Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

CARA BERBAHASA LISAN DALAM FORUM ILMIAH


DAN NON ILMIAH
Dosen Pengampuh : M. Amirul Halim, S.Pd, M.Pd.

Oleh :
RENALDUS JARI (190403010026)
EDO SERLI ANDIKA (190403010009)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS KANJURUAN MALANG
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, sehingga dapat menyusun makalah ini dengan baik dengan tepat
pada waktunya. dalam makalah ini kami membahas CARA BERBAHASA
LISAN DALAM FORUM ILMIAH DAN NON ILMIAH.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih terbatas
dan jauh dari sempurna, hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan,
pengalaman, dan waktu yang dimiliki. Namun demikian penulisan telah berusaha
agar makalah ini bermanfaat bagi penulis, pembaca dan pendengar, agar kita
semua mengetahui tentang cara berbahasa dalam forum ilimiah dan non ilmiah.

Malang,17 september 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman judul ....................................................................... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2

DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3

BAB I .................................................................................................................................. 4

PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 4

BAB II .................................................................................................................................. 5

FORUM ILMIAH .................................................................................................................. 5

2.1 Pengertian Forum Ilmiah.................................................................................................. 5

2.2 Jenis-jenis Forum Ilmiah .................................................................................................. 5

BAB III ................................................................................................................................. 8

ETIKA DAN ESTETIKA DALAM FORUM ILMIAH............................................................... 8

3.1 Pengertian Etika ............................................................................................................. 8

3.2 Etika Dalam Berforum Ilmiah ........................................................................................... 8

3.3 Pengertian Estetika........................................................................................................ 11

3.4 Estetika Berbahasa Indonesia dalam Forum Ilmiah............................................................. 11

BAB IV............................................................................................................................... 13

PENUTUP .......................................................................................................................... 13

5.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Forum ilmiah merupakan suatu kegiatan yang lazim dilakukan oleh
mahasiswa dalam dunia ilmiahnya. Kegiatan ini dilakukan untuk membicarakan
mengenai informasi ilmiah. Biasanya dilakukan dengan presentasi dan diskusi
ilmiah. Presentasi ilmiah ini berfungsi untuk menyebarkan informasi ilmiah.
Karena mahasiswa merupakan intelektual yang berkewajiban mengumpulkan
ilmu yang dimilikinya, kemahiran untuk melakukan forum ilmiah ini merupakan
suatu kebutuhan. Agar forum ilmiah dapat berjalan dengan efektif, maka
diperlukan suatu pengetahuan mengenai etika dan estetika berforum ilmiah,
khususnya dalam penggunaan bahasa Indonesia yang merupakan suatu media
komunikasi utama.
Etika merupakan suatu aturan, yaitu aturan penggunaan bahasa Indonesia
dalam forum ilmiah ini. Seperti halnya sebuah kehidupan, aturan ini diperlukan
untuk membatasi kesalahan khusunya dalam pemilihan kata dan kalimat yang
digunakan dalam berforum ilmiah. Mengetahui estetika berbahasa Indonesia
dalam forum Ilmiah ini juga sangat diperlukan, guna menyempurnakan diskusi
dalam suatu forum ilmiah. Oleh karena itu, makalah ini disusun dengan harapan
dapat digunakan sebagai pedoman mahasiswa dalam melakukan forum ilmiah.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah forum ilmiah?
2. Apa saja jenis forum ilmiah?
3. Bagaimana etika dalam berforum ilmiah?
4. Bagaimana estetika dalam berforum ilmiah?

4
BAB II
FORUM ILMIAH

2.1 Pengertian Forum Ilmiah


Forum ilmiah merupakan suatu pertemuan yang biasanya dilakukan oleh
mahasiswa ataupun pelaku pelaku-pelaku ilmiah lainnya, yang berfungsi sebagai
sarana penyebaran informasi ilmiah, baik secara konseptual maupun prosedural.
Dalam forum ilmiah, presentasi ilmiah merupakan suatu kegiatan yang pasti
dilakukan. Kegiatan itu berfungsi untuk menyebarkan informasi ilmiah. Karena
mahasiswa merupakan intelektual yang berkewajiban menyebarkan ilmu yang
dimilikinya, kemahiran untuk melakukan presentasi ilmiah merupakan suatu
kebutuhan. Agar presentasi ilmiah dapat berjalan dengan efektif, ada kiat-kiat
yang perlu diterapkan, yaitu : 1.Menarik perhatian dan minat pelaku ilmiah,
2.Menjaga agar presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas, 3.Menjaga
etika ketika tampil di depan forum ilmiah.
2.2 Jenis-jenis Forum Ilmiah
Sebelum membahas lebih jauh mengenai forum ilmiah, berikut akan
ditunjukkan beberapa jenis dari forum ilmiah.
a. Diskusi Panel
Diskusi Panel merupakan suatu diskusi yang terdiri atas seorang
pemimpin, sejumlah peserta, dan beberapa pendengar. Dalam jenis diskusi ini
tempat duduk diatur sedemikian rupa sehingga pendengar dapat mengikuti
jalannya diskusi dengan seksama. Setelah berlangsung tanya jawab antara
pemimpin dan peserta, peserta dan pendengar, pemimpin merangkum hasil
tanya-jawab atau pembicaraan, kemudian mengajak pendengar ikut
mendiskusikan masalah tersebut sekitar separuh dari waktu yang tersedia.
b. Seminar
Pertemuan berkala yang biasanya diselenggarakan oleh
sekelompok mahasiswa dalam rangka melaporkan hasil penelitiannya, dan
umumnya di bawah bimbingan seorang dosen atau ahli. Tujuan diskusi jenis
ini tidak untuk memutuskan sesuatu. Seminar dapat bersifat tertutup atau
terbuka. Yang terakhir dapat dihadiri oleh umum, tetapi mereka tidak ikut
berdiskusi, melainkan hanya bertindak sebagai peninjau.

5
Untuk menyelenggarakan seminar harus dibentuk sebuah panitia.
Pembicara yang ditentukan sebelumnya, umumnya menguraikan gagasan atau
topiknya dalam bentuk kertas kerja.
c. Simposium
Pertemuan ilmiah untuk mengetengahkan atau membandingkan berbagai
pendapatatau sikap mengenai suatu masalah yang diajukan oleh sebuah
panitia. Uraian pendapat dalam simposium ini diajukan lewat kertas kerja
yang dinamakan prasaran. Dan beberapa prasaran yang disampaikan dalam
simposioum harus berhubungan.
d. Konferensi
Pertemuan yang diselenggarakan oleh suatu organisasi atau badan resmi
sehubungan dengan masalah tertentu. Jika konferensi hanya bertujuan
menyampaikan hasil keputusan suatu organisasi atau badan pemerintah
mengenai suatu masalah maka hal tersebut dinamakan dengar pendapat atau
jumpa pers.
e . Lokakarya (Academic Workshop)
Suatu acara di mana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan
masalah tertentu dan mencari solusinya. Sebuah lokakarya adalah pertemuan
ilmiah yang kecil.
f. Whole Group
Bentuk diskusi kelompok besar (pleno, klasikal, paripurna dan
sebagainya).
g . Buz Group
Diskusi kelompok kecil yang terdiri dari (4-5) orang.
h. Syndicate Group
Bentuk diskusi dengan cara membagi kelas menjadi beberapa kelompok
kecil yangterdiri dari (3-6) orang yang masing-masing melakukan tugas-
tugas yang berbeda.
i. Brain Storming
Diskusi iuran pendapat, yakni kelompok menyumbangkan ide baru tanpa
dinilai, dikritik, dianalisis yang dilaksanakan dengan cepat (waktu pendek).

6
j. Informal Debate
Diskusi dengan cara membagi kelas menjadi 2 kelompok yang pro dan
kontra yangdalam diskusi ini diikuti dengan tangkisan dengan tata tertib yang
longgar agar diperoleh kajian yang dimensi dan kedalamannya tinggi.
Selanjutnya bila penyelesaian masalah tersebut dilakukan secara sistematis
disebut diskusi informal.Adapun langkah dalam diskusi informal adalah :
(1) Menyampaikan problema; (2) Pengumpulan data; (3) Alternatif
penyelesaian; (4) Memlilih cara penyelesaian yang terbaik.
k. Fish Bowl
Diskuasi dengan beberapa orang peserta dipimpin oleh seorang ketua
mengadakan diskusi untuk mengambil keputusan. Diskusi model ini biasanya
diatur dengan tempat duduk melingkar dengan 2 atau 3 kursi kosong
menghadap peserta diskusi. Kelompok pendengar duduk mengelilingi
kelompok diskusi sehingga seolah-olah peserta melihat ikan dalam mangkok.
l. Santiaji
Pertemuan yang diselenggarakan untuk memberikan pengarahan singkat
menjelang pelaksanaan suatu kegiatan.
m . Muktamar
Pertemuan para wakil organisasi mengambil keputusan mengenai suatu
masalah yang dihadapi bersama.
n. Diskusi Kelompok
Diskusi dengan anggota kelompok dalam suatu organisasi.
o. Bedah Buku
Kumpulan pakar-pakar ilmuwan untuk membicarakan hal-hal yg
menyangkut ilmu pengetahuan tertentu yg ada pada sebuah buku yg dianggap
sumber.

7
BAB III
ETIKA DAN ESTETIKA DALAM FORUM ILMIAH
3.1 Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti karakter,
watak kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan
konsep individu atau kelompok sebagai alat penilai kebenaran atau evaluasi
terhadap sesuatuyang telah dilakukan. Etika dimulai bila manusia merefleksikan
unsur-unsur etis dalam pendapat- pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi
itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda
dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari
tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Secara metodologis, tidak
setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakansebagai etika. Etika memerlukan
sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika
merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku
manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah
laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat
dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia.
3.2 Etika Dalam Berforum Ilmiah
Etika dalam Forum Ilmiah dalam konteks ini ditujukan pada segi-segi moral
dari segala sesuatu yang terjadi dan terdapat di dalam teks dan dampak yang
mungkin timbul dari teks itu. Dalam hal ini, penulis telah terjadi perdebatan seru
tentang bagaimana etika memproduksi teks dan peranan yang hendaknya
dimainkan oleh etika di dalam kehidupan dunia seni dan media.
Dalam suatu forum Ilmiah, sangat dibutuhkan sebuah komunikasi
untuk menunjang kelangsungan di dalam forum ilmiah tersebut. Berikut di bawah
ini adalah beberapa etika dan etiket dalam berkomunikasi antar manusia dalam
kehidupan sehari-hari pada umumnya, yang juga dapat diterapkan dalam forum
ilmiah:
1. Jujur tidak berbohong
2. Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan
3. Lapang dada dalam berkomunikasi
4. Menggunakan panggilan / sebutan orang yang baik

8
5. Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien
6. Tidak mudah emosi / emosional
7. Berinisiatif sebagai pembuka dialog
8. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan
9. Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan
10. Bertingkah laku yang baik.
Etika berkaitan dengan keyakinan dan prinsip mengenai mana yang benar dan
mana yang salah, serta mana yang patut dan mana yang tidak patut. Satu nilai
yang harus dipegang dalam menjaga etika ketika berforum ilmiah adalah menjaga
sikap agar tidak merugikan orang lain. Kerugian mencakup hak atau kesempatan,
kehilangan muka, dan tersinggung perasaannya. Hak dalam forum ilmiah
meliputihak bicara, hak membela dan mempertahankan pendapatnya, serta hak
untuk mendapatkan pengakuan. Kehilangan muka dapat terjadi apabila aib atau
kekurangan diungkapkan secara vulgar. Sementara itu, apabila seseorang telah
melakukan sesuatu yang sangat berharga, ia mempunyai hak untuk mendapatkan
pengakuan. Etika dalam forum ilmiah harus dijaga agar tujuan forum tercapai
dengan baik. Hal yang perlu diperhatikan oleh penyaji dalam etika adalah
kejujuran. Dalam dunia ilmiah, kejujuran merupakan butir etis terpenting. Setiap
orang wajib bersikap sangat terbuka dalam segala hal menyangkut informasi yang
disajikan. Jika menyajikan data, penyaji harus secara jujur menyebutkan apakah
data itu hasil penelitiannya ataukah diambil dari sumber lain. Jika diambil dari
sumber lain, harus disebutkan secara lengkap sesuai dengan kelaziman dunia
ilmiah.
Adapun etika yang harus dijaga oleh peserta antara lain adalah
sebagai berikut. Pertama, setiap peserta harus jujur pada diri sendiri. Artinya,dia
akan bertanya jika memang tidak tahu, akan mencari klasifikasi apabila masih
bingung atau belum yakin, akan mengecek apakah pemahamannya sudah benar
ataukah belum, dan sebagainya. Selain itu, setiap peserta wajib menghargai
pendapat atau gagasan orang lain dalam hal ini mensyaratkan bahwa dia wajib
menyimak apabila ada orang yang berbicara atau bertanya. Misalnya, ketika orang
lain telah mengusulkan gagasan, dia tidak akan berbicara seolah-
olah dialah pengusul pertama gagasan tersebut. Ketika pertanyaan telah diajukan

9
oleh peserta lain, dia tidak akan mengulangi pertanyaan tersebut. Ketika peserta
lain telah menyatakan sesuatu dan dia menyetujuinya, dia dapat mengungkapkan
dukungannya. Terkait dengan perilaku bertanya untuk memperoleh klarifikasi
atau informasi, satu kewajiban penanya adalah menyimak jawaban dari penyaji.
Akan lebih bagus jika penanya menunjukkan apresiasi positif terhadap jawaban
yang telah diberikan. Apabila dengan terpaksa penanya meninggalkan ruangan
sebelum jawaban diberikan, dia wajib meminta maaf dan meminta izin untuk
meninggalkan ruangan. Jalannya forum ilmiah banyak ditentukan oleh moderator
sebagai pemandu. Etika yang harus dijaganya adalah bahwa dia harus adil.
Artinya, semua peserta sedapat-dapatnya memperoleh kesempatan yang relatif
sama dalam berpartisipasi aktif selama forum berlangsung. Keseimbangan tempat
duduk peserta dan kesetaraan gender harus benar-benar dijaga. Demikian juga
keseimbangan dalam hal waktu atau jumlah pertanyaan yang boleh diajukan oleh
peserta. Tidak kalah pentingnya, pemilihan kata dan kalimat yang digunakan
untuk berkomunikasi dalam forum ilmiahini juga perlu dipertimbangan. Karena
kata-kata yang kasar dan tidak formal bisa jadi menyinggung perasaan
peserta forum. Selain adil, seorang moderator juga harus menaati jadwal atau
waktu yang telah ditentukan. Pertama, moderator seyogyanya tidak terlalu banyak
mengambil waktu untuk berkomentar yang tidak fungsional. Kedua, moderator
harus mengatur waktu yang digunakan oleh semua pihak, baik penyaji maupun
peserta. Oleh sebab itu, moderator harus punya keberanian untuk menginterupsi
dengan santun pembicaraan seseorang agar tepat waktu. Semua hal yang
terungkap selama forum, baik inti uraian penyaji, pertanyaan, maupun jawaban
perlu dicatat secara rapi oleh notulis. Hasil catatan yang telah ditata ringkas
sebaiknya dicetak dan dibagikan minimal kepada semua orang yang terlibat dalam
forum tersebut. Hal ini memberi kesempatan bagi pemilik gagasan/konsep untuk
meluruskannya jika ada hal-hal yang kurang tepat. Teknisi wajib memastikan
bahwa peralatan teknologi yang digunakan bekerja dengan baik. Dia harus
melakukan cek terakhir sebelum forum dimulai dan secara teratur mengontrol
jalannya peralatan teknologi yang digunakan. Apabila terjadi sesuatu pada
teknologi, dia harus secara cepat bertindak menyelamatkan jalannya kegiatan.

10
3.3 Pengertian Estetika
Kata estetika berasal dari kata Aesthesis yang artinya perasaan atau
sensitifitas, karena memang pada awalnya pengertian itu berhubungan dengan
lidah dan perasaan. Dalam pengertian teknis, Estetika adalah ilmu keindahan atau
ilmu yang mempelajari keindahan, kecantikan secara umum. Pengertian ini
berdasarkan kepada, bila kita memandang sesuatu secara umum, maka obyek itu
dapat memberikan rasa senang, puas dan sebagainya yang sejalur dengan kata
tersebut, maka dapat dikatakan obyek yang dipandang itu mengandung keindahan.
Estetika secara sederhana adalah ilmu yang membahas keindahan bagaimana ia
bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan lebih
lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai
sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa.
Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni.
3.4 Estetika Berbahasa Indonesia dalam Forum Ilmiah
Meskipun awalnya sesuatu yang indah dinilai dari aspek teknis dalam
membentuk suatu karya, namun perubahan pola pikir dalam masyarakat akan
turut mempengaruhi penilaian terhadap keindahan. Misalnya pada masa
romantisme di Perancis, keindahan berarti kemampuan menyajikan sebuah
keagungan. Pada masa realisme, keindahan berarti kemampuan menyajikan
sesuatu dalam keadaan apa adanya.
Dalam suatu forum ilmiah, kegiatan yang sangat ditonjolkan adalah
kemampuan berkomunikasi. Keberhasilan suatu forum ilmiah adalah, jika pelaku
ilmiah dapat berkomunikasi secara baik dan benar, sehingga informasi ilmiah juga
dapat tersampaikan secara optimal pula. Kemampuan berkomunikasi yang baik
bisa menjadi keindahan tersendiri dalam jalannya suatu forum ilmiah. Berikut
adalah contoh teknik komunikasi yang baik dalam kehidupan sehari-hari :
 Menggunakan kata dan kalimat yang baik menyesuaikan dengan lingkungan
 Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh lawan bicara
 Menatap mata lawan bicara dengan lembut
 Memberikan ekspresi wajah yang ramah dan murah senyum
 Menggunakan gerakan tubuh / gesture yang sopan dan wajar
 Bertingkah laku yang baik dan ramah terhadap lawan bicara

11
 Memakai pakaian yang rapi, menutup aurat dan sesuai sikon
 Tidak mudah terpancing emosi lawan bicara
 Menerima segala perbedaan pendapat atau perselisihan yang terjadi
 Mampu menempatkan diri dan menyesuaikan gaya komunikasi sesuai
dengan karakteristik lawan bicara.
 Menggunakan volume, nada, intonasi suara serta kecepatan bicara yang
baik.
 Menggunakan komunikasi non verbal yang baik sesuai budaya yang berlaku
seperti berjabat tangan, merunduk, hormat atau semacamnya.
Dalam konteks bahasa Indonesia, contoh nilai keindahan dapat dicontohkan
dengan karya puisi. Puisi menggunakan kata-kata yang indah, pembawaannya
lembut dan berirama. Begitu halnya dalam berforum ilmiah, akan terlihat lebih
indah jika pelaku dalam forum tersebut, baik moderator, audience maupun penyaji
menyajikan karya ilmiah nya dengan komunikasi yang baik. Diantaranya
adalah, pemilihan kata-kata yang formal dan santun, penyusunan kalimat yang
baik dan teratur, juga penyajian kata-kata yang lembut namun tetap tegas dan
jelas. Penambahan senyuman dalam suatu forum ilmiah seperti halnya suatu aksen
yang dapat memperindah jalannya diskusi dalam forum ilmiah tersebut.

12
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa suatu forum ilmiah merupakan pertemuan
dilakukan oleh mahasiswa ataupun pelaku-pelaku ilmiah lainnya, yang berfungsi
sebagai sarana penyebaran informasi ilmiah. Dalam forum ilmiah, presentasi
ilmiah merupakan suatu kegiatan yang pasti dilakukan. Sebab mahasiswa
merupakan intelektual yang berkewajiban menyebarkan ilmu yang
dimilikinya, kemahiran untuk melakukan presentasi ilmiah merupakan suatu
kebutuhan. Oleh karena itu, untuk penyempurnaan kegiatan di forum ilmiah,
diperlukan aturan-aturan yang harus dipenuhi. Adapun etika yang harus dijaga
oleh peserta antara lain adalah sebagai berikut. Pertama, setiap peserta harus jujur
pada diri sendiri. Artinya, dia akan bertanya jika memang tidak tahu, akan
mencari klasifikasi apabila masih bingung atau belum yakin, akan mengecek
apakah pemahamannya sudah benar ataukah belum, dan sebagainya. Selain itu,
setiap peserta wajib menghargai pendapat atau gagasan orang lain dalam hal ini
mensyaratkan bahwa dia wajib menyimak apabila ada orang yang berbicara atau
bertanya. Misalnya, ketika orang lain telah mengusulkan gagasan, dia tidak akan
berbicara seolah-olah dialah pengusul pertama gagasan tersebut. Dalam suatu
forum ilmiah, kegiatan yang sangat ditonjolkan adalah kemampuan
berkomunikasi.
Keberhasilan suatu forum ilmiah adalah, jika pelaku ilmiah dapat
berkomunikasi secara baik dan benar, sehingga informasi ilmiah juga dapat
tersampaikan secara optimal pula. Kemampuan berkomunikasi yang baik bisa
menjadi keindahan tersendiri dalam jalannya suatu forum ilmiah. Dalam konteks
bahasa Indonesia, contoh nilai keindahan dapat dicontohkan dengan karya puisi.
Puisi menggunakan kata-kata yang indah, pembawaannya lembut dan berirama.
Begitu halnya dalam berforum ilmiah, akan terlihat lebih indah jika pelaku dalam
forum tersebut, baik moderator, audience maupun penyaji menyajikan karya
ilmiahnya dengan komunikasi yang baik.

13
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, 2012. http://www.scribd.com/doc/53552426/BAB-I. Diakses pada
tanggal 8 Maret 2012.
Anonymous, 2012. http://www.scribd.com/edwienk/d/54506807-Forum-Ilmiah
Diakses pada tanggal 8 Maret 2012.

14

Anda mungkin juga menyukai