Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.

i
ii
DAFTAR ISI

ii
BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui bahwa di dalam prnyampaina pendapat, saran dan kritik
dalam berforum ilmiah haruslah memiliki aturan baik itu etika, cara bicara dalam
menyampaikan pendapat serta mempertahankan pendapat itu sendiri. Forum ilmiah
merupakan suatu kegiatan yang banyak dilakukan dalam bidang akademik. Kegiatan ini
dilakukan untuk membicarakan mengenai informasi ilmiah. Biasanya dilakukan dengan
presentasi dan diskusi ilmiah. Presentasi yang dilakukan dalam forum ilmiah ini berfungsi
untuk menyebarkan informasi ilmiah dan diskusi yang terjadi di dalamnya merupakan hal
yang penting dalam forum ilmiah yaitu sebagai salah satu cara mencari solusi, dan
pengembangan materi ilmiah yang dikaji.

Etika merupakan suatu aturan, yaitu aturan penggunaan bahasa Indonesia dalam
forum ilmiah ini. Seperti halnya sebuah kehidupan, aturan ini diperlukan untuk membatasi
kesalahan khusunya dalam pemilihan kata dan kalimat yangdigunakan dalam berforum
ilmiah. Mengetahui estetika berbahasa Indonesiadalam forum Ilmiah ini juga sangat
diperlukan, guna menyempurnakan diskusi dalam suatu forum ilmiah. Oleh karena itu,
makalah ini disusun dengan harapan dapat digunakan sebagai pedoman mahasiswa dalam
melakukan forum ilmiah.

Rumusan Masalah

1. Apa yang yang dimaksud dengan pengertian forum ilmiah?

2. Apa saja jenis-jenis forum ilmiah?

3. Apa saja etika dalam forum ilmiah?

4. Bagaimana penggunaan bahasa Indonesia yang baik dalam forum ilmiah?

Tujuan Penulisan

1. Agar pembaca dapat memahami yang dimaksud dengan forum ilmiah

2. Untuk mengetahui jenis-jenis yang ada dalam forum ilmiah

1
3. Agar pembaca dapat memahami apa saja hal-hal yang perlu dipeerhatikan dalam
menyampaikan dan mempertahankan pendapat

4. Agar pembaca dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam
menyampaikan pendapat

Manfaat Penulisan

Dengan makalah ini semoga pembaca mendapatkan wawasan dan pengetahuan yang
bermanfaat bagi pembaca guna untuk menambah pengetahuan dan wawasan

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pertemuan Ilmiah (Forum Ilmiah)

Pertemuan Ilmiah atau Forum ilmiah merupakan suatu pertemuan yang biasanya
dilakukan oleh mahasiswa ataupun pelaku-pelaku ilmiah lainnya, yang berfungsi sebagai
sarana penyebaran informasi ilmiah, baik secara konseptual maupun prosedural. Dalam
forum ilmiah, presentasi ilmiah merupakan suatu kegiatan yang pasti dilakukan. Presentasi
ilmiah dalam forum ilmiah selalu diikuti diskusi ilmiah yang membahas mengenai
permasalahan dan solusi masalah yang sedang dikaji.

Dari segi istilah, diskusi berarti perundingan/bertukar pikiran tentang suatu masalah:
untuk memahami, menemukan sebab terjadinya masalah, dan mencari jalan keluarnya.
Pada hakikatnya, diskusi merupakan suatu cara untuk mengatasi masalah dengan proses
berpikir kelompok. Oleh karena itu, diskusi merupakan kegiatan kerja sama yang
mempunyai cara-cara dasar yang harus dipatuhi oleh seluruh kelompok (Sulistiyo, 2001).

Kemahiran untuk melakukan presentasi ilmiah merupakan suatu kebutuhan. Agar


presentasi ilmiah dapat berjalan dengan efektif, ada kiat-kiat yang perlu diterapkan, yaitu
(Mussarafah, 2012):

Menarik perhatian dan minat pelaku ilmiah.

Untuk menarik minat dan perhatian pada topik/masalah yang dibahas, seorang penyaji
dapat menggunakan media yang menarik misalnya media visual seperti gambar dengan
warna yang dan ilustrasi yang menarik, menunjukkan latar belakang agar informasi bisa
tersampaikkan dengan baik sehingga semakin memperjelas pemahaman pendengar, dan
menjaga suara agar tidak monoton serta terdengar dengan jelas oleh seluruh peserta yang
berada di suatu ruangan.

Menjaga agar presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas.

Untuk menjaga agar presentasi tetap fokus pada makalah yang dibahas, penyaji harus
menaati bahan yang telah disiapkan dan memberi penjelasan singkat, padat, terhadap butir-
butir inti.

3
Menjaga etika ketika tampil di depan forum ilmiah.

Untuk menjaga etika dapat dilakukan dengan cara menghindari hal-hal yang dapat
merugikan (menyinggung perasaan) orang lain. Merupakan hal yang penting untuk melatih
dan mengontrol emosi serta ekspresi wajah agar penampilan penyaji tetap pantas, sopan
dan beretika sehingga tidak menyinggung perasaan salah satu pihak (Haryanta, 2009).

Mempertahankan perhatian minat dan perhatian peserta.

Untuk menyampaikan pemikiran secara efektif, pembicara harus dapat mempertahankan


perhatian pendengar. Beberapa hal yang penting yang dapat dipersiapkan adalah dengan
menghubungkan subyek pembahasan dengan kebutuhan pendengar, karena pendengar
tertarik dengan hal-hal yang mempengaruhi mereka secara pribadi, bahasa yang digunakan
sebaiknya jelas dan hidup agar pendengar tidak bosan, hubungkan gagasan dengan subyek
yang dikenal dengan luas, dan melibatkan pendengar dengan memberi kesempatan dalam
menanggapi. Selain itu, dalam presentasi juga dapat diselipkan sedikit komentar
ringan/humor, cerita singkat, mengedarkan sampel, mengajukkan pertanyaan singkat dan
mengemukakkan data statistik (Purbasari, 2009).

2.2 Jenis-Jenis Forum Ilmiah

Forum ilmiah terbagi menjadi beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan tujuan
forum, jumlah penyaji meupun pendengar dan proses penyajian forum tersebut. Berikut ini
adalah beberapa jenis forum ilmiah (Mussarafah, 2012):

Diskusi Panel

Diskusi Panel merupakan suatu diskusi yang terdiri atas seorang pemimpin, sejumlah
peserta, dan beberapa pendengar. Dalam jenis diskusi ini tempat duduk diatur sedemikian
rupa sehingga pendengar dapat mengikuti jalannya diskusi dengan seksama. Setelah
berlangsung tanya jawab antara pemimpin dan peserta, peserta dan pendengar, pemimpin
merangkum hasil tanya-jawab atau pembicaraan, kemudian mengajak pendengar ikut
mendiskusikan masalah tersebut sekitar separuh dari waktu yang tersedia.

4
Seminar

Pertemuan berkala yang biasanya diselenggarakan oleh sekelompok mahasiswa dalam


rangka melaporkan hasil penelitiannya, dan umumnya di bawah bimbingan seorang dosen
atau ahli. Tujuan diskusi jenis ini tidak untuk memutuskan sesuatu. Seminar dapat bersifat
tertutup atau terbuka. Yang terakhir dapat dihadiri oleh umum, tetapi mereka tidak ikut
berdiskusi, melainkan hanya bertindak sebagai peninjau.

Untuk menyelenggarakan seminar harus dibentuk sebuah panitia. Pembicara yang


ditentukan sebelumnya, umumnya menguraikan gagasan atau topiknya dalam bentuk kertas
kerja.

Simposium

Pertemuan ilmiah untuk mengetengahkan atau membandingkan berbagai pendapatatau


sikap mengenai suatu masalah yang diajukan oleh sebuah panitia. Uraian pendapat dalam
simposium ini diajukan lewat kertas kerja yang dinamakan prasaran. Dan beberapa prasaran
yang disampaikan dalam simposioum harus berhubungan.

Konferensi

Pertemuan yang diselenggarakan oleh suatu organisasi atau badan resmi sehubungan
dengan masalah tertentu. Konferensi biasanya dilakukan untuk mengambil keputusan dan
akan dilakukan tindakkan dari pengambilan keputusan tersebut. Jika konferensi hanya
bertujuan menyampaikan hasil keputusan suatu organisasi atau badan pemerintah
mengenai suatu masalah maka hal tersebut dinamakan dengan pendapat atau jumpa pers.

