Nama : ………………………………………..
Kelas : ………………………………………..
Jurusan/Prodi
Website: ………………………………………..
: http://www.pmiikutim.or.id/
Alamat :Instagram:
………………………………………..
@pmiikutim
Assalamualaikum Wr.wb
Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan kita nikmat yang begitu besar, nikmat yang
tidak bisa dihitung dengan hal apapun. Shalawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada nabi agung
sang suri tauladan yang telah membawa kita dari jaman jahiliyah menuju jaman terang benderang
sampai saat ini yaitu nabi Muhammad SAW.
Ketika menjadi seorang mahasiswa tentu mempunyai tanggung jawab sosial dan peran sebagai
Agent of Change, Social of Control, dan Iron Stock. Peran mahasiswa tersebut tidak akan sesuai dengan
fakta di lapangan jika mahasiswa ini masih terbelenggu pada zona nyamannya. Tentunya untuk keluar
dari titik nyaman tersebut di butuhkan sebuah wadah. Karna itulah PMII hadir sebagai wadah
pergerakan dan wadah intelektual untuk Mahasiswa. Karna setiap perubahan tentunya dari pergerakan.
Bagi mahasiswa yang baru bergabung di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) silahkan
menggali potensi yang ada dalam diri sahabat sahabat semua karna di PMII semua ada tergantung dari
sahabat bagaimana cara mengolah dan mengembangkan potensi. Tetap semangat dalam proses
meskipun di masa Pandemi Covid - 19 jangan jadikan halangan untuk terus bersemangat kita dalam
berproses.
Harapan saya kepada sahabat sahabat mampu memberikan warna kepada PMII di Kutai Timur
dengan ide ide membangun bangsa dan Agama yang berideologi Pancasila berasaskan Ahlussunnah
wal Jamaah.
RYAN HIDAYAT
KETUA SC
ii
SAMBUTAN KETUA RAYON BERIUN EKONOMI SYARIAH
MASA PENERIMAAN ANGGOTA BARU (MAPABA) XXII
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA (PMII)
CABANG KUTAI TIMUR
Assalamualaikum Wr.Wb
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulilah, Alhamdulilahirabbil Alamin Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT .
Berkat Rahmat dan Hidayahnya kita masih di berikan berupa umur yang panjang dan kesehatan di
Tengah pandemi ini . Dan semoga Pandemi Covid ini segera berakhir . Sehingga kita terus dapat
melangkah untuk melakukan gerakan-Gerakan perubahan .
Sholawat serta salam Tak lupa tak lupa kita hanturkan kepada Baginda Nabi Allah
Muhammad SAW. Serta Keluarga Beliau dan para Sahabat-Nya. Yang mana mengajarkan kita untuk
menjadi insan yang berakhlak mulia sesuai dengan ajaran Islam.
Selamat datang dan selamat bergabung di keluarga besar Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia (PMII)Cabang Kutai Timur , Tidak Lupa Kita mengikuti Protokol kesehatan dan Jaga Jarak
yang telah di Himbaukan oleh pemerintah Terimakasih . PMII adalah Sebuah Wadah kita berproses
untuk menjadi Insan Perubahan yang sesungguhnya. dengan beridiologi ASWAJA tentunya kita akan
dihadapkan dengan prinsip yang benar benar dapat membawa islam sebagai Rahmatan Lil Alamin
yaitu Tawassuth, tasamuh,tawazun,dan ta'adul. Untuk sahabat semua. Tetap semangat . Karna ini
awalan kalian untuk Berproses. Jangan pernah Ragu untuk Berproses di PMII . Karna usaha tidak
akan mengkhianati hasil . Walaupun Sekarang mungkin kita masih menghadapi Pandemi ini . Tetap
sabar . Insyaa Allah akan Segera selesai dan cepat berlalu Aamiin Ya Rabbal Alamin .
Salam Pergerakan
Hidup Mahasiswa
Sekali Bendera Berkibar , hentikan ratapan dan tangisan .mundur satu langkah adalah suatu bentuk
penghianatan.
iii
SAMBUTAN KETUA RAYON SULTAN ALFATIH
MASA PENERIMAAN ANGGOTA BARU (MAPABA) XXII
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA (PMII)
CABANG KUTAI TIMUR
Assalamualaikum wr. wb
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yg mana telah memberikan kita hikmah serta
karunia-Nya sehingga kita bisa berkumpul di tempat yg berbahagia ini walaupun dalam situasi pandemi
yg sedang menimpah negeri kita ini.
Shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita Baginda Muhammad SAW yg mana
telah mengajarkan kita untuk menjadi insan yg berakhlak mulia
Selamat datang saya ucapkan untuk sahabat-sahabat, selamat bergabung dirumah pergerakan
PMII adalah wadah untuk sahabat-sahabat berproses untuk menjadi insan perubahan yang
sesungguhnya sekali lagi saya ucapakan selamat bergabung tetap semangat jangan pernah ragu untuk
berproses di PMII.
Salam Pergerakan
Hidup Mahasiswa
Hidup PMII
Sekali Bendera Berkibar , hentikan ratapan dan tangisan .mundur satu langkah adalah suatu bentuk
penghianatan.
ANAM HERMANSYAH
KETUA RAYON SULTAN AL FATIH
iv
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................................................
SAMBUTAN KETUA STEERING COMMITE .......................................................................... ii
SAMBUTAN KETUA RAYON BERIUN EKIS ........................................................................... iii
SAMBUTAN KETUA RAYON SULTAN AL FATIH................................................................. iv
DAFTAR ISI..................................................................................................................................... v
LAGU-LAGU ................................................................................................................................... vi
BAB I AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH (ASWAJA) ............................................................. 1
BAB II KE-PMII-AN....................................................................................................................... 5
BAB III SEJARAH PMII LOKAL ................................................................................................ 11
BAB IV STUDY GENDER DAN KELEMBAGAAN KOPRI .................................................... 14
BAB V NILAI DASAR PERGERAKAN (NDP) ........................................................................... 21
BAB VI GEONOLOGI GERAKAN FAHAM ISLAM INDONESIA......................................... 27
BAB VII KE-INDONESIA-AN (SEJARAH PERJUANGAN BANGSA.................................... 30
BAB VIII ANALIS SOSIAL I ........................................................................................................ 36
BAB IX PUBLIC SPEAKING DAN LEADERSHIP ................................................................... 39
RUNDOWN ACARA....................................................................................................................... 45
STRUKTURAL PANITIA .............................................................................................................. 48
v
LAGU-LAGU
vi
Berjuanglah PMII Darah Juang
#
Berjuanglah PMII berjuang.. Disini negeri kami
Marilah kita bina persatuan..> 2X Tempat padi terhampar
Samuderanya kaya raya
Hancur leburkanlah angkara murka Tanah kami subur Tuhan
Perkokohlah barisan kita
Siap..!! Dinegeri permai ini
Berjuta rakyat bersimbah luka
Reff Anak kurus tak sekolah
Sinar api Islam kini menyala…!! Pemuda desa tak kerja
Tekat bulat jihad kita membara.. !!> 2X
# mereka dirampas haknya
Berjuanglah PMII berjuang Tergusur dan lapar
Menegakkan Kalimat Tuhan. (2X– pada ulangan Bunda relakan darah juang kami
kedua) Tuk membebaskan rakyat
(kembali ke # <dibaca 2x>) Kembali ke #
(padamu kami berjanji)
Indonesia Negriku
Engkau Panji Martabatku
Siapa Datang Mengancammu
Kan Binasa di bawah durimu
vii
Abjad PMII Sahabat Baru
Yayayayayayayaya . .zazazazazazazaza
Nananananana..nananana
Lagu ini kami cipta
Untuk sahabat tercinta
Hilangkan gundah gulana
Tangan terkepal maju kemuka
Wallahul muafieq illa aqwamittoriq
Wassalamualaikum Wr. Wb
viii
PC PMII KUTAI TIMUR
BAB I
AHLUS SUNAH WAL JAMA’AH (ASWAJA)
Oleh: Annisa Safitri
A. PENGERTIAN ASWAJA
- Ahl berasal dari bahasa Arab yang artinya keluarga, komunitas, pengikut
- As-Sunnah memiliki arti at-thariqoh jalan dan perilaku yang benar dan keliru. Yang
kemudian Sunnah berarti segala sesuatu yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. berupa
ucapan, tindakan, maupun ketetapan.
- Jama’ah adalah orang-orang yang memelihara kebersamaan dan kolektifitas dalam
mencapai tujuan.
- Ahl/Ahli artinya orang yang mahir, menguasai, paham sekali dalam suatu ilmu.
- Dalam istilah fiqih, Sunah artinya perbuatan yang apabila dilakukan mendapat pahala
dan apabila tidak dikerjakan tidak berdosa.
- Jamaah atau jemaah artinya kumpulan atau rombongan orang beribadah, orang
banyak.
Jadi, Ahlus Sunnah wal Jama'ah, adalah mereka yang berpegang teguh pada sunnah Nabi
Muhammad Saw, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti jejak dan jalan mereka,
baik dalam hal akidah, perkataan maupun perbuatan, juga mereka yang istiqamah (konsisten)
dalam ber-ittiba' (mengikuti Sunnah Rasul) dan menjauhi perbuatan bid'ah.
Menjadi Ahlu Sunnah, mengikuti sunah Rasul merupakan kewajiban setiap Muslim seperti
pada Q.S Muhammad: 33
Kubu pertama menolak tahkim dan memisahkan diri dari pengikut Ali. Muawiyah,
Amr bin ‘Ash, dan semua yang terlibat dalam tahkim telah kafir karena telah meninggalkan
hukum Allah. Semboyan mereka adalah laa hukma illallah, tiada hukum selain hukum Allah.
Kubu pertama ini kemudian menjadi Khawarij.
Sedangkan kubu kedua mendukung penuh keputusan Ali, sebab Ali adalah
representasi dari Rasulullah saw, Ali adalah sahabat terdekat sekaligus menantu Rasulullah
1
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
saw. Keputusan Ali adalah keputusan Rasulullah saw. Kubu kedua ini kemudian menjadi
Syiah.
Di sinilah awal mula pertikaian antara Syiah dengan Khawarij. Khalifah Ali
kemudian dibunuh oleh Khawarij. Pembunuhnya adalah Abdurrahman bin Muljam, seorang
penganut fanatik Khawarij.
Kedudukan Ali sebagai khalifah digantikan oleh puteranya Al-Hasan. Namun Al-
Hasan hanya dua tahun menjabat sebagai khalifah. Ia mengundurkan diri dan menyerahkan
jabatan khalifah kepada Muawiyah karena menurut ijtihadnya mengundurkan diri adalah
pilihan terbaik untuk menyelesaikan perselisihan umat. Dalam sejarah, tahun pengunduran
diri Al-Hasan dinamakan“am al-jamaah” atau tahun persatuan. Naiknya Muawiyah menjadi
khalifah menimbulkan reaksi keras dari kelompok Syiah dan Khawarij. Mereka menolak
kepemimpinan Muawiyah dan menyatakan perang terhadap Bani Umayyah.
Chaos politik yang melanda umat Islam awal kemudian memunculkan kelompok lain
di luar Syiah dan Khawarij. Pada awal abad ketiga Hijriah muncul kelompok Murjiah, yang
berpendapat bahwa dalam persoalan tahkim tidak ada pihak yang berdosa. Dosa dan tidaknya
serta kafir dan tidaknya seseorang bukanlah diputuskan di dunia, melainkan di akhirat oleh
Allah SWT.
Setelah Murjiah, muncullah aliran Jabbariah (fatalisme) dan Qodariah (free act and
free will). Jabbariah berpendapat, manusia tidak punya andil sama sekali dalam melakukan
perbuatannya, Tuhanlah yang menentukan segala-galanya. Sedangkan Qodariah berpendapat
sebaliknya, bahwa manusia sendirilah yang menciptakan perbuatannya tanpa ada campur
tangan Tuhan terhadapnya.
Lahirnya aliran-aliran ekstrim setelah Syiah dan Khawarij bukan hanya disebabkan
oleh persoalan politik yang melanda umat Islam awal, akan tetapi juga dipengaruhi oleh
pemikiran-pemikiran dari luar Islam. Hal ini merupakan imbas dari semakin luasnya wilayah
kekuasaan Islam yang meliputi wilayah-wilayah bekas kekaisaran Persia dan Romawi yang
telah bersentuhan dengan rasionalisme Yunani dan filsafat.
Abu Hasan Al Asy’ari yang mulanya pengikut Mu’tazilah dan mengatakan keluar
untuk mendirikan aliran baru dengan semangat “maa anna alaihi wa ashabihi” Al Asy’ari
menyatakan netral, bukan menjadi bagian dari Jabariyah atau Qodariyah atau Mu’tazilah,
tetapi ia ingin membangun kembali semangat ajaran yang dipesan Nabi Muhammad untuk
mengikuti sunnah dan para sahabatnya.yang ia sebut sebagai Ahlussunah wal Jama’ah.
Kemudian Ulama besar seperti Abu Mansur Al Maturidi juga mempelopori aliran
bernama Al Maturidiyah yang juga dengan semangat “maa anna alaihi wa ashabihi”. Dua
tokoh ini bisa dikatakan sebagai bapak Ahlussunah wal Jama’ah dalam bidang tauhid atau
teologi. Sementara itu, ulama-ulama besar yang ijtihad fiqihnya mendasarkan pada
Ahlussunah kemudian kita kenal dengan imam empat madzab, yakni Imam Hanafi, Imam
Syafi’i, Imam Hambali, dan Imam Maliki.
2
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
C. MANHAJ AL-FIKR
Aswaja bukanlah sebuah madzhab, melainkan sebuah metode dan prinsip berfikir
dalam menghadapi persoalan-persoalan agama sekaligus urusan sosial kemasyarakatan, inilah
makna Aswaja sebagai Manhaj Al-Fikr (cara berpikir). Dalam praktek peribadatan atau fiqih,
Aswaja mengikuti salah satu dari empat madzhab (Imam Hanafi, Imam Syafi’i, Imam
Hambali, dan Imam Maliki), dalam bidang akidah mengikuti Imam al-Asy’ari dan Maturidi
dan dalam bertasawuf mengikuti imam Abu Qasim Al-Junandi dan imam Abu Khamid Al-
Ghazali. Sebagai Manhaj Al-Fikr, Aswaja berpegang pada empat prinsip yaitu :
1. Tasamuh (Toleransi)
Tasamuh yaitu suatu sikap menghargai dan tenggang rasa pada pendirian orang lain,
seperti pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan yang berbeda atau
bertentangan dengan pendirian diri sendiri dan tidak memaksakan kehendak orang lain.
