Anda di halaman 1dari 6

LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Nama Mahasiswa : Rika Astuti, S.Pd.


Nomor UKG : 201502870317
NUPTK : 3459767669130333
Tempat Tugas : SMK Negeri 1 Batusangkar
Kelas/ Semester : XII/ 2

Masalah
No terpilih yang Akar Penyebab Analisis alternatif
Eksplorasi alternatif solusi
. akan masalah solusi
diselesaikan
1 Rendahnya Model Berdasarkan kajian literatur pada Analisis alternatif solusi
kemampuan pembelajaran artikel dan wawancara serta diskusi terhadap rendahnya
siswa dalam yang digunakan dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa kelas
menganalis tidak tepat eksplorasi alternatif solusi yang XII dalam menganalisis
struktur dan ciri menyebabkan dapat digunakan terkait masalah struktur dan ciri
kebahasaan teks rendahnya rendahnya kemampuan siswa dalam kebahasaan teks iklan
iklan, dalam kemampuan siswa menganalis struktur dan ciri dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran di dalam kebahasaan teks iklan adalah model PBL dan media
kelas XII KD menganalisis sebagai berikut: berbasis teknologi tepat
3.45 struktur dan digunakan.
kebahasaaan teks Kajian literatur:
iklan. Kelebihan model PBL
Pengertian Model Pembelajaran dan media berbasis
menurut Joyce & Weil (dalam teknologi
Rusman, 2012: 133), model a. Guru dapat
pembelajaran adalah suatu rencana mengetahui kondisi
atau pola yang dapat digunakan kemampuan awal
untuk membentuk kurikulum siswa.
(rencana pembelajaran jangka b. Siswa lebih
panjang), merancang bahan-bahan memahami konsep
pembelajaran, dan membimbing yang diajarkan sebab
pembelajaran di kelas atau yang mereka sendiri yang
lain. menemukan konsep
tersebut.
https://journal.ikipsiliwangi.ac c. Melibatkan secara
.id/index.php/parole/article/do aktif memecahkan
wnload/1985/pdf masalah dan
menuntut
Menurut Duch (1995) dalam Aris keterampilan
Shoimin berpikir siswa yang
(2014:130) mengemukakan bahwa lebih tinggi.
pengertian dari model Problem d. Hasil eksplorasi
Based Learning adalah: dapat digunakan
Problem Based Learning (PBL) sebagai dasar untuk
atau pembelajaran berbasis masalah memberikan
adalah model pengajaran yang tindakan atau
bercirikan adanya permasalahan perlakuan yang tepat
nyata sebagai konteks untuk para sesuai kebutuhan
peserta didik belajar berfikir kritis siswa.
dan keterampilan memecahkan
masalah serta memperoleh Kelemahan
pengetahuan. a. Memerlukan waktu
Sedangkan menurut Kamdi yang cukup Panjang
(2007:77) berpendapat bahwa: dalam proses
Model Problem Based Learning pemecahan masalah.
diartikan sebagai sebuah model b. Sulitnya mencari
pembelajaran yang didalamnya permasalahan yang
melibatkan siswa untuk berusaha relevan, sering
memecahkan masalah dengan terjadi miskonsepsi
melalui beberapa tahap metode
ilmiah sehingga siswa diharapkan Kelebihan model
mampu mempelajari pengetahuan pembelajaran think pair
yang berkaitan dengan masalah share adalah:
tersebut dan sekaligus siswa
diharapkan akan memilki 1. siswa berperan aktif
keterampilan dalam memecahkan dalam proses
masalah. pembelajaran
2. melatih siswa untuk
https://www.silabus.web.id/proble bertanggung jawab
m-based-learning/ dalam
menyelesaikan
Think Pair and Share merupakan tugas
salah satu pembelajaran kooperatif 3. interaksi siswa
yang dikembangkan oleh Frank mudah terjadi dan
Ryman, dkk dari universitas saling aktif
maryland pada tahun 1985 sebagai 4. lebih cepat
salah satu struktur kegiatan membentuk
cooperatif learning. Think pare and kelompoknya
share memberikan waktu kepada karena berpasangan
siswa untuk berpikir dan merespon 5. timbul rasa percaya
serta saling membantu satu sama diri kepada siswa
lain. Think pair and share memberi 6. melatih siswa untuk
siswa kesempatan untuk bekerja berbicara di depan
sendiri serta bekerjasama dengan umum
orang lain. Keunggulan lain dari
model ini ialah optimalisasi Kekurangan model
partisipasi siswa. pembelajaran think pair
share adalah:
Langkah-langkah dalam model
pembelajaran think pair share 1. banyak kelompok
adalah: yang perlu diawasi
guru
1. Guru menjelaskan tujuan 2. ide yang dihasilkan
pembelajaran yang akan dicapai siswa lebih sedikit
2. Guru memberikan appersepsi karena hanya
mengenai materi yang berpasangan
disampaikan 3. bergantungnya siswa
3. Guru menyampaikan isi materi pada pasangannya
(media Power Point) 4. kalau ada perselisihan
4. Guru memberikan pertanyaan yang tidak mau
kepada siswa kemudian siswa mengalah tidak ada
diberikan waktu untuk berpikir. penengahnya
5. Siswa berpikir untuk
memperoleh jawaban (waktu
kurang lebih 3 menit)
6. Siswa diminta untuk
berpasangan dengan temannya
7. Siswa berdiskusi dengan
pasangannya untuk
memecahkan pertanyaan guru.
8. Siswa menyampaikan hasil
diskusinya di depan kelas
9. Guru memberikan
kesimpulan dan meluruskan
jawaban siswa dan menambah
jawaban siswa.