Lokakarya (Academic Workshop)

Suatu acara di mana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan masalah tertentu dan
mencari solusinya. Sebuah lokakarya adalah pertemuan ilmiah yang kecil. Lokakarya
dimulai dengan pandangan umum tentang masalah yang akan dipecahkan. Sesudah itu,
peserta dibagi dalam kelompok-kelompok. Setiap kelompok didampingi oleh penasehat ahli.

Dalam lokakarya, masalah yang dibahas spesifik, diskusi dan pengkajian sangat terarah dan
mendalam secara teknis, dan kesimpulan/keputusan diambil sebagai hasil lokakarya.

Whole Group

Bentuk diskusi kelompok besar (pleno, klasikal, paripurna dan sebagainya).

Buzz Group

5
Diskusi kelompok kecil yang terdiri dari (4-5) orang. Diskusi ini biasanya dilakukan jika
peserta berjumlah banyak dan materi yang didiskusikan bermacam-macam.

Syndicate Group

Bentuk diskusi dengan cara membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri
dari (3-6) orang yang masing-masing melakukan tugas-tugas yang berbeda.

Brain Storming

Diskusi iuran pendapat, yakni kelompok menyumbangkan ide baru tanpa dinilai, dikritik,
dianalisis yang dilaksanakan dengan cepat (waktu pendek).

Informal Debate

Diskusi dengan cara membagi kelas menjadi 2 kelompok yang pro dan kontra yangdalam
diskusi ini diikuti dengan tangkisan dengan tata tertib yang longgar agar diperoleh kajian
yang dimensi dan kedalamannya tinggi. Selanjutnya bila penyelesaian masalah tersebut
dilakukan secara sistematis disebut diskusi informal.Adapun langkah dalam diskusi informal
adalah :

Menyampaikan problema

Pengumpulan data

Alternatif penyelesaian

Memlilih cara penyelesaian yang terbaik.

Fish Bowl

Diskuasi dengan beberapa orang peserta dipimpin oleh seorang ketua mengadakan diskusi
untuk mengambil keputusan. Diskusi model ini biasanya diatur dengan tempat duduk
melingkar dengan 2 atau 3 kursi kosong menghadap peserta diskusi. Kelompok pendengar
duduk mengelilingi kelompok diskusi sehingga seolah-olah peserta melihat ikan dalam
mangkok.

Santiaji

Pertemuan yang diselenggarakan untuk memberikan pengarahan singkat menjelang


pelaksanaan suatu kegiatan.

Muktamar

6
Pertemuan para wakil organisasi mengambil keputusan mengenai suatu masalah yang
dihadapi bersama.

Diskusi Kelompok

Diskusi dengan anggota kelompok dalam suatu organisasi.

Bedah Buku

Kumpulan pakar-pakar ilmuwan untuk membicarakan hal-hal yg menyangkut ilmu


pengetahuan tertentu yg ada pada sebuah buku yg dianggap sumber.

2.3 Etika Dalam Berforum Ilmiah

Etika dalam Forum Ilmiah dalam konteks ini ditujukan pada segi-segi moral dari
segala sesuatu yang terjadi dan terdapat di dalam teks dan dampak yang mungkin timbul
dari teks itu. Dalam hal ini, penulis telah terjadi perdebatan seru tentang bagaimana etika
memproduksi teks dan peranan yang hendaknya dimainkan oleh etika di dalam kehidupan
dunia seni dan media.