2. Tawassuth (Moderat)
Tawassuth adalah sikap tengah–tengah atau sedang di antara dua sikap, tidak terlalu keras
(fundamentalis) dan terlalu bebas (liberalisme), tidak ekstrim kiri ataupun ekstrim kanan.
Dengan sikap inilah Islam bisa di terima di segala lapisan masyarakat. Tawassuth
merupakan sebuah pandangan atau sikap yang selalu berusaha mengambil posisi tengah
dari dua sikap yang berseberangan dan berlebihan sehingga salah satu dari kedua sikap
yang dimaksud tidak mendominasi dalam pikiran dan sikap seseorang.
3. Tawazun (Seimbang)
Tawazun atau seimbang dalam segala hal, termasuk dalam penggunaan dalil 'aqli (dalil
yang bersumber dari akal pikiran rasional) dan dalil naqli (bersumber dari Al-Quran dan
Hadits). Menyerasikan sikap khidmat kepada Allah swt dan khidmat kepada sesama
manusia. Keseimbangan disini diwujudkan dalam segala aspek kehidupan. Baik segi
keyakinan maupun praktik, baik keseimbangan duniawi maupun ukhrawi, baik ruh
dengan akal, antara hak dan kewajiban dan sebagainya.
4. Ta’adl (Adil)
Ta'adl berawal dari kata al-i'tidal atau tegak lurus. Maksudnya adalah orang-orang islam
harus menjadi orang yang tegak membela kebenaran karena Allah serta menjadi saksi
pengukur kebenaran yang adil. Islam melarang kebencian terhadap suatu kaum
menjadikan manusia menjadi tidak adil. Islam nusantara juga mengamalkan sikap ini atas
anjuran dari rasullah Nabi juga mengajarkan berbuat adillah karena keadilan itu lebih
mendekatkan kepada taqwa.
3
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
4
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
BAB II
Ke-PMII-an
Oleh: Nur Alfina Rizqiya
A. Sejarah PMII
Ide dasar berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) bermula dari adanya
hasrat kuat para mahasiswa Nahdliyin untuk membentuk suatu wadah (organisasi) mahasiswa
yang berideologi Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja). Sebelum berdirinya PMII, sudah ada
organisasi mahasiswa Nahdliyin, namun masih bersifat lokal. Organisasi itu diantaranya Ikatan
Mahasiswa Nahdlatul Ulama (IMANU) berdiri pada Desember 1955 di Jakarta. Di Surakarta
dirikan Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) pada tahun yang sama. Kemduian
berdiri juga Persatuan Mahasiswa Nahdlatul Ulama (PMNU) di Bandung. 1
Selain organisasi tersebut, ada pula mahasiswa Nahdliyin yang tergabung pada Ikatan
Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) yang terwadahi pada departemen perguruan tinggi.
Adanya berbegai macam organisasi kemahasiswaan yang berafiliasi kepada Nahdlatul Ulama
ternyata tidak mampu membendung hasrat untuk berdirinya organisasi mahasiswa nahdliyin
secara nasional. Hal itu terbukti pada Konferensi Besar IPNU pada tanggal 14-17 Maret 1960
di Kaliurang Yogyakarta disepakati untuk berdirinya organisasi kemahasiswaan Nahdliyin.
B. Tujuan PMII
Tujuan PMII sebagaimana termaktub dalam Anggaran Dasar (AD PMII) BAB IV pasal 4
"Terbentuknya pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi luhur,
berilmu, cakap dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya serta komitmen
memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia"
1
https://pmii.or.id/sejarah-pmii/ diunduh pada
5
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
Dekalarasi Format Profil PMII yang dicetuskan pada Kongres X tahun 1991 merupakan
kristalisasi dari tujuan pergerakan sebagaimana tercantum dalam AD/ART yaitu:
“Terbentuknya pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi luhur,
berilmu, cakap dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya dan komitmen
memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia”.
Atas dasar itulah, PMII membakukan dan menetapkan format khidmatnya berupa:
E. Struktural PMII
Struktur kepengurusan PMII dari pusat sampai ruang terkecil, terdiri dari:
1. Pengurus Besar (PB) berpusat di Ibu Kota
2. Pengurus Kordinator Cabang (PKC) berpusat di Provinsi
3. Pengurus Cabang (PC) berpusat di Kabupaten
4. Pengurus Komisariat (PK) berpusat di Kampus
5. Pengurus Rayon (PR) berpusat di Fakultas/Jurusan
Sejak beridiri, PMII telah dipimpin oleh Ketua Umum sebagai berikut:
1. Sahabat Mahbub Djunaidi (1960-1967)
2. Sahabat M. Zamroni (1967-1973)
3. Sahabat Abduh Paddare (1973-1977)
4. Sahabat Ahmad Bagja (1977-1981)
5. Sahabat Muhyiddin Arusbusman (1981-1985)
6. Sahabat Suryadharma Ali (1985-1988)
7. Sahabat M. Iqbal Assegaf (1988-1991)
8. Sahabat Ali Masykur Musa (1991-1994)
9. Sahabat A. Muhaimin Iskandar (1994-1997)
10. Sahabat Syaiful Bahri Anshori (1997-2000)
11. Sahabat Nusron Wahid (2000-2003)
12. Sahabat A. Malik Haramain (2003-2005)
13. Sahabat Hery Hariyanto Azumi (2005-2008)
14. Sahabat M. Rodli Kaelani (2008-20011)
15. Sahabat Addin Jauharudin (2011-2014)
16. Sahabat Aminuddin Ma’ruf (2014-2017)
17. Sahabat Agus Mulyono Herlambang (2017-sekarang)
6
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
F. Jenjang Kaderisasi
Kaderisasi Adalah suatu program dari organisasi tersebut guna mempersiapkan calon
calon yang kelak bisa menggantikan posisi dari kader sebelumnya, tentunya dengan tujuan
untuk memperjuang visi misi dari organisasi tersebut, dan ini juga bisa disebut juga sebagai
regenerasi.
Kader adalah objek dari pelaksaan kaderasasi, jadi juga bisa diartikan sebagai orang yang
nantinya bertanggung jawab untuk meneruskan visi misi dari tiap organisasi.
Sistem pengkaderan PMII mengenal tiga bentuk pengkaderan yang berkaitan antara satu
dengan yang lain, yaitu pengkaderan formal, nonformal dan informal.
1. Pengkaderan Formal
a. Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA)
Masa peneriamaan Anggota Baru (MAABA) adalah fase orientasi dan pengenalan
awal PMII kepada mahasiswa dalam rangka rekrutmen anggota.
b. Pelatihan Kader Dasar (PKD)
Pelatihan kader dasar ialah fase penanaman nilai-nilai dan pembentukan militansi
anggota untuk menjadi kader PMII. Dengan mengikuti PKD seorang anggota telah sah
menjadi kader PMII. PKD merupakan fase kedua dalam pengkaderan formal PMII
yang diselenggarakan 5 hingga 6 bulan setelah MAPABA.
c. Pelatihan Kader Lanjuan (PKL)
Pelatihan kader lanjutan adalah fase pengkaderan untuk membangun dan memperkuat
basis pengetahuan dan keterampilan yang akan menopang pilihan gerak kader PMII
untuk masa sekarang dan masa yang akan datang. PKL merupakan fase ketiga dalam
pengkaderan formal PMII yang diselenggarakan secepat-cepatnya enam bulan setelah
PKD dan selambat-lambatnya dua belas bulan setelah PKD.
2. Pengkaderan Informal
Pengkaderan ini sebagai manifesto untuk menguji kader dan membiasakan kader
dengan misi, tugas, tanggung jawab, dan bebagai agenda keseharian organisasi. Selain ini,
pengkaderan informal ini memiliki daya untuk mengasah naluri dan nalar serta insting
berorganisasi. Terkadang, pengkaderan model ini merupakan bentuk follow up dari
pengkaderan formal. Banyak agenda yang kemudian merepresentasikan pengkaderan
informal ini, suatu misal mengundang dan mengajak sahabat-sahabat dalam setiap agenda
diskusi, kepanitiaan, bhakti social, silaturahim dengan lembaga lain serta alumni, dan
sebagainya. Apabila dalam fase pengkaderan informal ini kita medekostruksi pemahaman
tentang PMII tidak secara awas dan proporsional, maka tidak menutup kemungkinan
sahabat-sahabat akan tidak lagi aktif di PMII akan terus terjadi.
3. Pengkaderan Non Formal
Pengkaderan ini tidak jauh berbeda dengan pengkaderan informal. Pengkaderan
nonformal ini bertujuan untuk membekali kader dengan pengetahuan dan keterampilan
spesifik yang dibutuhkan oleh kader, entah itu dalam aktivitas keorganisasian, kehidupan
kampus, maupun dalam ranah keterampilan lainnya. Banyak contoh kegiatan yang
merepresentasikan pengkaderan nonformal ini. Bentuknya biasanya seperti pelatihan-
pelatihan atau kursus-kursus, misalnya, pelatihan jurnalistik, pelatihan kepemimpinan,
kursus epistimologi, training of trainers, dan sebagainya.
7
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
Warna:
• Biru, sebagaimana tulisan PMII, berarti kedalaman ilmu pengetahuan yang
harus dimiliki dan harus digali oleh warga pergerakan, biru juga
menggambarkan lautan Indonesia dan merupakan kesatuan Wawasan
Nusantara
• Biru muda, sebagaimana dasar perisai sebelah bawah berarti ketinggian ilmu
pengetahuan, budi pekerti dan taqwa.
• Kuning, sebagaimana perisai sebelah atas berarti identitas mahasiswa yang
menjadi sifat dasar pergerakan, lambang kebesaran dan semangat yang selalu
menyala serta penuh harapan menyongsong masa depan
8
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
Penggunaan:
• Lambang PMII digunakan pada papan nama, bendera, kop surat, stempel,
badge, jaket, kartu anggota, dan benda atau tempat lain yang tujuannya untuk
menunjukkan identitas organisasi.
• Ukuran lambang PMII disesuaikan dengan wadah penggunaanya.
Memiliki nama lengkap Shaimoery Wignjo Soebroto, lahir pada tanggal 1 Agustus 1930
di Tuban Jawa Timur. Shaimorey adalah anak pasangan Boediharjo dan Ibu Siti Romlah asal
Tuban, Jawa Timur. Ia mendapatkan gelar Sutan Indra Kesuma (diberikan ninik mamak Tanah
Datar yang berdomilisi di Sungai Penuh, Kerinci). Shaimoery menikah dengan Rosma anak
dari Bapak M. Arif dan Ibu Siti Roliyah.
Di Tuban, ia bersekolah di HIS (Hidayat Islamiyah School). Sekolah ini akhirnya bubar
setelah Belanda jatuh ke tangan Jepang pada tahun 1942. Selanjutnya Shaimoery masuk
kelompok Pemuda Seinandan yang dilatih militer dan ia berhasil menjadi juara istimewa nomor
1 dan langsung dintunjuk sebagai Seinin Gakko. Memasuki zaman kemerdekaan, mulai 17
Agustus 1945 ia dikenal sebagai komandan seksi dengan pangkat Letnan II pada Barisan
Hizbullah III, Regimen VI dan Divisi Sunan Ampel Jawa Timur. Kemudian pindah menjadi
staf Batalyon sampai dengan 1948. Kemudian melanjutkan sekolah SMA Nasional Jurusan A,
tamat tahun 1953. Semasa Agresi Belanda Pertama, ia bertugas sebagai tentara (hizbullah) dan
front terdepan di Surabaya. Selanjutnya pada masa Agresi II, dia bergabung dengan
Pemerintahan Militer Manisrenggo dan Prambanan Kabupaten Klaten sampai DI Yogyakarta
dikembalikan kepada RI tepatnya tanggal 19 Desember 1949.
Sebelum menjadi mahasiswa Shaimoery menjadi guru di SMA Negeri Sungai Penuh
(Kerinci) dari tahun 1956-1960 dan mendirikan SMA Harapan di Sungai Penuh. Kemduian
melanjutkan pendidikan di Universitas Gajah Mada Yogyakarta tahun 1960-1964 pada Fakultas
Sosial dan Politik Jurusan Admministrasi Negara. Setelah selesai pendidikan di UGM, ia
bertugas di Kantor Gubernur Sumatera Barat. Setelah beberapa jabatan di Lembaga Daerah dan
9
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
Biro-Biro serta terakhir sebagai Walikota Sawahlunto dan pensiun. Memasuki masa pensiun Ia
tetap aktif sebagai penatar BP-7 Provinsi Sumatera Barat dan dosen luar biasa pada STIA,
AKOP, Fisipol, dll. Selain itu juga sebagai Ketua Koperasi Wredatama Kota Padangdan
kegiatan sosial lainnya sampai akhir hayatnya.
10
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
BAB III
SEJARAH PMII LOKAL
Oleh: Robiyatul Habibah
Pergerakan Mahasiswa Islam lndonesia (PMII) Cabang Kutai Timur terbentuk pada tanggal 27
Juli 2007. Terbentuknya PMII di Kutai Timur sendiri awal mulanya dimotori oleh sahabat Abdul
Wahab dan sahabat Idris dengan tujuan untuk menciptakan kader-kader pilihan yang bisa membawa
perubahan menuju bangsa maju, adil dan sejahtera. Berawal dari perlunya dibentuk sebuah organisasi
yang sesuai dengan kultur masyarakat di Kutai Timur, yang notabene masyarakatnya berasal dari
berbagai daerah dan dari latar belakang yang berbeda pula.
Dengan hadirnya PMII di Kutai Timur diharapkan mampu memberi warna dalam dinamika
kehidupan, khusunya bagi mahasiswa/i agar peka dan peduli terhadap persoalan-persoalan sosial yang
menggelayuti bangsa ini. Pada periode kepengurusan pertama 2007/2009, PMII Kutai Timur diketuai
oleh sahabat Muhammad Idris. Dalam perjalanannya, PMII di tangan sahabat Idris cukup ada
perkembangan, ini ditandai dengan kegiatan-kegiatan rutin bulanan, seperti diskusi-diskusi yang
dilakukan tiap bulan sekali. Selain itu, PMII pada saat ini juga menyelenggarakan kegiatan Masa
Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) dan juga mengirim anggotanya untuk mengikuti Pelatihan
Kader Dasar (PKD) di luar Kutai Timur.
