cerita yang ide atau sumber peristiwanya merupakan
kisah nyata. Ciri-ciri kalimat fakta, sebagai berikut :
 Dapat dibuktikan kebenarannya.
 Memiliki data yang akurat misalnya tanggal, tempat ,waktu kejadian.
 Memiliki narasumber yang dapat dipercaya.
 Bersifat obyektif (apa adanya dan tidak dibuat-buat) yang dilengkapi dengan data berupa
keterangan atau angka yang menggambarkan keadaan.
 Biasanya dapat menjawab pertanyaan: apa, siapa, di mana, kapan, berapa dengan jawaban
yang pasti.
 Berdasarkan kenyataan.
4. Kalimat majemuk setara dan bertingkat
a) Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang terdiri atas beberapa kalimat yang
sederajat kedudukannya. Contohnya : Dia terjatuh di danau dan koran dagangannya
berantakan.
b) Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terjadi dari beberapa kalimat tunggal
yang kedudukannya tidak setara. Contohnya : Andra merupakan satu-satunya anak di
keluarga, oleh karena itu dia sangat dimanja.

C. Mengungkapkan Rasa Simpati, Empati,


Kepedulian, dan Perasaan dalam Bentuk
Cerita Inspiratif
 Langkah-langkah menyusun teks cerita inspiratif, sebagai berikut :
1. Menentukan tema dan tokoh yang menginspirasi.
2. Menyusun kerang tulisan sesuai dengan struktur teks, yaitu :
1) bagian awal : orientasi, rangkaian peristiwa
2) bagian tengah : komplikasi, resolusi
3) bagian akhir : koda
3. Pengumpulan data atau informasi yang berupa fakta.
4. Pengembangan kerangka tulisan dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan
teks cerita inspiratif.
 Simpati adalah sebuah bentuk dengan tindakan dalam melakukan partisipasi dan salah satu
sikap dengan perbuatan yang baik yang akan dilakukan kepada orang lain, serta bisa
mendorong untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain.
 Empati adalah salah satu keadaan yang di mana seseorang dapat merasakan dan akan
melakukan kegiatan dengan mengidentifikasikan masalah dalam keadaan emosi.
 Kepedulian dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah indah, memperhatikan,
menghiraukan, mencampuri perkara orang dan sebagainya.
Pengertian perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang menghasilkan
penilaian positif atau negatif terhadap sesuatu. Bentuk penilaiannya selalu bersifat subjektif
karena lebih didasarkan pada pertimbangan manusiawi daripada rasional. Perasaan mengisi
penuh kesadaran manusia tiap saat dalam hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai