Anda di halaman 1dari 3

Generasi Muda Berakhlak Mulia

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

yang saya hormati,dewan juri serta hadirin wal hadirot rohimakumullah

Marilah kita haturkan puji syukur kehadiran ALLAH SWT yang mana telah memberikan nikmat
iman, ihsan dan islam sehingga kita semua dapat berkumpul dengan keadaan sehat wal afiat
tanpa adanya suatu halangan apapun. Solawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada
jujungan kita nabi Muhammad SAW, Beliaulah satu-satunya nabi yang mau dan mampu
membawa umatnya dari jaman jahiliyah ke jaman terang benderang serta yang kita nanti-
nantikan syafaatnya kelak di yaumil qiyamah, Amin Allahuma Amin.

Saya disini akan menyampaikan ceramah yang berjudul Generasi Muda yang Berakhlak Mulia,
untuk menghemat waktu langsung saja kita masuk ke topik pembahasan kita yaitu, Generasi
Muda Yang Berakhlak Mulia.

Dengan Menjadi Insan yang Kreatif, Inofatif, Prestatif dan Solehah”

Pada hakikatnya, kita sebagai generasi muda dituntut untuk kreatif, Inovatif, Prestatif dan
Soleh. Karena banyak hal yang harus kita hadapi, yang harus kita jalani di bumi ini, tentunya
kita tidak akan bisa selalu menggantungkan diri kepada siapapun. Untuk itu kita harus kreatif,
inovatif, prestatif dan soleha.

Hadirin wal hadirot Rahimakumullah

Apakah kreatif itu? kreatif adalah memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk
menciptakan. Ada juga yang mengatakan bahwa kreativitas adalah dinamika yang membawa
perubahan yang berarti, entah dalam dunia kebendaan, dunia ide, dunia seni, atau struktur
sosial. Kreatifitas sangat dituntut sekali, karena tanpa kreatifitas hidup ini akan terasa bosan.
Oleh karena itu kita harus kreatif dalam melakukan hal apapun.
Artinya: Kamu Lebih Mengerti dengan urusan duniamu, berarti bahwasanya setiap manusia
memiliki kreativitas sendiri-sendiri.

Dan apakah yang dimaksud dengan Inovatif itu?

inovatif adalah yang bersifat memperkenalkan sesuatu yg baru; dalam kata lain penemuan
atau penciptaan alat atau proses baru, baik dalam konteks teknik atau dalam konteks cara
berfikir.

Artinya: Barang siapa menciptakan kebiasaan yang baik dalam islam maka atasnya pahalanya.

Hadirin Wal Hadiroh Rohimakumullah

Kita tentunya menginginkan sosok jiwa yang kreatif, inovatif dan prestatif. Lantas, bagaimana
menjadi generasi prestatif? Yang Pertama, motivasi dan orientasi yang suci. Ya, semua yang
kita lakukan harus mengarah ke satu tujuan yaitu ridho Allah Swt. tidak ada niat lain atau
mencari muka di depan manusia. Kita harus terus bekerja walau tidak ada yang memuji
pekerjaan yang kita lakukan. Kedua, kerja keras. tidak ada kesuksesan tanpa perjuangan yang
berat. Semuanya harus dibayar dengan harga mahal, yaitu pengorbanan. Prestasi tinggi lahir
dari perjuangan yang tak mengenal putus asa, Mustahil menginginkan sesuatu tanpa usaha
yang maksimal.

Hadirin Wal Hadiroh Rohimakumullah

Rasulullah dan para sahabat adalah teladan dalam hidup kita, mereka adalah sejarah tentang
keuletan tiada tara, dengan itu mereka mengemban risalah dan mencapai puncak kesuksesan.
Entah berapa liter darah yang mereka persembahkan dalam perjuangan. entah berapa liter
keringat yang mereka peras di medan juang. Kancah perjuangan bagi mereka nyaris tiada
henti. Begitu juga denga para tabi'in, lihatlah Imam Syafi'i, pemilik kitab Riyadusholihin yang
hanya berumur empat puluh lima tahun, namun mampu menebar karya yang menggunung.
Apa kunci kesuksesanya? ternyata jawabannnya adalah kerja keras.

Imam Ibnu Jarir At Thabari, pemilik kitab tafsir yang mashur, selama empat puluh tahun ia
bercengkrama dengan tinta dan buku. Setiap hari ia menulis sebanyak empat puluh lembar.
Bila ditoatal, karya tulisnya mencapai angkay lima ratus delapan puluh lembar. Sungguh angka
yang tidak pernah mampu dicatat oleh penulis manapun sepanjang sejarah dunia terkembang.
Mari menghitung diri, aina nahnu min haulaa`? Baru berapa nilai kesungguhan kita bila
dibandingkan dengan kerja mereka. Lalu sudah pantaskah kita berharap prestasi setinggi yang
mereka torehkan, sementara santai masih menjadi hiasan hari-hari kita?

Generasi prestatif adalah mereka yang tidak hanya mengandalkan kerja keras belaka,tapi ada
faktor x di balik semua itu. Doa tanpa usaha sama saja bohong tapi kalo usaha tanpa doa sama
dengan sombong. Maka dua hal ini harus sejalan seiring.

Jadi, mulai sekarang pada hari ini dan detik ini marilah kita berfikir, marilah kita bersama-sama
berjuang untuk menjadi insan yang kreatif, inovatif, prestatif dan solehah.

Demikian ceramah saya kali ini, mudah-mudahan bisa bermanfaat khususnya bagi saya,
umumnya untuk kita semua dan semoga kemudahan ada bersama kita untuk menjadi generasi
muda yang kreatif, inovatif, prestatif dan solehah.

Anda mungkin juga menyukai