Dalam suatu forum Ilmiah, sangat dibutuhkan sebuah komunikasi untuk menunjang
kelangsungan di dalam forum ilmiah tersebut. Berikut di bawah ini adalah beberapa etika
dalam berkomunikasi antar manusia dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya, yang juga
dapat diterapkan dalam forum ilmiah:

Jujur tidak berbohong

Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan

Lapang dada dalam berkomunikasi

Menggunakan panggilan / sebutan orang yang baik

Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien

Tidak mudah emosi / emosional

Berinisiatif sebagai pembuka dialog

Berbahasa yang baik, ramah dan sopan

Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan

7
Bertingkah laku yang baik.

Etika berkaitan dengan keyakinan dan prinsip mengenai mana yang benar
dan mana yang salah, serta mana yang patut dan mana yang tidak patut. Satu nilai yang
harus dipegang dalam menjaga etika ketika berforum ilmiah adalah menjaga sikap agar tidak
merugikan orang lain. Kerugian mencakup hak atau kesempatan, kehilangan muka, dan
tersinggung perasaannya. Hak dalam forum ilmiah meliputihak bicara, hak membela dan
mempertahankan pendapatnya, serta hak untuk mendapatkan pengakuan. Kehilangan muka
dapat terjadi apabila aib atau kekurangan diungkapkan secara vulgar. Sementara itu, apabila
seseorang telah melakukan sesuatu yang sangat berharga, ia mempunyai hak untuk
mendapatkan pengakuan. Etika dalam forum ilmiah harus dijaga agar tujuan forum tercapai
dengan baik. Hal yang perlu diperhatikan oleh penyaji dalam etika adalah kejujuran. Dalam
dunia ilmiah, kejujuran merupakan butir etis terpenting. Setiap orang wajib bersikap sangat
terbuka dalam segala hal menyangkut informasi yang disajikan. Jika menyajikan data, penyaji
harus secara jujur menyebutkan apakah data itu hasil penelitiannya ataukah diambil dari
sumber lain. Jika diambil dari sumber lain, harus disebutkan secara lengkap sesuai dengan
kelaziman dunia ilmiah.

Adapun etika yang harus dijaga oleh peserta antara lain adalah
sebagai berikut. Pertama, setiap peserta harus jujur pada diri sendiri. Artinya,dia
akan bertanya jika memang tidak tahu, akan mencari klasifikasi apabila masih bingung
atau belum yakin, akan mengecek apakah pemahamannya sudah benar ataukah belum, dan
sebagainya. Selain itu, setiap peserta wajib menghargai pendapat atau gagasan orang lain
dalam hal ini mensyaratkan bahwa dia wajib menyimak apabila ada orang yang berbicara
atau bertanya. Misalnya, ketika orang lain telah mengusulkan gagasan, dia tidak akan
berbicara seolah-olah dialah pengusul pertama gagasan tersebut. Ketika pertanyaan telah
diajukan oleh peserta lain, dia tidak akan mengulangi pertanyaan tersebut. Ketika peserta
lain telah menyatakan sesuatu dan dia menyetujuinya, dia dapat mengungkapkan
dukungannya. Terkait dengan perilaku bertanya untuk memperoleh klarifikasi atau informasi,
satu kewajiban penanya adalah menyimak jawaban dari penyaji. Akan lebih bagus jika
penanya menunjukkan apresiasi positif terhadap jawaban yang telah diberikan. Apabila
dengan terpaksa penanya meninggalkan ruangan sebelum jawaban diberikan, dia wajib
meminta maaf dan meminta izin untuk meninggalkan ruangan.

Jalannya forum ilmiah banyak ditentukan oleh moderator sebagai pemandu.


Etika yang harus dijaganya adalah bahwa dia harus adil. Artinya, semua peserta sedapat-
dapatnya memperoleh kesempatan yang relatif sama dalam berpartisipasi aktif selama
forum berlangsung. Keseimbangan tempat duduk peserta dan kesetaraan gender harus
benar-benar dijaga. Demikian juga keseimbangan dalam hal waktu atau jumlah pertanyaan

8
yang boleh diajukan oleh peserta. Tidak kalah pentingnya, pemilihan kata dan kalimat yang
digunakan untuk berkomunikasi dalam forum ilmiah juga perlu dipertimbangan. Karena
kata-kata yang kasar dan tidak formal bisa jadi menyinggung perasaan peserta forum. Selain
adil, seorang moderator juga harus menaati jadwal atau waktu yang telah ditentukan.
Pertama, moderator seyogyanya tidak terlalu banyak mengambil waktu untuk berkomentar
yang tidak fungsional. Kedua, moderator harus mengatur waktu yang digunakan oleh semua
pihak, baik penyaji maupun peserta. Oleh sebab itu, moderator harus punya keberanian
untuk menginterupsi dengan santun pembicaraan seseorang agar tepat waktu.