Setelah kepemimpinan sahabat idris berakhir, kemudian dilakukan musyawarah untuk
membentuk kepengurusan periode selanjutnya. Di dalam menentukan Ketua Umum PMII Kutai
Timur periode 2010/2012 dilakukan secara musyawarah, dan saat itu yang menjadi calon cuma satu
orang (calon tunggal) dan akhirnya Sahabat Khoirul Faizin yang menjadi Ketua Umum PMII Kutai
Timur periode ke dua dari terbentuknya PMII sejak tahun 2007. Dalam perjalanannya, PMII di
periode ini mengalami perkembangan yang cukup pesat, pasalnya jumlah anggota yang semakin
meningkat dan intensitas kegiatan makin bertambah. Dengan semangat kebersamaan dan integritas
yang tinggi, nama PMII semakin dikenal dengan adanya berbagai kegiatan yang telah dilakukan, baik
yang bersifat keagamaan, pendidikan maupun sosial. PMII di periode 2010/2012 ini juga berkali-kali
mengadakan MAPABA maupun mengirim anggotanya untuk mengikuti Pelatihan Kader Dasar
(PKD) di berbagai daerah luar Kutim.
Berikut ini adalah ketua umum PC. PMII Kutai Timur dari masa ke masa:
a. Muhammad Idris (2007-2009)
b. Khoirul Faizin (2010-2012)
c. Mukhtar (2012-2013)
d. Nasiruddin (2013-2015)
e. Suci Nastiti (2016-2017)
f. Abdul Manab (2018-2019)
g. Hajrah (2019-2020)
h. Irwansyah (2020-2021)
Selama beberapa waktu perjalanan dalam memperjuangkan dan mengembangkan Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kutai Timur senantiasa menorehkan tinta-tinta sejarah
pergerakan walaupun masih banyak terdapat kekurangan. Dalam perjalannya, PMII Cabang Kutai
Timur membagi ruang kerja menjadi tiga bagian, yaitu internal, eksternal dan bidang keagamaan
11
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
1. Bidang Internal
Pengembangan organisasi PMII di Kutai Timur telah mengalami perubahan, mulai dari
terbentuknya PMII yang awalnya terdapat satu komisariat dan dua rayon kini menjadi satu
komisariat dan lima rayon di STAI Sanngatta Kutai Timur. Walaupun ada beberapa anggota PMII
dari Perguruan Tinggi lain, namun keberadaannya belum memberikan efek perubahan dalam
meningkatkan jumlah komisariat/rayon. Namun terlepas dari itu PMII Kutai Timur senantiasa
meningkatkan sumber daya anggotanya melalui diskusi rutin yang dikemas dengan berbagai
macam bentuk diskusi. Selain itu, PMII Kutim juga mengadakan pelatihan-pelatihan untuk
mengasah mental para anggota dan kader agar mampu berbicara di depan forum, public dan lain
sebagainya dengan pelatihan orator dan kepemimpinan.
Pada sisi lain di dalam perjalanannya, Kepengurusan PMII Kutai Timur periode 2016/2017
senantiasa berbenah diri di jajaran pengurus untuk senantiasa memaksimalkan peran dan
tanggungjawabnya sebagai organisasi sosial kemasyarakatan tingkat mahasiswa, untuk itu di
tengah perjalanan ada sebuah perubahan beberapa di Jajaran pengurus harian PMII Cabang Kutai
Timur. Hal ini dilakukan mengingat ada beberapa pengurus yang tidak bisa begitu intens dalam
mengembangkan PMII karena berbagai faktor.
Di dalam perjalanannya setelah kepengurusan periode 2016/2017 dilakukan terobosan-
terobosan dari jajaran kepengurusan mulai dari yang paling bawah dijenjang kepengurusan yakni
pengurus Rayon, komisariat sampai kepengurusan cabang. Maksimalisasi dan aplikasi
pengkaderan PMII tidak akan maksimal apabila jenjang kaderisasi tingkat rayon tidak
dimaksimalkan. Karena disadari atau tidak ruh pengkaderan PMII berada ditingkat Rayon untuk
itu diperiode 2018-2019 akan diadakan pembenahan kepengurusan dari tingkatan yang paling
bawah yakni tingkat Rayon.
Dalam pengembangan organisasi, PMII saat ini mempunyai kurang lebih 700 (tujuh ratus)
kader dan anggota, yang terbagi dalam 1 (satu) komisariat STAI Sangatta dan 5 (lima) Rayon
yakni Rayon PAI, MPI, PGMI, ES dan AS.
Dan dalam perjalanannya diperiode kepengurusan 2018-2019 mengadakan berbagai kegiatan
penting, baik yang menjadi tuntutan organisasi atau secara formal seperti Konferensi Cabang Ke
VI, Rapat Tahunan Komisariat (RTK) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sangatta, Rapat
Tahunan Anggota Rayon STAI Sangatta, Pelantikan pengurus Komisariat dan Rayon, Pelatihan
Kader Dasar (PKD) Se-Kalimantan Timur dan mengadakan Pelatihan Kader Lanjut (PKL) Se-
Kalimantan Timur untuk pertama kalinya.
2. Bidang Eksternal
Sebagai sebuah pergerakan yang mempunyai peran untuk mewujudkan perubahan bangsa
menuju ke arah yang lebih baik, PMII mencoba menjalankan perannya dengan berbagai
keterbatasan. Dengan segala keterbatasan dan pasang surut gerakan mewarnai langkah-iangkah
untuk menorehkan sejarah. Langkah-langkah yang dilakukan antara lain mengadakan diskusi
masalah-masalah sosial bangsa dengan berbagai organisasi lain, seperti GMNI, HMI, MUI, NU
dan sebagainya. Namun didalam pelaksanaannya hanya beberapa kader yang bisa intens mengikuti
diskusi-diskusi tersebut, karena tidak semua kader suka/tertarik dengan diskusi.
PMII juga mencoba ikut berpartisipasi melalui aksi damai turun ke jalan untuk
menyampaikan pesan dari masayarakat kepada pemerintah terkait pendesakan pengesahan RUU
PKS. Pada tatanan lain, PMII Cabang Kutai Timur juga turun aksi ke jalan terkait Omnibus Law
karena dari keresahan dan akumulasi kekecewaan bangsa ini. Aksi tersebut dilakukan dengan
melibatkan organisasi kemahasiswaan lain, seperti HMI dan GMNI yang disuarakan di depan
kantor bupati dengan mengajukan sebuah resolusi untuk disampaikan kepada pemerintah pusat.
12
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
3. Bidang Keagamaan
Dalam bidang keagamaan, PMII Cabang Kutai Timur juga senantiasa melakukan kegiatan-
kegiatan baik lingkup internal maupun eksternal. Sebagai sebuah organisasi kemahasiswaan yang
mempunyai peran pendidikan, sosial dan keagamaan, PMII Cabang Kutai Timur terus konsisten
untuk melestarikan budaya-budaya kajian kegamaan seperti diskusi yang dilaksanakan setiap hari
minggu, pada satu minggu sekali. Selain itu, PMII Cabang Kutai Timur melakukan budaya-budaya
islami di momen-momen hari besar islam seperti maulid Nabi, Isra Mi’raj, Tahun Baru Islam, serta
memberikan peran pendidikan keagamaan di sekolah-sekolah melalui pesantren kilat saat Bulan
Ramadhan. PMII Cabang Kutai Timur juga mencoba berpartisipasi dengan organisasi-organisasi
islam yang ada di Kutai Timur, salah satunya pernah ikut diskusi dan mengkaji persoalan agama
yang diisukan sesat bersama MUI Kutim dan organisasi keagamaan lainnya, serta melaksanakan
yasinan rutin dan habsyian tiap satu Minggu sekali.
13
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
BAB IV
Study Gender dan Kelembagaan KOPRI
Oleh: Siti Nurasiah Jufri.
A. Pengertian Gender
Gender Berasal dari bahasa Inggris yang berarti jenis kelamin.
Yakni perbedaan yang Nampak pada laki-laki dan perempuan dilihat dari nilai dan tingkah
laku. Menurut Mufidah pengertian Gender adalah pembedaan peran, tanggungjawab, fungsi,
hak, dan kewajiban baik laki-laki maupun perempuan yang dihasilkan oleh kontruksi social,
budaya dan dapat berubah sesuai perkembangan zaman.
Karena istilah gender masih sangat baru dipergunakan dalam blantika perbendaharaan
kata di Indonesia, maka kata tersebut tidak dijumpai dalam kamus-kamus bahasa Indonesia.
Namun, kata ini terus melakukan proses asimilasi dengan bahasa Indonesia. Pengaruh kuat
dari sosialisasi dalam masyarakat maka kata tersebut tidak lagi ditulis dengan huruf italik
karena sudah seakan-akan dianggap bagian dari bahasa Indonesia, demikian juga dalam
penulisan sebagian telah menggunakan kata gender menjadi gender.
Pengertian gender secara terminologis cukup banyak dikemukakan oleh para feminis
dan pemerhati perempuan. Julia Cleves Musse dalam bukunya Half the World, Half a Chance
mendefinisikan gender sebagai sebuah peringkat peran yang bisa diibaratkan dengan kostum
dan topeng pada sebuah acara pertunjukan agar orang lain bisa mengidentifikasi bahwa kita
adalah feminim atau maskulin (Lihat Julia Cleves Mosse, Half the World, Half a Chance: an
Introduction to Gender and Development, terjemahan Hartian Silawati dengan judul Gender
dan Pembangunan, cet. I (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996), h. 3.)
berubah dari individu ke individu yang lain, dari waktu ke waktu, dari tempat ke tempat,
bahkan dari kelas sosial yang satu ke kelas sosial yang lain. Sementara jenis kelamin yang
biologis akan tetap dan tidak berubah.
Gender tidak bersifat biologis, melainkan dikontruksikan secara sosial. Karena gender
tidak dibawa sejak lahir, melainkan dipelajari melalui sosialisasi, oleh sebab itu gender dapat
berubah. Dalam berbagai masyarakat atau kalangan tertentu dapat kita jumpai nilai dan aturan
agama ataupun adat kebiasaaan yang dapat mendukung dan bahkan melarang keikutsertaan
anak perempuan dalam pendidikan formal, sebagai akibat ketidaksamaan kesempatan
demikian maka dalam banyak masyarakat dapat dijumpai ketimpangan dalam angka
partisipasi dalam pendidikan formal.
Gender adalah pandangan atau keyakinan yang dibentuk masyarakat tentang
bagaimana seharusnya seorang perempuan atau laki-laki bertingkah laku maupun berpikir.
Misalnya Pandangan bahwa seorang perempuan ideal harus pandai memasak, pandai merawat
diri, lemah-lembut, atau keyakinan bahwa perempuan adalah mahluk yang sensitif,
emosional, selalu memakai perasaan. Sebaliknya seorang laki-laki sering dilukiskan berjiwa
pemimpin, pelindung, kepala rumah-tangga, rasional, tegas dan sebagainya. Singkatnya,
gender adalah jenis kelamin sosial yang dibuat masyarakat, yang belum tentu benar. Berbeda
dengan Seks yang merupakan jenis kelamin biologis ciptaan Tuhan, seperti perempuan
memiliki vagina, payudara, rahim, bisa melahirkan dan menyusui sementara laki-laki
memiliki jakun, penis, dan sperma, yang sudah ada sejak dahulu kala.
Ketika gender membahas kesetaraan laki-kali dan perempuan, maka gerakan kaum
perempuan yang memperjuangkan kesetaraan tersebut sering disebut dengan gerakan
feminisme. Pada dasarnya, feminisme adalah paham yang beragam, bersaing dan bahkan
bertentangan dengan teori-teori sosial, gerakan politik dan falsafah moral. Kebanyakan paham
ini dimotivasi dan difokuskan perhatiannya pada pengalaman perempuan, khususnya dalam
istilah-istilah ketidakadilan sosial, politik dan ekonomi.
Salah satu tipe utama dari feminisme secara institusional, difokuskan pada
pembatasan atau pemberantasan ketidakadilan gender untuk mempromosikan berbagai hak,
kepentingan dan isu-isu kaum perempuan dalam masyarakat. Tipe lainnya yang berlawanan
dengan feminisme modern, -dengan akar sejarahnya yang mendalam-, memfokuskan pada
pencapaian dan penegakan hak keadilan oleh dan untuk perempuan, dengan dihadap-
hadapkan dengan laki-laki, untuk mempromosikan kesamaan hak, kepentingan dan isu-isu
menurut pertimbangan gender. Jadi, seperti halnya suatu ideologi, gerakan politik atau filsafat
manapun, tidak pernah didapati bentuk feminis yang tunggal dan universal yang mewakili
semua aktivis feminis.
Dalam menggemakan feminis anarkhis, seperti Emma Goldman, telah berasumsi
bahwa hirarkhi dalam bisnis, pemerintahan dan semua organisasi perlu dirombak dengan
desentralisasi ultra-demokrasi. Sebagian feminis lainnya berpendapat bahwa pemimpin pusat
(central leader) dalam organisasi apapun berasal dari struktur kekeluargaan yang andosentrik.
Maka struktur seperti ini perlu dirombak. Oleh sebab itu, para sarjana tersebut melihat bahwa
esensi feminisme sebenarnya adalah isu seks dan gender.
Pengembangan perempuan PMII diwujudkan dengan pembentukan wadah perempuan
yaitu Korps PMII Putri yang selanjutnya disingkat KOPRI.
Korps PMII Puteri (KOPRI) yang lahir 25 November 1967 merupakan wadah kader
perempuan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia. Prinsip Kesetaraan KOPRI yang
merupakan salah satu bagian prinsip kesetaraan dalam Alquran sebagai khalifatullah fil ardl
15
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
dan keberadaannnya menjadi rahmat bagi segenap alam. Karenanya keberadaan KOPRI harus
dirasakan kemanfaatannya tidak hanya oleh kader-kader PMII baik seluruh umat yang ada
dibumi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam konteks kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan, keberadaan
KOPRI diharapkan mampu menjadi salah satu kelompok efektif yang aktif dalam
memberikan tawaran-tawaran gerakan untuk mengurai persoalan – persoalan yang muncul di
masyarakat misalnya persoalan HAM, demokrasi, globalisasi, hukum, politik, pendidikan,
ekonomi, kesehatan, kebudayaan, keberagaman dan pluralisme, lingkungan dan yang paling
khusus adalah persoalan gender.
KOPRI harus mampu menjelaskan dengan lebih gamblang atas proses-proses
diskriminasi sosial dan hukum, subordinasi, pelabelan negatif, kekerasan fisik dan nonfisik,
marginalisasi ekonomi, dan beban ganda yang selama ini dialami perempuan tersebut
menjelma kedalam bentuk kebijakan-kebijakan pemerintah dalam berbagai bidang, tradisi dan
tafsir agama yang masih memiliki potensi cukup besar untuk dipahami secara bias, Wacana
Islam, sebagaimana wacana lainnya (kemanusiaan misalnya) cenderung mengabaikan
eksistensi perempuan (HAM-HAP) serta budaya-budaya populer yang merasuk lebih dalam
dari agama kedalam individu-individu. Semua itu diakumulasikan dalam ketidakadilan yang
memang menyatu dalam tubuh perempuan, ia penerima terendah produksi ekonomi, non-
subyek dalam sistem hukum, ia sasaran penghukuman moral dalam politik agama, umpan
dalam politik media.
Untuk itu, KOPRI akan selalu melakukan pembacaan kritis dan memiliki sensitifitas
gender dalam mensikapi produk-produk kebijakan pemerintah dengan memberikan alternatif-
alternatif berdasarkan tawaran gagasan yang lebih mengakar dan relevan dengan kepentingan
masyarakat khususnya perempuan. Dan pembacaan yang kritis adalah pembacaan yang
bersifat multidimensi dan berkelanjutan. Sehingga KOPRI Membutuhkan dukungan moral,
politik sekaligus intelektual khususnya dari PMII sebagai induk gerakan agar setiap pilihan
gerakan yang diambil KOPRI nantinya akan saling menguatkan dan sinergis dengan grand
design yang telah dirancang PMII dalam melihat persoalan masyarakat, negara dan dunia.
Alternatif-alternatif gagasan yang mengakar dan relevan kepentingan perempuan,
akan KOPRI munculkan dengan didahului oleh pembacaan persoalan tingkat lokal dengan
intensif dan argumentatif untuk kemudian ditarik menjadi kebutuhan bersama di tingkatan
yang lebih luas, sehingga KOPRI yang notabene merupakan sebuah institusi pengkaderan
berbasis kader perempuan di PMII tidak terjebak pada isu-isu sporadis yang menghabiskan
energi dan menghabiskan tujuan organisasi dalam jangka panjang.
KOPRI melihat bahwa perbagai persoalan perempuan yang sampai saat ini belum
bisa diselesaikan, baik persoalan internal maupun eksternal. Harus dilihat dengan satu
kesepahaman bahwa selain sebagai sebuah pengetahuan yang terus bergerak dan berkembang,
jender dan atau feminisme harus menjadi inspirasi gerakan untuk mengurai persoalan
perempuan tersebut.
Apa itu KOPRI? KOPRI adalah singkatan dari Korps Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia (PMII) Puteri. Lahirnya KOPRI berawal dari keinginan anggota perempuan di
PMII untuk memiliki ruang sendiri dalam beraktifitas, sehingga mereka dapat bebas
mengeluarkan pendapat atau apapun. Keinginan tersebut didukung sepenuhnya oleh kaum
laki-laki saat itu. Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Puteri (KOPRI) lahir pada
tanggal 25 November 1967 di Semarang, dengan status semi otonom yang sebelumnya
16
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
merupakan follow up atas dilaksanakannya Training Kursus keputrian di Jakarta pada tanggal
16 Februari 1966 yang melahirkan Panca Norma KOPRI.
1. Landasan Nomatif
Dalam Bab VII Anggaran Rumah Tangga (ART) PMII tentang Kuota Kepengurusan,
Pasal 20 dinyatakan, ayat (1) Kepengurusan di setiap tingkat harus menempatkan anggota
perempuan minimal 1/3 keseluruhan anggota pengurus; dan ayat (2) Setiap kegiatan PMII
harus menempatkan anggota perempuan minimal 1/3 dari keseluruhan anggota.
Penjelasan soal pemberdayaan anggota perempuan PMII ada dalam bab VIII Pasal 21 ayat (1)
Pemberdayaan Perempuan PMII diwujudkan dengan pembentukan wadah perempuan yaitu
KOPRI (Korp PMII Putri), dan ayat (2) Wadah Perempuan tersebut diatas selanjutnya diataur
dalam Peraturan Organisasi (PO).
Adapun wadah pemberdayaan anggota putri PMII ditegaskan dengan pembentukan
lembaga khusus bernama Korp PMII Putri (KOPRI) sebagaimana dalam Bab IX tentang
Wadah Perempuan. Dalam Pasal 22, ayat (1): Wadah perempuan bernama KOPRI; ayat (2)
KOPRI adalah wadah perempuan yang didirikan oleh kader-kader Putri PMII melalui
Kelompok Kerja sebagai keputusan Kongres PMII XIV; ayat (3) KOPRI didirikan pada 29
September 2003 di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta dan merupakan kelanjutan sejarah dari
KOPRI yang didirikan pada 25 November 1967; dan ayat (4) KOPRI bersifat semi otonom
dalam hubungannya dengan PMII. Struktur KOPRI sebagaimana struktur PMII, terdiri dari :
PB KOPRI, PKC KOPRI dan PC KOPRI.
3. Tujuan KOPRI
Tujuan KOPRI adalah “Terbentuknya pribadi muslimah Indonesia yang bertaqwa kepada
Allah swt berbudi luhur, berilmu, cakap dan bertanggungjawab dalam mengamalkan ilmunya
serta komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia”.
4. Sejarah KOPRI
Sejarah berdirinya KOPRI tidaklah singat, banyak proses yang di lalui hingga
akhirnya KOPRI dapat berdiri hingga sekarang. Pada saat PMII didirikan KOPRI memang
belum ada. Sebelum bernama KOPRI pada tahun 1960-1967 KOPRI berbentuk Departemen
keputrian yang mana gerakan perempuan PMII pada saat itu hanya terfokus pada memusatkan
perhatian menangani masalah-masalah perempuan dan sebatas menjahit, dan semua hal yang
berhubungan dengan dapur. KOPRI berdiri pada Kongres III PMII pada tanggal 7 – 11
Februari 1967 di Malang, Jawa Timur dalam bentuk Departemen Keputrian dan lahir
bersamaan dengan Mukernas II PMII di Semarang, Jawa Tengah pada tanggal 25 November
1967. Dengan ketua KOPRI Ismi Maryamah BA dan sekretaris Maryamah BA. Semula
KOPRI Pusat berkedudukan di Jakarta, kemudian berdasarkan keputusan MUBES I PMII di
Garut, Jawa Barat pada tanggal 20-27 Januari 1969, dipindahkan ke Surabaya, Jawa Timur.
Musyawarah nasional (MUNAS) KOPRI yang pertama dilaksanakan di Makasar Ujung
Pandang pada tanggal 25-30 April 1970, bersamaan dengan pelaksanaan Kongres IV PMII.
17
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
Kemudian pada periode 1973-1988 KOPRI bubar. Hal ini disebabkan karena selama
periode 1970-1973 PP KOPRI tidak pernah mengadakan kegiatan dan dinilai gagal.
Klimaksnya mereka tidak mampu membuat Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) pada
Kongres V PMII di Ciloto, Jawa Barat tahun 1973. Dengan ketua KOPRI saat itu Adibah
Hamid. Pada Kongres V ini tidak ada satu orang pun pengurus PP KOPRI yang hadir,
sehingga Kongres mengeluarkan Pernyataan Ciloto yang isinya meminta pengurus KOPRI
mengadakan Mubes khusus KOPRI dengan limit waktu 6 bulan.
KOPRI dibentuk kembali pada Kongres IX PMII di Surabaya tahun 1988 dengan
ketuanya adalah Khofifah, sekretaris Ulha Soraya. Pada Kongres XII PMII di Medan
Sumatera Utara tahun 2000, KOPRI bubar kembali. Dengan ketua KOPRI saat itu Luluk Hur
Hamidah, sekretaris Wahidah Suaeb. KOPRI dibubarkan berdasarkan hasil voting, yang
berbeda hanya satu suara. Merasa pengalaman pahit itu terasa, bahwa kader-kader perempuan
PMII pasca Kongres di Medan mengalami stagnasi yang berkepanjangan dan tidak menentu,
maka oleh sebab itu kader-kader perempuan PMII menganggap perlu dibentuknya wadah
kembali, Kongres XIII di Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur pada tanggal 16 – 21 April
2003 sebagai momentum yang tepat untuk memprakarsai adanya wadah, maka terbentuklah
POKJA Perempuan dan kemudian lahirlah kembali KOPRI di Jakarta pada tanggal 29
September 2003 dengan ketua KOPRI Winarti dan sekretaris Nina Hunainah pada periode
kepengurusan A. Malik Haramain 2003-2005. Karena semakin tajam semangat kader
perempuan PMII maka pada kongres di Bogor tanggal 26-31 Mei tahun 2005 terjadi
perbedaan kebutuhan maka terjadi voting atas status KOPRI denga suara terbanyak
menyatakan KOPRI adalah Otonom sekaligus memilih ketua umum PB KOPRI secara
langsung sehingga terpilih dalam kongres sahabati Ai maryati Shalihah.
Relasi PMII dan KOPRI sebenarnya tidak berbenturan, hanya secara gerakan,
perempuan mempunyai wilayah sendiri. Hanya koordinasi yang sifatnya tidak begitu prinsip.
Yang penting selama tidak bertentang ini harus tetap didukung. KOPRI menempatkan teori
gender hanya sebagai analisa saja agar kita tidak terbelenggu dengan budaya patriarkal
sehingga perempuan bisa menentukan gerakannya sesuai dengan kebutuhan perempuan
tersebut. Wacana gender sebagai alat saja bukan sebagai tujuan. Dan wacana gender
disesuaikan dengan wacana keislaman dan kearifan lokal.
Prosentase perempuan di setiap Mapaba PMII ada 60%. Cukup banyak namun dalam
pengkaderan kita belum mumpuni mengggarapnya. Paling banter hanya bisa survive 5 kader
di setiap cabang. Karena kita akhir-akhir ini kehilangan sosok-sosok kepemipinan perempuan
di tingkat cabang, kota, dan kabupaten se-Jawa Tengah yang bisa berkomunikasi dengan PB
dan basis.
Tugas utama KOPRI PMII adalah bagaimana mensinergikan kader perempuan PMII
yang cukup banyak dengan wadah yang berbeda-beda. Yakni, sesuai dengan local genius
yang berbeda di masing-masing cabang. Juga mensinergikan antara PB dan pengurus di
bawahnya (PKC, PC, PK dan PR).
Kaderisasi Formal yang ada di KOPRI antara lain: Sekolah Islam dan Gender (SIG), Sekolah
Kader KOPRI (SKK), Sekolah Kader KOPRI Nasional (SKKN)
sahabati Suci Nastiti dalam kepengurusan selanjutnya mampu membuktikan bahwa kader
kopri Kutim adalah kader yang memiliki daya saing baik di internal maupun di external PMII.
Pada Tahun 2016-2017, KOPRI memiliki nahkoda baru yang diketuai oleh Sahabat
Siti Mahmudah dan Sahabat Nor Azizah selaku Sekretaris. Dalam masa kepemimpinan
beliaulah dilaksanakan kaderisasi KOPRI yang pertama kali tahun 2016 yaitu SIG Se-Kaltim
di Ponpes Hubbul Wathon dan SIG Se-Kutim di Masjid Agung Al-Faruq tahun 2017. Selain
kaderisasi, kegiatan KOPRI juga melakukan hal-hal yang perlu sekiranya menunjang skill
KOPRI seperti Burdah dan arisan, Muhadarah, dan praktek pembuatan Mahar.
Peralihan masa kepemimpinan terjadi, pada tahun 2018-2019 KOPRI dan di ketuai
oleh Sahabat Fitri Zulaiha dan Sahabat Hajrah selaku Sekretaris. Dalam masa
kepemimpinannya, KOPRI KUTIM memiliki progres dengan membentuk KOPRI di setiap
level kepengurusan dan terbentuk 1 KOPRI Komisariat yaitu Komisariat STAI Sangatta yang
di ketuai oleh sahabat Triyani Prihatinah. Dan 5 KOPRI Rayon yakni Rayon Pendidikan
Agama Islam (PAI) di ketuai oleh sahabat Mungawanah, Rayon Manajemen Pendidikan
Islam (MPI) di ketuai oleh Arlita, Rayon Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) di
ketuai oleh sahabat Aini, Rayon Ekonomi Syariah (ES) di ketuai oleh sahabat Suci Indah Sari,
dan Rayon Ahwalu Syakhsiyah (AS) di ketuai oleh sahabat Anggi Putri Damayanti. Selain
itu, KOPRI melakukan kegiatan kaderisasi non-formal seperti mengadakan kegiatan
Muhadarah, bedah film dan memperingati hari-hari besar yang berkaitan dengan perempuan.
Selain itu, KOPRI Kutim telah mendelegasikan sebanyak 3 kader mengikuti SKK di
Samarinda. Namun, pada masa kepemimpinan Sahabat Fitri, KOPRI lebih kepada kegiatan
yang bersifat internal dan masih minim gerakan KOPRI kepada masyarakat.
Pada periode 2019-2020, Sahabat Triyani Prihatinah terpilih menjadi Ketua KOPRI
Kutim berdasarkan pemilihan langsung dalam Konfercab V dan Sahabat Putri Mulianda
sebagai Sekretaris. Pada masa kepemimpinannya kaderisasi KOPRI berjalan, terbukti dengan
diadakannya duakali pengkaderan formal KOPRI yaitu SIG IV dan SIG V, dan
mendelegasikan 5 kader untuk mengikuti SKK dan 1 kader untuk mengikuti SKKN di
Samarinda. Pada periode ini KOPRI sudah mulai ikut turun langsung ke masyarakat, terbukti
dengan adanya Sekolah Jalanan yang berlokasi di pemukiman warga kenyamukan. KOPRI
KUTIM juga ikut dalam mengkampayekan agar segera disahkannya RUU PKS. Dan ikut
terlibat dalam perumusan pembentukan PUSPAGA bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak (PPPA) dan psikologi yang ada di KUTIM. Serta mulai adanya
kerjasama dengan organisasi keperempuanan yang ada di KUTIM seperti FATAYAT,
Muslimat, KOHATI, dan Aliansi Mahasiswa KUTIM. Pada masa ini KOPRI KUTIM juga
mulai mengaktifkan media sosial untuk mengekspos kegiatan-kegiatan KOPRI.
Pada masa kepemimpinan sahabat Triyani terpilih sahabat Mungawanah sebagai
ketua KOPRI Komisariat STAI Sangatta. Dan 5 KOPRI Rayon yakni Rayon Pendidikan
Agama Islam (PAI) diketuai oleh sahabat Maidah, Rayon Manajemen Pendidikan Islam
(MPI) diketuai oleh sahabat Daimurrahma, Rayon Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
(PGMI) diketuai oleh sahabat Robiatul Habibah, Rayon Ekonomi Syariah (ES) diketuai oleh
sahabat Siti Nurasiah Jufri, dan Rayon Ahwalu Syakhsiyah (AS) diketuai oleh sahabat Linda
Auliana.
20
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
BAB V
NILAI DASAR PERGERAKAN (NDP)
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA (PMII)
Oleh: Andita Ramadhan
A. Pengertian NDP
NDP adalah rumusan nilai-nilai yang diturunkan secara langsung dari ajaran Islam
serta kenyataan masyarakat dan negeri Indonesia, dengan kerangka pendekatan
Ahlussunnah wal-Jama‟ah. NDP harus senantiasa menjiwai seluruh aturan organisasi,
memberi arah dan mendorong gerak organisasi, serta menjadi penggerak setiap kegiatan
organisasi dan kegiatan masing-masing anggota. Sebagai ajaran yang sempurna, Islam
harus dihayati dan diamalkan secara kaffah atau menyeluruh oleh seluruh anggota
dengan mencapai dan mengamalkan iman (aspek aqidah), Islam (aspek syari‟ah) dan
Ihsan (aspek etika, akhlak dan tasawuf) untuk memohon Ridlo-Nya serta memohon
keselamatan hidup di dunia dan akhirat (sa‟adah ad-darain).
Sebagai tempat hidup dan mati, negeri maritim Indonesia merupakan rumah dan
medan gerakan organisasi. Di Indonesia organisasi hidup, demi bangsa Indonesia
organisasi berjuang. Sebagai tempat semai dan tumbuh negeri Indonesia telah memberi
banyak kepada organisasi, oleh sebab itu organisasi dan setiap anggotanya wajib
memegang teguh komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia. NDP
adalah penegasan nilai atas watak keindonesiaan organisasi.
Organisasi menggunakan Ahlussunnah wal-Jama‟ah sebagai pendekatan berpikir
(manhaj al-fikr) untuk memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam. Memilih
Ahlussunnah wal-Jama‟ah sebagai pendekatan berpikir dalam memahami, menghayati
dan mengamalkan ajaran Islam merupakan keniscayaan di tengah kenyataan masyarakat
Indonesia yang serba majemuk. Dengan Ahlussunnah wal-Jama‟ah yang mengenal nilai
kemerdekaan (al-hurriyah), persamaan (al-musawah), keadilan (al-‟adalah), toleransi
(tasamuh), dan nilai perdamaian (al-shulh), maka kemajemukan etnis, budaya dan agama
menjadi potensi penting bangsa yang harus dijaga dan dikembangkan.
B. Fungsi NDP
NDP berfungsi sebagai:
1. Kerangka Refleksi
Sebagai kerangka refleksi, NDP merupakan ruang untuk melihat dan merenungkan
kembali secara jernih setiap gerakan dan tindakan organisasi. Di dalam refleksi,
gerakan dan tindakan organisasi dihadapkan untuk berdialog dengan rumusan-
rumusan Nilai Dasar Pergerakan. Dialog ini sejatinya harus berlangsung terus-
menerus, sehingga butiran-butiran Nilai Dasar Pergerakan menjadi hidup dan
menjiwai setiap gerak dan kegiatan organisasi. Merupakan kewajiban setiap anggota
untuk senantiasa melakukan perenungan dan refleksi apakah tindakan dan
kegiatannya telah mendekati Nilai Dasar Pergerakan.
21
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
2. Kerangka Aksi
Sebagai kerangka aksi, NDP merupakan landasan etos gerak organisasi dan setiap
anggota. Sebagai kerangka aksi, etos akan muncul dari proses aksi – refleksi yang
dilakukan secara terus-menerus. Tahap memahami Nilai Dasar harus segera diikuti
dengan ikhtiar untuk mewujudkan Nilai itu dalam gerak dan tindakan, kemudian
setelah bergerak dan bertindak harus pula segera ditinjau apakah tindakan dan
gerakan itu telah memenuhi atau mendekati Nilai Dasar.
3. Kerangka Ideologis
a. Menjadi peneguh tekad dan keyakinan anggota untuk bergerak dan berjuang
mewujudkan cita-cita dan tujuan organisasi.
b. Menjadi landasan berpikir dan etos gerak anggota untuk mencapai tujuan
organisasi melalui cara dan jalan yang sesuai dengan minat dan keahlian masing-
masing.
C. Kedudukan NDP
1. NDP menjadi rujukan utama setiap produk hukum dan kegiatan organisasi
2. NDP menjadi sumber kekuatan ideal setiap kegiatan organisasi
3. NDP menjadi pijakan argumentasi dan pengikat kebebasan berfikir, berbicara dan
bertindak setiap anggota.
Selain atas Allah sebagai Dzat Yang Maha Kuasa, boleh dilakukan dekonstruksi dan
desakralisasi atas segalah hal. Sehingga tidak terjadi penghambaan pada hal-hal yang
sifatnya profan, seperti jabatan, institusi, teks, orang dan seterusnya.
KEEMPAT, PMII memilih pendekatan berpikir Ahlussunnah wal-Jama‟ah untuk
memahami dan menghayati keyakinan Tauhid.
2. Hubungan Manusia Dengan Allah
Allah adalah pencipta segala sesuatu. Dia menciptakan manusia sebaik-baik kejadian
dan menganugerahkan kedudukan terhormat kepada manusia di hadapan ciptaanNya yang
lain, (Q.S. Al-Dzariat:56, Al-A‟raf:179, Al-Qashash:27).
Kedudukan seperti itu ditandai dengan pemberian daya pikir, kemampuan berkreasi dan
kesadaran moral. Potensi itulah yang memungkinkan manusia memerankan fungsinya
sebagai khalifah dan memenuhi posisinya sebagai Hamba Allah. Dalam kehidupan sebagai
khalifah, manusia mengemban amanat berat yang oleh Allah ditawarkan kepada
makhlukNya. Sebagai hamba Allah (Q.S. Shad:82-83, Al-Hujurat:4), manusia harus
melaksanakan ketentuan-ketentuan-Nya. Untuk itu manusia dilengkapi dengan kesadaran
moral yang selalu harus dirawat jika manusia tidak ingin terjatuh ke dalam kedudukan
yang rendah, (Q.S. Al-Imron:153, Hud:88).
Dengan demikian, dalam kedudukan manusia sebagai ciptaan Allah, terdapat dua pola
hubungan manusia dengan Allah, yaitu pola yang didasarkan pada kedudukan manusia
sebagai Khalifah Allah dan sebagai Hamba Allah (Q.S.
Al-An‟am:165, Yunus:14). Kedua pola ini dijalani secara seimbang, lurus dan teguh
dengan yang lain, (Q.S. Shad:72, Al-Hajr:29, Al-Ankabut:29).
Memilih salah satu pola akan membawa kepada kedudukan dan fungsi manusia yang tidak
sempurna. Sebagai akibatnya manusia tidak akan dapat mengejawantahkan prinsip tauhid
secara maksimal. Pola hubungan dengan Allah juga harus dijalani dengan ikhlas, (Q.S. Al-
Ra‟d:11).
Artinya pola itu dijalani hanya untuk mengharapkan Keridlaan dari Allah. Sehingga
pusat perhatian dengan menjalani dua pola ini adalah ikhtiar yang sungguh-sungguh.
Sedangkan hasil optimal sepenuhnya kehendak Allah, (Q.S. Al-Hadid:22).
Dengan demikian berarti diberikan penekanan kepada proses menjadi insan yang
mengembangkan dua pola hubungan dengan Allah. Dengan menyadari arti niat dan
ikhtiar, akan muncul manusia-manusia yang mempunyai kesadaran tinggi, kreatif, dan
dinamis dalam hubungan dengan Allah. Sekaligus didukung dengan ketakwaan dan tidak
pernah pongah kepada Allah, (Q.S. Al-Imron:159).
Dengan karunia akal, manusia berfikir, merenungkan tentang kemahakuasaan-Nya,
yakni kemahaan yang tidak tertandingi oleh siapapun, akan tetapi manusia yang
dilengkapi dengan potensi-potensi positif memungkinkan dirinya untuk menirukan fungsi
ke mahakuasaan-Nya itu. Sebab dalam diri manusia terdapat fitrah uluhiyah, yakni fitran
suci yang selalu memproyeksikan tentang kebaikan dari keindahan, sehingga tidak
mustahil ketika manusia melakukan sujud dan dzikir kepada-Nya, berarti manusia tengah
23
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
menjalani fungsi al-Quddus. Ketika manusia berbelah kasih dan bebuat baik kepada
tetangga dan sesamanya, maka berarti ia telah memerankan fungsi ar-Rahman dan ar-
Rahim. Ketika manusia bekerja dengan kesungguhan dan ketabahan untuk mendapatkan
rizki, maka manusia telah menjalankan fungsi al-Ghoniyya. Dengan demikian pula,dengan
peran ke-maha-an Allah yang lain, as-Salam, al-Mun’im dan sebagainya, (Q.S. Al-
Baqoroh:213).
24
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
Kerangka bersikap tersebut mengisyaratkan adanya upaya bergerak secara dinamis, kreatif
dan kritis dalam kehidupan manusia. Manusia dituntut memanfaatkan potensinya yang
telah dianugerahkan oleh Allah melalui pemanfaatan potensi diri tersebut sehingga
manusia menyadari asal mulanya kejadian dan makna kehadirannya di dunia.
Dengan demikian pengembangan berbagai aspek budaya dan tradisi dalam kehidupan
manusia dilaksanakan sesuai dengan nilai dari semangat yang dijiwai oleh sikap
memahami yang senantiasa berada dalam religiusitas. Manusia dan alam selaras dengan
perkembangan kehidupan dan mengingat perkembangan suasana. Memang manusia harus
menegakkan iman, taqwa dan amal sholeh guna mewujudkan kehidupan yang baik dan
penuh rahmat di dunia. Di dalam kehidupan dunia itu, sesama manusia saling
menghormati harkat dan martabat masing-masing, bersederajat, berlaku adil dan
mengusahakan kebahagiaan bersama. Untuk itu diperlukan usaha bersama yang harus
didahului dengan
sikap keterbukaan, komunikasi dan dialog yang egaliter dan setara antar sesama.
Semua usaha dan perjuangan ini harus terus menerus dilakukan sepanjang sejarah.
Melalui pandangan seperti ini pula kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
dikembangkan. Kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara merupakan kerelaan
dan kesepakatan untuk bekerjasama serta berdampingan setara dan saling pengertian.
Bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dimaksudkan untuk mewujudkan cita-cita
bersama yakni, hidup dalam kemajuan, keadilan, kesejahteraan dan kemanusiaan. Tolak
ukur bernegara adalah keadialan, persamaan hukum serta adanya permusyawaratan.
Sedangkan hubungan antar muslim dan non muslim dilakukan guna membina kehidupan
manusia dengan tanpa mengorbankan keyakinan terhadap universalitas dan kebenaran
Islam sebagai ajaran kehidupan yang paripurna. Dengan tetap berpegang pada keyakinan
ini. Dibina hubungan dan kerja sama secara damai dalam mencapai cita-cita bersama umat
manusia, (Q.S. Al-Kaafirun).
Nilai-nilai yang dikembangkan dalam hubungan antar manusia tercakup dalam
persaudaraan antar insan pergerakan, persaudaraan sesama umat Islam (al-Hujuraat, 9-10),
persaudaraan sesama warga negara dan persaudaraan sesama umat manusia. Perilaku
persaudaraan ini harus menempatkan insan pergerakan pada posisi yang dapat
memberikan manfaat maksimal untuk diri dan lingkungannya.
Sudah seharusnya manusia menjadikan bumi maupun alam sebagai wahana dalam
bertauhid dan menegaskan keberadaan dirinya (Q.S. Al-Jaatsiyah:12-13, Al-
Ghaasyiyah:17-26), bukan menjadikannya sebagai obyek eksploitasi (Q.S. Ar-Rum:41).
Perlakuan baik manusia terhadap alam dimaksudkan untuk memakmurkan kehidupan di
dunia dan diarahkan untuk kebaikan akhirat. Di sini berlaku upaya berkelanjutan untuk
mentransendensikan segala aspek kehidupan manusia benar-benar fungsional dan beramal
shaleh, (Q.S. Al-Baqarah:62, Al-A‟ashr).
Kearah semua itulah hubungan manusia dengan alam ditujukan. Dengan sendirinya
cara-cara memanfaatkan alam, memakmurkan bumi dan
menyelenggarakan kehidupan pada umumnya juga harus bersesuaian dengan tujuan yang
terdapat dalam hubungan antara manusia dengan alam tersebut. Cara-cara itu dilakukan
untuk mencukupi kebutuhan dasar dalam kehidupan bersama. Melalui pandangan ini
haruslah dijamin kebutuhan manusia terhadap perkerjaan, nafkah dan masa depan, maka
jelaslah pemanfaatan alam untuk kemakmuran bersama. (Q.S. Al-Mu‟minun:17-22, Al-
Hajj:65).
Hidup bersama antar manusia berarti hidup antar kerjasama. Tolong menolong dan
tenggang rasa (Q.S. Abasa:17-32, An-Naazi‟aat:27-33). Salah satu dari hasil penting dari
cipta, rasa, dan karsa manusia yaitu ilmu pengetahuan dan teknologi. Manusia
menciptakan teknologi untuk memudahkan, dalam rangka memanfaatkan alam dan
kemakmuran bumi atau memudahkan hubungan antar manusia. Dalam memanfaatkan
alam diperlukan Iptek, karena alam memiliki ukuran, aturan, dan hukum tersendiri. Alam
perlu didayagunakan dengan tidak mengesampingkan sumber pengetahuan adalah Allah.
Penguasaan dan pengembangannya disandarkan pada pemahaman terhadap ayat-ayat Nya.
Ayat-ayat berupa wahyu dan seluruh ciptaan Nya. Untuk mengetahui dan
mengembangkan pemahaman terhadap ayat-ayat Allah itulah manusia mengerahkan
kesadaran moral, potensi kreatif berupa akal dan aktifitas intelektualnya.
Di sini lalu diperlukan penalaran yang tinggi dan ijtihad yang utuh dan sistematis
terhadap ayat-ayat Allah. Pengembangan pemahaman tersebut secara tersistematis dalam
ilmu pengetahuan yang menghasilkan iptek juga menunjuk pada kebaharuan manusia yang
terus berubah pencitaan pengembangan dan pengusahaan terhadap Iptek merupakan
keniscayaan yang sulit dihindari, jika manusia menginginkan kemudahan hidup untuk
kesejahteraan dan kemakmuran bersama, usaha untuk memanfaatkan Iptek tersebut
menuntut keadilan, kebenaran, kemanusiaan dan kedamaian. Semua hal tersebut
dilaksanakan sepanjang hayat, seiring perjalanan usia dan keluasan Iptek, sehingga
berbarengan dengan iman dan tauhid manusia dapat mengembangkan diri pada derajat
yang tinggi.
5. PENUTUP
Nilai Dasar Pergerakan dipergunakan sebagai landasan teologis, normatif dan etis
dalam pola pikir dan perilaku organisasi dan masing-masing anggota. Dengan ini dasar-
dasar tersebut ditujukan untuk mewujudkan pribadi Muslim Indonesia yang bertakwa
kepada Allah, berbudi luhur, berilmu cakap, dan bertanggung jawab dalam mengamalkan
ilmu pengetahuannya serta komitmen terhadap cita-cita kemerdekaan Indonesia
26
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
BAB VI
Geonologi Gerakan Faham Islam Indonesia
Oleh: M. Ghazali Rahman
Perjalanan Indonesia dalam menghadapi penjajah kolonial begitu panjang, dalam sejarah
Indonesia dijajah kurang lebih selama tiga setengah abad, baru pada tanggal 17 Agustus 1995
Indonesia baru bisa keluar dari penjajahan yang begitu panjang. Dalam perjalanan Indonesia merdeka
tidak lepas dari perjuangan para pahlawan baik itu yang gugur dalam medan pentempuran dan para
pahlawan yang mampu bertahan dan sempat merasakan kemerdekaan, dalam perjalanan kemerdekaan
tersebut tidak lepas dari peran para ulama dalam hal ini tokoh-tokoh Islam pada era tersebut.
Kemudian apabila dilihat dari histori tersebut NU memiliki peran besar terhadap perjalanan
bangsa Indonesia untuk merdeka.Membicarakan tentang NU merupakan hal yang menarik dan
panjang karna mengingat NU adalah salah satu organisasi terbesar hingga sekarang selain NU juga
ada organisasi lain yakni Muhammadiyah, tetapi dalam hal ini akan difokuskan kepada NU, para
pendirri organisasi ini seperti K.H Hasyim Ashari dan (founding father) lainya adalah kiblat
intelektual dan spritual para santri yang belajar kepada beliau.
Setidaknya ada dua hal yang harus dibicarakan untuk membahas genelogi pemikiran NU
pertama penelusuran guru para pendiri NU. Dimaksudkan untuk mengetahui mata rantai intelektual
mereka. Kedua pembahasan tentang ruang lingkup pesantren termasuk budaya dan tradisinya serta
kitab-kitab yang diajarkan dan dijadikan sebagai basis penggalian pemikiran keislaman.
Berikut kutman K.H Hasyim Ashari "para ulama dan pemimpin yang takut kepada Allah dari
kalangan Ahlussunah Wal Jama'ah dan pengikut madzhab imam empat. Kalian sudah menuntut ilmu
agama dari orang-orang yang hidup sebelum kalian dan begitupula generasi sebelumnya dengan
bersambug sanadnya sampai pada kalian, dan kalian harus melihat dari siapa kalian menuntut ilmu
agama Islam. Berhubung dengan caranya menuntut ilmu pengetahuan sedemikian itu, maka kalian
menjadi pemegang kuncinya, bahkan menjadi pintu-pintu gerbangnya ilmu agama Islam. Oleh karena
itu, janganlah memasuki sesuatu rumah kecuali melalui pintunya.
Siapa saja yang memasuki rumah tidak melalui pintunya maka pencurilah namanya."
Perkembangan dan perubahan zaman di era kekinian, NU terus konsisten menjaga Idiologi nusantara
ditengah gelombang arus budaya dan pemikiran liberalisme barat, dengan senantasa menjunjung
tinggi nilai-nilai kearifan lokal dan karakter Aswaja dengan upaya membagun serta meneguhkan
Islam nusantara tawasuth, tawazun, i'tidal, dan tasamuh.Kemudian dalam perkembangan dinamika
perubahan NU, bertujuan untukmenegakkan ajaran Islam menurut paham Ahlussunah wal jama'ah ini
untuk mencapainya NU mempuyai tugas dan peran yang mencakup segala aspek kehidupan manusia
dan masyarakat. Dibidang agama melaksanakan dakwah Islamiyah dan meningkatkan rasa
persaudaraan yang berpijak pada semangat persatuan dan perbedaan. Dibidang pendidikan
menyelenggarakan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam, untuk membentuk muslim bertaqwa, berbudi
luhur dan berpengetahuan luas.
Kemudian dibidang sosial dan budaya mengusahakan kesejahteraan rakyat serta kebudayaan
yang sesuai dengan nilai ke-Islaman dan kemanusiaan. Dibidang ekonomi mengusahakan pemertaan
kesempatan untuk menikmati hasil peembangunan, dengan mengutamakan berkembangnya ekonomi
27
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
rakyat. Selain itu juga mengembangkan usaha lain yang bermanfaat bagi masyarakat luas.Melalui
paradigma NU sebagai organisasi keagamaan jelas NU berparadigma simbiotik, ini dapat mewarnai
negara melalui konsitusiyang dibentuk, dengan syarat bahwa agama mampu membangun dirinya
melalui kontrak soaial, sebagai organisasi sosial keagamaan terbesar di Indonesia NU memiliki fungsi
dan posisi yang cukup unik dalam pangung politik nasional.
Sehingga tidak mengherankan jika setiap pesta demokrasi mulai dari pemilihan daerah sampai
ke pemilihan presiden hampir setiap kanidat meminta dukungan kepada warga NU. Sekali lagi,
munculnya intelektualisme NU ini tidak lepas dari keputusan NU meninggalkan dunia politik dengan
konsep kembali kepada khitah 1926 pada tahun 1984, dengan keputusan itu para warga dan elite NU
tidak lagi disibukan dengan urusan-urusan dunia politik dan perebutan kekuasaan higga mempuyai
waktu lebih banyak untuk memperhatikan masalah pendidikan. Bahkan sendi-sendi doktrinya sendiri
seperti doktrin ahli sunnah wal jama'ah yang tidak pernah lepas dari sasaran kritiknya.Dalam masa
inilah NU ditutut memiliki lima kekuatan utama yang jika itu semua bisa dimanfaatkan dengan baik
akan menjadi kekuasaan yang luar biasa, kekuatan pertama adalah para kiai, santri dan para alumni
pesanteren yang menjadi sumber moralitas dan sumber kebijakan bagi masyarakat banyak.
Kedua dalah para intelektual NU yang ahli dalam berbagai macam ilmu pengetahuan. Sebuah
kebnggaan besar saat ini, NU memiliki para intelektual yang cukup banyak yang memiliki kopetensi
dihampir semua bidang.Kemudian kekuatan ketiga NU saat ini adalah para pengusaha NU yang kini
semakin banyak, selanjutnya kekuatan keempatnya adalah para birokrat yang berlatar belakang NU
yang juga semakin banyak jumlahnya yang manfaatnya sudah banyak dirasakan oleh masyarakat.
Sedangkan kekuatan NU adalah para politikus yang tersebar diberbagai partai politik di Indonesia dan
mengisi posisi-posisi strategis.
1. Pendekatan Historis
Bertitik tolak dari usul-usul, pertumbuhan dan perkembangan suatu objek keagamaan
(ajaran pemikiran, kebiasaan, kelompok masyarakat, sikap hidup dan seterusnya)
2. Pendekatan Antropologis
Pendekatan ini melihat agama dalam pengalaman kelompok manusia yang menganutnya.
Salah satu yang menjadi perhatian utama adalah fungsi agama dalam masyarakat/kelompok
yang mengaanutnya. Yang mesti diingat terus dalam penelitian antropologis penghormatan
kepada tradisi yang diteliti sebagai sesutau yang asli dan fungsional, tidak boleh ada
penilaiaan normatif terhadapnya.
C. Contoh Pendekatan
NU menganut paham Ahlussunah waljama'ah, sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah
antara ekstrim aqli (rasionalis) dengan kaum ekstrim naqli (skripturalis). Karena itu sumber pemikiran
bagi NU tidak hanya al-Qur'an, sunnah, tetapi juga menggunakan kemampuan akal ditambah dengan
realitas empirik. Cara berpikir semacam itu dirujuk dari pemikir terdahulu seperti Abu Hasan Al-
Asy'ari dan Abu Mansur Al-Maturidi dalam bidang teologi. Kemudian dalam bidang fikih mengikuti
empat mazhab: Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hanbali. Sementara dalam bidang tasawuf,
mengembangkan metode Al-Ghazali dan Junaid Al-Baghdadi, yang mengintegrasikan antara tasawuf
dengan syariat.
28
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
D. Penutup
Mekipun dalam penerapan sistem pendidikan di dalam tubuh NU melibatakan pada budaya
dan pdan hanya dalam ruang lingkup pesantern tetapi dalam era moderen ini NU sudah mulai
memeberikan suatu perubahan terhadap apa yang akan menjadi gagasan terhadap moderitas, tetatpi
sistem yang memberikan indikasi budaya juga tidak dihilangkan, hanya mencoba menyesuiakan
bagaimana keadaan yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia.Pembaruan keislaman di Indonesia yang
menunjukkan adanya proses perubahan dan kesinambungan dari sebuah gerakan pembaruan, terutama
pembaruan yang ditunjukkan oleh Persatuan Islam sebagai organisasi masa.
Perubahan (change) terjadi ketika gerakan pembaruan Persis merupakan tradisi baru memiliki
kekuatan dibandingkan tradisi lama.E.KritikDalam hal pendidikan NU lebih menerapkan sisitem
pesanteren khususnya yang ada dipulau jawa karena memang basis dari NU itu sendiri, terebih dalam
jangka kurun waktu berdirinya hingga akhir abad ke 19 NU belum bisa bangkit dari apa yang menjadi
kekurangannya yakni dari segi pendidikan yang memang dibutuhkan keseimbangan dalam
kemoderenan berbeda apabila kita lihat golongan-golongan lain yang lebih menerapkan sistem
kemoderenan, sebagai contoh Muhammadiyah walaupun baru-baru ini NU sudah mulai sadar atau
mulai menerapkan sisitem pendidikan moderenitas, tidak dapat dipungkiri dua golongan ini sudah
mulai toleran terhadap apa yang ada pada prinsip mereka masing-masing yang mulanya saling
berlawanan.
29
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
BAB VII
KEINDONESIAAN
(SEJARAH PERJUANGAN BANGSA)
Oleh: Siti Saijah
Sebelum negara merdeka, Indonesia harus mencicipi kejamnya penjajahan Indonesia oleh
beberapa negara asing. Diawali dari portugis yang pertama kali dating ke Malaka pada 1509.
Dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque portugis dapat menguasai Malaka pada 10 Agustus 1511.
Setelah mendapat Malaka, portugis mulai bergerak dari Madura sampai Ternate.
Sejatinya Bangsa Indonesia meluncurkan berbagai perlawanan kepada portugis. Salah satu
perlawanaan yang terkenal ialah perlawanan Fatahillah yang berasal dari Demak di Sunda kepala
(Jakarta). Kala itu Fatahilah dapat menyapu bangsa Protugis dan merebut kembali Sunda Kelapa
kemudian oleh Fatahullah nama Sunda Kelapa diganti menjadi Jayakarta.
Keberhasilan portugis mendorong bangsa Eropa yang lain untuk ikut mencari untung. Kalua
portugis lebih memusatkan perhatian Ternate, Spanyol lebih tertarik bersekutu dengan Tidore.
Terjadilah persaingan antara Protugis dan Spanyol di kawasan Maluku. Spanyol kemudian
membangun benteng Tidore. Pembangunan benteng ini semakain memperuncing persaingan
persekutuan protugis dan Ternate dengan Spanyol dan Tidore. Akhirnya pada tahun 1527
terjadilah pertempuran antara ternate dengan bantuan Portugis melawan Tidore yang dibantu oleh
Spanyol. Benteng yang dibangun Spanyol di Tidore dapat direbut oleh persejutuan Ternate dan
Protugis.
Portugis dan Spanyol menyadari kerugian yang ditimbulkan akibat persaingan itu. Untuk
mengatasi masalag tersebut, pada tahun 1534 keduanya menyepakati diadakanlah perjanjian
Saragosa. Isi perjanjian itu antara lain:
Masuknya Belanda ke Indonesia juga sebagai akhir dari masa penjajahan bangsa Portugis (
Penjajahan Portugis Berakhir pada 1602). Cornelius de Houtman memimpin Belanda mendirikan
Verenigde Oostindische Compagnie (VOC) di Banten karena ingin menguasai pasar rempah-
rempah di Indionesia. Kemudian lantara pasar di Banten pemdapatkan persaingan dari pedagang
Inggris dan Tionghoa maka kantor VOC pindah ke Sulawesi Selatan. Di Sulawesi selatan, VOC
mendapat perlawanan dari Sultan Hasanudin. Setelah berpindah-pindah tempat, akhirnya
30
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
sampailah VOC di Yogyakarta. Di Yogyakarta, VOC menyepakati perjanjian Giyanti yang isinya
ialah Belanda mengakuli mangkubumi sebagai Sultan Hamengkubuwono 1. Perjanjian Giyanti
juga membagi kerajaan Mataram menjadi kasultanan Yogyakarta dan Kasunan Surakarta.
Kemudian pada tanggal 1 Januari 1800 VOC dibubarkan setelah Perancis mengalahkan Belanda.
Setelah 3,5 abad Belanda menjajah Indonesia, kemudian Jepang menggantikan penjajahan
Belanda di Indonesia. Kala itu melalui Perjanjian Kalijati pada tanggal 8 maret 1942 Belanda
menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Masa pendudukan Jepang dimulai pada tahun 1942 dan
berakhir pada 17 agustus 1945. Saat melakukan penjajahan NKRI Jepang membentuk beberapa
organisasi. Organisasi yang dibentuk jepang antara lain ialah Putera, Heiho (pasukan Inodesia
Buatan Jepang), PETA (Pembela Tanah Air), Jawa Hokokai (pengganti putra).
Pada awalnya kedatangan Jepang disambut dengan ramah oleh bangsa Indonesia. Namun
dalam kenyataanya, Jepang tak jauh berbeda dengan Belanda. Bahkan banyak yang mengatakan
bahwa masa penjajahan Jepang Indonesia jauh lebih menderita.
5. Pembentukan BPUPKI
Tanggal 7 agustus 1945 BPUPI dibubarkan Jepang dan untuk menindaklanjuti BPUPKI,
Jepang membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Junbi Linkai.
PPKI beranggotakan 21 orang yang mewakili seluruh lapisan masyarakat Indonesia dipimpin oleh
Ir.Sukarno, dengan wakilnya Drs. Moh. Hatta serta penasihatnya Ahmad Subarjo. Kemudian
Tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah karena kalah setelah bom atom dijatuhkan di Hirosima
dan Nagasaki. Kala itu Kondisi di Indonesia tidak menentu namun membuka peluang baik karena
Jepang menyatakan kalah perang namun Sekutu tidak ada. Inilah waktu yang tepat sebagai klimaks
tonggak-tonggak perjuangan berabad-abad untuk menjadi bangsa yang berdaulat. Kemudian 3 hari
setelah Jepang tak berdaya, yaitu tanggal 17 Agustus 1945, pukul 10.00 dinyatakan proklamasi
kemerdekaan Indonesia keseluruhan dunia.
Atas nama bangsa Indonesia Proklamasi Kemerdekaan telah dikumandangkan oleh Bung
Karno didampingi oleh Bung Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945. Satu langkah maju sudah ada
31
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
pada genggaman bangsa Indonesia melalui Proklamasi kemerdekaan tersebut. Sebagai negara yang
baru memproklamasikan kemerdekaan, Indonesia mendapat simpati dari bangsa-bangsa di dunia.
Hal ini tampak dari adanya pengakuan negara lain terhadap proklamasi 17 Agustus 1945. Sebagai
sebuah negara merdeka, maka tanggal 18 Agustus 1945 ditetapkan Undang-Undang Dasar(UUD
1945) dan pemilihan Presiden yaitu Bung Karno dan Bung Hatta sebagai Wakil Presiden.
Semula rakyat Indonesia menyambut dengan senang hati kedatangan Sekutu, karena
mereka mengumandangkan perdamaia. Akan tetapi, setelah bahwa Nedherlands Indies Civil
Administration (NICA) dibawah pimpinan Van der Plass dan Van Mook ikut di dalamnya, sikap
rakyat Indonesia menjadi curiga dan bermusuhan. NICA adalah organisasi yang di dirikan orang-
orang belanda yang melarikan diri ke Australia setelah Belanda menyerah pada Jepang. Organisasi
ini semula didirikan dan berpusat di Australia.
Keadaan bertambah buruk karena NiCA mempersenjatai kembali KNIL setelah dilepas
Oleh Sekutu dari tawanan Jepang. Adanya keinginan Belanda berkuasa di Indonesian
menimbulkan pertentangan, bahkan dimana-mana terjadi pertempuran melawan NICA dan Sekutu.
Tugas yang diemban oleh Sekutu yang dalam hal ini dilakukan oleh Allie Forces Netherlands East
Indies (AFNEI) ternyata memiliki agenda yang terselubung. Kedatangan pasukan Sekutu justru
diboncengi oleh NICA yang tidak lain adalah orang-orang Belanda yang ketika Jepang dating
melarikan diri ke Australia dan membentuk kekuatan di sana. Mereka memiliki keinginan untuk
menghidupkan kembali Hindia Belanda. Dengan demikian sikap Indonesia yang semula menerima
kedatangan Sekutu menjadi penuh kecurigaan dan kemudian berkembang menjadi permusuhan.
Pertempuran Surabaya ialah peristiwa sejarah perang antara pihak tentara Britania
Raya dengan tentara Indonesia. Peristiwa besar ini terjadi pada tanggal 10 November
1945 di Kota Surabaya. Pertempuran ini merupakan perang pertama pasukan Indonesia
dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan salah satu
pertempuran terberat dan terbesar dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang
menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia kepada kolonialisme.
b) Pertempuran Ambarawa
Pertempuran dasyat ini memakan waktu hampir satu bulan lamanya, sebelum
seluruh kota jatuh ditangan pihak inggris. Peristiwa berdarah ini benar-benar membuat
inggris merasa berperang dipasifik, medan perang Surabaya mendapat julukan “neraka”
bagi mereka karena kerugian yang disebabkan tidaklah sedikit, sekitar 1600 orang
prajurit pengalaman mereka tewas di Surabaya serta puluhan alat perang rusak dan
hancur diterjang badai semangat arek-arek Surabaya.
Kejadian luar biasa heroik yang terjadi di kota Surabaya telah menggetarkan
Bngsa Indonesia, semangat juang, pantang menyerah dan bertarung sampai titik darah
penghabisan demi tegaknya kedaulatan dan kehormatan bangsa telah mereka runjukkan
dengan penuh kegigihan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi
korban ketika itu serta semangat membara yang membuat inggris serasa terpanggang di
neraka telah membuat kota Surabaya kemudian dikenang sebagai Kota Pahlawan dan
tanggal 10 November diperingati setiap tahunnya sebagai hari Pahlawan.
Ambarawa, sebelah selatan Semarang, Jawa Tengah, Peristiwa ini dilatarbelakangi oleh
mendaratnya pasukan Sekutu dari Divisi India ke-23 di semarang pada tanggal 20
oktober 1945. Pemerintah Indonesia memperkenalkan mereka untuk mengurus tawanan
perang yang berada di penjara Ambarawa dan Magelang.
c) Medan Area
Mr. Teuku M.Hassan yang telah diangkat menjadi gubernur mulai membenahi. Tugas
pertama yang dilakukan gubernur sumatera ini adalah menegakkan kedaulatan dan
membentuk Komite Nasional Indonesia untuk wilayah sumatera. Oleh karena itu, mulai
dilakukan pembersihhan terhadap tentara Jepang dengan melucuti senjata dan menduduki
gedung-gedung pemerintah. Pada tanggal 9 oktober 1945, di medan mendarat pasukan
serikat yang diboncengi oleh NICA. Para pemuda Indonesia dan barisan pemuda segera
membentuk TRK di Medan. Pertempuran pertama pecah tanggal 13 oktober 1945 ketika
lencana merah putih diinjak-injak oleh tamu di sebuah hotel. Para pemuda kemudian
menyerbu hotel tersebut sehingga mengakibatkan 96 korban luka-luka. Para korban ternyata
sebagian orang-orang NICA. Bentrokan antar serikat dan rakyat menjalar ke seluruh kota
Medan. Peristiwa kepahlawanan ini kemudian dikenal dengan pertemuran ‘’Medan Area”.
Munculnya istilah Bandung Lautan Api menunjukan terbakarnya kota Bandung sebelah
selatan akibat polotik bumi hangus yang diterapkan TRK. Peristiwa itu terjadi tanggal 23
maret 1946 setelah ada ultimatum pemerintah pengosongan bandung oleh sekutu. Seperti di
kota-kota lainnya, di Bandung juga terjadi peculutan senjata terhadap Jepang. Di pihak lain
tentara serikat menginginkan persenjataan yang telah dikuasai rakyat Indonesia diserahkan
kepada mereka. Para pejuang akhirnya meninggalkan kota bandung, tapi terlebih dahulu
membumi hanguskan kota bandung. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan peristiwa
Bandung Lautan Api.
33
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
Tragedi Nasional adalah suatu rangkaian peristiwa yang menimpa bangsa Indonesia.
Tragedi ini tetntu membawa akibat yang sangat menyakitkan dan merugikan rakyat
Indonesia. Perstiwa seperti ini terus terjadi pada bangsa Indonesia menjadi hambatan dan
tantangan serta ancaman bagi Indonesia. Peristiwa-peristiwa tersebut sangat mengganggu
upaya menata kembali bangsa Indonesia setelah mencapai kemerdekaanya.
Usai pendudukan oleh kekaisaran Jepang Pada 1945, para pemimpin khususnya yang
berdomisisli di jawa menyatakan kemerdekaan Indonesia. Namun tidak semua suku dan
budaya yang ada di wilayah Indonesia langsung menerima dan bergabung dengan NKRI
(Negara Kesatuan Republik Indonesia)kala itu banyak yang terjadi pemberontakan dan
pemberontakan pribumi pertama yang terorganisasi muncul di Maluku selatan dengan
bantuan Balanda, pemberontakan itu tersebut disebut pemberontakan RMS.
2. Orde Baru
Proses Lahirnya Orde baru Sejarah lahirnya orde baru (Surat perintah 11 Maret tahun 1966
Supersemar) Soeharto kemudian mengatasi keadaan yang serba tidak menentu serta juga keadaan
tersebut sangat tak terkendali. Setelah peristiwa G3OS/ PKI, negara Republik Indonesia tersebut
kemudian dilanda instabilitas politik akibat dari ketidak tegasnya keputusan keputusan yang
diambil didalam perstiwa tersebut oleh dalam Kepemimpinan Presiden Soekarno serta
juga terpecah belahnya berbagai partai politik yang menjadi sebuah kelompok yang saling
bersiteru antara Pro terhadap presiden serta juga kontra terhadap adanya kebijakan presiden atau
juga yang mendukung presiden serta juga yang menentang presiden, situasi tersebut
kemudian semakin membahayakan persatuan bangsa indonesia.
Melihat dari situasi konflik antara pendukung Orde Lama dan Orde Baru semakin bertambah
gawat DPR-GR kemudian berpendapat bahwa situasi konflik tersebut harus segera diselesaikan
dengan secara konstisional. Di tanggal 3 Februari tahun 1967 DPR- GR menyampaikan resolusi
serta juga memorandum yang berisikan anjuran kepada Ketua Presidium Kabinet Ampera
supaya diselenggarakan Sidang Istimewa MPRS. di tanggal 20 Februari tahun 1967, Presiden
Soekarno kemudian menyerahkan kekuasaannya kepada Soeharto untuk menggantikan didalam
Pemerintahannya itu.
Penyerahan kekuasaan dari Presiden Soekarno kepada Soeharto tersebut dikukuhkan didalam
Sidang Istimewa MPRS. MPRS didalam Ketetapannya No. XXXIIIIMPRS/1967 tersebut
mencabut kekuasaan pemerintahan negara serta juga Presiden Soekarno mengangkat Soeharto
ialah sebagai Presiden Republik Indonesia. Dengan adanya Ketetapan MPRS tersebut, situasi
konflik yang merupakan sebagai sumber instabilitas politik tersebut telah berakhir dengan secara
konstitusional meskipun situasi konflik tersebut dapat tanggulangi namun tetapi kristalisasi orde
baru tersebut belum selesai. Untuk menjadikan indonesia kembali dengan normal dilakukan
dengan berbagai cara yang baik serta wajar sehingga mampu untuk dapat mempercepat serta
mendorong pembangunan, hal tersebutlah yang pertama kali dilakukan didalam bidang politik
untuk berlandaskan kepada Pancasila UUD 1945.
Setelahnya bergantinya kekuasaan itu maka muncullah babak baru didalam sejarah orde baru.
Pada dasarnya , Orde Baru adalah suatu tatanan didalam kehidupan rakyat indonesia ,bangsa serta
34
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
juga negara yang diletakkan ialah sebagai mana mestinya didalam edeologi negara
yakni Pancasila serta kembali menyacu kepada UUD 1945 untuk dapat perbaikan-perbaikan
terhadap suatu penyelewengan yang telah terjadi di masa lampau serta membangun kembali
kekuatan bangsa indonesia dengan cara menumbuhkan kembali, pembangunan-pembangunan
bangsa indonesia, dan juga mengembalikan bangsa indonesia ke jalan yang lurus yang
terselewengkan didalam tuntunan yang dikenal ialah sebagai Tri Tuntutan rakyat (Tritura).
Pada dasarnya tuntutan tersebut mengungkapkan Keinginan keinginan rakyat yang mendalam
untuk dapat melaksanakan kehidupan bernegara sesuai dengan aspirasi didalam kehidupan dalam
situasi yang kongkret.
Usaha dalam penataan kembali kehidupan politik tersebut dimulai di awal tahun 1968 dengan
penyegaran DPR-GR. Penyegaran tersebut bertujuan untuk dapat menumbuhkan hak-hak
demokrasi serta juga mencerminkan kekuatan – kekuatan yang terdapat di dalam masyarakat.
Komposisi anggota DPR tersebut terdiri dari wakil-wakil partai politik serta golongan karya.
Tahap selanjutnya ialah penyederhanaan kehidupan kepartaian kehormatan serta juga kekaryaan
dengan cara Pengelompokkan suatu partai politik serta golongan karya. Usaha tersebut dimulai di
tahun 1970 dengan mengadakan suatu serangkaian konsultasi dengan pimpinan Partai politik
tersebut.
Lahirlah 3 kelompok di DPR:
1) Kelompok Demokrasi Pembangunan yang terdiri serta juga partai-partai PNI, Parkindo,
Katolik IPKI, dan juga Murba.
2) Kelompok Persatuan Pembangunan yang terdiri serta partai-partai NU, Partai Muslimin
Indonesia, Ps11 serta juga Perti.
3) Sedangkan kelompok organisasi profesi ialah seperti organisasi buruh, organisasi
pemudaorganisasitani serta juga nelayan organisasi seniman dan lain sebagainya yang
tergabung dalam kelompok Golongan Karya.
35
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
BAB VIII
ANALISIS SOSIAL I
Oleh: Armina
Analisis sosial atau yang lebih akrab dikenal ansos ini merupakan sebuah proses atau mekanisme
yang akan membahas problematika-probelmatika yang terjadi pada sebuah objek analisa dan pada
akhirnya akan menghasilkan apa sebenarnya yang menjadi akar permasalahan atas problematika-
problematika tersebut. Dari sana, kita dapat menentukan apa sebenarnya yang dibutuhkan untuk
dicarikan solusi yang tepat.Inilah yang acapkali tidak dilalui oleh para problem solver. Mereka
seringkali menghasilkan solusi atas problematika yang hadir bukan berdasarkan hasil analisis
mendalam namun hanya berdasarkan dugaan yang argumentasinya lemah atau bahkan hanya
berdasarkan pada kemauannya saja. Mungkin permasalahan yang nyata di lapangan akan
terselesaikan, namun karena ia tak akan menyentuh sampai ke akarnya maka akan hadir
permasalahan-permasalahan baru atau bahkan permasalahan yang nyata tersebut tidak hilang sama
sekali.
1. PENGERTIAN ANSOS
Analisis sosial merupakan usaha untuk menganalisis sesuatu keadaan atau masalah
sosial secara objektif. Analisis sosial diarahkan untuk memperoleh gambaran lengkap
mengenai situasi sosial dengan menelaah kaitan-kaitan histories, struktural dan konsekuensi
masalah. Analisis sosial akan mempelajari struktur sosial, mendalami fenomena-fenomena
sosial, kaitan-kaitan aspek politik, ekonomi, budaya, dan agama. Sehingga akan diketahui
sejauh mana terjadi perubahan sosial, bagaimana institusi sosial yang menyebabkan masalah-
masalah sosial, dan juga dampak sosial yang muncul akibat masalah sosial
proses analisa sosial adalah usaha untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap
tentangan situasi sosial, hubungan-hubungan struktural, kultural dan historis. Sehingga
memungkinkan menangkap dan memahami realitas yang sedang dihadapi. Suatu analisis pada
dasarnya “mirip” dengan sebuah “penelitian akademis” yang berusaha menyingkap suatu hal
atau aspek tertentu. Analisis sosial bukan hanya sekedar melakukan riset dengan upaya
mengumpulkan data sebagai bagian dari menjawab apa yang sedang terjadi di lingkungan
masyarakat, dan mengapa hal tersebut terjadi dan bagaimana proses terjadinya. Analisis sosial
seyogyanya mampu menjawab apa yang akan terjadi kedepan di lingkungan masyarakat.
Analisa sosial merupakan upaya untuk mengurai logika, nalar, struktur, atau
kepentingan dibalik sebuah fenomena sosial. Analisa sosial hendak menangkap logika
struktural atau nalar dibalik sebuah gejala sosial. Analisa sosial dengan demikian material,
empiris, dan bukan sebaliknya, mistis, atau spiritualistik. Analisa sosial menafsirkan gejala
sosial sebagai gejala material
Pada dasarnya semua realitas sosial dapat dianalisis, namun dalam konteks
transformasi sosial, maka paling tidak objek analisa sosial harus relevan dengan target
perubahan sosial yang direncanakan yang sesuai dengan perubahan. Secara umum objek
sosial yang dapat dianalisis antara lain.
36
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
b. Sistem sosial, seperti : tradisi, usaha kecil atau menengah, sistem pemerintahan,
sistem pertanian.
Teori dan fakta berjalan secara simultan, teori sosial merupakan refleksi dari fakta
sosial, sementara fakta sosial akan mudah dianalisis melalui teori-teori sosial. Teori sosial
melibatkan isu-isu mencakup filsafat, untuk memberikan konsepsi-konsepsi hakekat aktifitas
sosial dan prilaku manusia yang ditempatkan dalam realitas empiris. Charles lemert (1993)
dalam Sosial Theory ; The Multicultural And Classic Readings menyatakan bahwa teori
sosial memang merupakan basis dan pijakan teknis untuk bisa survive.
Teori sosial merupakan refleksi dari sebuah pandangan dunia tertentu yang berakar
pada positivisme. Menurut Anthony Giddens secara filosofis terdapat dua macam analisis
sosial. Pertama, analisis intitusional, yaitu ansos yang menekan pada keterampilan dan
kesetaraan aktor yang memperlakukan institusi sebagai sumber daya dan aturan yang
diproduksi terus-menerus. Kedua, analisis perilaku strategis, adalah ansos yang memberikan
penekanan institusi sebagai sesuatu yang diproduksi secara sosial.
4. LANGKAH-LANGKAH ANSOS
37
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
Ingat, paradigma gerakan PMII adalah kritis transformatif, artinya PMII dituntut peka
dan mampu membaca realitas sosial secara objektif (kritis), sekaligus terlibat aktif dalam aksi
perubahan sosial (transformatif). Transformasi sosial yang dilakukan PMII akan berjalan
secara efektif jika kader PMII memiliki kesadaran kritis dalam melihat realitas sosial.
Kesadaran kritis akan muncul apabila dilandasi dengan cara pandangan luas terhadap realitas
sosial. Untuk dapat melakukan pembacaan sosial secara kritis, mutlak diperlakukan
kemampuan analisis sosial secara baik. Artinya, strategi gerakan PMII dengan paradigma
kritis transformatif akan dapat terlaksana secara efektif apabila ditopang dengan kematangan
dalam analisis sosial (ANSOS).
38
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
BAB IX
Public Speaking & Leadership
Oleh: Ryan Hidayat
A. Public Speaking
1. Pengertian Public Speaking
Public Speaking adalah komunikasi lisan berupa pidato, ceramah, presentasi, dan jenis
berbicara di depan umum (orang banyak) lainnya. Public speaking juga diartikan sebagai
“pembicaraan Publik” yang maksudnya berbicara di depan orang banyak dan pembicaraan
yang relatif continue. Banyak orang takut Public Speaking dengan ragam alasan: suka merasa
gugup, grogi, merasa tidak bisa, tidak biasa, takut salah ucap, takut “nge-blank”, dan
sebagainya yang masuk kategori “demam panggung”. Jenis jenis Public Speaking ada
berbagai macam, contohnya :
a. Dadakan (Impromtu)
Pembicaraan impromtu merupakan jenis presentasi yang dilakukan secara mendadak
tanpa persiapan apapun. Dalam hal ini pembicara ditunjuk langsung untuk
menyampaikan informasi kepada para pendengar, tanpa melakukan persiapan segala
sesuatunya, baik itu mengenai tema pembicaraan maupun alat bantu yang digunakan,
sehingga perasaan pembicara akan mengejutkan.
b. Naskah (manuscript)
Presentasi naskah merupakan jenis presentasi dimana dalam menyampaikan
informasinya, seorang pembicara melakukannya dengan membaca naskah. Tidak
sedikit orang dalammenyampaikan informasi menggunakan naskah berupa teks.
Setiap kata kata yang keluar merupakan hasil dari sebuah naskah, pembicara
melupakan tugasnya yang utama yaitu melakukan kontak mata dengan pendengar.
Jadi dapat dikatakan pembicara bukan menyampaikan pidato,tetapi membaca naskah
pidato.
c. Hafalan (memoriter)
Jenis presentasi yang dilakukan menghapal dari teks yang telah disediakan. Berbeda
jenis dengan manuscript, memoriter tidak menggunakan naskah dalam
penyampaiannya, pembicara hanya melakukan persiapannya dengan meghapal dari
teks dimana isinya mengenai informasinya yang akan disampaikan. Kelebihan dan
kelemahannya hampir sama dengan manuscript. Jenis ini sangat buruk untuk
dilakukan, karena dari naskah maka presentasi yang dilakukan akan terjadi kegagalan.
d. Ekstempore
Jenis ekstempore merupakan jenis presentasi yang paling baik untuk dilakukan
dibanding jenis lainnya. Pembicara mempersilahkan materi dengan garis besarnya aja,
kemudian pada saat presentasi akan dijabarkan secara mendetail.
Dengan jangkauan audience yang lebih luas, sahabat perlu mempersiapkan diri di sini.
Sebab seiring dengan kesuksesan, sahabat akan butuh berbicara di depan publik. Berikut
tips tepat guna bagi sahabat yang ingin memperdalam kemampuan public speaking.
a. Jadilah Spontan
Jangan menghapal isi pembicaraan sahabat. Dengan menghapal, maka gaya bicara
kita akan terlihat kaku dan kedekatan personal tidak akan terjalin. Apalagi jika kita
melupakan suatu kata dalam speech. Niscaya kita akan kelabakan, panik, dan bicara
kita jadi kacau.
d. Sisipkan humor
Menurut anthony robbins, salah satu motivator dunia, humor adalah pelumas yang
dapat membantu penyampaian informasi menjadi lebih lembut.
f. Time management
Atur waktu yang diberikan pada anda dengan baik. Dengan time management yang
sudah diperkirakan sebelumnya, sahabat bisa lebih mudah menyusun materi dan
menepati deadline.
h. Bangun kredibilitas
Percayalah bahwa kredibilitas pembicara mampu mempengaruhi tingkat kepercayaan
pendengar. Ada banyak cara untuk membangun kredibilitas, misalnya dengan gaya
yang lugas. Namun cara paling mudah adalah menyiapkan fakta berupa data dan
statistik untuk mendukung statement yang kita sampaikan.
40
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
l. Kontak mata
Kontak mata sangat penting dalam membangun suatu komunikasi. Mereka akan
merasa spesial. Perhatian mereka tidak sekedar bertepuk sebelah tangan.
p. Be interesting
Posisikan diri sahabat sejajar. Jangan minder, sahabat akan tampak lebihinteresting
untuk dilihat.
41
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
s. Persiapan
Siapkan segala hal yang mendukung speech sahabat. Mulai dari poin-poin yang
paling kecil sekalipun seperti sapu tangan di saku dan air mineral.
t. Jam terbang
Langkah paling akhir untuk menjadi pembicara yang baik adalah terus berlatih.
Berbicaralah sesering mungkin, ambil setiap kesempatan yang ada, sebab seiring
intensitas trial & error, sahabat baru bisa menemukan rumusan yang pas.
B. Leadership
1. Pengertian Leadership
Leadership adalah salah satu fungsi manajemen untuk mempengaruhi, mengarahkan,
memotivasi dan mengawasi orang lain untuk menyelesaikan tugas tugas yang telah
direncanakan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Keterampilan leadership
akan sangat mempengaruhi kinerja organisasi, khususnya dalam hal mencapai tujuan
organisasi.
a. Keterampilan sosial
Seorang individu harus mempunyai kepekaan terhadap situasi sosial dan dapat
bertindak sesuai dengan situasi.
b. Kebijaksanaan
Ada banyak orang yang terlibat dalam suatu tim. Semakin banyak orang, semakin
banyak pemikiran dan perspektif yang ada. Oleh karena itu, diharapkan seorang yang
leader harus terbuka untuk perspektif orang lain.
c. Keberanian
Sebuah tim dalam organisasi akan mengahadapi banyak masalah yang menghadang.
Oleh karena itu, leader harus berani dan memahami kapan waktu untuk
mempertahankan dan melakukan hal-hal yang dianggap benar serta mampu
menghadapi masalah.
d. Mampu membuat keputusan
Suatu permasalahan membutuhkan solusi yang harus diputuskan kemudian
dieksekusi. Keputusan yang dibuat harus mempertimbangkan kebaikan bersama dan
mengatasi masalah yang ada untuk memberi pengaruh yang besar dalam tim.
5. Gaya Kepemimpinan
a. Kepemimpinan otokratis
Pemimpin sangat dominan dalam setiap pengambilan keputusan dan setiap
kebijakan, peraturan, prosedur diambil dari idenya sendiri. Kepemimpinan jenis ini
memusatkan kekuasaan pada dirinya sendiri. Membatasi inisiatif dan daya pikir dari
para anggotanya.
b. Kepemimpinan birokrasi
Gaya kepemimpinan ini biasa diterapkan dalam sebuah perusahaan dan akan
efektif apabila setiap karyawan mengikuti setiap alur prosedur dan melakukan
tanggung jawab rutin setiap hari.
43
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
Tetap saja dalam gaya kepemimpinan ini tidak ada ruang bagi para anggota untuk
melakukan inovasi karena semuanya sudah diatur dalam sebuah tatanan prosedur
yang harus dipatuhi oleh setiap lapisan.
c. Kepemimpinan partisipatif
Dalam gaya kepemimpinan partisipatif, ide dapat mengalir dari bawah
(anggota) karena posisi kontrol atas pemecahan suatu masalah dan pembuatan
keputusan dipegang secara bergantian.
Pemimpin memberikan ruang gerak bagi para bawahan untuk dapat berpartisipasi
dalam pembuatan suatu keputusan serta adanya suasana persahabatan dan hubungan
saling percaya antar pimpinan dan anggota.
d. Kepemimpinan delegatif
Gaya kepemimpinan ini biasa disebut laissez-faire dimana pemimpin
memberikan kebebasan secara mutlak kepada para anggota untuk melakukan tujuan
dan cara mereka masing-masing. Pemimpin cenderung membiarkan keputusan dibuat
oleh siapa saja dalam kelompok sehingga terkadang membuat semangat kerja tim
pada umumnya menjadi rendah.
Jenis kepemimpinan ini akan sangat merugikan apabila para anggota belum cukup
matang dalam melaksanakan tanggung jawabnya dan memiliki motivasi tinggi
terhadap pekerjaan.
e. Kepemimpinan Transaksional
Kepemimpinan jenis ini cenderung terdapat aksi transaksi antara pemimpin
dan bawahan dimana pemimpin akan memberikan reward ketika bawahan berhasil
melaksanakan tugas yang telah diselesaikan sesuai kesepakatan. Pemimpin dan
bawahan memiliki tujuan, kebutuhan dan kepentingan masing-masing.
f. Kepemimpinan Transformasional
Gaya kepemimpinan transformasional dapat menginspirasi perubahan positif
pada mereka (anggota) yang mengikuti. Para pemimpin jenis ini memperhatikan dan
terlibat langsung dalam proses termasuk dalam hal membantu para anggota kelompok
untuk berhasil menyelesaikan tugas mereka.
g. Kepemimpinan Melayani
Gaya kepemimpinan transformasional dapat menginspirasi perubahan positif
pada mereka (anggota) yang mengikuti. Para pemimpin jenis ini memperhatikan dan
terlibat langsung dalam proses termasuk dalam hal membantu para anggota kelompok
untuk berhasil menyelesaikan tugas mereka.
i. Kepemimpinan Karismatik
Pemimpin yang karismatik memiliki pengaruh yang kuat atas para pengikut
oleh karena karisma dan kepercayaan diri yang ditampilkan.
Para pengikut cenderung mengikuti pemimpin karismatik karena kagum dan secara
emosional percaya dan ingin berkontribusi bersama dengan pemimpin karismatik.
Karisma tersebut timbul dari setiap kemampuan yang mempesona yang ia miliki
terutama dalam meyakinkan setiap anggotanya untuk mengikuti setiap arahan yang ia
inginkan.
j. Kepemimpinan situasional
Pemimpin yang menerapkan jenis kepemimpinan situasional lebih sering
menyesuaikan setiap gaya kepemimpinan yang ada dengan tahap perkembangan para
anggota yakni sejauh mana kesiapan dari para anggota melaksanakan setiap tugas.
Gaya kepemimpinan situasional mencoba mengkombinasikan proses kepemimpinan
dengan situasi dan kondisi yang ada.
44
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
45
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
46
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
47
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
STRUKTURAL PANITIA
MASA PENERIMAAN ANGGOTA BARU (MAPABA) XXII
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA (PMII)
CABANG KUTAI TIMUR
48
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
Seksi Kesekretariatan
Koordinator : Erika Rachmawati Sari
Anggota : Daimurrahma Utami
: Diana Novitasari
: Fatimah
: Atikatul Adawiyah
: Putri Awalia Irham
: Andi Nurul Fitri
: Mitha
Seksi Konsumsi
Koordinator : Zambohari
Anggota : Musthofa
: Nur Azikin
: Nur Hikmah
: Nur Fadillah
: Andi Hery
: Hafsah
: Satriani
: Ratna Mayasari
Seksi Pubdekdok
Koordinator : Ali
Anggota : Ochta Meyla
: Nur Aldillah
: Riska
: Masitah
: Nur Asita
: Khairy Al Faqih
: Julpiannur
: Nurulisna
Seksi Humas
Koordinator : Tina Damayanti
Anggota : Gusni
: Ria
49
Aktivis, Kreatif, Inovatif
PC PMII KUTAI TIMUR
Seksi Keamanan
Koordinator : Ahmad Rofi
Anggota : Zainal Ilmi
: Luthfi
: Azki
: Rafiq
: Muhaemin
: Abd. Hafidz
: Rakif
: Eki
Seksi Perlengkapan
Koordinator : Rasyid
Anggota : Risman
: Syahdan
: Ilham
: Ridho
50
Aktivis, Kreatif, Inovatif