Sugara, R. (2017). Pembelajaran


Menelaah Pola Penyajian Dan
Kebahasaanteks Iklan, Slogan Atau
Poster Dengan Mengunakan
Metode Tink Pair And Share Di
Kelas Viii Smp Muhammadiyah 8
Bandung Tahun Pelajaran
2017/2018 (Doctoral dissertation,
FKIP UNPAS).

https://fatkhan.web.id/langkah-
langkah-model-pembelajaran-think-
pair-share/

Hasil Wawancara:
Hasil Wawancara dengan teman
sejawat, Asnaweni, S.Pd., bahwa
eksplorasi alternatif Solusi dari
permasalahan tersebut adalah :
1. Menggunakan model
pembelajaran Problem Based
Learning. Yaitu dengan
menggunakan metode gambar
berseri.
2. Media yang digunakan tidak
hanya buku paket tetapi juga
bisa menambahkan media
visual seperti potongan-
potongan iklan yang diambil
dari media cetak

2. Kurangnya Media Berdasarkan kajian literatur pada Analisis alternatif solusi


keterampilan pembelajaran artikel dan wawancara serta diskusi terhadap rendahnya
siswa kelas XII yang digunakan dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa kelas
dalam menulis tidak tepat eksplorasi alternatif solusi yang XII dalam menulis teks
teks iklan sesuai menyebabkan dapat digunakan terkait masalah iklan dengan
bidang rendahnya kurangnya keterampilan siswa kelas memerhatikan struktur
pekerjaan kemampuan siswa XII dalam menulis teks iklan adalah dan ciri kebahasaan dapat
dengan dalam sebagai berikut: disimpulkan bahwa model
memerhatikan menganalisis PjBL dan media berbasis
struktur dan ciri struktur dan Kajian literatur: teknologi tepat digunakan
kebahasaan, kebahasaaan teks (aplikasi canva).
pada iklan. Pembelajaran Berbasis Proyek atau
pembelajaran Project Based Learning (PJBL) Kelebihan model PjBL
KD 4.45 adalah model pembelajaran yang dan media berbasis
menggunakan proyek/kegiatan teknologi
sebagai media. Peserta didik
melakukan eksplorasi, penilaian, 1. Meningkatkan
inter pretasi, sisntesis, dan
motivasi belajar
informasi untuk menghasilkan peserta didik untuk
berbagai bentuk hasil belajar. belajar, mendorong
(Daryanto, 2014: 23). kemampuan mereka
Menurut Wahyuni (2019) dalam untuk melakukan
Sutrisna, Sujana, dan Ganing pekerjaan penting,
(2019:86), menyatakan project dan mereka perlu
based learning adalah model untuk dihargai.
pembelajaran yang memberikan 2. Meningkatkan
kesempatan kepada pendidik untuk kemampuan
mengelola pembelajaran di kelas pemecahan masalah.
dengan melibatkan kerja proyek. 3. Membuat peserta
Adapun menurut Devi (2019) didik menjadi lebih
dalam Sutrisna, Sujana, dan Ganing aktif dan berhasil
(2019:86), langkah-langkah model memecahkan
Project Based Learning meliputi: problem-problem
(1) pertanyaan mendasar yaitu kompleks.
pemberian rangsangan
4. Meningkatkan daya
pembelajaran berupa pertanyaan kolaborasi.
kepada siswa sehingga siswa timbul
5. Mendorong peserta
rasa ingin tahu untuk melakukan didik untuk
penyelidikan; (2) mendesain
mengembangkan dan
perencanaan proyek yaitu
mempraktikkan
pemberian kesempatan kepada keterampilan
siswa untuk mengidentifikasi
komunikasi.
masalah dan dirumaskan dalam 6. Memberikan
bentuk hipotesis dan rencana kerja pengalaman kepada
berproyek; (3) menyusun jadwal peserta didik
yaitu menentukan waktu kerja pembelajaran dan
proyek; (4) memonitor siswa yaitu praktik dalam