Semua hal yang terungkap selama forum, baik inti uraian penyaji,
pertanyaan, maupun jawaban perlu dicatat secara rapi oleh notulis. Hasil catatan yang telah
ditata ringkas sebaiknya dicetak dan dibagikan minimal kepada semua orang yang terlibat
dalam forum tersebut. Hal ini memberi kesempatan bagi pemilik gagasan/konsep untuk
meluruskannya jika ada hal-hal yang kurang tepat. Teknisi wajib memastikan bahwa
peralatan teknologi yang digunakan bekerja dengan baik. Dia harus melakukan cek terakhir
sebelum forum dimulai dan secara teratur mengontrol jalannya peralatan teknologi yang
digunakan. Apabila terjadi sesuatu pada teknologi, dia harus secara cepat bertindak
menyelamatkan jalannya kegiatan.

Adapun etika berbahasa dalam pertemuan ilmiah atau forum ilmiah


harusah menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam berkomunikasi atau
berinteraksi dengan orang lain. Dalam suatu forum Ilmiah, sangat dibutuhkan sebuah
komunikasi untuk menunjang kelangsungan di dalam forum ilmiah tersebut. Beberapa etika
dalam berkomunikasi antarmanusia dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya, yang juga
dapat diterapkan dalam forum ilmiah yaitu:

Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien.

Menggunakan panggilan/ sebutan orang yang baik.

Berbahasa yang baik, ramah, dan sopan.

Bertingkah laku yang baik.

Bersikap jujur dan lapang dada dalam berkomunikasi.

Memperhatikan dan menghargai hak-hak perseorangan dalam forum ilmiah.

2.4 Bahasa Indonesia dalam Mengemukakan Pendapat dan Mempertahankan Pendapat

9
Bahasa Indonesia dalam mengemukakan serta mempertahan pendapat berarti
bagaiman penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam berkomunikasi saat
berada di dalam forum ilmiah. Adapun cara menyampaikan pendapat dalam suatu
pertemuan ilmiah, diskusi misalnya, ada beberapa tahap yang harus diperhatikan dalam
pelaksanaan diskusiyakni sebagai berikut.

Menentukan topik yang menarik untuk dibahas dalam diskusi.

Merumuskan tujuan yang hendak dicapai sesuai dengan topik yang dipilih.

Menentukan pemimpin diskusi atau moderator. Moderator dalam diskusi bertugas:

menjelaskan tujuan dan maksud diskusi;

mengatur jalannya diskusi agar berlangsung tertib dan teratur;

menyimpulkan dan merumuskan setiap pembicaraan diskusi;

menutup diskusi dan menyiapkan laporan.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pertemuan Ilmiah atau Forum ilmiah merupakan suatu pertemuan yang biasanya
dilakukan oleh mahasiswa ataupun pelaku-pelaku ilmiah lainnya, yang berfungsi sebagai
sarana penyebaran informasi ilmiah, baik secara konseptual maupun prosedural. Forum
ilmiah terbagi menjadi beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan tujuan forum, yaitu

10
diskusi panel, seminar, symposium, konferensi, lokakarya, whole group, buzz group, buzz
group, brain storming, informal debate, fish bowl, santiaji, muktamar, diskusi kelompok, dan
bedah

3.2 Saran

Di dalam forum ilmiah diharapkan dalam penyampaian pendapat atau saran serta
mempertahankan pendapat itu sendiri haruslah menggunakan kata atau kalimat bahasa
Indonesia yang baik dan benar agar tidak terjadinya kesalahpahaman antar pihak yang
bersangkutan, sehingga tercipta suasana yang nyaman dan terkendali.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://karuniacahayafajar.blogspot.co.id/2013/06/etika-dan-estetika-dalam-forum-
ilmiah.html?m=1

http://dewabaguskrisna.blogspot.co.id/2012/10/etika-dan-estetika-dalam-forum-
ilmiah_12.html?m=1

https://karyatulisilmiah.com/jenis-jenis-forum-ilmiah-dan-karakteristiknya/

https://www.google.com/amp/s/lifeschool.wordpress.com/2010/10/22/mempertahankan-
pendapat/amp/

12

Anda mungkin juga menyukai