Anda di halaman 1dari 2

Fungsi diskusi

1. Untuk menyelesaikan masalah


2. Untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang luas
3. Untuk bertukar pikiran, pendapat dan gagasan
4. Untuk menambah hubungan sosial dengan orang lain dan masyarakat
5. Untuk menumbuhkan rasa peduli terhadap organisasi dan kelompok tertentu
6. Sebagai wadah pertemuan dalam perbaikan dalam menyelesaikan masalah

Jenis-jenis diskusi

 Kongres merupakan suatu pertemuan organisasi, baik organisasi politik, masyarakat, sosial profesi dan lain
sebagainya. Kongres biasanya dilakukan untuk menentukan hasil kesepakatan bersama dari setiap
kelompok organisasi yang ada.

 Seminar merupakan suatu bentuk pertemuan secara akademis yang biasanya dilakukan oleh para
cendikiawan atau guru besar dalam membahas topik tertentu. Seminar dilakukan atas pertemuan khusus
yang proses diskusi dilakukan secara langsung dan sesuai dengan teknis yang sudah ditentukan.

 Diskusi panel merupakan bentuk forum untuk bertukar pikiran. Diskusi panel biasanya dilakukan oleh para
kelompok tertentu yang pesertanya sudah tahu tentang masalah-masalah yang akan dibahas.

 Muktamar merupakan bentuk dari musyawarah yang dilakukan oleh para pemimpin organisasi.
Musyawarah ini laksanakan pda waktu-waktu tertentu, dimana waktu diskusi sudah berjalan dari tahun
ketahuan. Pelaksanaan muktamar lebih identik dengan pertemuan antara pemimpin organisasi dari tingkat
pusat, daerah dan pimpinan cabang.

 Simposium merupakan bagian dari diskusi yang berkaitan dengan pidato pendek yang biasanya dilakukan
di depan para peserta atau pengunjung. 

 Lokakarya merupakan bentuk diskusi yang biasanya dilakukan oleh para ahli dalam bidang tertentu.
Lokakarya biasanya membahas tentang masalah-masalah baru terkait dengan penelitian yang mereka
lakukan sebelumnya. 

Struktur diskusi

Pada dasarnya diskusi memiliki beberapa struktur diantaranya adalah sebagai berikut:

Bagian isu
Pada bagian isu disebut juga dengan bagaian masalah. Bagian ini seorang penulis mencoba memberi gambaran
tentang isu yang akan dibahas dalam diskusi. Masalah-masalah yang memang menurutnya penting untuk di
carikan solusi terbaik dalam menentukan keputusan.
Bagian argumen atau pendapat
Argumen atau pendapat dalam teks diskusi mencakup jenis yaitu argumen yang bersifat mendukung dan
menentang. 

 Argumen yang mendukung berisi tentang uraian lebih lanjut berkaitan dengan isu yang sedang dibahas.
Pada bagian ini, penulis mencoba memaparkan argumen yang mendukung dari dari masalah yang sedang
bahas. Tentu argumen yang mendukung harus memuat beberapa bukti, fakta dan data yang cukup akurat
sebagai referensi pendukung mengenai masalah yang sedang dibahas.
 Argumen yang menentang berisi tentang pendapat yang bersifat menentang dari ketentuan diskusi.
Pendapat yang menentang tentu bertolak belakang dengan pendapatnya sendiri yang menurutnya tidak
sesuai dengan apa yang dia pikirkan. Argumen yang menentang juga harus dibuat berdasarkan dengan
fakta dan data yang akurat sebagai bukti atau alasan yang jelas mengenai masalah yang sedang dibahas.

Bagian simpulan atau saran


Pada bagian ini berisi tentang saran dari penulis mengenai hasil yang sudah disepakati bersama masing-masing
peserta diskusi. Saran atau kesimpulan dapat memberikan gambaran tindak lanjut dari pembahasan berikutnya.
Hasilnya adalah keputusan yang dapat memberi manfaat dari proses diskusi terkait masalah yang sedang dibahas.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam diskusi adalah

1. Diskusi dilakukan dengan ketentuan dan aturan tertentu sebagai bentuk yang formal
2. Penggunaan kata dalam penyampaikan pendapat harus jelas
3. Bersikap sopan dan santun dalam berucap
4. Saling menghormati dan menghargai setiap perbedaan pendapat
5. Menjadikan suasana diskusi yang efektif dan kondusif

Kaidah kebahasaan teks diskusi Kaidah kebahasaan dalam teks diskusi adalah sebagai berikut: Menggunakan
istilah umum agar dapat dimengerti semua peserta diskusi. Menggunakan kata
modalitas. Berisi klasifikasi pernyataan pro kontra atas kemungkinan atau keharusan. Contohnya: harus, wajib,
akan, ingin, mungkin, bila, atau apabila. Menggunakan kata kerja aksi. Contohnya: menyebabkan, mengakibatkan,
menjadikan, atau membuat. Menggunakan
konjungsi perlawanan. Berisi kata-kata yang menunjukkan suatu perbandingan atau hal yang kontras. Contohnya:
tetapi, tapi, namun, akan tetapi, sebaliknya, di pihak lain, atau di sisi lain.
Menggunakan kohesi leksikal, yaitu perpaduan antara kata atau istilah yang dipakai dengan isu yang dibahas.
Menggunakan kohesi gramatikal, yaitu perpaduan dengan kaidah tata bahasa.

Anda mungkin juga menyukai