tindakan pemantauan untuk
mengorganisasi
mengurangi risiko kesalahan
proyek, dan membuat
berproyek; (5)menguji hasil yaitu alokasi waktu dan
pembuktian benar atau tidaknya sumber-sumber lain
hipotesis yang ditetapkan; (6) seperti perlengkapan
menarik kesimpulan
untuk menyelesaikan
(generalization) yaitu proses
tugas.
penarikan kesimpulan dari hal yang
7. Menyediakan
dilakukan. pengalaman belajar
Daryanto. (2014). Pendekatan yang melibatkan
Pembelajaran Saintifik Kurikulum peserta didik secara
2013. Yogyakarta: Penerbit Gava kompleks dan
Media. dirancang untuk
berkembang sesuai
file:///C:/Users/Comp- dengan dunia nyata.
11/Downloads/rahayu93,+84- 8. Membuat suasana
93.pdf belajar menjadi
menyenangkan,
Menurut Nova Marwadi (2022), sehingga peserta didik
dalam penelitinnya bahwa maupun pendidik
Pembelajaran menyusun teks iklan menikmati proses
dalam penelitian ini menggunakan pembelajaran.
metode pembelajaran langsung
(direct intruction) melalui empat
tahap, yaitu tahap orientasi, tahap
pembelajaran teks iklan dan Kelemahan:
pengenalan aplikasi Canva, dan
tahap asesmen. Tahap orientasi 1. Pembelajaran berbasis
adalah tahap pengenalan diri proyek memerlukan
peneliti kepada siswa dan banyak waktu yang
penyampaian tujuan pembelajaran harus disediakan
yang juga menjadi bagian dari untuk menyelesaikan
tujuan penelitian. Tahap permasalahan yang
pembelajaran teks iklan sekaligus kompleks
dengan pengenalan aplikasi Canva 2. Pesrta didik kesulitan
dilakukan dengan metode untuk menentukan
pembelajaran langsung (direct tema
intruction). Pada tahap ini, guru 3. Membutuhkan sarana
menjelaskan setiap struktur teks smartphone/laptop
iklan dan unsur kebahasaannya untuk mengakses
dengan menunjukkan langsung aplikasi
pada sebuah contoh teks iklan yang 4. Siswa belum
telah disusun dengan aplikasi memahami cara
Canva. Selain menjelaskan teks memanfaatkan
iklan, guru juga sekaligus aplikasi Canva
menjelaskan setiap fitur yang
terdapat pada aplikasi Canva serta
cara penggunaannya. Tahap
asesmen adalah tahap penilaian
dengan meminta siswa menyusun
sebuah teks iklan. Hasil siswa
dalam menyusun teks iklan pada
tahap ini menjadi sumber data dari
instrumen tes produk.

Mawardi, N., & Sodiq, S. (2022).


Pemanfaatan Aplikasi Canva pada
Pembelajaran Menyusun Teks Iklan
Kelas XII DKV 2 SMKN 13
Surabaya. BAPALA, 9 (8), 198-207.

file:///E:/PPG%20DALJAB/artikel
%20iklan.pdf

Hasil Wawancara:
Berdasarkan hasil wawancara
bersama guru bahasa Indonesia
Putri Nelvia, S.Pd., masalah yang
ditemui di SMK Negeri 1
Batusangkar pada saat
pembelajaran mata pelajaran
Bahasa Indonesia pada
pembelajaran menulis teks iklan,
masih ada peserta didik yang
kurang paham terhadap materi teks
iklan. Hal ini disebabkan karena
media pembelajaran yang belum
maksimal dan motivasi belajar
siswa yang rendah. Dari persoalan
diatas maka model pembelajaran
PJBL ini bisa diimplementasikan
pada proses pembelajaran menulis
teks iklan guna mengatasi masalah
yang ditemukan. Dengan model
pembelajaran PJBL, peserta didik
bisa berpikir agar menyusun sebuah
proyek ataupun karya dalam
pembelajaran serta terlibat secara
langsung pada proses pembelajaran
berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai